Вы находитесь на странице: 1из 72

KELOMPOK KERJA (POKJA) BIDANG PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR

PEKERJAAN TAHUN TUNGGAL (SYC) SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR


POMPENGAN JENEBERANG PROV. SULAWESI SELATAN
Jalan Batara Bira No. 118 km 16 Baddoka, Makassar

ADENDUM I
DOKUMEN PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
UNTUK

KONTRAK HARGA SATUAN


DENGAN PASCA KUALIFIKASI
TAHUN ANGGARAN 2017

PEKERJAAN :
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai
Cenranae Kab. Wajo
KELOMPOK KERJA (POKJA) BIDANG PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR
PEKERJAAN TAHUN TUNGGAL (SYC) SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR
POMPENGAN JENEBERANG PROV. SULAWESI SELATAN
Jalan Batara Bira No. 118 km 16 Baddoka, Makassar

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

KONTRAK HARGA SATUAN


DENGAN PASCAKUALIFIKASI
TAHUN ANGGARAN 2017

PEKERJAAN :

Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai


Cenranae Kab. Wajo

Makassar, 17 November 2016


Ditetapkan oleh :
Kelompok Kerja (POKJA) Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pekerjaan
Tahun Tunggal (SYC) SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan
Jeneberang Prov. Sulawesi Selatan

Ir. Yusuf M. Tambing, Sp.1


NIP. 196106221992031006
ADENDUM I

DOKUMEN PELELANGAN UMUM


DENGAN PASCA KUALIFIKASI UNTUK
PENGADAAN KONSTRUKSI

Paket Pekerjaan
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai
Cenranae Kab. Wajo

1. UMUM
1) Addendum ini berisi tambahan dan atau perubahan ketentuan-
ketentuan terhadap :
a. Dokumenlelang
b. DokumenKualifikasi
c. Penjelasan yang telah diberikan didalam acara penjelasan lelang
2) Pelelangan pekerjaan Pembangunan Pengendalian Banjir dan
Perkuatan Tebing Sungai Cenranae Kab. Wajo
3) Hanya tambahan dan atau perubahan ketentuan yang tercantum
didalam adendum ini adalah mengikat. Apabila tambahan dan
atau perubahan ketentuan tidak tercantum didalam adendum ini
maka tambahan dan atau perubahan ketentuan tersebut tidak
mengikat dan yang berlaku masih ketentuan semula.
4) Addendum ini merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen
lelang.
5) Dengan addendum ini maka ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam dokumen lelang, dan dokumen kualifikasi yang
bertentangan dengan ketentuan dalam addendum ini dinyatakan
tidak berlaku lagi.
2. PERUBAHAN KETENTUAN-KETENTUAN DOKUMEN LELANG
1) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. I.
UMUM :
TETAP
2) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. II.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) :
A s/d E Tetap
F. 1 s/d 2 Tetap
3. Sebagai pekerjaan utama adalah:
No Jenis Pekerjaan Utama
.
III PEKERJAAN PENGADAAN DAN
PEMANCANGAN SHEET PILE
3.1 Pengadaan Sheet Pile Type W.325, A.
1000
3.2 Pemancangan Sheet Pile
3.3 Pembuatan Pile Cap K300
IV. PEKERJAAN PENGADAAN DAN
PEMANCANGAN TIANG PANCANG
4.1 Pengadaan Tiang Pancang, Type 500
Middle
4.2 Pemancangan Tiang Pancang Tegak
4.3 Pembuatan Pile Cap K 300
4.4 Pembuatan Balok Spektator K300

4. Tetap

5. Identifikasi bahaya
Jenis/Tipe Identifikasi Jenis Bahaya
No.
Pekerjaan & Risiko K3
1. Pengukuran Terpeleset, Tersandung &
Terjatuh.
2. Mobilisasi & Kecelakaan Lalu lintas
Demobilisasi
3. Kosrekan Terkena Benda
Tumpul/Tajam
4. Galian Tanah Tertimpa Hasil Galian,
Mekanis terperosok
5. Timbunan Tertimbun
Tanah
didatangkan,
dipadatkan
dan dirapikan
6. Pengadaan Tertimpah Sheet Pile
Sheet Pile
7. Pemancangan Terjatuh & Terpeleset,
Sheet Pile Tertimpah Sheet Pile
8. Pembuatan Tertusuk besi, terjatuh,
Pile Cap K300 tertimpah campuran
beton
9. Pengadaan Tertimpah Tiang Pancang
Tiang Pancang
10. Pemancangan Terjatuh & Tertimpah
Tiang Pancang Tiang Pancang
Tegak
11. Pembuatan Tertusuk besi, terjatuh,
Pile Cap K tertimpah campuran
300 beton
12. Pembuatan Tersandung, Terjatuh &
Balok Tertimpah Material
Spektator campuran beton
K300
3) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. III.
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) :
TETAP
4) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. IV.
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) :
A. Tetap
B. Persyaratan Kualifikasi
1 s/d 6 Tetap
6. memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatanuntuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi ini, yaitu:
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
1. Crawleer Crane 2
2. Concrete 1
Vibrator
3. Concrete Mixer 350 Liter 5
4. Diesel Hummer 1

5. Stamper 2

6. Water Tank 5000 Liter 1


7. Excavator 0.9 M3 7
8. Vibrator Roller 10 Ton 1
9 Bulldozer 8 Ton 1
Dengan ketentuan umur peralatan tidak lebih dari 5 tahun
Dengan ketentuan kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/sewa), peralatan
utama minimal yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan utama
sebagai berikut:
a. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah alat memenuhi persyaratan;
b. peralatan yang ditawarkan laik dan dapat digunakan untuk
penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan
c. wajib menggunakan peralatan utama milik sendiri/sewa beli (alat telah
tersedia) untuk pekerjaan dengan nilai diatas Rp. 200.000.000.000,00
(dua ratus miliar rupiah), dikecualikan untuk peralatan yang didesain
khusus yang ditetapkan dalam dokumen lelang atau yang dilaksanakan
penyedia jasa spesialis.
5) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. V.
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN :

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN


USAHA/KEMITRAAN (KSO)

CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]

Nomor : ................, .................. 20....


Lampiran :

Kepada Yth.:
Kelompok Kerja (POKJA) Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pekerjaan Tahun
Tunggal (SYC) SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan Jeneberang Prov.
Sulawesi Selatan
di
Jalan Batara Bira No. 118 Km 16 Baddoka, Makassar

Perihal : Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai


Cenranae Kab. Wajo

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan Dokumen


Pengadaan nomor: 02/POKJA_SNVT_PJSA_SS/S.CENRANAE WAJO/X/2016 tanggal 8
November 2016 dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pengadaan
danBerita Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan, apabila
ada], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Pembangunan
Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai Cenranae Kab. Wajo sebesar
Rp.................. (...............dalam huruf.....................) termasuk PPN.
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di
atas.
Penawaran ini berlaku selama 60 (Enam Puluh) hari kalender sejak batas akhir
pemasukan penawaran.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:


1. Jaminan Penawaran;
2. Daftar Kuantitas dan Harga;
3. [Surat Kuasa, apabila ada];
4. [Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, apabila bermitra];
5. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan; dan
c. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
6. rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
7. RK3K; dan
8. Dokumen isian kualifikasi; dan
9. Pakta Integritas
10. Hasil pemindaian (scan) SertifikatBadan Usaha (SBU)Asli
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup
dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan
serta Pokja ULP tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai
pemenang. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia
atau tidak cukup tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan
Barang/Jasa dapat dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk
apapun.

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO).........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan

B s/d F TETAP
G. BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONSTRUKSI(RK3K)
I.A Tetap
B. PERENCANAAN K3
Di dalam membuat rencana K3, PPK memberikan identifikasi
awal dan penyedia jasa harus menyampaikan pengendalian
risiko pada saat penawaran berdasarkan identifikasi awal
tersebut.
B.1.Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian
Risiko K3, Dan Program K3.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,
Pengendalian Risiko K3, dan Program K3 sesuai dengan
format pada Tabel 1.
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PROGRAM K3.
[digunakan untuk usulan penawaran]

Nama Perusahaan : ..................


Kegiatan : ..................
halaman : .. / ..
(Contoh Pengisian)

IDENTIFIKASI SASARAN K3
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
BAHAYA PROYEK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1. Terpeleset,
Pengukuran Tersandung &
Terjatuh.
2. Mobilisasi & Kecelakaan Lalu
Demobilisasi lintas
3. Kosrekan Terkena Benda
Tumpul/Tajam
4. Galian Tanah Tertimpa Hasil
Mekanis Galian, terperosok
5. Timbunan Tanah Tertimbun
didatangkan,
dipadatkan dan
dirapikan
6. Pengadaan Sheet Pile Tertimpah Sheet
Pile
7. Pemancangan Sheet Terjatuh &
Pile Terpeleset,
Tertimpah Sheet
Pile
8. Pembuatan Pile Cap Tertusuk besi,
K300 terjatuh, tertimpah
campuran beton
9. Pengadaan Tiang Tertimpah Tiang
Pancang Pancang
10. Pemancangan Tiang Terjatuh &
Pancang Tegak Tertimpah Tiang
Pancang
11. Pembuatan Pile Cap Tertusuk besi,
K 300 terjatuh, tertimpah
campuran beton
12. Pembuatan Balok Tersandung,
Spektator K300 Terjatuh &
Tertimpah Material
campuran beton

Ketentuan Pengisian Tabel 1:


1. Kolom (1), (2) dan (3) diisi oleh PPK di dalam dokumen pengadaan;
2. Kolom (4) sampai dengan (6) diisi oleh Penyedia Jasapada saat penawaran;
C s/d L Tetap
6) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. VI.
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI :
TETAP
7) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. VII.
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI :
TETAP
8) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. VIII.
BENTUK RANCANGAN KONTRAK :
TETAP
9) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. IX.
SYARAT- SYARAT UMUM KONTRAK :
TETAP
10) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. X.
SYARAT- SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) :
TETAP

11) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. XI.


SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR :

SPESIFIKASI UMUM
PASAL I
1. Umum
1.1. Letak/Lokasi Pekerjaan Sebagaiman terlihat pada
gambar-gambar adalah Pembangunan Pengendalian
Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai Cenranae Kab. Wajo

1.2. Ruang Lingkup Pekerjaan :


I. Pekerjaan Persiapan
1.1. Pengukuran dan Penggambaran MC 0% dan
MC 100%
1.2. Mobilisasi dan Demobilisasi
II. Pekerjaan Normalisasi Alur Sungai
2.1. Korekan
2.2. Galian Tanah Mekanis
2.3. Timbunan Tanah Hasil Galian
2.4. Timbunan Tanah didatangkan, dipadatkan dan
dirapikan
III. Pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Sheet Pile
1.1. Pengadaan Sheet Pile Type W.325, A. 1000
3.2. Pemancangan Sheet Pile
3.3. Pembuatan Pile Cap K300
IV. Pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Tiang Pancang
1.1. Pengadaan Tiang Pancang
Type 500 B, Middle

10
1.2. Pemancangan Tiang Pancang Tegak
1.3. Pembuatan Pile Cap K300
1.4. Pembuatan Balok Spektator K300

2. Ketentuan Umum
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut peraturan dan syarat-
syarat serta gambar bestek.Segala perubahan hanya dianggap
sah dan dibenarkan apabila mendapat persetujuan Direksi
secara tertulis.Segala perintah dan petunjuk dari Direksi harus
ditaati dan dilaksanakan dengan baik demi sempurnanya
pekerjaan. Pada akhir pelaksanaan dan setelah berakhirnya
masa pemeliharaan, pekerjaan harus diserahkan kepada Direksi
dalam keadaan baik dan memuaskan, yang disertai Berita Acara
Penyerahan Pekerjaan dalam keadaan baik dan memuaskan.

11
3. Fasilitas Pelaksanaan
Semua fasilitas pelaksanaan (temporary works) harus disimpan,
dilakukan, dioperasikan dan dipelihara oleh Penyedia Jasa,
kecuali yang sudah diatur dalam kontrak.Penyedia Jasa harus
bertanggung jawab dan memelihara semua jalan, jembatan,
saluran, tanggul dan lain-lain yang digunakan pada waktu
pelaksanaan pekerjaan. Sebelum mengangkut, membawa dan
memindahkan peralatan berat, Pnyedia jasa harus
menginspeksi batas-batas beban yang diizinkan pada jalan-
jalan yang akan dilewati. Oleh karena itu Penyedia Jasaharus
membicarakan dengan Direksi atau yang berwenang sebelum
memulai pekerjaan.Penyedia jasa harus memelihara/melindungi
sarana lingkungan dan lain-lain pada waktu dan akibat dari
pelaksanaan pekerjaan. Jika menurut Direksi, Penyedia jasa
beroperasi diluar areal lokasi Pekerjaan dan mengakibatkan
kerusakan alam/lingkungan, maka Direksi berhak untuk
meminta kepada Penyedia jasa untuk melakukan perbaikan
atas beban Penyedia Jasa. Untuk melakukan pemeliharaan,
perbaikan dan modifikasi yang dilakukan Penyedia Jasa
terhadap hal-hal tersebut diatas adalah menjadi tanggung jawab
Penyedia jasa.Penyedia Jasa harus menjaga setiap
kemungkinan bahaya yang akan timbul. Oleh karena itu
Penyedia Jasa harus dapat mengatur peralatan pelaksanaan
maupun bahan di lokasi dengan sebaik-baiknya terhadap
pengangkutan, penempatan material dan pengisian bahan
bakar untuk peralatan dan kendaraan yang dipergunakan
untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran.Semua material,
peralatan untuk keperluan pelaksanaan disiapkan oleh
Penyedia Jasa setiap saat dan Penyedia Jasa harus menyiapkan
fasilitas pengecekan tanpa meminta tambahan biaya untuk
keperluan tersebut.

4. Peralatan
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua peralatan
kerja dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan volume
pekerjaan.Disamping peralatan kerja utama, Penyedia Jasa
harus menyediakan peralatan kerja bantu yang cocok dan
lazim digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini serta jumlah
yang cukup.Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyediakan penerangan pada malam
hari sehingga seluruh lokasi kerja dapat dikontrol pada malam
hari.

12
5. Foto Dokumentasi
Penyedia Jasa harus membuat foto-foto dokumentasi dalam
tahapan pekerjaan sebagai berikut :
* Sebelum pekerjaan dimulai (0 %)
* Pekerjaan mencapai 50 %
* Pekerjaan selesai seluruhnya (100 %)

Tata cara pengambilan foto dokumentasi diambil dalam arah


dan tempat yang sama setiap tahapan sehingga dapat
menggambarkan kemajuan secara kronologis dan jelas. Foto-
foto yang baik khususnya yang dapat menunjukkan tahapan
pekerjaan 0 %, 50 % dan 100 %, yang dianggap penting
disusun dalam album dan diserahkan kepada Direksi sebanyak
3 (tiga) rangkap beserta negatif filmnya, dan selanjutnya
menjadi dokumen proyek.

