Вы находитесь на странице: 1из 10

METODOLOGI PENELITIAN

metodologi penelitian

Diposkan oleh ABCDEF........... di 21.07 . Sabtu, 15 November 2008


Label: metodologi penelitian

Seperti telah diuraikan sebelumnya, proses penelitian itu pada garis besarnya terdiri dari 4
tahap, yaitu :
a. Tahap persiapan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap pengolahan dan analisis data
d. Tahap penulisan hasil penelitian (laporan)

Pada tahap persiapan ini mencakup kegiatan-kegiatan pemilihan (perumusan) masalah


sampai dengan penyusunan instrumen (alat pengukur / pengumpulan data). Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pada tahap persiapan ini biasanya dirumuskan dalam bentuk usulan atau
proposal penelitian. Usulan penelitian ini biasanya dibedakan menjadi 2 versi, yaitu :

a. Usulan penelitian dimana hasil penelitian nanti fokusnya diarahkan kepada pemecahan
masalah atau mencari informasi yang akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah atau
keperluan program. Dengan kata lain, usulan penelitian untuk kepentingan program.

b. Usulan penelitian dimana hasilnya difokuskan kepada kepentingan ilmu pengetahuan atau
karya ilmiah, misalnya untuk membuat skripsi, thesis atau disertasi dan sebagainya. Usulan
ini lebih terinci dan lebih rumit dibandingkan dengan versi yang pertama.

Format kedua versi usulan penelitian ini sedikit berbeda meskipun pada prinsipnya sama.
Dibawah ini akan diuraikan sedikit tentang format atau outline usulan penelitian, khususnya
untuk kepentingan penulisan ilmiah.
a. Judul penelitian
b. Latar belakang masalah
c. Perumusan masalah
d. Tujuan penelitian
- Umum
- Khusus
e. Manfaat penelitian
f. Tinjauan kepustakaan
g. Kerangka konsep, hipotesis, dan defenisi operasional
h. Metode penelitian :
- Jenis penelitian
- Populasi dan sampel
- Cara pengumpulan data
- Instrumen (alat pengumpulan data)
- Rencana pengolahan dan analisis data
i. Rencana kegiatan
j. Organisasi penelitian
k. Rencana biaya (anggaran)
l. Daftar kepustakaan

Sedangkan usulan penelitian versi yang pertama atau untuk program, format biasanya sesuai
dengan selera atau aturan dari pihak pemberi dana. Tiap-tiap pemberi dana (donor agencies)
biasanya menentukan sendiri format usulan penelitiannya sendiri-sendiri.

Namun demikian, sekurang-kurangnya mencakup pokok-pokok seperti dibawah ini :


a. Judul penelitian
b. Latar belakang masalah
c. Perumusan masalah
d. Tujuan penelitian
e. Manfaat penelitian
f. Metode penelitian :
- Jenis penelitian
- Populasi dan sampel
- Cara pengumpulan data
- Alat pengumpulan data
- Rencana pengolahan
g. Rencana kegiatan
h. Organisasi penelitian
i. Rencana anggaran

Selanjutnya akan diuraikan secara lebih terinci format usulan penelitian untuk kepentingan
penulisan skripsi, thesis dan disertasi.

1. Judul Penelitian

Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan penelitian. Oleh karena tujuan penelitian
itu dirumuskan dari masalah penelitian atau dengan kata lain tujuan penelitian itu merupakan
jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan penelitian maka judul penelitian juga
mencerminkan masalah penelitian.

Apabila suatu penelitian berjudul Ketidakseimbangan Imunisasi Polio pada Anak-Anak


Balita di Wilayah Kabupaten Bogor maka hal ini mencerminkan bahwa masalah yang
dihadapi Kabupaten Bogor pada saat itu adalah bahwa angka drop out atau
ketidaksinambungan imunisasi sangat tinggi.

Judul penelitian tersebut juga mencerminkan bahwa tujuan penelitian akan mencoba
mengungkapkan masalah-masalah (faktor-faktor) yang menyebabkan ketidaksinambungan
imunisasi polio tersebut di Kabupaten Bogor. Dengan kata lain penelitian ini secara implisit
akan mencari faktor-faktor yang berpengaruh atau berhubungan dengan drop out atau
ketidaksinambungan imunisasi polio pada anak balita.

2. Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang masalah penelitian akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-pengalaman


si peneliti, hasil-hasil penelitian dari orang lain, atau teori-teori yang melatarbelakangi
masalah yang ingin diteliti. Dengan uraian tentang fakta, pengalaman dan teori-teori tersebut
maka orang lain (pihak pemberi dana atau pembimbing) diyakinkan bahwa masalah yang
akan diajukan tersebut cukup penting dan cukup justified.

Dalam latar belakang harus dengan jelas diuraikan mengapa masalah tersebut dipilih ? Apa
justifikasinya ? Mengapa penelitian itu diadakan di wilayah tertentu ?

Apabila judul penelitian seperti contoh di atas (Ketidaksinambungan Imunisasi Polio pada
Anak Balita di Wilayah Kabupaten Bogor) maka latar belakang harus diuraikan :
a. Peranan atau pentingnya imunisasi polio pada anak balita.
b. Masalah polio di Indonesia dan program imunisasi polio di Indonesia.
c. Masalah drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio secara umum di
Indonesia.
d. Masalah drop out imunisasi polio di Kabupaten Bogor.

Agar masalah yang akan diteliti tersebut cukup justified, uraian latar belakang tersebut harus
didukung atau disertai dengan data atau fakta-fakta empiris.

3. Perumusan Masalah

Sebelum diuraikan bagaimana merumuskan masalah penelitian, terlebih dahulu akan dibahas
apa yang dimaksud dengan masalah. Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan
dengan kenyataan, antara apa yang diinginkan atau yang dituju dengan apa yang terjadi atau
faktanya.

Kembali kepada contoh judul penelitian tersebut diatas, itu bersumber kepada masalah
penelitian yang ada, yakni kesenjangan antara harapan (imunisasi polio pada anak akan selalu
berkesinambungan memperoleh imunisasi polio I, polio II dan polio III), tetapi kenyataannya
atau yang terjadi tidak demikian (sebagian besar dari anak balita hanya memperoleh
imunisasi polio I saja).

Contoh lain adalah penyuluhan dan kampanye tentang posyandu di Indonesia telah meluas.
Berbagai media dan cara telah dilakukan baik oleh instansi kesehatan maupun diluar
kesehatan, baik oleh petugas maupun masyarakat sendiri. Dengan upaya-upaya tersebut
diharapkan posyandu menjadi milik masyarakat dan dimanfaatkan, dikembangkan dan
dipelihara oleh masyarakat.

Tetapi dari hasil penelitian Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM-UI pada
tahun 1990, baru sekitar 40% masyarakat mengembangkan, memelihara dan memanfaatkan
posyandu. Disinilah adanya kesenjangan atau gap dan inilah masalah penelitian.

Mengenai bagaimana memilih masalah penelitian yang baik, pada uraian-uraian sebelumnya
telah dijelaskan. Memilih masalah penelitian yang baik dan yang akan digunakan untuk
kepentingan program maupun untuk kepentingan penulisan ilmiah dapat digunakan kriteria-
kriteria yang akan diuraikan dalam bab lain.

Merumuskan masalah penelitaian ini dapat dilakukan dalam bentuk pernyataan (problema
statement) dan juga dalam bentuk pertanyaan (research question).

Contoh : Posyandu di wilayah Kabupaten Bogor sudah merata, hampir tiap RW telah
mempunyai posyandu. Penyuluhan-penyuluhan tentang imunisasi telah berjalan dengan baik
di posyandu-posyandu. Namun angka drop out imunisasi polio masih tinggi, sekitar 75%. Hal
ini berarti, kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor tersebut
rendah.

Dari pernyataan penelitian ini kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian :
a. Mengapa kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor
rendah (mengapa angka drop out imunisasi polio tinggi) ?
b. Faktor-faktor apa yang menyebabkan atau mempengaruhi ketidaksinambungan
imunisasi polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor ?

4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana atau data (informasi) apa yang akan
dicari melalui penelitian itu ? Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
konkret dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable).

