Вы находитесь на странице: 1из 11

MODULASI

adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu
sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya
berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa
gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi
sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi.

Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan


untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut
demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem.
Perbedaan Sinyal AM dan Sinyal FM

Sinyal AM
Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan
dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya.Bentuk modulasi
dimana amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan
sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Frekuensi sinyal pembawa tetap
konstan.Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier,
tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami
perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan
perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz 1600 KHz dan
panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz 30000 KHz. Jika direntangkan
dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer.
AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan
dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi
oleh bandwidth yang sempit.
Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin tinggi ke angkasa
pada malam hai, yang artinya sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang. AM
juga mudah terhalang oleh bangunan tinggi.
Sinyal FM
Sinyal FM merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan
secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap
konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada
umumnya.
Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High
Fequency (VHF). Sedangkan panjang gelombangnya adalah dibawah 1000 KHz sehingga
jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar
daripada modulasi amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan
beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga
dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara lain
potensi gangguan jauh lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil.
Perbedaan Sinyal AM dan Sinyal FM secara Umum

HAL AM FM
Metode transmisi Audio AM FM radio dikembangkan di
Asal pertama kali berhasil dilakukan negara-negara Amerika, terutama
pada tahun 1870-an pertengahan. oleh Edwin Amstrong pada 1930-
an
Pada AM, gelombang radio yang Pada FM , gelombang radio yang
dikenal sebagai pembawa atau dikenal sebagai pembawa atau
gelombang pembawa gelombang pembawa
Perbedaan Modulasi
dimodulasi pada amplitudonya dimodulasi pada frekuensinya
oleh sinyal yang akan oleh sinyal yang akan
ditransmisikan ditransmisikan
Rentan terhadap noise karena Lebih tahan noise daripada AM,
Noise jangkauan sinyal AM terlalu luas karena Jangkuan sinyal FM lebih
sehingga dapat mudah terganggu rendah daripada sinyal AM
oleh gangguan atmosfir. sehingga relatif bebas dari
gangguan baik atmosfir maupun
interferensi yang tidak diharapkan.
Bandwidth yang sempit Saluran siaran FM memiliki lebar
membatasi kualitas suara yang pita yang lebih banyak dari
Bandwith
dapat dipancarkan, sehingga saluran siaran AM, sehingga
kualitas suara yang dihasilkan kualitas suara yang dihasilkan
kurang baik. lebih baik dari AM.
Fidelitas Rendah Tinggi
AM radio berkisar 535-1705 FM radio berkisar dalam spektrum
kilohertz dengan kecepatan yang lebih tinggi 88-108
Rentang transmisi 1200 bits per detik Megahertz dengan kecepatan
transmisi 1200-2400 bits per detik
Frekuensi Menggunakan MF-HF Menggunakan VHF-UHF

MULTIPLEXING
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui
satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel
optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik
yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai
contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan
percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan
(voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.

Tujuan Muliplexing bertujuan meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran


transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

Teknik Multiplexing :
Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah teknik menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output
berdasarkan frekuensi. Jadi total bandwith dari keseluruhan saluran dibagi menjadi sub-sub
saluran oleh frekuensi. Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas
sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing
kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi.

Contoh Penggunaan FDM


Contoh dari penggunaan FDM ada pada jaringan telepon analog dan jaringan satelit
analog. Selain itu ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang
dikenal dengan modem ADSL (Asymetric Digital Subcriber Loop ).

Kelebihan & Kekurangan FDM

Kelebihan:
FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Tehnik
persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks
seperti yang digunakan pada sistem TDM.

Kekurangan:
Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass, yang harganya relatif mahal dan rumit
untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver).
Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear
(penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada
pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.

Time Division Multiplexing (TDM)


TDM yaitu Terminal/channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap
channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). TDM
menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu
slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). Artinya bandwidth yang ada dipisahkan
menjadi channel-channel kecil (baseband) berdasarkan waktunya.
Salah satu permasalahan utama dari TDM ini adalah bandwidth yang dialokasikan ke sejumlah
koneksi hanya dialokasikan ke koneksi tersebut, baik yang sedang digunakan maupun tidak. Jadi
kita tetap membayar untuk kapasitas yang tidak digunakan, hal ini mengakibatkan TDM cukup
mahal.

TDM dibagi menjadi 2, yaitu:


1. Sysnchronous Time Division Multiplexing (STDM)
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan
teknik Synchronous TDM.

2. Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM)


Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu
yang kosong akibat tidak adanya data (atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling setiap
input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line
yang aktif saja.
Disebut synchronous karena time slot-nya di alokasikan ke sumber-sumber tertentu
dimana time slot untuk tiap sumber ditransmisikan.
Pada ATDM, memanfaatkan fakta bahwa tidak semua terminal mengirim data setiap saat. Fungsi
utama dari ATDM adalah untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari
adanya channel yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna).
Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada
setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.
Synchronous time-division multiplexing bisa dipergunakan bersama-sama dengan sinyal
digital atau sinyal-sinyal analog yang membawa data digital. Pada bentuk multiplexing yang
seperti ini, data dari berbagai sumber dibawa dalam frame secara berulang-ulang. Setiap frame
terdiri dari susunan jatah waktu, dan setiap sumber ditetapkan bahwa setiap framenya terdiri dari
satu atau lebih jatah waktu. Efeknya akan tampak pada bit interleave dari data pada berbagai
sumber.
Statistical time-division multiplexing menyediakan layanan yang lebih efisien dibanding
synchronous TDM sebagai pendukung terminal. Dengan statistical TDM, jatah waktu tidak
ditetapkan terlebih dahulu untuk sumber-sumber data tertentu. Melainkan, data pengguna ditahan
dan ditransmisikan secepat mungkin menggunakan jatah waktu yang tersedia

Keuntungan system TDM :

1. System TDM tidak memerlukan filter-filter yang mahal,dan jumlah filter yang digunakan
lebih sedikit. Karena itu harga peralatan terminal system ini lebih murah.

