Вы находитесь на странице: 1из 23

This is the html version of the file http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/4483.pdf.

Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.


Page 1
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
1
HUBUNGANKEPATUHANMENGGUNAKANKELAMBU
BERINSEKTISIDADENGANKEJADIANPENYAKITMALARIA
DITINGKATRUMAHTANGGADESABAUHO
KECAMATANTASIFETOTIMURKABUPATENBELU
AngeloZ.P.LeoSoro*),ZumrotulChoiriyyah,S.Kep.,Ns.,M.Kes.**),Faridah
Aini,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.K.M.B.**).
*)MahasiswaSTIKESNgudiWaluyoPSIK
**)DosenSTIKESNgudiWaluyo.
ABSTRAK
Penyakitmalariamerupakansalahsatupenyakityangmenjadimasalah
kesehatandiProvinsiNTThampir90%desayangadadiProvinsiNTTendemis
malaria.Penyakitinimasihmenjadipenyebabkematianibu,balita,danibuhamil
sertadapatmenurunkanproduktifitastenagakerja.Penggunaankelambu
berinsektisidamerupakancarayangefektifuntukpencegahankontakdengan
vektormalariakarenaselainsebagaipenghalangsecarafisikterhadapnyamuk,
aktivitasinsektisidayangterkandungdidalamnyadapatmembunuhnyamuk.
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuihubungankepatuhan
menggunakankelambuberinsektisidadengankejadianpenyakitmalariadi
TingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupatenBelu.
Penelitianinimerupakanpenelitiankuantitatifmenggunakanpendekatan
observasionalanalitikdengandesaincrosssectional.Populasidalampenelitianini
adalahkepalakeluargayangadadiwilayahDesaBauhoKecamatanTasifeto
TimurKabupatenBelu.Pengambilansampeldenganmenggunakanteknik
nonrandom(nonprobabilty)denganjumlahsampel64responden.
Hasilpenelitianinidapatdiketahuibahwa100%respondenyangpatuh
dalampenggunakankelambuberinsektisidanamuntidakmenderitapenyakit
malaria.Pada35,3%respondenyangtidakpatuhdalampenggunaankelambu
berinsektisidanamunmenderitapenyakitmalaria,sedangkan64,7%responden
tidakpatuhdalampenggunaankelambuberinsektisidanamuntidakmenderita
penyakitmalaria.Halinimenunjukkanadahubungankepatuhanmenggunakan
kelambuberinsektisidadengankejadianpenyakitmalariaditingkatrumahtangga
DesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupatenBelu(pvalue=0,001).
Hasilpenelitianini,dapatdisarankanbagikeluargauntukberupaya
meningkatkankepatuhanpenggunaankelambuberinsektisidaditingkatrumah
tanggasehinggapenyakitmalariadapatdikendalikan.
Katakunci
:Kepatuhan,KelambuBerinsektisida,KejadianMalaria
Page 2
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu

