Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NPM : 142426001 SP
1. Trihexypenidyl
Sediaan:
Tablet 2 mg
Indikasi:
- Parkinson
- Ggn ekstrapiramidal yg disebabkan obat SSP
Kontraindikasi :
Hipersensitifas terhadap triheksifenidil atau komponen lain dalam sediaan,
glaukoma sudut tertutup, obstrusksi duodenal atau pyloric, peptik ulcer, obstruksi saluran
urin, achalasia; myastenia gravis.
Dosis:
- Parkinson idiopatik: Dosis awal 1 mg (hari pertama), kemudian ditingkatkan menjadi
2 mg, 2-3 x sehari selama 3-5 hari atau sampai tercapai dosis terapi;
- Pasca ensefalitis: 12-15 mg/hari;
- Parkinson karena obat (gangguan ekstrapiramidal): Dosis harian total 5-15mg/hr,
pada awal terapi dianjurkan 1 mg/dosis.
- Pasien > 65 thn perlu dosis lebih kecil.
Efek Samping :
Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas, konstipasi, retensi urin, takikardi,
dilatasi pupil, TIO meningkat, sakit kepala
Merk Dagang
Sediaan:
Tablet 25 mg dan 100 mg
Injeksi 25 mg/ml
Indikasi:
Psikosis, neurosis, gangguan susunan saraf pusat yang membutuhkan sedasi,
anestesi, pre medikasi, mengontrol hipotensi, induksi hipotermia, antiemetik, skizofrenia,
gangguan skizoafektif, psikosis akut, sindroma paranoid, & stadium mania akut.
Kontraindikasi :
Jaundice, kelainan fungsi hati, koma, pasien dengan pemakaian obat penekan
susunan syaraf pusat, juga depresi sumsum tulang.
Dosis:
- Untuk pengobatan psikotik : 75-800 mg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
- Untuk anti-emetik : 25-50 mg/hari.
- Anak-anak : sehari 2-4 mg/kg berat badan, dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
Efek Samping :
- Gejala idiosinkrasi yang dapat timbul berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia.
Reaksi ini disertai oleh adanya eosinophilia dalam darah perifer.
- Klorpromazin HCl dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal serupa dengan yang
terlihat pada Parkinsonisme, orthostatic hypotension sering terlihat pada penderita
yang mempunyai sistem vasomotor labil.
- Dapat juga berupa hipotermia, kadang-kadang takikardia atau mulut dan tenggorokan
kering,mengantuk, konstipasi dan retensi urin.
3. Haloperidol
Merk Dagang
Haloperidol , Dores, Govotil, Haldol, Halonace, Lodomer, Serenace, Seradol, Quilez,
Upsikis
Sediaan:
- Tablet 1,5 mg, 2 mg, 5 mg
- Larutan Injeksi Sebagai Laktat
- Injeksi Sebagai Dekanoat, 50 mg/ml, 1 ml
Indikasi:
- Skizoprenia
- Psychoses
- Tourette's syndrome
- Kecemasan yang parah
- Gangguan tingkah laku yang parah
- Kegugupan
- Gangguan emosional dan mental
- Mual dan muntah
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap haloperidol atau komponen lain formulasi, penyakit
Parkinson, depresi berat SSP, supresi sumsum tulang, penyakit jantung atau hati
berat, koma, ibu menyusui.
Dosis:
1. Anak-anak 3-12 tahun
Oral :
- Awal : 0,05 mg/kg/hari atau 0,25-0,5 mg/hari dibagi dalam 2-3 dosis;
peningkatan 0,25-0,5 mg setiap 5-7 hari maksimum 0,15 mg/kg/hari.
- Dosis lazim pemeliharaan :
Agitasi/hiperkinesia : 0,01-0,003 mg/kg/hari, sehari satu kali.;
Gangguan nonpsikosis : 0,05-0,075 mg/kg/hari dibagi dalam 2-3 dosis;
Gangguan psikosis : 0,05-15 mg/kg/hari dibagi dalam 2-3 dosis.
