Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB III

RESPONSI KASUS

A. Identitas

1. Identitas pasien

Nama : Ny F
Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Jalan Ikan Hiu 3 B, RT 01/02, Mayangan
2. Identitas suami
Nama : Tn. U
Umur : 30 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Jalan Ikan Hiu 3 B, RT 01/02, Mayangan

Masuk Rumah Sakit : 11 Maret 2017 Pukul 10.00 WIB


Keluar Rumah Sakit : 13 Maret 2017 Pukul 14.00 WIB

B. Subyektif
Autoanamnesis dan Heteroanamnesis dilakukan pada tanggal 11-13 Maret 2017.
1. Keluhan Utama
Nyeri perut kenceng-kenceng
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan nyeri perut kenceng-kenceng pada tanggal 11 Maret 2017
mulai pukul 05.30 WIB. Nyeri perut dirasakan hilang timbul dan merasa seperti ingin
BAB, kemudian pasien BAB, setelah BAB nyeri perutnya dirasakan makin sering dan
disertai keluar flek darah warna coklat. Kemudian pasien memeriksakan diri ke bidan
pukul 07.30 WIB. Dibidan diberi resep obat penghilang rasa sakit (nama obatnya lupa)
dan bidan melakukan pemeriksaan auskultasi, DJJ janin satunya tidak terdengar dan DJJ
janin satunya terdengar 125 kali per menit. Setelah melakukan pemeriksaan pasien
diperbolehkan pulang dengan dibekali obar anti nyeri.
Pasien pun pulang ke rumah, belum sempat minum obat yang diberikan oleh
bidan, nyeri perut semakin sering, nyeri yang dirasakan seperti diremas-remas dan
disertai keluar darah berwarna agak kecoklatan, encer, keluarnya banyak dan becampur

39
lendir. Kemudian suaminya membawa pasien ke IGD RSUD Dr. Moh. Saleh pukul
09.30 WIB. Di IGD, dilakukan pemeriksaan dalam dan sudah pembukaan sudah 8 cm,
effisment 80%, ketuban (+), teraba bagian selaput ketuban dan kepala janin hodge III.
His 310 55. TFU 2 jari setinggi pusat, namun DJJ tidak terdengar.
Pada umur kehamilan 2-4 bulan pasien mengeluh mual muntah setiap makan,
nafsu makan menurun, dalam sehari makan hanya satu kali. Pameriksaan ANC (Ante
Natal Care) mulai kehamilan 1.5 bulan, ke bidan, pemerikasaan ANC dilakukan setiap
bulan sekali. Pasien pernah USG 2 kali selama kehamilannya. USG pertama saat umur
kehamilan 5 bulan, ke dr Sp.OG dan dinyatakan bahwa hasil USG nya janinnya kembar,
satu janin sehat, tetapi janin satunya kecil. USG ke dua tangal 6 Maret 2017, ada USG
gratis dari puskesmas dan hasilnya menyatakan bahwa plasenta bagus, janin satunya
sehat, tetapi janin satunya kecil.
Pasien mengatakan sempat minum jamu beras kencur 2 hari yang lalu. Jamu
dibeli pada pedagang keliling di depan rumahnya. Riwayat minum alcohol dan merokok
disangkal pasien. Riwayat minum obat-obatan dalam jangka waktu lama disangkal
pasien.
.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Diabetes mellitus (-), Hipertensi (-), Asma (-), Penyakit Menular Seksual (-), Tumor (-), Operasi
(-), Merokok (-), Alkohol (-).
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Diabetes mellitus (+), Hipertensi (+), Asma (-), Penyakit Menular Seksual (-), Tumor (-),
Operasi (-), Merokok (+), Alkohol (-), Gemeli (+)
5. Riwayat Alergi
Alergi obat (-), Alergi makanan (-)
6. Riwayat Psiko-Sosial
Pasien tinggal serumah dengan suami
Pada 2 hari yang lalu pasien sempat minum jamu beras kencur sebanyak 1 kali, yang dibeli pada
pedagang keliling.
7. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 13 tahun
b. Haid teratur/tidak : teratur
c. Siklus : 28 hari
d. Selama : 7 hari
e. Banyak : 3 hari sampai 4 hari 1-3x ganti pembalut

