Вы находитесь на странице: 1из 9

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP KURANG GERAK (SEDENTARY

LIFESTYLE) DENGAN HIPERTENSI PADA PEKERJA KONVEKSI DI


KELURAHAN GENUK UNGARAN BARAT

I Wayan Wiriawan *)
Imron Rosyidi **), Yunita Galih Yudanari **)
*) Mahasiswa Progam Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo
**) Dosen Progam Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo

ABSTRAK
Sedentary lifestyle merupakan perilaku dengan pengeluaran energi yang rendah
kurang dari 1,5 MET yang bisa menimbulkan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup kurang gerak (sedentary lifestyle)
dengan hipertensi pada pekerja konveksi di Kelurahan Genuk Ungaran Barat.
Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian adalah pekerja konveksi di Kelurahan Genuk Ungaran
Barat dengan sampel sebanyak 96 responden dan teknik sampling purposive sampling
serta alat pengumpulan data menggunakan kuesioner WSQ. Analisis data menggunakan
uji korelasi Kendall Tau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sedentary lifestyle
dengan tekanan darah pada pekerja konveksi di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
dengan nilai korelasi tekanan darah sistolik +0,185, diastolik +0,244 dan p value sistolik
(0,009), diastolik (0,001) < (0,05).
Pekerja konveksi diharapkan melakukan kegiatan fisik minimal 10 menit dalam
satu kegiatan tanpa henti dan secara komulatif 150 menit selama 5 hari dalam satu
minggu di luar jam kerja.

Kata kunci : sedentary lifestyle, hipertensi


Kepustakaan : 49 (1992-2015)

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 1
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
ABSTRACT

Sedentary lifestyle is a behaviour with low energy expenditure of less than 1.5
MET which can cause hypertension. The purpose of this study is to determine the
correlation between sedentary lifestyle with hypertension in convection workers at
Genuk, West Ungaran.
The study design was descriptive correlation with cross sectional approach . The
study population was convection workers at Genuk West Ungaran with 96 respondents
using purposive sampling technique. Data collection tools used WSQ questionnaires .
Analysis of data used Kendall Tau correlation test .
The results show that there is a correlation between sedentary lifestyle with
blood pressure in convection workers at Genuk West Ungaran, with the correlation
value of systolic blood pressure (+0.185), diastolic (+0.244) and systolic p value
(0.009), diastolic (0.001) < (0.05).
The convection workers are expected to perform physical activity at least 10
minutes in a ceaseless activity and cumulatively 150 minutes for 5 days a week outside
the working hours.

Keywords : sedentary lifestyle, hypertension


Bibliographies : 49 (1992-2015)

PENDAHULUAN juta kematian di seluruh dunia setiap


tahun. Hipertensi bertanggung jawab
Negara-negara di Asia Tenggara untuk setidaknya 45% dari kematian
saat ini dihadapkan pada dua beban karena penyakit jantung (WHO, 2013).
kesehatan, yaitu beban terhadap penyakit Penderita hipertensi di Indonesia
infeksi yang sangat besar dan juga semakin meningkat, tetapi baru 50%
meningkatnya beban mengenai penyakit yang terdeteksi (Suiraoka, 2012).
tidak menular. Penyakit tidak menular Prevalensi hipertensi tertinggi di
sudah menjadi penyebab kematian yang Kalimantan Selatan (39,6%) dan
lebih umum bila dibandingkan dengan terendah di Papua Barat (20,1%).
penyakit akibat infeksi di negara Provinsi Jawa Timur, Bangka Belitung,
berkembang. Penyakit tidak menular Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, DI
berdampak terhadap 60% kematian dan Yogyakarta, Riau, Sulawesi Barat,
merupakan 46% dari jumlah beban Kalimantan Tengah, dan Nusa Tengah
penyakit global (Anies, 2006). Tenggara Barat, merupakan provinsi
Berdasarkan profil World Health yang mempunyai prevalensi hipertensi
Organization (WHO) mengenai penyakit lebih tinggi dari angka nasional
tidak menular di Asia Tenggara, ada lima (RISKESDAS, 2007).
penyakit tidak menular dengan angka Hipertensi dapat didefinisikan
kesakitan dan kematian yang tinggi, sebagai tekanan darah persisten dimana
yaitu Penyakit Kardiovaskular (PKV), tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg
Diabetes Mellitus (DM), kanker, dan tekanan diastoliknya di atas 90
penyakit pernapasan obstruksi kronik, mmHg (Smeltzer & Bare, 2002).
dan cedera (Anies, 2006). Penyakit Menurut Suiraoka (2012), faktor-faktor
kardiovaskular secara global risiko hipertensi ada yang dapat
menyebabkan sekitar 17 juta kematian dikontrol dan ada yang tidak dapat
per tahun. Hipertensi menyebabkan 9,4 dikontrol. Faktor yang dapat dikontrol

