Вы находитесь на странице: 1из 120

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA SELATAN


RESOR MUSI RAWAS

DOKUMEN PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN
RUMDIN T.38 (4 PINTU) DAN FASUM POLSEK MUARA RUPIT
KEPOLISIAN RESOR MUSI RAWAS TA.2013

Nomor : 01 / III / 2013 / PBJ-MURA

NAMA PAKET : PEKERJAAN KONSTRUKSI


JENIS KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMDIN T.38 (4 PINTU) DAN FASUM POLSEK MUARA RUPIT
POLRES MURA
LOKASI KEGIATAN : KECAMATAN MUARA RUPIT
SATUAN KERJA : KEPOLISIAN RESOR MUSI RAWAS
NILAI HPS : 604.633.000,-

MUARA BELITI, MARET 2013


BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Perubahan Ke II (Dua)
atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:

- Pekerjaan
Konstruksi : seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya;

- HPS : Harga Perkiraan Sendiri;

- HEA : Harga Evaluasi Akhir;

- LDP : Lembar Data Pemilihan;

- LDK : Lembar Data Kualifikasi;

- Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP yang berfungsi untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa;

- PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan;

- SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

- SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja

- TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri.

- LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan
sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.

- Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat diakses melalui website LPSE.

C. Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha serta perorangan.
BAB II.
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. Umum
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan

1. Pokja ULP/ Panitia mengumumkan kepada para peserta untuk menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan konstruksi sebagaimana
tercantum dalam LDP.
2. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai kontrak.

Pasal 2
Sumber Dana

Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN melalui DIPA Kepolisian Resor Musi Rawas Tahun Anggaran 2013.

Pasal 2
Peserta Pelelangan Umum

1. Pelelangan Umum penyedia pekerjaan konstruksi ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha,
kemitraan/KSO atau peserta perorangan yang memenuhi kualifikasi.
2. Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan nasional maupun asing maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang memuat persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut.
3. Untuk nilai pekerjaan di bawah Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) maka kemitraan/KSO harus diwakili oleh perusahaan
nasional.
4. Peserta kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi.

Pasal 4
Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan

1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan
sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan
dengan Dokumen Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil Pelelangan Umum , sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/ meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pengadaan ini.
2. Peserta yang menurut penilaian Pokja ULP terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.1 dikenakan sanksi
sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses Pelelangan Umum atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada PA/KPA.
Pasal 5
Larangan Pertentangan Kepentingan

1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, dilarang memiliki/melakukan peran ganda atau terafiliasi.
2. Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1 antara lain meliputi:
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris suatu Badan Usaha tidak boleh merangkap sebagai anggota Direksi atau Dewan
Komisaris pada Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta pada Pelelangan yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan perencana menjadi Penyedia Pekerjaan Konstruksi atau menjadi konsultan
pengawas untuk pekerjaan fisik yang direncanakannya
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan pengawas menjadi Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan fisik yang
diawasi.
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan bersaing
dengan perusahaan lainnya, merangkap sebagai anggota Pokja ULP/Panitia atau pejabat yang berwenang menetapkan pemenang
Pelelangan.
3. Afiliasi sebagaimana dimaksud pasal 5.1 adalah keterkaitan hubungan, baik antar peserta, maupun antara peserta dengan PPK
dan/atau anggota Pokja ULP yang antara lain meliputi:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai dengan derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan peserta;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari
50% (lima puluh perseratus) pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama.
4. Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.

Pasal 6
Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri

1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang mengutamakan pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimungkinkan menggunakan bahan baku, tenaga ahli, dan perangkat lunak yang tidak berasal
dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi di dalam
negeri belum memenuhi persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan secara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang diimpor yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
3. [Atas penggunaan produksi dalam negeri, penawaran peserta diberikan preferensi harga, untuk pekerjaan diatas Rp.5.000.000.000,-
(lima milyar rupiah) dan TKDN diatas 25% (dua puluh lima perseratus).]

Pasal 7
Satu Penawaran Tiap Peserta

1. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu
paket pekerjaan.
2. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan yang sama.
Pasal 8
Isi Dokumen Pengadaan

1. Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi.


2. Dokumen Pemilihan meliputi:
a. Umum
b. Pengumuman Pelelangan;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran;
2) Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO);
3) Dokumen Penawaran Teknis;
4) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN;
5) Jaminan Penawaran;
a. Bentuk Surat Perjanjian;
b. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
c. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
d. Gambar;
e. Daftar Kuantitas dan Harga;
f. Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Sanggahan Banding;
4) Jaminan Pelaksanaan;
5) Jaminan Uang Muka;
6) Jaminan Pemeliharaan.
3. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi:
a. Lembar Data Kualifikasi;

Pasal 9
Bahasa Dokumen Pengadaan

Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses Pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.

Pasal 10
Pemberian Penjelasan

1. Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi SPSE pada waktu yang ditentukanoleh Pokja ULP/ Panitia kepada
peserta yang terdaftar.
2. Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
3. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP melalui Aanwijzer atau tim teknis yang ditunjuk, dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta.
4. Catatan tentang Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen Pengadaan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP/ Panitia,
dapat dilihat melalui aplikasi SPSE.. Jika dilaksanakan penjelasan lapangan dapat dibuat Berita Acara Penjelasan Lanjutan (BAPL) yang
diunggah dalam website LPSE dan dapat dilihat melalui aplikasi SPSE.
5. Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP/ Panitia menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
6. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan, maka ketentuan baru
atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pengadaan awal.
7. Peserta dapat mengunduh Adendum Dokumen Pengadaan yang diunggah Pokja ULP/ Panitia pada aplikasi SPSE
Pasal 11
Perubahan Dokumen Pengadaan

1. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat menetapkan Adendum
Dokumen Pengadaan, berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan.
2. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
3. Pengumuman Adendum Dokumen Pengadaan dapat dilihat pada website LPSE 2 (dua) hari sebelum batas akhir pemasukan
penawaran

Pasal 12
Perubahan Waktu

Pokja ULP/Panitia dapat melakukan perubahan waktu pada setiap tahapan lelang dengan menyertakan alasan perubahan.

Pasal 13
Biaya dalam Penyiapan Penawaran

1. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian penawaran.


2. Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang ditanggung oleh peserta

Pasal 14
Bahasa Penawaran

1. Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia.


2. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran,
maka yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

Pasal 15
Dokumen Penawaran

Dokumen Penawaran, meliputi:


a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) harga penawaran;
4) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
b. hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran. Dalam hal pencairan jaminan memerlukan dokumen asli Jaminan maka jaminan
penawaran asli dikirim melalui pos/jasa pengiriman ke alamat sesuai LDP
c. daftar kuantitas dan harga, apabila dipersyaratkan;
d. hasil pemindaian surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila ada);
e. dokumen penawaran teknis:
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal waktu pelaksanaan;
3) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4) spesifikasi teknis;
5) daftar personil inti;
6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
f. formulir rekapitulasi perhitungan TKDN;
g. data kualifikasi; dan
h. dokumen lain yang dipersyaratkan.
Pasal 16
Harga Penawaran

1. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.


2. Peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika
harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
3. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain serta biaya asuransi yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi ini diperhitungkan dalam total harga penawaran.

Pasal 17
Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran

1. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

Pasal 18
Masa Berlaku Penawaran dan Jangka Waktu Pelaksanaan

1. Masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP.


2. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya penawaran, Pokja ULP dapat meminta kepada seluruh
peserta secara tertulis untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka waktu tertentu. Konfirmasi
perpanjangan dapat dilakukan secara elektronik, Peserta Pengadaan dapat menyampaikan konfirmasi secara elektronik melalui e-
mail.
3. Peserta dapat:
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah penawaran;
b. menolak permintaan tersebut dan dapat mengundurkan diri secara tertulis dengan tidak dikenakan sanksi.
4. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.

Pasal 19
Bentuk Dokumen Penawaran

Dokumen Penawaran disampaikan dalam bentuk softcopy berupa file yang telah dienkripsi dianggap telah ditandatangani oleh peserta
pengadaan.

Pasal 20
Pakta Integritas

1. Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan dan akan melaporkan terjadinya kolusi, korupsi, dan nepotisme
(KKN) dalam pengadaan pekerjaan konstruksi.
2. Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka Penyedia barang/jasa dianggap
telah menandatangani Pakta Integritas .

Pasal 21
Pengisian Dokumen Isian Kualifikasi

1. Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas dan mengisi Isian Data Kualifikasi dalam aplikasi SPSE.
2. Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah disetujui dan ditandatangani oleh peserta pengadaan:
Pasal 22
Jaminan Penawaran

1. Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran dalam mata uang penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP.
2. Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai nominal sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang mengadakan pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan
kemitraan/KSO.
3. Jaminan Penawaran dari pemenang lelang akan dikembalikan setelah pemenang lelang menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.
4. Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak ditetapkan sebagai pemenang lelang akan dikembalikan setelah pengumuman pemenang
lelang.
5. Jaminan Penawaran akan disita apabila:
a. peserta terlibat KKN;
b. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak bersedia menambah nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan evaluasi, tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau
verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat diterima; atau
d. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
Pasal 23
Penyampulan dan Penandaan Sampul Penawaran

1. Penyampulan Dokumen Penawaran dengan menggunakan metode 1 (satu) file.


2. Dokumen penawaran terdiri dari:
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis;
c. Penawaran harga; dan
d. Dokumen Isian Kualifikasi
3. File disandikan dengan Aplikasi Pengaman Dokumen (APENDO).
4. Peserta wajib mengetahui dan mengikuti ketentuan penggunaan APENDO yang tersedia pada aplikasi APENDO.

Pasal 24
Penyampaian Dokumen Penawaran

1. Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja ULP


a. Pertama-tama, mengirimkan data kualifikasi melalui melalui aplikasi SPSE;
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file penawaran terenkripsi melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
2. Peserta hanya dapat menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja ULP melalui aplikasi SPSE.
3. Peserta dapat mengirim data kualifikasi dan mengunggah file penawaran secara berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. Data kualifikasi dan file penawaran terakhir akan menggantikan data dan file yang telah terkirim sebelumnya.
Pasal 25
Batas Akhir Waktu Pemasukan Penawaran

Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling lambat pada waktu yang ditentukan oleh
Pokja ULP
Setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, Aplikasi SPSE akan menolak setiap penawaran yang akan dikirim.

Pasal 26
Penawaran Terlambat

Setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran, Aplikasi SPSE akan menolak setiap penawaran yang akan dikirim.

Pasal 27
Pembukaan Penawaran

1. Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP mengunduh dan melakukan dekripsi file penawaran dengan menggunakan APENDO
sesuai waktu yang telah ditetapkan.
2. Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka (didekripsi), Pokja ULP menyampaikan file penawaran tersebut kepada LPSE untuk
mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak dapat dibuka. Selanjutnya Pokja ULP menetapkan penawaran tidak
memenuhi syarat. Apabila dapat dibuka, maka Pokja ULP akan melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan.
3. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka pelelangan dinyatakan gagal.
4. Penawaran masuk yang dimaksud butir 27.3 adalah dokumen penawaran yang berhasil dibuka, yang terdiri dari data kualifikasi dan
penawaran administrasi, teknis dan harga.
5. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan penawaran kecuali untuk file penawaran yang sudah
dipastikan tidak dapat dibuka berdasarkan keterangan LPSE

Pasal 28
Evaluasi Penawaran

1. Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem gugur.


2. kontrak gabungan harga satuan dan lump sum, dilakukan koreksi aritmatik sebelum dilakukan evaluasi penawaran dengan ketentuan:
a. volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan;
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan
ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan
c. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga
satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.
3. Hasil koreksi aritmatik untuk penawaran kontrak harga satuan dapat mengubah nilai penawaran sehingga urutan peringkat dapat
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula.
4. Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.
5. Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun urutan dari penawaran terendah.
6. Pokja ULP memasukan hasil koreksi aritmatik pada aplikasi SPSE
7. Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang memenuhi syarat
yang dimulai dengan penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.
8. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang dari HPS maka proses lelang
tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran.
9. Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.
10. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah isi Dokumen Pengadaan ini;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak
adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;
f. ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
1) Ketidakikutsertaan peserta dalam pemberian penjelasan; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya surat penawaran tidak berkop perusahaan;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK, dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan
3) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka 2), maka pelelangan dinyatakan gagal.
11. Evaluasi Administrasi:
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan ini dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta yang
tidak menyampaikan formulir TKDN, maka penawarannya tidak digugurkan dan nilai TKDN-nya dianggap nol);
2) Terdapat surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
dan
c) bertanggal;
3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c) nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai sebagaimana tercantum dalam LDP;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
f) nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang mengadakan pelelangan;
g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan;
h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;
i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus ditulis atas nama perusahaan
kemitraan/KSO;
j) substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran telah dikonfirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP
kepada penerbit jaminan. Dalam hal penyedia barang/jasa hanya mengirimkan softcopy jaminan penawaran dan tidak
mengirimkan jaminan penawaran asli, penyedia barang/jasa tersebut tidak dapat digugurkan dalam tahap evaluasi
administrasi jika hasil konfirmasi kepada penerbit jaminan menyatakan bahwa jaminan tersebut dapat dicairkan.;
c. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;
d. peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis;
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.
g. Pokja ULP memasukan hasil evaluasi administrasi pada aplikasi SPSE, termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi
administrasi.
12. Evaluasi Teknis:
a. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan;
b. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan:
1) Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis
sebagaimana tercantum dalam LDP;
2) Penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan terhadap:
a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan;
b) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sebagaimana tercantum dalam LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini;
e) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;
f) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP;
3) Evaluasi teknis dalam sistem gugur dapat menggunakan sistem ambang batas terhadap unsur teknis yang dinilai;
4) Dalam hal evaluasi teknis dengan sistem gugur menggunakan ambang batas nilai teknis, penawaran dinyatakan lulus teknis
apabila masing-masing unsur maupun nilai total keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal sebagaimana tercantum
dalam LDP;
5) Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
6) apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan
peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;
c. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
d. apabila peserta yang lulus evaluasi teknis kurang dari 3 (tiga), maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga;
e. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.
f. Pokja ULP memasukan hasil evaluasi teknis pada aplikasi SPSE, termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi teknis.

13. Evaluasi Harga:


a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan:
1) total harga penawaran atau penawaran terkoreksi dibandingkan terhadap nilai total HPS:
a) apabila total harga penawaran atau penawaran terkoreksi melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran atau penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Harga satuan penawaran tersebut dinyatakan timpang dan hanya berlaku untuk volume
sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga;
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
1) klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja ULP;
2) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:
a) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan
menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan
b) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan
dan Jaminan Penawaran disita untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri dengan ketentuan:
1) rumus penghitungan sebagai berikut:
1
HEA HP
1 KP
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dikali Preferensi tertinggi Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan lelang dan telah dievaluasi).
2) dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar adalah sebagai
pemenang;
3) pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk keperluan
perhitungan HEA guna menetapkan peringkat pemenang.
d. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan), maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
e. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang
mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.
f. Pokja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

Pasal 29
Evaluasi Kualifikasi

1. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2 apabila ada.
2. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian sistem gugur.
3. Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.
4. Apabila calon pemenang lelang serta pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) tidak lulus evaluasi kualifikasi, maka dilakukan evaluasi
kualifikasi terhadap penawar ranking berikutnya.
Pasal 30
Pembuktian Kualifikasi

1. Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
2. Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dan meminta salinannya.
3. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
4. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
5. Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal

Pasal 31
Pengumuman Pemenang

Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) melalui aplikasi SPSE . dan papan pengumuman
resmi untuk masyarakat

Pasal 32
Sanggahan

1. Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP dalam
waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan disampaikan
secara offline kepada PPK, PA/KPA dan APIP K/L/D/I sebagaimana tercantum dalam LDP.
2. Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 dan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
3. Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas semua sanggahan paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah menerima surat sanggahan.
4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal.
5. Sanggahan yang disampaikan secara offline, bukan kepada Pokja ULP atau disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai
pengaduan dan ditindaklanjuti secara offline di luar aplikasi SPSE oleh pihak-pihak yang berwenang.

