Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEORI DASAR
a. Operating Time
Operating time adalah lamanya waktu dimana suatu unitvmelakukan
kegiatan penambangan yang produktif. Durasi operating time dapat diperkirakan
dari usage unit tersebut. Usage suatu unit menyatakan berapa persen waktu yang
digunakan alat tersebut untuk berproduksi selama alat tersebut dalam durasi
available time. Besarnya durasi operating time menunjukkan seberapa efektif
alat yang tidak rusak dapat digunakan. Hal ini dapat menjadi ukuran seberapa
baik pengelolaan (management) dari alat yang sedang dipergunakan.
Available Time
Usage = x 100%
Operating Ttime
Tabel 3.1
Time Categorization and Activities Code
Scheduled Hours
Availabe Time Down Time
Utilized Time
Operating Standby Scheduled
Maintenance
Unscheduled
Operating Time Operating Delay Maintenance
Jam kerja efektif
dari unit
Mengisi Bahan Bakar Diminta Untuk Standby Service
Overhaul
Perbaikan
Kerusakan
Mengganti Bit Tidak Ada Operator Service Rutin Kecelakaan
Relokasi Sholat (pray) Lain-lain Lain-lain
Menunggu Alat Mekanis Safety Meeting
Mengantri di Dump Point Hujan
Mengantri di Crusher Jalan Licin
Pengecekan Ban Kabut
Pelumasan Makan (meal)
Training Pergantian Shift
Lain-lain Toilet
Menunggu Peledakan
Hari Libur
Lain-lain
Produksi truk = ( jumlah siklus truk dalam satu jam) ( payload truk)
Physical Availability
Physical availability adalah suatu catatan yang menunjukkan keadaan fisik dari
unit yang sedang dipergunakan. Physical availability dinyatakan dalam persen,
namun dapat dikonversikan ke dalam bentuk jam (available time) dengan cara
mengalikan physical availability dengan scheduled hours. Semakin rendah
physical availability alat maka durasi waktu kerja yang tersedia untuk alat
tersebut menjadi semakin kecil sedangkan down time alat tersebut semakin
besar. Umur alat juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi physical
availability, dimana umur alat berbanding terbalik dengan physical availability
alat tersebut.
Usage
Usage alat adalah menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh
alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available).
Seperti halnya physical availability, usage pun dapat dikonversikan ke dalam
bentuk jam dengan cara mengalikan usage dengan available time alat. Besarnya
hasil dari perkalian tersebut menunjukkan operating time (ready hours) dari alat
tersebut. Usage alat pada umumnya selalu lebih kecil dibanding dengan
physical availability. Efisiensi dari suatu alat akan naik jika usage actual alat
mendekati nilai physical availability alat tersebut.
2. Banyaknya tonase material dalam satu kali siklus truk, didasarkan pada dua
parameter, yaitu :
Kapasitas dari truck
Densitas material yang diangkut
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam produksi alat angkut antara lain :
Kecakapan operator
Keadaan tempat kerja
Jumlah alat muat dan alat angkut
Kondisi iklim dan drainage.
3.3 Dispatch
Sistem dispatch (dispatch mine management system) merupakan
suatu sistem yang memanfaatkan komputer untuk mengoptimalkan dan
mengendalikan arus lalu lintas peralatan mekanis (terutama alat muat dan
alat angkut) secara otomatis.
Sistem dispatch mengaplikasikan prinsip-prinsip optimisasi dengan
memakai waktu nyata (real time) untuk mengoptimalkan pemuatan dan
pengangkutan material oleh alat gali-muat dan alat angkut. Data alat
mekanis, jalur jalan, jenis material, lokasi, dan tempat pembuangan yang
tersedia terlebih dahulu dimasukkan ke dalam data sistem. Dengan sistem ini
dapat diperoleh informasi seperti jumlah alat muat dan angkut yang
beroperasi serta lalu lintasnya, tingkat kesibukan alat muat melayani alat
angkut yang beroperasi, keberadaan dari suatu alat angkut, tonase pemuatan,
pengangkutan, serta lokasi pemuatan dan pembuangan material. Informasi
ini kemudian diolah dan ditampilkan sebagai laporan untuk memantau dan
mengevaluasi kinerja operasional tambang. Data waktu nyata merupakan
data yang direkam secara kontinu pada saat peralatan mekanis beroperasi
selama satu giliran kerja (shift). Sistem ini akan sangat bermanfaat jika
29
dipakai pada tambang-tambang dengan skala yang besar. Pengaturan arus
lalu lintas ini dilakukan secara otomatis. Petugas pengawas dispatch
(dispatcher) dapat memonitor semua aktivitas alat mekanis pada jangkauan
yang sangat luas. Selain itu sistem dispatch juga merekam semua data dan
informasi actual yang terjadi di pit, mendukung tugas perencanaan dan
selanjutnya akan mengarahkan sistem manajemen dispatch untuk
mengambil keputusan paling akurat.