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 2
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
meliputi kegemukan, kurang olahraga, dewasa menghabiskan lebih dari
konsumsi garam berlebih, merokok, setengah waktunya untuk duduk (Owen,
mengkonsumsi alkohol, dan stress. 2012).
Faktor yang tidak dapat dikontrol Physical inactivity menurunkan
meliputi keturunan (genetik), jenis produksi Nitric Oxide (NO) oleh
kelamin, dan umur. Penyakit endotelium yang abnormal, yang
kardiovaskular disebabkan oleh gaya menyebabkan perubahan diameter
hidup yang tidak sehat termasuk pembuluh menyebabkan perubahan
merokok, pola makan yang buruk dan struktural vaskular yang mengakibatkan
perilaku menetap (sedentary behaviours) hipertensi (Jayalakshmi, 2010).
(Inyang & Stella, 2015). Hasil studi pendahuluan yang
Menurut Tremblay (2012); dilakukan peneliti pada 18 November
RISKESDAS tahun 2007; LeBlanc et al 2015 yang dilakukan di Kelurahan
(2012) dalam Janssen (2013), sedentary Genuk diperoleh informasi dari petugas
behaviour adalah setiap aktivitas dengan kelurahan bahwa Kelurahan Genuk
nilai pengeluaran energy 1,5 kali terdiri dari 8 RW, dan 47 RT. Jumlah
dibandingkan Resting Metabolic Rate penduduk 8.704 orang dengan pekerjaan
(RMT) dalam posisi duduk atau dominan adalah buruk pabrik. Hasil
berbaring. Sedentary lifestyle berdampak observasi terhadap 10 pekerja konveksi
buruk terhadap kesehatan pada anak- yang jam kerjanya lebih dari 5 jam
anak selama hampir tiga puluh tahun, didapatkan 6 orang tidak menderita
dan saat ini juga terkait dengan hipertensi, 1 orang prehipertensi dan 3
morbiditas pada orang dewasa (Raynor orang menderita hipertensi (stage 1).
et al., 2011). Aktivitas fisik yang Pekerja konveksi selalu duduk
berkurang (sedentary lifestyle) mengoperasikan mesin saat jam kerja.
menyebabkan kelebihan kalori dan asam Jam kerja yang panjang serta periode
lemak. Individu yang kurang melakukan duduk yang lama tersebut menyebabkan
aktivitas fisik (sedentary lifestyle) sedentary activity (gerakan minimal
menyimpan dan menyerap banyak kalori dengan pengeluaran energi yang rendah)
karena pengeluaran energi berkurang. yang bisa menimbulkan penyakit
Penimbunan kalori berlebih yang dapat kardiovaskular, seperti hipertensi
menyebabkan obesitas (Inyang & Stella, (Kaplan, 2002); (Inyang dan Stella,
2015). 2015); (Kozier et al., 2011).
Faktor-faktor yang meningkatkan Berdasarkan fenomena di atas
gaya hidup kurang gerak (sedentary peneliti tertarik untuk menganalisis
lifestyle) adalah kemajuan teknologi, adakah Hubungan Gaya Hidup Kurang
etnis dan status sosial ekonomi, dan jam Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan
kerja yang panjang, faktor demografi Hipertensi Pada Pekerja Konveksi di
(usia dan gender) (Inyang & Stella, Kelurahan Genuk Ungaran Barat.
2015). Ada banyak hal yang
memungkinkan orang dewasa untuk METODE PENELITIAN
duduk dalam waktu yang lama, hal-hal
yang dapat menigkatkan sitting time Penelitian ini menggunakan
yaitu saat sarapan, mengemudi menuju desain deskriptif korelasional dengan
tempat kerja, duduk di meja kerja, pendekatan cross sectional, yaitu
pulang kerja, makan malam, saat malam memberi gambaran tentang hubungan
hari untuk melakukan sedentary activity gaya hidup kurang gerak (sedentary
seperti menonton televisi menggunakan lifestyle) dengan hipertensi pada pekerja
komputer dan bersosialisasi. Orang konveksi di kelurahan Genuk. Populasi