Pasal 33
Sanggahan Banding

1. Peserta yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP, dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis
kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP, paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah menerima jawaban sanggahan, dengan tembusan kepada PPK, Pokja ULP, dan APIP K/L/D/I sebagaimana tercantum
dalam LDP.
2. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP, wajib memberikan jawaban secara
tertulis atas semua sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah surat sanggahan banding diterima.
3. Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan Jaminan Sanggahan Banding sebesar sebagaimana tercantum
dalam LDP dengan masa berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal pengajuan sanggahan banding.
4. Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah Pokja ULP.
5. Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.
6. Sanggahan banding yang disampaikan bukan kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi sebagaimana
tercantum dalam LDP atau disampaikan di luar masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.

Pasal 34
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

1. Pokja ULP membuat dan mengunggah Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) ke dalam aplikasi SPSE dan menginformasikan kepada
PPK sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia/Jasa (SPPBJ)
2. PPK menerbitkan SPPBJ dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
3. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan sebagaimana tercantum dalam
LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima
secara obyektif oleh Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan sebagaimana tercantum
dalam LDP serta dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan tidak boleh dicairkan.
4. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai
dengan urutan peringkat, selama masa surat penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya.
5. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan
dari PPK.
6. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada sanggahan.
7. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab.
8. Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.
9. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.

Pasal 35
BAHP dan Kerahasiaan Proses

1. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan
saat pengumuman pemenang.
2. Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP segala hal terkait proses pemilihan penyedia/barang jasa secara elektronik yang tidak dapat
diakomodir atau difasilitasi aplikasi SPSE
3. Jika diperlukan, file BAHP dapat diunggah secara berulang, diganti atau ditimpa sampai dengan kontrak ditandatangani.

Pasal 36
Pelelangan Gagal

1. Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:


a. jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran (file penawaran administrasi dan teknis yang dapat dibuka) kurang dari 3
(tiga) peserta;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
c. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
[harga penawaran terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih
tinggi dari HPS;]
[seluruh harga penawaran yang masuk untuk Kontrak Lump Sum di atas HPS;]
d. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
dan Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
f. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau pembuktian kualifikasi.
2. [KPA pada K/L/I atau PA/KPA pada Daerah] sebagaimana tercantum dalam LDP menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. [KPA pada K/L/I atau PA/KPA pada Daerah] sebagaimana tercantum dalam LDP sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri.
3. [Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi Lainnya sebagaimana tercantum dalam LDP selaku PA menyatakan pelelangan gagal,
apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan pelelangan yang melibatkan KPA, PPK
dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan KPA, ternyata benar.]
4. Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan secara elektronik kepada peserta.
5. Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, maka Pokja ULP atau Pokja ULP lainnya yang ditugaskan meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya pelelangan gagal, menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.

Pasal 37
Surat Jaminan Pelaksanaan

1. Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut:


a. diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat), perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yang sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan
berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang menandatangan kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.
2. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

Pasal 38
Penanda-tanganan Kontrak

1. Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memeriksa apakah pernyataan Dalam Dokumen Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila
salah satu pernyataan tersebut sudah tidak dipenuhi, maka penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.
2. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran terkoreksi diatas 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS
adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai penawaran atau penawaran terkoreksi; atau
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai total
HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.
3. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali
perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang melewati batas tahun anggaran.
4. Perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
5. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan
paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
6. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. pokok perjanjian;
b. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
c. syarat-syarat khusus kontrak;
d. syarat-syarat umum kontrak;
e. spesifikasi khusus;
f. spesifikasi umum;
g. gambar-gambar; dan
h. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
7. Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila diperlukan.
8. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia adalah Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/
Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
9. Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada
pasal 38.9, dapat menandatangani kontrak, sepanjang mendapat kuasa/pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang
sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk menanda-tangani kontrak.
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN
(LDP)
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. Lingkup Pekerjaan
Pokja ULP : Pokja ULP Konstruksi Kepolisian Resor Musi Rawas
Alamat Pokja ULP : Kepolisian Resor Musi Rawas Jalan Lintas Sumatera KM. 12,5 Muara Beliti 31661
Website LPSE : www.lpse.sumsel.polri.go.id
Nama paket pekerjaan : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Rumdin T.38 (4 Pintu) dan Fasum Polsek Muara Rupit
Uraian singkat pekerjaan : Pembangunan Rumdin T.38 (4 Pintu) dan Fasum Polsek Muara Rupit (berupa Pemasukan
Daya Listrik dan Air serta Fasilitas pendukung lainnnya)

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : direncanakan selama 180 (seratus delapan puluh) hari Kalender / 6 (enam) Bulan

B. Sumber Dana
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN melalui DIPA Polres Musi Rawas Tahun Anggaran 2013

C. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan dan Peninjauan Lapangan


Jadwal penjelasan dapat dilihat pada jadwal aplikasi SPSE, dan peninjauan lapangan jika diperlukan sesuai kesepakatan dapat
dilaksanakan dan pembiayaan dibebankan pada calon penyedia tidak ditanggung oleh Pokja ULP / Panitia.

D. Jaminan Penawaran
- Besarnya Jaminan Penawaran adalah : Rp. 12.092.660,- (Dua Belas Juta Sembilan Puluh Dua Ribu Enam Ratus Enam Puluh
Rupiah) atau sebesar 2% (dua persen) dari nilai total HPS Rp. 604.633.000,- (Enam Ratus Empat Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tiga
Ribu Rupiah)
- Masa berlakunya jaminan penawaran 35 (Tiga Puluh Lima) hari kalender terhitung efektif sejak akhir pemasukan penawaran
- Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara jika terjadi Ingkar Janji

E. Pemasukan Dokumen Penawaran


(lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)

F. Batas Akhir Waktu Penyampaian Penawaran


(lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)

G. Pembukaan Penawaran
(lihat jadwal pengadaan dalam aplikasi SPSE)

H. Ambang Batas Teknis


Ambang Batas Nilai Teknis adalah 90

I. Sanggahan, Sanggahan Banding Dan Pengaduan


Besarnya jaminan sanggahan banding adalah 1% dari Nilai HPS adalah : Rp. 6.046.330,- (Enam Juta Empat Puluh Ribu Tiga Ratus
Tiga Puluh Ribu Rupiah) dan Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara.

J. Jaminan Pelaksanaan
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender sejak penandatanganan kontrak dengan serah
terima pertama Pekerjaan Konstruksi (PHO) dan Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada kas negara apabila terjadi wan
prestasi / ingkar janji
BAB III
LEMBAR DATA KUALIFIKASI
(LDP)
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

A. Lingkup Kualifikasi
Nama Pokja ULP : Pokja ULP Konstruksi Polres Musi Rawas
Alamat Pokja ULP : Kepolisian Resor Mura, Jalan Lintas Sumatera KM. 12,5 Muara Beliti 31661
Website Lpse : www.lpse.sumsel.polri.go.id
Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Rumdin T.38 (4 Pintu) dan Fasum Polsek Muara Rupit

B. Persyaratan Kualifikasi
Peserta Kualifikasi yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha :
1) SIUP (Usaha Kecil)
2) SITU (yang masih berlaku)
3) SBU (Bidang Arsitektur sub Bidang Pembangunan gedung-gedung lainnya termasuk perawatan)
4) SIUJK (yang masih berlaku)
5) TDP (Yang Masih berlaku)
Data tersebut dikirimkan pada Data Penyedia pada Aplikasi SPSE.

memiliki pengalaman kerja pada bidang yang sejenis dengan Kemampuan Dasar (KD) sekurang-kurangnya 4 tahun terakhir

memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian S1 Teknik Sipil / Arsitektur serta harus memenuhi persyaratan selaku site manager
dan memiliki pengalaman minimal 3 tahun

memiliki Tenaga Teknis dengan kualifikasi kemampuan SMK Bangunan harus memenuhi persyaratan sebagai pelaksana bangunan
minimal berpengalaman 3 tahun

memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta sebesar paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai total HPS

Calon Penyedia dengan jaringan kerja (network) yang ada diwilayah pembangunan merupakan nilai tambah dalam Evaluasi
Administrasi dan Teknis

memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi ini, yaitu:
Benton Molen kapasitas minimal 1/3 M3
Genset dengan kapasitas minimal 1500 watt;
Peralatan Pertukangan lengkap;
Kendaraan Angkutan Material minimal kapasitas 4 M3
Kendaraan Roda 4 (Operasional)
Kendaraan Roda 2 (Operasional)
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]

Nomor : _______, _____________ 20___


Lampiran :

Kepada Yth.:
POKJA ULP Kontruksi
Kepolisian Resor Musi Rawas

di
Tempat

Perihal : Penawaran Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Rumdin T.38 dan Fasum Polsek Muara Rupit

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengunduhan Dokumen Pengadaan Nomor: .................................. dan
setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan,dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Kontruksi
Pembangunan Rumdin T.38 dan Fasum Polsek Muara Rupit sebesar Rp................. (.....................)
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ....... (............) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama ................ (...........................) hari kalender sejak tanggal teakhir pemasukan surat penawaran ini.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:

1. Hasil pemindaian (scan)Jaminan Penawaran [atau asli];


2. Daftar Kuantitas dan Harga
3. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
1) Metoda Pelaksanaan;
2) Pengalaman Kerja;
3) Jadwal Waktu Pelaksanaan;
4) Daftar Personil Inti
5) Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan
6) Usulan Spesifikasi teknis;
4. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
5. Data kualifikasi yang dikirimkan melalui aplikasi SPSE
6. Dukungan Bank.

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

PT/CV/Firma

..........................
Jabatan
A. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

1. metoda pelaksanaan pekerjaan;


Didalam metode pelaksanaan calon penyedia diwajibkan untuk memberikan uraian yang jelas tentang metode pelaksanaan yang
dimulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan masa perawatan.

2. Pengalaman Kerja;
Calon penyedia diwajibkan melampirkan pengalaman kerja selama 4 tahun terakhir lengkap dengan Surat perjanjian baik dari
Proyek swasta maupun Pemerintah;

3. jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan


Calon penyedia diwajibkan membuat jadwal pelaksanaan dengan menggunakan Kurva S dan melampirkan Network Planning

4. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal


Calon penyedia diwajibkan melampirkan bukti pendukung kepemilikan alat kerja.

5. Usulan spesifikasi teknis;


Calon penyedia diwajibkan untuk membuat usulan spesifikasi teknis pekerjaan dari Pekerjaan Persiapan sampai dengan Finishing;

6. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh


a) Untuk Tenaga Ahli S1 harus melampirkan SKA dan photo copy Ijasah;
b) Untuk tenaga Teknis SMK atau sederajat harus melampirkan SKP dan photo copy Ijasah.
B. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Nilai Gabungan Barang/Jasa (Rp) TKDN

Uraian Pekerjaan Total Barang/


DN LN Gabungan
Ribu Rp % KDN Jasa

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)

Barang

I. Material Langsung (Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1G)

II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2G)

A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3G)

Jasa

III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan (4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4G)

IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5G)

V. Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6G)

VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7G)

B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8G)

C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9G)

Formulasi perhitungan:

Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri (3B)


% TKDN (Gabungan
=
Barang dan Jasa)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)

Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)

Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[tanda tangan]
C. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan selaku ____________________________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ________________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ______________________ [Pokja ULP]
Alamat : ______________________________________________
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________) sebagai Jaminan Penawaran dalam bentuk garansi bank,
apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : ______________________________________________
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Jaminan yaitu:
a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang Dijamin tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal _____________________ s.d.
____________________ .
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita
dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan
tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang ________________


Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[Nama dan Jabatan]
_____[bank]
D. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: ____________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________ [alamat] sebagai Peserta, selanjutnya
disebut TERJAMIN, dan _____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat], sebagai Penjamin,
selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada ____________________ [nama Pokja
ULP], _________________________________ [alamat] sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN
atas uang sejumlah Rp ________________ (terbilang _____________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan
baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan untuk
pelaksanaan pelelangan pekerjaan ____________________________________________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA
JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN:


a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak:
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

4. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan
tanggal __________

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN
berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk
menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
BAB XII. BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat K/L/D/I]

Nomor : __________ __________, __ __________ 20__


Lampiran : __________

Kepada Yth.
__________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________


_________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal __________ perihal __________ dengan [nilai
penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan
Anda untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Anda, akan dikenakan sanksi sesuai
ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa.

Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
[kop surat satuan kerja K/L/D/I]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:


_______________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama ini memerintahkan:

_______________ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


_______________ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________;


2. Tanggal mulai kerja: __________;
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal
__________
5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan
sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat
Umum Kontrak.

