Вы находитесь на странице: 1из 13

UNIT

PENGUKURAN TEKANAN DARAH


RAWAT JALAN
UPT PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ /416-103.5/2015 01 1
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman

GAYAMAN Tanggal Terbit


02 Januari 2015 Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
STANDARD Pembina
OPERASIONAL NIP 196701221994032001
PROSEDUR

Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter


untuk mengidentifikasi ukuran darah pasien.
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pengukuran tekanan darah
Kebijakan Sebagai acuan untuk pengukuran tekanan darah.
Prosedur Persiapan alat :
1. Tensimeter lengkap
2. Stetoskop
3. Buku catatan
4. Alat tulis

Prosedur :
1. Memberitahu pasien.
2. Lengan baju dibuka atau digulung.
3. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada disisi luar tangan.
4. Pompa tensimeter dipasang.
5. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop ditempatkan pada
daerah tersebut.
6. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya
balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air
raksa di dalam pipa gelas naik.
7. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan
turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan
terakhir.
8. Hasil dicatat.

Unit terkait Rawat Jalan / UGD


UNIT
RAWAT JALAN PERAWATAN LUKA
UPT PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman
GAYAMAN 441/ /416-103.5/2015 01 1/2
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman

Tanggal Terbit
STANDARD 02 Januari 2015
Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
OPERASIONAL
Pembina
PROSEDUR
NIP 196701221994032001
Pengertian Tata cara perawatan luka yang dilakukan pada pasien yang berada di
rumah
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan perawatan luka di rumah
Kebijakan Perawatan luka dilakukan oleh petugas yang terampil dan kompeten
Prosedur Alat yang disiapkan :
1. Alat Steril
a. Bak instrumen
b. Pinset anatomis
c. Pinset chirrugis
d. Gunting jaringan
e. Arteri klem
f. Kassa dan depres dalam tromol
g. Handschone / gloves steril
h. Kom kecil / sedang
i. Pembalut sesuai kebutuhan
j. Kassa
k. Kassa gulung
l. Betadine sol
m. Cairan pencuci luka dan desinfektan
n. Alkohol 70 %

2. Non Steril
a. Gunting verband
b. Neerbeken / bengkok
c. Plester (adhesive) atau hipafix micropone
d. Tas plastik kotoran / tempat sampah
e. Alat tulis
f. Family folder
Prosedur :
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan kepada klien +
inform concern.
2. Menempatkan bengkok di bawah luka untuk menopang cairan
irigasi luka.
3. Membantu mengatur posisi klien agar cairan irigasi dapat
mengalir dari ujung atas ke ujung bawah luka.
4. Membuka dan menempatkan tas plastik kotoran di dekat area
kerja.
5. Mencuci tangan dengan sabun.
6. Bila plester kotor, kenakan sarung tangan non steril untuk
melepaskannya.
7. Melepaskan / mengangkat pembalut kotor bila pembalut lengket
pada luka, basahi dengan NS / RL steril sampai balutan dapat
dilepas dengan mudah.
8. Membuang pembalut lama / kotor ke dalam tas plastik,
kemudian lepaskan gloves (bagian luar berada di dalam) dan
buang ke dalam tas plastik.
9. Mengkaji jumlah, jenis dan bau cairan luka, observasi kondisi
luka.
10. Mengenakan handschone steril.
11. Melakukan irigasi beberapa kali sampai cairan irigasi tampak
bening dan bersih.
12. Mengeringkan sekitar luka dengan betadine sampai radius 4-5
cm dari tepi luka.
13. Menutup luka dengan pembalut.
14. Menutup luka dengan kassa (ketebalan kassa disesuaikan dengan
kebutuhan) dan rekatkan dengan plester (adhesive dan hipafix /
micrope untuk memfiksasi).
15. Meletakkan pinset dan gunting dalam bengkok yang berisi cairan
desinfektan.
16. Melepaskan gloves dengan bagian luar, kemudian buang ke
dalam tas plastik.
17. Membereskan peralatan dan memberikan kenyamanan bagi
kllien.
18. Mencuci tangan.
19. Mengecek pembalut dan area luka.
20. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Unit terkait Rawat Jalan / UGD