2. Anak-anak 6-12 tahun:
Gangguan psikosis/sedasi : i.im. sebagai laktat: 1-3 mg/dosis setiap 4-8 jam
ditingkatkan sampai maksimum 0,15 mg/kg/hari; ubah ke terapi oral sesegera
mungkin.
3. Dewasa
- Psikosis :
Oral : 0,5-5 mg, sehari 2-3 kali, maksimum lazimnya 30 mg/hari.
I.m. sebagai laktat : 2-5 mg setiap 4-8 jam sesuai kebutuhan; Sebagai
dekanoat : awal 10-20 x dosis harian oral, diberikan dengan interval 4
minggu. Dosis pemeliharaan : 10-15 kali dosis awal oral, digunakan
untuk menstabilkan gejala psikiatri.
- Delirium di unit perawatan intensif: iv.: 2-10 mg; dapat diulang secara bolus
setiap 20-30 menit sampai dicapai kondisi tenang, kemudian berikan 25%
dosis maksimum setiap 6 jam, monitor EKG dan interval QT. IV intermiten :
0,03-0,15 mg/kg setiap 30 menit sampai 6 jam.
- Agitasi : 5-10 mg; infus iv. 100mg/100 ml D5W (dextrosa 5%), kecepatan 3-
25 mg/jam.
- Agitasi berat : setiap 30-60 menit 5-10 mg oral atau 5 mg im., dosis
pemeliharaan total 10-20 mg.
4. Orang tua
- Awal 0,25-0,5 mg oral sehari 1-2 kali, tingkatkan dosis 0,25-0,5 mg/hari setiap
interval 4-7 hari,
- Naikkan interval pemberian sehari 2 kali, sehari 3 kali dan seterusnya bila
diperlukan untuk mengontrol efek samping.
5. Pasien lanjut usia atau lemah
Lower dosis yang direkomendasikan pada pasien tersebut karena mereka
mungkin lebih sensitif terhadap obat tersebut. Awalnya, dosis harian berkisar 0,5-
1,5 mg (0,25-0,5 mg, 2 atau 3 kali sehari) harus digunakan. Atas penyesuaian dosis
ini harus dilakukan secara bertahap; maksimum dan pemeliharaan harus dosis
individual dan biasanya lebih rendah dalam jenis pasien.
Efek Samping :
Segera hubungi dokter jika terjadi salah satu gejala, antara lain:
- Kesulitan berbicara atau menelan
- Kehilangan kontrol keseimbangan
- Wajah terasa tebal seperti memakai masker
- Kejang otot, terutama leher dan punggung
- Gelisah
- Kekakuan pada lengan dan kaki
- Gemetar pada jari dan tangan
- Kelemahan pada lengan dan kaki
4. Alprazolam
Sediaan:
Tablet 0.25 mg, 0.5 mg, 1 mg
Indikasi:
- Antiansietas termasuk neurosis ansietas, gejala-gejala ansietas
- Antidepresi termasuk ansietas yang berkaitan dengan depresi
- Antipanik termasuk penyakit-penyakit atau gangguan panik dengan atau tanpa
agoraphobia
Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap benzodiazepin, penderita glaukoma sudut
sempit akut, penderita insufisiensi pulmonari akut
Dosis:
- Ansietas : 0,25 0,5 mg 3 kali sehari. Max 4 mg sehari dalam dosis terbagi.
- Gangguan panik : 0,5 1,0 mg diberikan pada malam hari atau 0,5 mg 3 kali
sehari.
- Untuk pasien usia lanjut, debil dan gangguan fungsi hati berat : 0,25 mg 2-3 kali
sehari.
- Jika perlu, dosis dapat ditingkatkan secara bertahap.