40
f. Konsistensi : cair.
g. Dismenorrhea : (+)
h. Flour albus : -
8. HPHT : pasien lupa HPHT, bulan Oktober pasien periksa ke bidan, sudah hamil 1,5
bulan
9. Usia Kehamilan: sekitar 23-24 minggu
10. Riwayat Obstetri
GII P1001 Abo x
Riwayat Pernikahan
Menikah 1 kali, lama menikah 5 tahun
Goyang anak terasa terasa pada umur kehamilan 4 bulan.
Jumlah anak: 1
Anak ke Jenis Berat Tahun Umur Tempat Jenis
kelamin kehamilan bersalin persalinan
1 Laki-laki 2,800g 2013 9 bulan Bidan Spt B
2 Hamil ini - - - - -

C. Kelainan Lain:
Nafsu makan : baik
Berat badan : sebelum hamil 50 kg, setelah hamil 56 kg
Tinggi badan : 165 cm
BAB : 1 hari 1 kali
BAK : lebih sering
Batuk-batuk : tidak pernah
Sesak : tidak pernah
Berdebar-debar: tidak ada
Pusing : tidak ada
Mata kabur : tidak ada
Nyeri epigastric: tidak ada
D. Anamnesa Keluarga:
a. Ada tumor : -
b. Kelurga pernah operasi: -
c. Gemeli : ada keturunan kembar dari bapak ayahnya (dari buyut)
E. Obyektik
1. Status generalis
a. Keadaan umum : tampak sakit
b. Kesadaran : compos mentis

41
c. A/I/C/D :-/-/-/-
d. Tanda-tanda vital:
1) TD : 110/70 mmHg
2) HR : 88x/menit
3) RR : 20x/menit
4) Suhu : 36,5oC
2. Kepala :
Bentuk : bulat
Tumor : tidak ada
Rambut : rambut hitam, tidak rontok
3. Mata :
Congjungtiva : Konjungtiva tidak anemis (-)
Sklera : sklera tidak icterus (-)
Pupil : bulat, isokor

4. Telinga dan Hidung (THT) : Tidak ada sekret telinga, tidak ada sekret hidung, tonsil
tidak membesar dan tidak hiperemis

5. Mulut :
Tidak ada sakit gigi
Tidak ada hipersalivasi
Tidak ada beslag
Tidak ada tumor lidah
6. Leher :
Tidak ada struma
Tidak ada bendungan vena
7. Thorax :
1) Mammae : simetris, membesar, areola mammae hiperpigmentasi,
putting menonjol
2) Pulmo : suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
3) Cordis : S1-S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
4) Abdomen :
Hepar : Tidak di evaluasi
Lien : Tidak di evaluasi

42
5) Ekstremitas :
Oedema : (-)
Reflek fisiologis: (+)
Reflek patologis : (-)
Kelainan ortopedik: (-)
8. Status obstetric
a. Muka:
Chloasma gravidarum : (+)
Exopthalmus : (-)

b. Mammae:
Membesar
Tegang
Hiperpigmentasi di areola
Colostrum : -/-

c. Abdomen
Inspeksi : - perut tampak membesar,
- Striae gravidarum alba (+)
- Striae gravidarum lividae (-)
- Hiperpigmentasi linea alba (-)
- luka bekas SC (-)
d. Palpasi : TFU setinggi 2 jari diatas pusat (22 cm)
e. His : 310 55
f. Pervaginam : keluar darah bercampur lendir (+)
g. Auskultasi : DJJ (-)
h. Anogenital :
a. Vulva : hematom (-), oedem (-), varises (-), hiperemis (-)
b. Uretra : muara (+), hematom (-), oedem (-)
c. Vaginal toucher : pembukaan 8 cm, effisement 80%, ketuban (+), show (+),
presentasi kepala Hodge III
i. Anus : tidak ada hemorrhoid externa

43
9. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium tanggal 11 Januari 2017
Pemeriksaan Hasil Range
Hb 12,6 12-26
Leukosit 13.550 4000-11000
Trombosit 176.000 150000-450000
HBsAg Negative Negative

b. USG terakhir tanggal 6 Maret 2017


1. Hasil USG tidak dibawa ke rumah sakit
2. Dokter mengatakan janinnya kembar, sehat, plasenta baik tidak ada lubang, tapi
janin yang satunya dikatakan lebih kecil oleh dokter.
F. Assesment
Ny. F. 33 tahun, GII P1001 Ab 0x UK 23-24 Minggu Inpartu Kala I Fase Aktif dengan
Partus Premstur, Janin Gemelli Mati Intra Uterin, Presentasi Kepala dengan IUFD.