UNIT RAWAT JALAN
UPT PUSKESMAS PROTAP MELAKUKAN INJEKSI SUB CUTAN / SC

No. Dokumen No. Revisi Halaman


441/ /416.103.5/2015 01 1/2
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman
GAYAMAN
Tanggal Terbit
STANDARD 02 Januari 2015
Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
OPERASIONAL Pembina
PROSEDUR NIP 196701221994032001
PENGERTIAN Penyuntikan obat dibawah kulit seperti pada lengan atas sebelah luar,
paha bagian luar
TUJUAN Supaya tidak terjadi kesalahan prosedur posisi pemberian obat
KEBIJAKAN Sebagai acuan dalam melakukan tindakan keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan alat alat :
a. Spuit dan jarum steril
b. Bak instrumen kecil ( tempat meletakkan spuit )
c. Kapas alkohol 70 %
d. Obat obat injeksi sesuai advis dokter
e. Cairan pelarut
f. Bengkok
g. Handschoen
h. Buku catatan pemberian obat
2. Persiapan pasien :
a. Mengidentfikasi pasien
b. Mengkaji riwayat alergi
c. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
d. Menyiapkan lingkungan
3. Langkah langkah :
a. Mencuci tangan
b. Membaca daftar obat pasien mengenai obat yang akan
diberikan dan cara pemberiannya
c. Mengambil spuit dan jarum pada tempatnya
d. Melarutkan obat yang diperlukan / sesuai advis dokter
e. Membaca daftar obat pasien, mengenai obat yang akan
diberikan dan cara pemberiannya
f. Membawa alat alat ke dekat pasien
g. Membaca kembali daftar pemberian obat, mencocokkan
dengan papan nama pasien / tanya nama pasien
h. Memakai handscoen
i. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
j. Mendesinfeksi kulit dengan kapas alkohol denga arah
melingkar dari dalam keluar satu kali usap lalu buang pada
bengkok, kemudian mengangkat sedikit kulit tempat yang
akan disuntik dengan tangan kiri
k. Munusukkan jarum dengan lubang menghadap ke atas dan
membuat sudut 450 dari permukaan kulit
l. Penghisap ditarik sedikit bila tidak ada darah,obat dimasukkan
perlahan lahan
m. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik keluar buang
pada bengkok, bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol
n. Pasien dirapikan dan alat alat dibereskan
o. Mencuci tangan
p. Mengobservasi reaksi pasien
4. Sikap :
a. Teliti
b. Tidak ragu ragu
c. Sterilisasi tetap terjaga
UNIT TERKAIT Rawat Jalan

UNIT RAWAT JALAN PROTAP MELAKUKAN INJEKSI INTRA CUTAN / IC


UPT PUSKESMAS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ /416.103.5/2015 01 1/2
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman
GAYAMAN Tanggal Terbit
02 Januari 2015
STANDARD Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
OPERASIONAL Pembina
PROSEDUR NIP 196701221994032001
PENGERTIAN Penyuntikan obat ke dalam jaringan kulit
TUJUAN 1. Untuk melakukan tes tuberculin
2. Untuk melakukan skin test
3. Untuk pemberia obat obat khusus ( vaksinasi )
KEBIJAKAN Sebagai acuan dalam melakukan tindakan keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan alat alat :
Dalam baki yang berisi :
a. Spuit dan jarum steril no. 23 25 atau jarum khusus
b. Bak instrume kecil tempat spuit
c. Obat obat injeksi yang dibutuhkan
d. Kapas alkohol 70%
e. Buku catatan pemberian obat
f. Bengkok
g. Handschoen
2. Persiapan pasien :
a. Identifikasi pasien
b. Mengkaji riwayat alergi
c. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
d. Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan
e. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
f. Mengobservasi reaksi pasien
3. Langkah langkah :
a. Mencuci tangan
b. Membaca daftar obat pasien, mengenai obat yang akan
diberikan dan cara pemberiannya
c. Mengambil spuit dan jarum pada temptnya
d. Melarutkan obat yang diperlukan / sesuai advis dokter
e. Membawa alat alat ke dekat pasien
f. Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokkan
dengan papan nama pasien / tanya pasien
g. Memakai handschoen
h. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
i. Mendesinfeksi kulit dengan kapas alkoholdan meregangkan
dengan tangan kiri
j. Menusukkan jarum dengan lubang menghadap ke atas dan
membuat sudut 15 200 dari permukaan kulit
k. Obat dimasukkan sampai terjadi gelembung pada tempat
penyuntikan
l. Menarik jarum, daerah penyuntikan tidak boleh dihapus atau
ditekan
m. Lingkari batas pinggir gelembung dengan bolpoin
n. Melihat reaksi setelah jangka waktu tertentu
o. Pasien dirapikan dan alat dibereskan
p. Mencuci tangan
4. Sikap :
a. Teliti
b. Tidak ragu ragu
c. Sterilitas tetap terjaga

UNIT TERKAIT Rawat jalan.