A.PENDAHULUAN
Malariamerupakansalah
satupenyakitmenularyang
masih
menjadi
masalah
kesehatanmasyarakatdunia
termasukIndonesia.Separuh
pendudukduniaberisikotertular
malaria.Lebihdari100negara
yangmasihendemisdengan
penyakitmalaria.Penyakitini
mempengaruhitingginyaangka
kematianbayi,balitadanibu
hamil.Setiaptahunlebihdari
500jutapendudukdunia
terinfeksimalariadanlebihdari
1.000.000orangmeninggal
dunia
Mengingatintensitasdari
penularanmalariadinegara
negarayangterkenadampak
palingburuk,yangdiperkirakan
ada6,6jutakasusmalariadan
20.000kematianakibatmalaria
padatahun2013.Sekitar3,2
miliarorangdi97negaradan
teritoriberesikoterinfeksi
malaria,menurutWHO(World
HealthOrganization)pada
tahun2013,diperkirakanada
198jutakasusmalariadiseluruh
dunia,82%diantaranyaberada
diwilayahAfrika.Malaria
menjadipenyebabdarisekitar
584.000kematiandiseluruh
duniadanperkiraantelah
menewaskan453.000anakdi
bawahusialimatahun.
Penyakitmalariamasih
ditemukandiseluruhprovinsidi
Indonesia.BerdasarkanAPI,
dilakukanstratifikasiwilayah
dimanaIndonesiabagianTimur
masukdalamstratifikasimalaria
tinggi,stratifikasisedangdi
beberapawilayahdiKalimantan,
Sulawesi.Plasmodiumpenyebab
malariayangadadiIndonesia
terdapatbeberapajenisyaitu
plasmodium
falciparum,
plasmodiumvivax,plasmodium
malariae,dan
plasmodium
ovale.
Penyakit
malaria
merupakansalahsatupenyakit
yangmenjadimasalahkesehatan
diprovinsiNTThampir90%
desayangadadiProvinsiNTT
endemismalaria.Penyakitini
masihmenjadipenyebab
kematianbagibayi,balitadan
ibuhamilsertadapat
menurunkanproduktifitastenaga
kerja.Penyakitinijugasalah
satupenyakitmenularyang
upayapengendaliannyamenjadi
komitment
global
dalam
MilleniumDevelopmentGoals
(MDGs),Tahun2012kasus
malariapositiftertinggidi
KabupatenLembatasebanyak
22.083kasus,sedangkankasus
terendahdiKotaKupang
sebanyak
284
kasus.
Berdasarkandatapadatahun
2012
Kabupaten
Belu
merupakansalahsatuwilayah
yangmemilkiangkakejadian
malaria
tertinggi
ketiga
sebanyak11.646orang.
masihterdapatperilaku
penggunaankelambuyangsalah
padamasyarakatsetempat,
mulaidariketidakpatuhan
hinggapenggunaankelambu
berinsektisidayangtidakbenar.
Penelitianinibertujuan
untukmengetahuihubungan
kepatuhan
menggunakan
kelambuberinsektisidadengan
kejadianpenyakitmalariadi
TingkatRumahTanggaDesa

Page 3
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
3
BauhoKecamatanTasifeto
TimurKabupatenBelu.
B.METODE
Penelitianinimerupakan
penelitian
kuantitatif
menggunakan
pendekatan
observasionalanalitikdengan
studipotonglintang(cross
sectional).
Penelitian
ini
dilakukanditingkatrumah
tanggadesaBauhoKecamatan
TasifetoTimurKabupatenBelu.
Populasidalamadalahseluruh
KKyangadadidesaBauho
KecamatanTasifetoTimur
KabupatenBeluyangberjumlah
176.Sampeldalampenelitianini
sebanyak64orangyangdiambil
menggunakantekniksampling
purposivesecaranonrandom
(nonprobability).Penelitianini
menggunakan
instrumen
penelitianberupakuesioner.
Metodepengumpulandata
dibagimenjadi2yaknidata
primerdandatasekunder.
Analisisdatamenggunakan
analisisunivariatdananalisis
bivariat,untukmengetahui
hubunganantarakepatuhan
penggunaan
kelambu
berinsektisidandankejadian
malariadenganujistatistikchi
kuadrat(chisquare)dengan
tingkatkemaknaan95%(=
0,05).
C.HASILPENELITIAN
Berdasarkanpengambilandata
penelitianyangdilakukandi
DesaBauhoterhadap64
respondenyaitukepatuhan
penggunaankelambudengan
kejadianpenyakitmalaria
sebagaiberikut:
Tabel1.DisribusiFrekuensi
Kepatuhan
Penggunaan
KelambuBerinsektisida1bulan
terakhir
Kepatuhan
Penggunaan
Kelambu
FrekuensiPersentase
Tidakpatuh
34
53,1
Patuh
30
46,9
Total
64
100
Tabel1menunjukkan
bahwasebanyak34KK
responden(53,1%)dinyatakan
tidakpatuhdalampenggunaan
kelambuberinsektisidasaat
tidur.HalinidikarenakanKK
jarangmenggunakankelambu
berinsektisida
dengan
memasukkanseluruhujung
kelambudibawahkasuratau
tikarsebanyak13KK(20,3%),
jarangmengecekkelambu
berinsektisidaterlebihdahulu
(sudahdalamkeadaantertutup)
sebelumtidursebanyak10KK
(15,6%),
jarang
tidur
menggunakan
kelambu
berinsektisidapadamalamhari
sebanyak1KK(1,6%),jarang
tidurmenggunakankelambu
berinsektisidabiarpuntidakada
nyamuksebanyak3KK(4,7%),
jarangmemperhatikankondisi
kelambuberinsektisida(tidak
dalamkeadaanterbuka)saat
keluardaritempattidur
sebanyak16KK(25%),jarang
menggunakan
kelambu
berinsektisidapadamalamhari
biarpunkamarterasapanas
sebanyak1KK(1,6%),jarang
mencucikelambuberinsektisida
menggunakanairbiasasebanyak
6KK(9,4%),jarangmenjemur
kelambuberinsektisidaditempat
yangtidakterkenasinar
mataharisebanyak7KK

