Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
II
Transparansi
Kuliah
Bambang Rudianto
Program Studi Teknik Geodesi
Jurusan Teknik Geodesi
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
E-mail : rudianto@itenas.ac.id
restitusi
orientasi : dalam, relatif, absolut
fotogrametri
pemotretan
foto udara
udara
foto udara
terorientasi
plotting
geo-informasi
pemotretan
faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam perencanaan pemotretan
musim dalam
tahun, waktu hot spot
spesifikasi
pemotretan, (tempat-tempat
pesawat persentase panas)
awan
skala peta hasil akhir
tinggi terbang
pesawat ?
skala
peta hasil
akhir
skala foto udara hasil pemotretan
panjang fokus f
skala foto udara hasil pemotretan
tinggi terbang H'
Jenis kamera udara (aerial camera)
Ijin penerbangan :
Departemen perhubungan
Angkatan udara (angkasapura)
Instansi lain yang berwenang
PEMOTRETAN
FOTO UDARA
adalah citra fotografi hasil perekaman kamera dari sebagian permukaan
bumi yang diliput dari pesawat udara pada ketinggian tertentu.
Agar daerah yang terpotret satu sama lain dapat disambung (mosaik), maka
pada setiap foto udara harus ada bagian daerah yang terpotret lebih dari satu
kali, dengan demikian setiap lembar foto udara akan saling bertampalan
(overlaping) dengan foto udara yang bersebelahan.
pertampalan ke depan (overlap)
Overlap adalah cakupan area yang terekam pada foto udara yang diliput
secara berurutan dalam satu jalur terbang
pertampalan ke depan
(overlap)
Sidelap dalah cakupan area yang terekam pada foto udara yang diliput pada
dua jalur terbang yang berurutan
(sidelap)
pertampalan ke samping
pemotretan udara
pengelompokan foto udara
berwarna pankromatik
atribut pada foto udara metrik
GD. 318 Fotogrametri. II
Bambang Rudianto
Program Studi Teknik Geodesi
Jurusan Teknik Geodesi
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
E-mail : rudianto@itenas.ac.id
PETA KERJA
Skala 1 : 10.000
Area tersebut akan dilakukan pemetaan fotogrametri, dengan ketentuan sebagai
berikut:
hasil akhir adalah peta foto 1 : 1.000
overlap 60 % , sidelap 20 %
Tugas :
1. Hitung berapa jumlah foto udara yang diperlukan
2. Gambarkan distribusi titik kontrol tanah dengan
- titik kontrol planimetrik = 6 b dan tinggi 6 = b
- titik kontrol planimetrik = 4 b dan tinggi 4 = b
- titik kontrol planimetrik = 4 b dan tinggi 6 = b
RUMUS-RUMUS :
pertampalan ke depan (overlap) : P % = ((S-B).100 %)/s
pertampalan ke samping (sidelap) : Q % = ((S-A).100 %)/s
ukuran daerah satu kali ekposure : S = s x bilangan skala foto
format foto udara : s = 23 cm
basis udara : B = S(1- (P/100))
jarak antara 2 jalur terbang : A = S(1 (Q/100))
basis foto : b = s(1-(P/100)
Streoscopic neatmodel : sn = b.{s-(s(Q/100))}
Model efektif (stereoscopic neatmodel)
(sn)
w
sn b.w
b P
b s 1
100
Q
w s 1
100
Templete