Вы находитесь на странице: 1из 4

Kerajaan Islam di Sumatera.

1. Kerajaan Samuder Pasai. (1267-1521)

Samudera Pasai (Samudera Darusallam) terletak di pantai utara Pulau Sumatera atau di
Provinsi Aceh sekarang. Kesultanan ini didirikan oleh Merah Silu, yang juga bergelar Sultan
Malikul Al Saleh sekitar tahun 1267 M. Malik Al Saleh digantikan oleh anaknya Muhammad Az
Zahir, Az Zahir kemudian digantikan oleh anakanya yang bernama Mahmud Malik Az Zahir.
Pada masa pemerintahan Mahmud Az Zahir ini, PAsai mencapai masa kejayaannya. Pasai
menjadi salah satu jalur perdagangan internasional yang sibuk dan besar. Yang banyak
disinggahi oleh pedagang dari Asia (China, India dan Malaka) Afrika dan Eropa. Kehidupan
sosial masyarakat Pasai telah diatur dengan hukum Islam. Pasai juga termasuk klesultanan yang
memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam. Pasai banyak mengirim ulama dan
MUbaligh untuk menyebarkan agama Islam di Jawa.

Pada masa pemerintahan Ahmad Az Zahir (1345-1350) Pasai mendapat serangan dari
kerajaan Majapahit. Dalam Hikayat Raja Raja Pasai dikisahklan bahwa setelah perang tiga hari
tiga malam Pasai kalah dan akhirnya rakyat nya tercerai berai. Kesultanan ini bangkit kembali
pada masa kekuasaan Zainal Al Abidin Malik Az Zahir tahun 1383. Namun Pasai kembali
dihadapkan pada peristiwa-peristiwa menuju keruntuhannya seperti perang saudara dan
penaklukan Aceh atas Pasai pada tahun 1524.

2. Kesultanan Aceh.

Kesultanan Aceh terletak di Aceh Rayeuk (sekarang Aceh Besar) didirikan oleh Ali
Mughayat Syah pada tahun 1496. Aceh berkembang pesat ketika Pasai berada di ambang
keruntuhannya karena serangan dari Majapahit dan Portugis (1521). Dengan dikuasainya Malaka
dan Pasai oleh Portugis, kapal-kapal dagang yang sebelumnya singgah di Malaka berpindah ke
pelabuhan-pelabuhan Aceh.

Kerajaan ini mencpaai masa kejayannya pada masa pemerintahan Sultan ISkandar Muda.
Mengapa disebut masa jaya, karena:
Wilayah kekuasaan Aceh membentang dari Deli sampai semennajung Malaya, termasuk
daerah pantai barat Sumatera hingga Palembang.
DIbentuk undnag-undang tentang tata pemerintahan yang disebut dengan ADAT
MAKUTA ALAM .
Iskandar Muda membangunn basis militer dan pertahanan Aceh yang kuat, terutama di
laut.
Masyarakat bersifat feodal (mengenal kaum bangsawan/pemilik tanah)
Golongan bangsawan disebut TEUKU
Golongan Ulama, agamawan(Rohaniawan) disebut dengan TENGKU

Kedua golongan ini sering bersaing untuk mendpaat pengaruh di Kesultana Aceh.

Iskandar Muda menaruh perhatian penting pada perkembangan sastra di kesultanan Aceh.
Aceh pernah memiliki sastrawan-sastrawan dan filsuf Islam ternama seperti Hamzah
Fansuri, Syamsudin al Sumatrani, Nuruddin ar Raniri dan Syekh Abdul; Rauf Singkil.

Kemunduran Aceh ..

Setelah wafat, Iskandar Muda digantikan oleh Iskandar Thani. Pada masa Iskandar Thani
Aceh mengalami kemunduran karena Thani tidak semampu dan sekuat ISkandar Muda.
Beberapa ratus tahun kemudian, setelah melalui konflik dan perang yang panjang, mulai dari
Portugis, VOC dan terakhir Belanda, Aceh akhirnya dikuasai penuh oleh Belanda pada tahun
1904.

3. Kerajaan Mataram
Terletak di Jawa Tengah bagian selatan. Wilayah kekuasaan meliputi Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat. Raya yang memerintah :
1. Panembahan Senapati : pendiri kerajaan, dalam waktu singkat Jawa TImur
dikuasai
2. Mas Jolang : saat meluaskan wilayahnya, menarik pasukan kembali karena
terjadi wabah penyakit
3. Sultan Agung : puncak kejayaan. Sultan Agung anti terhadap Belanda.
Mengadakan penyerangan terhadap Belanda di Batavia, namun gagal
4. Amangkurat I : Belanda menyebarkan pengaruhnya untuk mendirikan
benteng pertahanan
5. Amangkurat II : ibukota Mataram dipindah ke Kartasura
Kerajaan Mataram mengalami kemnduran setalah Perjanjian Giyanti, dimana
Mataram dibagi menjadi dua daerah kekuasaan, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat kepada Pangeran Mangkubumi (Sultan HB I) dan Kasunanan Surakarta
Hadiningrat (Sultan PB III).
4.KERAJAAN PAJANG
Profil Kerajaan

Terletak di daerah Kartasura, dekat Surakarta/Solo, Jawa Tengah.

Berdiri pada tahun 1568 dan runtuh pada tahun 1587.

Kerajaan Islam pertama di pedalaman Jawa.

Berdirinya Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang berdiri pada akhir abad ke - 16 M yang ditandai dengan


berakhirnya Kerajaan Demak.

Kekuasaan Demak kemudian bergeser dari pantai utara Jawa ke pedalaman


Jawa dan bertransformasi menjadi Kerajaan Pajang.

Pada masa keruntuhan Kerajaan Demak, terjadi konflik internal di Kerajaan


Demak antara Aryo Penangsang dan Joko Tingkir (menantu Sultan Trenggono).
Perangpun pecah pada tahun 1546 M setelah Sultan Demak meninggal dunia.

Perang dimenangkan oleh Jaka Tingkir yang dibantu Sutawijaya dari


Mataram.

Kerajaan Pajang mencapai puncak kejayaan ketika masa pemerintahan


Hadiwijaya. Namun, setelah meninggalnya Hadiwijaya pada tahun 1582 M
banyak terjadi perselisihan.

Peninggalan Kerajaan Pajang


(Kesultanan Keraton Pajang, lokasi : Solo, Jawa Tengah)

Berdirinya kerajaan pajang

Saat perang berlangsung, sebenarya Sunan Kudus kurang setuju terhadap


pengangkatan Hadiwijaya menjadi raja Demak dan memindah kerajaan ke
Pajang. Pengangkatan Hadiwijaya sebagai raja Pajang dilakukan oleh Sunan
Giri. Kerajaan Pajang dianggap sebagai penerus dan pewaris tahta Kerajaan
Demak.

Kerajaan Pajang berada di wilayah Kertasura dan merupakan kerajaan Islam


pertama yang berada di kedalaman Jawa. Kerajaan Pajang tidak berlangsung
lama, karena berada dekat dengan kerajaan Islam lain yang lebih besar yaitu
Kerajaan Mataram Islam.

Faktor penyebab kemunduran:


1. Perluasan wilayah tidak dapat dijalankan secara maksimal.

2. Kesultanan Pajang kalah pamor terhadap Mataram.

Вам также может понравиться