Misal :
a. Memperoleh informasi (data) tentang jumlah pemeriksaan ibu-ibu hamil di
kecamatan X selama kehamilan.
b. Memperoleh informasi tentang hubungan antara frekuensi pemeriksaan
kehamilan dengan BBL (berat badan bayi lahir).

Biasanya tujuan penelitian dibedakan atas 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
khusus pada hakekatnya adalah penjabaran dari tujuan umum. Contoh :
Tujuan Umum :

Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih yang digunakan dengan
terjadinya diare di wilayah Kota Jakarta Pusat.

Tujuan Khusus :

a. Diketahuinya jenis sarana air bersih yang digunakan oleh masyarakat Jakarta
Pusat.
b. Diketahuinya kondisi / kualitas fisik sarana air bersih tersebut.
c. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kualitas
airnya.
d. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dengan kejadian
diare.

Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi maka
tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan khusus, cukup dibuat Tujuan Penelitian saja.

5. Manfaat Penelitian

Yang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti baik bagi
kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu,
dalam manfaat penelitian harus diuraikan secara terinci manfaat atau apa gunanya hasil
penelitian nanti.

Dengan kata lain, data (informasi) yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan
dimanfaatkan untuk apa dalam rangka pengembangan program kesehatan. Dari segi ilmu,
data atau informasi yang diperoleh dari penelitian tersebut mempunyai kontribusi apa bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.

Contoh :
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan
upaya-upaya pencegahan diare khususnya di wilayah Kota Jakarta Pusat.
b. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan
masyarakat khususnya di bidang sanitasi lingkungan (untuk ilmu).

Beberapa peneliti (mahasiswa) kadang-kadang manfaat penelitian ini juga dilihat dari
kepentingan pribadi peneliti yakni sebagai pengalaman proses belajar-mengajar khususnya
dalam bidang metodologi penelitian. Tetapi menurut penulis, hal ini lebih baik tidak perlu
dimasukkan dalam manfaat penelitian.

6. Tinjauan Kepustakaan (Literature Review)

Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian, diperlukan


tinjauan kepustakaan yang kuat. Tinjauan kepustakaan ini sangat penting dalam mendasari
penelitian yang akan dilakukan.

Tinjauan kepustakaan (literature review) ini biasanya mencakup 2 hal yaitu :

a. Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan
agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau
mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti (diamati).

Juga agar peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti itu
dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. Oleh sebab itu sering didalam
tinjauan kepustakaan ini diuraikan kerangka teori sebagai dasar untuk mengembangkan
kerangka konsep penelitian.

b. Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Selain akan memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga peneliti dapat
menghindari pengulangan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan orang lain
(menjaga originalitas penelitian).

Dalam tinjauan kepustakaan (literature review), peneliti (calon peneliti) hanya mencoba
meninjau atau review terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain, apa adanya
saja. Hal ini berarti bahwa pemikiran dan pendapat-pendapat pembuat proposal penelitian
tidak seyogyanya dimasukkan ke dalam Tinjauan Kepustakaan tersebut.

7. Kerangka Konsep dan Hipotesis

7.1 Kerangka Konsep-Konsep

Dari tinjauan kepustakaan dan kerangka teori serta masalah penelitian yang telah dirumuskan
tersebut maka dikembangkan suatu Kerangka Konsep Penelitian. Kerangka konsep penelitian
adalah suatu hubungan atau kaitan antar konsep atau antar variabel yang akan diamati
(diukur) melalui suatu penelitian.

Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian.
Oleh sebab itu konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat diamati
dan diukur maka konsep tersebut harus dijabarkan kedalam variabel-variabel. Dari variabel
itulah, konsep dapat diamati dan diukur.

Contoh : Ekonomi keluarga adalah suatu konsep, untuk mengukur konsep ekonomi, dapat
melalui variabel pendapatan atau pengeluaran keluarga. Tingkat sosial merupakan konsep,
maka untuk mengukur tingkat sosial seseorang dapat melalui variabel pekerjaan.

Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud kerangka konsep penelitian adalah
suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati
(diukur( melalui penelitian yang dimaksud.

