Вы находитесь на странице: 1из 5

1.

Dari 50 siswa terdapat 30 orang yang gemar lagu-lagu pop, 25 orang gemar lagu-lagu
dangdut, dan 6 orang yang tidak gemar lagu pop maupun dangdut. Bila dipanggil satu-
satu secara acak sebanyak 100 kali maka harapan terpanggilnya kelompok siswa
yang hanya gemar lagu-lagu dangdut adalah
A. 15 kali
B. 28 kali
C. 30 kali
D. 50 kali
(EBTANAS 1998)
Jawaban: B

50 P D 50 = (30 x) + x + (25 x) + 6
50 = 61 x
30-x x 25-x x = 11
Penggemar pop saja = 30 11 = 19
Penggemar dangdut saja = 25 11 = 14
G

14
P(dangdut) =
50
14
frekuensi harapan (dangdut) = x 100 = 28
50

2. Dari 900 kali percobaan lempar undi dua buah dadu bersama-sama, frekuensi
harapan muncul mata dadu berjumlah 5 adalah
A. 300
B. 225
C. 180
D. 100
(EBTANAS 1999)
Jawaban: D
Dua dadu berarti n(S) = 36
A : kejadian muncul mata dadu berjumlah 5
A = {(1,4),(4,1),(2,3),(3,2)} n(A)=4
n(A) 4 1
P(A)= = =
n(S) 36 9
Fharapan (A) = P(A) x n
1
= x 900
9
= 100

3. Sebuah dadu dilemparkan sebanyak 180 kali maka frekuensi harapan munculnya
mata dadu kurang dari 6 adalah
A. 60
B. 90
C. 120
D. 150
(EBTANAS 1990)
Jawaban: D
Sebuah dadu berarti n(S) = 6
A : kejadian muncul mata dadu kurang dari 6
A = {1,2,3,4,5} n(A) = 5
n(A) 5
P(A)= =
n(S) 6
Fharapan (A) = P(A) x n
5
= x 180
6
= 150

4. Dari 60 Kli pelemparan sebuah dadu, maka frekuensi harapan munculnya mata dadu
faktor dari 6 adalah
A. 10 kali
B. 20 kali
C. 30 kali
D. 40 kali
(EBTANAS 1993)
Jawaban: D
Sebuah dadu berarti n(S) = 6
A : kejadian muncul mata dadu faktor dari 6
A = {1,2,3,6} n(A) = 4
n(A) 4
P(A)= =
n(S) 6
Fharapan (A) = P(A) x n
4
= x 60
6
= 40

5. Sebuah dadu dilempar 240 kali


Frekuensi harapan munculnya bilangan prima adalah
A. 40 kali
B. 60 kali
C. 120 kali
D. 160 kali
(EBTANAS 1992)
Jawaban: C
Sebuah dadu berarti n(S) = 6
A : kejadian muncul mata dadu prima
A = {2,3,5} n(A) = 3
n(A) 3 1
P(A)= = =
n(S) 6 2
Fharapan (A) = P(A) x n
1
= x 240
2
= 120
6. Jika sebuah dadu dilempar 36 kali, maka frekuensi harapan muncul mata dadu
bilangan prima adalah
A. 6 kali
B. 12 kali
C. 18 kali
D. 24 kali
(EBTANAS 1996)
Jawaban: C
Sebuah dadu berarti n(S) = 6
A : kejadian muncul mata dadu prima
A = {2,3,5} n(A) = 3
n(A) 3 1
P(A)= = =
n(S) 6 2
Fharapan (A) = P(A) x n
1
= x 36
2
= 18

7. Satu dadu hitam dan satu dadu putih dilemparkan serentak satu kali lempar. Berapa
kemungkinan keluarnya jumlah 5 atau 10 dari kedua dadu itu?
1
A.
9
1
B.
12
7
C.
36
5
D.
36
(EBTANAS 1987)
Jawaban: C
Dua dadu berarti n(S) = 36
A : kejadian munculnya mata dadu berjumlah 5
A = {(1,4),(4,1),(2,3),(3,2)} n(A) = 4
B : kejadian munculnya mata dadu berjumlah 10
B = {(6,4),(4,6),(5,5)} n(B) = 3
P(A B)= P(A) + P(B)
4 3
= +
36 36
7
=
36

8. Pada percobaan melempar dua dadu, nilai kemungkinan muncul mata 1 pada dadu
pertama atau mata 4 pada dadu kedua ialah
2
A.
12
11
B.
36
1
C.
6
2
D.
36
(EBTANAS 1986)
Jawaban: B
Dua dadu berarti n(S) = 36
A : kejadian munculnya mata 1 pada dadu pertama
A = {(1,1),(1,2),(1,3),(1,4),(1,5),(1,6)} n(A) = 6
B : kejadian munculnya mata 4 pada dadu kedua
B = {(1,4),(2,4),(3,4),(4,4),(5,4),(6,4)} n(B) = 6
Karena ada satu anggota A dan B yang sama, maka berlaku rumus:
P(A B)= P(A) + P(B) P(A B)
6 6 1
= + -
36 36 6
11
=
36

9. Sebuah paku paying dijatuhkan ke atas lantai sebanyak 120 kali. Frekuensi harapan
ujung paku menghadap ke atas adalah
1
A.
2
1
B.
4
C. 60
D. 120
(EBTANAS 1991)
Jawaban: C
Kemungkinannya ada 2, yaitu ujung paku menghadap ke atas atau ke bawah. Jadi,
n(S) = 2
A : kejadain ujung paku menghadap ke atas
P(A) =
Fharapan (A) = P(A) x 120
1
= x 120
2
= 60
10. Sebuah kantong berisi 15 kelereng hitam, 12 kelereng putih dan 25 kelereng biru. Bila
sebuah kelereng diambil secara acak maka peluang terambilnya kelereng putih
adalah
1
A.
10
3
B.
13
1
C.
4
1
D.
2
(EBTANAS 1999)
Jawaban: B

15H
12P 1 Putih
15B

Jumlah bola dalam kantong = n(S)= 15 + 12 + 25 = 52

n(putih)
P(putih)=
n(S)
12
=
52
3
=
13

Вам также может понравиться