Вы находитесь на странице: 1из 14

ETIKA PROFESI KEBIDANAN DAN HUKUM KESEHATAN

BY : H. IKHSAN YUSDA PP,SH,LLM


TANGGAL : 27 3 - 2010

1. ETIKA
2. HUKUM
3. KODE ETIK
4. UNDANG-UNDANG
Ke empat ini ada persamaan serta ada juga perbedaannya.
Etika atau Hukum adalah : yang mengatur kehidupan dengan tujuan yang sama,
untuk mengatur tertibnya dan tentramnya pergaulan hidup dalam masyarakat,tetapi
pengertian hukum dan etika berbeda.
Etika berasal dari kata Yunani yaitu Eithos yang berarti yang baik, yang layak
yang mana ini merupakan norma-norma, nilai-nilai/pola tingkah laku kelompok
profesi tertentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.
Yang dimaksud dengan pekerjaan profesi adalah (profesio berarti pengakuan )
antara lain adalah :
Pekerjaan dokter (dr)
Pekerjaan dokter gigi (drg)
Apoteker (S.Farm,APT)
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Wartawan
Hakim
Pengacara
Akuntan
Etika profesi yang tertua adalah : Etika kedokteran dan Kesehatan yang
merupakan prinsip-prinsip moral / asas-asas akhlak yang harus diterapakan oleh para
dokter dan para medik dalam hubungannya dengan pasient, teman sejawatnya dan
masyarakat umumnya karena pada waktu dahulu dokter ini profesinya multi
fungsi karena tidak saja melakukan pengobatan, tapi juga melakukan pembedahan,

1
RR, karena tugas-tugas kesehatan dilakukan seluruhnya oleh dokter, oleh karena
perkembangan jaman kemudian adanyan dokter gigi, perawat, bidan
Pekerjaan profesi mempunyai cirri-ciri sbb :
Mengikuti pendidikan sesuai dengan standar nasional
Pekerjaannya berdasarkan etika profesi
Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan
Pekerjaannya legal melalui perizinan
Anggotanya belajar sepanjang hayat
Anggotanya bergabung di dalam suatu organisasi profesi
Ciri cirri Profesi adalah :
Pekerjaan seumur hidup, bukan sampingan
Perlu pendidkn khusus, lama, dituntut standar yg tinggi
Merupakan suatu pengabdian dari suatu kelompok masyarakat
untuk merealisir nilai-nilai ttt yg menjunjung tinggi
Control dan penilaian hanya dilakukan oleh kelompok profesi itu
sendiri
Adapun persamaan profesi dan perkejaan adalah sama-sama mencari nafkah
Landasan etika kedokteran, kebidanan, dan kesehatan sbb ;
Sumpah Hippocrates (460 377 SM) karena dia yang pertama secara
ilmiah memdeklarasikan memberi pelayanan kesehatan dan mendidik
mahasiswa untuk menjalankan misinya Dasar hokum kesehatan yang
pertama dan tertinggi sumber dari segala hokum kesehatan / etika
Deklarasi Geneva ( 1948 )
Internasional Code Of Medical Ethis (1949)
Lafal Sumpah Dokter Indonesia ( 1960)
Kode Etika Kedokteran Indonesia ( 1983 )
Standar profesi :
Pedoman yg hrs diikuti tenaga kes dlm menjalankan tugas profesinya
Leenen dalam SPM :
Ketelitian,kecermatan