2. Kabel yang mempunyai spesifikasi rendah, misalnya kabel yang digunakan untuk
frekuensi pembicara (VF) masih dapat digunakan untuk sistem TDM, karena regeneratife
repeating dapat menghilangkan pengaruh buruk dari noise, kecacatan dan crasstalk.

3. Perubahan level (level fluctuation) kanal hanya dipengaruhi oleh karakteristik peralatan
terminal itu sendiri dan tidak tergantung sama sekali dari perubahan saluran. Oleh karena
itu net-loss circuit yang diberikan oleh sistem ini rendah

Kekurangan system TDM :


1. Pemborosan bandwidth

2. User telah memiliki slot waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Multipath distortion.
Wavelength Division Multiplexing (WDM).
Teknik multiplexing ini digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber)
dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar. Pada WDM prinsip yang diterapkan mirip
seperti pada FDM, hanya dengan cara pembedaan panjang gelombang (wavelength) sinar.
Sejumlah berkas sinar dengan panjang gelombang berbeda ditransmisikan secara simultan
melalui serat optik yang sama (dari jenis Multi mode optical fiber).
Dalam teknologi komunikasi fiber optik, WDM adalah teknologi yang me- multiplex
banyak sinyal pembawa optik di satu saluran fiber optik dengan menggunakan panjang
gelombang (warna) dari cahaya laser untuk membawa sinyal yang berbeda, sedangkan di FDM
digunakan di pembawa radio. Penggunaan teknologi WDM menawarkan kemudahan dalam hal
peningkatan kapasitas transmisi dalam suatu sistem komunikasi serat optik, khususnya kabel
laut. Hal ini dimungkinkan karena setiap sumber data memiliki sumber optiknya masing-
masing, yang kemudian digandengkan ke dalam sebuah serat optic, meski demikian, besarnya
daya untuk masing-masing sumber optik mesti dibatasi karena serat optik yang dipergunakan
akan mengalami ke-nonliniearan apabila jumlah total daya dari sumber-sumber optik tersebut
melebihi suatu ambang nilai, yang besarnya tergantung pada jenis kenonliniearannya. Contoh
dari penerapan WDM ini adalah pada penggunaan kabel laut serat optic.

Multiplexer Penskalaran
Multiplexer pensaklaran memungkinkan sebuah terminal untuk mengakses lebih dari satu
komputer. Multiplexer pensaklaran mengirimkan datanya sebagai karakter-karakter yang terpisah
dan tidak ada alamat yang ditambahkan, sehingga, biasanya, digunakan kanal pengisyaratan
terpisah untuk menganalisasi sambungan.

Multiplexer Statistik
Sistem TDM konvensional mengalokasikan slot-slot waktu pada sirkit pembawa
berkecepatan tinggi ke setiap kanal masukkan. Penggunaan jalur tidak efisien jika satu atau lebih
kanal hanya dibebani secara tidak kontinu. Persoalan ini dapat diatasi dengan
penggunaan multiplexer statistik (STDM). Operasi STDM di dasarkan pada prinsip bahwa pada
sembarangan slot waktu akan ada beberapa terminal yang tidak mengirimkan datanya.
WDM sistem dibagi menjadi 2 segment, dense and coarse WDM. Sistems dengan lebih
dari 8 panjang gelombang aktif perfibre dikenal sebagai Dense WDM (DWDM), sedangkan
untuk panjang gelombang aktif diklasifikasikan sebagai Coarse WDM (CWDM). Teknologi
CWDM dan DWDM didasarkan pada konsep yang sama yaitu menggunakan beberapa panjang
gelombang cahaya pada sebuah serat optik, tetapi kedua teknologi tersebut berbeda pada spacing
of the wavelengths, jumlah kanal, dan kemampuan untuk memperkuat sinyal pada medium optik.

Keuntungan WDM adalah :


1. Kapasitas pengiriman data yang lebih besar

2. Transmisi data melalui serat optik dapat berjalan dengan kecepatan 2,5 sampai 10 Gbits /
sec lebih cepat dari media transmisi lainnya.

Kerugian WDM adalah :

Membutuhkan biaya yang mahal untuk pemasangan dan perawatannya

Code Division Multiplexing (CDM)


Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan
yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya
pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah
sebagai berikut:

1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang
Disebutchip spreading code.

2. Untuk pengiriman bit 1, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.

3. Sedangkan untuk pengiriman bit 0, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.

4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan
ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan
kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya :
- jika Jumlahhasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit 1,

Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahan


kelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.

http://yupocket.blogspot.co.id/2013/06/perbedaan-antara-fdm-tdm-wdm-dan-
cdm-1.html
https://c1055201112.wordpress.com/2012/11/09/tugas-rangkuman-multiplexing-
komunikasi-data/
https://c1055201112.wordpress.com/2012/11/09/tugas-rangkuman-multiplexing-
komunikasi-data/

Вам также может понравиться