Page 4
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
4
(10,9%),jarangmenggunakan
kelambuberinsektisidabiarpun
didalamkamarsudah
menggunakanobatantinyamuk
bakarsebanyak10KK(15,6%),
jarang
mengikat
atau
menggulungkelambupadasiang
harisebanyak2KK(3,1%).
BegitupunKKyangyang
tidakpernahmenggunakan
kelambuberinsektisidadengan
memasukkanseluruhujung
kelambudibawahkasuratau
tikarsebanyak3KK(4,7%),
tidakpernahmencucikelambu
berinsektisidamenggunakanair
biasasebanyak9KK(14,1%),
tidakpernahmenggunakan
kelambuberinsektisidabiarpun
didalam
kamar
sudah
menggunakanobatantinyamuk
bakarsebanyak10KK(15,6%).
Tabel1menunjukkan
sebanyak30KKresponden
(46,9%)
patuh
dalam
penggunaan
kelambu
berinsektisida.
Berdasarkan
kuesioner
penelitian
menunjukkanbahwaKKyang
selalumenggunakankelambu
berinsektisida
dengan
memasukkanseluruhujung
kelambudibawahkasuratau
tikarsebanyak48KK(75%),
selalumengecekkelambu
berinsektisidaterlebihdahulu
(sudahdalamkeadaantertutup)
sebelumtidur,sebanyak54KK
(84,4%),
selalu
tidur
menggunakan
kelambu
berinsektisidapadamalamhari
sebanyak63KK(98,4%),selalu
tidurmenggunakankelambu
berinsektisidabiarpuntidakada
nyamuksebanyak61KK
(95,3%),selalumemperhatikan
kondisikelambuberinsektisida
saatkeluardaritempattidur
(tidakdalamkeadaanterbuka)
sebanyak48KK(75%),selalu
menggunakan
kelambu
berinsektisidapadamalamhari
biarpunkamarterasapanas
sebanyak63KK(98,4%),selalu
mencucikelambuberinsektisida
menggunakanairbiasasebanyak
49KK(76,5%),selalu
menjemur
kelambu
berinsektisidaditempatyang
tidakterkenasinarmatahari
sebanyak57KK(89,1%),selalu
menggunakan
kelambu
berinsektisidabiarpundidalam
kamarsudahmenggunakanobat
antinyamukbakarsebanyak53
KK(82,8%),selalumengikat
ataumenggulungkelambupada
siangharisebanyak62KK
(96,9%).
Tabel.2DistribusiFrekuensi
KejadianMalaria1Bulan
Terakhir
Kejadian
Malaria
FrekuensiPersentase
Malaria
12
18,8
Tidak
Malaria
52
81,2
Total
64
100
Padatabel2menunjukkan
yang
menderita
malaria
sebanyak12KK(18,8)yang
terdapatpadadi3dusunantara
lainDusunBoesebanyak5KK
danDusunSakaloongsebanyak
3KK(25%),DusunOeleu
sebanyak3KK(25%).Halini
terjadikarenaKKmenggunakan
kelambuberinsektisidatetapi
tidak
mencakup
secara
keseluruhanke3indikatoryang
ada,salahsatunyaadalah