2
Standar medis
Kemampuan rata-rata
Proporsional
Tujuan tindakan
4D
Duty,Derelection of duty, Damage, Drect
SEJARAH KELAHIRAN HUKUM DI INDONESIA
TANGGAL : 29 Maret 2010
Pernyataan pernyataan ( deklarasi ) ikatan Dokter Sedunia ( World Medical
Association = WMA) antara lain :
1. Deklarasi Geneva (1948) tentang lafal Sumpah Dokter
2. Deklarasi Hel Sinki (1964) tentang Riset Klinik
3. Deklarasi Sydney ( 1968) tentang Saat Kematian
4. Deklarasi OSLO ( 1970 ) tentang Pengguguran kandungan atas
indikasi klinik
5. Deklarasi Tokyo (1975) tentang Penyiksaan
Hukum secara ilmiah adalah : seperangkat kaidah / norma-norma yang dibuat
oleh penguasa/ sekelompok individu untuk kepentingan mareka dan apabila di
langgar akan mendapat sanksi tegas yang bersifat mengikat dan mamaksa demi
tercapainya tujuan dan kepentingan mereka.
Unsur unsur pembentuk hukum adalah
Kaidah / norma
Dibuat oleh penguasa / pemerintah bersifat dominant
Untuk kepentingan pemerintah
Sanksi tegas
Mengikat misalnya : UU lalu lintas th 2006 tentang wajib helm, setiap
membawa kendaraan membawa SIM
Terpaksa
Untuk tercapainya tujuan untuk kepentingan sipembuat
Bisa juga dibentuk unsur unsur etika :

3
Kaidah / norma
Dibuat oleh sekelompok individu pemegang profesi yang bersifat
dominant
Untuk kepentingan sipembuat
Sanksi tidak tegas
Tidak mengikat
Tidak memaksa
Tercapainya tujuan dan kepentingan sipembuat
Hukum menurut pakar H.M.Noor Purwosutjipto SH
Hukum adalah Keseluruhan norma yang oleh penguasa Negara / penguasa
masyarakat yang berwenang menetapkan hokum dinyatakan / ditetapkan sebagai
peraturan yang mengikat bagi sebagian seluruh anggota masyarakat dengan tujuan
untuk mengadakan suatu cara yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.
Penguasa yang berwenang menetapkan hukum
a. Dalam Negara RI
MPR, DPR, ( Pusat / Daerah ), penguasa penguasa pemerintah yang
berwenang mengatur materi tertentu didalam lingkungan daerah hukumnya,
hakim panglima TNI dan Kapolri.
MPR TAP MPR
DPR UU bersama dengan pemerintah ( Departemen )
Departemen KepMen, Instrumen, Permen ( Permenkes, Kepmenkes,
Instrumenkes)
Hakim Vonis Hakim
Panglima TNI / Kapolri : Surat Keputusan bersama Daerah (Perda)
misalnya : Perda Kota Bukittinggi No. 260/2002 tentang PEKAT
Maksiat,Miras,Judi/Togel, Perda Kota Padang Wajib Pakai Jilbab
b. Dalam Masyarakat
Kepala Suku dan Kepala Marga
Hukum terbagi 2 a.l :
1. Public Recht / Public Laws

4
Hukum yang mengatur kepentingan kepentingan umum, harus
ada unsur Negara didalamnya.
Contohnya :
a. Hukum Pidana / Criminal Laws
Hukum tentang kejahatan dan pelanggaran
Misalnya : Pembunuhan, Kecelakaan Lalu Lintas, Tindak
pidana Korupsi ( TIPIKOR)
b. Hukum Internasinal / HI
2. Privat Recht / Private Laws ( Hukum Perseorangan )
Hukum yang mengatur perseorangan dengan yang
lain/perseorangan dengan benda.
Contohnya : Hukum perdata
Hukum perdata terbagi :
1. Persamaan Recht = Hukum Perseorangan Maal praktek
2. Zaken Recht = Hukum yang mengatur tentang kebendaan
contohnya : Hukum Perbankan, Hukum pajak
3. Verbintenissen Recht = Hukum yang mengatur tentang
perjanjian, contohnya : Hukum bisnis, Hukum Dagang,
Hukum Perusahaan, Hukum asuransi Bidan dan patien
transaksi terapiutik, Rekam Medik
4. Erf Recht = hokum Keluarga dan waris
Hukum Kesehatan unik karena dia bias masuk dalam hokum
perdata serta pidana dan privat & publik

Hukum Publik maal Praktek


Hukum adalah perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan
dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat
Hukum adalah perdata mengatur subjek dan antar subjek dalam hubungan
internasional relasi ( kedudukannya sederajat )