6. Gambar dan Ketentuan Ukuran


Penyedia Jasa diwajibkan untuk memeriksa kecocokan ukuran
dalam gambar rencana dengan keadaan setempat. Apabila
terdapat kelainan atau tidak sesuai keadaan lapangan, maka
Penyedia Jasa harus segera memberitahukan kepada Direksi.
Direksi akan menentukan perubahan pada rencana pekerjaan
yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan tersebut.Gambar-
gambar tender nantinya akan dilampirkan dalam Kontrak
yang juga di pergunakan sebagai gambar rencana untuk
melaksanakan pekerjaan. Ukuran-ukuran pokok dapat dilihat
pada gambar rencana, ukuran-ukuran yang tidak tercantum
dalam gambar atau kurang jelas, dapat ditanyakan kepada
Direksi.Gambar-gambar detail yang belum ada dan dianggap
perlu oleh Direksi harus dibuat oleh Penyedia Jasa berupa
gambar kerja dan sebelum dilaksanakan harus diperiksa dan
disetujui oleh Direksi serta menjadi milik Direksi.Apabila
selama pelaksanaan ada perubahan-perubahan, Penyedia Jasa
harus menyerahkan gambar-gambar revisi yang telah disetujui
direksi dalam rangkap 3 (tiga), masing-masing :
1 (satu) set untuk Penyedia Jasa
1 (satu) set untuk Direksi Lapangan
1 (satu) set untuk Pengguna Jasa
Perubahan-perubahan gambar dapat dibuat dengan tinta
merah diatas gambar cetak aslinya. Catatan dari gambar revisi
pada gambar tersebut, harus diserahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan sebelum pelaksanaan pekerjaan
pada bagian tersebut dimulai.

7. Pengamanan
Penyedia Jasa berkewajiban menjaga keamanan dan tata tertib
ditempat pekerjaan.Penyedia Jasa berkewajiban mengambil
tindakan yang perlu demi keamanan pekerjaan. Tempat

13
pekerjaan harus senantiasa bersih dan teratur rapih.Penyedia
Jasa wajib menolak orang-orang yang dinilai Direksi
mengganggu jalannya pekerjaan. Bila perlu Direksi minta
bantuan penguasa setempat dan Pemborong tidak berhak
menuntut ganti rugi karenanya.

8. Keselamatan Kerja
Penyedia Jasa diwajibkan memberi jaminan kesehatan dan
keamanan serta keselamatan bagi para karyawan dan pekerja-
pekerja, antara lain dengan menyediakan kotak PPPK lengkap
dengan obat kebutuhan sebagai alat penolong jika terjadi
kecelakaan ditempat pekerjaan. Biaya perawatan menjadi
beban Penyedia Jasa.Penyedia Jasa berkewajiban membayar
Asuransi Tenaga Kerja sesuai peraturan yang berlaku.Pengguna
pekerjaan konstruksi dan peyedia bertanggung jawab atas
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi karyawan dan
pekerja di tempat pekerjaannya, masyarakat umum di sekitar
lokasi pekerjaan, kegiatan konstruksi termasuk alat, bahan dan
hasil pekerjaan, dan kondisi lingkungan di sekitar pekerjaan
konstruksi.Peraturan perundangan yang terkait teknologi
konstruksi dan K3 yang berlaku, persyaratan dan standar
mutu, standar teknik, standar K3 dan standar lingkungan yang
mutakhir dan terkait dengan jenis pekerjaan.Pengguna
pekerjaan konstruksi dan Penyedia wajib menyepakati tersusun
dan terlaksananya Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi (RK3K). Pembagian tanggung jawab K3 di antara
PPK dan Penyedia diuraikan dalam ketentuan tentang Hak dan
Kewajiban Para Pihak.Penyedia setiap saat harus melakukan
tindakan yang patut diambil untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan personil/tenaga kerjanya. Dengan mengusahakan
sendiri atau bekerjasama dengan instansi kesehatan seperti
rumah sakit dan klinik terdekat, penyedia harus memastikan
bahwa dokter/tenaga medis, fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K), tandu dan layanan ambulan tersedia pada
setiap saat diperlukan, termasuk akomodasi bagi personil
penyedia dan semua personil dibawah PPk yang cedera, fatal
atau sakit akibat kerja.Penyedia harus merencanakan,
menerapkan dan memelihara tempat kerja yang sesuai dengan
semua persyaratan kesehatan dan kebersihan yang diperlukan,
untuk meningkatkan produktifitas dan untuk mencehag
timbulnya setiap jenis wabah penyakit menular.Penyedia harus
menunjuk Ahli K3 Konstruksi atau Petugas K3 di lapangan
sesuai ketentuan risiko pekerjaan yang dilaksanakan, yang
bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan mencegah
terjadinya kecelakaan. Petugas yang bersangkutan harus
memenuhi persyaratan untuk melakukan tugas tersebut, dan
harus memiliki wewenang untuk mengeluarkan instruksi dan
mengambil langkah-langkah pengamanan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan, Penyedia harus menyiapkan apa saja

14
yang diperlukan oleh Petugas/Ahli K3 tersebut dalam
melaksanakan tanggung jawab dan wewenangnya yang
berhubungan dengan K3.Penyedia harus mengirimkan kepada
Direksi Lapangan, rincian setiap terjadinya kecelakaan kerja
sesegera mungkin setelah terjadinya kecelakaan. Penyedia
harus menyimpan rekaman dan membuat laporan secara
periodic yang terkait dengan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan, kerusakan terhadap harta milik, sebagaimana
diminta oleh Direksi Lapangan.Penyedia berkewajiban
mematuhi semua peraturan-peraturan dan ketentuan-
ketentuan dalam undang-undang perburuhan dan sosial yang
berlaku di Indonesia

9. Program Pelaksanaan

Penyedia Jasa harus membuat program pelaksanaan sesuai


dengan syarat- syarat kontrak. Program tersebut harus di buat
dalam bentuk barchart dan daftar yang memperlihatkan setiap
kegiatan :
a). Jenis Kegiatan dan volume.
b). Waktu Pelaksanaan.
c). Program dan realisasi kemajuan pekerjaan.
d). Jumlah dan jenis tenaga kerja, peralatan dan material yang
diperlukan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk
pelaksanaan pekerjaan mobilisasi, persiapan dll, serta
kelonggaran waktu dengan adanya hari libur umum.

10. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre


Construction Meeting)
1). Sebelum Pelaksanaan Kontrak, pengguna jasa bersama-
sama dengan Penyedia Jasa, unsur perencanaan, dan unsur
pengawasan, terlebih dahulu menyusun rencana
pelaksanaan kontrak.
2). Pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).
3). Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak adalah :
a. Organisasi kerja
b. Tata cara pemgaturan pelaksanaan pekerjaan
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
d. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan
personil

15
e. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan
pekerjaan
f. Pendekatan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah
setempat mengenai rencana kerja.
g. Penyusunan program mutu (program penerapan sistim
jaminan mutu)

11. Program Penerapan Sistim Jaminan Mutu

Program penerapan sisitim jaminan mutu harus disusun oleh


Penyedia Jasa dan disepakati pengguna jasa pada saat rapat
persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai
dengan kondisi lapangan.

Program penerapan sisitim jaminan mutu berisi :


a. Informasi pengadaan jasa
b. Organisasi pengguna jasa dan penyedia jasa
c. Jadwal pelaksanaan
d. Prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. Prosedur instruksi kerja
f. Pelaksana kerja

12. Rapat Bersama


a. Rapat Mingguan :
Tempat : Kantor Direksi
Pelaksanaan : Minimum satu kali tiap minggu,
tergantung kebutuhan.
Peserta : Direksi Lapangan, Kepala
Proyek dan Pelaksana.
b. Rapat Bulanan :
Tempat : Kantor PPK Sungai dan Pantai III
Pelaksanaan : Minimum satu kali tiap bulan,
tergantung kebutuhan.
Peserta : 1. PPK Sungai dan Pantai III
2. Pelaksana Teknis dan Administrasi
3. Direksi Pekerjaan.
4. Pimpinan Perusahaan.
5. Kepala Proyek.
Tujuan : - Membahas dan evaluasi
kemajuan pekerjaan
dalam bulan tersebut
termasuk hambatan yang
timbul.

16
- Menyusun program pelaksanaan
untuk pekerjaan bulan berikut
13. Laporan Hasil Pekerjaan :

1). Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan
dilapangan dicatat di dalam buku harian sebagai Laporan
Harian pekerjaan.
2). Laporan Harian dibuat oleh Penyedia Jasa, diperiksa dan
disetujui oleh pengawas pekerjaan.
3). Laporan Harian berisi :
a. Kuantitas dan macam bahan yang berada dilapangan.
b. Penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya.
c. Jumlah jenis dan kondisi peralatan.
d. Kuantitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa
alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan.

4). Laporan Mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari


rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting
yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
5). Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari
rangkuman Laporan Mingguan dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan selama bulan Laporan.
6). Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan dibuat
dalam rangkap 4 (empat) yang terdiri dari :
a. 2 (dua) rangkap untuk PPK Sungai dan Pantai III
b. 1 (satu) rangkap untuk pengawas lapangan/Direksi
Pekerjaan
c. 1 (satu) rangkap untuk penyedia jasa sebagai arsip.

7). Selambat-lambatnya akhir minggu pertama bulan


berikutnya penyedia jasa telah menyerahkan 2 (dua)
rangkap laporan bulanan yang telah disetujui pengawas
lapangan/Direksi Pekerjaan ke kantor PPK Sungai dan
Pantai III.

14. Bahan dan Perlengkapan


14.1. B a h a n
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri
dari kandungan lokal 100 % (Produksi dalam
Negeri)Penyedia jasa harus menyediakan semua bahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan, berkualitas

17
baik serta sesuai dengan standar Nasional (SNI) dan
Standar Industri Indonesia (SII), atau sesuai dengan standar
yang diberikan dalam Spesifikasi dan mendapatkan
persetujuan Direksi sebelum bahan tersebut dipakai.Bila
Penyedia jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan tidak
sesuai dengan suatu standar dan spesifikasi seperti
tersebut diatas, Penyedia jasa harus segera
memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan secara tertulis
untuk mendapatkan jawaban apakah bahan tersebut dapat
digunakan atau tidak.

14.2. Peralatan
Penyedia jasa harus segera menyediakan semua peralatan
yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang
cukup dan jenis alat yang sesuai. Apabila Direksi Pekerjaan
memandang belum sesuai dengan kontrak, maka Penyedia
jasa harus segera memenuhi kekurangannya agar pekerjaan
dapat dikerjakan dengan sempurna.

14.3. Bahan Pengganti


Penyedia jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan,
apabila bahan tersebut tidak tersedia di pasaran, maka dapat
digunakan bahan pengganti yang sesuai dengan mendapat
izin tertulis dari Direksi Pekerjaan.

14.4. Pemeriksaan Bahan/Material


Material yang akan digunakan oleh Penyedia jasa harus
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

15. Lain-Lain
Hal-hal yang belum terdapat dalam persyaratan ini yang
diperkirakan akan ber-pengaruh dalam pelaksanaan
pekerjaan, akan di tambahkan di dalam Aanwijzing
(Peninjauan Lapangan).

18
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi :
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam
waktu 15 (lima belas) hari sejak diterbitkan SPMK yang meliputi
;
- Mendatangkan peralatn-peralatn terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Mempersiapkan fasilitas kantor, rumah, gudang dan
sebagainya
- Mendatangkan personil-personil
- Mobilisasi peralatn terkait dan personil Penyedia Jasa dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

2. Pembersihan Lapangan
Penyedia jasa harus membersihkan lapangan kerja sebelum
pekerjaan di mulai dari semua tumbuhan, termasuk pohon-
pohon, akar-akaran dan lain-lain pada daerah tertentu ditempat
pekerjaan.Semua hasil pembongkaran/pembersihan tersebut
dibuang ketempat yang telah ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
Ukuran-ukuran daerah yang akan dibersihkan tercantum pada
gambar-gambar rencana atau ditentukan oleh Direksi sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
3. Pekerjaan Pengukuran

3.1. Titik Tetap (Bench Mark)


Sebelum pekerjaan dimulai Direksi menentukan titik tetap
lapangan yang ketinggiannya akan diberikan secara
tertulis pada pihak Penyedia jasa.Titik tetap ini akan
merupakan titik utama dalam melaksanakan pekerjaan dan
digunakan sebagai dasar untuk menentukan titik duga
(peil-peil) pada sumbu tanggul dan bangunan-bangunan
lainnya.Selama pelaksanaan, Penyedia jasa diwajibkan
untuk menjaga dan mencegah kemungkinan-kemungkinan
rusak dan berubahnya titik tetap.Jika merasa perlu Direksi
dapat memerintahkan kepada pemborong untuk
mengadakan pengecekan peil titik tetap lainnya.

3.2. Pengukuran Mutual Check


Untuk menerapkan gambar rencana yang ada terhadap
kondisi lapangan, maka Direksi Pekerjaan bersama-sama
dengan Pihak Penyedia jasa melaksanakan pengukuran
Mutual Check untuk menentukan duga (peil) terhadap
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pengukuran
dilaksanakan sesuai dengan ukuran-ukuran yang ada pada
gambar rencana. Apabila terdapat elevasi pada gambar yang
tidak sesuai, agar tidak mengganggu lancarnya pelaksanaan

19
pekerjaan, gambar akan disesuaikan dengan keadaan
lapangan.Pengukuran terakhir dilaksanakan setelah
pelaksanaan pekerjaan selesai, yakni pada saat pekerjaan
akan diserah terimahkan.Pengukuran meliputi :
Pengukuran elevasi, panjang dan lebar bangunan.

3.3. Pekerjaan Uitzet dan Pemasangan Profil


Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan
pekerjaan, Penyedia jasa harus melakukan pekerjaan uitzet
yang meliputi penentuan elevasi dan (poros) bangunan
yang dikerjakan, dengan melakukan pemasangan profil dan
mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki
pekerjaan dengan menggunakan Bench Mark (BM) atau
titik referensi yang disetujui Direksi.Pada pemasangan profil
digunakan kayu yang bermutu baik dengan ukuran 4 cm x
6 cm atau papan dengan ukuran 2,5 cm x 25 cm,
sedemikian rupa sehingga membentuk profil yang sesuai
dengan bentuk bangunan yang akan dikerjakan.Pembuatan
profil harus betul-betul kuat tidak berubah selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Pada pemasangan
profil ini diberi tanda untuk mendapatkan batas-batas peil
pekerjaan yang dipakai sebagai pengontrol untuk
menentukan posisi bangunan yang akan dibuat. Profil
untuk tanggul dan galian harus dipasang pada tiap-tiap
jarak maksimum 50 m.

