Вы находитесь на странице: 1из 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Melemahnya daya serap tenaga kerja di beberapa sektor industri,
membuat angka pengangguran di Indonesia semakin bertambah. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia
mengalami kenaikan menjadi 6,18% pada Agustus 2015. Kenaikan jumlah
pengangguran ini juga dipicu dari melemahnya perekonomian nasional yang
berakibat pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai perusahaan terutama
di bagian sektor industri.
Sektor industri merupakan sektor utama dalam penyerapan tenaga
kerja dan mengatasi pengangguran. Selain itu, kenaikan nilai impor yang lebih
mendominasi dibandingkan nilai ekspor di Indonesia semakin mendorong
pemerintah untuk melakukan pembangunan besar-besaran pada sektor industri
sehingga diharapkan dapat menaikkan daya serap tenaga kerja, mengurangi
angka pengangguran sekaligus menaikkan angka perekonomian nasional.
Perancangan pabrik benzaldehyde merupakan salah satu hal yang
potensial dalam meningkatkan peranan sektor industri dalam mengatasi
masalah pengangguran dan perekonomian nasional. Benzaldehyde adalah
produk turunan cinnamaldehyde yang menarik untuk diproduksi secara
massal. Benzaldehyde merupakan salah satu bahan kimia yang paling banyak
digunakan dalam industri kimia. Umumnya, benzaldehyde banyak digunakan
pada industri farmasi sebagai bahan baku pembuatan obat seperti,
phenylglycine, pseudo ephedrine, dan lain-lain. Benzaldehyde juga digunakan
dalam industri pewarna tekstil dimana menurut Kemenprin (2012) saat ini
penggunaan pewarna tekstil alami akan terus mengalami peningkatan. Selain
itu, benzaldehyde juga digunakan dalam industri sebagai bahan aditif plastik,

1
pewarna dalam proses sintesis organik, bahan pengharum untuk parfum,
sabun mandi, pengharum ruangan, bahan aditif produk-produk kosmetik, serta
penambah essence dan cita rasa.
Dengan banyaknya kegunaan dan kebutuhan dari benzaldehyde pada
berbagai macam sektor industri, diharapkan adanya pabrik benzaldehyde di
Indonesia, dapat membantu memenuhi kebutuhan benzaldehyde diberbagai
sektor industri. Selain itu, dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia,
serta meningkatkan perekonomian nasional dengan mengurangi
ketergantungan terhadap nilai impor dan meningkatkan nilai ekspor.

B. Prospek pasar
1. Data Ekspor-Impor

Kebutuhan benzaldehyde di Indonesia dapat dilihat pada tabel


berikut:

Tabel 1. Data kebutuhan (Impor) Benzaldehyde di Indonesia

Tahun Impor Benzaldehyde (kg/th)


2012 33508
2013 35749
2014 32185
2015 42062
(Badan Pusat Statistik, 2016)

Selanjutnya prediksi kebutuhan benzaldehyde dalam negeri


dapat dicari dengan metode least square dan didapat persamaan:
Y =2209,8 x +30351,5

Sehingga didapatkan prediksi kebutuhan benzaldehyde hingga


tahun 2030 berikut ini :

Tabel 2. Prediksi kebutuhan Benzaldehyde di Indonesia

Tahun ke Tahun Proyeksi (kg)

2
1 2012 32561,3

2 2013 34771,1

3 2014 36980,9

4 2015 39190,7

5 2016 41400,5

6 2017 43610,3

7 2018 45820,1

8 2019 48029,9

9 2020 50239,7

10 2021 52449,5

Tahun ke Tahun Proyeksi (kg)

11 2022 54659,3

12 2023 56869,1

13 2024 59078,9

14 2025 61288,7

15 2026 63498,5

16 2027 65708,3

17 2028 67918,1

18 2029 70127,9

19 2030 72337,7

3
Estimasi Kebutuhan Benzaldehyde di Indonesia
80000

f(x) = 2209.8x + 30351.5


60000 Estimasi Kebutuhan
R = 1
Benzaldehyde
40000 Linear (Estimasi
Kebutuhan (kg)
Kebutuhan
20000 Benzaldehyde)

0
0 5 10 15 20

Tahun ke

Grafik 1. Prediksi kebutuhan benzaldehyde di Indonesia

Kebutuhan benzaldehyde di sejumlah negara Asia (27 negara)


dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Data kebutuhan (Impor) Benzaldehyde di Asia