G. Planning
Konsul dokter Sp. OG
Inj. Dexametason 3x2 ampul
Terpasang infus RL 500cc drip MgSO4 40% 20 tpm
Pasien di kirim ke VK
Cek Darah Lengkap
H. Prognosis
Ibu : Dubia ad bonam
Janin : Dubia ad malam

I. Follow up
11 MARET 2017
Ny. F. 33 tahun, GII P1001 Ab 0x UK 23-24 Minggu Inpartu Kala I Fase Aktif
dengan Partus Prematur, Janin Gemelli Mati Intra Uterin, Presentasi Kepala dengan
IUFD.

44
10.30 Px masuk VK
WIB Telah partus spontan, janin gemeli , keduanya perempuan, dengan
berat keduanya 500gram, pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 10.30
WIB dengan IUFD. Maserasi grade 0 karena kulit warna masih
kemerahan dan maserasi grade 2 karena kulit mengelupas, lepuh-
lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat.

10.30 Injeksi Oksitosin 10 IU/IM. Placenta lahir spontan lengkap, uterus

WIB contraction baik, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, perdarahan kurang
lebih 150 cc. perineum intck, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 88x/menit,
suhu 36,7oC. Infus RL 500cc drip oksitosin 20 IU profilaksis.

2 jam post partum, K/U: cukup. K/L: A/I/C/D: -/-/-/-, tekanan darah 120/80
12.30 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7 0 C, tinggi fundus uteri 2
WIB jari di bawah pusat, kontraksi uterus: baik, perdarahan: - , infus RL 500cc
drip oksitosin 10 IU (20 tpm). Pasien pindah ke melati

45
11 Maret 2017 ( 13.00 WIB)
Subyektif:
Nyeri perut: (+) perut terasa nyeri, Mami: belum mau makan, pusing (+), mual/muntah:
(+/-), pandang kabur: (-), miring/ duduk/jalan:-/-/-, flatus: -, BAB: (-), BAK (-)

Obyektif:
Status generalis
Keadaan umum: lemah, kesadaran: CM, tekanan darah: 110/70mmHg, nadi: 80 x/menit,
RR: 20x/menit, Suhu: 36,50C, a/i/c/d -/-/-/-, Thx: simetris, Pulmo: Ves (+/+), ronki
(-/-),wheezing (-/-), Cor: S1S2 tunggal, murmur- Abdomen : supel (+), BU (+) baik, nyeri
tekan (-), Ekstremitas: Akral hangat (+/+), CRT <2dtk (+/+).
Status Obstetri
ASI (-), Mammae: puting susu menonjol, TFU: 2 jari bawah pusat, UC : baik, Pervag:
lochia rubra (+)
Assesment:
P1011 Ab 0x post partum spt B hari ke-1 dengan Partus Prematur dan IUFD
Planning:
1. Infus RL 500cc drip oxytosin 2 amp 20 tpm
2. Inj. Cefotaxime 1gr 3x1
3. Inj. Asam mefenamat 500mg 2x1
4. Inj. Ondansetron 8 mg 2x1
12 Maret 2017 (06.00 WIB)
Subyektif:
Nyeri perut: (+) masih terasa kemeng-kemeng, Mami: baik, pusing (-), pandangan kabur:
(-), mual/muntah: (-), miring/duduk/ jalan: +/+/+, flatus: (+), BAB: (-), BAK: (-)

Obyektif:
Status generalis
Keadaan umum: baik, kesadaran: CM, TD: 110/80mmHg, HR: 87x/menit, RR: 21x/menit,
Suhu: 36,50C, a/i/c/d -/-/-/-, Thx: simetris, Pulmo: Ves (+/+), ronki (-/-),wheezing (-/-),

46
Cor: S1/S2 tunggal, murmur (-) Abdomen : supel (+), BU (+) baik, Ekstremitas: Akral
hangat (+/+), CRT <2dtk (+/+), Edema (-/-)
Status Obstetri
ASI (-), Mammae: puting susu menonjol, TFU: 2 jari bawah pusat, UC : baik, Pervag:
lochia rubra (+)

Assesment:
P1011 Ab 0x post partum spt B hari ke-2 dengan Partus Prematur dan IUFD
Planning:
1. Infus RL 20 tpm
2. Inj. Cefotaxime 1gr 3x1
3. Inj. Asam mefenamat 500mg 3x1