4. Jalan Logistik/Jalan Sementara


Penyedia jasa harus membuat jalan logistik /jalan sementara
menuju lokasi pekerjaan, termasuk jembatan sementara bila
diperlukan untuk mengangkut bahan dan peralatan yang
diperlukan dalam pelaksanaan Jalan sementara tersebut
harus bebas dari segala hambatan yang mungkin dapat
mengganggu kelancaran pekerjaan dan harus tetap terpelihara
baik, sampai seluruh kegiatan pekerjaan selesai.Penyedia jasa
harus menjaga/bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi
pada jalan sementara yang dibuat selama pekerjaan
berlangsung.Jalan sementara yang dibuat harus memiliki jarak
terpendek dari jalan umum yang ada menuju lokasi pekerjaan.
Direksi akan memberikan petunjuk yang harus dipatuhi oleh
Penyedia jasa sehubungan dengan pembuatan jalan sementara
tersebut.Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua
peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan
penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.Pemberi
tugas bertanggung jawabterhadap pemeliharaan jalan logistik
jalan sementara yang digunakan oleh Pemborong selama
Pelaksanaan Pekerjaan.

5. Direksi Keet (Kantor Lapangan)

20
Penyedia jasa harus menyediakan/membuat kantor sementara
dilapangan (Direksi Keet) untuk tempat kegiatan administrasi
lapangan sesuai petunjuk Direksi guna effisiensi dan kelancaran
kerja.
a. Direksi Keet harus dibuat memenuhi syarat kesehatan
dengan ventilasi yang cukup dan dilengkapi lampu
penerangan pada waktu malam hari.
b. Direksi Keet harus dilengkapi dengan keperluan Direksi
sebagai berikut :
- 1 Stel meja kursi tamu
- 1 Stel Meja tulis dengan dua kursi
- 1 Almari kantor
- 1 Kotak PPPK lengkap dengan isinya
- White board, alat tulis, penghapus
- ATK
- dll.
Semua biaya yang timbul akibat pembuatan Direksi Keet ini
menjadi beban Penyedia jasa dan sudah termasuk dalam
harga penawaran.

6. Gudang
Penyedia jasa diharuskan membuat gudang untuk menyimpan
bahan-bahan dan peralatan kerja.Bilamana gudang di
tempatkan diluar lokasi pekerjaan, maka tempat gudang harus
dipilih yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan dan mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.Biaya yang timbul akibat hal
ini menjadi tanggungan Pemborong.
7. Papan Nama Pelaksana Kegiatan
Penyedia jasa harus membuat papan nama PPK. Bentuk,
ukuran dan warna akan ditentukan oleh Direksi dan dipasang
ditepi jalan masuk lokasi pekerjaan sesuai petunjuk dari
Direksi.Papan nama Pelaksana Kegiatan harus sudah
terpasang pada saat memulai pekerjaan
PASAL 3
ADMINISTRASI

1. Bouwheer Direksi dan Pengawas


1.1. Sebagai Pemilik Pekerjaan (Bouwheer) adalah :
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian
.Pekerjaan Umum, dalam hal ini diwakili oleh SNVT
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan-Jeneberang
Provinsi Sulawesi Selatan.
1.2. Bertindak sebagai Direksi pekerjaan ialah PPK Sungai dan
Pantai III, yang selanjutnya disebut Direksi.

21
1.3. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Direksi
menunjuk pembantu- pembantunya sebagai Pengawas
Pekerjaan.
1.4. Semua perintah dan petunjuk dari pengawas,dianggap
sebagai ketentuan dari Direksi, selama tidak
menyimpang dari syarat-syarat pekerjaan ini dan semua
peraturan yang berlaku.
2. Penyedia Jasa dan Kepala Proyek
2.1. Penyedia Jasa ialah orang atau Badan Usaha yang telah
ditunjuk oleh Direksi untuk melaksanakan pekerjaan ini
secara borongan.

2.2. Penyedia Jasa menunjuk seorang Kepala Proyek yang


bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dan harus berada ditempat Pekerjaan setiap
hari. Penunjukan ini dapat diberitahukan secara
tertulis untuk mendapat persetujuan Direksi. Site
Manager sekurang-kurangnya berijazah Sarjana Jurusan
Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun.
2.3. Jika Direksi berpendapat bahwa wakil Penyedia Jasa tidak
cakap dalam melaksana-kan tugasnya, maka Direksi
berhak memerintahkan kepada Penyedia Jasa untuk
mengganti wakil Penyedia Jasa atau Kepala Proyek
tersebut dengan orang lain dan harus mendapat
persetujuan dari Direksi.

3. Sub Kontraktor/Tark Werker


3.1. Penyedia Jasa dapat bekerja sama dengan perusahaan
Golongan Eonomi Lemah sebagai Sub Kontraktor.
3.2. Pekerjaan yang dapat disubkontrakkan tidak boleh
merupakan pekerjaan utama.
3.3. Bila Penyedia Jasa menggunakan Sub Kontraktor atau
Tark Werker, semua tanggung jawab tetap pada Pihak
Penyedia Jasa.
3.4. Direksi tidak bertanggung jawab atas Pembayaran
pihak Penyedia Jasa kepada Sub Kontraktor/Tark Werker.

4. Tugas Umum Direksi

4.1. Mengarahkan Penyedia Jasa agar mengenal serta


menguasai keadaan lapangan sehingga pekerjaan dapat
dimulai dan di selesaikan tepat pada waktunya.
4.2. Memberi petunjuk kepada Penyedia Jasa mengenai
penempatan bahan-bahan bangunan serta cara
penyimpanannya, lokasi galian tanah dan pembuangan
tanah.

22
4.3. Memberi bimbingan kepada Penyedia Jasa agar pekerjaan
dikerjakan sesuai kualitas dan kwantitas yang
disyaratkan (bestek).
4.4. Memberikan persetujuan atau menolak bahan-bahan
bangunan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan dan menunjuk tempat buangan bahan-bahan
yang ditolak oleh Direksi.

5. Tugas Umum Penyedia Jasa


5.1. Wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
peraturan dan syarat-syarat, gambar bestek dan
petunjuk dari Direksi sehingga dapat dicapai kwalitas
pekerjaan yang disyaratkan.

5.2. Wajib melaksanakan perintah-perintah dari Direksi yang


sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang
menjamin bahwa pelaksanaannya dapat dikerjakan.

5.3. Wajib mengikuti rencana kerja yang diajukan oleh


Penyedia Jasa yang telah disetujui oleh Direksi.

5.4. Wajib tunduk kepada keputusan-keputusan yang diambil


Direksi yang berhubungan dengan kesalahan-kesalahan
dan kelalaian-kelalaian yang dibuat oleh Penyedia Jasa,
juga yang berhubungan dengan adanya perbedaan antara
gambar yang satu dengan yang lainnya atau gambar
dengan peraturan dan syarat-syarat.

5.5. Wajib memperbaiki kerusakan-kerusakan dan kekurang


sempurnaan pekerjaan.

5.6. Wajib membuat laporan kepada pengawas setiap hari


(laporan harian), laporan mingguan dalam laporan
bulanan.

Laporan harian berisi a.l :


a. Jumlah pekerja, tukang mandor dan lain-lain.
b. Bahan-bahan yang datang yang digunakan dan yang
masih tersedia serta material yang ditolak.
c. Prestasi tiap jenis pekerjaan yang dicapai.
d. Jenis dan jumlah alat serta kondisi masing-masing alat,
baik yang dioperasikan hari itu maupun yang tidak
dioperasikan.
e. Lain-lain yang diperintahkan Direksi.
f. Masalah Teknis yang terjadi dilapangan.

5.7. Penyedia Jasa harus menyediakan alat tulis antara lain :


- Alat tulis kantor/penghapus secukupnya
- Buku Harian

23
- Buku perintah Direksi
- Kertas gambar secukupnya
- Mesin hitung (calculator Fx 36000P) minimal 2 (dua)
buah.

6. Pekerjaan Yang Tidak Lancar


6.1. Bagi pekerjaan yang tidak lancar yaitu yang tidak sesuai
dengan rencana kerja, terlalu lambat atau terhenti sama
sekali, maka Direksi akan memberi peringatan-
peringatan/teguran-teguran dan petunjuk-petunjuk
Penyedia Jasa.

6.2. Apabila penyedia jasa tidak mengindahkan petunjuk-


petunjuk dalam ayat diatas, maka Direksi berhak
membatalkan Kontrak secara sepihak kemudian
menunjuk pihak ketiga untuk melanjutkan pekerjaan
tersebut.

6.3. Pekerjaan yang telah dicapai oleh Penyedia Jasa sampai


dengan pembatalan-pembatalan kontrak akan
diperhitungkan oleh Direksi.

7. Perubahan Kegiatan Pekerjaan (Pekerjaan Tambah dan


Kurang).
7.1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak
maka pengguna jasa bersama penyedia jasa dapat
melakukan perubahan kontrak yang meliputi :
a). Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak.
b). Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan.
c). Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai kebutuhan
lapangan
d). Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum
dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan.

7.2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya boleh dilakukan


penyedia jasa atas perintah /persetujuan tertulis dari
pengguna jasa.

7.3. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh pengguna jasa


secara tertulis kepada penyedia jasa ditindak lanjuti
dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak
awal.

24
7.4. Untuk perhitungan pekerjaan tambahan atau kurang
digunakan harga-harga satuan yang tercantum dalam
kontrak.

7.5. Untuk pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam


kontrak akan dilakukan negosiasi teknis dan harga oleh
pengguna jasa.

7.6. Pekerjaan tambah dalam rangka penyelesaian pengadaan


jasa konstruksi nilainya tidak lebih 10% dari harga yang
tercantum dalam kontrak awal

8. Rencana Kerja

8.1. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana kerja untuk


mendapatkan persetujuan dari Direksi paling lambat satu
minggu setelah dikeluarkan surat perintah mulai kerja
(SPMK).

Rencana kerja meliputi :


a. Rencana Umum Pekerjaan.
b. Organisasi dan tanggung jawab staf Penyedia
Jasa.
c. Daftar dan jumlah peralatan dan material yang akan
digunakan.
d. Time Schedule dan jadwal umum pelaksanaan.
e. Metode Pelaksanan, mulai dari pekerjaan persiapan,
pengukuran, dst.
f. Data dan grafik curah hujan.

8.2. Persetujuan dari rencana kerja ini, sekali-kali tidak


membebaskan penyedia jasa dari tanggung jawab. Juga
tidak berarti memberi hak pada penyedia jasa untuk
menuntut ganti rugi, bila dalam pekerjaan alat-alat bantu
yang digunakan atau urutan dari cara pelaksanaan
ternyata tidak tepat.

8.3. Jika disebabkan oleh perubahan-perubahan keadaan,


konstruksi atau kelambatan-kelambatan kerja terdahulu,
dengan persetujuan Direksi Penyedia jasa dapat
menyusun kembali rencana kerjanya.

9. Larangan Pemindah Tanganan

9.1 Pekerjaan yang telah diterima oleh penyedia jasa tidak


boleh dipindah tangankan kepada pihak ketiga hingga
pihak Penyedia jasa hanya bertindak sebagai perantara
saja.

25
9.2 Bila hal ini terjadi, maka Direksi akan membatalkan
perjanjian Kontrak pekerjaan ini secara sepihak dan
segala resiko ditanggung oleh pihak Penyedia Jasa.
Selanjutnya Direksi berhak menunjuk pihak lain untuk
melanjutkan pekerjaan ini.

10. Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan

10.1. Penyedia Jasa wajib minta kepada Direksi untuk


memeriksa pekerjaan,yang
telah dikerjakan sebelum mulai melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
10.2. Apabila Direksi menganggap perlu untuk memeriksa
kemajuan pekerjaan, atau apabila penyedia jasa
memintanya secara tertulis untuk penyerahan seluruh
pekerjaan, sebagian pekerjaan atau guna permintaan
pembayaran termyn, maka penyedia jasa/wakilnya harus
hadir ditempat pekerjaan selama waktu pemeriksaan.
10.3. Hasil pemeriksaan ditulis pada buku progres laporan hasil
pekerjaan yang ditanda tangani kedua belah pihak.

11. Material Yang Didatangkan oleh Penyedia Jasa

11.1. Material yang dibeli oleh penyedia jasa dari leveransir,


setelah sampai ditempat pekerjaan dan disetujui oleh
Direksi, leveransir tidak mempunyai hak apapun lagi
terhadap bahan-bahan tersebut.

11.2. Direksi tidak bertanggung jawab atas pembayaran


penyedia jasa kepada leveransir, dan ongkos angkut
bahan-bahan ketempat pekerjaan menjadi beban Penyedia
Jasa.

11.3. Penyedia jasa wajib melapor kedatangan material


ditempat pekerjaan kepada Direksi untuk diperiksa.

11.4. Material yang ditolak oleh Direksi, harus disingkirkan


dari tempat pekerjaan semua biaya akibat penyingkiran
bahan-bahan tersebut diatas menjadi beban Penyedia
jasa.

11.5. Bila Penyedia jasa menggunakan bahan-bahan yang


belum diperiksa dan tanpa izin Direksi, maka Direksi
berhak memerintahkan Penyedia jasa untuk membongkar
pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut atas biaya
Penyedia jasa.

26
11.6. Penyedia jasa wajib segera membongkar pekerjaan-
pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan yang ditolak
direksi atas biaya penyedia jasa.

11.7. Bila Penyedia jasa tetap menggunakan bahan-bahan


yang ditolak oleh Direksi, maka Direksi dapat
menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang sedang
berlangsung. Pekerjaan dilanjutkan apabila Penyedia jasa
telah mengganti bahan-bahan yang ditolak dengan bahan
yang baru dan memenuhi syarat.

12. Gambar Kerja, Grafik dan Time Schedule

12.1. Penyedia jasa harus membuat gambar-gambar kerja,


time schedule, grafik, curah hujan, tenaga kerja dan
sebagainya yang disyahkan oleh Direksi (Rencana Kerja).
12.2. Penyedia jasa wajib mengisi grafik-grafik, cuaca sesuai
kondisi tiap hari, time schedule dan gambar-gambar kerja
setiap hari sesuai dengan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan.

13. Jam kerja

13.1. Agar rencana pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada


waktunya, maka Penyedia jasa bekerja minimum 7 jam
setiap hari.
13.2. Penyedia jasa dapat melaksanakan pekerjaan diluar
jam kerja atau malam hari demi kesempurnaan dan cepat
selesainya pekerjaan, untuk ini Penyedia jasa harus
memberitahukan hal tersebut kepada Direksi secara
tertulis sehari sebelumnya.

14. Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan dan Peralatan

14.1. Penyedia jasa diharuskan menyediakan segala


keperluan peralatan, bahan dan tenaga kerja untuk
pelaksanaan secara baik, effisiensi dan teratur sesuai
jadwal yang telah disetujui/disahkan oleh Direksi.

15. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan.

15.1. Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh


pengguna jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar
antara lain :

a. Pekerjaan tambah
b. Perubahan desain
c. Perubahan alam

27
d. Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak pengguna
jasa
e. Masalah yang timbul diluar kewenangan penyedia jasa
f. Keadaan Kahar (Force Majeur).

15.2. Pengguna jasa dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan penelitian dan
evaluasi terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
penyedia jasa.
15.3. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan
dituangkan di dalam Adendum Kontrak.