Tahun Impor Benzaldehyde (kg/th)


2012 5.699.918
2013 7.729.750
2014 6.790.235
2015 7.339.635
(UN Comtrade, 2016)

Selanjutnya prediksi kebutuhan benzaldehyde di sejumlah


negara Asia dapat dicari dengan metode least square dan didapat
persamaan:
Y =397963,6 x +5894975,5

Sehingga didapatkan prediksi kebutuhan benzaldehyde hingga


tahun 2030 berikut ini :

4
Estimasi Kebutuhan Benzaldehyde di Asia
15000000
Estimasi Kebutuhan Benzaldehyde di Asia
f(x) = 397963.6x + 5894975.5
10000000 R = 1

Kebutuhan (Kg)
5000000

Linear (Estimasi Kebutuhan Benzaldehyde di Asia)


0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Tahun ke-

Grafik 2. Prediksi kebutuhan benzaldehyde di Asia

Tabel 4. Prediksi kebutuhan Benzaldehyde di Asia

Proyeksi
Tahun ke Tahun
(kg)

1 2012 6292939,1

2 2013 6690902,7

3 2014 7088866,3

4 2015 7486829,9

5
5 2016 7884793,5

6 2017 8282757,1

7 2018 8680720,7

8 2019 9078684,3

9 2020 9476647,9

10 2021 9874611,5

Proyeksi
Tahun ke Tahun
(kg)

11 2022 10272575,1

12 2023 10670538,7

13 2024 11068502,3

14 2025 11466465,9

15 2026 11864429,5

16 2027 12262393,1

17 2028 12660356,7

18 2029 13058320,3

19 2030 13456283,9

6
2. Sasaran Pasar
Benzaldehyde adalah produk industri kimia yang cukup
dibutuhkan di Indonesia. Benzaldehyde secara umum digunakan dalam
untuk bahan baku dan bahan aditif sejumlah besar produk. Dalam hal
ini, benzaldehyde cukup banyak digunakan untuk menghasilkan
berbagai produk aldehid, seperti cinnamic dan metil, butil, amil, dan
aldehid sinamat heksil. Industri yang biasanya membutuhkan
benzaldehyde yang cukup banyak adalah industri benzil alkohol untuk
proses hidrogenasi, industri pewarna tekstil, dan industri farmasi
sebagai bahan baku pembuatan phenylglycine dan pseudo ephedrine.
Industri lain yang menggunakan benzaldehyde sebagai bahan aditif
yaitu seperti industri plastik, industri pengharum, industri kosmetik,
dan industri makanan sebagai penambah essence dan cita rasa.
Selain itu, benzaldehyde alami jauh lebih populer dan memiliki
pasar yang lebih kuat. Dibandingkan dengan benzaldehyde sintetis
karena aroma benzaldehyde alami yang jauh lebih kuat. Benzaldehyde
alami cenderung memiliki sedikit pengotor dan lebih layak dikonsumsi
secara pangan oleh makhluk hidup.

C. Tinjauan Pustaka
1. Proses Produksi
Benzaldehyde alami dapat dibuat dengan beberapa proses. Untuk
menentukan proses yang paling menentukan, kita harus meninjau
beberapa proses pembuatan benzaldehyde alami.
a. Tinjauan Berbagai Proses

Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk menghasilkan


benzaldehyde alami yaitu:

1) Reaksi antara cinnamaldehyde dengan sodium hipoklorit


dengan katalis beta-CD
Reaktan berupa cinnamaldehyde dan sodium hipoklorit
dilarutkan dengan deionized water dan direaksikan dalam
reaktor berpengaduk yang dihubungkan dengan refluks. Reaksi
dalam reaktor berpengaduk ini menggunakan katalis berupa
beta-CD. Reaksi dilangsungkan dengan kondisi suhu 333 K,
rasio molar antara katalis berbanding cinnamaldehyde 1:1, dan
waktu tinggal dalam reaktor 5 jam. Reaksi ini akan
menghasilkan yield benzaldehyde hingga 69% dan hasil
samping berupa phenyl acetaldehyde dan epoxide.

Kelebihan dari proses ini adalah dapat dilangsungkan


pada suhu yang relatif rendah dan menghasilkan yield
benzaldehyde yang relatif tinggi. Hanya saja proses ini belum
banyak dilakukan pada skala komersial dan belum diketahui
data-data kinetika prosesnya.