13 Maret 2017 (06.00 WIB)


Subyektif:
Nyeri perut: (-), Mami: baik, pusing (-), pandangan kabur: (-), mual/muntah: (-),
miring/duduk/ jalan: +/+/+, flatus: (+), BAB: (+), BAK: (-)

Obyektif:
Status generalis
Keadaan umum: baik, kesadaran: CM, TD: 120/80mmHg, HR: 82x/menit, RR: 22x/menit,
Suhu: 36,50C, a/i/c/d -/-/-/-, Thx: simetris, Pulmo: Ves (+/+), ronki (-/-),wheezing (-/-),
Cor: S1/S2 tunggal, murmur- Abdomen : supel (+), BU (+) baik, Ekstremitas: Akral hangat
(+/+), CRT <2dtk (+/+), Edema (-/-)
Status Obstetri
ASI (-), Mammae: puting susu menonjol, TFU: 2 jari bawah pusat, UC : baik, Pervag:
lochia rubra (+)

Assesment:
P1011 Ab 0x post partum spt B hari ke-3 dengan Partus Prematur dan IUFD

47
Planning:
1. Aff Infus
2. Tab. Cefotaxime 500mg 3x1
3. Tab. Asam mefenamat 500mg 3x1
4. KRS
BAB IV

ANALISIS KASUS

1. Dari segi tenaga medis


Pasien memeriksakan kehamilannya pertama kali, pada usia kehamilan 1,5 bulan, pasien

melakukan pemeriksaan ANC (antenatal care ) setiap 1 bulan sekali ke bidan. Pada umur

kehamilan 2-4 bulan pasien mengeluh mual dan muntah, nafsu makan menurun, dan sehari

hanya makan satu kali. Pada pemeriksaan ke bidan tanggal 11 Maret 2017 pukul 05.30 WIB,

pasien mengeluh nyeri perut kenceng-kenceng dan keluar flek darah, lalu pasien memeriksakan

diri ke bidan dimana DJJ janin 125 kali per menit, sedangkan DJJ janin satunya tidak terdengar,

setelah diperiksa oleh bidan, pasien diberi obat anti nyeri dan pasien diperbolehkan pulang.

Karena bidan merasa flek bercak-bercak yang sedikit, mungkin ini akibat pasien terlalu kecapean

dan kurangnya istirahat karena pasien kemarin baru datang dari luar kota, menjenguk saudara

suaminya yang menikah dan mungkin karena stress, maka bidan memberi obat antinyeri dan

disarankan pasien untuk istirahat di rumah. Pada kasus ini, sebaiknya pasien langsung dirujuk ke

rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih awal yang lebih baik dikarenakan kondisi

pasien gemeli ini menyatakan bahwa DJJ janin satunya baik, sedangkan DJJ janin satunya lagi

tidak terdengar dan hasil pemeriksaan USG terakhirnya tanggal 6 Maret 2017 mengatakan

bahwa janin yang satunya dalam kondisi baik sedangkan janin satunya lebih kecil. Disini tenaga

kesehatan seharusnya lebih memprioritaskan pada keselamatan janin dan ibu dimana seperti

pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan tersebut mendapatkan hasil DJJ janin satunya tidak

48
terdengar, dan memberikan KIE yang tepat pada ibu dan keluarga, agar pasien mengerti dan mau

bila akan dilakukan tindakan medis selanjutnya.


Pada pemeriksaan USG pertama, umur kehamilan 5 bulan ke dr Sp. OG, hasilnya

menyatakan janin gemelli dan sehat, tetapi janin yang satunya kecil. Disini pada waktu

pemeriksaan USG di dr Sp.OG, dokter tidak memberikan KIE pada ibunya tentang bagaimana

cara agar janin yang kecil tersebut mendapat nutrisi yang baik, seperti mengkonsumsi vitamin

dan komplikasi apa yang dapat terjadi pada janin dan ibunya.
Kurangnya KIE dari tenaga kesehatan mungkin disebabkan tidak tersedianya cukup

banyak waktu dan dikarenakan praktek yang ramai. Kelalaian tenaga medis tersebut juga dapat

disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi pada ilmu pengetahuan yang terbaru.

Seharusnya dokter yang baik harus memberikan KIE yang tepat dan sesuai dengan kondisi

pasien. Dalam kasus ini kondisi kehamilan pasien bisa karena kekurangan gizi pada ibu dan

janin, yang harus mendapatkan nutrisi dan vitamin yang cukup.