28
16. Resiko dan Denda atas Kelambatan Penyerahan

16.1. Semua biaya material yang ditimbulkan akibat


dikeluarkannya Surat Perjanjian Kontrak ini menjadi
beban Penyedai Jasa.
16.2. Apabila Penyedia Jasa tidak menyelesaikan pekerjaan
pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan yang
tercantum dalam kontrak, maka Penyedia Jasa dikenakan
denda untuk setiap kelambatan 1/1000 (satu perseribu)
dari harga kontrak sisa pekerjaan yang belum
dilaksanakan setiap hari keterlambatan.
Bersama denda maksimum sebesar 5 % (lima persen) dari
nilai kontrak.

17. Perselisihan

17.1. Apabila terjadi perselisihan antara pihak Direksi dan


pihak Penyedia jasa, maka harus diusahakan penyelesaian
secara musyawarah.
17.2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah, maka dibentuk Panitia Arbitrage yang terdiri
dari :
- Seorang wakil dari pihak Direksi
- Seorang wakil dari pihak Penyedia Jasa
- Seorang ahli yang tidak ada sangkut pautnya
dengan pekerjaan tersebut
- Pengangkatannya disetujui oleh kedua belah
pihak

17.3 Bilamana cara-cara diatas belum dapat dicapai


penyelesaiannya, maka perselisihan tersebut diajukan ke
Pengadilan Negeri Makassar.

18. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

18.1. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati


dilakukan oleh pengguna jasa, apabila penyedia jasa telah
mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan.

18.2. Pengguna jasa dalam kurun waktu 7 (tuju) hari harus


sudah mengajukan surat permintaan pembayaran (SPP)
untuk pembayaran prestasi kerja.

18.3. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati


dilakukan dengan sistim termijn yang didasarkan pada
prestasi pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan, alat-alat yang ada dilapangan.

29
18.4. Pembayaran termijn harus dipotong jaminan
pemeliharaan, angsuran uang muka, denda (bila ada) dan
pajak.

18.5. Untuk kontrak yang mempunyai Subkontrak,


permintaan pembayaran kepada pengguna jasa harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh
Subkontraktor sesuai dengan perkembangan (Progrss)
pekerjaannya.

19. Harga Satuan Pekerjaan

19.1. Harga satuan pekerjaan sudah termasuk biaya umum,


keuntungan Penyedia jasa, retribusi dan biaya lain.

19.2. Harga satuan selain memperhitungkan biaya langsung


pelaksanaan pekerjaan, secara proporsional harus sudah
mencakup keuntungan, resiko, pajak-pajak diluar PPN dan
biaya Overhead baik office maupun site overhead yang
meliputi antara lain :
a. Pembayaran sewa untuk tanah/ganti rugi tanaman
diluar tempat pekerjaan (untuk tempat buangan hasil
galian tempat pengambilan, jalan masuk / jalan logistik
dll).
b. Harga material dan angkutan material.
c. Biaya operasi alat yang digunakan (upah operator,
bahan bakar, pelumas serta perawatan alat dan
penyusutan dll.
d. Sewa rumah okomodasi staf pelaksana.
e. Administrasi Bank.
f. Administrasi Teknik.
g. Asuransi-asuransi meliputi : asuransi tenaga kerja,
asuransi Property Demage dan asuransi
pekerjaan.
h. Kemungkinan kenaikan harga yang menjadi tanggungan
Penyedia jasa.
i. Pembayaran pajak bahan tambang galian golongan C.
j. Direksi Keet.

20. Keadaan Kahar (Force Majeur)

20.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu


keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak sehingga
pekerjaan yang telah ditentukan dalam kontrak menjadi
tidak dapat dipenuhi.

20.2. Apabila terjadi keadaan Kahar (Force Majeur) maka


penyedia jasa memberitahukan dalam waktu 14 (empat

30
belas) hari dari hari terjadinya keadaan Kahar dengan
meyertakan pernyataan keadaan Kahar dari Instansi yang
berwenang.

21. Penghentian dan Pemutusan Kontrak.

21.1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan


sudah selesai.

21.2. Penghentian kontrak dilakukan karena terjadinya hal-


hal duluar kekuasaan kedua belah pihak, sehingga para
pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban yang
ditentukan di dalam kontrak antara lain :
a. Timbulnya perang
b. Pemberontakan di Wilayah Republik Indonesia
c. Keributan, kekacauan dan huru-hara
d. Bencana alam
Dalam hal kontrak dihentikan, maka Pengguna jasa
membayar kepada Penyedia jasa sesuai dengan prestasi
atau kemajuan pelaksanaan proyek yang telah dicapai.
21.3. Pemutusan kontrak dilakukan bilaman penyedia jasa
cidera janji, tidak memenuhi kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur didalam kontrak.

21.4. Pemutusan kontrak dilakukan bilaman para pihak


terbukti melakukan kolusi, kecurangan atau tindak
korupsi baik dalam proses pengadaan maupun
melaksanakan pekerjaan dalam hal ini, penyedia jasa
dapat dikenakan sanksi yaitu :
a. Jaminan pelaksanaan di cairkan dan disetorkan ke Kas
Negara.
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia jasa
c. Pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.

22. Serah Terima Pekerjaan

22.1. Setelah pekerjaan selesai 100 % (Seratus persen),


Penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pengguna jasa untuk penyerahan pekerjaan
(Penyerahan pertama).

22.2. Pengguna jasa melakukan penilaian terhadap hasil


pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia jasa.
Bilamana terdapat kekurangan - kekurangan dan atau
cacat hasil pekerjaan, Penyedia jasa wajib
memperbaiki/menyelesaikannya.
22.3. Pengguna jasa menerima penyerahan pekerjaan setelah
seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan kontrak (Berita Acara Penyerahan Pertama) yang

31
disertai bukti-bukti bahwa pekerjaan telah selesai 100 %
(Seratus persen) dan disertai pernyataan bahwa kewajiban
Penyedia jasa terhadap Pihak ke TIGA telah diselesaikan.

22.4. Pembayaran dilakukan sebesar 95 % (Sembilan puluh lima


persen) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5 % (Lima
persen), dari nilai kontrak yang diterbitkan oleh Bank
Umum atau oleh Perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (Surety bond) dan
diasuransikan kepada perusahaan asuransi di luar Negeri
yang bonafit.

22.5. Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama


masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada
saat penyerahan pertama pekerjaan.

22.6. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia jasa


mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna
jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan (Penyerahan ke
Dua).

22.7. Pengguna jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan


setelah Penyedia jasa melaksanakan semua kewajibannya
selama masa pemeliharaan dengan baik dan melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar.

22.8. Apabila Penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban


pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka pengguna jasa
berhak menggunakan uang jaminan pemeliharaan untuk
membiayai perbaikan/pemeliharaan.
23. P e n u t u p

Bilamana terdapat kekeliruan dalam peraturan dan syarat-


syarat pelaksanaan pekerjaan ini, maka akan ditinjau
kembali/akan dibahas dalam Aanwyzing.
Bilamana dalam peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan ini terdapat kekurangan-kekurangan maupun pasal-
pasal yang tidak dipergunakan, maka akan diadakan ralat atau
pasal-pasal tambahan

32
SPESIFIKASI KHUSUS

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1 Pengukuran dan Penggambaran MC0% & MC100%

Pengukuran dan
Nomor Pembayaran :
Satuan Pekerjaan Penggambaran MC0% & 1.02
MC100%
1.1.1 Umum
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan
keadaan topografi daereah pekerjaan secara memanjang (long
section) dan secara melintang ( cross section) sebelum
pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah pengukuran
dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan
dilengkapi dengan rencana letak bangunan dan sebagai acuan
pekerjaan di lapangan.
1.1.2 Cara Pelaksanaan
a. Penyedia jasa harus menyiapkan peralatan ukur, termasuk
pekerja, patok-patok, serta peralatan lainnya yang
diperlukan untuk pengukuran. Penyedia jasa harus
menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian
yang tinggi untuk pengukuran.
b. Pekerjaan ini dimulai dengan memasang patok yang terbuat
dari balok kayu 4/6 dengan jarak yang telah ditentukan.
c. Patok patok yang telah dipasang tidak bolah goyang dan
berpindah tempat karena telah memiliki elevasi yang
didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.
d. Setelah data pengukuran diperoleh dan diolah maka akan
dihasilkan gambar kerja (working drawing) sebagai panduan
pekerejaan di lapangan yang harus disetujui terlebih dahulu
oleh direksi.
a. Setelah pekerjaan lapngan selesai maka diadakan
pengecekan dan pengukuran ulang di lokasi pekerjaan (MC
100%) untuk membuat gambar purna laksana (asbuilt
drawing) sebagai tanda pekerjaan selesai. Asbuilt drawing
dinyatakan selesai bila direksi telah menyetujui.
b. Penyedia jasa harus segera menyerahkan semua data survai
serta hasil perhitungan dan gambar-gambar dari
pengukuran MC 0% dan MC 100% kepada direksi
secepatnya, dengan rincian sebagai berikut :
Data ukur 1 (satu) asli dan 1 (satu) rekaman
Gambar dengan ukuran A3 sebanyak 3 (satu) asli (kalkir)
dan 1 (satu) rekaman serta ukuran A3 sebanyak 2 (dua)
rekaman.
1.1.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran

33
a. Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti prosentase
kumulatif progress pekerjaan dengan ketentuan akan dibayar
100% bilamana keseluruhan laporan yang disyaratkan telah
disahkan dan disetujui oleh direksi.
Pembayaran didasarkan atas lump sum (LS) sesuai yang
tercantum dalam kontrak.

1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi dan Nomor Pembayaran :


Satuan Pekerjaan 1.01
Demobilisasi

a. Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah
semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi
peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan paket
pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa memperhitungkan
semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk
mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila
pekerjaan telah selesai ke tempat semula.
b. Cara Pelaksanaan
a. Penyediaan Peralatan dan Personil
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil
sesuai dengan kebutuhan seperti yang termuat dalam
kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa
harus segera melaporkan kepada direksi untuk
mendapatkan persetujuan, dan bila dipandang perlu,
direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun
personil atas tanggungan penyedia jasa.
b. Program dan Pemberitahuan
Penyedia Jasa harus membuat schedule mobilisasi
peralatan dan personil yang dilengkapi dengan
keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan yang akan
didatangkan.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis
kepada direksi perihal kedatangan maupun
pengangkutan kembali peralatan dan personil.
Penyedia jasa harus meminta persetujuan direksi atas
setiap perubahan jadwal peralatan dan penyediaan
personil.
Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan,
bila sudah tidak diperlukan, dapat dipindahkan dari
areal pekerjaan dengan seijin direksi.
c. Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran dilakukan sebagai berikut :
Dibayar 50% (lima puluh persen) apabila peralatan
dan personil telah berada seluruhnya di lapangan dan

34
diterima baik oleh direksi. Dibayar 50% (lima puluh
persen) sisanya setelah pekerjaan demobilisasi telah
selesai seluruhnya dan diterima baik oleh direksi.

2. PEKERJAAN TANAH

2.1 Kosrekan

Nomor Pembayaran :
Satuan Pekerjaan Kosrekan 2.1

2.1.1. Umum
Pekerjaan kosrekan adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat Bulldozer. Dengan membersihkan akar-akar
dan semak belukar termasuk pohon-pohonyang dapat
menghambat pelaksanaan pekerjaan dan juga dengan melakukan
pengerukan atau kosrekan tebal 20 cm

2.1.2. Cara Pelaksanaan


a. Kosrekan dimulai dengan pemotongan rumput-
rumput/perdu/semak termasuk pohon dan dilanjutkan
dengan mengosrek permukaan tanah yang mengandung akar-
akar rumput/perdu/semak menggunakan alat Bulldozer
dengan ketebalan kosrekan 20 cm
b. Hasil kosrekan harus dibuang ke luar areal kerja atau
ketempat yang disetujui oleh pihak direksi
c. Apabila pekerjaan kosrekan selesai maka penyedia jasa harus
memberitahukan kepada direksi untuk pemeriksaan.

2.1.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran pekerjaan kosrekan ini berdasarkan
luas yang tertera pada Gambar MC 0% atau yang ditentukan
oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan kosrekan ini berdasarkan satuan
meter bujur sangkar (m2) sesuai yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan untuk pekerjaan kosrekan
telah mencakup pembuangan yang ditentukan oleh direksi.

2.2 Galian Tanah Mekanis

Nomor Pembayaran :
Satuan Pekerjaan Galian Tanah Mekanis 2.2

a. Umum
Galian mekanis adalah penggalian tanah dengan menggunakan
alat berat seperi Excavator PC-100 atau PC-200 (tergantung
kebutuhan). Penyedia jasa harus melakukan penggalian ini dengan
mengikuti gambar rencana. Pekerjaan ini harus mencakup

35
penggalian, penanganan pembuangan dan pembuatan stok tanah
yang ditentukan oleh direksi.

b. Cara Pelaksanaan
a. Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan
harus dibuang ke luar areal kerja
b. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan
timbunan harus mendapat persetujuan dari direksi.
c. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan
timbunan tersebut harus dibuang oleh penyedia jasa ke lokasi
yang ditentukan oleh direksi.
b. Penyedia jasa harus bertanggung jawab untuk seluruh
pengaturan dan biaya pembuangan material yang berlebih
tersebut termasuk biaya pengangkutan dan memperoleh ijin
dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan.
c. Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus
diusahakan cukup aman dari longsoran terlebih pada tempat
alat berat berpijak.
d. Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus
memberitahukan kepada direksi untuk pemeriksaan.

c. Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan
jumlah volume yang tertera pada Gambar MC 0% atau yang
ditentukan oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan satuan
meter kubik (m3) sesuai yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga. Harga satuan untuk pekerjaan galian tanah ini telah
mencakup pengangkutan pembuangan yang ditentukan oleh
direksi bilamana tanah tersebut tidak dapat dipergunakan
sebagai bahan timbunan.

2.3 Timbunan Tanah Hasil Galian

Timbunan Tanah Hasil Nomor Pembayaran :


Satuan Pekerjaan
Galian 2.3

2.3.1 Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah hasil galian
adalah pekerjaan menimbun dengan menggunakan bahan
timbunan dari hasil galian pada bagian konstruksi Sheet Pile
dengan tenaga manusia (Manual) kemudian dipadatkan dengan
alat bantu

2.3.2 Cara Pelaksanaan


a. Material timbunan diambil dari hasil galian yang telah
disetujui oleh pihak direksi.