2) Reaksi antara cinnamaldehyde dengan hidrogen peroksida dan


sodium bikarbonat dengan katalis beta-CD
Reaktan berupa cinnamaldehyde, hidrogen peroksida

dan sodium bikarbonat dilarutkan dengan deionized water.


Campuran direaksikan dalam reaktor dengan katalis berupa
padatan beta-CD. Suhu reaksi dijaga tetap 70C. Yield
benzaldehyde yang diperoleh mencapai 63% pada kondisi
optimum, dengan hasil samping berupa epoxide dan phenyl
acetaldehyde.
Kelebihan dari proses ini adalah kondisi reaksi cukup
mudah dicapai karena suhu yang dibutuhkan tidak terlalu
tinggi. Sedangkan kekurangannya adalah reaksi ini
menggunakan hidrogen peroksida yang hazardous sebagai

reaktan, serta yield benzaldehyde yang dicapai relatif rendah.


3) Reaksi antara cinnamaldehyde dan basa dengan katalis
2HPbeta-CD
Reaktan berupa cinnamaldehyde dan NaOH dilarutkan

dalam deionized water, kemudian direaksikan dalam reaktor


berpengaduk dengan katalis berupa 2HPbeta-CD. Reaksi
dilangsungkan dengan kondisi suhu 323 K, perbandingan
massa NaOH dan volume larutan 2% (w/v), rasio molar
cinnamaldehyde berbanding katalis 1:1, dan waktu tinggal
reaktan dalam reaktor 5 jam. Reaksi ini akan menghasilkan
yield benzaldehyde mencapai 70%.
Kelebihan dari proses ini adalah suhu reaksi yang
relatif rendah, yang dapat dicapai karena penggunaan katalis.
Suhu reaksi yang rendah penting untuk menjaga sifat alami
benzaldehyde. Selain itu, data-data kinetika proses ini lengkap
sehingga memudahkan dalam scale-up proses menjadi skala
komersial.
b. Pemilihan Proses
Pemilihan proses pembuatan benzaldehyde alami, dapat dilihat
berdasarkan aspek teknis dan ekonomi.
1) Aspek Teknis
Berdasarkan peninjauan berbagai proses pembuatan
benzaldehyde alami, maka dapat dibuat matrik pemilihan
proses dari aspek teknis berikut ini:
2) Aspek Ekonomi
Untuk perhitungan Ekonomi Potensial (EP) dapat menggunakan
persamaan :
EP = (nilai produk) (harga bahan baku)
Tabel 5. Harga Bahan Baku dan Produk Proses 3

Bahan dan Produk Berat Molekul (kg/kmol) Harga (US $/kg)


Cinnamaldehyde 132,16 10
NaOH 40 0,3
2Hpbeta-CD 13969 20
Benzaldehyde 106,12 100
Asetaldehid 44,05 1000
(Alibaba.com)

Reaksi :
NaOH + 2HPb-CD
C9H8O + H2O C7H6O + C2H4O

EP=[(US $ 100 /kg 106,2 kg/kmol)+(US $ 1000 /kg 44,05 kg /kmol)][(US $ 10/kg 132,16

EP=US $ 53348,4 /(kmol Benzaldehyde )

Berdasarkan pertimbangan aspek teknis dan ekonomi, dipilih


proses 3 yaitu reaksi cinnamaldehyde dengan basa dan katalis
2HPb-CD.

c. Tinjauan Termodinamika

Reaksi :
NaOH + 2HPb-CD
C9H8O + H2O C7H6O + C2H4O
Tabel 6. Harga Hf dan Gf

Komponen Gof298 (kJ/mol) Hof298 (kJ/mol)


C9H8O 118,01 39,08
H2O -228,58 -241,83
C7H6O 22,4 -36,8
C2H4O -133,3 -166,2
(Yaws, 1999 dan NCSU, 2008)
1) Panas reaksi standar (Ho298)

H 298= H produk H reaktan (Yaws, 1999)

H 298= (36,8+(166,2) ) ( 39,08+(241,83))

H 298=47,88 kJ /mol

2) Energi gibbs standar (G298o)

G 298= G produk G reaktan (Yaws, 1999)

G 298= ( 22,4133,3 )( 103+(228,58) )

G 298=14,68 kJ /mol

G f =RT ln K 298

Dimana :