Page 5
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
5
pemakaiankelambusudahbenar
tetapidalamperawatankelambu
danwaktupenggunaantidak
dilakukandenganbenar.Selain
ituKKmasihmenggunakanobat
nyamukbakarwalaupunsudah
mendapatkan
pembagian
kelambuberinsektisida.Seperti
yangdisampaikanolehDinkes
Lumajang(2014)kejadian
malariadapatdipengaruhi
dipengaruhijugaolehfaktor
lainantaralainumurpadausia
mudalebihberisikoterinfeksi
yanglebihhebatkarenabelum
matangnyasystemimunpada
usiamudasedangkanpadausia
tuadisebabkanolehpenurunan
dayatahantubuh.
Daritabel2jugadapat
diketahuibahwayangtidak
menderitamalariasebanyak52
KK(81,2%).Inimenunjukkan
berbagaiupayapenanggulangan
malariasalahsatudiantaranya
adalahmenggunakankelambu
berinsektisida.MenurutDepkes
(2009)salahsatucarauntuk
meminimalkankontakantara
manusiadenganvektornyayaitu
denganpemakaiankelambu
berinsektisidayangtahanlama
(longlastinginsecticidetreated
netsatauLLIN).Penggunaan
kelambuberinsektisidaini
merupakancarayangefektif
untukpencegahankontak
denganvektormalariakarena
selainsebagaipenghalangsecara
fisikterhadapnyamuk,aktivitas
insektisidayangterkandungdi
dalamnyadapatmembunuh
nyamuk
(Yahya,
2011).
Kelambuberinsektisidayang
telahdirekomendasikanoleh
WorldHealthOrganization
(WHO)sejakNovember2004
amanbagimanusiadantelah
digunakanolehbanyaknegara.
Hasilpenelitianinidiperkuat
olehpenelitianHusindi
PuskesmasSukamerindaKota
Bengkulu,dimanaorangyang
tidurmalamtidakmenggunakan
kelambumempunyairesiko
terkenamalaria5,8kalilebih
besardibandingkandengan
orangyangmenggunakan
kelambuberinsektisidapada
malamhari.
Selainituadajuga
beberapapencegahanmalaria
yaituperilakumasyarakatyang
tidakkeluarrumahpadamalam
hari,adanyakekebalantubuh
yangdapatmelawanparasit
malaria,menghindariatau
mengurangigigitannyamuk
malariadengancaramengolesi
badandenganobatantigigitan
nyamuk,memakaiobatnyamuk
bakar,memasangkawatkasa
padajendela,menjauhkan
kandangternakdarirumahdan
meletakkankandangternakpada
lokasiyangtepat(cattle
barrier),membersihkantempat
perindukan/istirahatnyamuk,
dengancaramembersihkan
semaksemakdisekitarrumah,
melipat
kainkain
yang
bergantungan,mengusahakan
didalamrumahtidakterdapat
tempattempatyanggelap,
mengalirkangenangangenangan
airdanmenimbungenangan
genanganair,membunuh
nyamuk
dewasa
dengan
penyemprotan
insektisida,
membunuhjentikjentikdengan
menebarkanikanpemakanjentik
danpemberianlarvasida,

Page 6
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
6
Pemberianobatpencegahan
malaria.
Tabel3.HubunganKepatuhan
Penggunaan
Kelambu
BerinsektisidadenganKejadian
Malaria
Tabel3menunjukkan
bahwasecarastatistikada
hubunganyangbermaknaantara
kepatuhantidurmenggunakan
kelambubersinsektisidadengan
kejadianmalaria.Sebanyak12
KK(35,3%)respondenyang
tidakpatuhdalampenggunaan
kelambu
berinsektisida
mengalamikejadianmalaria,
sedangkanrespondenyangtidak
patuhnamuntidakmenderita
malariasebanyak22KK
(64,7%).PadakelompokKK
yangpatuhdalammenggunakan
kelambu
berinsektisida,
sebanyak30KK(100%)dari
KKtersebuttidakmengalami
kejadianmalaria.Hasiluji
statistikmenggunakanujichi
squaremenunjukkanpvalue
sebesar0,001(p<0,05).Halini
berartiHoditolak,sehingga
dapatdiambilkesimpulanbahwa
adahubunganyangbermakna
antarakepatuhanpenggunaan
kelambuberinsektisidadengan
kejadianmalariaditingkat
rumahtanggaDesaBauho
KecamatanTasifetoTimur
KabupatenBelu,dimanaKK
yangtidakpatuhdalam
penggunaan
kelambu
berinsektisidaakanberisiko
0,647kalilebihbesar
dibandingkanKKyangpatuh
dalampenggunaankelambu
berinsektisidauntukterkena
malaria.
Berdasarkan
hasil
penelitian,KKyangpatuhdalam
penggunaan
kelambu
berinsektisidatidakadayang
menderitamalariadalam1bulan
terakhir.Haliniterjadikarena
KKsudahmelakukanhalyang
benaryangmencakupke3
indikatorkepatuhanpenggunaan
kelambuberinsektisidabaikitu
penggunaankelambuyang
benar,waktupenggunaan
kelambumaupunperawatan
kelambuberinsektisida.
MenurutWHO(1995)
penggunaankelambuakan
menghindariterjadinyakontak
langsungantaranyamukdengan
manusia,dandengankelambu
tersebutdiharapkanmasskilling
darinyamukmalariadapat
dicegahdibandingkandengan
yangtidakmenggunakan
kelambu.MenurutBarodji
(2001)menyatakanbahwa
semakinbesarproporsipenduduk
yangpatuhmemakaikelambu
makaakansemakinrendah
angkakesakitanmalaria.Hasil
studiinijugasejalandengan
penelitianSuharmanto(2000)
bahwarespondenyangtidak
menggunakankelambuberisiko
7,54kaliuntukterkenamalaria
Kepatuhan
Penggunaan
Kelambu
KejadianMalaria
Total
P
value
OR(CI
95%)
Malaria
TidakMalaria
n
%
f
%
f
%
TidakPatuh
12
35,3
22
64,7
34100
0,001
0,647
(0,505
0,829)
Patuh
0
0
30
100
30100
Total
12
18,8
52
81,2
64100