2. Dari segi pendidikan
Pada kasus ini pendidikan menjadi salah satu hal yang berpengaruh pada tingkat

pengetahuan pasien terhadap kesehatannya. Hal ini dapat dilihat dari rasa tidak ingin tahu pasien

terhadap kondisi kehamilannya. Pada saat pemeriksaan rutin ke bidan, pasien tidak ingin tahu

tentang bagaimana kondisi janinnya, dan pada saat pemeriksaan ke dr. Sp.OG, pasien juga tidak

ingin bertanya tentang hasil USG yang didapatkannya dimana kondisi janin saat itu satunya baik

dan satunya lebih kecil. Selain itu, pasien juga tidak bertanya ke dokter bagimana cara

penanganan pada janin yang lebih kecil tersebut dan komplikasi apa yang dapat terjadi pada

janin yang sehat dan ibunya. Ketiadaan rasa ingin tahu pada pasien ini dapat dikaitkan dengan

pendidikan terakhir pasien sebagai lulusan SMP. Hal ini dapat menyebabkan rasa ingin tahu

terhadap kesehatan kehamilannya berkurang. Tingkat kemajuan, mutu dan kualitas pendidikan

seseorang tidak dapat dijadikan patokan terhadap mutu kesehatannya.

49
Hal tersebut dapat dijadikan patokan bahwa kualitas sumber daya manusia di Indonesia

masih rendah yang dapat dilihat dari belum optimalnya seseorang untuk mengembangkan diri

melalui pendidikan yang tinggi. Menurut sebuah penelitian, rendahnya SDM dapat disebabkan

karena ketidakmerataan sarana pendidikan yang memadai, kualitas tenaga pengajar yang kurang

kompeten dan masih banyak lagi penyebab lain.


3. Dari segi ekonomi
Pasien dapat dikatakan mengalami kekurangan ekonomi karena pendapatan sepenuhnya

didapat dari suami yang bekerja sebagai pegawai swasta. Penghasilan tiap bulan suami sekitar

Rp. 1. 400.000,- sudah berada diatas standar upah minimum regional. Upah minimum regional

tahun 2017 untuk wilayah Jawa Timur senilai Rp. 1. 388.000, - Namun, pasien mengatakan hal

tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi pasien sudah mempunyai

satu anak yang umurnya masih 3,5 tahun, dimana pasien harus memenuhi kebutuhan anak

tersebut seperti keperluan membeli susu formula, dan kebutuhan untuk membeli obat atau ke

dokter yang mendadak bila anak pasien tersebut sakit, selain itu pasien juga menanggung biaya

kehidupan sehari-hari karena pasien tinggal bersama mertuanya.


Pasien mengaku tidak mengerti dan tidak diberikan informasi jika pasien perlu

memeriksa kehamilan secara rutin yang dapat dilakukan di berbagai tempat pelayanan kesehatan

terdekat. Pasien memeriksakan kehamilan jika terjadi keluhan yang berarti pada kehamilannya.

Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya promosi kesehatan khususnya untuk ANC pada ibu

hamil. Sebuah penelitian menyatakan bahwa pengetahuan ibu hamil mengenai ANC

mengakibatkan kurang pedulinya ibu hamil tentang kesehatan dirinya dan bayi yang

dikandungnya.

Namun, jika dilihat dari jaminan kesehatan yang didapat dari tempat kerja suami,

seharusnya pasien bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesaui. Temat pelayanan

kesehatan untuk pemeriksaan ANC dapat dari mana saja, dapat di posyandu, puskesmas atau dari

50
poli rumah sakit yang menerima BPJS ketenagakerjaan. Dari tempat pelayanan tersebut, biaya

pengeluaran untuk pemeriksaan kesehatan dapat diminimalisir dan pasien dapat rutin

memeriksakan kehamilannya, sehingga, ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi

selama hamil dapat terdeteksi lebih dini dan tertangani lebih awal. Hal-hal tersebut dirasa pasien

menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ia kurang perhatian dan peduli terhadap kesehatan

kehamilannya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari tinjauan kasus ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kesehatan masih menjadi

hal yang mahal dan sulit dijangkau masyarakat khususnya di tingkat menengah kebawah.