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 3
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
pada penelitian ini adalah seluruh stage 1
pekerja konveksi di Kelurahan Genuk Hipertensi,
Ungaran Barat. Jumlah sampel 96 10 10,4
stage 2
responden diambil menggunakan metode Total 96 100
purposive sampling dengan kriteria
inklusi sebagai berikut: 1) Usia 40 - 60 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa
tahun, 2) Jenis kelamin perempuan, 3) tekanan sistolik paling banyak adalah
Pekerja yang masih aktif bekerja sebagai kategori prehipertensi yaitu sejumlah 35
pekerja konveksi, 4) Dalam keadaan responden (36,5%) dan paling sedikit
sehat, 5) Tidak pernah melakukan olah kategori hipertensi stage 2 yaitu
raga. Kriteria eksklusi sebagai berikut: sejumlah 10 responden (10,4%).
1) Usia < 40 tahun dan > 60 tahun, 2)
Pekerja konveksi yang dalam keadaan 3. Tabel 1.2
sakit, 3) Klien hipotensi, 4) Responden Distribusi Frekuensi Responden
obesitas (IMT > 30.00). Berdasarkan Tekanan Diastolik di
Kelurahan Genuk Ungaran Barat.
HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat Tekanan Frekuensi Persentase
1. Tabel 1.0 Diastolik (%)
Distribusi Frekuensi Responden Normal 22 22,9
Berdasarkan Sedentary Lifestyle di Prehipertensi 43 44,8
Kelurahan Genuk Ungaran Barat. Hipertensi,
26 27,1
stage 1
Sedentary Frekuensi Persentase Hipertensi,
5 5,2
Lifestyle (%) stage 2
Sedang 16 16,7 Total 96 100
Tinggi 49 51,0
Sangat tinggi 31 32,3 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa
Total tekanan diastolik paling banyak adalah
96 100
kategori prehipertensi yaitu sejumlah 43
responden (44,8%) dan paling sedikit
Tabel 1.0 menunjukkan bahwa
kategori hipertensi stage 2 yaitu
sedentary lifestyle paling banyak adalah
sejumlah 5 responden (5,2%).
kategori tinggi yaitu sejumlah 49
responden (51,0%) dan paling sedikit
4. Tabel 1.3
kategori sedang yaitu sejumlah 16
Distribusi Frekuensi Responden
responden (16,7%).
Berdasarkan Umur di Kelurahan
Genuk Ungaran Barat.
2. Tabel 1.1
Distribusi Frekuensi Responden
Umur (tahun) Frekuensi Persentase
Berdasarkan Tekanan Sistolik di
(%)
Kelurahan Genuk Ungaran Barat.
40-50 95 99
51-60 1 1
Tekanan Frekuensi Persentase
Total 96 100
Sistolik (%)
Normal 19 19,8
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa
Prehipertensi 35 36,5 umur responden paling banyak pada
Hipertensi, 32 33,3 kategori umur 40-50 tahun dengan