Page 7
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
7
dibandingkanmerekayang
menggunakankelambu.
Pencegahan
kejadian
malariasecaraindividujuga
dapatdicegahdenganterlibat
dalamperilakupencegahan
dengantidurmenggunakan
kelambuyangtelahdipoles
insektidadanmemperkecil
pajanandenganmengendalikan
aktivitaspadamalamhari.Hasil
studidiThailandmenunjukkan
peningkatanrisikoterjadinya
penyakit2,45kaliuntukbukan
penggunakelambudan1,52
6,44kaliuntukpenggunaan
yangtidakteraturdibandingkan
merekayangmenggunakan
secarateratur.
KKyangtidakpatuh
dalampenggunaankelambu
berinsektisida
mengalami
kejadianmalariainiterjadi
karenaKKtidakmenjalankan
secara
keseluruhan
Ke3
indikator
kepatuhan.
Berdasarkanhasilpenelitian
Husin
di
Puskesmas
SukamerinduKotaBengkulu,
orangyangtidurmalamtidak
menggunakan
kelambu
mempunyairesikoterkena
malaria5,8kalilebihbesar
dibandingkandenganorang
yangmenggunakankelambu
berinsektisidapadamalamhari.
KKyangtidakpatuh
namun
tidak
mengalami
kejadianpenyakitmalariadalam
1bulanhaliniterjadibukan
karenaKKtidakmenggunakan
kelambuberisektidanamun
kurangpatuhterutamatidak
mencakupsecarakeseluruhan
ke3indikatorkepatuhan
menggunakan
kelambu
berinsektisida.Selainituobat
nyamukbakarmasihdigunakan
KKsebagaisalahpencegahan
terhdapgigitannyamuk.Sejalan
denganpenelitianyang
dilakukanolehRubiantietal
padatahun(2008)dalamSanti
(2014)diPuskesmasParuga,
NusaTenggaraBaratyang
mengatakancaralainuntuk
mengurangirisikotergigitoleh
nyamukmalariasalahsatunya
adalahdenganmenggunakan
obatantinyamukkarenaobat
antinyamukinimengandung
zatkimiasintetik(allterin,
transflutrin,
bioalltherin,
esbiothrindanlainlain)yang
sudahdibentuksedemikian
rupayangdihantarkanmelalui
asapsehinggamampuuntuk
membunuh
nyamuk
dan
seranggalainnya.Meskipun
telahmemilikikelambu,
masyarakatjugatetapmemakai
antinyamukagarterhindardari
gigitannyamuk.
Terdapatbeberapafaktor
seseorangtidakterkenapenyakit
malaria
diantaranya
mendapatkankekebalanalami
orangyangpernahmenderita
malariasebelumnyaataupernah
terinfeksimalariabiasanyaakan
membentukimunitassehingga
akanlebihtahanterhadapinfeksi
malaria.Selainitudipengaruhi
tidakberadadiluarrumahpada
malam.Sejalandenganhasil
penelitiaHarijanto(2000),
mengatakanadahubungan
antarakebiasaankeluarrumah
padamalamharidengan
kejadianmalariakarena
nyamukAnophelesbetina
bersifateksofilik,lebihbanyak