UNIT RAWAT JALAN
PROTAP MELAKUKAN INJEKSI INTRA MUSKULAR / IM
UPT PUSKESMAS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ /416.103.5/2015 01 1
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman
GAYAMAN TanggalTerbit
02 Januari 2015
STANDARD Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
OPERASIONAL Pembina
PROSEDUR NIP 196701221994032001
PENGERTIAN Penyuntikan obat kedalam jaringan otot
TUJUAN Untuk memberikan obat yang merangsang yang tidak mudah
dihisap / dapat menyebabkan rasa sakit bila diberikan di bawah kulit.
KEBIJAKAN Sebagai acuan dalam melakukan tindakan keperawatan
PROSEDUR 1. Persiapan alat alat :
a. Spuit disposible sesuai kebutuhan
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Obat yang akan diberikan
d. Handschoen
e. Bengkok
2. Persiapan pasien :
a. Identifikasi pasien
b. Mengkaji riwayat alergi
c. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
d. Menyiapkan posisi pasien sesuai kebutuhan
e. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
f. Mengobservasi reaksi pasien
3. Langkah langkah :
a. Mencuci tangan
b. Membaca etiket obat dan dosis obat
c. Memasukkan obat kedalam spuit kemudian udara dalam spuit
dikeluarkan
d. Mengatur posisi pasien
e. Menentukan daerah yang akan disuntik
f. Mendesinfeksi dengan kapas alkohol
g. Memasukkan jarum dengan sudut 900
h. Aspirasi untuk memastikan tidak mengenai pembuluh darah
i. Memasukkan obat dengan perlahan lahan
j. Memperhatikan reaksi pasien
k. Mencabut jarum perlahan lahan
l. Menekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
m. Mencatat pada buku pemberian obat
4. Sikap :
a. Teliti
b. Tidak ragu ragu
c. Sterilitas tetap terjaga

UNIT TERKAIT RawatJalan

UNIT PENYULUHAN KESEHATAN


RAWAT JALAN INDIVIDU / KELUARGA
UPT PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ /416-103.5/2015 01 1/1
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman

GAYAMAN Tanggal Terbit


02 Januari 2015
Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
STANDARD
Pembina
OPERASIONAL
NIP 196701221994032001
PROSEDUR
Pengertian Tata cara penyuluhan secara individu / keluarga tentang hal-hal yang
berhubungan dengan penyakitnya agar pasien dapat mengerti tentang
penyakitnya
Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan penyuluhan kesehatan secara
individu / keluarga
Kebijakan 1. Dilakukan oleh petugas kesehatan yang kompeten
2. Menggunakan bahasa yang sederhana, sopan dan mudah
dipahami oleh masyarakat
Prosedur 1. Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) sesuai materi.
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan dan waktu yang
dibutuhkan.
3. Menggali pemahaman pasien dan keluarga tentang materi yang
akan disampaikan.
4. Menjelaskan tentang materi penyuluhan kepada pasien dan
keluarganya.
5. Menggunakan cara diskusi dan atau demonstrasi.
6. Menggunakan alat bantu bila diperlukan.
7. Mengadakan evaluasi.
8. Memberikan umpan balik.
9. Menyusun perencanaan lanjutan.
10. Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan kesehatan yang telah
dilakukan.