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 4
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
frekuensi sebanyak 95 responden (99%) yang signifikan antara gaya hidup
dan umur responden paling sedikit kurang gerak (sedentary lifestyle)
berada pada kategori usia 51-60 tahun dengan tekanan darah diastolik pada
dengan frekuensi 1 responden (1%). pekerja konveksi di Kelurahan Genuk
Ungaran Barat. Angka korelasi +0,244
Analisis Bivariat menunjukkan korelasi positif, artinya
5. Tabel 1.4 semakin tinggi sedentary lifestyle maka
Hubungan Gaya Hidup Kurang tekanan darah sistolik semakin
Gerak (Sedentary Lifestyle) dengan meningkat. Korelasi menunjukkan angka
Tekanan Darah Sistolik pada +0,244 menunjukkan kekuatan yang
Pekerja Konveksi di Kelurahan sangat lemah.
Genuk Ungaran Barat
PEMBAHASAN
Kendall's
Sedentary Lifestyle
tau_b 1. Gambaran Gaya Hidup Kurang
Tekanan p value N Gerak (Sedentary Lifestyle) Pada
Darah Pekerja Konveksi di Kelurahan
,185(**) ,009 96 Genuk Ungaran Barat.
Sistolik
Tabel 1.4 menggunakan uji
statistik Kendall Tau didapatkan p value Berdasarkan hasil penelitian tabel
0,009 (0,05) sehingga ada hubungan 1.0 menunjukkan bahwa sedentary
yang signifikan antara gaya hidup lifestyle pada pekerja konveksi di
kurang gerak (sedentary lifestyle) Kelurahan Genuk Ungaran Barat
dengan tekanan darah sistolik pada dalam kategori sedang sebanyak 16
pekerja konveksi di Kelurahan Genuk pekerja (16,7%), kategori tinggi
Ungaran Barat. Angka korelasi +0,185 sebanyak 49 pekerja (51%), serta
menunjukkan korelasi positif, artinya kategori sangat tinggi sebanyak 31
semakin tinggi sedentary lifestyle maka pekerja (32,3%). Data tersebut
tekanan darah sistolik semakin menunjukkan bahwa sebagian besar
meningkat. Korelasi menunjukkan angka pekerja konveksi mempunyai
+0,185 menunjukkan kekuatan yang sedentary lifestyle dalam kategori
sangat lemah. tinggi.
Pada penelitian ini didapatkan
6. Tabel 1.5 bahwa pekerja konveksi mempunyai
Hubungan Gaya Hidup Kurang rata-rata sedentary time sebanyak
Gerak (Sedentary Lifestyle) dengan 10,16 jam per hari. Waktu minimum
Tekanan darah Diastolik pada untuk sedentary time sebanyak 6,1
Pekerja Konveksi di Kelurahan jam per hari, sedangkan waktu
Genuk Ungaran Barat. maksimum 15,4 jam per hari.
Orang yang banyak duduk
Kendall's (sedentary) berisiko tinggi menderita
Sedentary Lifestyle penyakit kardiovaskular (Kozier et
tau_b
Tekanan p value N al., 2011). Risiko kematian mutlak
Darah lebih besar pada individu dengan
,244(**) ,001 96 penyakit jantung, diabetes, kelebihan
Sistolik
Tabel 1.5 menggunakan uji berat badan atau obesitas, berarti
statistik Kendall Tau didapatkan p value bahwa penyebab kematian mutlak
0,001 0,05 sehingga ada hubungan dari aktivitas duduk yang terlalu lama
dan kurang aktivitas fisik. Responden

