Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
suatu masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk garis kemiskinan (poverty line)
yang sifatnya tetap tanpa dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu masyarakat.
memenuhi kebutuhan hidup standar pada suatu waktu dan lokasi tertentu untuk
defenisi mengenai standar hidup minimum. Sehingga kemiskinan abosolut ini bisa
sandang dan fasilitas umum seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih
dan transportasi. Strategi yang digariskan oleh ILO tersebut menyebutkan adanya
keharusan usaha langsung untuk memperbaiki nasib golongan yang paling miskin
Gammel, Norman, dkk dalam Budi Jati, ibid: hal 229-230: Kantor Kementerian
absolut dengan menggunakan ukuran tunggal yang seragam untuk semua negara.
berpendapatan kurang dari $ US 1 per hari, dimana diperkirakan ada sekitar 1,2
milyar penduduk dunia yang hidup dibawah ukuran tersebut. Sementara garis
dimana lebih dari 2 milyar penduduk yang hidup kurang dari batas tersebut. US
dolar yang digunakan adalah US $ PPP (Purchasing Power Parity) bukan nilai
tukar resmi (exchange rate). Kedua batas ini adalah garis kemiskinan absolut.
Garis kemiskinan di Indonesia secara luas digunakan pertama kali dikenalkan oleh
Sajogyo pada tahun 1964 yang diukur berdasarkan konsumsi setara beras per
tahun. Menurut Sajogyo terdapat tiga ukuran garis kemiskinan yaitu miskin,
sangat miskin dan melarat yang diukur berdasarkan konsumsi per kapita per tahun
setara beras sebanyak 480 kg, 360 kg dan 270 kg untuk daerah perkotaan dan 320
kg, 240 kg dan 180 kg untuk daerah pedesaan (Arndt, Pembangunan dan
index) yaitu penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan berdasarkan data
makanan dan non makanan atau lebih dikenal dengan garis kemiskinan makanan
per kapita per bulan yang setara dengan 2.100 kalori per kapita per hari.
angkutan, pakaian dan barang atau jasa lainnya. Komponen garis kemiskinan
makanan terpilih hasil Susenas modul konsumsi. Sedangkan garis kemiskinan non
makanan adalah nilai rupiah dari 27 sub kelompok pengeluaran yang terdiri atas
pedesaan.
kemiskinan yang terburuk yang diukur dari tingkat kemampuan suatu keluarga
dalam membiayai kebutuhan yang paling minimal untuk dapat hidup sesuai
dengan taraf hidup kemanusiaan yang paling rendah. Oleh karena itu, penelitian
kurangnya pangan, sandang dan perumahan yang tidak layak; (2) terbatasnya
kepemilikan tanah dan alat-alat produktif; (3) kuranya kemampuan membaca dan
menulis; (4) kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup; (5) kerentanan dan
keterpurukan dalam bidang sosial dan ekonomi; (6) ketakberdayaan atau daya
tawar yang rendah; (7) akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas.
biaskota
c. Perbedaan kesempatan di antara anggota masyarakat
d. Perbedaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi
e. Rendahnya produktivitas
f. Budaya hidup yang jelek
g. Tata pemerintahan yang buruk
h. Dan pengelolaan sumber daya alam yang berlebihan
direkomendasikan oleh Widyakara Pangan dan Gizi tahun 1998 yaitu kebutuhan
gizi 2.100 kalori per orang per hari, sedangkan dari sisi kebutuhan non-makanan
tidak hanya terbatas pada sandang dan papan melainkan termasuk pendidikan dan
dengan suatu garis kemiskinan (GK), yaitu jumlah rupiah untuk konsumsi per
orang per bulan. Sedangkan data yang digunakan adalah data makro hasil Survei
Pusat Statistik :
maupun absolut.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kemiskinan Relatif
16.6 15.4 14.2 13.3 12.5 11.7 11.5 11.0 11.1 10.9
(% dari populasi)
Kemiskinan Absolut
37 35 33 31 30 29 29 28 29 28
(dalam jutaan)
Koefisien Gini/
0.35 0.35 0.37 0.38 0.41 0.41 0.41 0.41 0.41 0.40
Rasio Gini
Maret 2016