Вы находитесь на странице: 1из 24

Cara Mengobati Luka Tembak

4 Bagian:Memberikan Pertolongan PertamaMemeriksa Kondisi KorbanMengatasi Luka di Lengan atau

KakiMengatasi Cedera Dada Terbuka

Luka tembak adalah salah satu cedera yang paling traumatis bagi korbannya.
Tingkat keparahan akibat luka tembak sulit diperkirakan, dan umumnya terlalu berat
untuk ditangani dengan pertolongan pertama. Dengan demikian, pilihan yang terbaik
adalah membawa korban ke rumah sakit sesegera mungkin. Namun, ada beberapa
pertolongan pertama yang dapat Anda berikan sebelum bantuan medis tiba.

Bagian1
Memberikan Pertolongan Pertama
1.

1
Pastikan posisi Anda aman. Jika korban terkena tembakan yang tidak disengaja,
seperti saat berburu, pastikan moncong senjata telah diarahkan menjauhi satu sama
lain, amunisinya telah dikosongkan, diamankan, dan dijauhkan. Jika korban
tertembak dalam tindakan kriminal, pastikan penembaknya sudah tidak berada di
sana, serta bahwa Anda dan korban telah aman dari bahaya. Kenakan peralatan
pelindung khusus seperti sarung tangan lateks jika ada.
2.

2
Hubungi bantuan. Hubungi nomor telepon darurat 118 atau 119 untuk meminta
pertolongan medis. Jika menghubungi dari ponsel, pastikan untuk memberikan
informasi lokasi kejadian kepada penerima telepon. Jika tidak, ambulans akan
kesulitan menemukannya.[1]
3.

3
Jangan pindahkan korban. Jangan pindahkan korban terkecuali sangat diperlukan
untuk menyelamatkan atau memberikan perawatan medis. Memindahkan korban
berisiko memperparah cedera tulang belakang. Meninggikan luka dapat mengurangi
pendarahan, namun tidak boleh dilakukan terkecuali Anda yakin tidak ada cedera
tulang belakang yang dialaminya.
4.

4
Bertindak cepat. Waktu adalah penentu utama dalam penanganan luka tembak.
Korban yang dapat mencapai rumah sakit selama golden hour berpeluang lebih
besar untuk selamat. Usahakan untuk bertindak cepat tanpa membuat korban
semakin panik atau ketakutan.
5.

5
Berikan tekanan pada luka untuk mengendalikan pendarahan. Ambil lap, perban,
atau kain kasa, kemudian tekan langsung di permukaan luka dengan telapak tangan
Anda. Tekan selama paling tidak 10 menit. Jika pendarahan tidak berhenti, periksa
kembali luka dan pertimbangkan untuk menekannya dari arah berbeda. [2]
Lapisi
perban yang digunakan sebelumnya dengan perban baru. Jangan lepaskan perban
yang telah berdarah. [3]
6.

6
Balut luka tembak. Jika pendarahannya mereda, balutkan perban atau kain ke luka
tersebut. Balutkan mengelilingi luka untuk menekannya. Hanya saja, jangan balutkan
terlalu ketat hingga sirkulasi darah korban terganggu atau anggota gerak tubuhnya
mati rasa. [4]
7.

7
Bersiaplah untuk memberikan perawatan saat korban mengalami shock. Luka
tembak sering kali menyebabkan shock, suatu kondisi yang disebabkan oleh trauma
dan kehilangan banyak darah. Perhatikan tanda-tanda shock pada korban dan
berikan perawatan yang dibutuhkan agar suhu tubuhnya stabil. Selimuti korban agar
tidak kedinginan. Longgarkan pakaian yang ketat dan selimuti tubuhnya dengan kain
atau mantel. Biasanya, bagian tubuh yang cedera ditinggikan saat korban
mengalami shock, namun jangan lakukan hal ini jika korban mungkin mengalami
cedera tulang belakang atau terkena luka tembak di atas pinggang. [5]
8.

8
Tenangkan korban. Katakan bahwa kondisinya baik-baik saja, dan Anda akan
menolongnya. Ketenangan korban sangat penting. Ajaklah ia untuk berbicara dengan
Anda, dan jaga agar tubuhnya tetap hangat.
o Jika mungkin, tanyakan obat-obatan yang digunakannya, penyakit yang
dideritanya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi), dan alergi obatnya. Informasi ini
sangat penting dan dapat mengalihkan perhatiannya dari luka tembak.