5
Kitab UU Hukum Perdata (KUH Perdata ) berasal dari Burgerlijk Wetboek
(BW) zaman Belanda yang mulai berlaku di Indonesia pada tanggal 30
April 1887
Hukum Pidana adalah peraturan mengenai hokum
Kitab UU Hukum Pidana (KUHP) berasal dari
Wetboek Van Strafrecht zaman Belanda dan mulai berlaku di Indonesia pada
tanggal 1 Januari 1918 dalam masalah pidana kedudukan
penguasa/pemerintah lebih tinggi
Azaz dibidang hokum azaz konkerdansi sementara azaz yang ada di
Belanda di sama kan dengan di Indonesia yaitu ada 2 :
1. Sistem pemerintahan Lurah, Camat, Wali Kota, Bupati Sistem
Belanda
2. Sistem hokum Hukum Perdata, Pidana diberlakukan di Indonesia
Sementara hukum Belanda sendiri berasal dari Perancis Code Napoleon / Code
Penal, di perancis yang membuat hukum Kaisar Perancis Napoleon Banaparte
III yang dikenal dgn Bapak Hukum Dunia
Hukum Kesehatan menurut AD Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
(Perhuki) adalah : semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan / pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini menyangkut hak dan
kewajiban baik dari perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima
pelayan kesehatan maupaun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam
segala aspeknya, organisasi,sarana dan pedoman,standard pelayanan medik, ilmu
pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber sumber hukum lainnya.
Hukum kedokteran serta etika dan hukum kesehatan merupakan bagian dari
hukum kesehatan yaitu yang menyangkut asuhan / pelayanan kedokteran ( Medical
Care / service )
Jenis jenis upaya kesehatan :
1. Kesehatan Keluarga
2. Perbaikan Gizi
3. Pengamanan makanan dan minuman
4. Kesling

6
5. Kesehatan Kerja
6. Kesehatan jiwa
7. Pemberantasan penyakit
8. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
9. Penyuluhan kesehatan masyarakat
10. Pengamanan sedian farmasi dan alat kesehatan
11. Pengamanan zat adiktif
12. Kesehatan sekolah
13. Kesehatan olah raga
14. Pengobatan tradisional
15. Kesehatan matra
Tenaga kesehatan adalah : setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan mll pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan
PRODUK HUKUM
TANGGAL : 3 April 2010

Produk Hukum UU
Produk etika
Devisi Hukum & Per UU an di Pusat Tujuan penyerdehanaan Kodifikasi
penyatuan seluruh UU yang saling berkaitan
Contoh : UU Kes, KUHP,KUH Perdata Produk Belanda Hasil Kodifikasi
9 UU UU Kes ini merupakan produk hukum yang bernuansa luas di bidang
kesehatan, sehingga 9 UU di bidang kesehatan yang telah ada sebelumnya harus di
cabut, karena sudah di akomodir dalam UU ini termasuk diantaranya UU Pembukaan
Apotik (1953),UU Pokok Kesehatan (1960), UU Tenaga Kesehatan (1963), UU
Hygiene (1966), UU Tenaga kesehatan Jiwa (1966), karena pada waktu yang sama
dengan proses kelahiran UU kesehatan ini di Indonesia berkembang pula pengetahuan
Hukum Kesehatan yang relative baru, maka kini ada dua istilah yang makin sering
didengar yaitu UU Kesehatan dan Hukum Kesehatan.

