Woc Suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Terapi: Cairan, antipiretik, Komplikasi: syok, epusi pleura, penurunan

Komplikasi: syok, epusi pleura, penurunan kesadaran

DHF dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh antikonvulsan, anjurkan banyak (Suriadi, Skp, MSN)
melalui gigitan nyamuk (Suriadi, Skp, MSN) minum air the,gula, atau susu

Manifestasi klinis: Demam, mual muntah, tidak nafsu
makan, nadi cepat dan lemah, nyeri otot,tulang sendi,
gelisah, kulit lembab,dan dingin, tekanan darh menurun.
(Suriadi, Skp, MSN)
Pemeriksaan penunjang: Darah lengkap, serologi: uji HI,
rontegen thoraks (Suriadi, Skp, MSN)
Gigitan nyamuk aedes aegpty
Masuknya virus dengue dalam tubuh
Kontak dengan antibodi
Virus bereaksi dengan antibody
Terbentuk kompleks virus antibody
Discharge planning:Berikan informasi tentang kebutuhan
melakukan aktivitasvsesuai dengan tingkat perkembangan
dan kondisi fisik anak, jelaskan terapi yang di
berikan;dosis, efek samping, menjelaskan gejala gejala
kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk
mengatasi gejala, tekankan untuk melakukan control
sesuai waktu yang di tentukan. (Suriadi, Skp, MSN)

Breath Blood Brain Bladder Bowel Bone

virus masuk ke
Mengaktifkan sistim Agregasi dalam pembuluh Pelepasan Aktivasi C3 Aktivasi C3 dan C5 Perpindahan
Aktivasi C3 dan C5
komplemen trombosit darah neurotransmitter dan C5 cairan ke
(histamine, bradikinin, ekstravaskuler
prostaglandin) hepato-
Permeabilitas Menstimulasi sel
Aktivasi C3 dan C5 Melepas Permeabilitas splenomegali
dinding pembuluh host inflamasi
adenosin di dinding pembuluh
darah (seperti mikrofag, Berikatan dengan
phosphat (ADP) darah
neutrofil) Peurunan
Pelepasan reseptor nyeri (IP-3) SGOT, SGPT kebutuhan O2,
anafilatoksim meningkat
Thrombosis Menghilangnya nutrisi
(C3a,C5a) Menghilangnya
mengalami plasma melalui Memproduksi
Impuls nyeri
kerusakan endotel dinding endogenus pirogen plasma melalui
Permiabilitas masuk ke Mual muntah,
metamorfosis pembuluh darah (IL-1, IL-6) endotel dinding
dinding Thalamus nafsu makan Metabolism
pembuluh darah
pembuluh menurun menurun
Endothelium
darah Kebocoran hipotalamus Perubahan
Trombositopenia Kebocoran plasma
plasma (ke extra meningkatkan produksi kenyamanan Masukan
(keextravaskuler)
vaskuler) prostaglandin dan nyeri nutrisi kurang Lemah, pusing,
Menghilangnya neurotransmiter frekuensi nadi
Resiko Syok dan pernapasan
plasma melalui
Perdarahan meningkat
endotel dinding Syok Nutrisi kurang
Prostaglandin berikatan
pembuluh darah Pe sirkulasi dari kebutuhan
dengan neuron prepiotik
Kekurangan di hipotalamus darah ke ginjal tubuh
Hipotensi, nadi
Kebocoran plasma volume
cepat dan lemah
(ke ekstravaskuler) cairan
Meningkatkan thermostat Ketidakefektifan
intravaskular Intoleransi
set point pada pusat perfusi ginjal
Penurunan O2 aktivitas
termoregulator
Penumpukan cairan dalam jaringan
pada pleura
Demam
Insiden: prevalensi DHF diperkirakan mencapai 3,9 milyar
Resiko gangguan
orang di 128 negara berisiko terinfeksi virus dengue
Gangguan pola nafas perfusi perifer Peningkatan suhu tubuh (WHO,2015)