__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]
A. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN

Jaminan Sanggahan Banding dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan selaku ____________________________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ________________________ [Pokja ULP]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) sebagai Jaminan Sanggahan Banding dalam bentuk
garansi bank, apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal _____________________ s.d.
____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak
benar dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana
tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Sanggahan
Banding tidak benar dari Penerima Jaminan dan pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang diajukan Yang Dijamin tidak
benar.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita
dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan
tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan, pemegang ________________
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[Nama dan Jabatan]
_____[bank]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan selaku ____________________________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) sebagai Jaminan Pelaksanaan dalam bentuk garansi bank,
apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal _____________________ s.d.
____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita
dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan
tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang ________________


Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[Nama dan Jabatan]
_____[bank]
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya
disebut TERJAMIN, dan _____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada _____________________ [nama PPK],
_________________________ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan
baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya
atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No. _______________ tanggal
_____________________

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan
tanggal __________

4. Jaminan ini berlaku apabila:

a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk
menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan selaku ____________________________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) sebagai Jaminan Uang Muka dalam bentuk garansi bank,
apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada
Penerima Jaminan sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal _____________________ s.d.
____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum
dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang
Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita
dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan
tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan, pemegang ________________
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[Nama dan Jabatan]
_____[bank]
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya
disebut TERJAMIN, dan _____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada _____________________ [nama PPK],
_________________________ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan
baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya
atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No. _______________ tanggal
_____________________

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan
tanggal __________

4. Jaminan ini berlaku apabila:


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang
wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum
dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN
cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk
menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan selaku ____________________________
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) sebagai Jaminan Pemeliharaan dalam bentuk garansi
bank, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal _____________________ s.d.
____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi
dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita
dan dijual untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan
tetap di Kantor Pengadilan Negeri ________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang ________________


Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
[Nama dan Jabatan]
_____[bank]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya
disebut TERJAMIN, dan _____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada _____________________ [nama PPK],
_________________________ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan
baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya
atas dasar Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No. _______________ tanggal
_____________________
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan
tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk
menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Untuk keyakinan, pemegang Dikeluarkan di _____________


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
pada tanggal _______________
_____[Penerbit Jaminan]

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ _______
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :

LOKASI BANG
UNAN NO. REVISI TANGGAL
RENCANA

DIPERIKSA
PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
CKTR

MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


NIP. 19650210 199403 2 007 NIP. 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551

MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS

M. BARLY RAMADHANY , S.H .,S.I.K


AKBP NRP 70110327

KONSULTAN PERENCANA :

CV. ARVIAN MURA ABADI

ARSITEK STRUKTUR DIGAMBAR

AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

JUDUL GAMBAR :

SITE PLAN

SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR


SITE PLAN
SKALA 1 : 500 1 : 500 A
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
NO. R E V I S I TANGGAL

DIPERIKSA
PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
CKTR

MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551

MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS
15

M. BARLY RAMADHANY , S.H .,S.I.K


AKBP NRP 70110327

CV. ARVIAN MURA ABADI

ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR


SITE PLAN

AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

JUDUL GAMBAR :

TAMPAK ATAS

SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 01
K E P OLI S I A N NE GA RA REPUBLIK INDONESIA
DAE RA H SUMA TE RA S ELATAN
RE S OR M USI RAWAS

P ROYEK :

RU MAH DINAS TIPE 38 M

L OK ASI :
POLSEK RUPIT
KA B. MUS I RAWAS
CATATAN REVISI
N O. R E V I SI TAN GGAL

B
DIP ER IKSA

T . CUCI T . CUCI T . CUCI T . CUCI P EM BI MBIN G TEKN IS DIN AS PU


CKTR
- 0.05 - 0.05 - 0.05 - 0.05
- 0.05 - 0.05 - 0.05 - 0.05

R. T IDUR R. T IDUR R. T IDUR R. T IDUR


M UNA W A R OH,ST LE NI T R I ANI,ST

A DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR A M ENYETU JUI


R. T IDUR R. TAMU R. TAMU R. T IDUR R. T IDUR R. TAMU R. TAMU R. T IDUR
0.00 0.00 0.00 0.00 P EJ ABAT P EM BUAT KOMITMEN

T ERAS T ERAS T ERAS T ERAS YOPI A R DIA NSYAH, ST


- 0.05 - 0.05 - 0.05 - 0.05 B R IGA DIR POL IS I NR P 79061551

M EN GETAHUI
K AP OL RES MU SI R AW AS

M . BA RL Y RA MA DHANY , S. H .,S.I.K
A K B P NR P 70110327
B

CV. ARVIAN MURA ABADI

ARSITEK K ON STRU KSI DI GAMBAR

DENAH TIPE 38 M

J UDUL GAM BAR :

DENAH TIPE 38 M

SKALA N O. GAMBAR J ML . LEMBAR

1 : 100 02
K E P OLI S I A N NE GA RA REPUBLIK INDONESIA
DAE RA H SUMA TE RA S ELATAN
RE S OR M USI RAWAS

P ROYEK :

RU MAH DINAS TIPE 38 M

L OK ASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
N O. R E V I SI TAN GGAL

DIP ER IKSA

P EM BI MBIN G TEKN IS DIN AS PU


CKTR

M UNAW AR OH, ST L ENI TR IANI, ST


T AMP AK DEPAN NIP 1 96 50 21 0 19 94 03 2 007 NIP 1 97 80 22 5 20 08 01 2 007

MENY ETU JUI


P EJ ABAT P EM BUAT KOMITMEN

YOPI A R DIA NSYAH, ST


B R IGA DIR POL IS I NR P 79061551

MENG ETAHUI
K AP OL RES MU SI R AW AS

M . BA RL Y RA MA DHANY , S. H .,S.I.K
A K B P NR P 70110327

CV. ARVIAN MURA ABADI

T AM PA K BE LAKANG
ARSITEK K ON STRU KSI DI GAMBAR

A G UNG S UDARMO,ST R I K E NDR A,ST A DE K UR NIAWAN

J UDUL GAM BAR :

TAMPAK DEPAN

SKALA N O. GAMBAR J ML . LEMBAR

1 : 100 03
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
NO. R E V I S I TANGGAL

TAMPAK SAMPING KIRI DIPERIKSA


PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
CKTR

MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551

MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS

M. BARLY RAMADHANY , S.H .,S.I.K


AKBP NRP 70110327

CV. ARVIAN MURA ABADI

TAMPAK SAMPING KANAN


ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

JUDUL GAMBAR :

TAMPAK

SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 04
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
GENTENG METAL NO. R EV I SI TANGGAL

Kuda - Kuda 7/13

Gording Uk. 5/10 + 5.525


Reng Uk. 3/4

RING BALOK 10 / 12

+ 3.60
LISPLANK
Plafon
Playwood +3.40
PLAFON Playwood + 3.00
DIPERIKSA
LANTAI PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
SLOOF 15/20 KERAMIK 30 X 30 CKTR
0.00
MUKA TANAH ASLI - 0.40
- 0.40
-0.80
MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST
NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
POTONGAN A - A
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551

+ 5.525
MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS

+ 3.60
M. BARLY RAMADHANY , S.H .,S.I.K
Plafon AKBP NRP 70110327
Playwood +3.40

SLOOF 15/20
SALURAN
CV. ARVIAN MURA ABADI
0.00

- 0.40
-0.80
ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

POTONGAN B - B AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

JUDUL GAMBAR :

POTONGAN

SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 05
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
NO. R E V ISI TANGGAL

Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20

Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20

Sloof 15/20 Sloof 15/20


Sloof 15/20

Sloof 15/20
Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20

Sloof 15/20 DIPERIKSA

Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20


PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20
CKTR

MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551

MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS

M. BARLY RAMADHANY , S.H .,S.I.K


AKBP NRP 70110327

DENAH SLOOF
410 CV. ARVIAN MURA ABADI
15
ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

6-10 20 AGUNG SUDARMO, ST

JUDUL GAMBAR :
RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

DENAH SLOOF

Detail Sloof 15/20 SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 07
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
NO. R E V I SI TANGGAL

Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12

DIPERIKSA
PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
CKTR

Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12 Balok kanopi 10/12
MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST
NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551

MENGETAHUI
DENAH BALOK KANOPI KAPOLRES MUSI RAWAS

M. BARLY RAMADHANY , S.H ., S.I.K


AKBP NRP 70110327

10 - 10
10 - 10
410 CV. ARVIAN MURA ABADI
BETON TUMBUK AD 1:3:5

ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

6-10 AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

JUDUL GAMBAR :

DENAH BALOK KANOPI

Detail Kanopi Detail Balok Kanopi 10/12 SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 08
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20 Sloof 15/20
CATATAN REVISI
NO. R EV IS I TANGGAL

Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12

Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12

Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12
Reng Balok 10/12

Reng Balok 10/12

Reng Balok 10/12

Reng Balok 10/12


DIPERIKSA

Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12


PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
Reng Balok 10/12
Reng Balok 10/12
Reng Balok 10/12 Reng Balok 10/12
Reng Balok 10/12
Reng Balok 10/12
Reng Balok 10/12
CKTR

MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551

MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS

M. BARLY RAMADHANY , S.H ., S.I.K


AKBP NRP 70110327

DENAH RENG BALOK 410 CV. ARVIAN MURA ABADI

ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

6-10 AGUNG SUDARMO, ST

JUDUL GAMBAR :
RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

DENAH RING BALOK

Detail Reng Balok 10/12 SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 09
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
NO. RE VISI TANGGAL

DIPERIKSA
L3 L3 L3 L3 PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
T. CUCI T. CUCI T. CUCI T. CUCI
CKTR
- 0.05 L2 L2 - 0.05 - 0.05 L2 L2 - 0.05
- 0.05 - 0.05 - 0.05 - 0.05
L1 L1
L3 L3 L3 L3
R. TIDUR R. TIDUR R. TIDUR R. TIDUR
L1
MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST
L1 L1 L1
NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007
L1 L1
L1
DAPUR DAPUR DAPUR DAPUR
L1
MENYETUJUI
R. TIDUR R. TAMU R. TAMU R. TIDUR R. TIDUR R. TAMU R. TAMU R. TIDUR
0.00 0.00 0.00 0.00 L1
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
L1 L1
L1
L3 L3 L3 L3

L2 L2 L2 L2
TERAS TERAS TERAS TERAS YOPI ARDIANSYAH, ST
- 0.05 - 0.05 - 0.05 - 0.05 BRIGADIR POLISI NRP 79061551

MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS

M. BARLY RAMADHANY , S.H ., S.I.K


AKBP NRP 70110327

CV. ARVIAN MURA ABADI

ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

DENAH KERAMIK L3 : KERAMIK LANTAI 20 X 20 CM


AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN
WARNA POLOS PERMUKAAN KASAR

JUDUL GAMBAR :
L2 : KERAMIK LANTAI 40 X 40 CM
WARNA POLOS PERMUKAAN KASAR
( TERAS DEPAN & BELAKANG )

L1 : LANTAI KERAMIK 40 X 40 CM
WARNA POLOS PERMUKAAN LICIN
DENAH KERAMIK

SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 010
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
NO. R EVISI TANGGAL

DIPERIKSA
PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
CKTR

MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

YOPI ARDIANSYAH, ST
BRIGADIR POLISI NRP 79061551
M

M
MENGETAHUI
KAPOLRES MUSI RAWAS

M. BARLY RAMADHANY , S.H ., S.I.K


AKBP NRP 70110327

CV. ARVIAN MURA ABADI

ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

DENAH TITIK LAMPU


JUDUL GAMBAR :

DENAH ELEKTRIK

SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 011
P1 P2 P3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

RUMAH DINAS TIPE 38 M

LOKASI :
POLSEK RUPIT
KAB. MUSI RAWAS
CATATAN REVISI
NO. REVISI TANGGAL

DETAIL LOBANG ANGIN LANTAI

DIPERIKSA
PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
CKTR

TIPE P1 TIPE P2 TIPE P 3 ( PINTU PVC ) MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


JUMLAH 2 JUMLAH 2 JUMLAH 1 NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

BAHAN DAUN PINTU KAYU KELAS 2. BAHAN DAUN PINTU KAYU KELAS 2. BAHAN KUSEN DAUN PINTU PVC ( PABRIKASI ).
MENYETUJUI
RANGKA KUSEN KAYU KELAS 2. RANGKA KUSEN KAYU KELAS 2.
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
J1 J2 PJ
J2 YOPI ARDIANSYAH, ST
P1 BRIGADIR POLISI NRP 79061551
J2 P3
MENGETAHUI
P2
KAPOLRES MUSI RAWAS
P2
PJ
M. BARLY RAMADHANY , S.H .,S.I.K
P1 J1 AKBP NRP 70110327
J2

CV. ARVIAN MURA ABADI

ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR


LANTAI

DENAH KUSEN T-38 M AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN

JUDUL GAMBAR :

SKALA 1 : 50
KUSEN PINTU DAN
TIPE J1 TIPE J2 TIPE PJ
JENDELA
JUMLAH 1 JUMLAH 3 JUMLAH 1
BAHAN DAUN JENDELA KAYU KELAS 2, KACA T = 5 mm. BAHAN DAUN JENDELA KAYU KELAS 2, KACA T = 5 mm. BAHAN DAUN JENDELA KAYU KELAS 2, KACA T = 5 mm. SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR
RANGKA KUSEN KAYU KELAS 2. RANGKA KUSEN KAYU KELAS 2. DAUN PINTU & RANGKA KUSEN KAYU KELAS 2.
1 : 100 012
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SUMATERA SELATAN
RESOR MUSI RAWAS

PROYEK :

120
RUMAH DINAS TIPE 38 M
LANTAI
KERAMIK 40 X 40 LOKASI :
POLSEK RUPIT
PLASTERAN
PLASTERAN LANTAI SLOOF 15/20
SLOOF 15/20 BETON TUMBUK AD 1:3:5
KERAMIK 40 X 40
BETON TUMBUK AD 1:3:5
URUGAN PASIR Elv.0.00
2
Elv.0.00 Elv.0.00 URUGAN PASIR
KAB. MUSI RAWAS
3
2
3 5
5
10
URUGAN TANAH SALURAN 10
CATATAN REVISI
44

10 12 20 12 10
NO. R E V ISI TANGGAL
20
30
12
45 PONDASI BATU KALI AD 1:4
45
PONDASI BATU KALI AD 1:4

PASIR URUG
PASIR URUG 10
10

25
25
10 47 10
10 47 10

67 DIPERIKSA
67
PEMBIMBING TEKNIS DINAS PU
DETAIL PAS. BATU KALI B-B
CKTR
DETAIL PAS. BATU KALI A-A Skala 1 : 50
Skala 1 : 50

MUNAWAROH, ST LENI TRIANI, ST


NIP 19650210 199403 2 007 NIP 19780225 200801 2 007

MENYETUJUI
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

LANTAI
YOPI ARDIANSYAH, ST
KERAMIK 40 X 40 BRIGADIR POLISI NRP 79061551

LANTAI SLOOF 15/20 SLOOF 15/20


PLASTERAN AD 1:4
MENGETAHUI
KERAMIK 40 X 40 PLASTERAN BETON TUMBUK AD 1:3:5
Elv.0.00 BETON TUMBUK AD 1:3:5 Elv.0.00 URUGAN PASIR KAPOLRES MUSI RAWAS
Elv.-0.05 URUGAN PASIR Elv.-0.05
2 2
3 3
5 5
30 10 10 30
M. BARLY RAMADHANY , S.H .,S.I.K
AKBP NRP 70110327
TANAH URUG

45 PONDASI BATU KALI AD 1:4 PONDASI BATU KALI AD 1:4 45

CV. ARVIAN MURA ABADI


PASIR URUG PASIR URUG
10 10

25 25
10 47 10 10 47 10
ARSITEK KONSTRUKSI DIGAMBAR

67 67

AGUNG SUDARMO, ST RIKENDRA, ST ADE KURNIAWAN


DETAIL PAS. BATU KALI C-C DETAIL PAS. BATU KALI D-D
Skala 1 : 50 Skala 1 : 50
JUDUL GAMBAR :

DETAIL PONDASI

SKALA NO. GAMBAR JML. LEMBAR

1 : 100 013
BOQ
BUILD OF QUANTITY

Nama Paket : PEMBANGUNAN RUMAH DINAS T.38 (4 PINTU) DAN FASUM POLSEK MUARA RUPIT

Lokasi : Kecamatan Muara Rupit


Kode Anggaran : 665882
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2013

Jumlah
BAB Harga
(Rupiah)

I PEKERJAAN PELAKSANAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
I 2. PEKERJAAN TANAH
3. PEKERJAAN PONDASI
4. PEKERJAAN BETON
5. PEKERJAAN PASANGAN DINDING
6. PEKREJAAN PLESTERAN
7. PEKERJAAN KAYU
8. PEKERJAN ATAP
9. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
10, PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
11. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
12 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK / LAMPU
13. PEKERJAAN SANITASI
14. PEKERJAAN PENGECATAN