36
b. Tanah hasil galian dihampar dan dipadatkan dengan
menggunakan alat bantu
d. Ukuran serta ketinggian disesuaikan dengan gambar kerja
dan disetujui oleh pihak direksi
2.3.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran pekerjaan timbunan tanah hasil
galian berdasarkan jumlah volume yang tertera pada
gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan timbunan hasil galian ini
berdasarkan satuan meter kubik (m3) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

2.4.Timbunan Tanah didatangkan, dipadatkan dan dirapikan

Timbunan Tanah Nomor Pembayaran :


Satuan Pekerjaan didatangkan, dipadatkan 2.4
dan dirapikan

2.4.1Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dari luar
dipadatkan adalah pekerjaan menimbun pada bagian pekerjaan
konstruksi atau tanggul dimana timbunan diambil dari luar
yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat berat

2.4.2 Cara Pelaksanaan


a. Material timbunan didatangkan harus yang telah lulus uji
laboratorium dan disetujui oleh pihak direksi.
b. Material timbunan dihampar lapis demi lapis dan apabila
dibutuhkan disiram air dengan water tank truck
c. Material timbunan yang dihampar setiap lapis dengan
ketinggian 50 cm kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat berat vibrator roller
d. Kepadatan timbunan kemudian ditentukan dari hasil uji
lapangan yaitu test sand cone dan uji laboraturium dengan
melakukan tes uji standar Proctor Compaction guna
memperoleh hasil pemadatan yang baik
e. Ukuran dan dimensi tanggul ditentukan berdasarkan
gambar.

2.4.3 Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran pekerjaan timbunan dari luar
dipadatkan berdasarkan jumlah volume yang tertera pada
gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan timbunan dari luar dipadatkan ini
berdasarkan satuan meter kubik (m3) sesuai yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan untuk
pekerjaan timbunan ini telah mencakup biaya-biaya
pengadaan dan pemadatan

37
3. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMANCANGAN SHEETPILE

Satuan Nomor Pembayaran :


Pengadaan Sheet Pile 3.1
Pekerjaan
3.1 PEKERJAAN PENGADAAN SHEET PILE BETON K700
1.1.1 Lingkup Pekerjaan
1. Sheet Pile Beton K700
2. W.325
3. A 1000
4. Panjang 12 Meter

Satuan Nomor Pembayaran :


Pemancangan Sheet Pile 3.2
Pekerjaan 3.2
EKERJAAN PEMANCANGAN SHEET PILE BETON K700
3.2.1 Lingkup Pekerjaan
1. Semua pekerjaan Sheet Pile terdiri dari beberapa bagian
dan harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian
yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut
ukuran ketinggian lain, yang mungkin akan
diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan
atau berhubungan dengan ketinggian tanah harus
ditunjukkan kepada Direksi lebih dulu, sebelum memulai
pekerjaan Sheet Pile pada setiap tempat. Yang dimaksud
dengan ketinggian tanah dalam spesifikasi adalah tinggi
permukaan Sheet pile sesudah diadakan pemancangan
dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
2. Penempatan titik-titik pemancangan harus sesuai dengan
koordinat yang telah ditentukan dalam gambar rencana
atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
3. Penyedia Jasa mengadakan Sheet pile sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan berdasarkan gambar rencana.
Pengadaan bahan sheet pile harus melalui uji kuat tekan
beton yang dilaksanakan pada Laboratorium dan
disaksikan oleh direksi pekerjaan.
4. Sheet pile yang sudah ada disimpan pada lokasi borrow
area dengan penyusunan yang rapi dan tidak membuat

38
beton sheet pile tersebut mengalami kerusakan yang
nantinya akan mengurangi mutu dari sheet pile tersebut.
5. Pemancangan dilakukan pada titik awal koordinat
kemudian dilanjutkan dengan pemancangan disisinya.
Masing-masing sisi sheet pile dipasang sesuai dengan
knop dan membentuk sudut seperti yang tergambar pada
gambar rencana.
6. Besarnya volume pekerjaan sheet pile dihitung
berdasarkan jumlah sheet pile yang terpasang dilapangan.
Jika volume sheet pile terpasang lebih besar dari volume
sheet pile pada area tersebut, maka kelebihan volume
tersebut akan diadakan peninjauan dan perhitungan
kembali dengan direksi pekerjaan. Jika hal tersebut
dilengkapi dengan alasan-alasan yang kuat dan disertai
dengan bukti perhitungan yang kuat maka akan
dimungkinkan dibuatkan addendum sesuai dengan selisih
volume yang ada.

1.2.2 Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran pemancangan sheet pile untuk pembayaran harus
dilaksanakan sesuai panjang pemancangan yang tertanam
dalam tanah dilaksanakan dalam meter dari elevasi dasar
tebing atau sungai s/d kedalaman yang terpancang didalam
tanah sesuai gambar teknik dan disetujui direksi pekerjaan.
Pembayaran dibuat dalam harga satuan (m) termasuk biaya
pengadaan sheet pile, peralatan dan upah kerja untuk
menyiapkan lokasi pekerjaan, transportasi, pemancang tiang,
pembuatan jalur atas, pengelasan, manufacturing dan
pemancangan untuk adjustment, tiang miring, dan item lain
sesuai yang ada dalam gambar teknik dan spesifikasinya.

4. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMANCANGAN TIANG PANCANG

Satuan Pengadaan Tiang Pancang Nomor Pembayaran :


Pekerjaan Tegak 4.1

39
4.1 PEKERJAAN PENGADAAN TIANG PANCANG

1.1.1 Lingkup Pekerjaan


1. Tiang Pancang Beton Type @ 500 B Middle
2. K600
3. Panjang 15 Meter

4.2. PEKERJAAN PEMANCANGAN TIANG PANCANG TEGAK

4.2.1 Lingkup Pekerjaan

1. Material untuk tiang pancang Tegak harus diadakan


oleh Penyedia Jasa, dengan terlebih dahulu melalui
uji laboratorium yang disaksikan oleh direksi
pekerjaan. Material yang tidak lolos uji laboratorium
tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam
pekerjaan ini yang nantinya akan menyebabkan
kegagalan konstruksi.
2. Bahan yang telah diuji disimpan pada tempat yang
telah disediakan dan dijauhkan dari bahan-bahan yang
akan menyebabkan kekuatan beton berkurang
3. Penentuan titik-titik pemancangan dilakukan
berdasarkan koordinat yang tertera dalam gambar
rencana dan disetujui oleh direksi pekerjaan.

4.2.2 Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pemancangan tiang pancang untuk


pembayaran harus dilaksanakan sesuai panjang
pemancangan yang tertanam dalam tanah yang
dilaksanakan dalam meter dari elevasi dasar tebing atau
sungai s/d kedalaman yang dipancang di tanah sesuai
gambar teknik dan disetujui direksi pekerjaan.
Pembayaran dibuat dalam harga satuan setiap (m)
Panjang. Item dengan harga satuan termasuk biaya
pengadaan sheet pile, perlatan dan upah kerja untuk
menyiapkan lokasi pekerjaan, transportasi,
pemancangan tiang, pembuatan jalur atas, pengelasan,
manufacturing dan pemancangan untuk adjustment,
tiang miring, dan item lain sesuai yang ada dalam
gambar teknik dan spesifikasinya.

4.3 Pembuatan Pile Cap Beton K300 Dan Pembuatan Balok Spektator
Beton K300

Nomor Pembayaran :
Satuan Pekerjaan K 300
3.3, 4.3 dan 4.4

40
Yang dimaksud dalam pekerjaan beton ini ialah semua pekerjaan yang terbuat dari
konstruksi beton mencakup persiapan sampai penyelesaian, dimana ukuran-ukuran
dimensi dan volume dicantumkan pada gambar rencana atau menurut petunjuk direksi.

Semua mutu beton harus disesuaikan dengan persyaratan SNI "Peraturan Beton
Bertulang Indonesia" PBI 1971 N.I.-2. Kelas dari beton yan akan digunakan pada
masing-masing bagian dari pekerjaan haruslah seperti yang ditentukan dalam gambar
atau oleh direksi.
1. Macam-Macam Material
b. Material
Semen
Semen yang digunakan untuk konstruksi beton bertulang pada
umumnya dari jenis semen portland yang memenuhi ketentuan-
ketentuan dalam NI-8 (type A). Penyedia jasa harus mempergunakan
semen portland hanya dalam satu merek. Semen harus dijaga terhadap
pengaruh hujan dan kelembaban serta pengaruh-pengaruh lain yang
dapat menjadikan rusak sebelum dipergunakan. Semen yang digunakan
untuk seluruh pekerjaan harus diproduksi oleh pabrik yang disetujui
oleh direksi secara tertulis. Semen tersebut harus semen Portland biasa
sesuai dengan ketentuan dan harus kering serta tidak ada yang
menggumpal dan mengeras.

Semen harus dikemas dalam kantong. Kantong semen harus cukup kuat
untuk menerima perlakuan kasar dalam pengakutan oleh tenaga
manusia. Nama dan cap pabrik, tipe semen, tahun dan bulan pembuatan,
serta berat bersih harus tertera dengan jelas pada setiap kantong.

Air
Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung
minyak, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan
lain yang dapat merusak beton, baja tulangan atau jaringan kawat baja
untuk itu sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

Agregat Halus (Pasir)


Agregat halus yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam,
keras, bersih dan tidak mengandung bahan-bahan organis.

Ukuran pasir harus sesuai dengan pangujian sebagai berikut:


a. Sisa di atas ayakan 4 mm harus minimum 2 % berat
b. Sisa di atas ayakan 1 mm harus minimum 10 % berat
c. Sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80 % dan 90 %
berat
d. Kadar lumpur maksimum 5 % berat

Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari Lembaga Pemeriksaan
Bahan-Bahan yang diakui.

Agregat Kasar (Batu Pecah/Kerikil)

41
Agregat kasar yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah berupa
kerikil atau batu pecah dari butir-butir keras, runcing tidak berpori,
bersih dan tidak mengandung zat-zat aktif yang dapat merusak beton
atau baja tulangan.

Ukuran batu pecah harus sesuai dengan pengujian sebagai berikut:


a. Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat
b. Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % dan 98 %
berat.
c. Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan
adalah maksimum 60 % dan minimum 10 % berat.
d. Kadar lumpur maksimum 1 % berat.

Bahan Pembantu
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu
pengikatan, dan pengerasan, atau maksud-maksud lain dapat dipakai
bahan-bahan pembantu, jenis dan jumlah bahan pembantu yang dipakai
harus atas persetujuan direksi.

Manfaat dari bahan-bahan pembantu harus dapat dibuktikan dengan


hasil-hasil percobaan dengan ketentuan bahwa tidak boleh
menyebabkan kekuatan tekanan beton tidak lebih dari 5%.Di dalam
pemakaiannya untuk bahan-bahan pembantu ini harus diadakan
pengawasan yang cermat untuk menjamin bahwa jumlah pemakaian
bahan tambahan tersebut selalu tepat dengan yang diijinkan.

Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda
yaitu sebelum beton mengeras mencapai kekuatan yang diisyaratkan
dan sebelum beton mendapat bentuknya yang permanen.

Bekisting
Bekisting beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu (papan,
triplek), baja atau beton precast yang digunakan untuk membentuk
beton muda agar bila telah mengeras mencapai dimensi dan kedudukan
seperti yang telah tercantum dalam gambar. Acuan beton harus
direncanakan sedemikian sehingga pada waktu pembongkarannya tidak
akan menimbulkan kerusakan pada beton atau perancah.

c. Pencampuran Beton
Perbandingan Campuran
Beton harus terdiri dari semen, bahan pengisi (agregat), air dan bahan
tambahan, bila diijinkan, diaduk dengan sempurna, untuk mendapatkan
kekuatan yang ditentukan. Beton diklasifikasikan berdasarkan kekuatan
tekan pada 28 (dua puluh delapan) hari dengan penggunaan ukuran
agregat maksimum.

42
Slump adukan beton harus serendah mungkin yang akan menghasilkan
pemadatan sempurna dengan peralatan yang diijinkan untuk pekerjaan
tersebut, tetapi dalam beberapa hal harus terletak diantara nilai-nilai
batas seperti terlihat dibawah ini, setelah beton dituang.

Tipe Batas-batas
Tipe Konstruksi Terbesar
Campuran slump (cm)
LTipe A Bagian-bagian beton pracetak 12,5 5,0
Tipe A Plat dan balok beton jembatan klas I 15 7,5
dan klas II
Tipe B Plat, dinding, balok dan pondasi 12,5 5,0
dinding dan pilar
Tipe B Bagian lereng peralihan 5,0 2,5
Tipe C Konstruksi besar 7,5 2,5
Tipe D Perkerasan pada gorong-gorong, dsb 7,5 5,0
Tipe D Pondasi 9,0 2,5

Pengadukan beton dengan mesin concrete mixer.


Bahan-bahan campuran beton harus diaduk dalam alat pengaduk tidak
kurang dari 1-1/2 menit setelah semua bahan dimasukkan, kecuali air.
Seluruh air pencampur harus dituangkan sebelum waktu pengaduk
dilampaui. Waktu pengadukan untuk alat pencampur yang lebih besar
dari 0,75 m3 harus ditambah menit untuk setiap tambahan 0,5 m3.
Alat pencampur tidak boleh dibebani lebih dari kapasitas rata-ratanya,
serta tidak boleh dioperasikan dengan kecepatan yang lebih tinggi dari
kecepatan yang dianjurkan oleh pabriknya.Mesin pencampur tersebut
harus menghasilkan beton yang seragam sepanjang waktu kerjanya
sesuai dengan persetujuan direksi.

Semua peralatan pencampur harus dibersihkan sebelum memulai


pencampuran dan harus bebas dari beton yang telah
mengeras.Campuran pertama setelah pembersihan setiap alat
pencampur harus dibuang.Pisau pelempar yang ada didalam alat
pencampur harus diganti jika telah mencapai tingkat keausan 2 cm atau
10% dari ukuran tingginya.

Semua alat pencampur yang digunakan untuk beton harus dari tipe
mekanis dengan kapasitas yang disetujui oleh direksi.

43
d. Pembesian
Umum
Baja tulangan harus terdiri dari besi beton bulat berulir atau besi beton
bulat sesuai ketentuan-ketentuan berikut ini:

Besi beton bulat


Besi beton bulat
berulir

- Kekuatan tarik, kg/mm2 49 63 29 53


- Titik leleh, kg/mm2 30 atau lebih 24 atau lebih
- Penambahan panjang, % 14 atau lebih 20 atau lebih

Potongan melintang dari setiap batang tulangan yang akan digunakan


harus mempunyai bentuk yang tetap dengan diameter yang sama pada
setiap titik sepanjang batang tersebut.

Diameter rata-rata tulangan-tulangan yang dipilih dari contoh setiap


kiriman dengan ukuran yang sama dari setiap tulangan beton yang
dikirimkan kelokasi pekerjaan, tidak boleh lebih besar atau lebih kecil
dari 2 (dua) persen dari diameter yang ditentukan. Tulangan-tulangan
harus bebas dari sisik, minyak, karat, kotoran dan kerusakan-kerusakan
struktur.

Jika diperlukan oleh direksi, penyedia jasa harus menyampaikan 3 (tiga)


copy keterangan teknis (mill-sheet) tentang baja-baja tulangan yang
dikeluarkan oleh pabriknya untuk mendapat persetujuan direksi
sebelumnya. Setiap pengiriman dan pemeriksaan di lokasi harus
dilakukan oleh direksi berdasarkan spesifikasi dan keterangan teknis
(mill-sheet) di atas.