Gof = Energi bebas gibbs pada keadaan standar (25oC, 1


atm)

R = Konstanta (8,314 x 10-3 kJ/mol K)


T = Suhu standar (K)

K = Konstanta kesetimbangan

G 298=14,68 kJ /mol

14,68 kJ /mol=( 8,314 103 kJ /mol . K ) ( 298 K ) ln K

14,68 kJ /mol
ln K 298 = =5,925
( 8,314 103 kJ /mol . K ) ( 298 K )

K 298 =374,337

Tabel 7. Harga Cp (J/mol K) dalam Persamaan Suhu

(Cp = A + BT + CT2 + DT3 )

Komponen A B C D
C9H8O 127,806 6,4053E- -1,5902E- 1,8163E-
01 03 06
H2O 92,053 -3,9953E- -2,1103E- 5,3469E-
02 04 07
C7H6O 72,865 7,0427E- -1,7065E- 1,7622E-
01 03 06
C2H4O 45,056 4,4853E- -1,6607E- 2,700E-
01 03 06
(Yaws, 1999)

H reaksi = H reaktan + H produk (Yaws, 1999)

Sehingga:

298
H reaktan= Cp C9 H 8 O+Cp H 2 O dT
323
298
{[ 127,806+ ( 6,4053 101 T )( 1,5902 103 T 2) + ( 1,8163 106 T 3 ) ] + [ 92,053
323

6,4053 101 2 1,5902 103 3 1,8163 106 4 3,


127,806 T + T T + T +92,053 T
2 3 4



[ 3195,15+ (4972,114 )(3834,86 ) + (1361,494 ) + (2301,325 )(310,135 )

J
1186,679
mol

kJ
1,186679
mol

323
H produk = CpC 7 H 6 O+CpC 2 H 4 O dT
298

323
{[ 72,865+ ( 7,0427 101 T )( 1,7065 103 T 2 )+ ( 1,7622 106 T 3 ) ] + [ 45,056( 4,4853 10
298

1 3 6 2
7,0427 10 1,7,065 10 1,762210 4,4853 10
72,865T + T 2 T3+ T 4 +45,056 T T 2
2 3 4 2



[ 1821,625+5466,8964115,324+1320,941+1126,4 +3481,7144004,875+2023,913 ]
J
7121,29
mol

kJ
7,12129
mol

H reaksi = H reaktan + H produk

kJ
= ( -1,186679+47,88+7,12129 )
mol

kJ
H reaksi = 53,814611
mol

Berdasarkan dari perhitungan di atas, didapatkan harga


H yang bernilai positif, yang berarti reaksi yang terjadi
merupakan reaksi endotermis, dimana reaksi endotermis
merupakan reaksi yang membutuhkan panas.

Mencari K323 menggunakan persamaan Vant Hoff :

H r
d ln K dT
RT 2

K 323 H r 1 1
ln
K 298 R T323 T298

53,814611 1 1
ln K 323 ln 374,337 3

8,314x10 323 298
ln K 323 7,6063
K 2010,8243
Dengan harga K yang besar maka reaksi akan berjalan kekanan
dan searah (irreversible).

Persamaan Energi Gibbs :

G 323=RT ln K 323

kJ
8,314 103 323 K 7,6063
mol K

kJ
G323 =20,426
mol

G323 bernilai negatif yaitu -20,426 kJ/mol, sehingga


reaksi sangat layak berlangsung dan reaksi berlangsung secara
spontan.

d. Tinjauan Kinetika
Reaksi :
C9H8O + H2O k
C7H6O + C2H4O

Kinetika reaksi mengikuti orde 1 (Chen et. al, 2010).

-rA = k.CA

Dengan :

rA = laju reaksi

k = konstanta laju reaksi

CA = konsentrasi C9H8O
Pada suhu reaksi 50C :

k = 0,0888 menit-1 (Chen et. al, 2010)

e. Pemilihan Reaktor
Reaktor yang digunakan adalah reaktor alir tangki berpengaduk
(RATB) dengan menggunakan pemanas. Alasan pemilihan reaktor
tersebut karena reaksi beroperasi secara endotermis. Lalu reaksi
berfasa cair-cair dan menggunakan katalis berbentuk padat. Kondisi
operasi reaksi yaitu pada suhu 50C bertekanan atmosferis.
f. Utilitas

Utilitas adalah unit unit proses di dalam industri, khususnya


yang mempunyai fungsi untuk menunjang proses utama pabrik.
Unit utilitas pada suatu pabrik meliputi air, steam/inert, listrik,
bahan bakar dan udara tekanan.