Efek Samping :
- Yang sering terjadi: drowsiness, kekeringan, sakit kepala ringan
- Yang jarang terjadi: perubahan berat badan, nervousness, gangguan
memori/amnesia, gangguan koordinasi, gangguan gastrointestinal dan manifestasi
autonomik, pandangan kabur, sakit kepala, depresi, insomnia tremor
- Seperti benzodiazepin yang lain, dapat terjadi: stimulasi, agitasi, kesulitan
berkonsentrasi, konfusi, halusinasi, peningkatan tekanan intraokular
- Pernah dilaporkan pada penggunaan benzodiazepin ansiolotik, seperti : distonia,
iritabilitas, anoreksia, fatique, gangguan bicarajaund/'ce lemah otot, gangguan
libido, irregularitas menstruasi, inkontinensia, retensi urin dan abnormal fungsi hati
5. Amitriptilin
Sediaan:
Tablet 10 mg, 25 mg
Larutan injeksi 100 mg/100 ml
Indikasi:
Pasien dengan gejala-gejala utama depresi terutama bila berkaitan dengan kecemasan,
tegang, atau kegelisahan. Depresi neurotik.
Kontraindikasi:
- Jangan diberikan pada penderita skizofrenia
- Penderita dengan riwayat aritmia, infark jantung, kelainan jantung bawaan
- Penderita yang peka terhadap antidepresan trisiklik
Dosis:
- Pasien dewasa rawat jalan; awalnya, 25 mg 3 kali sehari. Tergantung pada
toleransi dan respon, dapat ditingkatkan maksimal 150 mg/hari dengan
peningkatan dosis lebih baik diberikan pada dosis sore hari dan atau dosis malam
hari.
- Pasien rawat inap dapat diberikan 100 mg/hari pada awalnya, ditingkatkan secara
bertahap hingga 200 mg/hari jika diperlukan. Pada sedikit pasien mungkin
ditigkatkan hingga 300 mg/hari.
- Pasien anak-anak dan lanjut usia: Dosis lebih rendah direkomendasikan dan 50
mg/hari diberikan dalam dosis terbagi atau tunggal pada sore hari atau malam
hari.
- Untuk perawatan, kurangi dosis hingga serendah mungkin yang masih
memberikan efek terapi pada gejalanya biasanya 50-100 mg/hari dalam dosis
terbagi atau disesuaikan dengan pasien, untuk dosis tunggal paling baik sebelum
tidur.
Efek Samping :
- Efek antikolinergik seperti mulut kering, retensi urinaria, konstipasi, palpitasi,
takikardi,gingivitis.
- Berat badan turun atau bertambah.
- Tinitus (telinga berdenging), mengantuk, cemas, insomnia.
- Hipotensi, pusing, gangguan kulit, bingung, aritmia, mania.
- Gangguan pencernaan.
- Efek endokrin seperti perubahan libido, impotensi, gynecomastia, galactorrhea
6. KALXETIN
Komposisi:
Fluoxetine
Bentuk Sediaan:
Kapsul 10 mg dan 20 mg
Farmakologi:
Indikasi:
Dosis:
- Dosis awal 20 mg perhari (1 x 1 kapsul perhari) pagi atau malam hari.
- Tidak perlu menyesuaikan dosis pada orang tua dan orang gemuk.
- Pada gangguan hati (sirosis hati) dan gangguan ginjal ringan sampai sedang perlu
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap Fluoxetine, gangguan ginjal berat, wanita menyusui dan
hamil, pemberian bersamaan dengan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAOI)
Efek Samping:
Efek samping ringan, paling sering (20-25%) mual, gugup, insomnia.
7. Carbamazepine
Sediaan:
Tablet 200 mg (Setiap tablet mengandung karbamazepin 200mg)
Indikasi:
Epilepsi lobus temporalis, epilepsi psikomotor, kejang tonik-klonik (Grand mal)
terutama pada anak, neuralgia trigeminal, neuralgia glosofaringeal, polidipsia dan
poliuria neurohormonal.
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap karbamazepin atau senyawa trisiklik.
Dosis:
- Dosis dewasa, awal 2 kali 1 tablet sehari, kemudian ditingkatkan secara bertahap
maksimum 6 tablet sehari dalam dosis terbagi sehabis makan.
- Dosis penunjang, 4 - 6 tablet untuk epilepsi dan 3 - 4 tablet untuk neuralgia
trigeminal
- Anak dibawah 1 tahun, sehari 1/2 tablet
- Anak 1 - 6 tahun, sehari 2 kali 1/2 -1 tablet
- Anak 6-12 tahun, sehari 2 kali 1 - 2 tablet.
