Вы находитесь на странице: 1из 33

GD. 318 Fotogrametri.

II

Transparansi
Kuliah
Bambang Rudianto
Program Studi Teknik Geodesi
Jurusan Teknik Geodesi
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
E-mail : rudianto@itenas.ac.id

Version : Januari 2015


FOTOGRAMETRI
Photogrammetry has been Fotogrametri adalah seni,
defined as the art, science and
ilmu dan teknik untuk
technology of obtaining
reliable information about memperoleh data yang
physical objects and the sebenarnya tentang
environment through processes
obyek-obyek fisik dan
of recording, measuring and
interpreting photographic keadaan disekitarnya
image and patterns or melalui proses
recorded radiant electromnetic
perekaman, pengukuran,
energy and other phenomena.
Sumber:
dan penafsiran citra
American Society for Photogrammetry and Remote
Sensing (ASPRS)
fotografik dan pola
radiasi enersi
elektromagnetik yang
terekam
FOTOGRAMETRI

Secara umum, fotogrametri adalah ilmu


yang mempelajari teknik pemetaan dengan
memanfaatkan foto udara (citra fotografi)
sebagai data dasar hingga menjadi data
geo-informasi (peta)
filosofis :
Peta Foto
Input : Peta Garis
Proses : Output :
DEM
- Foto Udara Restitusi Foto Model proses
Udara Absolut aplikasi-
- GCP aplikasi
lain

tidak mempunyai koordinat


foto udara skala tidak seragam
(image)
terdapat kemiringan

restitusi
orientasi : dalam, relatif, absolut
fotogrametri

pasangan foto udara (model) yang


model absolut sudah terorientasi secara absolut
proses pemetaan fotogrametri secara umum

pemotretan
foto udara
udara

restitusi titik kontrol tanah


foto (GCP

foto udara
terorientasi

plotting

geo-informasi
pemotretan
faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam perencanaan pemotretan

skala peta orientasi, lokasi,


skala foto hasil
jumlah jalur
hasil akhir pemotretan
terbang

spesifikasi tilt, drift, crab,


jumlah foto udara
gerakan gambar
kamera yang yang
keseluruhan yang
dimiliki dihasilkan
diperkenankan

musim dalam
tahun, waktu hot spot
spesifikasi
pemotretan, (tempat-tempat
pesawat persentase panas)
awan
skala peta hasil akhir

tinggi terbang
pesawat ?

skala foto jenis kamera


udara hasil yang
pemotretan ? digunakan ?

skala
peta hasil
akhir
skala foto udara hasil pemotretan

panjang fokus f
skala foto udara hasil pemotretan
tinggi terbang H'
Jenis kamera udara (aerial camera)

berdasarkan data yang direkam :


Kamera udara non digital
Kamera digital

berdasarkan ukuran foto yang dihasilkan :


Kamera Large Format (LF) : (23 x 23) cm atau (9 x 9) inchi
Kamera Medium Format (MF) :
Kamera Small Format (SF) : (3,5 x 3,5) cm

berdasarkan besarnya sudut peliputan


Narrow Anggle (NRA) : f = 204,8 mm 205 mm ; = < 60o
Normal Angle (NA) : f = 209,5 mm 210 mm ; = 60o 70o
Wide Angle (WA) : f = 152,4 mm 152 mm ; = 75o 100o
Super Wide Angle (SWA) : f = 88,9 mm 89 mm ; = > 100o

berdasarkan ketelitan geometri


Kamera metrik
Kamera non-metrik
pengaruh fokus terhadap luas daerah liputan

untuk skala 1 : 5.000


f = 210 mm , H' = (210 x 5.000) = 1050 m
= 60o 70o
f = 150 mm , H' = (150 x 5.000) = 750 m
= 75o 100o
f = 88 mm , H' = ( 88 x 5.000) = 440 m
= > 100o

semakin besar fokus, maka tinggi terbang pesawat


semakin tinggi dan luas daerah peliputan (caverage) pada
satu kali exposure semakin kecil
posisi kamera udara pada pesawat udara
Spesifikasi kamera
Spesifikasi kamera udara:
mempunyai resolving yang baik pada seluruh permukaan film dan dapat
menghasilkan gambar yang jelas
angular distortion dan distorsi lain kecil (kalibrasi terakhir ?)
angular visual field efektif sehingga sinar masuk merata keseluruh
permukaan
shutter speed 1/50 s/d 1/1000 detik

contoh menentukan intervelometer :


format foto = (23 x 23) cm ; overlap = 65 % ;
kecepatan pesawat udara = 200 km/jam ; skala foto udara 1 : 12.000
P
1 x ukuran format foto x bil. skala foto
i
100 0,35 x 23 cm x 12.000
17,40 det
kecepatan pesawat udara 55 m /det
Drift dan crab
Spesifikasi pesawat udara

spesifikasi pesawat udara :


kapasitas penumpang
kecepatan maksimum
dan minimum
ketinggian maksimum
dengan muatan penuh
stabilitas pesawat udara
batas penglihatan
penerbangan
ruang kerja
jarak tempuh
biaya operasi
daerah hotspot
Sosialisasi

