Вы находитесь на странице: 1из 4

26

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Dasar Penegakan Diagnosis
Diagnosis Klinis Demam Dengue
1. Demam 27 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik.
2. Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie, purpura,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun
berupa uji tourniquet positif.
3. Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
4.Adanya kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau di sekitar
rumah.
5. Leukopenia <4.000/mm3
6.Trombositopenia <100.000/mm3
Apabila ditemukan gejala demam ditambah dengan adanya dua atau lebih tanda
dan gejala lain, diagnosis klinis demam dengue dapat ditegakkan.
Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue
1. Demam 27 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus (kontinua)
2. Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie, purpura,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun
berupa uji Tourniquette yang positif
3. Sakit kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital
4. Adanya kasus demam berdarah dengue baik di lingkungan sekolah, rumah atau
di sekitar rumah
a. Hepatomegali
b. Adanya kebocoran plasma yang ditandai dengan salah satu:
Peningkatan nilai hematokrit, >20% dari pemeriksaan awal atau dari data
populasi menurut umur
Ditemukan adanya efusi pleura, asites
Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
c. Trombositopenia <100.000/mm3
Adanya demam seperti di atas disertai dengan 2 atau lebih manifestasi klinis,
ditambah bukti perembesan plasma dan trombositopenia cukup untuk
27

menegakkan diagnosis Demam Berdarah Dengue.


Tanda bahaya (warning signs) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
syok pada penderita Demam Berdarah Dengue.
4.1 Dasar Penatalaksanaan
1. Bila anak dapat minum
a. Berikan anak banyak minum
Dosis larutan per oral: 1 2 liter/hari atau 1 sendok makan tiap 5 menit.
Jenis larutan per oral: air putih, teh manis, oralit, jus buah, air sirup, atau susu.
b. Berikan cairan intravena (infus) sesuai dengan kebutuhan untuk dehidrasi
sedang. Berikan hanya larutan kristaloid isotonik, seperti Ringer Laktat (RL) atau
Ringer Asetat (RA), dengan dosis sesuai berat badan sebagai berikut:
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15 40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
2. Bila anak tidak dapat minum, berikan cairan infus kristaloid isotonik sesuai
kebutuhan untuk dehidrasi sedang sesuai dengan dosis yang telah
dijelaskan di atas.
Infus RL
Cara Kerja: keunggulan terpenting dari larutan Ringer Laktat adalah
komposisi elektrolit dan konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang
dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan kation utama dari plasma
darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di
plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan
berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan
untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik
termasuk syok perdarahan.
Indikasi : mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi
dan syok hipovolemik. Ringer laktat menjadi kurang disukai karena
menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik, karena akan
menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme
anaerob.
28

Kontraindikasi : hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis


laktat.
Adverse Reaction : edema jaringan pada penggunaan volume yang besar,
biasanya paru-paru.
Peringatan dan Perhatian : Hati-hati pemberian pada penderita edema perifer
pulmoner, heart failure/impaired renal function & pre-eklamsia.
Parasetamol
Parasetamol dianggap sebagai inhibitor lemah sintesis prostaglandin
(PG). Secara in vivo, parasetamol memilki efek yang mirip dengan
selektif COX-2 inhibitor. Meskipun parasetamol menurunkan PG,
namun efeknya tidak mengurangi peradangan pada rheumatoid
arthritis seperti COX-2 inhibitor yang lainnya. Selain itu, penelitian
menerangkan bahwa parasetamol bekerja sebagai inhibitor lemah
COX-1 dan COX-2 dimana konsentrasi asam arakidonat rendah.
Injeksi parasetamol secara Intravena memberikan keuntungan dengan
bekerja secara cepat memberikan efek analgetik dan mengurangi
penggunaan opioid. Singkatnya, parasetamol IV menawarkan
pengobatan jangka pendek rasa sakit dan demam. Namun, pemberian
parasetamol melalui IV harus berhati-hati pada pasien dengan berat
badan di bawah 50 Kg.
Omeprazole
Omeprazole bekerja menghambat sekresi asam lambung dengan cara
berikatan pada pompa H+K+ATPase (pompa proton) dan
mengaktifkannya sehingga terjadi pertukaran ion kalium dan ion
hydrogen dalam lumen sel. Omeprazole berikatan pada enzim ini
secara irreversibel, tetapi reseptor-H2 tidak dipengaruhi. Secara klinis,
tidak terdapat efek farmakodinamik yang berarti selain efek obat ini
terhadap sekresi asam. Pemberian melalui oral dari obat ini
menghambat sekresi asam lambung dan stimulasi pentagastrik.
Indikasi: Pengobatan jangka pendek tukak duodenal dan yang tidak
responsif terhadap obat-obat antagonis reseptor H2.
Efek samping: Diare, mual, sakit kepala, sembelit dan perut kembung
pernah dilaporkan tetapi jarang. Pada sejumlah pasien, ruam kulit
29

mungkin terjadi. Efek samping yang terjadi biasanya ringan.


Omeprazole umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
kontraindikasi: tidak diberikan pada penderita hipersensitif terhadap
omeprazole
Konselin dan Edukasi
a. Penjelasan mengenai diagnosis, komplikasi, prognosis, dan rencana tatalaksana.
b. Penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya (warning signs) yang perlu
diwaspadai dan kapan harus segera ke layanan kesehatan.
c. Penjelasan mengenai jumlah cairan yang dibutuhkan oleh anak.
d. Penjelasan mengenai diet nutrisi yang perlu diberikan.
e. Penjelasan mengenai cara minum obat.
f. Penjelasan mengenai faktor risiko dan cara-cara pencegahan yang
berkaitan dengan perbaikan higiene personal, perbaikan sanitasi
lingkungan, terutama metode 4M plus seminggu sekali, yang terdiri atas:
a. Menguras wadah air, seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga,
tempat minum burung, dan penampung air kulkas agar telur dan jentik
Aedes aegypti mati.
b. Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes aegypti tidak
dapat masuk dan bertelur.
c. Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat
menampung air hujan agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelur
nyamuk Aedes aegypti.
d. Memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk
Aedes aegypti berkembang biak.
e. Tidak menggantung baju, menghindari gigitan nyamuk, membubuhkan
bubuk abate, dan memelihara ikan.

Вам также может понравиться