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 5
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
mempunyai rata-rata sedentary time pekerja konveksi di Kelurahan Genuk
sebanyak 10,16 jam per hari. Data Ungaran Barat mengalami
tersebut menyebabkan risiko prehipertensi (80-89 mmHg).
terjadinya penyakit cenderung lebih Tekanan darah merupakan hasil
besar pada kelompok-kelompok ini dari curah jantung dan tahanan perifer
(Ploeg et al., 2012). yang meningkat. Peningkatan curah
Tinjauan sistematis lain jantung atau tahanan perifer akan
mengenai hubungan antara sedentary meningkatkan tekanan darah,
activity di tempat kerja dan status penurunan curah jantung atau
kesehatan menyebutkan bahwa resistensi perifer akan menurunkan
individu dengan pekerjaan yang lebih tekanan darah.
aktif memiliki risiko penyebab atau Tekanan darah bergantung pada
mortalitas penyakit kardiovaskular kecepatan denyut jantung, volume
yang lebih rendah dibandingkan sekuncup atau curah jantung dan
dengan pekerjaan yang melibatkan Total Peripheral Resistance (TPR),
sitting time terlalu lama (Uffelen et maka peningkatan salah satu dari
al., 2010). ketiga variabel tersebut dapat
menyebabkan hipertensi. Peningkatan
2. Gambaran Tekanan Darah Pada kecepatan denyut jantung terjadi
Pekerja Konveksi di Kelurahan akibat rangsangan abnormal saraf
Genuk Ungaran Barat. atau hormon pada nodus sinoatrium
(SA). Peningkatan denyut jantung
Berdasarkan hasil penelitian tabel kronik sering menyertai keadaan
1.1 menunjukkan bahwa tekanan hipertiroidisme, biasanya
darah sistolik pada pekerja konveksi dikompensasi oleh penurunan volume
di Kelurahan Genuk Ungaran Barat sekuncup atau Total Peripheral
dalam kategori normal sebanyak 19 Resistance (TPR) (Corwin 2009).
pekerja (19,8%), kategori
prehipertensi sebanyak 35 pekerja
(36,5%), kategori hipertensi stage 1 3. Hubungan Gaya Hidup Kurang
sebanyak 32 pekerja (33,3%), serta Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan
kategori hipertensi stage 2 sebanyak Hipertensi Pada Pekerja Konveksi
10 pekerja (10,4%). Data tersebut di Kelurahan Genuk Ungaran
menunjukkan bahwa sebagian besar Barat.
pekerja konveksi di Kelurahan Genuk
Ungaran Barat mengalami Tabel 1.4 menunjukkan uji
prehipertensi (120-139 mmHg). statistik menggunakan Kendall Tau
Berdasarkan hasil penelitian tabel didapatkan p value 0,009 (0,05)
1.2 menunjukkan bahwa tekanan sehingga ada hubungan yang
darah diastolik pada pekerja konveksi signifikan antara gaya hidup kurang
di Kelurahan Genuk Ungaran Barat gerak (sedentary lifestyle) dengan
dalam kategori normal sebanyak 22 tekanan darah sistolik pada pekerja
pekerja (22,9%), kategori konveksi di Kelurahan Genuk
prehipertensi sebanyak 43 pekerja Ungaran Barat. Angka korelasi
(44,8%), kategori hipertensi stage 1 +0,185 menunjukkan korelasi positif
sebanyak 26 pekerja (27,1%), serta dan kekuatan yang sangat lemah.
kategori hipertensi stage 2 sebanyak 5 Hasil tersebut menunjukkan jika
pekerja (5,2%). Data tersebut sedentary lifestyle semakin tinggi
menunjukkan bahwa sebagian besar