3.3.1 Komponen Utama dan Konfigurasi Dispatch
Secara umum sistem dispatch terdiri dari empat komponen utama,
yaitu :
a. Central Computer System (CSS)
Central Computer System (CCS) berfungsi untuk merekam, mengolah,
dan memanfaatkan data waktu nyata untuk mengatur lalu lintas truk di
jaringan jalan tambang.
b. Field Computer System (FCS)
Field Computer System (FCS) ditempatkan pada peralatan mekanis
yang bergerak. Sistem ini berfungsi mengumpulkan waktu edar serta
merekam informasi actual keadaan peralatan mekanis seperti posisi,
status, durasi peristiwa, tanggal dan lain-lain. FCS secara selektif
mengirim pesan ke layar Operator Interface Panel (OIP) yang
berfungsi mengirim pesan ke staf pengawas dispatch (dispatcher).
c. Global Positioning System (GPS)
Global Positioning System (GPS) merupakan salah satu sistem
pengoperasian dispatch dengan menggunakan satelit untuk
menampilkan pada layar sistem pusat komputer (CSS) posisi peralatan
mekanis yang sedang beroperasi di pit.
d. Data Radio Communicating System (DCRS)
Data Radio Communicating System (DCRS) menyediakan jalinan
komunikasi yang nyata antara sistem komputer lapangan (FCS) dengan
sistem pusat komputer (CSS).
30
3.3.2 Penerapan Sistem Dispatch di Tambang Terbuka
Keberhasilan penerapan sistem dispatch dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :
Kelengkapan dan kondisi peralatan FCS di alat mekanis
Kedisiplinan operator menekan nomor kode atau mengubah status
Pengawasan menyeluruh oleh dispatcher
Operasi jaringan informasi yang terjadi antara operator, dispatcher
dan komputer ketika sistem dispatch dioperasikan, berlangsung seperti :
a. Operator memasukkan data dan informasi secara manual dengan
menekan nomor kode tertentu pada layar GOIC (dispatch scereen)
b. Sistem komunikasi data radio (DCRS) menerjemahkan data pesan
berupa nomor kode dan mengirimkannya ke CCS
c. Sistem pusat komputer (CCS) menerima data dari DCRS
d. Dispatcher menerima atau menolak pesan operator. Pada kondisi
operasi normal pesan dispatcher dikirim ke operator melalui DCRS
dan akan dibalas secara manual oleh operator dengan menekan tombol
GOIC.
e. Ketika operator sudah masuk kedalam sistem dengan memasukkan
nomor badge-nya, sistem komputer mengetahui status alat mekanis
setiap saat selama satu shift. Misalnya satu truk yang bermuatan
sedang berhenti, sistem mengetahui jenis material dan berasal dari
mana (lokasi pemuatan terakhir sebelum berhenti). Sistem juga
mengetahui secara akurat tujuan yang tepat untuk truk tersebut
(misalnya dumping point, crusher, dsb), juga mengetahui apabila truk
berhenti tanpa muatan.
3.3.3 Dispatch Data Base
Sistem dispatch menggunakan 3 (tiga) data base yaitu pit, shift,
dan summary database. Selanjutnya data base ini menjadi sumber
31
informasi pada Form Information Manajement System (FIMS) untuk
membuat berbagai macam sistem pelaporan. Beberapa laporan yang
tersedia, antara lain :
1. Laporan produksi
Menyediakan semua informasi yang berkaitan dengan kondisi
peralatan, operator, material, produktivitas dan lain sebagainya.
Laporan ini memberikan informasi yang antara lain berupa :
a. Informasi truk, yaitu material yang diangkut, asal material, tempat
pengangkutan, pengelompokan waktu, nomor truk dan lain
sebagainya.
b. Informasi digger, seperti berapa material yang digali, tempat
penimbunan material, pengelompokan waktu, nomor digger dan
lain sebagainya.
c. Status truk, digger, dan peralatan penunjang yang lainnya.
2. Laporan berupa ringkasan
Menyediakan semua informasi yang berkaitan dengan sistem informasi
penting. Laporan standar terdiri dari :
a. Laporan ringkasan prioritas alat muat
b. Kapasitas penimbunan
c. Jarak tempuh dan waktu tempuh truk.