Unit terkait Rawat jalan / UGD


UNIT
PEMERIKSAAN PENDERITA DBD
RAWAT JALAN
UPT PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ /416-103.5/2015 01 1/1
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Gayaman

GAYAMAN Tanggal Terbit


02 Januari 2015 Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
STANDARD Pembina
OPERASIONAL NIP 196701221994032001
PROSEDUR

Pengertian Tata cara memeriksa pasien penderita DBD di Ponkesdes


Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan DBD
Kebijakan Sebagai acuan untuk pemeriksaan DBD
Prosedur Prosedur :
1. Merujuk pasien ke Rumah Sakit / Puskesmas perawatan terdekat.
2. Lapor ke Puskesmas, agar segera dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi.
3. Penyelidikan epidemiologi dilaksanakan oleh petugas Ponkesdes,
petugas Puskesmas dibantu oleh masyarakat untuk mengetahui
luasnya penyebaran penyakit dan langkah-langkah untuk
membatasi penyebaran penyakit.
4. Kegiatan penyelidikan epidemiologi adalah pencarian (kurang
lebih 20 rumah sekitar penderita tersangka / penderita DBD yang
lain dan pemeriksaan jentik di radius 100 meter dari rumah
penderita.
5. Hasil penyelidikan epidemiologi DBD :
a. Bila ditemukan tersangka / penderita DBD lainnya atau
ditemukan 3 atau lebih penderita panas tanpa sebab yang jelas
dan ditemukan jentik.
b. Dilakukan pengasapan insektisida 2 siklus interval 1 minggu
disertai penyuluhan di rumah tersangka / penderita dan
sekitarnya dalam radius 200 m dan sekolah yang bersangkutan
bila penderita tersangka adalah anak sekolah.
c. Bila tidak ditemukan keadaan seperti di atas, dilakukan
penyuluhan dan PSN DBD di RW atau dusun yang
bersangkutan.

Unit terkait Rawat jalan / UGD


UNIT
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DBD
RAWAT JALAN
UPT PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ 05 /416-103.5/2015 01 1/1
Ditetapkan
Kepala Puskesmas Gayaman

GAYAMAN Tanggal Terbit


02 Januari 2015 Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
STANDARD Pembina
OPERASIONAL NIP 196701221994032001
PROSEDUR

Pengertian Tata cara memeriksa pasien penderita DBD di Ponkesdes


Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan DBD
Kebijakan Sebagai acuan untuk pemeriksaan DBD
Prosedur Prosedur :
1. Merujuk pasien ke Rumah Sakit / Puskesmas perawatan terdekat.
2. Lapor ke Puskesmas, agar segera dilakukan Penyelidikan
Epidemiologi.
3. Penyelidikan epidemiologi dilaksanakan oleh petugas Ponkesdes,
petugas Puskesmas dibantu oleh masyarakat untuk mengetahui
luasnya penyebaran penyakit dan langkah-langkah untuk
membatasi penyebaran penyakit.
4. Kegiatan penyelidikan epidemiologi adalah pencarian (kurang
lebih 20 rumah sekitar penderita tersangka / penderita DBD yang
lain dan pemeriksaan jentik di radius 100 meter dari rumah
penderita.
5. Hasil penyelidikan epidemiologi DBD :
a. Bila ditemukan tersangka / penderita DBD lainnya atau
ditemukan 3 atau lebih penderita panas tanpa sebab yang jelas
dan ditemukan jentik.
b. Dilakukan pengasapan insektisida 2 siklus interval 1 minggu
disertai penyuluhan di rumah tersangka / penderita dan
sekitarnya dalam radius 200 m dan sekolah yang bersangkutan
bila penderita tersangka adalah anak sekolah.
c. Bila tidak ditemukan keadaan seperti di atas, dilakukan
penyuluhan dan PSN DBD di RW atau dusun yang
bersangkutan.

Unit terkait Rawat jalan / UGD


UNIT
P2TB
RAWAT JALAN
UPT PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ /416-103.5/2015 01 1/1
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman

GAYAMAN Tanggal Terbit


02 Januari 2015 Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
STANDARD Pembina
OPERASIONAL NIP 196701221994032001
PROSEDUR

