Вы находитесь на странице: 1из 3

\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\jTEO

RI BIG BANG
Dahulu, para pakar astronomi berpendapat bahwa alam semesta sudah ada sejak mula dan
bersifat statis. Mereka yang yakin bahwa alam semesta adalah sebuah ruang besar yang
abadi, tidak memiliki awal dan tidak akan pula menemui akhir. Dengan demikian,
keberadaan planet bumi juga tidak pernah mengalami proses bagaimana ia berbentuk
karena bumi adalah bagian dari alam semesta yang dikatakan sudah ada dengan sendirinya
itu.
Teori tersebut disanggah oleh Edwin Hubbleyang mengatakan bahwa alam semesta pasti
pernah mengalami proses pembentukan. Ia memaparkan, galaksi selalu bergerak menjauhi
bumi, jarak antara galaksi pun selalu bertambah setiap waktu, dan itu berarti alam semesta
tidak statis dan selalu berproses. Menurut Edwin Hubble, semua galaksi di alam semesta
semula bersatu di satu titik, hingga kemudian terpecah - pecah karena suatu dentuman
besar ( big bang ). Rumusan Edwin Hubble inilah yang dinamakan Teori Big Bang yang
menjadi pembuktian tentang proses terbentuknya bumi.
Saat mengamati angkasa raya dengan teleskopnya, Hubble melihat bintang - bintang
memancarkan cahaya berwarna merah sesuai dengan jaraknya. Ia tersadar bahwa bintang -
bintang itu ternyata bergerak menjauhi bumi, juga saling menjauhi satu dengan yang lain.
Melihat fenomena ini, Hubble berkesimpulan bahwa tata surya tidaklah statis, namun selalu
bergerak atau mengembang. Inilah peluang Hubble untuk merumuskan proses
pembentukan bumi dengan meruntuhkan teori lama tentang terjadinya tata surya.

Akhirnya, pada 1929, Hubble sudah menemukan rangkaian benang merah dari hasil
pengamatannya selama ini. Ia berkeyakinan bahwa pada awalnya alam semesta
merupakan satu kesatuan yang pada akhirnya terpecah - belah karena terjadinya suatu
ledakan besar. Efek dari ledakan yang super dahsyat itulah yang berakibat pada munculnya
galaksi dan benda - benda langit yang memiliki orbit masing - masing. Bumi adalah salah
satu benda langit yang terbentuk akibat ledakan besar tersebut. Inilah rumusan Hubble yang
kemudian kesohor dengan sebutan Teori Big Bang itu.

Teori Big Bang yang dicetuskan oleh Hubble itu secara telak mampu mematahkan
keyakinan lama perihal asal - muasal bumi. Ilmuwan terkenal, Albert Einstein, yang juga
merumuskan tentang teori alam semesta, menyadari kekeliruannya. Pada 1931, Einstein
menemui Hubble untuk mengucapkan selamat dan terima kasih. Rumusan Teori Big
Bang menjadi salah satu babak penting dalam sejarah ilmu astronomi. Edwin Hubble, sang
perumus teori ledakan besar itu, wafat pada 28 september 1953 di San Marino, California.
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang
kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang
membentuk sistem tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat
dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu
sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus.

Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita
dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat.
Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya
sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam
Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar.

Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan
panas tak terhingga

kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu
lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi
kurang lebih kosong.
GeorgesLematre, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, dianggap sebagai orang pertama
yang mengajukan teori ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia
menyebutnya sebagai "hipotesisatom purba". Kerangka model teori ini bergantung
pada relativitas umum Albert Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana,
seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori ledakan
dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929
menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus
dengan geseran merahnya, sebagaimana yang dipaparkan oleh Lematre pada tahun 1927,
pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang
sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita:
semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.

Orang sering kali salah mengartikan dentuman besar sebagai suatu ledakan yang
menghamburkan materi ke ruang hampa. Padahal dentuman besar bukanlah suatu ledakan,
bukan penghamburan materi ke ruang kosong, melainkan suatu proses pengembangan
alam semesta itu sendiri. Dentuman besar adalah proses pengembangan ruang-waktu.
Bahkan istilah 'ledakan besar' sendiri merupakan istilah salah kaprah.

Вам также может понравиться