9
Temani korban. Terus tenangkan korban dan jaga agar tubuhnya tetap hangat.
Tunggu bantuan tiba. Jika darah tampak menggumpal di sekeliling luka, biarkan saja,
karena gumpalan darah ini akan menghentikan pendarahan dan mencegah darah
mengalir keluar.

2
Bagian

Memeriksa Kondisi Korban


1.

1
Ingat tindakan A, B, C, D, E. Pertimbangkan kondisi korban sebelum memberikan
pertolongan selanjutnya. Gunakan A, B, C, D, E sebagai pengingat faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan. Periksa 5 faktor penting ini untuk mengetahui pertolongan
apa yang dibutuhkan oleh korban.[6]

2. 2
Periksa saluran napas korban (airway). Jika korban dapat berbicara, kemungkinan
saluran napasnya tidak tersumbat. Jika korban tidak sadarkan diri, pastikan saluran
napasnya tidak tersumbat. Jika saluran napas korban memang tersumbat, dan tidak
ada cedera pada tulang belakangnya, miringkan kepala korban. [7]
o Tekan kening korban dengan salah satu telapak tangan Anda, letakkan
tangan yang lain di bawah dagunya, dan miringkan kepala korban. [8]

3
Pantau pernapasan korban (breathing). Apakah korban dapat bernapas seperti
biasa? Apakah dadanya tampak menggembung dan mengempis? Jika korban tidak
bernapas, periksa sumbatan pada mulutnya, dan segera berikan bantuan
pernapasan.

4
Periksa sirkulasi darahnya (circulation). Berikan tekanan pada bagian yang
mengeluarkan darah, kemudian periksa denyut nadi korban di pergelangan tangan
atau lehernya. Apakah denyut nadinya masih terasa? Jika tidak, berikan CPR segera.
Kendalikan pendarahan berat yang terjadi.

5
Perhatikan ketidakmampuan korban menggerakkan tubuhnya
(dissability).Kelumpuhan menandakan adanya cedera pada tulang belakang atau
leher. Periksa apakah korban dapat menggerakkan kaki dan tangannya. Jika tidak,
mungkin tulang belakangnya mengalami cedera. Carilah patahan, retakan, atau
pergeseran tulang yang tampak tidak wajar. Jika korban tampak lumpuh, Anda tidak
boleh memindahkan posisinya.

6
Periksa luka tembaknya (exposure). Carilah lubang keluarnya peluru. Periksa luka
lainnya di tubuh korban. Berikan perhatian khusus pada ketiak, pantat, atau bagian
lain yang tersembunyi. Namun, jangan lepaskan seluruh pakaian korban sebelum
pertolongan darurat tiba, karena berpotensi menyebabkan shock.

Bagian3
Mengatasi Luka di Lengan atau Kaki
1.

1
Tinggikan bagian tubuh yang cedera kemudian tekan. Periksa luka korban secara
saksama untuk memastikan ia tidak mengalami kelumpuhan atau luka lain yang
menandakan adanya cedera pada tulang belakang. Jika memang tidak ada tanda
cedera tulang belakang, angkat bagian tubuh yang cedera hingga melebihi jantung
untuk mengurangi aliran darahnya. Berikan tekanan langsung untuk menghentikan
pendarahan seperti dijelaskan di atas.
2.

2
Berikan tekanan tidak langsung. Selain memberikan tekanan langsung, Anda juga
bisa memberikan tekanan tidak langsung ke bagian yang cedera untuk mengurangi
aliran darah menuju luka. Anda bisa menekan pembuluh arteri, atau titik tekan tubuh.
Pembuluh darah ini akan terasa besar dan keras. Memberikan tekanan pada bagian
ini akan mengurangi pendarahan internal, hanya saja, pastikan untuk menekan
pembuluh arteri yang menuju luka. [9]

o Untuk memperlambat aliran darah ke lengan, tekan arteri brachialis di


bagian samping lengan, pada kedua sisi siku.
o Berikan tekanan pada arteri femoralis untuk mengatasi cedera pada
bagian selangkangan atau paha bagian atas. Pembuluh arteri ini sangat besar, jadi
Anda harus menekan sekuatnya dengan pergelangan untuk mengurangi aliran
darah.
o Berikan tekanan pada arteri poplitealis di belakang lutut untuk
mengatasi cedera pada kaki bawah.