II PEKERJAAN FASUM
1. PEKERJAAN PASANGAN PAGAR
2 PEKERJAAN LAIN-LAIN

Jumlah Total Harga Pekerjaan

Terbilang :

Muara Beliti, _____________________ 2010


Muara Beliti, 2013
CV / PT

Direktur
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Paket : PEMBANGUNAN RUMAH DINAS T.38 (4 PINTU)


DAN FASUM POLSEK MUARA RUPIT

Lokasi : Kecamatan Muara Rupit


Kode Kegiatan : 665882
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2013
KODE
URA I A N SAT VOLUME HARGA SAT JUMLAH
ANALISA

I PEKERJAAN PELAKSANAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
--- Pembuatan / Sew a Direksikeet Ls 1.00
--- Pekerjaan Pengukuran dan Pasangan Bow plank Ls 1.00
--- Pembersihan Lapangan dan Pemerataan Ls 1.00
--- IMB Ls 1.00
--- Pekerjaan Air Kerja bln 6.00
--- Papan Nama Proyek bh 1.00

2. PEKERJAAN TANAH
2. 1 Galian Tanah Biasa sedalam 1 m m3 59.51
2. 9 Urugan Kembali M3 14.88
2. 11 Urugan Pasir M3 26.96
--- Urugan Tanah Dalam Bangunan Ls 29.99

3. PEKERJAAN PONDASI
3. 5 Pasangan Pondasi Batu Kali 1 Pc : 4 Ps m3 26.16

4. PEKERJAAN BETON
7. 1 Membuat Beton Tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr M3 11.53
--- Pasangan Begisting / Papan Mal M2 176.62
7. 71 Beton Bertulang untuk Sloof Ad. 1:2:3 (100 kg) M3 5.87
7. 72 Beton Bertulang untuk Kolom Ad. 1:2:3 (100 kg) M3 4.13
7. 73 Beton Bertulang untuk Balok Ad. 1:2:3 (100 kg) M3 2.35
7. 73 Beton Bertulang untuk Balok Ad. 1:2:3 (100 kg) M3 0.76
7. 73 Beton Bertulang untuk Balok Ad. 1:2:3 (100 kg) M3 0.46
7. 74 Beton Bertulang untuk Plat lantai Ad. 1:2:3 (100 kg) M3 0.70

5. PEKERJAAN PASANGAN DINDING


4. 11 Pasangan Batu Bata Tebal Bata 1Pc : 4 Ps M2 470.48

6. PEKREJAAN PLESTERAN
5. 4 Plesteran tebal 15 mm 1 Pc : 4 Ps M2 940.95
KODE
URAIAN SAT VOLUME HARGA SAT JUMLAH
ANALISA
7. PEKERJAAN KAYU
6. 27 Pasangan Konstruksi Kuda-kuda Kayu Klas II M3 4,15
6. 27.a Pasangan Gording Kayu Klas II M3 0,56
6. 31 Pasangan Kaso + Reng Genteng Kodok Kayu Klas II M2 338,00
6. 1 Pasangan Kusen Pintu & Jendela Kayu Klas II m3 1,84
6. 7 Pasangan Pintu Panel Kayu Klas II M2 32,76
6. 9 Pasangan Pintu & Jendela Kaca Kayu Klas II M2 11,20
--- Pek. Pas. Pintu Fiber dan Asesories untuk km/w c bh 4,00
--- Pek. Roster Kayu Diatas Kusen Pintu dan Jendela Kayu Klss II 20/30 bh 96,00
6. 52 Pasangan Lisplank Ukuran 2x (2x20) cm Kayu Klas II M' 133,86

8. PEKERJAN ATAP
8. 32 Pasangan Atap Genteng Metal Color M2 338,00
8. 36 Pasangan Nok Genteng Metal Color M' 64,38

9. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
9. 21 Langit-Langit Plyw ood 2,5 mm + Rangka Kayu Klass III M2 229,00

10, PEKERJAAN KUNCI DAN KACA


12. 2 Pasangan Kunci Tanam Kualitas Biasa BH 20,00
12. 5 Pasangan Engsel Pintu BH 60,00
12. 6 Pasangan Engsel Jendela BH 72,00
12. 6.b Pasangan Grendel Kualitas Biasa bh 72,00
12. 9 Pasangan Kait Angin bh 72,00
--- Tarikan Jendela bh 36,00

11. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


13. 25.c Pasangan plint keramik uk. 10x40 cm M' 174,23
13. 48.a Pasangan lantai keramik uk. 40x40 cm (kw lts. baik / ruangan dan teras) M2 144,00
13. 45 Pasangan lantai keramik uk. 20x20 cm (kw lts. Baik / km&w c) M2 9,00
13. 69.a Pasangan Dinding keramik uk. 20x25 cm (kw lts . Baik / km&w c) M2 40,00

12 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK / LAMPU


--- Instalasi Listrik bh 30,00
--- Pas. Box NCB bh 4,00
--- Pasangan Lampu XL 40 w att bh 20,00
--- Pasangan Lampu XL 20 w att bh 20,00
--- Stop Kontak bh 20,00
--- Saklar Ganda bh 16,00
--- Saklar Tunggal bh 4,00
KODE
URAIAN SAT VOLUME HARGA SAT JUMLAH
ANALISA

13. PEKERJAAN SANITASI


--- Bak Fiber km/wc bh
10. 34 Pasangan Kran Dia. 3/4" atau 1/2" kualitas Baik bh
--- Saluran Pembuangan Air Keliling Bangunan m'
(Sanitasi Air Kotor)
PEKERJAAN SEPTICKTANK
2. 2 Galian Tanah Biasa sedalam 2 m m3
7. 1 Membuat Beton Tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr M3
4. 10 Pasangan Batu Bata Tebal Bata 1Pc : 3 Ps M2
5. 4 Plesteran tebal 15 mm 1 Pc : 4 Ps M2
7. 74.a Beton Bertulang untuk Plat lantai Ad. 1:2:3 (150 kg) M3
--- Pek. Pasangan Resapan bh
--- Pek. Pipa Hawa T bh
10. 2.b Pasangan Klosed jongkok (kualitas baik setara TOTO) bh
10. 32 Pasangan Pipa PVC Type AW Dia. 4" M'
10. 29 Pasangan Pipa PVC Type AW Dia. 2" M'

14. PEKERJAAN PENGECATAN


14. 9 Pengecatan kayu baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 3 lps cat penutup) M2
--- Pelaburan Bidang Kayu dengan Cat Residu / Teer ls
14. 14 Pengecatan tembok baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) M2
14. 14 Pengecatan tembok baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) M2
(plapond)
--- Pekerjaan Pembersihan Akhir dan Pembulatan ( gedung ) ls

II PEKERJAAN FASUM
1. PEKERJAAN PASANGAN PAGAR
2. 1 Galian Tanah Biasa sedalam 1 m m3
2. 11 Urugan Pasir M3
2. 9 Urugan Kembali M3
3. 5 Pasangan Pondasi Batu Kali 1 Pc : 4 Ps m3
7. 71 Beton Bertulang untuk Sloof Ad. 1:2:3 (100 kg) M3
7. 72 Beton Bertulang untuk Kolom Ad. 1:2:3 (100 kg) M3
7. 73 Beton Bertulang untuk Balok Ad. 1:2:3 (100 kg) M3
--- Pasangan Begisting / Papan Mal M2
4. 11 Pasangan Batu Bata Tebal Bata 1Pc : 4 Ps M2
5. 4 Plesteran tebal 15 mm 1 Pc : 4 Ps M2
14. 14 Pengecatan tembok baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) M2

2 PEKERJAAN LAIN-LAIN
--- Penyambungan Api PLN 4 Ampere unt
--- Pembuatan Sumur unt
--- Pekerjaan Pembuatan Batu Prasasti unt
--- Pipa Instalasi Air Bersih m'
--- Mesin Air + Pipa Instalasi bh
--- Pek. Pembersihan dan pembulatan (Fasum ) ls

11. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


13. 25.c Pasangan plint keramik uk. 10x40 cm M'
13. 48.a Pasangan lantai keramik uk. 40x40 cm (kwlts. baik / ruangan dan teras) M2
13. 45 Pasangan lantai keramik uk. 20x20 cm (kwlts. Baik / km&wc) M2
13. 69.a Pasangan Dinding keramik uk. 20x25 cm (kwlts . Baik / km&wc) M2

12 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK / LAMPU


--- Instalasi Listrik bh
--- Pas. Box NCB bh
--- Pasangan Lampu XL 40 watt bh
--- Pasangan Lampu XL 20 watt bh
--- Stop Kontak bh
--- Saklar Ganda bh
--- Saklar Tunggal bh
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Pembersihan

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan seperti tersebut berikut ini,


tetapi tidak terbatas pada :

Pembersihan lokasi kerja dari kotoran dan sebagainya atau sesuai


petunjuk pengawas pekerjaan
Pengaturan penempatan material bangunan agar tidak menghambat
kelancaran pekerjaan
Setelah serah terima pekerjaan untuk seluruh daerah pekerjan harus
dibersihkan dari bekas bekas bangunan dan kotoran kotoran
lainnya

1.2. Pembuatan Bangunan Sementara / Direksi Keet

Pembangunan Bangunan Sementara / Direksi Keet dibuat dengan ukuran


tidak melebihi dari 32 M2 sehingga cukup untuk kegiatan Adminitrasi
Lapangan, Kepala Kegiatan Perencanaan, Pengawas Lapangan dan
Ruang Meeting sekaligus dapat juga digunakan untuk gudang
penyimpanan barang / material yang diperlukan dan dilengkapi dengan
perlengkapan perlengkapan seperti meja, kursi untuk pengawas harian
lapangan, white board, alat tulis perlengkapan lainnya. Khusus untuk
bangunan Direksi Keet menggunakan lantai kayu dengan ketinggian
lantai ( 0,00 ) +10 -15 cm dari permukaan tanah, Kontruksi Direksi Keet
meliputi material sebagai berikut :

1
- Kerangka bangunan dari kontruksi kayu.
- Dinding dengan papan.
- Ventilasi secukupnya dengan papan yang diserut rapi.
- Atap menggunakan seng gelombang / bahan lain penutup atap.
- Langit langit terdiri dari bahan kayu 5/7 dan triplek tebal 4 mm.
- Jendela dibuat secukupnya.

Bangunan bangunan sementara ini (Gudang, Direkisi Keet) setelah


pekerjaan selesai harus dibongkar dan bekas bongkarannya ditempatkan
pada tempat yang ditentukan oleh Pengawas.

2. PEDOMAN / STANDAR

Pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan yang berlaku dan sesuai petunjuk
Pengawas Pekerjaan atau Pemberi Tugas

3. PROSEDUR / STANDAR

3.1 Penirisan (pembuatan drainase sementara)

Jika dianggap perlu Pemborong wajib membuat sistim penirisan yaitu


pembuatan drainase sementara selama pekerjaan berlangsung, baik untuk
pengeringan air hujan maupun air tanah sehingga dapat menjamin
terhindarnya pekerjaan ini dari kemungkinan genangan air yang dapat
mengganggu kelancaran pekerjaan.

2
3.2 Keamanan Proyek

Pemborong harus menjamin keamanan pekerjaan, baik orang / pekerja,


bahan, peralatan milik Pemborong ataupun barang barang milik Pemberi
Tugas.

3.3 Perlengkapan P3K, Keselamatan Kerja

Selama pekerjaan berlangsung Pemborong diwajibkan menyediakan alat


alat, P3K dan helm untuk pekerja untuk keselamatan para pekerja.

4. BAHAN BAHAN

Bahan bahan dan peralatan untuk pekerjaan persiapan ini harus disediakan
oleh pemborong.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan ketentuan seperti yang


ditujukan dalam Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk pengawas
pekerjaan.

Barang barang bekas pembokaran dan barang inventaris yang masih bisa
digunakan kembali harus disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dan
menjadi milik Pemberi Tugas.

3
SPESIFIKASI TEKNIS

GALIAN, ANGKUTAN DAN URUGAN KEMBALI

1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal hal sebagai
berikut :

Mengurung dan memadatkan semua pekerjaan yang memerlukan penimbunan


antara lain pekerjaan pondasi pasangan batu kali, pekerjaan saluran dan
pekerjaan lain yang memerlukan penimbunan seperti yang ditunjuk dalam
gambar kerja.
Mengangkut dan membuang semua bahan hasil galian ke lokasi buangan yang
ditentukan
Penggalian tanah untuk bahan timbunan pada lokasi yang telah ditetapkan.

2. PEDOMAN / STANDART

2.1. AAHSTHO : American Association of State Higway & Tranportation


Officials.
2.2. ASTM : American Sociaty For Testing ang Materials
2.3. Spesifikasi teknis Pekerjaan Persiapan

3. PROSEDUR UMUM
Galian
3.1.1. Galian untuk semua pekerjaan pasangan pondasi batu kali,
pondasi setempat, saluran dan galian septicktank harus dibuat
sesuai dengan gambar kerja dan harus dapat memberikan ruang
gerak yang cukup aman untuk melaksanakan pekerjaan

4
3.1.2. Elevasi elevasi yang tercantum didalam gambar kerja tersebut
merupakan acuan untuk menentukan titik nol dan Pengawas
pekerjaan dapat mengintruksikan perubahan perubahan secara
tertulis apabila dianggap perlu.
3.1.3. Setiap kali pekerjaan galian selesai, pemborong wajib
memberitahukan kepada Pengawas Pekerjaan untuk diperiksa
terlebih dahulu sebelum pekerjaan selanjutnya akan dilaksanakan.
3.1.4. Pemborong diharuskan melindungi galian terhadap genangan air
tanah atau hujan, apabila terjadi kelongsoran terhadap galian
tersebut Pemborong harus memasang dinding penahan tanah
sementara.

Angkutan

Termasuk didalam pekerjaan angkutan adalah pembuatan / loading


kedalam Dump Truck, pembuangan dan pemeliharaan jalan angkut
apabila diperlukan.

Urugan

Pekerjaan urugan hanya dapat dilakukan apabila bahan urugan dan lokasi
yang akan diurug telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Pemborong
tidak diijinkan melakukan penimbunan kembali apabila pekerjaan yang
akan ditimbun belum dilakukan setelah usia beton minimal 14 hari. Dan usia
pasangan batu kali minimal 7 hari, atau setelah mendapat persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.

5
4. PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1. Galian

Pekerjaan galian dianggap selesai apabila dasar galian telah


mencapai elevasi yang ditentukan, dan batas batas seperti
tercantum dalam gambar kerja atau sesuai petunjuk Pengawas
Pekerjaan.

Semua bahan hasil galian dikumpulkan disuatu tempat sesuai


dengan petunjuk Pengawas Pekerjaan. Selanjutnya bila diperlukan
dapat digunakan untuk pekerjaan urugan kembali atau dibuang
sesuai dengan petunjuk Pengawas Pekerjaan.

Dalam hal terjadi galian yang melebihi garis elevasi yang telah
ditentukan dalam gambar kerja atau yang telah ditentukan oleh
Pengawas Pekerjaan, Karena kelengahan maka kelebihan galian
tersebut tidak dapat dimintakan pembayarannya dan Pemborong
harus memperbaiki sesuai dengan Gambar Kerja atas biaya
Pemborong.