Selama ini nampak bahwa perhatian promosi KIE lebih besar ditujukan pada mereka yang

sakit, sedangkan mereka yang berada diantara yang sehat dan sakit tidak banyak

51
mendapatkan upaya promosi. Dalam hal ini tantangan pembangunan kesehatan yang masih

dihadapi adalah:
1. Status kesehatan penduduk kurang mampu masih renda
2. Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah
3. Kinerja pelayanann kesehatan yang rendah
4. Lemahnya dukungan peraturan perundang-undangan dan kemampuan

sumber daya manusia


4.2 Saran

Setelah dijabarkan analisis pada laporan kasus ini maka penulis menyarankan:

1. Untuk tenaga medis perlu memperbarui ilmu pengetahuan dengan mengikuti berbagai

seminar atau mengupdate jurnal terbaru dari berbagai sumber

2. Untuk pasien perlu dikembangkan penyuluhan pada ibu hamil khususnya ANC dari

tenaga medis terutama dari faskes pertama sehingga dapat meningkatkan ilmu

pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu dan janin

3. Untuk pendidikan perlu perbaikan kualitas pendidikan sehingga dapat meningkatkan

kualitas SDM dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kesehatan.

Daftar Pustaka

1. ACOG. American College of Obstetricians and Gynecologists. Methods of Midtrimester


Abortion. ACOG Technical Bulletin. 2011;109:602-05.

2. Aisyah S., Fatmawati. 2014. Asuhan Kebidanan Konprehensif Pada Trimester II dengan
Gemelli di RSI Nashrul Ummah Lamongan. Universitas Islam Lamongan

3. Aprilia M. 2012. Partus Premature Imminens.


http://apriliamega94.blogspot.com/2012/05/partus-prematurus-imminens.html diakses
tanggal 22 Maret 2017

4. Ardy. C. 2013. G3P2A0, 38 tahun , Gravida 28 Minggu, Janin Tunggal Mati


Intrauterine, Presentasi Bokong, Letak Sungsang, Belum Inpartu Dengan IUFD. Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. Medula, Vol 1, No 2

52
5. Childrenss Hospital of the Kings Daughter. Multiple Pregnancy. Available from: www.
Chkd.org/High_Risk_Pregnancy/multiple.asp
6. Confirmed Twin Pregnancy. Available from: www.nice.org.uk/nice/medialive.

7. De Cherney, Alan. Nathan,Lauren. Current. Obstetry & Gynecology.LANGE. Diagnosis


and Treatment. Page 173-4, 201

8. Gerungan N.E., Pascoal M., Lontaan A. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Jurnal Ilmiah, ISSN: 2339-1731,
Vol 4, No 1

9. Goepfert A.R. 2001. Preterm Delivery. In: Obstetrics and Gynecology Principle for Practi
se. McGraw-Hill.

10. Hariadi, R. 2004. Ilmu Kedokteran Fetomaternal. Surabaya: Himpunan Kedokteran


Fetomaternal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia

11. Machwiyah Y., Handayani N.S.N. 2013. Analisis Pedigree dan Fenotip Pasangan
Kembar Studi Kasus Pada Keluarga Kembar di Kecamatan Laweyan Surakarta. ISSN
2303-1616, Vol 1, No 1.

12. Manajemen Persalinan Preterm. Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI. Semarang,


Maret 2015

13. Manuaba, I.A.C.dkk.2009. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi
Sosial Untuk Bidan. Jakarta: ECG

14. Medlinux. 2007. Rupture Membrane Pre-Persalinan.


http://medlinux.com.20017/11/rupturmembran-pre-persalinan.html diakses tanggal 22
Maret 2017

15. Norwitz,E. Schorge,J. 2007. At a Glance Obstetri & Ginekologi edisi kedua Kematian
Janin Intra Uterin. EMS : Jakarta

16. Prawirohardjo S. Kehamilan Kembar. Ilmu Kebidanan, Edisi III, Cetakan


kedelapan.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo,2006. p386-97

53
17. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

18. Saifuddin. Abdul B. dkk. 2010. Buku Ilmu Kebidanan. Ed4. Cetakan ketiga. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Hal 495-502.

19. Silver RM. 2011. Fetal death. Obstet Gynecol. Jan 2007;109(1):153-67. Diakses pada 24
Desember2016.

20. Tuange A., Tandean H., Wagey F.W. 2014. Profil Persalinan Kembar di BLU RSUP
Prof.Dr. D. Kondau Manado. Fakultas Kedokteran Unsrat Manado

21. Wiknjosastro, H.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka, Sarwono
Prawirohardjo.

54

Вам также может понравиться