1) Air
Sumber air yang digunakan berasal dari air laut. Air yang
dibutuhkan pabrik terdiri dari:
Air feed boiler
Air feed boiler digunakan untuk menyediakan steam
pada reaktor. Pada kasus ini, reaktor membutuhkan steam
sebagai pemanas karena reaksi berlangsung secara
endotermis (membutuhkan panas). Syarat dari air feed
boiler adalah lunak/bebas sadah, bebas logam dan mineral,
dan bebas gas tersuspensi.
Air proses
Air proses merupakan air yang biasanya digunakan
dalam proses-proses tertentu di dalam suatu pabrik. Syarat
dari air proses biasanya harus jernih atau tidak berwarna,
netral (pH 7), bebas dari logam berat dan bahan kimia
lainnya yang dapat mengganggu berjalannya suatu proses.
Air pendingin
Air pendingin digunakan pada penyediaan coolant
untuk alat kondensor. Syarat dari air pendingin adalah
bebas sadah, tidak mengandung logam berat, serta bebas
dari bahan kimia yang akan mengganggu proses
berjalannya suatu alat.
Air servis
Air servis biasanya digunakan untuk jika terjadi
kebakaran di dalam pabrik. Selain itu, air servis juga dapat
digunakan sebagai air pencucian alat-alat pabrik serta air
untuk kamar mandi. Oleh karena itu, syarat dari air servis
biasanya bersih dan bebas dari pengotor.
Air rumah tangga
Air rumah tangga digunakan untuk keperluan
memasak, minum, keperluan kantor, dan jika terdapat
perumahan karyawan, biasanya dialirkan untuk air
keperluan sehari-hari. Syarat dari air rumah tangga
biasanya bersih, tidak mengandung bakteri dan bacilus,
jernih/tidak berwarna, pH sekitar 7, atau jika perlu air
memliki kandungan mineral/logam tetapi dengan syarat
tertentu.
2) Listrik
Listrik merupakan energi yang digunakan untuk
pengoperasian peralatan di dalam pabrik, serta penerangan
pabrik, kantor, maupun di sekitar kantor. Sumber listrik bisa
didapat dari listrik PLN, atau dapat membuat sebuah
pembangkit listrik sendiri. Selain itu, energi listrik juga bisa
didapat dari pemanfaatan steam berlebih ataupun gas alam jika
ada.
3) Udara Tekan
Udara tekan banyak digunakan sebagai purging atau
perawatan alat-alat pabrik jika dalam posisi shut down. Selain
itu udara tekan juga digunakan sebagai udara instrumen,
membantu proses pemompaan, pengadukan, pengeringan, dan
transportasi. Selain itu pada proses pengendalian, udara tekan
digunakan sebagai sumber energi pada controller valve.
2. Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk
a. Spesifikasi
1) Bahan Baku

Cinnamaldehyde
Rumus Kimia : C9H8O
Fase : Cair
Kemurnian : 99%
Berat Molekul : 132,16 gr/mol
Kenampakan Fisik : tidak berwarna atau kekuningan
cerah
Kelarutan : larut dalam air
Titik Leleh : -8 oC
Titik Didih : 251 oC
Densitas (pada 20 oC) : 1,112 gr/ cm3
Sifat Khusus : Combustible
Flammable limits : Tidak ada
Air
Rumus Kimia : H2O
Fase : Cair
Berat Molekul : 18,02 g/mol
Kenampakan Fisik : cairan bening
Titik didih : 100 C (212 F)
Densitas : 1 gr/ cm3
2) Bahan Pembantu
Natrium hidroksida

Rumus Kimia : NaOH

Fase : Padat

Kemurnian : 99%
Kenampakan Fisik : padatan berbentuk kristal
berwarna putih

Kondisi Penyimpanan : disimpan dalam keadaan padat


dalam tangki yang tertutup
rapat dan terhindar dari udara

Berat Molekul : 40 gr/mol

Potensial Hidrogen (pH) : 13,5 (basa)

Titik Didih : 145C

Titik Leleh : 323C

Densitas : 1,515 gr/ml pada 20C

Specific Gravity : 2,13 (air = 1)