3
Buatlah torniket. Anda harus mempertimbangkan penggunaan torniket baik-baik
karena dapat mengakibatkan bagian yang cedera diamputasi. Namun,
pertimbangkan untuk membuat torniket jika pendarahan yang terjadi sangat berat,
serta ada perban dan kain yang bisa digunakan.
o Balutkan perban erat-erat ke sekeliling bagian yang cedera sedekat
mungkin dengan luka tembak, di antara luka tersebut dengan jantung. Balutkan
beberapa kali dan ikat dengan simpul. Sisakan kain untuk diikatkan ke sebuah
tongkat. Putar tongkat tersebut untuk mengurangi aliran darah. [10]

Bagian4
Mengatasi Cedera Dada Terbuka
1.

1
Kenali cedera dada terbuka. Jika peluru menembus dada, kemungkinan cedera
dada terbuka akan timbul. Udara masuk melalui luka, namun tidak dapat keluar,
sehingga membuat paru-paru mengempis. Tanda cedera dada terbuka antara lain
suara mengisap yang keluar dari dada, batuk berdarah, darah berbuih yang keluar
dari dalam luka, dan sesak napas. Jika ragu, atasi luka tersebut sebagai cedera dada
terbuka. [11]
2.

2
Temukan luka terbuka. Cari luka tembak. Lepaskan pakaian dari permukaan luka.
Potong kain yang menempel di bagian tersebut jika ada. Tentukan apakah ada luka
keluarnya peluru, jika ada berikan tekanan ke kedua sisi luka pada korban.
3.

3
Tutup luka di ketiga sisinya. Gunakan bahan kedap udara, sebaiknya plastik, dan
rekatkan ke sekeliling luka hingga menutup seluruh sisinya terkecuali sudut bawah.
Oksigen akan keluar melalui lubang tersebut. [12]

o Saat menutup luka, mintalah korban untuk mengembuskan dan


menahan napasnya. Dengan begitu, udara akan keluar dari dalam luka sebelum
ditutup. [13]

4
Berikan tekanan langsung pada kedua sisi luka. Anda bisa melakukannya dengan
2 buah pembalut di kedua sisi luka. Tekan kuat-kuat dengan membalutkan perban.

5
Perhatikan napas korban secara saksama. Anda bisa mengajak korban yang
sadarkan diri berbicara atau melihat dadanya menggembung dan mengempis.
o Jika korban tampak mengalami gagal napas (henti napas), kurangi
tekanan pada luka dan biarkan dadanya menggembung dan mengempis.
o Bersiaplah untuk memberikan bantuan pernapasan.

6
Jangan lepaskan atau membuka tutup pada luka saat bantuan medis
tiba.Mereka mungkin akan menggunakannya atau menggantinya dengan yang lebih
baik.

Tips
Beri tahukan pertolongan yang Anda berikan saat bantuan medis tiba.

Luka tembak dapat menyebabkan 3 jenis trauma, yaitu: luka penetrasi (cedera
pada daging yang tertembus peluru), kavitasi (cedera akibat gelombang peluru di
dalam tubuh), dan fragmentasi (yang diakibatkan oleh serpihan peluru). [14]
Memperkirakan tingkat keparahan luka tembak sangat sulit dilakukan hanya
dari tampilan korban. Cedera internal yang terjadi mungkin cukup berat sekalipun
luka tembak berukuran kecil.

Anda tidak harus menyediakan perban steril atau membersihkan tangan


terlebih dahulu. Infeksi korban bisa diatasi nanti. Hanya saja, lindungi diri sendiri agar
tidak bersentuhan dengan darah atau cairan tubuh korban lainnya. Lindungi diri
sendiri dengan mengenakan sarung tangan jika mungkin.

Luka tembak merupakan penyebab lazim cedera tulang belakang. Jika korban
tampak mengalami cedera tulang belakang, jangan pindahkan tubuhnya terkecuali
sangat diperlukan. Jika korban harus dipindahkan, pastikan untuk menjaga kepala,
leher, dan punggungnya tetap sejajar.

Tekanan adalah kuncinya. Tekanan akan menghentikan dan menahan aliran


darah dan menggumpalkannya.

Jika cedera dada terbuka terjadi, miringkan tubuh korban atau darah mungkin
akan memenuhi paru-paru yang lainnya

Вам также может понравиться