Efek Samping :
Efek samping terjadi pada sekitar 25% penderita yang diberikan pengobatan
jangka lama, berupa pusing, vertigo, ataksia, diplopia, penglihatan kabur, diskrasia
darah (leukopenia dan agranulositosis) dan reaksi hipersensitif.
8. Risperidon
Sediaan
Risperidone 1 mg
Risperidone 2 mg
Risperidone 3 mg
Indikasi
Terapi pada skizofrenia akut dan kronik serta pada kondisi psikosis yang lain,
dengan gejala-gejala tambahan (seperti; halusinasi, delusi, gangguan pola pikir,
kecurigaan dan rasa permusuhan) dan atau dengan gejala-gejala negatif yang terlihat
nyata (seperti; blunted affect, menarik diri dari lingkungan sosial dan emosional, sulit
berbicara). Juga mengurangi gejala afektif (seperti; depresi, perasaan bersalah dan
cemas) yang berhubungan dengan skizofrenia.
Kontraindikasi
Dosis
Dosis umum
Dosis di atas 10 mg/hari tidak lebih efektif dari dosis yang lebih rendah dan
bahkan mungkin dapat meningkatkan gejala ekstrapiramidal. Dosis di atas 10 mg/hari
dapat digunakan hanya pada pasien tertentu dimana manfaat yang diperoleh lebih
besar dibanding dengan risikonya. Dosis di atas 16 mg/hari belum dievaluasi
keamanannya sehingga tidak boleh digunakan.
EFEK SAMPING
- Kenaikan berat badan, edema dan peningkatan kadar enzim hati kadang-kadang
terjadi.
- Sedikit penurunan jumlah neutrofil dan trombosit pernah terjadi.
- Pernah dilaporkan namun jarang terjadi, pada pasien skizofrenik: intoksikasi air
dengan hiponatraemia, disebabkan oleh polidipsia atau sindrom gangguan sekresi
hormon antidiuretik (ADH); tardive dyskinesia, tidak teraturnya suhu tubuh dan
terjadinya serangan.
9. Phenytoin
Sediaan
MOVILEPS KAPSUL
Indikasi:
Fenitoin diindikasikan untuk mengontrol keadaan kejang tonik-klonik (grand
mal) dan serangan psikomotor temporal lobe.
Kontraindikasi:
Pasien dengan sejarah hipersensitif terhadap fenitoin atau produk hidantoin lain.
Posologi:
- Dosis harus disesuaikan dengan keadaan penderita dan konsentrasi plasma harus
dimonitor.
- Dewasa:
- Anak-anak:
Dosis awal 5 mg/kg BB sehari dibagi dalam 2-3 dosis dan tidak lebih dari
300 mg sehari.
Anak usia lebih dari 6 tahun dapat diberikan dosis minimal dewasa (300 mg
sehari).
Efek samping:
- Susunan Saraf pusat: manifestasi paling sering yang berhubungan dengan terapi
fenitoin dengan SSP biasanya tergantung dosis. Efek samping ini berupa
nistagmus, ataksia, banyak bicara, koordinasi menurun dan konfusi mental,
pusing, susah tidur, gelisah, kejang motorik dan sakit kepala.
- Sistem hemopoetik: efek samping yang dapat bersifat fatal ini kadang-kadang
dilaporkan terjadi. Hal ini dapat berupa trombositopenia leukopenia,
granulositopenia, agranulositosis, pansitopenia dengan atau tanpa supresi sumsum
tulang.
10. Clozapine
Sediaan
Dosis
Awal 12.5 mg 1 atau 2 x/hari pada hari ke 1, diikuti dengan 1 atau 2 tablet 25 mg
pada hari ke 2. Dosis dapat ditingkatkan secara perlahan dari 25-50 mg sampai 300
mg/hari dalam wkt 2-3 minggu. Selanjutnya dosis dapat ditingkatkan s/d 50-100 mg
tiap minggu. Kisaran dosis: 200-450 mg/hari, diberikan dalam dosis terbagi.
Kontraindikasi
Efek Samping