Contoh : Kerangka Konsep Penelitian (lihat bagan)

Konsep-konsep (variabel-variabel) yang akan diamati berdasarkan contoh bagan tersebut


adalah pendidikan, perilaku, status ekonomi, status sosial, kualitas fisik sarana air bersih dan
kualitas air bersih sebagai variabel bebas (independent varables) dan kejadian diare sebagai
variabel terikat (dependent variable).

Sekaligus penelitian ini akan membuktikan pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas terhadap
variabel tingkat (kejadian diare). Namun demikian kualitas air bersih sebagai variabel
dependen untuk variabel-variabel bebas : pendidikan, kualitas sarana air bersih, status
ekonomi, dan sebagainya.

7.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis


dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis ini
merupakan pernyataan yang harus dibuktikan. Kalau hipotesis tersebut terbukti maka menjadi
thesis.

Rumusan hipotesis sudah mencerminkan variabel-variabel yang akan diamati dan diukur, dan
bentuk hubungan antara variabel-variabel yang akan dihipotesiskan. Oleh sebab itu hipotesis
seyogyanya spesifik, konkret dan observable (dapat diamati / diukur).

Kadang-kadang hipotesis tersebut dapat dijabarkan kedalam hipotesis-hipotesis yang lebih


spesifik lagi (sub hipotesis). Beberapa orang sering membedakan adanya hipotesis mayor dan
hipotesis minor. Hipotesis mayor masih lebih bersifat umum sedangkan hipotesis minor lebih
bersifat khusus (spesifik) dan penjabaran dari hipotesis mayor.

Contoh : Hipotesis Mayor :

Kualitas air bersih ditentukan oleh kualitas sarana air bersih, perilaku, pendidikan, dan sosial
ekonomi keluarga.

Hipotesis Minor (Sub Hipotesis) :


a. Makin tinggi pendidikan makin baik kualitas air bersihnya.
b. Makin baik kualitas sarana air bersih makin baik kualitas air bersih.
c. Makin baik perilaku makin baik kualitas air bersih.
d. Makin tinggi tingkat ekonomi makin baik kualitas air bersih.

Apabila suatu hipotesis sudah spesifik dan tidak perlu dijabarkan lagi maka hipotesis minor
(sub hipotesis) tidak perlu disusun lagi.

7.3 Defenisi Operasional Variabel

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati / diteliti,
perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau defenisi operasional. Defenisi
operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan
terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur).

Contoh :

a. Sarana air bersih


Bangunan atau alat yang digunakan untuk mendapat air bersih, berupa sumur
pompa tangan, sumur gali, PAM dan sebagainya.
b. Diare
Gangguan / penyakit perut yang ditandai dengan mencret / berak-berak encer
lebih dari 3 kali sehari.
c. Anemia ibu hamil
Keadaan kadar hemoglobin di dalam darah ibu hamil yang lebih rendah daripada
nilai normal, yaitu 11 gram%.

Pada waktu menyusun defenisi operasional variabel biasanya sekaligus diidentifikasi skala
pengukuran variabel yang digunakan, apakah nominal, ordinal, interval ataukah rasio.
Misalnya variabel air bersih menggunakan skala pengukuran ordinal (baik, sedang, kurang)
dan sebagainya.

8. Metode Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan tentang metode dan cara yang akan digunakan dalam penelitian.
Oleh sebab itu dalam uraian ini telah tercermin langkah-langkah teknis dan operasional
penelitian yang akan dilaksanakan. Beberapa peneliti menggunakan istilah desain penelitian
(research design) karena dari situ akan tampak rancangan penelitian yang akan dilaksanakan.

Beberapa peneliti lain menggunakan istilah bahan dan cara (material and method). Menurut
penulis, istilah ini hanya cocok untuk penelitian-penelitian yang berkaitan dan menggunakan
bahan atau materi seperti mikroskop, object glass, bahan-bahan kimia dan sebagainya pada
penelitian di laboratorium.

Dalam uraian metode penelitian atau bahan dan cara ini mencakup berikut ini :

8.1 Jenis penelitian

Menjelaskan termasuk ke dalam jenis pendekatan atau metode yang mana, penelitian yang
diusulkan tersebut. Misalnya penelitian itu menggunakan metode survei dengan pendekatan
cross sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat
atau variabel akibat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersama.