Page 8
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
8
beradadiluarrumah,karena
banyaknya
tempattempat
perindukan.Sepertiberadadi
sawah,tambaktambakudang
yangterlantar,pembangunan
waduk,dandilingkunganrumah
yangbanyakgenangan
genanganair,sehinggadengan
banyaknyanyamukyangtinggal
diluarrumahdanmasyarakat
yangmempunyaikebiasaan
beradadiluarrumahakan
meningkatkan
kejadian
penyakitmalaria.
Kebiasaannyamukyang
mencaridarahadalahpada
malamhari,makapemakaian
kelambu
berinsektisida
merupakanupayayangefektif
untuk
menghindari
dan
mencegahkontakantaranyamuk
danorangsehatpadasaattidur
padamalamhari,karenamelihat
nyamuk
anopheles
aktif
menggigitpadamalamhariyaitu
Puncakaktivitaspertamaterjadi
malamdanpuncakkedua
menjelangpagihari.
Hubungan
kepatuhan
penggunaan
kelambu
berinsektisidadengankejadian
malariapadapenelitianinijuga
sejalandenganpenelitianMasra
(2002)dimanaStudicase
controldiBandarLampung
memberikanhasilbahwa
kebiasaantidakmemakai
kelambusewaktutidurmemiliki
risikomendapatkanmalaria5,55
kalidibandingkanmemakai
kelambu.Studisejenisinidi
Banjarnegarajugamenunjukkan
bahwatidakmemakaikelambu
secarateratursetiapmalam
mempunyai
risikoterkena
malaria1,87kalidibandingkan
pendudukyangmenggunakan
kelambusecarateratur.
D.KESIMPULAN
1.Sebanyak34KK(53,1%)
dinyatakantidakpatuhdalam
penggunaan
kelambu
berinsektisidasaattidur,
sedangkansebanyak30KK
(46,9%)
patuh
dalam
penggunaan
kelambu
berinsektisidasaattidur.
2.Sebagianbesarresponden
dalampenelitianinitidak
mengalamimalaria,yaitu
sebanyak52KK(81,2%),
sedangkanyangmengalami
kejadianmalariaadalah
sebanyak12KK(18,8%).
3.Ada
hubungan
yang
bermaknaantarakepatuhan
penggunaan
kelambu
berinsektisida
dengan
kejadianmalariaditingkat
rumahtanggaDesaBauho
KecamatanTasifetoTimur
KabupatenBelu(pvalue=
0,001;OR=0,647).
E.SARAN
1.BagiPemerintahatauInstansi
Hendaknyahasilpenelitian
inidiharapkandijadikan
sebagaimasukkanuntuk
meningkatkanupayapromosi
kesehatanberupapenyuluhan
mengenai
penggunaan
kelambuberinsektisidauntuk
mencegahkejadianmalaria.
2.BagiMasyarakat
Hendaknyahasilpenelitian
inidapatdijadikansebagai
masukkanbagikeluarga
tentangkepatuhandalam
penggunaan
kelambu
berinsektisida,baikmulai