Penggalian harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak


menyebabkan gangguan patok patok pengukuran atau pekerjaan
lainnya yang mungkin telah terselesaikan atau yang telah ada
sebelumnya.

6
4.2. Urugan

4.2.1 Bahan Urugan

a. Bahan urugan yang akan digunakan harus bersih dari sampah,


bahan organik dan batu besar lebih besar dari 10 cm, bahan
urugan tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan.

b. Bekas bekas bongkaran selain tanah, tidak diijinkan sebagai


bahan pengurug, kecuali yang telah disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.

c. Bahan urugan yang disimpan disekitar lokasi untuk waktu yang


cukup lama (lebih dari 12 jam), harus dilindungi / ditutup dengan
plastik sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan perubahan
/ kerusakan pada bahan urugan yang telah disetujui tersebut.
Tidak diijinkan menyimpan bahan urugan dilokasi pekerjaan 24
jam.

4.2.2 Persiapan Sebelum Pengurugan

Sebelum dilakukan pengurugan, pekerjaan yang harus dipersiapkan


meliputi :

a. Pembersihan lokasi.

b. Pemborongan wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada


Pengawas pekerjaan sebelum melakukan pengurugan dan
Pengawas Pekerjaan akan memeriksa keadaan dilapangan.

7
c. Termasuk didalam pekerjaan pengurugan, pendorong dan
peralatan untuk mendapatkan ketebalan yang ditetapkan.

4.2.3 Pengurugan

Pekerjaan pengurugan dilakukan lapis demi lapis kemudian


dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat tangan / hand
stamper atau peralatan lain yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan Pemborong tidak dibenarkan menambah lapisan
berikutnya sebelum hasil pemadat lapisan sebelumnya disetujui
Pengawas Pekerjaan.

8
SPESIFIKASI TEKNIS

PASANGAN BATU BATA

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, alat, bahan dan semua pekerjaan
pasangan batu bata seperti yang tertera dalam Gambar kerja dan Spesifikasi
Teknisnya.

2. PEDOMAN / STANDART

Semua pekerjaan dan bahan harus sesuai / mengikuti persyaratan sebagai


berikut :

SII-0021, tahun 1978


PUBI tahun 1982
Semua peraturan yang berlaku untuk Spesifikasi Teknis ini.

3. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan / Material

Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu


kepada pengawas untuk disetujui sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan.

9
3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

Batu bata harus disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimum
1,50 m, Batu bata diletakkan ditempat yang tidak menghambat jalannya
proyek atau sesuai dengan persetujuan pengawas. Sedangkan semen
harus dikirim dalam kemasan aslinya yang tertutup rapat dimana tertera
nama pabrik seta merk dagangannya. Penyimpanan semen harus
dilaksanakan dalam tempat yang bebas dari kelembaban dan air, dengan
memakai landasan kayu maksimal tingginya 30 cm dari lantai dan ditumpuk
sesuai dengan syarat penumpukkan semen dan urutan penyimpanan.

4. BAHAN BAHAN

4.1. Batu Bata

4.1.1 Batu bata yang dipakai adalah batu bata, warna merah, terbakar
merata, keras terbuat dari tanah merah yang terbaik, batu bata
digunakan sebagai pondasi bangunan dan pasangan dinding sesuai
dengan persyaratan dalam NI-10 tahun 1973.

4.1.2 Batu bata dibuat oleh produksi lokal dengan ukuran nominal 10 cm x
10 cm x 20 cm atau sesuai dengan ukuran lokal yang dapat
diperoleh.

4.1.3 Batu bata digunakan harus mempunyai kuat tekan minimum dapat
mencapai 25 kg/cm2 sesuai dengan SII-0021 tahun 1978, dengan
dibuktikan dari hasil uji laboratorium.

4.1.4 Perekat yg digunakan dlm pemasangan ini Memenuhi Peraturan


Umum tentang Bahan Bangunan Indonesia 1982 dgn campuran ad.
1 Pc : 2 Psr dan 1 Pc : 4 Psr

4.1.5

10
4.1.6 Batu bata dipasang saling mengisi adukan selapis demi selapai
sehingga tidak ada rongga diantara batu tsb pasangan batu
menadi masa yang kuat dan integral.

4.1.7 Bagian pondasi batu bata, pasangan dinding bt. Bata yang untuk
saluran harus di plester.

4.2. Semen

4.2.1 Semen type yang digunakan harus dengan merek dagang yang
sejenis dan produksi dalam negeri

4.2.2 Air, semen dan pasir untuk adukan harus memenuhi persyaratan

Spesifikasi Teknis Plesteran.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bahan bahan adukan harus lebih dahulu diayak dengan ayakan kawat anyam
kasa ukuran spasi cm dengan sudut minimal 500 dari bidang tanah
(horizon).

Adukan yang terdiri dari campuran 1 semen, 4 pasir dan air harus dapat
membungkus batu kali / batu pecah pada bagian dari pasangan yang
berongga / tidak padat.

Semua pasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding beton, balok atau
pelat beton dan bagian struktur lainnya diberi angkur 10 mm panjang
minimal 30 cm setiap jarak 50 cm.

11
Batu bata harus dipasang dengan baik, rata, horizontal, sambungan
sambungannya sama rata, sudutnya siku, naad tegak tidak segaris ( silang ),
permukaan baik dan rata.

Plesteran kasar pada pasangan pondasi bt. Bata harus dilaksanakan sesuai
dengan Spesifikasi Teknis LB-61.1007.

12
SPESIFIKASI TEKNIS

BETON COR DI TEMPAT DAN BAJA TULANGAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, peralatan dan bahan serta semua
pekerjaan beton struktural seperti yang tertera dalam Gambar kerja dan
spesifikasi teknisnya pekerjaan tersebut termasuk pembongkaran acuan /
cetakan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada :

Pondasi setempat
Beton cor tutup septicktank
Balok beton sloof, ring balok, plat duck dan kolom
Pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan beton.

2. PEDOMAN / STANDART

Semua pekerjaan dan bahan harus sesuai / mengikuti persyaratan sebagai


berikut :

Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2


Peraturan umum Bahan Bangunan Indonesia PUBI 1982
Peraturan peraturan yang berlaku
Spesifikasi Teknis Uji Beton

3. PROSEDUR UMUM

3.1 Pemborong harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan (Shop


Drawing) yang meliputi :

13
a. Daftar pengulangan yang menunjukkan ukuran pembengkokkan
penyambungan tulang ( bar bending ) dan lain lain sesuai persyaratan
PBI-1971

b. Disain cetakkan / acuan

c. Metode pengecoran termasuk pengacuan design perbandingan


campuran, tenaga kerja dan alat alat kerja.

3.2 Contoh bahan, brosur dan atau data teknis dari bahan yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan untuk disetujui
terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi.

3.3 Baja tulangan dilengkapi sertifikat pabrik yang mencangkup sifat mekanik,
dimensi dan data data lain dari baja tulang yang bersangkutan

4. BAHAN BAHAN

4.1 Semen

Semen yang dipakai semen type 1 dari produk lokal disetujui oleh
Pengawas dalam segala hal memenuhi syarat. Dalam pengangkutan,
semen harus terlindung dari hujan dan harus diterima dalam kantong ( Zak )
asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan disimpan dalam
gudang yang cukup ventilasinya, tidak berbongkah, ditaruh ditempat yang
tingginya 30 cm dari lantai. Zak zak semen tersebun tidak boleh ditumpuk
melampaui ketinggian 2 meter, dan pemakaiannya disesuaikan menurut
urutan pengiriman.

14
4.2 Agregat Kasar

Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dari batu kali atau batu
gunung, harus keras, bersifat kekal, bersih dan tidak boleh mengandung
bahan bahan unsur kimia yang dapat mempengaruhi kekuatan konstruksi
Agregat dalam segala hal harus memenuhi ketentuan ketentuan PBI-1971
dan ASTM C 33

4.3 Agregat Halus

Untuk Agregat halus digunakan pasir beton yang keras, bersih, bebas
lumpur dan kotoran lainnya serta memenuhi ketentuan PBI-1971 dan ASTM
C 33

4.4 Air

Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkalin dan zat zat organik yang
bersifat merusak. Pemborong harus menyediakan air kerja atas biaya
sendiri.

4.5 Baja Tulangan

Baja Tulangan yang memenuhi ketentuan PBI-1971 dengan mutu baja st 37


atau U 24 untuk seluruh pekerjaan beton. Baja tulangan harus disimpan
dengan baik tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan ditempat
udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

Sebelum pekerjaan beton dicor, baja tulangan harus bebas dari karat,
minyak, kotoran kotoran, cat, karat karat yang lepas dan bahan lain
yang mengakibatkan kerusakan. Semua tulangan harus dipasang dengan
posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau bergeser pada waktu
adukan ditumpuk tumpuk atau dipadatkan. Baja tulangan dan penutup
beton tingginya harus tepat, dengan penahan penahan jarak beton yang
dapat dipakai dan telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

15
4.6 Bahan Tambahan / Concreate Admixture

Campuran untuk mengurangi air dan memperlambat pengerasan beton


bila dibutuhkan, harus memenuhi persyaratan ASTM C 494 type B dan D.

Campuran untuk mempercepat proses ikatan awal dan proses pengerasan


pada plesteran / beton bila dibutuhkan, harus memenuhi persyaratan ASTM
C 494 type C. Penggunaan bahan tambahan harus dengan persetujuan
Pengawas Pekerjaan.

4.7 Cetakan / Acuan

Cetakan / acuan lihat butir 5.4. dalam Spesifikasi Teknis ini.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Campuran / Adukan Beton

5.1.1 Mutu Beton

Beton dengan mutu K-175 untuk semua elemen struktur ( camp


1:2:3 ) dan beton jenis B-0 ( campuran 1 : 3 : 5 ) untuk beton
tumbuk, lantai kerja.

5.1.2 Bahan Tambahan / Concrete Admixture

Bahan tambahan diaplikasikan ke dalam adukan beton sesuai


dengan petunjuk yang terdapat dalam data teknis atau sesuai
petunjuk Pengawas Pekerjaan.

16
5.1.3 Pengadukan

Semua jenis beton harus diaduk dengan mesin pengaduk ( mollen )


sedemikian sehingga tercapai penyebaran material yang merata
dan hasil adukannya harus dikeluarkan sebelum mesin pengaduk
tadi diisi kembali.

5.1.4 Takaran Pembandingan Campuran

Semua bahan harus ditakar dengan volume atau beratnya.


Pemborong harus tetap mengusahakan mutu / kekuatan beton
sesuai yang diisyaratkan dalam Spesifikasi Teknis Beton.

5.2. Selimut Beton

Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya ( tidak


termasuk plesteran ), adalah sebagai berikut :

1. Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan


tanah 3,5 cm

2. Kolom dan balok balok beton 2,5 cm

17
5.3. Pekerjaan Baja Tulangan

5.3.1 Kait dan Pembengkokan

Pembentukan kait dan pembengkokkan dilakukan dengan kunci


pembengkok baja yang diberi paku paku dari baja yang
berfungsi sebagai penahan sekaligus sebagai ukuran yang
terdapat dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Pengawas
Pekerjaan.

5.3.2 Pemotongan

Pemotongan tulangan dilakukan berdasarkan tabel kebutuhan


tulangan. Tulangan yang berasal dari pabrik, pada bagian yang
tertekuk dipotong kemudian dilakukan pengukuran dan
pemotongan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
persyaratan PBI-1971 pasal 5.4. sampai dengan 5.6.

5.3.3 Penempatan Baja Tulangan

Letak, jumlah dan jarak masing masing baja tulangan dan


sengkang sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui. Hasil pekerjaan penulangan
harus dilaporkan kepada Pengawas Pekerjaan untuk diperiksa
kesesuaiannya.

18
5.3.4 Panjang Penyaluran

Panjang penyaluran yang dibutuhkan sesuai dengan petunjuk


Gambar Kerja atau ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan dengan
mengacu pada standar atau rujukan yang berlaku.

5.3.5 Penahan Jarak

Semua baja tulangan harus terpasang dengan baik, mutu dimensi


dan lokasi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Penahan jarak
dengan bentuk balok persegi atau gelang gelang harus dipasang
paling sedikit 4 ( empat ) buah setiap M2 cetakkan dan harus
tersebar merata.

Pada plat plat dengan penulangan rangkap, baja tulangan atas


harus ditunjang pada baja tulangan bawah dengan batang
batang penunjang atau ditunjang langsung pada bagian bawah
cetakkan atau lantai kerja dengan balok beton tinggi.

5.4. Cetakan / Acuan

5.4.1. Bahan
Cetakkan / acuan dapat dibuat dari beton, baja, pasangan bata
plesteran atau kayu, dan pemilihan bahan cetakkan harus atas
persetujuan Pengawas Pekerjaan terlebih dahulu.

Untuk cetakkan berbentuk panel digunakan kayu lapis dengan


ketebalan minimal 12 mm, untuk bekisting sloof, kolom dan ring
balok memakai papan tebal 2 cm kelas IV.

19
5.4.2. Bahan Pelapis Cetakkan / Acuan
Agar permukaan beton tidak rusak/cacat saat pembongkaran
cetakkan/acuan, maka bagian dalam cetakkan/acuan yang
berhubungan langsung dengan permukaan beton harus dilapis
vaselin atau bahan pelapis lain yang tidak mempengaruhi
terhadap mutu/kekuatan beton.

5.4.3. Kontruksi
Acuan beton harus awet dan kaku serta harus diberi rangka
secukupnya untuk mencegah getaran yang merusak dan harus
cukup kuat untuk penahan tekanan beton basah. Sambungan
antara bagian yang membentuk acuan harus rapat untuk
mencegah kebocoran bahan adukkan semen, acuan harus
mudah dipasang dan mudah dibongkar.

5.4.4. Lubang Pembersih


Pada cetakkan untuk kolom atau dinding harus dikengkapi
lubang/jendela untuk menyingkirkan kotoran, serbuk gaji, potongan
potongan kawat pengikat dll. Dengan menggunakan kompresor
yang memadai serta untuk mempermudah pemeriksaan.

5.4.5. Ukuran
Pola acuan harus memperhatikan persyaratan penampilan akhir
yang mempunyai bentuk garis dan dimensi sesuai dengan Gambar
Kerja atau Gambar Detail Pelaksanaan.

5.4.6. Perancah
Perancah cetakkan harus dari kayu dolken atau steel seaffolding
dan tidak diperkenankan memakai bambu.

20
5.5. Lubang lubang dan Blok blok Kios

Pemborong harus menentukan tempat dan memasang lubang, kayu


keras untuk paku atau kios kios, angker dan sebagainya yang diperlukan
ditempat pipa pipa bersilang, memasang rangka rangka atau lain
lain pekerjaan kayu halus. Alat alat yang salah menempatkannya harus
disingkirkan jika memang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan dan
ketetapan ketetapan lain harus dibuat untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki.

5.6. Penempatan Pipa Drainase / Konduit

Pipa pipa untuk drainase, konduit kabel listrik dan atau telekomunikasi,
harus dipasang sebelum pengecoran, dengan atau tanpa mengurangi
kekuatan beton. Pipa pipa tersebut harus dilindungi sehingga tidak akan
terisi adukan beton sewaktu pengecoran. Dimensi dan bahan pipa
drainase serta konduit sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja.