Viskositas : 4,0 cP pada 250oC

Tingkat Korosif : tinggi

Kelarutan : mudah larut dalam air dingin

Sifat Khusus : Sangat higroskopis

2-hydroxypropyl--cyclodextrin

Rumus Kimia : (C6H9O5)7(C3H7O)4,5

Kemurnian : 99%

Fase : Padat

Kenampakan Fisik : bubuk berwarna putih

Berat Molekul : 1396 g/mol

Titik Leleh : 305oC

Suhu Penyimpanan : 2-8oC

Specific Gravity : 1,624 (air = 1)


Kelarutan : larut dalam air (45 gr/100 ml)

3) Produk Utama
Benzaldehyde

Rumus kimia : C7H6O

Fase : Cair

Kemurnian : 99%

Berat Molekul : 106,13 g/mol

Densitas : 1,05 gr/ml

Titik Didih : 179C

Titik Leleh : -26C

Specific Gravity : 1,04 (air = 1)

Tekanan Uap : 0,1 kPa (pada 20oC)

Densitas Uap : 3,66 gr/cm3 (udara =1)

Kelarutan : sedikit larut dalam air dingin

Sifat Khusus : Combustible


Flammable limits : lower: 1,4%
4) Produk samping
Acetaldehyde

Rumus kimia : CH3CHO atau C2H4O

Fase : Cair

Kenampakan Fisik : cairan yg mudah menguap

Berat Molekul : 44,05 g/mol

Densitas : 1,09 g/ml pada 25 oC

Titik Didih : 21oC


Titik Leleh : -123,5oC

Suhu Kritis : 188C

Specific Gravity : 0,78 (air=1)

Tekanan Uap : 101,3 kPa (pada 20 oC)

Densitas Uap : 1,52 (udara =1)

Suhu Penyimpanan : 2-8 oC

Flammability Limit : lower: 4% ; upper: 55%

Suhu Auto-Ignition : 175C (347F)

Flash Points: : closed cup: -38C; open cup: -


40C

Kelarutan : sangat mudah terlarut dalam air


dingin maupun air panas.
Terlarut dalam dietil eter,
aseton. Dapat dicampur dg
benzene, bensin, nafta, toluen,
xylen, turpentin.
Kelarutan dalam air : 1000 g/L pada 25oC
b. Pengadaan dan Transportasi
Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi
keberlangsungan produksi suatu pabrik sehingga penyediaan bahan
baku sangat diprioritaskan. Dalam hal ini bahan baku yang
digunakan adalah cinnamaldehyde dan air dengan bahan pembantu
katalis NaOH dan 2 HPb-CD.
Pada prarancangan pabrik benzaldehyde ini cinnamaldehyde
diimpor dari Shenzhen Simeiquan Biotechnology Co., Ltd,
Guangdong, China. Air didapatkan dari barat laut Jawa dan diproses
hingga sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Katalis NaOH
diimpor dari Nancy Huang Zhengzhou Double Tree Enterprise Co.,
Ltd., China. Serta katalis lainnya yaitu 2HPb-CD diimpor dari John
Liu Awell Ingredients Co., Ltd., China. Seluruh bahan yang diimpor
dari China akan dibawa dengan menggunakan kapal tangki untuk
bahan yang berbentuk cairan, serta kapal pengangkut untuk bahan
yang berbentuk padatan.
c. Penyimpanan dan kemasan
Penyimpanan bahan baku cinnamaldehyde dan produk utama
benzaldehyde disimpan di tangki penyimpanan berbentuk silinder
tegak vertikal dengan atap kerucut karena merupakan komponen
yang tidak mudah menguap atau tidak volatil, yaitu memiliki titik
didih di atas 100C. Kemudian hasil samping berupa acetaldehyde
disimpan di tangki penyimpanan berbentuk tangki silinder
horizontal dengan atap conical karena merupakan komponen yang
sangat mudah menguap atau volatil, yaitu memiliki titik didih di
bawah 100C. Katalis berupa NaOH dan 2HPb-CD disimpan di
penyimpanan bin karena merupakan komponen berbentuk padatan.
Untuk kemasan produk benzaldehyde yang berbentuk cairan
akan disimpan dalam tangki dan dipasarkan menggunakan truk
tangki melalui jalur darat atau jalur laut yang diangkut langsung
menuju ke pelabuhan terdekat.