7
UU Kesehatan bersifat KETENTUAN PAYUNG
1. UU Kesehatan
2. Membawahi peraturan yang ada
3. adapun peraturan / produk kesehatan yang akan di buat harus sesuai
dengan UU Kesehatan dan tidak boleh bertentangan dengan UU
Kesehatan No 23
Sebab Aborsi diperbolehkan adalah :
1. Boleh dilakukan oleh karena ada indikasi
2. Dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman/kompeten
3. Dilakukan oleh sarana kesehatan
PROLEGNAS Rancangan UU yang disahkan 260 RUU termasuk salah
satunya RUU Kesehatan tahun 2008 legal Aborsi, Praktek Keperawatan
Antara Hukum Kesehatan dan UU Kesehatan terdapat kesamaan mengenai
ketentuan ketentuan hak yang berkaitan dengan bidang kesehatan tetapi juga ada
perbedaannya, oleh sebab itu keduanya perlu di telaah terlebih dulu, untuk menjadi
perbedaannya antara Hukum Kesehatan dan UU kesehatan UU ini merupakan
salah satu usaha pemerintah dalam mencapai derajat kesehatan yang lebih baik bagi
seluruh anggota masyarakat, ini berkaitan dgn sasaran pembangunan di segala bidang
termasuk di bidang kesehatan dalam mencapai masyarakat adil dan makmur,
bagaimanapun kesehatan manusia seperti palaku pembangunan harus mendapat
perhatian yang cukup seperti di jelaskan dalam pasal 3 UU Kesehatan Tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan,dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal.
Perspektif UU Kesehatan dimana perspektif adalah pandangan kedepan dari UU
ini yang mana secara umum untuk melihat hubungan dokter dengan pasien yang
mempunyai landasan hukum, dapat dimulai dengan pasal 1313 KUHP : suatu
persetujuan adalah perbuatan dengan satu orang / lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang / lebih.
Dalam bidang pengobatan jelas ada hubungan / persetujuan antara pasien /
keluarga pasien dengan / orang dari / beberapa dokter Dokter / pihak pasien /
keluarga pasien memerlukan kepandaian & keterampilan Dokter untuk mengatasi

8
masalah kesehatannya / keluarganya, sedangkan di pihak lain para dari mempunyai
kepandaian & keterampilan yang dapat diberikan untuk kesembuhan pasien, dengan
demikian akibat persetujuan ini akan terjadi perjanjian antara dua pihak, ke dua pihak
bersetuju & berjanji untuk melakukan sesuatu dalam bidang pengobatan / kesehatan.
Akibat persetujuan & perjanjian ini akan terjadi Perikatan antara ke dua pihak di
atas ( Pasien & Dokter).
Dalam UU di jelaskan yang dimaksud dengan Perikatan adalah hubungan hukum
antara dua orang / lebih, dimana pihak yang lain berhak menuntut sesuatu dari pihak
yang lain sedangkan pihak yang lain itu berkewajiban memenuhi tuntutan itu. Dari
ketentuan ini dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan memang terjadi hubungan
antara pasien/keluarga yang meminta bantuan dengan dokter yang dengan keahlian
dan keterampilan yang dimilikinya sanggup memenuhi bantuan yang diminta pasien/
keluarga pasien. Dalam hal ini dikatakan pihak pasien / keluarga menuntut suatu
prestasi dari dokter
Prestasi melaksanakan tugas kita dalam memberikan kewajiban
Ketidakmampuan menjalankan kewajiban wan prestasi
Prestasi adalah dalam hukum perdata
Sesuatu yang dapat dituntut itu dinamakan Prestasi yang menurut UU
dapat berupa :
1. Menyerahkan sesuatu barang
2. Melakukan sesuatu perbuatan
3. Tidak melakukan sesuatu perbuatan
Dalam ikatan dokter dengan pasien, prestasi yang utama disini adalah
melakukan sesuatu perbuatan baik dalam rangka
preventif,kuratif,rehabilitatif,maupun promotif.
Dalam hal tertentu prestasi ini dapat pula tidak melakukan sesuatu
perbuatan misalnya Bila dokter menghadapi dengan apendiksitis
dalam stadium abses maka sikap dokter tersebut tidak melakukan
pembedahan apendiktomi jadi stadium ini adalah suatu prestasi
Kewajiban kita dalam melaksanakan terapiutik prestasi
Syarat sahnya suatu persetujuan adalah :