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 6
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
maka tekanan sistolik semakin mengakibatkan elevasi parah dan
meningkat. terus-menerus dari tekanan arteri,
Tabel 1.5 menunjukkan uji mencirikan model baru hipertensi
statistik menggunakan Kendall Tau arteri parah (Miriam et al. 1992).
didapatkan p value 0,001 (0,05) Vasokonstriksi perifer
sehingga ada hubungan yang dihasilkan dari hiperaktif simpatik
signifikan antara gaya hidup kurang yang terkait dengan penghambatan
gerak (sedentary lifestyle) dengan NO. Penghambatan NO persisten
tekanan darah diastolik pada pekerja mungkin telah menimbulkan
konveksi di Kelurahan Genuk penambahan humoral, struktural,
Ungaran Barat. Angka korelasi atau keduanya, perubahan yang juga
+0,244 menunjukkan korelasi positif memberikan kontribusi untuk
dan kekuatan yang sangat lemah. meningkatkan tekanan darah.
Hasil tersebut menunjukkan jika (Miriam et al. 1992).
sedentary lifestyle semakin tinggi
maka tekanan diastolik semakin KESIMPULAN
meningkat.
Tinjauan sistematis lain Sebagian besar pekerja konveksi
mengenai hubungan antara sedentary di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
activity di tempat kerja dan status mempunyai sedentary lifestyle dalam
kesehatan menyebutkan bahwa kategori tinggi, yaitu sebanyak 49
individu dengan pekerjaan yang lebih pekerja (51%).
aktif memiliki risiko penyebab atau Sebagian besar pekerja konveksi
mortalitas penyakit kardiovaskular di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
yang lebih rendah dibandingkan mengalami prehipertensi tekanan darah
dengan pekerjaan yang melibatkan sistolik, yaitu sebanyak 35 pekerja
sitting time terlalu lama (Uffelen et (36,5%).
al., 2010). Sebagian besar pekerja konveksi
Physical inactivity menurunkan di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
produksi Nitric Oxide (NO) oleh mengalami prehipertensi tekanan darah
endotelium yang abnormal, yang diastolik, yaitu sebanyak 43 pekerja
menyebabkan perubahan diameter (44,8%).
pembuluh menyebabkan perubahan Ada hubungan yang signifikan
struktural vaskular yang antara gaya hidup kurang gerak
mengakibatkan hipertensi (sedentary lifestyle) dengan tekanan
(Jayalakshmi, 2010). darah sistolik pada pekerja konveksi di
Nitrogen Oksida merupakan Kelurahan Genuk Ungaran Barat,
relaksan kuat otot polos vaskular dengan p value 0,009 (0,05) dan nilai
yang mengakibatkan vasodilatasi = +0,185, bertanda positif dan
vena maupun arteri, namun lebih korelasi yang sangat lemah.
bersifat venodilator daripada Ada hubungan yang signifikan
arteriodilator. Relaksasi otot polos antara gaya hidup kurang gerak
vaskular disebabkan oleh aktifitas (sedentary lifestyle) dengan tekanan
NO di sel endotel di sekitarnya. darah diastolik pada pekerja konveksi di
(Gunawijaya, 2000). Kelurahan Genuk Ungaran Barat,
Vasokonstriktor lokal dan dengan p value 0,001 (0,05) dan nilai
sistemik. Penghambatan NO sintesis = +0,244, bertanda positif dan
secara berkepanjangan oleh korelasi yang sangat lemah.
administrasi analog L-arginin

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 7
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
SARAN Pediatri. Vol. 2. No. 2.
http://saripediatri.idai.or.id/pdfil
1. Bagi Perawat e/2-2-8.pdf. (Diakses pada
Perawat komunitas diharapkan tanggal 15 Januari 2016).
memberikan pendidikan kesehatan
mengenai bahaya gaya hidup kurang Hollie A. Raynor. 2011. Sedentary
gerak (sedentary lifestyle) kepada Behaviors,Weight, and Health
pekerja konveksi. and Disease Risks (Jurnal).
2. Bagi Pekerja Konveksi http://downloads.hindawi.com/jo
Hasil penelitian ini diharapkan urnals/jobes/2012/852743.pdf.
menjadi informasi yang baik. Pekerja (Diakses pada tanggal 7 Oktober
konveksi diharapkan melakukan 2015).
kegiatan fisik minimal 10 menit
dalam satu kegiatan tanpa henti dan Inyang Mfrekemfon dan Okey-Orji
secara komulatif 150 menit selama 5 Stella. 2015. Sedentary Lifestyle:
hari dalam satu minggu di luar jam Health Implications (Jurnal).
kerja. Nigeria: Departement of Human
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Kinetics and Health Education
Perlu ditingkatkan penelitian tentang Faculty of Education University
sedentary lifestyle dampaknya of Port-Harcourt. http://iosrjou
terhadap kesehatan. Penelitian rnals.org/iosr-jnhs/papers/vol4-
selanjutnya tentang hipertensi issue2/Version1/E04212025.pdf.
hendaknya mampu mengontrol (Diakses pada tanggal 18
faktor-faktor lain yang mempengaruhi September 2015).
tekanan darah misalnya stres,
Janssen, Xanne C.J. 2013. The Objective
konsumsi garam, konsumsi kafein
Measurement of Physical
dan konsumsi obat.
Activity And Sedentary
Behaviour In Preschool-Aged
DAFTAR PUSTAKA
Children, Doctor of Philosophy
Thesis, School of Education
Anies. 2006. Waspada Ancaman
(Tesis). University Of
Penyakit Tidak Menular (E-
Wollongong. http://ro.uow.edu.
book). Jakarta: Gramedia.K
au/cgi/viewcontent.cgi?
https://books.google.co.id/books?
article=4995&context=theses.
id=D69FeLzDJ2EC&pg=PA176
(Diakses pada tanggal 14
&dq=waspada+ancaman+penya
Oktober 2015).
kit+tidak+menular&hl=id&sa=
X&redir_esc=y#v=onepage&q= Jayalakshmi MK et al,. 2010. Effect of
waspada%20ancaman sedentary life style on
%20penyakit%20tidak anthropometric and
%20menular&f=false (Diakses cardiovascular parameters. India:
pada tanggal 2 November 2015). International Journal of
Biological & Medical
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku
Research.http://www.biomedscidi
Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta:
rect.com/download/IJBMRF2011
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
253/13/effect_of_sedentary_life_
Gunawijaya, Eka. 2000. Peran Nitrogen style_on_anthropometric_and_ca
Oksida pada Infeksi. Sari rdiovascular_parameters.