8.2 Populasi dan Sampel

Dalam bagian ini diuraikan populasi penelitian dan sampel. Dalam populasi dijelaskan secara
spesifik tentang siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut.
a. Misal : Populasi dalam penelitian adalah ibu-ibu yang berdomisili di Kecamatan
Jatinegara, Jakarta Timur.
b. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang berumur antara 12-18 tahun
yang bertempat tinggal di DKI Jakarta, dan sebagainya.

Sedangkan sampel harus disebutkan teknis pengambilan sampel, apakah random dan random
yang mana. Disamping teknis pengambilan sampel maka perlu dijelaskan juga besarnya
sampel, beserta rumusnya (bila ada).

8.3 Cara Pengumpulan Data

Dijelaskan cara atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Dalam suatu
penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya :
di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi
(pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu dilengkapi dengan
wawancara dan sebagainya.

Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang
lain yang disebut surveyor atau interviewer.

Untuk mencegah adanya data yang bias maka para petugas pengumpulan data tersebut
diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri. Selain diberikan teknik-teknik
pengumpulan data (wawancara, obserview dan sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang
cara-cara pengisian instrumen (kuesioner), editing, coding dan sebagainya.

8.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data.
Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya.

Apabila data yang akan dikumpulkan adalah data yang menyangkut pemeriksaan fisik maka
instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran atau alat
antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya.

Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre
test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar
mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat
memperoleh hasil ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat
menggunakan rumus korelasi product moment.

8.5 Rencana Pengelolaan dan Analisis Data

Bagian ini harus diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk mengolah dan analisis data.
Dijelaskan proses pengolahan datanya dari editing, coding dan sebagainya sampai dengan
data entry (apabila pengolahan dilakukan dengan komputer).

Juga dijelaskan bagaimana data itu akan diolah dengan manual atau dengan menggunakan
bantuan komputer. Selanjutnya diuraikan rencana yang akan dilakukan untuk menganalisis
data serta uji statistik yang akan digunakan termasuk program komputer untuk uji statistik
tersebut.

9. Jadwal Kegiatan

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal
penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian beserta waktu berjalannya atau
berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Biasanya jadwal kegiatan ini disusun dalam bentuk
suatu gants chart.

Contoh Sederhana :

----------------------------------------------------------
Bulan ke :
Kegunaan -----------------------------
123456
----------------------------------------------------------
1. Penyusunan Proposal X
2. Penyusunan Instrumen X
3. Persiapan Lapangan XX
4. Uji Coba Instrumen XX
5. Pengumpulan Data XX XXX XX
6. Pengolahan Data XX
7. Analisis Data X XX
8. Penyusunan Laporan X
----------------------------------------------------------

10. Organisasi

Menguraikan susunan atau organisasi penelitian. Lazimnya organisasi penelitian terdiri dari
peneliti utama (principal investigator), peneliti (anggota peneliti), surveyor (petugas
pengumpulan data) dan sekretariat. Kadang-kadang ditambah dengan penasehat dan
konsultan.

11. Rencana Biaya (Anggaran)

Diuraikan besarnya biaya per kegiatan serta jumlah keseluruhan biaya penelitian tersebut.
Kegiatan yang dapat dibiayai oleh suatu kegiatan penelitian dimulai dari rapat-rapat
penyusunan proposal, instrumen dan sebagainya sampai dengan penulisan hasil penelitian
bahkan sampai dengan biaya seminar hasil penelitian.

12. Daftar Kepustakaan

Adalah semua literatur atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun
proposal tersebut. Literatur ini umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah atau jurnal
ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, thesis atau disertasi.

Telah diuraikan teknik penyusunan proposal atau usulan penelitian, khususnya untuk
kepentinfan penelitian yang hasilnya akan digunakan untuk pembuatan skripsi (S1), thesis
(S2), atau disertasi (S3).

Pedoman ini juga dapat digunakan untuk penyusunan proposal berkaitan dengan proyek atau
kepentingan program, dengan catatan dan uraian tentang Tinjauan Kepustakaan dan
Kerangka Konsep dan Hipotesis biasanya tidak lazim dimasukkan.

Вам также может понравиться