9
Berpedoman pada pasal 1320 KU Perd, perikatan / persetujuan itu
memerlukan pula syarat syarat yang perlu dipenuhi
Pembatalan persetujuan :
Persetujuan teraupeutik tidak selamanya berjalan mulus, kadang
kadang dapat terjadi salah / pihak tidak mau melanjutkan transaksi
dibidang pengobatan. Umumnya yang tidak mau malanjutkan transaksi
ini adalah dari pihak pasien maupun keluarga
Tidak lagi berkunjung untuk pemeriksaan ulang merupakan tidak
pemutusan ikatan. Namun bila ini terjadi pd pasien sedangkan dalam
perawatan, maka dari harus berhati-hati membiarkan pasien pulanh,
biarpun semua biaya perawatan telah dilunasi adalah tindakan yang
gegabah
Pada waktu dulu sering dokter hanya meminta pasien / keluarga
menandatangani didalam rekam medik pulang atas permintaan
sendiri/kadang-kadang hanya di tulis kependekannya Paps
Biarpun sudah memadai namun akan lebih baikbila pembatalan
persetujuan semula dilakukan secara benar yaitu melalui pembatalan
secara resmi pula
Dalam lembaran khusus dinyatakan bahwa dokter telah menjelaskan
keadaan pasien dan tindakan yang diperlukan namun pasien dan
keluarga meminta pulang dgn segala resiko diluar tanggung jawab
dokter. Lembaran pembatalan seperti ini akan mempunyai kekuatan
hak lebih kuat
Suatu pernyataan : apakah mungkin pihak dokter yang memutuskan
persetujuan tersebut? Jawabnya bias saja bila dokter menghadapi
pasien yang sudah tidak kooperatif dan tidak yakin lagi akan upaya
pengobatannya, maka dokter dapat angkat tangan & meminta pasien
berobat kepada dokter lain. Dalam hal ini sebaiknya dokter yang
menyatakan resume akhir untuk dokter yang akan melanjutkan
pengobatan & perawatan

10
Yang di utarakan diatas tadi adalah sesuai dengan ketentuan pasal 1338
KUH Perd Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku
sebagai UU bagi mereka yang membuatnya, persetjuan itu tidak bias
ditarik kembali selain dengan kesepakatan ke dua belah pihak / alasan
alasan yang oleh UU dinyatakan cukup untuk itu persetujuan harus
dilakukan itikat baik
Dalam pasal ini dijelaskan dinyatakan bahwa persetujuan yang telah
terjadi tidak dapatdibatalkan begitu saja, sebagai persetujuan yang kita
sebut sebagai transaksi / kontrak teraupeutik, berlaku sebagai UU
Namun kadang kadang pembatalan ini tidak selalu berjalan mulus.
Oleh karena itu dalam pemutusan transaksi teraupeutik dokter perlu
berhati-hati terhadap resiko yang mungkin timbul dikemudian hari
Pembatalan ini tidak selamanya harus tertulis sebagai sebab keadaan/
alasan alasan yang oleh UU dinyatakan cukup juga akan merupakan
bukti bahwa persetujuan tsb telah batal.

REPRODUKSI MANUSIA
TANGGAL 17 APRIL 2010
Ada tiga masalah :
1. Keguguran
2. Teknologi Reproduksi Buatan (Assisted Reproduktive Teknologi)
3. KB
Abortus :
Abortus dapat terjadi secara spontan / buatan
Abortus spontan dapat merupakan suatu mekanisme alamiah untuk
mengeluarkan hasil konsepsi yang abnormal
Abortus buatan (terminasi kehamilan) dapat bersifat :
Illegal (Ab. Provocatus Criminalis)
Ab. Buatan illegal yang dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten biasanya
memakai caranya seperti :