5.7. Toleransi

Posisi masing masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas toleransi
1 cm, toleransi ini tidak boleh bertambah (secara komulatif). Ukuran
masing masing bagian harus seksama dalam 9,3 cm + 0.5 cm.

21
5.8. Pemberitahuan Tentang Pelaksanaan Pengecoran

Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian


bagian utama dari pekerjaan, pemborong harus memberitahukan
kepada Pengawas Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Jika tidak
ada pemberitahuan yang semestinya atau persiapan pengecoran tidak
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, maka pemborong dapat
diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang sudah dicor tersebut
dengan biaya menjadi tanggung jawab pemborong.

5.9. Pengangkutan Adukan

Adukan beton harus diangkat sedemikian rupa sehingga dapat dicegah


adanya pemisahan dari bagian bagian dan tidak boleh dijatuhkan dari
ketinggian 2 meter. Untuk kolom yang tinggi, jendela jendela harus
dibuat pada cetakan untuk mengurangi ketinggian jatuhnya adukan.

5.10. Pembersihan Cetakan dan Alat alat

Semua ruang yang akan diisi dengan beton harus bebas dari kotoran dan
harus dibasahi secukupnya dengan air, dan air yang menggenang harus
disingkirkan. Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari segala
lapisan penutup yang dapat merusak beton atau mengurangi lekatan
antara beton dan tulangan.

5.11. Pengecoran

Pelaksanaan penulangan beton dilakukan dengan kecepatan


penuangan sedemikian sehingga beton selalu dalam keadaan plastis dan
dapat mengalir dengan mudah kedalam rongga diantara tulangan.
Setelah penuangan beton dimulai, pelaksanaannya penuangan suatu
panel atau penampang yang dibentu.

22
5.12. Pemadatan Beton

Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar


(vibrator) yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran
permenit. Penggataran harus dimulai pada waktu adukan ditaruh dan
dilanjutkan dengan adukan berikutnya. Dalam permukaan yang vertikal,
vibrator harus dapat dekat kecetakkan tetapi tidak menyentuhnya
hingga dihasilkan suatu permukaan beton yang baik.

Tidak boleh menggetarkan suatu bagian adukan lebih dari 20 detik.


Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan ke
bagian bagian adukan yang sudah mengeras.

5.13. Perawatan

Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, angin dan
hujan, sampai beton ini mengeras dengan baik, dan untuk mencegah
pengeringan terlalu cepat harus diambil tindakkan sebagai berikut :

a. Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi terus
menerus sampai cetakan dibongkar.

b. Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama 14


hari berturut turut.
5.14. Pembongkaran Cetakan

Pembongkaran batuan bekisting dilaksanakan setelah beton mempunyai


kekuatan tertentu atau waktu tertentu yaitu 28 hari kekuatan beton boleh
didasarkan pada hasil pengujian silinder uji yang dirawat dilapangan,
perlu ditekankan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi
beton seluruhnya terletak pada Pemborong dan perhatikan Pemborong
mengenai pembongkaran.

23
Cetakan mengacu pada PBI 1971, pemborong harus memberitahukan
dan meminta persetujuan Pengawas Pekerjaan bila bermaksud akan
membongkar cetakkan pada bagian bagian konstruksi yang utama,
tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti Pemborong lepas dari
tangging jawabnya.

5.15. Pembulatan Pinggiran

Pinggiran dari plat beton pada jalan rabat beton dan lainlain harus
dibulatkan dengan alat alat yang cocok dengan lingkaran bulatan kira
kira 1 cm.

5.16. Perubahan Konstruksi Beton

Meskipun hasil dari pengujian beton memuaskan, Pengawas Pekerjaan


mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat
seperti berikut ini :

Kontruksi beton yang keropos

Kontruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direnanakan


atau posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja
atau Gambar Detail Pelaksanaan.

Kontruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang
direncanakan.

Kontruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya yang tidak
sesuai dengan agregat beton.

24
SPESIFIKASI TEKNIS

ADUKAN DAN PLESTERAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus),
seperti dinyatakan dlm Gambar Kerja atau diisyaratkan adalah Spesifikasi Teknis
ini.

2. PEDOMAN / STANDART

Semua pekerjaan dan bahan harus sesuai / mengikuti persyaratan sebagai


berikut :

NI 2
NI 3
NI 8
Spesifikasi Teknis Pasangan Batu Bata
Spesifikasi Teknis Beton dan Baja Tulangan

3. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan / Material

Contoh bahan yang akan digunakan harus duserahkan terlebih dahulu


kepada Pengawas untuk disetujui sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan

25
3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

Pengiriman dan penyimpanan semen harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis


Pasangan Batu Bata.

4. BAHAN BAHAN

4.1. Semen Portland

Bahan yang akan dipakai sesuai dengan Spesifikasi Teknis Pasangan Batu
Bata hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh dipergunakan
dalam pekerjaan ini.

4.2. Pasir

Pasir harus kasar dan tajam (pasir beton) yang bersih, tidak mengandung
Lumpur atau kotoran lainnya tidak lebih dari 5 % terhadap berat kering.
Perbandingan butir butir harus seragam mulai dari kasar sampai yang
halus sesuai dengan :

NI 3 pasal 14
NI 2 pasal 3.3

4.3. Air

Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkalin dan zat zat organik yang
bersifat merusak. Pemborong harus menyediakan air kerja atas biaya
sendiri.

26
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Persiapan dan Pembersihan Permukaan


Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
bata, pengecoran kolom dan ring balik. Semua permukaan yang akan
menerima adukan dan atau plesteran harus bersih, bebas dari serpihan
karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.

5.2. Perbandingan Campuran Aduakn / Plesteran

5.2.1. Campuran adukan 1 semen dan 2 pasir digunakan untuk adukan


kedap air, adukan kedap air 150 mm dibawah permukaan tanah
sampai 200 mm diatas lantai, tergambar atau tidak tergambar
dalam Gambar Kerja, plesteran permukaan beton yang terlihat dan
tempat tempat lain seperti ditunjukkan dalam gambar Kerja

5.2.2. Campuran 1 semen dan 4 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan
plesteran selain tersebut diatas.

5.2.3. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan


kekedapan terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai
dengan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.

5.3. Pencampuran

Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau
alat pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata,
untuk kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan
kembali.

Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran


minimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian. Adukan yang tidak
digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah pencampuran tidak
diijinkan digunakan.

27
5.4. Plesteran Permukaan Beton

5.4.1 Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan dan
dibersihkan dari bagian bagian yang lepas dan dibasahi dengan
air, kemudian diplester.

5.4.2 Permukaan beton harus bersih dari bahan bahan cat, minyak,
lemak, lumut dan sebagainya sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
Pemersihan permukaan beton harus menggunakan sikat baja.

5.4.3 Setelah pkerjaan plesteran selesai dan mulai mengeras, permukaan


plesteran dirawat dengan penyiraman air. Plesteran yang tidak
sempurna, misalnya bergelombang, retak retak, tidak tegak lurus
dan sebagainya harus diperbaiki.

5.4.4 Sebelum pekerjaan plesteran dimulai terlebih dahulu dilakukan


pemasangan acia setebal 2 mm 3 mm pada permukaan beton
yang telah dikasarkan, baru kemudian pekerjaan plesteran dimulai
sebelum acian tersebut kering.

5.5. Ketebalan Adukan dan Plesteran


Tebal adukan dan atau plesteran minimal 10 mm, kecuali bila dinyatakan
lain dalam Gambar Kerja atau sesuai Petunjuk Pengawas.

5.6. Pengacian
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh, sehingga
plesteran menjadi rata halus, tidak bergelombang, tidak ada keretakan.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan. Pemborong harus
selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang kurangnya dua kali
setiap harinya.

28
SPESIFIKASI TEKNIS

PASANGAN KERAMIK

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencangkup penyediaan bahan dan pemasangan keramik pada
seluruh lantai sesuai dengan Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini, termasuk
didalamnya pekerjaan pasir urug untuk lantai.

2. PEDOMAN / STANDART
Semua bahan dan pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan dalam :

NI 2 NI 8
NI 3 SII 0241 - 1970

3. PROSEDUR UMUM
3.1. Contoh Bahan / Material
Contoh dan atau brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
terlebih dahulu kepada Pengawas untuk disetujui sebelum dikirim ke lokasi
pekerjaan

3.2. Pengiriman dan Penyimpanan


Keramik
Pengiriman keramik ke lokasi pekerjaan harus terbungkus dalam
kemasan pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label / merk
dagang yang jelas dan utuh.

29
4. BAHAN BAHAN

Segala jenis keramik yang akan dipasang harus berkualitas baik dan diberi merk
yang dikenal, mempunyai permukaan yang rata, sisi sisi lurus dan siku serta tidak
retak dan cacat catat lainnya. Adapun jenis ubin yang akan dipasang sebagai
berikut :

4.1. Keramik
Keramik ukuran 40 x 40 berwarna putih polos sedangkan ukuran 20 x 20
bercorak kasar setara dengan Kramik Masterina.

4.2. Adukan
Adukan untuk lantai keramik 40 x 40 cm digunakan campuran 1 semen : 2
pasir, sedangkan acian untuk nat nat ubin tersebut digunakan semen
warna sesuai dengan warna lantai.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Persiapan
Pekerjaan tersebut baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan lainnya
benar benar selesai dan telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
Pemasangan Ubin harus menunggu sampai semua alat penggantung,
pengunci pintu / jendela dan semua pekerjaan pemipaan air bersih / air
kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah
pasangan ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.

5.2. Pemasangan
5.2.1. Keramik
Pemasangan lantai keramik sesuai dengan yang ditentukan dalam
Gambar Kerja. Sebelum pemasangan lantai keramik dimulai,
Plesteran harus dalam keadaan kering, padat, rata dan bersih.
Adukan untuk pasangan keramik harus diberikan pada permukaan
plesteran dan permukaan belakang keramik kemudian diletakkan
pada tempat yang sesuai dengan yang direncanakan atau sesuai
dengan adukan campuran 1 semen : 2 pasir.

30
Keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh
berongga. Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang
keramik yang terpasang tetap lurus dan rata. Keramik yang salah
letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.
Sambungan atau celah celah antara keramik harus lurus, rata dan
seragam, saling tegak lurus. Jarak celah celah tidak boleh lebih dari
1,6 mm. Semen perekat harus rapi, tidak keluar dari celah
sambungan.

Pemotongan keramik harus dengan keahlian khusus dan dilakukan


pada satu sisi, bila tidak dihindarkan. Pengakiran dan bentuk
bentuk lainnya, harus dikerjakan serapi dan sesempurna mungkin, siar
/ celah antara pasangan lantai keramik tidak melebihi dari 3 mm
dan dicelah pasangan keramik dicor dengan semen, dengan warna
disesuaikan dengan warna lantai keramik yang dipakai.

Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh


garis garis siar. Setelah semen cukup mengeras, bekas bekas
pengecoran dibersihkan dengan benda lunak ( kain pembersih yang
halus dan masih bagus )

31
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN ATAP

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan berikut tenaga kerja untuk


pemasangan atap genteng metal dan nok setara multi roof seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.

2. PEDOMAN / STANDART

Semua pekerjaan dalam Spesifikasi Teknis ini harus mengikuti standard dan
peraturan nasional yang berlaku seperti :

SII 76

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi

3. PROSEDUR UMUM

Contoh Bahan / Material

Contoh bahan dan brosur yang akan dipakai dalam pekerjaan ini terlebih
dahulu harus diserahkan kepada Pengawas untuk sebelum dikirim kelokasi
pekerjaan.

32
Pengiriman dan Penyimpanan

Bahan tersebut harus dikirim kelokasi proyek dalam keadaan baru utuh
dan tidak rusak.

Bahan tersebut harus disimpan dalam tempat kering dan terlindung dari
segala kerusakan.

Tumpukkan bahan tersebut harus menggunakan bantalan papan yang


rata dan tersusun rapi.

4. BAHAN BAHAN

Semua bahan bahan yang tercantum dalam Spesifikasi ini harus seluruhnya dlm
keadaan baru berkualitas baik serta telah disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan

Genteng metal yang dipakai adalah jenis Genteng metal kualitas baik setara
multi roof dengan warna yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan

Bubungan (Nok) metal yang dipakai adalah jenis Nok kualitas baik setara multi
roof sesuai dengan spesifikasi teknis

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pemasangan Genteng metal setara multi roof harus sesuai petunjuk dari pabrik
pembuat dan ketentuan Gambar Kerja

Pemasangan Genteng metal setara multi roof harus sesuai dengan petunjuk
yang tertera dalam gambar kerja (bestek).

33
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN LANGIT - LANGIT

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga, peralatan bantu dan


pemasangan langit langit / Plafond , sesuai dengan Gambar Kerja dan
Spesifikasi Teknis ini, serta diperhatikan pula koordinasi dengan pekerjaan lain
yang erat kaitannya misalnya : pekeraan pengecatan dan instalasi listrik.

2. PEDOMAN / STANDART

Seluruh pekerjaan ini memenuhi persyaratan nasional yang berlaku seperti :

PUBI 1982
SII 0404 81
SII 0458 81
Spesifikasi Teknis (Pekerjaan Konstruksi )

3. PROSEDUR UMUM

3.1. Gambar Detail Pelaksanaan ( Shop Drawing )

Kontraktor harus menyerahkan gambar detail pelaksanaan sebelum


pekerjaan dimulai, untuk disetujui Pengawas.

34
3.2. Pengiriman dan Penyimpanan

Bahan bahan yang didatangkan harus berkualitas baik dan setiap lembar
masih terdapat merk produk yang mengeluarkan dan disimpan ditempat
yang baik dan kering serta dilindungi dari kerusakkan, posisi penyimpanan
material harus posisi tegak terhadap lembaran lembaran dan dialas kayu
secukupnya.

4. BAHAN BAHAN

4.1. Calciboard
Untuk pekerjaan plafond ini digunakan yang berkualitas baik.

4.2. Rangka penggantung langit langit dari bahan kayu yang harus telah
memenuhi Spesifikasi Teknis Pekerjaan dan ukuran disesuaikan dengan
Gambar Kerja dan petunjuk dari Pengawas Pekerjaan.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Rangka langit langit dan penggantungnya

5.1.1. Sebelum Calciboard dipasang, kontraktor harus memeriksa


kesesuaian tinggi elevasi, pembagi bidang ukuran dan kontruksi
rangka langit langit terhadap ketentuan Gambar Kerja serta lurus
waterpass.

5.1.2. Jarak langit langit dan rangka sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.

35
5.2. Pemasangan Kalciboard

5.2.1. Lembar Calciboard harus dipasang mengikuti acuan garis tengah


ruangan kecuali bila persyaratan lain dalam Gambar Kerja atau
Pengawas.

5.2.2. Permukaan langit langit tanpa naad terpasang harus rata, lurus
waterpass dan tidak bergelombang pada seluruh permukaannya.

5.2.3. Pertemuan dengan dinding atau penembus langit langit oleh


pekerjaan pekerjaan lain harus diselesaikan dengan rapi dan
dibuat serapat mungkin dengan menggunakan list.