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 8
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat
(Diakses pada tanggal 22 Jakarta: Badan Penelitian dan
Oktober 2015). Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan.
Kozier, Barbara et al. 2011. Buku Ajar https://www.k4health.org/sites/de
Fundamental Keperawatan. fault/files/laporanNasional
Vol.1. Edisi 7. Jakarta: Penerbit %20Riskesdas%202007.pdf.
Buku Kedokteran. EGC. (Diakses pada tanggal 4 Oktober
2015).

Mark Tremblay. 2012. Letter to The Smeltzer, C dan G. Bare. 2002. Buku
Editor: Standardized Use of The Ajar Keperawatan Medikal-
Terms Sedentary and Bedah Brunner & Suddarth.
Sedentary Behaviours (Jurnal). Vol.2. Edisi 8. Jakarta: Penerbit
Canada: CHEO Research Buku Kedokteran EGC.
Institute.Khttp://www.sedentaryb
ehaviour.org/wpcontent/uploads/ Suiraoka, IP. 2012. Penyakit
2012/05/Letter-APNM-2012.pdf. Dengeneratif. Yogyakarta: Nuha
(Diakses pada tanggal 14 Medika.
Oktober 2015).
Uffelen JGZ, Wong J, Chau JY, et al.
Miriam et al,. 1992. Chronic Inhibition 2010. Occupational sitting and
Of Nitric Oxide Synthesis. A health risks: a systematic review.
New Model Of Arterial Am J Prev Med. http://www.
Hypertension. Dallas: American ajpmonline.org/article/S0749-37
Heart Association. 97(10)00412-5/pdf (Diakses pada
http://hyper.ahajournals.org/cont tanggal 31 Januari 2016).
ent/20/3/298.full.pdf (Diakses World Health Organization. 2013. A
pada tanggal 26 December 2015) Global Brief On Hypertension.
http://ishworld.com/downloads/p
Owen, Neville. 2012. Sedentary df/global_brief_hypertension.pdf.
Behaviours. Head Behavioural (Diakses pada tanggal 2
Epidemiology, Baker IDI. December 2015).
https://www.bakeridi.edu.au/rese
arch/physical_activity_
behavioural_epidemiology/lab_h
eads/.
Ploeg, Van Der et al. 2012. Sitting Time
and All-Cause Mortality Risk in
222 497 Australian Adults. Vol
172 (No. 6), Mar 26, 2012.
Australia: American Medical
Association.
http://archinte.jamanetwork.com
(Diakses pada tanggal 14
Desembar 2015).

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).


2007. Laporan Nasional 2007.

Hubungan Antara Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentary Lifestyle) Dengan Hipertensi Pada Pekerja 9
Konveksi Di Kelurahan Genuk Ungaran Barat

Вам также может понравиться