Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BATU BATA
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
ABDAN SYAKURA (E1A5 16 001)
AINIL KAHDY (E1A5 16 003)
AL FAUZAN AHMAD SIPA (E1A5 16 004)
ANDI DZULFIKAR F. (E1A5 16 007)
ANDI IMAM IARIEF R. (E1A5 16 008)
ERNAWATI (E1A5 16 015)
FATHU NU RAHMAT L.C. (E1A5 16 017)
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL KONSENTRASI TEKNIK REKAYASA
TRNASPORTASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
Daftar Isi
1
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Pengertian Batu Bata...........................................................................3
B. Macam-macam Batu Bata....................................................................3
C. Kegunaan Batu Bata............................................................................6
D. Pembuatan Batu Bata...........................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................8
A. Kesimpulan..........................................................................................8
B. Saran....................................................................................................8
Daftar Pustaka................................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Batu bata merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan.
Batu bata biasa digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan dinding
rumah/gedung. Batu bata sering dipilih sebagai bahan alternatif utama penyusun
bangunan karena harganya yang relatif murah, mudah diperoleh, memiliki kekuatan
yang cukup tinggi, tahan terhadap pengaruh cuaca, dan tahan terhadap api. Dapat
dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk
memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi
teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar,
saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki
fungsi sebagai bahan non-struktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai
fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada
diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Sedangkan pada
bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-stuktural
yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang
ada diatasnya. Pemanfaatan batu bata dalam konstruksi baik non-struktural ataupun
struktural perlu adanya peningkatan produk yang dihasilkan, baik dengan cara
meningkatkan kualitas bahan material batu bata sendiri (material dasar lempung atau
tanah liat yang digunakan) maupun penambahan dengan bahan lain. Salah satu cara
yang dilakukan adalah dengan mencampur material dasar batu bata menggunakan
abu ampas tebu yang merupakan limbah industri dari sisa pengolahan tebu.Abu
ampas tebu memiliki komposisi kimia seperti Silikat (SiO2) sebesar 71%,Aluminat
(AL2O3). Tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni
1
mempunyai rumus AL2O3, 2SiO2, 2H2O dengan perbandingan berat dari unsur-
unsurnya:47%,39%dan 14%.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Batu Bata
2. Jelaskan macam-macam batu bata
3. Jelaskan kegunaan batu bata
4. Jelaskan pembuatan batu bata
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu batu bata
2. Untuk mengetahui macam-macam batu bata
3. Untuk mengetahui kegunaan batu bata
4. Untuk mengetahui cara pembuatan batu bata
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Batu Merah
Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak
semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir
tertentu.
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.
Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah
semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2
atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah
diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan
perbandingan 1:4 hingga 1:6.
Kelebihan dinding bata merah:
o Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air
hujan.
o Keretakan relatif jarang terjadi.
o Kuat dan tahan lama.
o Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.
Kekurangan dinding bata merah:
o Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan
dinding lainnya.
o Biaya lebih tinggi.
3. Bataton
Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan
khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat
sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian
dalamnya.
Rongganya bisa diisi baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan
kabel listrik.Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim ini. Sebut
saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat
fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ), serta bataton bentuk kolom.
Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi material pendukung
elemen rumah.Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas.
Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat
terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak
seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.
4
Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika
dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang
memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus
menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu masa keras
beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk
pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau
pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh
pada atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan
tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.
4. Batako Semen PC/Batako Press
Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang
menggunakan mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan
batakonya.
Umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 810 cm, dan tinggi 18-
20 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
o Batako pres = 15 buah
o Semen PC = 0,125 sak
o Pasir ayak (pasir pasang} = 0,015 m3
Kelebihan dinding batako pres:
o Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
o Pemasangan lebih cepat.
o Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 12 m2.
Kekurangan dinding batako pres:
o Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.
o Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
o Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.
5. Batako putih (Tras)
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut
dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih
kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
Umumnya memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-
18 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
Batako tras = 25 buah
Semen = 0,215 sak
5
Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3
Kelebihan dinding batako putih:
o Pemasangan relatif lebih cepat.
o Harga relatif murah.
Kekurangan dinding batako putih:
o Rapuh dan mudah pecah.
o Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
o Dinding mudah retak.
o Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5-9
m2
6
bagian tanah, kemudian di luatkan dengan air hingga menjadi adukan,
Kemudian adukan tadi dipadatkan kedalam mesin penggiling.
2. Kemudian bahan yang sudah di cetak menggunakan cetakan yang sudah
tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm.
3. Kemudian batu bata yang masih basa di susun memanjang dan melebar
sesuai kapasitas tempat.
4. Setelah disusun batu bata tersebut di jemur untuk mengeringkan, proses
pengeringan waktunya 1 hari bila keadan panas, tapi jika keadan cuaca
hujan atau mendung bisa memakan waktu 5 hari atau leih, Tujuan di
keringkan supaya daya ikatan bahan tanah liat kuat dan tidak mudah
patah.
5. Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut
dibakar selama dua hari dua malam di sebuah ruangan, atau di sebut open
batu bata yang ruang pembakaranna bisa menampung 100.000 bata.
Bahan bakarya berupa kayu bakar atau menggunakan batu bata.Proses
pembakaran biasanya dilakukan sebulan sekali, menunggu terkumpulnya
batu bata kering. Biasanya memerlukan 3 tenaga pekerja untuk
mengawasi proes pembakaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa batu bata adalah bahan yang sangat
sering digunakan dalam pembangunan dinding dari berbagai rumah dikarenakan
bahannya yang berkualitas, kuat dan ekonomis, serta mudah ditemukan ditempat
manapun.
B. Saran
Adapun saran yang yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah bahwa
pilihlah bahan yang memiliki keunggulan dalam pembangunan bangunan anda yang
sesuai dengan kondisi model, dan rangka bangunan anda agar tepat sarsaran sesuai
keinginan yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
http://bangunrumahkpr.com/bangun-rumah/bahan-bangunan/jenis-jenis-batako
http://rzsduniatekniksipil.blogspot.co.id/2013/07/definisi-batu-bata-merah.html
http://kumpul-bacaan.blogspot.co.id/2016/03/berbagai-jenis-batu-bata-dan-
kegunaannya.html
http://cara-terindah.blogspot.co.id/2014/06/cara-membuat-batu-bata-secara-
manual.html
8
9