44
e. Cara Pelaksanaan

1.1.Penempatan Tulangan Beton


Semua tulangan beton harus dibersihkan sebelum pemasangan dari sisi yang
lepas, karat yang lepas, minyak, gemuk, kotoran danbahan-bahan asing
lainnya. Tulangan harus dipasang dan dikuatkan dalam posisi yang
pasti/tepat sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan tidak berubah
pada posisinya didalam cetakan tanpa penggeseran selama proses
penggetaran, pengisian dan penumbukan beton ditempat. Semua ujung yang
bebas dari tulangan bulat yang licin harus dibuat kait sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk direksi.

Penyedia jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang


diperlukan atas biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam
posisi yang tepat. Setiap pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang
tulangan harus kencang sehingga tulangan-tulangan benar-benar kokoh.
Sebelah dalam bagian-bagian yang melengkung harus bersentuhan langsung
dengan tulangan-tulangan disekitar mana akan tercapai kekuatan yang baik.
Tulangan-tulangan harus diikat bersama-sama dengan menggunakan kawat
baja hitam yang harus mendapatkan persetujuan direksi, dan pengikatan
harus dililit kuat-kuat dengan tang/pengunci kawat beton. Ujung kawat ikat
harus dilipat ke dalam. Pengelasan besi tulangan tidak diperbolehkan
kecuali ditentukan lain terutama disetujui direksi.

Jika tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk dilakukan
pengecoran, maka harus diperiksa dulu oleh direksi dan tidak boleh
dilakukan pengecoran sampai tulangan beton telah disetujui. Penyedia jasa
harus melaporkan kepada direksi selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat)
jam sebelumnya, tentang maksudnya untuk meminta dilakukan pemeriksaan
atas penulangan yang telah disiapkan.

1.2.Penyiapan Gambar Tulangan Beton


Penyedia Jasa atas biayanya sendiri harus menyiapkan semua gambar detail
tulangan beton berdasarkan gambar-gambar yang diberikan oleh direksi
sebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Gambar-gambar
tulangan beton ini harus meliputi gambar penempatan tulangan, gambar
pembengkokan tulangan, daftar besi dan gambar-gambar penulangan
lainnya yang mungkin diperlukan untuk memudahkan pembuatan dan
pemasangan besi tulangan. Semua gambar penulangan harus diajukan
kepada direksi untuk mendapat persetujuan. Persetujuan direksi tersebut
tidak membebaskan penyedia jasa dari tanggung jawabnya atas kebenaran
detail atau untuk penyesuaian dengan keperluan menurut persyaratan.

1.3.Sambungan Tulangan Beton


Jika dianggap perlu untuk meyambung batang tulangan pada titik-titik lain
dari pada yang diperlihatkan dalam gambar, posisi dan metode
penyambungan harus ditetapkan berdasarkan perhitungan kekuatan dan
disetujui oleh direksi. Dalam hal ini sambungan lewatan, panjang lewatan
harus memenuhi ketentuan gambar atau tabel dibawah ini:

45
Diameter tulangan (mm) 10 12 16 19 22 25 28
32
Panjang sambungan lewatan
minimum (cm) 43 43 45 65 84 109 136
177

Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat diatas sambungan


lewatan dengan menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter lebih
dari 0,9 milimeter atau pengikat yang cocok. Untuk sambungan lewatan,
diperlukan kait pada batang tulangan licin dan kait tidak diperlukan pada
tulangan berulir.

2. Selimut Beton
Selimut beton minimum diukur dari sisi luar batang tulangan harus sesuai
dengan gambar atau daftar dibawah ini:

Selimut Beton
Jenis Pekerjaan Minimum
(cm)
1. Balok.. 2,5
2. Pelat... 1,5
3. Dinding.. 2,5
4. Kolom 3,0
5. Bangunan yang masuk dalam tanah atau nampak dan 5,0
terpengaruh cuaca atau kena gerusan..

Selimut beton dalam semua hal, paling tidak harus sama dengan diameter
batang tulangan.

3. Cara Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran atas pengadaan dan pemasangan
tulangan beton harus dibuat sesuai dengan rencana batang tulangan
yang terpasang di dalam beton menurut gambar atau sesuai dengan
petunjuk direksi. Satuan berat batang tulangan harus seperti berikut,
kecuali ada ketentuan lain.

Tulangan Bulat Yang Licin


10 12 16 19 22 25 28 32
Diameter (mm)
0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83
Satuan Berat (kg/m)
6,31
Tulangan Bulat Yang Berulir
D10 D12 D16 D19 D22 D25 D28 D32
Ukuran Nominal
(diameter dalam mm)
0,56 0,995 1,56 2,25 3,04 3,98 5,04
Satuan Berat (kg/m)
6,23

Penjepit, pengikat atau bahan-bahan lain yang digunakan untuk


mengatur dan mengikat batang-batang tulangan ditempatnya tidak akan
diukur untuk pembayaran. Batang-batang tulangan lewatan yang

46
dinyatakan pada gambar atau dianggap perlu oleh direksi harus
dimasukkan dalam pengukuran untuk pembayaran.
Pembayaran untuk penyempurnaan dan pemasangan tulangan beton
harus dibuat dalam harga satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dan sudah termasuk dalam pembayaran beton . Harga satuan
tersebut harus meliputi biaya-biaya upah kerja, bahan-bahan, instalasi
kerja, dan lain-lain termasuk biaya pengadaan tulangan beton,
pengadaan dan pengerjaan penjepit, pengikat dan penyangga besi, jika
dianggap perlu, dan pengiriman, pemuatan, pengangkutan,
penyimpanan, pemotongan, pengikatan, pembersihan, pemasangan dan
pengamanan serta pemeliharaan dalam posisinya semua tulangan beton
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
direksi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dianggap perlu dan ada
hubungannya.

47
4. Pengecoran
Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah dan
pekerjaan persiapan, telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh direksi.
Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan penunjang siap dipakai,
material dan pekerja-pekerja harus sudah berada di tempat pengecoran.
Permukaan sebelah dalam dari acuan harus sudah dibersihkan dari
bahan-bahan lepas, kotoran-kotoran maupun potongan kawat/besi.
Acuan yang terbuat dari kayu dan dimana dikhawatirkan adanya
pengisapan air oleh kayu, maka kayu tersebut harus terlebih dahulu
dibasahi dengan air hingga jenuh.

Pelaksanaan Pengecoran
Sebelum pengecoran beton, harus dilakukan persiapan sedemikian rupa
sehingga dalam semua keadaan adukan beton dapat diangkat dengan
lancar dan ditempatkan pada posisi yang diperlukan tanpa perlu adanya
pengakutan lebih lanjut serta tidak terjadi pemisahan bahan-bahan.

Beton tidak boleh diangkut dengan talang miring atau dijatuhkan dari
tempat pengadukan atau dengan cara lain dengan ketinggian lebih dari
1,5 m kecuali dengan persetujuan direksi yang dapat memerintahkan
adukan beton dijatuhkan ke atas bak penampung dan harus diaduk lagi
dengan tangan sebelum ditempat/dicor.
Tinggi pengangkutan harus lebih kecil dari 1,5 m, kecuali ada ketentuan
lain atas ijin direksi.

Tempat dimana beton akan dituang harus dijaga agar bebas dari
genangan air selama pelaksanaan pengecoran, kecuali ada persetujuan
lain dari direksi. Aliran air yang melintas atau masuk ketempat
pekerjaan tersebut harus diamankan sebelum proses pengecoran beton
dimulai. Jika pengecoran dalam genangan air tidak dapat dihindari dan
telah didapat persetujuan khusus dari direksi, adukan beton harus
dituangkan melalui pipa. Ketentuan khusus tentang bagian-bagian
campuran dan tata cara pengecoran dapat ditentukan oleh direksi dan
penyedia jasa tidak berhak atas kompensasi biaya yang diakibatkannya.

Sebelum melanjutkan pengecoran beton pada pekerjaan yang


dilaksanakan terdahulu, yang kemudian diistirahatkan atau dihentikan,
permukaan dan ujungnya harus dikasarkan dengan sempurna dengan
menggunakan pahat yang tajam sedemikian rupa sehingga tidak ada
lagi lapisan kulit yang lunak. Permukaan yang dikasarkan tersebut harus
dibersihkan dengan sempurna dengan penyemprotan angin dan air atau
cara-cara lain yang disetujui, disikat dan disiram sesaat sebelum proses
pengecoran lapisan beton berikutnya dilaksanakan. Biaya untuk semua
pengkasaran permukaan tersebut harus dianggap telah termasuk dalam
harga-harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Beton untuk pekerjaan beton bertulang harus dicor dalam jumlah


sedikit-sedikit, dalam keadaan dapat dibentuk dengan perbandingan air
semen sedemikian rupa untuk mencapai kekuatan yang ditentukan.

48
Pengecoran beton dalam bagian-bagian tersendiri harus dilaksanakan
terus menerus tanpa berhenti sampai batas sambungan yang disetujui
sebelumnya, atau sampai bagian tersebut selesai dan harus diselesaikan
dengan cara sedemikian rupa sehingga bagian-bagian sambungan harus
monolit, kecuali ada ketentuan lain.

Beton bervolume besar harus dilaksanakan dalam bagian-bagian yang


terlebih dahulu dianjurkan atau disetujui oleh direksi dan harus
dikerjakan secara terus menerus tanpa berhenti sampai selesai dalam
setiap bagiannya dan tidak diijinkan untuk istrahat selama pekerjaan
berjalan. Apabila diperlukan bekerja diluar batas jam kerja biasa untuk
terpenuhinya kondisi tersebut di atas, penyedia jasa harus sudah
memperhitungkannya dalam harga-harga satuan beton di dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Pengerjaan Beton Tidak Diijinkan Dalam Cuaca Tidak
Memungkinkan
Pengerjaan beton tidak diijinkan selama ada badai atau hujan lebat.
Semua bahan beton dan perlengkapan instalasinya harus dilindungi
dengan baik terhadap akibat terjadinya badai atau angina kencang.
Campuran Yang Sudah Mengeras Tidak Boleh Digunakan
Dalam kejadian apapun campuran yang sudah mengeras tidak
boleh digunakan.

Direksi berhak menolak beton dalam beberapa kejadian sebagai berikut:


a. Jika pelaksanaan pengadukan tidak dapat dimulai dalam 30 menit
setelah semen dituangkan kedalam agregat.
b. Jika lebih dari 30 menit telah dilampaui antara adukan yang telah
masak dikeluarkan dari alat pengaduk dengan pengecorannya
tanpa pengaduk lagi.
c. Jika telah dilampaui dari 1,5 jam antara penuangan semen pada
agregat dan pelaksanaan pengecoran beton.
d. Jika slump dari beton telah menyusut lebih dari 2,5 cm atau cukup
besar menurut anggapan direksi, selama jangka waktu mulai
matangnya beton sampai pengecoran beton.

5. Pemadatan
Selama pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat pemadat. (concrete
vibrator) Ketelitian dalam hal pemadatan perlu diperhatikan agar supaya
sudut-sudut, sela-sela diantara terisi dan disekeliling terpenuhi. Semua
rongga-rongga/gelembung udara tidak boleh terjadi pada pemadatan. Harus
diperhatikan agar penggetaran/pemadatan tidak terlalu lama yang dapat
mengakibatkan pemisahan bahan-bahan ( segregation ).

6. Permukaan Beton Jadi (Finishing)


Semua permukaan jadi dari pekerjaan beton (finishing) harus rata, lurus,
tidak nampak bagian-bagian yang keropos, melendut, atau bagian-bagian
yang membekas pada permukaan.

49
7. Perawatan
Beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan dan panas
matahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh
gaya-gaya sentuhan sampai beton telah menjadi keras.

Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab, dengan


cara menutupinya dengan karung-karung basah atau menggenangi air
sampai selama paling sedikit 2 minggu.

Pada hari-hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak


boleh diganggu.Tidak diperkenankan untuk mempergunakan lantai yang
belum cukup mengeras sebagai tempat timbunan bahan-bahan atau sebagai
jalan untuk mengangkut bahan-bahan yang berat.Permukaan lantai beton
yang selesai sesudah beton mulai mengeras harus segera ditutup dengan
karung-karung basah agar beton tetap lembab dan mengeras dengan
sempurna.

Catatan : beton yang mengunakan semen Portland dan tidak memakai


bahanpembantu pembasahan dilakukan selama minimum 7 hari.

Beban hanya dapat diizinkan melewatinya setelah beton berumur 30 hari


atau sampai waktu yang ditentukan oleh direksi.

8. Pembongkaran Bekisting dan Perancah


Acuan dan perancah tidak diperbolehkan untuk dibuka kecuali atas petunjuk
direksi. Dalam memberikan persetujuannya, direksi akan memperhitungkan
kekuatan konstruksi untuk menahan berat sendiri dan beban-beban selama
pelaksanaan sedemikian sehingga tegangan beton dapat ditampung
seluruhnya berdasarkan kekuatan kubus test pada umur yang sama dengan
masa mulai selesainya pengecoran sampai waktu pembongkaran acuan.
Pada umumnya dapat dibongkar setelah beton berumur 3 minggu.

9. Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran pekerjaan beton ini berdasarkan jumlah
volume yang tertera pada gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan beton ini berdasarkan satuan meter kubik (m3)
sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan
untuk pekerjaan ini sudah termasuk biaya pengadaan material, upah
buruh, peralatan, pengujian beton, dan pemasangan bekisting.

12) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. XII.


DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA :

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


Satuan Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air PJSA PJ
Pejabat Pembuat Komitmen : Sungai dan Pantai III

50
PaketPekerjaan : Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan
Tebing Sungai Cenranae Kab. Wajo
Lokasi : Kab. Wajo
Tahun Anggaran : 2017

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga
PEKERJAAN PERSIAPAN
I.
Pengukuran dan Penggambaran 1,00
1.1 ls
MC-0% dan MC-100%

1.2 Mobilisasi & Demobilisasi ls 1,00

II PEKERJAAN TANAH
m2 450,00
2.1 Kosrekan
m3 1.687,50
2.2 Galian Tanah Mekanis
m3 1.265,63
2.3 Timbunan Tanah Hasil Galian
Timbunan Tanah didatangkan, m3 631,35
2.4
dipadatkan dan dirapikan
PEKERJAAN PENGADAAN DAN
III
PEMANCANGAN SHEET PILE
Pengadaan Sheet Pile m' 1.800,00
3.1
Type W 325, A 1000
3.2 Pemancangan Sheet Pile m' 1.500,00

3.3 Pembuatan Pile Cap Beton K300 m3 96,00

PEKERJAAN PENGADAAN DAN


IV
PEMANCANGAN TIANG PANCANG
Pengadaan tiang Pancang m' 465,00
4.1
Type 500 B Middle
4.2 Pemancangan Tiang Pancang tegak m' 434,00

4.3 Pembuatan Pile Cap Beton K300 m3 13,83

Pembuatan balok Spektator Beton m3 89,28


4.4
K300
Jumlah
PPN 10 %
Total
Dibulatkan

...................................2016
PT/CV.............................................