Pengertian Tata cara penjaringan suspek TB pada pasien dewasa


Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan Penjaringan suspek TB pada pasien
dewasa
Kebijakan Sebagai acuan untuk Penjaringan suspek TB pada pasien dewasa
Prosedur Prosedur :
1. Tersangka TB adalah pasien dengan keluhan batuk berdahak lebih
dari 2 minggu dengan atau tanpa keluhan dan tanda yang lain
seperti demam, BB menurun tanpa sebab yang jelas, keringat
malam tanpa aktivitas, sesak nafas, nyeri dada, batuk darah dan
lainnya.
2. Bila tersangka TB datang ke Ponkesdes maka lakukan rujukan
diagnosis dengan mengirim pasien ke Puskesmas induk atau Pustu
yang ditunjuk oleh Puskesmas Pembina.
3. Rujukan diagnosis TB Paru ditetapkan dengan cara, mendengar
keluhan pasien dengan batuk berdahak lebih dari 2 minggu.
4. Memberikan penjelasan bahwa dia diduga terinfeksi TB dan untuk
memastikan harus diperiksa dahak sebanyak 3 kali di Puskesmas.
5. Pasien dirujuk dengan surat rujukan dengan diagnosis sementara
suspek TB dan meminta untuk pemeriksaan dahak diagnosis
(SPS).
6. Pasien TB yang mendapatkan pengobatan dapat mengambil obat
yang dititipkan Puskesmas di Ponkesdes.
7. Bila pasien datang maka cek form TB.02 yang dibawa pasien,
apakah nama dan jadwal pengambilan obat telah sesuai bila pasien
ada di tahap intensif.
8. Cocokkan TB.02 dengan TB.01 pasien.
9. Ambil obat anti TB (OAT) untuk keperluan 1 minggu bila pasien
ada di tahap intensif dan 2 minggu bila pasien berada pada tahap
lanjutan.
10. Mintalah pada pasien, untuk meminum satu dosis untuk hari
tersebut di depan petugas.
11. Sisa obat diberikan kepada pasien untuk dibawa pulang dan
diminum di rumah di depan PMO (Pengawas Menelan Obat).
12. Isi TB.01 sesuai dengan jumlah OAT yang dibawa.
13. Isi TB.02 sesuai dengan jadwal pengambilan obat berikutnya.
14. Sampaikan penyuluhan singkat sesuai dengan tahapan
pengobatan.
15. Ucapkan terima kasih sebagai penghargaan.

Unit terkait Rawat jalan / UGD


UNIT PEMBERIAN OKSIGEN
RAWAT JALAN (NASAL, KANUL, NASAL, KATETER, MASKER)
UPT PUSKESMAS No. Dokumen No. Revisi Halaman
441/ 07 /SOP/416-103.5/2015 01 1/2
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Gayaman
TanggalTerbit
GAYAMAN 02 Januari 2015
Drg. WILIS PUSPITADEWI A., M.Si
STANDARD Pembina
OPERASIONAL NIP 196701221994032001
PROSEDUR
PENGERTIAN Memasukkanzatasam (oksigen) kedalamparu-
parumelaluisaluranpernafasandenganmenggunakansuatualat.
TUJUAN 1. Memenuhikekurananzatasamatau O2 padapenderita
2. Polapernafasan normal
KEBIJAKAN Sebagai acuan dalam melakukan tindakan perawatan
PROSEDUR 1. PersiapanPasien
Pasiendankeluargadiberitahutentangmksuddantujuantentangtinda
kan yang akandilakukan.
2. PersiapanAlat :
- Tabungoksigenlengkapmanometernya.
- Botolpelembang
- Slang nasal kanul / nasal cateter / masker
- Bukucatatanobservasi
- Plester / gunting
- Vaselin / jelly
3. Tata laksana :
Perawatmencucitangan
Mengontrol flow meter dan humidifier
Mengontrolapakahperalatanberfungsi
Cara pemasangan :
Nasal Kateter :
- Mengukurjarakdarilubanghidungketelinggadanberitanda
- Melumasicateterdenganjally / vaselin
- Memasukkankatetekedalamlubanghidungsampaibatastanda
- Mengaturaliranoksigensesuaikebutuhan
- Beriposisinyamanpadapasien
- Membersihkankatetertiap 24 jam ataukalauperlu.

4. Nasal Kanule :
- Memasangkanulesecaratepatpadahidung
- Mengaturaliranoksigensesuaidengankebutuhan
- Beriposisi yang nyaman
5. Masker
- Memasang slang masker padaperangkatoksigen
- Mengaturaliranoksigensesuaikebutuhan
- Memakai masker padawajahpasien
- Mengontrolapakahpasiensudahmerasanyaman.
Melakukanfiksasidenganplester
6. Melakukanpencetakan :
- Reaksipasien, pernafasandannadi
- Cara pemberian
- Jumlah liter oksigen yang digunakan
Observasipasientiap 15 menit
7. Sikapyangharusdiperhatikan :
- Teliti
- Sabar
- Hati-hati
- Tanggapterhadapreaksipasien
UNIT TERKAIT Rawat Jalan

Вам также может понравиться