Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ia menuturkan, pemerintah bisa menghemat setidaknya Rp22 triliun per tahun dengan
memangkas jumlah penikmat subsidi listrik pelanggan berdaya 900 VA. Jarman
mencatat, dari 23,1 juta rumah tangga yang selama ini menikmati subsidi,
sesungguhnya hanya 4,1 juta rumah tangga saja yang benar-benar miskin dan tidak
mampu.
Dengan membenahi sasaran subsidi, pemerintah dapat menghemat Rp22 triliun untuk
mempercepat pembangunan infrastruktur listrik, khususnya di daerah yang belum
mendapatkan layanan listrik PLN, kata Jarman.
Pada akhir tahun 2016, meski Rasio Elektrifikasi nasional telah mencapai 91,16
persen atau sebesar 59.656 Megawatt (MW), masih ada 2.519 desa yang belum
terjangkau layanan infrastruktur listrik.
Untuk itu dibutuhkan terobosan agar masyarakat di desa-desa tersebut dapat segera
menikmati listrik, antara lain dengan pendistribusian paket Lampu Tenaga Surya
Hemat Energi (LTSHE) dimana per rumah akan mendapat empat paket. (gen)
Subsidi Listrik Dicabut, apakah akan berdampak bagi 7 juta rumah yang
belum teraliri listrik????
Selain itu PT.PLN Persero sendiri juga sedang minim anggaran untuk
menyediakan infrastruktur listrik tersebut, maka pemerintah memutuskan
menjalankan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran sejak awal 2017. Menurut
Jarman kebijakan pemerintah dalam mengurangi subsidi ini sangata baik sekali
karena dapat membantu PT.PLN untuk program listrik bagi 7 juta warga yang
belum teraliri listrik. Dari penyusutan subsidi tersebut pemerintah bisa hemat
anggaran sebesar Rp 22 Triliun dan harapannya dari anggara tersebut bisa
digunakan untuk membangun infrastruktur terutama di daerah yang belum
mendapatkan pelayanan secara penuh dari pemerintah.
Oleh karena itu saya bisa simpulkan bahwa disini ada dua kelompok yang
saling bertolak belakang. Dari sisi pemerintah sendiri mereka pastinya sudah
melakukan analisis di lapangan tersebut mengenai pencabutan subsidi bagi
pelanggan 900 VA yang dirasa mampu atau golongan menengah keatas.
Pemerintah disini lebih mementingkan pemerataan pembangunan agar tercipta
keseimbangan dan pastinya mengurangi tingkat ketimpangan yang ada di
Indonesia. Disamping itu pemerintah juga bisa hemat anggaran hingga Rp 22
Triliun. Pemerintah bersana PT PLN sebagai salah satu perusahaan produsen
listrik di Indonesia berharap melalui kebijakan ini pembangunan infrastruktur
terutama listrik di indonesia bisa tumbuh dan berkembang layaknya negara-
negara lainnya.
Opini saya sebagai mahasiswa,kedua belah pihak yang saling pro dan
kontra ini bisa disatukan. Asalkan dari kedua belah pihak ini mereka saling
berkontribusi atau mendukung kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh
pemerintah karena pemerintah sendiri memilki tujuan dibalik kebijakan yang
tellah mereka putuskan. Namun disisi lain memang harus ada pengawasan dari
kebijakan tersebut supaya apa yang telah diprogram atau direncanakan oleh
pemerintah ataupun masyarakat sendiri bisa terealisasikan dengan baik bukan
hanya sekedar berita saja.