NAMA PIMPINAN PERUSAHAAN


JABATAN

51
Daftar 1: Mata Pembayaran Umum1 CONTOH

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga
PEKERJAAN PERSIAPAN
I.
Pengukuran dan Penggambaran 1,00
1.1 Ls
MC-0% dan MC-100%

1.2 Mobilisasi & Demobilisasi Ls 1,00

Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1 Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.

i
Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: Pekerjaan Tanah1
CONTOH

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga
II PEKERJAAN TANAH
m2 450,00
2.1 Kosrekan

m3 1.687,50
2.2 Galian Tanah Mekanis

m3 1.265,63
2.3 Timbunan Tanah Hasil Galian

m3 631,35
Timbunan Tanah didatangkan,
2.4
dipadatkan dan dirapikan

Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1 Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di
antara bagian-bagian pekerjaan lain.

ii
Daftar 3: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: Pekerjaan Pengadaan dan
Pemancangan Sheet Pile1
CONTOH

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga
PEKERJAAN PENGADAAN DAN
III
PEMANCANGAN SHEET PILE
Pengadaan Sheet Pile m' 1.800,00
3.1
Type W 325, A 1000
m' 1.500,00
3.2 Pemancangan Sheet Pile
m3 96,00
3.3 Pembuatan Pile Cap Beton K300

Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1 Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di
antara bagian-bagian pekerjaan lain.

iii
Daftar 4: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: Pekerjaan Pengadaan dan
Pemancangan tiang pancang1
CONTOH

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga
PEKERJAAN PENGADAAN DAN
IV
PEMANCANGAN TIANG PANCANG
Pengadaan tiang Pancang m' 465,00
4.1
Type 500 B Middle
m' 434,00
4.2 Pemancangan Tiang Pancang tegak
m3 13,83
4.3 Pembuatan Pile Cap Beton K300
Pembuatan balok Spektator Beton m3 89,28
4.4
K300
Total Daftar 4
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)

1 Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di
antara bagian-bagian pekerjaan lain.

iv
Daftar Rekapitulasi CONTOH

Mata Pembayaran Harga


Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
Daftar No. 2: Mata Pembayaran Pekerjaan
Utama Pekerjaan Tanah
Daftar No. 3: Mata Pembayaran Pengadaan
Dan Pemancangan Sheet Pile
Daftar No. 4: Mata Pembayaran Pengadaan
Dan Pemancangan Tiang Pancang
Jumlah (Daftar 1+2+3+4)
PPN 10%
TOTAL NILAI

13) Perubahan ketentuan-ketentuan dalam dokumen lelang BAB. XIII.


BENTUK DOKUMEN LAIN :
TETAP

KETENTUAN-KETENTUAN TAMBAHAN :
Hal-hal yang menggugurkan penawaran :
A. EVALUASI ADMINISTRASI
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi apabila
:
1) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen
Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi:
1) Surat Penawaran;
2) Surat Kuasa dari Direktur Utama/Pimpinan perusahaan
kepada penerima kuasa (apabila dikuasakan);
3) Jaminan Penawaran Asli;
4) Daftar Kuntitas dan Harga;
5) Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi [apabila
bermitra];
6) Rekapitulasi Perhitungan TKDN (khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan TKDN, penawarannya tidak
digugurkan dan nilai TKDNnya dianggap nol;
7) Formulir RK3K
8) Data Kualifikasi;
9) Dokumen penawaran teknis, terdiri atas:

v
- Metoda Pelaksanaan;
- Jangka Waktu Pelaksanaan dibuat dalam bentuk
kurva S Mingguan ;
- Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan;
10) Hasil Pemindaian (Scan) Sertifikat Badan Usaha
(SBU) Asli
2) Surat Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Jangka waktu berlakuya surat penawaran tidak kurang dari
waktu sebagaimana tercantum Dalam Dokumen Pengadaan,
dengan Pengadaan,
(1) Apabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka dan
huruf, maka yang diakui adalah tulisan huruf.
(2) Apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui
adalah nilai yang tertulis dalam angka atau
(3) Apabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis dalam
huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur.
b. Bertanggal
3) Jaminan penawaran asli memenuhi ketentuan sebagai berikut
:
a. Diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan
atau perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Keuangan, atau telah mendapat
rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apabila
berbentuk konsorsium;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;.
c. Nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
d. Besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. Besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam
angka dan huruf;
f. Nama POKJA yang menerima Jaminan Penawaran sama
dengan nama POKJA ULP yang mengadakan pelelangan,
yaitu Kelompok Kerja (POKJA) Bidang Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC)
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan
Jeneberang Prov. Sulawesi Selatan ;
g. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan;

vi
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
[unconditional] sebesar nilai jaminan dalam waktu paling
lambat 14 [empat belas] hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari POKJA diterima oleh penerbit
jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan
[Kerja Sama Operasi/KSO] harus ditulis atau nama
perusahaan kemitraan / KSO;
j. Kriteria pencairan jaminan penawaran sesuai dengan
persayaratn yaitu :
(a) peserta terlibat KKN (yang dilakukan oleh badan usaha
non kecil);
(b) peserta menarik kembali penawarannya selama
dilaksanakannya pelelangan;
(c) tidak bersedia menambah nilai Jaminan Pelaksanaan
dalam hal sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
(d) tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi
kualifikasi dalam hal sebagai calon pemenang dan
calon pemenang cadangan 1 dan 2dengan alasan yang
tidak dapat diterima; atau
(e) mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
k. Substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran
telah diklarifikasi dan dikonfirmasi tertulis oleh POKJA ULP
kepada penerbit jaminan;
4) Surat Kuasa (apabila dikuasakan):
a) Harus ditandatangani oleh direktur utama/pimpinan
perusahaan.
b) Nama penerima kuasa tercantum dalam akte pendirian
/anggaran dasar;
c) Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh
anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian kerja
sama.
5) Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra) memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut:
a) mencantumkan nama kemitraan sesuai dengan dokumen
isian kualifikasi
b) mencantumkan lead firm dan mitra/anggota;
c) mencantumkan modal (sharing) dari setiap perusahaan;
d) mencantumkan nama pihak yang mewakili kemitraan/KSO;
e) ditandatangani para calon peserta kemitraan/KSO.

vii
6) Dokumen penawaran teknis (akan dievaluasi lebih lanjut sesuai
dengan kriteria persyaratan teknis pada tahap evaluasi teknis).
c. POKJA ULP dapat melakukan klarifikasi secara tertulis terhadap
hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun tidak boleh
mengubah substansi.
d. Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis.
e. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak memenuhi
persyaratan administrasi, Kelompok Kerja ULP melakukan evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada);
f. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis; dan
g. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.

B. EVALUASI TEKNIS
a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi;
b. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang
ditetapkan.
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan
ketentuan :
1. Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam LDP dan khusus personil
inti serta peralatan utama minimal tercantum dalam LDK;
2. penilaian persyaratan teknis, minimal dilakukan terhadap:
a. metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan
substantif yang meliputi tahapan/urutan pekerjaan dari awal
sampai akhir secara garis besar dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/sementara yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama yang dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan. Penilaian metode
pelaksanaan tidak mengevaluasi job-mix/rincian/
campuran/komposisi material dari jenis pekerjaan;
Jenis-jenis pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang/
sementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan utama ditetapkan dalam LDP. Pekerjaan
penunjang/sementara dimaksud, misalnya:
Pengukuran dan Penggambaran MC-0% dan MC-100%

viii
Mobilisasi dan Demobilisasi
b. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
melampaui batas waktu (yaitu sampai dengan serah terima
pertama/Provision Hand Over (PHO)) sebagaimana tercantum
dalam LDP.
c. Peralatan utama minimal: jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan
menggunakan data peralatan yang tercantum pada isian
kualifikasi, sebagai berikut :
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah (Milik/Sewa
Beli/Sewa)
1. Crawleer Crane 2
2. Concrete 1
Vibrator
3. Concrete Mixer 350 Liter 5
4. Diesel Hummer 1

5. Stamper 2

6. Water Tank 5000 Liter 1


7. Excavator 0.9 M3 7
8. Vibrator Roller 10 Ton 1
9 Bulldozer 8 Ton 1
Dengan ketentuan umur peralatan tidak lebih dari 5 tahun
d. personil inti dipilih Tenaga ahli: tingkat pendidikan, jabatan
dalam pekerjaan yang diusulkan, pengalaman kerja,
keahlian/ keterampilan, yang ditempatkan secara penuh,
menggunakan data personil inti yang tercantum pada isian
kualifikasi, yaitu :
Jabatan dalam Pengalaman
Tingkat Sertifikat Profesi/
No pekerjaan yang Kerja
Pendidikan Keahlian
diusulkan (tahun)
1 2 3 4 5
Kepala
1. S1 Sipil 5 SDA
Proyek

2. S1 Sipil Quantity Control 4 SDA

3. S1 Sipil Quality Control 4 SDA

4. S1 Sipil Pelaksana 1 4 SDA

5. S1 Sipil Pelaksana 2 4 SDA

6. S1 Sipil/Geodesi Surveyor 4 Geodesi

Sertifikat K3
7. S1 Petugas K3 4
konstruksi

Tenaga Ahli dilampirkan Scan Ijazah dan SKA

e. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan


persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP (ketentuan

ix
subkontrak dipersyaratkan untuk nilai penawaran harga di
atas Rp 25.000.000.000,00);
f. RK3K memenuhi persyaratanyaitu adanya sasaran dan
program K3 yang secara umum menggambarkan penguasaan
dalam mengendalikan risiko bahaya K3.
3. Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk
bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas
atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan peserta.
Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap
evaluasi harga;
f. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik
ada yang tidak memenuhi persyaratan teknis, Pokja ULP dapat
melakukan evaluasi penawaran terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
g. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga;
apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal;

C. EVALUASI HARGA
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau
penting, denganketentuan :
1) total harga penawaran terkoreksi dibandingkan nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai total
HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas nilai
total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan
klarifikasi ternyata harga satuan penawaran tersebut timpang,
maka harga satuan penawaran timpang hanya berlaku untuk
volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Selanjutnya
daftar jenis/item pekerjaan timpang tersebut dimasukkan ke
dalam Kontrak
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan
pekerjaan lainnya;
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai
berikut :

x
1) Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja
ULP;
2) Klarifikasi/Evaluasi kewajaran harga dalam hal harga
penawaran nilainya di bawah 80% (delapan puluh perseratus)
HPS, dengan ketentuan:
a) Meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi
harga upah, bahan, dan peralatan dari harga satuan
penawaran, sekurang-kurangnya pada setiap mata
pembayaran utama;
b) Meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari
unsur upah, bahan, dan peralatan dalam Analisa Harga
Satuan;
c) Hasil penelitian butir a) dan butir b) digunakan untuk
menghitung harga satuan yang dinilai wajar tanpa
memperhitungkan keuntungan yang ditawarkan; dan
d) Harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk
menghitung total harga penawaran yang dinilai wajar dan
dapat dipertanggungjawabkan.
e) Total harga sebagaimana dimaksud pada huruf d. dihitung
berdasarkan volume yang ada dalam daftar kuantitas dan
harga.
Apabila total harga penawaran yang diusulkan lebih kecil dari
hasil evaluasi sebagaimana tersebut diatas, maka harga
penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.
Apabila total harga penawaran lebih besar dari hasil evaluasi
sebagaimana tersebut diatas, maka harga penawaran
dinyatakan wajar dan apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai
pemenang pelelangan, harus bersedia untuk menaikkan
Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS.
Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan
nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5% HPS,
penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran dicairkan
dan disetorkan ke kas Negara/Daerah, serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi
dalam negeri (apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga) dengan ketentuan Perhitungan Tingkat Komponen
Dalam Negeri (TKDN) yang disampaikan oleh peserta berdasarkan
penilaian sendiri (self assessment), digunakan dalam evaluasi
penawaran harga apabila pelelangan pekerjaan tersebut
diberlakukan preferensi harga yaitu apabila memenuhi ketentuan:

xi
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan
pada Pengadaan Barang/ Jasa yang dibiayai rupiah murni
tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/ Jasa bernilai
diatas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam
negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua
puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan formulir perhitungan
TKDN maka peserta dianggap tidak menginginkan diberlakukan
preferensi harga bagi penawarannya dan tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada
ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi
urusan perindustrian dengan tetap berpedoman pada tata nilai
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya.
3) rumus penghitungan sebagai berikut:
1
HEA HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP =Harga Penawaran (HargaPenawaran/ terkoreksi
yangmemenuhipersyaratan lelang dan telah
dievaluasi).
4) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA
yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang;
5) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran
dan hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan
perhitungan HEA guna menetapkan peringkat pemenang.
d. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran
yang sama dalam hal tidak diperhitungkan TKDN, maka Pokja ULP
memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar
dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.
e. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat
terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana
ketentuan peraturan dan perundang-undangan, maka pelelangan
dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam
Daftar Hitam.

xii
Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

D. EVALUASI KUALIFIKASI
a. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
b. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode
penilaian sistem gugur.
c. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum
pemasukan penawaran, apabila tidak ditandatangani maka tidak
dievaluasi lebih lanjut.
d. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kualifikasi.
e. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus evaluasi kualifikasi,
maka lelang dinyatakan gagal
f. Dokumen kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, seperti Izin Usaha Jasa Konstruksi;
3. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan
atas nama perusahaan, tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana;
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir (SPT Tahunan 2015)
6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha Kecil yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun;
7. Memiliki kemampuan pada klasifikasi (SI001) Jasa Pelaksana
untuk Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana
Sumber Daya Air Lainnya dan kemampuan pada sub klasifikasi
M untuk pekerjaan yang sejenis bagi badan usaha non kecil,
8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta
personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

xiii
9. menyampaikan/mengisi daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan;
10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan
konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
total HPS, yaitu 10% x Rp.6.900.000.000 = Rp. 690.000.000,-
(Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Rupiah). Dalam hal kemitraan
yang menyampaikan surat dukungan keuangan hanya lead
firm;
11. untuk usaha non-kecil (paket di atas Rp 2.500.000.000,00)
memiliki Kemampuan Dasar (KD) padasub klasifikasi pekerjaan
yang sejenis/kompleksitas yang setara, dengan ketentuan :
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub klasifikasi
pekerjaan yang sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD
dari perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub klasifikasi
pekerjaan, nilai kontrak dan status peserta pada saat
menyelesaikan kontrak sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai
pekerjaan sekarang (present value) menggunakan
perhitungan sebagai berikut:

NPs =Nilai pekerjaan sekarang


Npo =Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi
(apabila ada) saat serah terima pertama
Io =Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan
serah terima pertama
Is =Indeks dari BPS pada bulan penilaian
prakualifikasi (apabila belum ada, dapat dihitung
dengan regresi linier berdasarkan indeks bulan-
bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan;
12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
a. SKP = KP jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil KP = 5
untuk usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang
Dapat ditangani pada saat bersamaan selama

xiv
Kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP
dari masing-masing perusahaan yang bermitra/KSO;
c. untuk paket pekerjaan non kecil perhitungan SKP dipilih
yang nilainya terbesar dari cara sesuai butir a.
13. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:
1) peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan/KSO
dan perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO tersebut;
2) evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7,
9, dan 12dilakukan untuk setiap perusahaan yang
melakukan kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8 evaluasi
persyaratan digabungkan sebagai evaluasi kemitraan/KSO,
sedangkan dukungan keuangan (angka 10) hanya atas nama
kemitraan/KSO;
g. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode
penilaian sistem gugur. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan
persyaratan dan data isian peserta dalam Dokumen Isian Kualifikasi
dalam hal :
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
h. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membubuhi materai senilai
Rp.12.000,00 (dua belas ribu rupiah).
i. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
Pokja ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi
secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir
isian kualifikasi termasuk dapat melakukan peninjauan lapangan
pada pihak-pihak/instansi terkait.
j. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum
pemasukan penawaran.
k. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan kompetisi,
maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi.

xv
PENJELASAN LELANG
Paket Pekerjaan
Pembangunan Pengendalian Banjir dan Perkuatan Tebing Sungai Cenranae
Kab. Wajo

1) METODA PEMILIHAN
Metoda pengadaan untuk paket pekerjaan ini dilakukan dengan Pelelangan Umum
Pascakualifikasi, dan sesuai dengan Ketentuan-Ketentuan yang berlaku :
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang : Jasa Konstruksi.
2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang : Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, beserta perubahannya
3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang : Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 Tentang : Penyelenggaraan Pembinaan
Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 Tentang : Penerapan SMK3
7. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2004 Tentang :
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
8. Peraturan Menteri Nomor 9/PRT/M/2008 Tentang : Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
9. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor : IK.0201.Kk/978, tanggal 30
Desember 2013, Tentang : Pemberlakuan Klasifikasi dan Kualifikasi pada Pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi untuk tahun anggaran 2014.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015
Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi, beserta perubahannya.

2) CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN


1. Pemasukan Dokumen Penawaran dengan menggunakan metode 1 (satu) sampul.
2. Peserta menyampaikan dokumen penawaran dengan cara mengunggah melalui
aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) melalui pada website LPSE sesuai
ketentuan dalam LDP.
3. Jika terdapat penarikan/pembatalan/ penggantian Dokumen Penawaran, dapat
dilakukan dengan cara mengupload kembali dokumen surat pengunduran
diri/pembatalan/penggantian.
4. Tata cara penyampaian dokumen penawaran sesuai petunjuk penggunaan aplikasi
SPSE pada website LPSE.

3) KELENGKAPAN YANG HARUS DILAMPIRKAN BERSAMA DOKUMEN PENAWARAN.


Dokumen Penawaran, terdiri dari :
- Surat Penawaran
- Jaminan Penawaran Hasil Pemindaian (Scan)
- Rincian Harga Penawaran (Daftar Kuantitas dan Harga)

1
- Surat Kuasa (bila diperlukan)
- Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada)
- Dokumen Penawaran Teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jadwal Waktu Pelaksanaan dibuat dalam bentuk kurva S Mingguan ;
- Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
- RK3K ;
- Dokumen Isian Kualifikasi;
- Sertifikat Badan Usaha (scan)

4) PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN


a. Pembukaan penawaran akan dilaksanakan pada :
Hari/tgl : Jumat/ 2 Desember 2016
Jam : Waktu Server (11.00 wita)
Tempat : Ruang Rapat Lt. II Kantor BBWS Pompengan Jeneberang
Jl. Batara Bira No. 118 Km.16 Baddoka, Makassar
b. Apabila terjadi penundaan acara pemasukkan dan atau pembukaan penawaran akan
diberitahukan secara tertulis.
c. Wakil peserta lelang yang akan hadir pada acara pembukaan penawaran harus
membawa identitas atau surat keterangan/penugasan dari perusahaan sebagaimana
ditentukan dalam dokumen lelang.

5) METODA EVALUASI
a. Evaluasi dilakukan dengan SISTEM GUGUR
b. Evaluasi penawaran dilakukaan sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.
c. Aturan-Aturan lain yang digunakan.

6) HAL-HAL YANG MENGGUGURKAN PENAWARAN.


Hal-hal yang menggugurkan penawaran adalah apabila dokumen penawaran tidak
memenuhi syarat-syarat administrasi, teknis dan kewajaran harga sebagaimana
ditentukan dalam dokumen lelang dan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.

7) JENIS KONTRAK YANG AKAN DIGUNAKAN


Jenis kontrak yang akan digunakan untuk paket pekerjaan ini adalah KONTRAK HARGA
SATUAN.

8) KETENTUAN DAN CARA EVALUASI BERKENAAN PREFERENSI HARGA ATAS


PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

2
Preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri untuk paket pekerjaan ini
diberlakukan, yaitu diatas Rp. 1 milyar rupiah.

9) KETENTUAN TENTANG PENYESUAIAN HARGA


Ketentuan Tentang Penyesuaian Harga tidak diberlakukan.

10) RISIKO K3 YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT PEKERJAAN TERMASUK KONDISI DAN
BAHAYA.

No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya & Risiko K3


1. Pengukuran Terpeleset, Tersandung & Terjatuh.
2. Mobilisasi & Demobilisasi Kecelakaan Lalu lintas
3. Kosrekan Terkena Benda Tumpul/Tajam
4. Galian Tanah Mekanis Tertimpa Hasil Galian, Terperosok
5. Timbunan Tanah didatangkan, Tertimbun
dipadatkan dan dirapikan
6. Pengadaan Sheet Pile Tertimpah Sheet Pile
7. Pemancangan Sheet Pile Terjatuh & Terpeleset, Tertimpah Sheet Pile
8. Pembuatan Pile Cap K300 Tertusuk besi, terjatuh, Tertimpa campuran
beton
9. Pengadaan Tiang Pancang Tertimpah Tiang Pancang
10. Pemancangan Tiang Pancang Terjatuh & Tertimpah Tiang Pancang
Tegak
11. Pembuatan Pile Cap K 300 Tertusuk besi, terjatuh, tertimpa campuran
beton
12. Pembuatan Balok Spektator K300 Tersandung, Terjatuh & Tertimpah Material
campuran beton

11) KETENTUAN DAN CARA SUB-KONTRAK SEBAGIAN PEKERJAAN KEPADA USAHA KECIL
TERMASUK KOPERASI KECIL.
a. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa usaha kecil , maka
pekerjaan harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan dilarang
diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak lain.
b. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa yang mempunyai harga
kontrak diatas Rp.25.000.000.000,- (Dua puluh lima milyar) maka :
(1) Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia jasa usaha mikro/usaha
kecil/koperasi kecil, dengan mensubkontrakkan sebagian pekerjaan diluar
pekerjaan utama.
(2) Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan, dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.
(3) Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
keseluruhan pekerjaan.
c. Apabila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka kontrak akan batal dan penyedia
jasa dikenakan sanksi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor : 31/PRT/M/2015 Tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, beserta perubahannya.

3
12) BESARAN, MASA BERLAKU DAN PENJAMIN YANG DAPAT MENGELUARKAN JAMINAN
a. Surat penawaran harus dilampiri jaminan penawaran.
b. Jaminan Penawaran diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan
Rakyat)/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi, bersifat mudah dicairkan dan
tidak bersyarat (unconditional) yang mempunyai program asuransi kerugian (surety
bond).
c. Syarat Jaminan, berupa Garansi Bank/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi, bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional) adalah yang
mempunyai ijin Depkeu/Bapepam-LK untuk menjual produk jaminan (surety ship).
d. Nilai jaminan penawaran sebesar 2 % HPS atau senilai Rp. 138.000.000,- (seratus
tiga puluh delapan juta rupiah).
e. Nilai jaminan penawaran harus dinyatakan dalam angka dan huruf.
f. Masa berlakunya jaminan penawaran 90 (sembilan puluh) hari kalender.
g. Jaminan Penawaran ditujukan kepada Kelompok Kerja (POKJA) Bidang Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC) SNVT Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Batara Bira No.
118 Km. 16 Baddoka, Makassar.
h. Jaminan Penawaran diserahkan kepada Kelompok Kerja (POKJA) Bidang Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC) SNVT Pelaksanaan Jaringan
Sumber Air Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Batara Bira No.
118 Km. 16 Baddoka, Makassar. Seperti yang tercantum dalam dokumen lelang.
i.
j. Jaminan penawaran harus memenuhi ketentuan lainnya dalam dokumen lelang dan
atau addendumnya.

13) DOKUMEN LAIN YANG DIPERSYARATKAN SEPERTI PRA RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K), TINGKAT RISIKO PEKERJAAN (TINGGI,
SEDANG, KECIL), DAN BARANG YANG DIIMPOR [apabila ada],

14) LAIN-LAIN :
MATA PEMBAYARAN UTAMA
Didalam pelelangan ini mata pembayaran ditetapkan sebagai berikut :
a. Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot
kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari nilai penawaran diluar PPN
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar.
b. Analisa harga satuan pekerjaan untuk seluruh mata pembayaran utama harus dibuat
harus dilampirkan dalam Dokumen Penawaran.

NILAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)


Nilai harga perkiraan sendiri adalah sebesar : Rp. 6.900.000.000,- (enam miliar
sembilan ratus juta rupiah)

JAMINAN PELAKSANAAN
Nilai jaminan pelaksanaan ditentukan sebagai berikut :
a. Nilai jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrak apabila nilai penawaran
terkoreksi lebih besar atau sama dengan 80% dari HPS.

4
b. Besarnya jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang dinilai terlalu rendah (lebih kecil
dari 80% HPS), dinaikkan menjadi sekurang-kurangnya 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS.
c. Masa berlakunya jaminan pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
LAIN-LAIN
a. Apabila penjelasan ini menimbulkan tambahan dan atau perubahan ketentuan
dokumen lelang atau dokumen kulafikasi maka penambahan dan atau perubahan
tersebut akan dituangkan didalam addendum dokumen lelang dan menjadi bagian tak
terpisahkan dari dokumen lelang.
b. Hanya tambahan dan atau perubahan ketentuan dokumen lelang / dokumen
kualifikasi yang tertuang didalam Addendum adalah mengikat. Bila tambahan dan
atau perubahan ketentuan tidak tercantum didalam addendum maka bukan
merupakan bagian dari dokumen pengadaan dan yang berlaku adalah dokumen
pengadaan yang awal.
c. Koefisien Analisa Harga Satuan Untuk Pekerjaan Utama dapat dipertanggungjawabkan
oleh Penyedia Jasa sebagai bahan klarifikasi apabila penawaran kurang dari 80% dari
nilai HPS.
d. Untuk setiap item pekerjaan persiapan/pendahuluan tidak diperkenankan
menambahkan biaya overhead/keuntungan.
e. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari
kalender.
f. Jangka Waktu Pemeliharaan adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender.
g. Harga Jual unuk Bahan Bakar Minyak Solar/Bio Solar menggunakan Harga Industri
BBM PERTAMINA (Surat terlampir.)
h. Upah kerja berdasarkan wilayah kerja yang memiliki dasar yang dapat dipertanggung
jawabkan.

Kelompok Kerja (POKJA)


Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Pekerjaan Tahun Tunggal (SYC)
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Pompengan Jeneberang Provinsi Sulawesi Selatan
Ketua,

Ir. Yusuf M. Tambing, Sp.1.


NIP. 196106221992031006

Вам также может понравиться

  • Spesifikasi Teknis Dan Identitas PDF
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas PDF
    Документ2 страницы
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas PDF
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Ana Hidayanti 2011
    Ana Hidayanti 2011
    Документ10 страниц
    Ana Hidayanti 2011
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Документ2 страницы
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Irfan Rasta
    82% (17)
  • Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Документ2 страницы
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Irfan Rasta
    82% (17)
  • Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Документ2 страницы
    Spesifikasi Teknis Dan Identitas
    Irfan Rasta
    82% (17)
  • Vsvs
    Vsvs
    Документ8 страниц
    Vsvs
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Dokumen Isian Kualifikasi
    Dokumen Isian Kualifikasi
    Документ15 страниц
    Dokumen Isian Kualifikasi
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Aiueo
    Aiueo
    Документ34 страницы
    Aiueo
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Kak Pantai Lasepang Kabupaten Bantaeng
    Kak Pantai Lasepang Kabupaten Bantaeng
    Документ5 страниц
    Kak Pantai Lasepang Kabupaten Bantaeng
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    100% (1)
  • 5.Bq Analisa Rsud Tugurejo
    5.Bq Analisa Rsud Tugurejo
    Документ18 страниц
    5.Bq Analisa Rsud Tugurejo
    Anthony Kristianto
    Оценок пока нет
  • JJJJJJJ
    JJJJJJJ
    Документ28 страниц
    JJJJJJJ
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Surat Dukungan Peralatan
    Surat Dukungan Peralatan
    Документ3 страницы
    Surat Dukungan Peralatan
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Studi Tetntang Penggunaan Obat Tradisional
    Studi Tetntang Penggunaan Obat Tradisional
    Документ6 страниц
    Studi Tetntang Penggunaan Obat Tradisional
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Sulsel - Sulbar - Rev
    Sulsel - Sulbar - Rev
    Документ10 страниц
    Sulsel - Sulbar - Rev
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Add I Lelang Enrekang 2017 PDF
    Add I Lelang Enrekang 2017 PDF
    Документ35 страниц
    Add I Lelang Enrekang 2017 PDF
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • AMPLOP
    AMPLOP
    Документ2 страницы
    AMPLOP
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • 5.Bq Analisa Rsud Tugurejo
    5.Bq Analisa Rsud Tugurejo
    Документ18 страниц
    5.Bq Analisa Rsud Tugurejo
    Anthony Kristianto
    Оценок пока нет
  • Dokumen Lelang Bone 2017 PDF
    Dokumen Lelang Bone 2017 PDF
    Документ254 страницы
    Dokumen Lelang Bone 2017 PDF
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Dokumen Lelang
    Dokumen Lelang
    Документ299 страниц
    Dokumen Lelang
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Undangan Aqiqah
    Undangan Aqiqah
    Документ1 страница
    Undangan Aqiqah
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • ADD 1 Sungai Bojo
    ADD 1 Sungai Bojo
    Документ34 страницы
    ADD 1 Sungai Bojo
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • ADD I Lelang Bone 2017
    ADD I Lelang Bone 2017
    Документ59 страниц
    ADD I Lelang Bone 2017
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Surat Dukungan Peralatan
    Surat Dukungan Peralatan
    Документ3 страницы
    Surat Dukungan Peralatan
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Dok Lelang Tpa Torut
    Dok Lelang Tpa Torut
    Документ166 страниц
    Dok Lelang Tpa Torut
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Add I Lelang Enrekang 2017 PDF
    Add I Lelang Enrekang 2017 PDF
    Документ35 страниц
    Add I Lelang Enrekang 2017 PDF
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Surat Dukungan Peralatan
    Surat Dukungan Peralatan
    Документ3 страницы
    Surat Dukungan Peralatan
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Metode Pelaksanaan
    Metode Pelaksanaan
    Документ6 страниц
    Metode Pelaksanaan
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет
  • Metode Pelaksanaan
    Metode Pelaksanaan
    Документ6 страниц
    Metode Pelaksanaan
    Choco'Sharlindy PokeManiach
    Оценок пока нет