5.2.4. Lembaran Calciboard berikut rangkanya dipasangkan dengan cara


sesuai gambar detail pelaksanaan yang telah disetujui Pengawas.

5.2.5. Lembaran Calciboard harus diberi cat sesuai persyaratan Spesifikasi


Teknis LB 61.1015, dengan warna ditentukan kemudian oleh
Pengawas.

36
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN KAYU

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat alat dan bahan
bahan serta pembuatan dan pemasangan komponen kayu yang ditunjukkan
pada gambar kerja.

2. PEDOMAN / STANDART

Semua persyaratan kayu mengikuti ketentuan tersebut dibawah ini :

NI 3
NI 5/PKKI 1961
Spesifikasi Teknis Alat Penggantung dan Pengunci
Spesifikasi Teknis Kaca dan Aksesoris
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Lapisan Pelindung

3. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan / Material

Contoh kayu, yang akan dipakai harus diperhatikan kepada Pengawas


Pekerjaan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan.

37
3.2. Penyimpanan

Kayu harus disimpan dalam ruangan yang kering dan cukup ventilasi, kayu
harus terlindung terhadap cuaca dan air. Tempat penyimpanan tidak boleh
langsung diatas tanah.

3.3 Penggawetan

Kayu yang datang sebelum digunakan terlebih dahulu diawetkan dengan


bahan pengawet kayu yang bermutu baik

3.3. Pengiriman

Kayu dikirim ketempat pekerjaan setelah bangunan telah mencapai bobot


50 % atau sesuia kebutuhan. Bahan bahan pekerjaan kayu yang harus
dibuat, tapi belum selesai sama sekali, tidak boleh diangkut ketempat
pekerjaan, juga tidak boleh dipasang jika bangunan belum siap untuk
menerima pasangan kayu tersebut.

Pekerjaan kayu yang mengalami kerusakkan pada waktu pengangkutan


dari bengkel pabrikasi ke lokasi pekerjaan harus diperbaiki kembali hingga
sempurna. Biaya yang timbul karena hal ini menjadi tanggung jawab
pemborong.

38
3.4. Pemeriksaan

Kepada Pengawas Pekerjaan harus diberikan fasilitas untuk memeriksa


semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel bengkel pabrik
dan dilapangan.

4. BAHAN BAHAN

4.1. Kayu
Semua kayu jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, tidak ada
getah, mata kayu besar yang lepas atau mati, susut pinggir pinggirnya
dan cacat cacat lainnya yang parah. Bagi permukaan yang akan
dipolitur hanya mata kayu yang kecil, mulus dan keras dapat diterima.
Kadar air maksimal untuk kayu harus kurang dari 12%. Ketentuan lainnya
harus memenuhi persyaratan dalam PKKL- 961 (NI-5)

4.2. Kayu merawan atau setara dengan kelas II dan kelas Awet III digunakan
untuk semua pekerjaan kayu yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

4.3. Lapisan Pelindung


Lapisan pelindung sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis
Pekerjaan Lapisan Pelindung.

39
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

5.1.1 Persyaratan Pekerjaan

Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan pekerjaan


seperti memahat, menyetel (memasang), membuat lidah lidah,
lubang pasak, sponning dan lain lain pekerjaan yang diperlukan
untuk menyambung kayu dengan baik, juga harus menyediakan plat
plat logam, skrup skrup, paku paku dan lain lain pasangan
yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kayu yang
ditentukan dengan baik.

Pemborong harus melakukan segala pekerjaan yang diperlukan


untuk kontruksi semua rangka rangka, semua pekerjaan kayu sesuai
dengan Gambar Kerja, semua permukaannya harus diserut halus
dan rapi.

5.1.2 Ukuran dan Permukaan

Semua ukuran didalam Gambar Kerja adalah ukuran jadi (finish),


yaitu ukuran kayu setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu
harus lurus, penampang segi empat yang sudut sudutnya benar
benar saling menyiku. Pembentukkan profil harus sesuai dengan
Gambar Kerja, dan tidak boleh mengurangi persyaratan yang tertera
pada NI 5. Semua pekerjaan kayu halus yang akan kelihatan
permukaan / ekspos bila suah jadi, kayu harus dari serat serat yang
seragam.

40
5.2. Daun Pintu dan daun Jendela

5.2.1. Kerangka pintu dan jendela memakai kusen kayu yang berkualitas
baik dan ditentukan oleh Pengawas atau disesuaikan dengan
Gambar Kerja.

5.2.2. Daun pintu harus dipasang lurus dan tergantung rata pada
engselnya, tidak boleh ada bagian yang cacat, dipasang setelah
pekerjaan pengecatan lapisan pelindung selesai. Sisi sisi kiri, kanan
dan atas daun pintu harus cukup bebas untuk membuka dan
menutup secara bebas. Sisi bawah daun pintu harus diberi
kelonggaran yang cukup untuk ketebalan penyelesaikan akhir lantai,
sesuai petunjuk Gambar Kerja, dan daun pintu tidak boleh
bergesekkan dengan lantai apabila dibuka dan ditutup.

5.2.3. Pemasangan kaca untuk ventilasi minimal 5 mm kedalam alur bukan


pada bahan kayu yang dimaksud.

5.2.4. Pemasangan list pemegang kaca harus diukur pada tiap umit yang
akan dipasang. Pertemuan sudut 450, dan harus tepat. Detail
pertemuan antara list dengan rangka dibuat rata dengan celah
yang rapat.

5.3. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Kayu

Semua komponen pekerjaan kayu seperti tersebut diatas, sebelum


dipasang harus disimpan ditempat yang terlindung dari terik matahari dan
air hujan, dan dijaga agar kayu tidak melengkung. Lubang yang dapat
memasukkan air hujan atau kotoran juga ditutup untuk melindungi
pekerjaan kayu selama dalam pekerjaan.

41
Pemborong juga harus menyediakan pembungkus pembungkus atau
penutup penutup sementara yang diperlukan untuk pekerjaan kayu yang
sudah selesai seperti ambang ambang pelindung, profil profil, dan
sebagainya yang mungkin dapat rusak selama masa pelaksanaan
pekerjaan.

5.4. Pemasangan Pekerjaan Kayu

Jika pekerjaan kayu akan dipasang setelah rangka bangunan sekelilingnya


selesai, Pemborong harus menjamin bahwa segala pekerjaan kayu yang
dipasang telah sesuai dengan gambar kerja.

5.5. Pengerjaan Lapisan Pelindung

Semua pekerjaan kayu harus telah terpasang dengan baik harus diberi
lapisan pelindung. Pengerjaan lapisan pelindung harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Lapisan Pelindung dan dalam warna sesuai
skema warna yang akan diberikan kemudian.

5.6. Perbaikan Pekerjaan Yang Tidak Sempurna

Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas
tapi tidak longgar, tanpa macet atau terhambat dan semua kunci beserta
engsel harus sesuai dan dapat bekerja dengan wajar. Bila diketahui
pekerjaan kayu kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok, atau
kelihatan ada cacat cacat lainnya pada pekerjaan kayu sebelum masa
pemeliharaan berakhir maka cacat tersebut harus dibongkar dan diganti
hingga pengawas merasa puas dan pekerjaan pekerjaan lainnya yang
terganggu akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya
Pemborong.

42
5.7. Susut ( mengkerut )

Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu


sedemikian rupa sehingga susut dibagian mana saja dan ke arah manapun
tidak akan mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari
pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan
bahan yang bersentuhan.

5.8. Pembersihan

Semua kayu bekas dari semua bangunan harus dibersihkan teratur dan
pada waktu penyelesaian pekerjaan. Semua bekas bekas dan sampah
sampah harus disingkirkan dan dimusnahkan.

43
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN LAPISAN PELINDUNG

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga kerja, alat
alat, bahan bahan dan pelaksanaan pekerjaan lapisan pelindung pada
seluruh permukaan, listplank seperti yang ditunjukkan pada Gambar Kerja dan
petunjuk Pengawas Pekerjaan.

2. PEDOMAN / STANDARD

Seluruh pekerjaan ini memenuhi persyaratan nasional yang berlaku seperti :

ASTM D 361 36
NI No. 04
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Kayu

3. PROSEDUR UMUM

Contoh Bahan / Material


Contoh bahan pelapis pelindung yang dilengkapi dengan brosur / data
teknis harus diserahkan kepada Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu
sebelum digunakan. Biaya pengadaan contoh dan pembuatan contoh
sesuai prosedur pengecatan dari pabrik pembuat kepada Pengawas untuk
disetujui.

44
Penyimpanan
Bahan lapisan pelindung harus disimpan dalam ruangan yang kering
dengan ventilasi yang cukup terlindung dari cuaca, air dan api.
Penyimpanan tidak boleh langsung diatas tanah.

4. BAHAN BAHAN

Bahan bahan untuk pekerjaan pelapis pelindung harus dalam kaleng /


kemasan yang masih tertutup (disegel) dan jelas menunjukkan merk dagang,
nomor formula atau nomor pabrik, warna, petunjuk pabrik, nama pabrik dan
spesifikasi teknis dari pabrik yang seluruhnya masih absah pada saat pemakaian,
Cat cat yang digunakan harus berasal dari satu merk dagang dan bahan
bahan yang sama.

pekerjaan lapisan pelindung terdiri dari sebagai berikut :

Dempul

Wood filer WF 116 teak merk ultron digunakan sebagai dempul untuk
mengisi dan menutupi pori pori kayu yang disebut lapisan satu.

Amplas

Jenis amplas sesuai dengan kebutuhan dalam butir 5.0 dari Spesifikasi Teknis
ini dan disetujui oleh Pengawas.

45
5. PELAKSANA PEKERJAAN

Pelaksanaan lapisan dempul dilaksanakan pada seluruh pekerjaan permukaan


kayu bagian luar dan dalam bangunan sebelum dilaksanakan pekerjaan
terlebih dahulu semua permukaan kayu tersebut harus diamplas dan dibersihkan.

46
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat


penggantung, pengunci dan door closer pada semua daun pintu dan jendela
sesuai petunjuk dari Gambar Kerja.

2. STANDARD / RUJUKAN

Standar Industri Indonesia (SII)


Spesifikasi Teknis ARS 111 Pekerjaan Kayu
Spesifikasi Teknis ARS 109 Pintu Baja dan Kusen
Spesifikasi Teknis ARS 112 Pintu dan Jendela Alumunium

3. PROSEDUR UMUM

Bahan dan Data Teknis

Contoh bahan beserta data teknis / brosur bahan penggantung dan


pengunci yang akan dipakai harus diserahkan kepada Pengawas
Lapangan untuk disetujui, sebelum dibawah ke lokasi proyek.

47
Pengiriman dan Penyimpanan

Alat penggantung dan alat pengunci harus dikirim ke lokasi proyek dalam
kemasan asli dari pabrik pembuatannya, tiap alat harus dibungkus rapi dan
masing masing dikemas dalam kotak yang masih utuh lengkap dengan
nama pabrik dan merknya.

Ketidak sesuaian

Pengawas Lapangan berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang


tidak memenuhi persyaratan dan kontraktor harus mengganti dengan yang

sesuai. Segala yang diakibatkan karena hal diatas menjadi tanggung


jawab kontraktor.

4. BAHAN BAHAN

Umum

Semua bahan / alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, kualitas
baik, buatan pabrik yang dikenal dan disetujui. Semua bahan harus anti
karat untuk semua tempat yang memiliki nilai kelembaban lebih dari 70 %.
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang
didatangkan harus sesuai dengan tipe tipe tersebut dibawah.

48
Alat Penggantung dan Pengunci

Kunci Pintu

Kunci untuk semua pintu bagian dalam dan luar (kecuali pintu
KM/WC) harus sama atau setara dengan SEIS.

Semua kunci harus terdiri dari :

Kunci type silinder dengan 3 (tiga) buah anak kunci


Hendel / pegangan dan pelat
Rumah kunci

Selok / Pasak

Semua pintu KM/WC harus dilengkapi dengan selok dengan tombol


di kedua sisi tombol penekan disisi dalam yang dapat mengunci
tombol luar, dan membebaskan tombol penekan tersebut dengan
memutar tombol dalam. Tipe selot sesuai atau setara dengan
Corbion 6620Y dalam warna satin Stailess Steel.

Engsel

Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu kayu dan alumunium


harus sesuai atau setara dengan merk Star ukuran 3x4 warna
silver.
Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu baja harus sesuai
atau setara dengan Comunello 492
Engsel untuk semua jendela harus sesuai atau setara dengan
Kend Casement warna Polished Chrome, dari ukuran yang
sesuai dengan ukuran dan berat jendela.

49
Gerandel Tanam

Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan gerandel tanam dari


produk yang disetujui dalam warna brass.

5. PELAKSANA PEKERJAAN

Umum

Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai


dengan persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuat. Semua peralatan tersebut terpasang dengan kokoh dan
rapi pada tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta
kesempurnaan fungsinya.

Setiap daun pintu jendela dipasangkan ke kusen dengan


menggunakan dua buah engsel dan setiap daun pintu harus
dilengkapi dengan satu buah alat pengunci berhendel.

Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan tiga


buah engsel.

Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan badan kunci,


silinder, hendel / pelat, kecuali untuk pintu KM / WC yang tanpa
kunci silinder.

50
Pemasangan Pintu

Kunci pintu dipasang pada ketinggian 100 cm dari lantai

Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 28 cm dari tepi atas


daun pintu dan engsel bawah maksimal 33 dari tepi bawah daun
pintu, sedang engsel tengah dipasang diantara kedua engsel
tersebut.

Semua ointu memakai kunci tanam lengkap dengan pegangan


(handle), pelat penutup muka dan pelat kunci.

Pada pintu yang terdiri dai dua daun pintu, salah satunya harus
dipasang slot tanam sebagaimana mestinya.

Pemasangan door closer sesuai petunjuk dari pabrik pembuat dan


setiap satu buah door closer untuk satu daun pintu.

Pemasangan Jendela

Daun jendela dipasang ke kusen dengan menggunakan engsel yang juga


berfungsi sebagai hak angin, dengan cara pemasangan sesuai petunjuk
dari pabrik pembuatnya.

Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaan jendela yang


diinginkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

51
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PENGECATAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini mencangkup semua peralatan, bahan yang berhubungan


dengan pengecatan selengkapnya, sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis ini dan pengecatan pada permukaan kayu, dinding batubata, plat dan
pipa serta permukaan permukaan lain sesuai dengan gambar rencana serta
ditunjuk oleh Pengawas.

2. PEDOMAN / STANDARD

Seluruh pekerjaan ini memenuhi persyaratan nasional yang berlaku seperti :

PUBI 1982
BS ( British Standard) No. 3900 1970 / 1971
Standard Association of Australia : AS K 41 Nethod 212 1957
BI No. 04
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Kayu Halus

3. PROSEDUR UMUM

3.1. Contoh Bahan / Material

Semua warna harus dipilih oleh Pengawas atau pihak yang berwenang dan
akan diterbitkan surat persetujuan pemakaian bahan.

52
3.2. Contoh ( Comfirmasion Testing )

Cat yang diusulkan untuk dipakai harus disimpan dilokasi proyek dalam
kemasan yang tertutup dan bertanda merk dagang yang telah disetujui
oleh Pengawas, dan Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas
setiap satu liter cat yang lain jenis untuk disetujui warna dan kualitasnya.

