Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Indonesia
1 | Page
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (Bagai Dua Sisi Mata Uang)
Fangga . R . Camada
Abstrak
"Dalam pengelolaan sumber daya alam, benang merah yang utama adalah mencegah
timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber daya
alam agar bisa digunakan terus menerus untuk generasi-generasi di masa depan. Membahas
tentang sumber daya alam, dapat kita bagi ke dalam dua kategori besar, yakni sumber daya
alam yang bisa diperbaharui (seperti hutan, perikanan dan lain-lain), dan sumber daya alam
yang tidak bisa diperbaharui, seperti, minyak bumi, batubara, timah, gas alam dan hasil
tambang lainnya. Dalam tulisan ini akan kita kaji sumber daya alam berupa hasil tambang dan
itu tidak dapat diperbaharui. Membicarakan hasil tambang, tentu timah merupakan salah
satunya
kata kunci : SDA, Lingkungan Hidup, Hasil Tambang
Mutu lingkungan
Pandangan orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memang berbeda-beda karena
antara lain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pertimbangan kebutuhan, sosial budaya, dan
waktu. Semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan untuk kelangsungan hidup, maka
semakin baik pula mutu hidup. Derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam kondisi
lingkungan disebut mutu lingkungan.
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya
cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung
lingkungan. Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan semua makhluk hidup. Penyebaran sumber daya alam di bumi ini
tidaklah merata letaknya. misalnya ada bagian bagian bumi yang sangat kaya akan mineral,
ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar
pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus
disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup
harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan
efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta
pendaurulangan (recycling).
Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.
Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau
tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
c. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu
sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah,
air, dan kincir angin.
Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk
hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
Hasil Tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan
manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan
hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan
Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh
karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.
Salah satu hasil tambang Indonesia adalah timah. Timah sangat identik dengan sebuah
provinsi yang bernama Bangka Belitung. Siapa yang tidak kenal negeri kaya ini, jika ada yang
mengkatakan merupakan salah satu pulau penghasil timah di republik ini. Namun, berbicara
tentang pengelolaan hasil tambang berupa timah itu sendiri, rasanya sangat malu melihat
bagaimana permukaan negeri ini yang telah hancur dan membentuk kolong-kolong kecil
sehingga membentuk seperti sebuah danau - danau kecil. Apalagi butuh cost yang sangat
mahal untuk reklamasi lahan minimal mengurangi dampak buruk pada masa yang akan
datang. Siapa yang akan disalahkan? Bukan pertanyaan itu yang mesti kita jawab. Tapi,
bagaimana hal seperti itu bisa terjadi dan apa yang mesti diperbuat untuk memberikan solusi
yang terbaik untuk kelestarian sebuah lingkungan hidup. Mungkin, jika dikaitkan dengan
kemiskinan dan bagaimana masyarakat harus berpikir untuk mengenyangkan perut hal
inilah mungkin yang menjadi sebab utama mendorong penduduk menguras alam sehingga
merusak lingkungan. Jika diamati bahwa dapat dikatakan ada hubungan antara jumlah dan
macamnya sumber daya alam dengan produk bagi konsumsi masyarakat.
Hubungan tersebut terlihat bahwa semakin besar pola konsumsi masyarakat maka
semakin banyak pula sumber daya alam yang akan dikelola dan semakin beraneka ragam pola
konsumsi masyarakat, maka semakin bermacam pula sumber daya alam yang akan dikelola
Dari permasalahan tersebut di atas, dapat ditelaah dan mungkin harus menjadi pertanyaan,
mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Jawabannya tentu ada pada diri masing - masing untuk
lebih bersikap arif terhadap lingkungan sebelum lingkungan itu sendiri yang memberitahu
kepada kita bahwa setiap bencana alam yang terjadi adalah karena ulah tangan manusia itu
sendiri
Penutup
Akhir dari sebuah permasalahan, tentu akan tuntas dengan adanya solusi-solusi yang
mungkin akan ada tindak lanjut ke depannya. Pertama, pemerintah harus lebih giat dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan lingkungan hidup dalam
kehidupan manusia melalui pendidikan dalam dan luar sekolah. Kedua, perlunya
inventarisasi dan Evaluasi potensi SDA dan lingkungan hidup. Ketiga, meningkatkan
penelitian dan pengembangan potensi manfaat hutan terutama untuk pengembangan
pertanian, industri dan kesehatan. Keempat, penyediaan Infra Struktur dan Spasial SDA dan
Lingkungan Hidup baik di darat, laut maupun udara. Kelima, Perlunya persyaratan AMDAL
terhadap usaha-usaha yang mengarah pada keseimbangan hidup. Terakhir, perlunya
penyuluhan dan kerjasama kemitraan antara Lembaga Masyarakat dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan SDA serta perlunya peningkatan kemampuan Institusi dan SDM
Aparatur Pengelolaan SDA dan LH.
Karena pembangunan yang baik adalah yang berwawasan lingkungan walaupun
terkadang dengan kemungkinan kerusakan untuk ditimbang dan dinilai manfaat untung
ruginya dan diambil keputusan dengan penuh tanggung jawab kepada generasi mendatang.
Karena generasi yang akan datang, tidak ikut serta dalam proses pengambilan keputusan
sekarang dalam menentukan penggunaan sumber daya alam yang sebenarnya kita hanya
meminjami dari mereka untuk pembangunan masa kini dengan dampak pembangunan di masa
nanti.
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-pendamping/Praweda/Biologi/0040%20Bio%201-
9a.htm