Sosialisasi kepada aparat penguasa wilayah setempat dan


masyarakat, maksud dilakukannya proyek pemetaan
fotogrametri

Adanya pemasangan tanda-tanda, seperti : pilar-pilar


(bencmark), premark yang kebetulan berada dilokasi milik
masyarakat

Ijin penerbangan :
Departemen perhubungan
Angkatan udara (angkasapura)
Instansi lain yang berwenang
PEMOTRETAN

FOTO UDARA
adalah citra fotografi hasil perekaman kamera dari sebagian permukaan
bumi yang diliput dari pesawat udara pada ketinggian tertentu.
Agar daerah yang terpotret satu sama lain dapat disambung (mosaik), maka
pada setiap foto udara harus ada bagian daerah yang terpotret lebih dari satu
kali, dengan demikian setiap lembar foto udara akan saling bertampalan
(overlaping) dengan foto udara yang bersebelahan.
pertampalan ke depan (overlap)
Overlap adalah cakupan area yang terekam pada foto udara yang diliput
secara berurutan dalam satu jalur terbang

pertampalan ke depan
(overlap)

dalam misi pemotretan umumnya overlap


(P) = 65 % 5 %
pertampan ke samping (sidelap)

Sidelap dalah cakupan area yang terekam pada foto udara yang diliput pada
dua jalur terbang yang berurutan

(sidelap)
pertampalan ke samping

dalam misi pemotretan umumnya sidelap (P) = 25 % 5 %


Jalur terbang, overlap, sidelap
batas daerah pemotretan

Jalur terbang no. 1

Jalur terbang no. 2

Jalur terbang no. 3


sudut kemiringan (t = tilt)

sb. kamera udara sb. kamera udara

grs gaya berat


t=0
t0

pemotretan udara
pengelompokan foto udara

a. Foto udara tegak (vertikal) b. Foto udara miring (oblique)


- tegak sempurna - miring sekali (hight oblique)
- senget / hampir tegak - miring rendah (low oblique)
dipotret dengan sumbu kamera
diarahkan setegak mungkin dipotret dengan sumbu kamera
Jika sumbu kamera benar- tidak dalam kondisi tegak
benar tegak pada saat
pemotretan, maka bidang foto
Foto udara senget
akan sejajar dengan bidang
(near vertical photograph)
datum

Foto udara tegak sempurna


(truly vertical)
foto udara : tegak , miring

foto udara tegak foto udara miring


foto udara : tegak, miring, senget
foto udara vs peta

Foto Udara, Peta,


Sifat proyeksi foto udara adalah Sifat proyeksi pada peta
perspektif (sentral) adalah orthogonal
foto udara metrik

berwarna pankromatik
atribut pada foto udara metrik
GD. 318 Fotogrametri. II

Bambang Rudianto
Program Studi Teknik Geodesi
Jurusan Teknik Geodesi
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
E-mail : rudianto@itenas.ac.id

Version : Januari 2015


Tugas : Perencanaan Pemotretan

PETA KERJA
Skala 1 : 10.000
Area tersebut akan dilakukan pemetaan fotogrametri, dengan ketentuan sebagai
berikut:
hasil akhir adalah peta foto 1 : 1.000
overlap 60 % , sidelap 20 %

Tugas :
1. Hitung berapa jumlah foto udara yang diperlukan
2. Gambarkan distribusi titik kontrol tanah dengan
- titik kontrol planimetrik = 6 b dan tinggi 6 = b
- titik kontrol planimetrik = 4 b dan tinggi 4 = b
- titik kontrol planimetrik = 4 b dan tinggi 6 = b

RUMUS-RUMUS :
pertampalan ke depan (overlap) : P % = ((S-B).100 %)/s
pertampalan ke samping (sidelap) : Q % = ((S-A).100 %)/s
ukuran daerah satu kali ekposure : S = s x bilangan skala foto
format foto udara : s = 23 cm
basis udara : B = S(1- (P/100))
jarak antara 2 jalur terbang : A = S(1 (Q/100))
basis foto : b = s(1-(P/100)
Streoscopic neatmodel : sn = b.{s-(s(Q/100))}
Model efektif (stereoscopic neatmodel)

(sn)
w
sn b.w

b P
b s 1
100
Q
w s 1
100
Templete

Model efektif (streoscopic neatmodel)

Вам также может понравиться