4. BAHAN BAHAN

4.1. Umum

Cat harus dalam kaleng / kemasan yang masih tertutup patri (segel) dan
masih jelas menunjukkan merk dagang / teknis, nomor formula atau
spesifikasi, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik dan
nama pabrik yang kesemuanya masih abash pada saat pemakaian. Untuk
menetapkan suatu standard kualitas yang sudah ditentukan maka
disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai harus berdasarkan atau
mengambil acuan cat cat hasil produksi Nippon paint dan Wall Paint atau
yang setara.

4.2. Cat dasar yang dipakai harus sesuai pos untuk penggunaannya seperti :

Cat dasar kayu harus memakai menie kayu


Cat dasar permukaan besi memakai menie khusus besi baja
Namun untuk dinding dipakai palmur dinding merk 5 tec yang
berkualitas baik dan akan ditentukan kemudian oleh Pengawas
Pekerjaan.

53
4.3. Cat Akhir

Cat akhir yang dipakai harus sesuai sebagai berikut :

Untuk semua permukaan kayu memakai cat minyak merk Platon Type
NP.083 Leaf Brown dan Canopy memakai cat minyak type NP. 06 Candy
Brown
Untuk dinding bagian dalam dan luar memakai cat merk Vinotex atau
setara
Untuk plafond memakai cat produk Wall Paint merk Vinotex warna putih.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Umum

Semua peralatan gantung dan kunci beserta perlengkapannya,


permukaan polesan mesin, plat, instalasi lampu dan benda benda sejenis
yang berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat,
semuanya harus dilepas, ditutupi atau dilindungi sebelum pelaksanaan
persiapan permukaan dan pengecatan dimulai. Minyak dan lemak harus
dihilangkan dengan memakai kain bersih. Pekerjaan pembersihan dan
pengecatan harus diprogramkan sedemikian rupa sehingga debu
pencemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jatuh
diatas permukaan cat yang baru dan basah.

5.2. Permukaan Plesteran

Permukaan plesteran hanya boleh dicat sesudah sedikitnya 4 minggu


setelah selesai plesteran untuk mengeringkan diudara terbuka. Yang cacat
sewaktu pelaksanaan plesteran baru hingga pinggir pinggirnya
bersambung menjadi rata dengan plesteran disekelilingnya, permukaan
plesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkan
bunga garam kering, bubuk besi, debu, minyak, ter dan tetesan tetesan

54
adukan yang berlebihan. Sesaat sebelum pengecatan dilakukan
permukaan plesteran tersebut dibasahi secara menyeluruh dan seragam
dengan tidak meninggalkan genangan air, hal ini dapat dicapai dengan
menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan membersihkan selang
waktu dari penyemprotan hingga air dapat diserap.

5.3. Permukaan Kayu Lapis


Untuk plafon yang bahan dasarnya Calciboard dilaburi dengan cat tembok
produk Wall Paint merk Vinotex warna putih maksimal dua kali sapu.

5.4. Permukaan Besi


Permukaan permukaan yang terkena karat lepas dan benda benda
asing lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau
penyemprotan pasir (sand blasting). Sejumlah kecil sisa atau residu karat
yang tak dapat dihilangkan dengan kikisan pisau yang tajam masih
diijinkan, sesudah pembersihan selesai, dilakukan pelapisan cat dasar /
menie besi pada semua permukaan besi yang akan dicat setebal 40
micron sebanyak 2 (dua) lapis.

6. PELAKSANAAN PENGECATAN

6.1. Umum
Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna
dan struktur. Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus
sempurna dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan
dengan ketebalan yang sama, perhatikan khusus harus diberikan pada
keseluruhan permukaan, termasuk bagian tepi, agar bisa memperoleh
ketebalan lapisan yang sama dengan permukaan permukaan
disekitarnya, permukaan permukaan dari instalasi disekitarnya harus
dilindungi dengan penutup kain atau alat alat pelindung lain yang
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

55
6.2. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengeceran

Pada saat pengecatan, cat tidak boleh menunjukkan tanda tand


amengeras atau membentuk selaput yang berlebihan dan tanda tanda
kerusakkan lainnya. Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga
agar seragam konsistensinya selama pengecatan, bila diisyaratkan oleh
keadaan permukaan, suhu, cuaca dan metode pengecatan maka cat
boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati
petunjuk yang diberikan oleh pabrik dan tidak melebihi jumlah 0,50 liter zat
pengecer yang baik 4 liter cat, pemakaian zat pengencer tidak berarti
lepasnya kontraktor untuk memperoleh daya tahan yang tinggi.

6.3. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan

Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan atu disiapkan untuk dicat
harus mendapat lapisan pertama seperti yang diisyaratkan secepat
mungkin setelah persiapan persiapan diatas selesai.

6.4. Metode Pengecatan

Permukaan permukaan exterior dan interior. Lapisan pertama untuk


permukaan plesteran, kayu lapis dan permukaan lainnya harus diberikan
dengan kuas, sedangkan lapisan dua boleh dengan kuas atau roller.

Lapisan satu dan dua untuk benda besi harus diberikan dengan kuas
atau disemprotkan.

56
6.5. Persyaratan Khusus

Roller untuk pengecatan minimal harus bertangkai pendek


Kuas untuk pengecatan emulasi harus direndam dalam air selama dua
jam sebelum dipakai
Lapisan satu untuk cat dasar pada exterior dan interior harus diberikan
sebanyak dua lapis dengan perkiraan setiap lapis 9 s/d 13 m2 perliter (
40 micron ) karena pengaruhnya terhadap permukaan
Lapisan cat akhir exterior dan interior harus diberikan sebanyak dua lapis
dengan perkiraan antara 15 s/d 17 m2 perliter ( 30 micron ).
Lapisan satu untuk cat dasar benda jenis besi harus diberikan sebanyak
dua lapis.

57
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN SANITASI

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan ini mencangkup pengangkutan, pengadaan dan


pemasangan semua perlengkapan sanitasi pada tempat tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan / atau Spesifikasi Teknis ini, termasuk
pengawasan percobaan yang diperlukan agar seluruh sistem dapat berjalan
dengan baik.

2. PEDOMAN / STANDARD

Seluruh pekerjaan ini memenuhi persyaratan nasional yang berlaku seperti :

Standar Industri Indonesia (SII)


Japane Industri Standar (JIS)
Pedoman Plambing Indonesia
Spesifikasi Teknis MEK-201-Sitem Plambing

3. PROSEDUR UMUM

Contoh Bahan dan Data Teknis


Contoh dan / atau data teknis / brosur perlengkapan sanitasi yang akan
digunakan harus diperlihatkan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui
terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.

Data teknis harus mencantumkan tipe, dimensi dan data lain yang
diperlukan, kepada Pengawas Lapangan untuk pemasangan.

58
Gambar Detail Pelaksanaan
Sebelum pemasangan, kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail
Pelaksanaan, yang mencangkup dimensi tata letak, cara pemasangan dan
pengencangan dan detail lain yang diperlukan kepada Pengawas
Lapangan untuk diperiksa dan disetujui.

Penyimpanan
Semua perlengkapan sanities harus disimpan dalam tempat yang bersih
dan kering serta terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah
pemasangan.

4. BAHAN BAHAN
Kloset
Kloset jongkok harus dari tipe Rapi C Produksi KIA atau yang setara, dalam
warna dapat disesuaikan dengan sipemberi pekerjaan.

Kran
Kran dinding harus sesuai atau setara dengan Y20C merk San Ei

Penutup Buangan Lantai (Floor Drain)


Lubang buangan pada lantai ditutup dengan saringan kuningan dilapisi
krom, garis tengah 10 cm dan terbenam 10 mm dari permukaan lantai,
seperti tipe H-510 merk San-Ei atau yang setara

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Umum
Semua perlengkapan harus dipasang sesuai menurut petunjuk pabrik
dan Spesifikasi Teknis ini, kecuali dinyatakan lain secara tertulis.
Ukuran vertikal dan horizontal serta jumlah setiap jenis perlengkapan
sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja.
Kecuali diisyaratkan lain, maka semua perlengkapan pemasangan
harus sesuai petunjuk dan detail dari pabrik pembuatnya.
Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua perlengkapan
sanitasi yang diperlukan sehingga pemasangan terlaksana dengan
baik. Oleh karenanya semua perlengkapan pekerjaan sanitasi harus
diperiksa dengan rinci.

59
Pemasangan
Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup
sambungan tidak diijinkan.
Cat, pernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada
bidang bidang pertemuan sambungan sampai semua sambungan
dipasang kuat dan diuji
Semua saluran eks ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan
sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapi dan sesuai
ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembutnya.
Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis MEK-201
Peraturan harus dipasang pada ketinggian seperti ditunjuk dalam
Gambar Kerja

60
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN TANGKI SEPTICTANK

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan akan meliputi pembuatan tangki septictank, alat alat, peralatan,


tenaga kerja dan pemasangan tangki septiktank sesuai dengan garis, susunan
dan dimensi yang ditunjukan Gambar Kerja dan sesuai dengan ketentuan
Spesifikasi Teknis ini.

2. PEDOMAN / STANDARD

Pedomen Palmbing Indonesia

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUB)

Standar Industri Indonesia (SII), serta Spesifikasi Teknis Galian, Urugan dan
Pemadatan

Spesifikasi Teknis Beton Cor di Tempat dan Baja Tulangan

Spesifikasi Teknis Adukan dan Plesteran, Spesifikasi Teknis Pasangan Batu


Bata serta Spek Teknis Sistem Plambing

3. PROSEDUR UMUM

3.1 Contoh Bahan dan Data Teknis

Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan dan data teknis kepada


Pengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu, sebelum pengadaan
bahan dan pelaksanaan pekerjaan

61
3.2 Gambar Detail Pelaksanaan

Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan


yang mencangkup dimensi, tata letak, jenis bahan dan detail detail
pelaksanaan untuk diperiksa dan disetujui Pengawas Lapangan.

3.3 Ketidaksesuaian

3.3.1 Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada kemungkinan


kesalahan / ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi jumlah maupun
pemasangan dan lain lain.

3.3.2 Bila bahan bahan yang didatangkan ternyata menyimpan atau


tidak sesuai dengan yang telah disetujui, Kontraktor wajib mengganti
dengan yang sesuai dan yang disetujui Pengawas Lapangan.

3.3.3 Biaya yang menimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.

4 BAHAN BAHAN
4.1 Tangki Septick
Tangki Septik dapat dibuat dari pasangan batu bata (sesuai petunjuk
dalam gambar kerja), dalam kapasitas, ukuran dan bentuk sesuai dengan
gambar kerja

4.2 Pipa
Pipa pipa saluran dan rembesan yang dipasang harus pipa PVC kelas 5
Kg/cm2 standar JIS K 6741 seperti merk Wapin, Prallon atau Rukica.
Diameter pipa PVC yang digunakan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan
dimensi lainnya seperti panjang, tebal dan lain lain harus sesuai dengan
standar JIS diatas.

62
4.3 Batu Bata
Pasangan batu bata harus memenuhi persyaratan Teknis Pasangan batu
bata dan sesuai dengan gambar kerja yang tertera dalam bestek.

4.4 Beton Bertulang


Bahan beton harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis Beton Cor
ditempat dan Baja Tulangan

4.5 Adukan
4.5.1 Bahan adukan untuk pasangan batu bata terdiri dari semen, pasir
dan air, harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis Adukan dan
Plesteran
4.5.2 Semua adukan yang dipakai mempunyai komposisi 1 semen dan 2
pasir atau sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja

5 PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Umum

5.1.1 Seluruh tangki septic dipasang sesuai Gambar Kerja, Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui serta ketentuan Spesifikasi Teknis ini

5.1.2 Pekerjaan galian, urugan kembali dan pemadatan harus sesuai


dengan Spesifikasi Teknis Galian, urugan kembali dan pemadatan

5.1.3 Pengerjaan beton bertulang harus dikerjakan sesuai ketentuan


Spesifikasi Teknis Cor Beton Bertulang

5.1.4 Pengerjaan pasangan batu bata harus sesuai dengan ketentuan


Spesifikasi Teknis Pasangan Batu Bata

5.1.5 Semua pekerjaan pemipaan harus dikerjakan sesuai ketentuan


Spesifikasi Teknis Sistem Plambing

63
5.2 Konstruksi dan Pemasangan

5.2.1 Tengki septic harus mempunyai ruang udara tidak kurang dari 0,20
meter dari langit langit tangki dan dibawah tutup tangki

5.2.2 Tangki harus terbuat dari pasangan beton bertulang yang kedap air.
Dinding bagian dalam tangki diberi plesteran dengan adukan 1 : 2.
Dinding bagian luar tangki yang berhubungan langsung dengan
tanah tidak perlu diplester. Bahan plesteran harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis Adukan dan Plesteran

64
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. LINGKUP PEKERJAAN

Yang mencangkup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem


listrik sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian bagiannya, seperti
yang tertera pada gambar gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk
pekerjaan ini adalah pengadaan barang barang listrik, instalasi, testing dan
pemeliharaan.

Ketentuan - ketentuan yang tidak tercantum dalam gambar maupun spesifikasi


tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan dalam pekerjaan ini.

2. PEDOMAN / STANDARD

Seluruh pekerjaan ini memenuhi persyaratan standar yang berlaku diantaranya :

Standar Industri Indonesia (SII)


LMK
IEC
CEE

65
3. PROSEDUR UMUM

Bahan dan Data Teknis


Contoh dan bahan untuk instalasi listrik yang ada dipakai / digunakan harus
diperlihatkan kepada pengawas lapangan untuk disetujui terlebih dahulu
sebelum dikirim ke lokasi proyek.

Gambar Detail Pelaksanaan


Sebelum pemasangan, kontraktor harus menyerahkan detail pelaksanaan,
yang mencangkup tata letak, pemasangan instalasi listrik.

Menunjukan secara khusus teknis pekerjaan listrik yang didalamnya


dicantumkan besaran besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu
lainnya / disesuaikan dengan gambar.

4. BAHAN BAHAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi standar spesifikasi baik itu kabel, stop
kontak, saklar, RMU ( Ring Main Unit ), MCB, Lampu yang disesuaikan dengan si
pemberi pekerjaan.

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Umum

Semua kelengkapan harus dipasang sesuai menurut petunjuk pabrik


dan dalam gambar kerja

Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua perlengkapan


instalasi yang diperlukan sehingga pemasangan terletak dengan
baik

66
Pemasangan

Pemasangan instalasi listrik dilaksanakan oleh tenaga instalatur yang


cukup ahli dan mendapat persetujuan Direksi / Supervisi dalam hal ini
pemborong tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
kesempurnaan hasil pekerjaan.

Pipa pipa saluran listrik harus di pasang dengan rapi dan


diusahakan agar letaknya tidak terlalu mencolok.

Saluran dalam dipakai kawat jenis NYM 2,5 mm atau disesuaikan


dengan gambar perencana dan persyaratan teknis.

Semua alat alat / perlengkapan instalasi listrik disesuaikan dengan


standar PLN.

5.2.5 Semua peralatan ( Trapo, RMU, Panel ) dan stop kontak harus
digrounding sampai ke tanah sehingga mencapai tahanan yang
diinginkan.

67

Вам также может понравиться