Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB III

HASIL DAN DISKUSI

3.1. Hasil
3.1.1 Titrasi Asam Basa Secara Konduktometri
Setelah percobaan selesai dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Daya hantar (L) Aquades = 18,87 mV
Daya hantar (L) HCl 0.1 N = 27,73 mV

ml NaOH mV
1 21,63
1 17,03
1 15,97
1 12,9
1 8,03
0.5 7,6
0.5 6,3
0.5 6,1
0.5 5,8
0.5 3,7
0.5 2,4
0.5 1,5
0.5 - 1,1
0.5 - 1,3
0.5 - 2,4
1 - 20,5
1 - 28,7
1 - 29,1
1 - 29,5
1 - 32,7

Tabel 3.1 Data Konduktivitas yang Diperoleh Setiap Penambahan ml NaOH


30

20

10

0
L (mV) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111213 141516 1718 19 20
-10

-20

-30

-40

Penambahan NaOH (ml)

Grafik 3.1 Konduktivitas yang Diperoleh Setiap Penambahan ml NaOH

3.1.2 Menentukan Kelarutan AgCl secara Konduktometri

Pengukuran Ke- (mV) Rata-Rata


Larutan
1 2 3 (mV)
AgCl Jenuh 40,1 50,3 46,4 45,6
KCl 0,01 36,8 37,5 36,3 36,87
KNO3 0,01 19,5 18,7 19,2 19,13
AgNO3 0,01 158,7 168,2 157,4 161,43
Aquadest 22,8 12,6 21,2 18,87
KCl 0,1 16,9 16,8 17,1 16,93

Tabel 3.2 Kelarutan beberapa bahan

3.2. Diskusi
3.2.1 Titrasi Asam Basa Secara Konduktometri
Dari hasil percobaan yang dilakukan, pada saat penambahan pertama
NaOH, daya hantar yang didapatkan langsung menurun dibandingkan sebelum
penambahan dengan NaOH, begitu seterusnya sampai pada penambahan terakhir.
Hal ini sesuai dengan teori Daya hantar terus menurun, karena ion H+ diganti ion
Na+ yang yang lebih lambat. Hal ini dapat dilihat pada grafik 3.1 yang
menunjukkan bahwa setiap penambahan larutan NaOH maka nilai konduktivitas
larutan berkurang dan grafik terlihat menurun. Tetapi pada percobaan tidak
ditemukan titik ekivalen dari titrasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengukuran
yang terus menurun. Sedangkan pada teori Setelah titik ekivalen, kelebihan ion
OH- sangat memperbesar daya hantar. Tetapi hasil pengukuran daya antar
semakin rendah.

3.2.2 Konstanta Sel Konduktansi, Hantaran jenis, dan Hantaran Molar


Tahanan (R) dari suatu penghantar listrik berbanding lurus dengan panjang
(l) dan berbanding terbalik dengan luas penampang (A). Suatu larutan dengan
konsentrasi yang berbeda akan mempunyai hantaran jenis yang berbeda, karena
volume larutan dengan konsentrasi berbeda mengandung ion yang berbeda.
Adapun untuk mendapatkan nilai hantaran jenis (Ls) dapat digunakan persamaan

Ls = L l
A

Keterangan : L = daya hantar (mho)

Ls = daya hantaran jenis (mho/cm)

A = luas penampang bahan, luas elektroda (cm 2)

l = panjang bahan, jarak antar elektroda (cm)

Setelah mendapatkan nilai Ls, kita bisa mengetahui nilai hantaran molar
dengan menggunakan persamaan
A = Ls
C

C = konsentrasi molar zat terlarut (mol dm-3 )

Ls = daya hantaran jenis (S m-1 )

A = hantaran molar(S m-1 )


3.2.3 Menentukan Kelarutan AgCl secara Konduktometri
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapat daya hantar AgCl jenuh yang
diukur secara konduktometri adalah 45,6 mV. Untuk KCl 0,1 N sebesar 16,93
mV , KCl 0,01 N sebesar 36,87 mV, KNO 3 0,01 N sebesar 19,13 mV, AgNO3 0,01
N sebesar 161,43 mV dan aqudest sebesar 18,87 mV. Daya hantar yang paling
besar dari semua bahan yang diukur, yaitu AgNO3 0,01 N dan yang paling kecil
adalah KCl 0,1 N. Pada Percobaan ini bahan yang dipakai adalah AgCl jenuh
yang memiliki nilai konduktansi sebesar 45,6 mV. L ion larutan AgCl jenuh
didapatkan sebesar 26,73 mho/cm dengan nilai kelarutan sebesar 0,00209. Larutan
AgCl merupakan larutan elektrolit. AgCl merupakan senyawa ionik yang bila
dilarutkan dalam air, maka menjadi larutan elektrolit. Larutan AgCl akan
terionisasi sempurna dan berubah menjadi ion-ion dalam larutannya yaitu ion
Ag+ dan Cl-, sehingga larutan AgCl ini memiliki muatan-muatan negatif dan
positif yang muatan-muatan tersebut dapat menghantarkan listrik. Dikarenakan
AgCl dapat terionisasi sempurna, maka larutan AgCl merupakan larutan elektrolit
kuat.
AgCl yang digunakan adalah AgCl jenuh. Pengaruh konsentrasi pada
pengukuran daya hantar listrik ini adalah semakin besar konsentrasi larutan, maka
daya hantar listriknya semakin besar pula. Hal ini dikarenakan semakin pekat
konsentrasi larutan, maka semakin banyak AgCl yang terlarut dalam air sehingga
menyebabkan semakin banyak AgCl yang terionisasi dan menghasilkan muatan-
muatan negatif dan positif. Apabila semakin banyak muatan-muatan dalam larutan
maka semakin banyak arus listrik yang dihantarkan hal ini tentunya akan
menyebabkan nilai daya hantar listrik suatu larutan akan semakin besar.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan:
1. Hantaran sama dengan hantaran jenis, karena nilai konstanta sel
konduktansi nya bernilai 1
2. Suatu larutan dengan konsentrasi yang berbeda akan mempunyai hantaran
jenis yang berbeda, karena volume larutan dengan konsentrasi berbeda
mengandung ion yang berbeda.
.
4.2. Saran
Setelah dilakukan praktikum, kami menyarankan supaya semua variabel
yang ada didalam buku penuntun praktikum agar kita bisa mengetahui semua
langkah-langkah percobaan dan mendapatkan hasil yang kita inginkan. Dan alat-
alat yang digunakan lengkap serta bahan-bahan yang masih bagus.

Вам также может понравиться