Page 9
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
9
daricaramenggunakan
kelambuberisektisidayang
benar,waktupenggunaan
kelambuberinsektisidadan
perawatan
kelambu
berinsektisida.
3.BagiPenelitiselanjutnya
Hendaknya
peneliti
selanjutnya
dapat
mengendalikanvariabellain
yang
mempengaruhi
penelitianiniantaralain
menggunakanobatanti
nyamukbakar,tidakkeluar
rumahpadamalamharidan
penggunaantanamanobat
pengusir
nyamuk.seperti
tanamanlavender,seraidan
daunsirih.
DAFTARPUSTAKA
Arikunto,Suharsini.(2013).
ProsedurPenelitiansuatu
PendekatanPraktik.Jakarta:
PTRinekaCipta.
DitjenPP&PL.(2008).Pedoman
PenatalaksanaanKasus
Malaria.Jakarta:.Depkes
RI.
DitjenPP&PL.(2011).Pedoman
PenggunaanKelambu
BerinsektisidaMenuju
EliminasiMalaria.Jakarta:
KemenkesRI.
DitjenPP&PL.(2011).Buletin
JendelaDatadanInformasi
KesehatanEpidemiologi
Malaria.Jakarta:Kemenkes
RI
DinkesNTT.(2012).ProfilDinas
KesehatanNTT.Kupang:
DinkesProp.NTT.
DinkesLumajang.2014.FaktorHost
YangMempengaruhi
TerjadinyaPenyakitMalaria.
Diakses15Agustus2015,
from
http://file/hostfactormalariadi
seasedinkeslumajang.htm
Firmansyah,Dkk.(2013).Efikasi
KelambuBerinsektisida
SetelahPencucianBerulang
TerhadapNyamuk.Diakses
21April,2015,from
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal
/files.pdf.
Faradila,Dkk.(2013).Penggunaan
KelambuBerinsektisida
TerhadapPengendalian
PenyakitMalariaDiBonto
BahariKabupaten
Bulukumba.Diakses21
April,2015,from
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal
/files.pdf.
Ghozali.(2007).AplikasiAnalisis
MultivariateDengan
ProgramSPSS.Semarang:
UniversitasDiponegoro.
Hdayat,A.AzizAlimul.(2014).
MetodePenelitianDan
TeknikAnalisisData.Jakarta:
salembaMedika.
Harijanto,Dkk.(2009).Malaria:
DariMolekulerkeKlinis.
Jakarta:EGC.
Irianto,Koes.(2013).Parasitologi
Medis(Medical
Parasitology).Bandung:
AlfaBeta

Page 10
HubunganKepatuhanMenggunakanKelambuBerinsektisidaDenganKejadianPenyakit
MalariaDiTingkatRumahTanggaDesaBauhoKecamatanTasifetoTimurKabupaten
Belu
10
Notoadmodjo,Soekidjo.(2012).
MetodologiPenelitian
Kesehatan.Jakarta:Rineka
Cipta.
Nursalam.(2013).Metodologi
PeneltianIlmuKeperawatan
PendekatanPraktis,Edisi3.
Jakarta:SalembaMedika.
PrabowoA.(2007).Mencegahdan
MengatasiMalaria.Jakarta:
PuspaNawatu.
Rahmadiliyani,Nina.2013.
HubunganPenggunaan
KelambuBerinsektisidaDan
KejadianMalariaDiDesa
KepayangKecamatanKusan
HiliKabupatenTanah
Bumbu.Diakses15Agustus
2015,fromhttp://s..ac.stikes
husada.id/jurnal/files.pdf.
Soedarto.(2009).Pengobatan
PenyakitParasit.Jakarta:CV
AgungSeto
Susanna,Dewi.(2010).Dinamika
PenularanMalaria.Jakara:
UniversitasIndoneasia(UI
Press).
Suparyanto.(2010).Konsep
Kepatuhan.Diakses23April,
2015,from
http://www.materi/Konsepke
patuhan.htm.
Santi.(2014).Hubunganantara
FaktorIndividuDanFaktor
LingkunganDengan
KejadianMalariaDiDesa
sungaiAyak3Kecamatan
BelitungHilirKabupaten
sekadau.Diakses15Agustus
2015,http://
http://fkdt.ac.id/jurnal/files.pd
f.
Soedarto.(2011).Malaria,cetakanI.
Jakarta:CVagungSeto.
Sugiyono.(2011).MetodePenelitian
KuantitatifDanR&D.
Bandung:Alfabeta.
Sorontou,Yohanna.(2014).Ilmu
MalariaKlinik.Jakarta:
EGC
Sucipto,CecepDani,(2014).Manual
LengkapMalaria.
Yogyakarta:Gosyen
Publishing
Yahya.(2012).Penggunaan
KelambuBerinsektisida
PermethrindiDesaSeleman
KecamatanTanjungAgung
KabupatenMuaraEnim
SumateraSelatan.Diakses22
April,2015,from
http://www.balitbangnovdasu
msel.com/
data/download/.pdf.
Zulkoni,H.Akhsin.(2011).
Parasitologi.Yogyakarta:
NuhaMedika.

Вам также может понравиться