11
Memijit mijit perut bagian bawah
Memasukkan benda asing/jenis, tumbuh tumbuhan / rumput
rumputan ke dalam leher rahim
Pemakaian bahan bahan kimia yang di masukan ke jalan lahir dll
sehingga sering terjadi infeksi berat bahkan dapat berakibat fatal
Legal (Ab. Provocatus Therapeuticus)
Ab. Buatan legal dilakukan hanya berdasarkan indikasi medik :
Dengan persetujuan Bumil yang bersangkutan / suami
Dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten
Dilaksanakan disuatu sarana kesehatan tertentu
Cara yang digunakan untuk Ab buatan legal ini dapat berupa :
o Tindakan operasi (paling sering dgn cara kurate / aspirasi
vacuum
o Dengan cara medical
o Dilaksanakan di RS / Klinik
o Cara operatif itu dilakukan oleh tenaga yang ahli
Dalam Deklarasi OSLO (1970) tentang pengguguran / indikasi medik disebutkan
bahwa moral dasar yang dijiwai oleh seorang dokter adalah butir lafal sumpah dokter
yang berbunyi Saya akan menghormati hidup insani sejak saat pembuahan oleh
karena itu maka abortus buatan dengan indikasi medik hanya dilakukan dengan syarat
syarat sbb ;
1. Pengguguran hanya dilakukan sebagai suatu tindakan terapeutik
2. Suatu keputusan untuk menghentikan kehamilan sedapat mungkin disetujui
secara tertulis oleh orang orang dokter yang dipilih berkat kompetensi
professional mereka
3. prosedur itu hendaklah dilakukan oleh seorang dokter yang kompeten di
instalasi yang diakui oleh suatu otoritas yang sah
4. Jika dokter itu merasa bahwa hati nuraninya tidak membenarkan ia
melakukan pengguguran tersebut, maka ia berhak mengundurkan diri &

12
menyerahkan pelaksanaan tindakan medik itu kepada sejawatnya yang lain
yang kompeten
Meskipun pernyataan OSLO itu di dukung oleh Genera / Assembly dr WMA
( World Medical Association), namun tidak mengikat para anggotanya (ada Negara
yang melegalkan aborsi sebagai cara KB)
Dalam UU No.23 TH 1992 tentang Kesehatan tsb butir-butir yang berkaitan dgn
Abortus buatan legal sbb : pasal 15
Teknologi Reproduksi Buatan
Dalam dasawarsa terakhir ini kemajuan IPTEK Kesehatan dalam bidang
reproduksi manusia begitu pesatnya sehingga dewasa ini terdapat berbagai cara
pelaksanaan dalam upaya kehamilan di luar cara alami yang disebut : Teknologi
Reproduksi Buatan (TRB) & dlm UU Kesehatan disebut Kehamilan diluar cara
alami
TRB merupakan teknik dimana oosit dimanipulasi sebelum di tandur alihkan,
baik sebagai oosit maupun sebagai embrio. Hal ini dilakukan sebagai upaya terakhir
pengobatan pasangan kurang subur (Infertil), krn memerlukan biaya yang besar, dapat
menimbulkan distress pada pasangan yang bersangkutan, dan dgn cara lain mungkin
kehamilannya akan berhasil sejak lahirnya bayi tabung.
Semua cara cara tsb diatas & masalah lain seperti ;
Donasi oosit untuk wanita pasca menopause
Reproduksi pasca meninggal dunia (Post homous reproduction)
Ibu pengganti (Surrogate mother), mempunyai implikasi terhadap
hukum,agama & etik yang memerlukan pertimbangan berbagai pakar
terkait
Akhir ini masalah cloning muncul pula ke permukaan setelah Dr.Ian Wilmut dari
Scotland berhasil memanfaatkan teknologi transplantasi intisel, sehingga dapat
melahirkan seekor domba bernama Dolly
Penemuan ini telah menimbulkan gelombang kegelisahan, kepribadian krn
mungkin teknologi cloning dapat dilakukan pada manusia. Cloning sebenarnya bukan
hal yang baru sama sekali, dunia pertanian & kedokteran tlh lama mengenal &
mempraktekkannya

13
Cloning dalam bidang industri baik pada tumbuhan maupun pd hewan telah
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, yang menjadi masalah sekarang adalah
jika pengklonian individu (Manusia duplikat,kembaran indentik,manusia fotocopy)
memungkinkan dimasa depan, bagaimana sikap ilmuwan,agamawan, dan masyarakat
umumnya.
Bertitik tolak dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dari segi hukum, agama,
dan etika di Indonesia upaya kehamilan diluar cara alami tidak dapat dilakukan di
luar

14

Вам также может понравиться