D. Prediksi Kapasitas

Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimal produk


yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu. Pabrik yang didirikan
harus mempunyai kapasitas produksi yang optimal yaitu jumlah dan jenis
produk yang harus dihasilkan dapat menghasilkan laba maksimal dengan
biaya minimal.
Kapasitas produksi dirancang dengan pertimbangan :
1. Pemenuhan kebutuhan benzaldehyde dalam dan luar negeri
Untuk memenuhi kebutuhan benzaldehyde dalam negeri selama ini
masih mengandalkan dari sektor impor, sedangkan jika dilihat dari Badan
Pusat Statistik dari tahun 2012-2015 kebutuhan benzaldehyde terus
mengalami peningkatan. Begitu juga dengan kebutuhan impor
benzaldehyde di beberapa negara Asia yang terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya pabrik ini
mampu memenuhi kebutuhan benzaldehyde di dalam dan luar negeri,
sehingga kebutuhan impor benzaldehyde bisa dikurangi serta dapat
membuka peluang untuk ekspor benzaldehyde dalam jumlah yang lebih
besar ke berbagai negara di Asia.

2.Ketersedian bahan baku


Pembuatan produk benzaldehyde membutuhkan bahan baku yaitu
cinnamaldehyde. Saat ini produksi cinnamaldehyde di Indonesia masih
terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan cinnamaldehyde ini dapat
diimpor dari luar negeri salah satunya yaitu dari China. Hingga saat ini,
kemampuan produksi cinnamaldehyde di Shenzhen Simeiquan
Biotechnology Co., Ltd, Guangdong, China dapat mencapai 6000
ton/tahun dan dapat dikatakan masih lebih tinggi jika dibandingkan
dengan industri lain yang juga memproduksi cinnamaldehyde.

3. Kapasitas pabrik benzaldehyde yang sudah ada

Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas


minimal atau sama dengan kapasitas pabrik yang sedang berjalan. Berikut
merupakan data kapasitas pabrik benzaldehyde yang sudah ada di dunia.
Pabrik-pabrik benzaldehyde ini memiliki range kapasitas produksi sebesar
120-24.000 metrik ton/tahun.

Tabel 8. Data Kapasitas Produksi Benzaldehyde dari Beberapa Industri


No Nama Pabrik Kapasitas Produksi
1 Orchid Chemical Supplies Ltd. 300 metrik ton/tahun
2 Anhui Haibei Import & Export 500 ton/tahun
Co., Ltd
3 Hefei Nasco Chemical Co., Ltd. 15.000 metrik ton/tahun
4 Shanghai Bojing Chemical Co., 960 ton/tahun
Ltd.
5 Guangzhou Renown Chemical 120 ton/tahun
Cp., Ltd
6 Guangzhou Shiny Co., Ltd 240 ton/tahun
7 Xiamen Ditai Chemicals Co., 6.000 ton/tahun
Ltd.
8 Shijiazhuang Kaizheng Trading 60.000 ton/tahun
Co., Ltd.
9 Hebei Eminent Chemical 6.000 ton/tahun
Technology Co., Ltd
10 Kofons Business Solutions 24.000 metrik ton/tahun
(PTY)., Ltd.
(Mc Ketta, 1982 dan alibaba.com)

Berdasarkan data kebutuhan benzaldehyde di Indonesia maupun Asia,


serta beberapa pertimbangan diatas, maka ditetapkan kapasitas pabrik
benzaldehyde yang akan didirikan sebesar 60.000 ton per tahun.
BAB II

DESKRIPSI PROSES

A. Diagram Alir Proses

MENARA DISTILASI
REAKTOR
Cinnamaldehyde Benzaldehyde

B. Uraian Proses Singkat


Produksi benzaldehyde dari cinnamaldehyde dilakukan melalui dua
tahap utama. Tahap pertama adalah reaksi cinnamaldehyde menjadi
benzaldehyde dengan katalis larutan NaOH dan 2HPb-CD. Selanjutnya, tahap
kedua adalah pemurnian benzaldehyde hasil reaksi dengan pemisahan
menggunakan dekanter dan flash drum.
Pada tahap reaksi, mekanismenya adalah sebagai berikut:

C9H8O + H2O NaOH + 2HPb-CD C7H6O + C2H4O


50C, 1 atm
Cinnamaldehyde direaksikan dalam RATB pada suhu 50C dan tekanan 1
atm. Reaksi dilakukan dengan bantuan katalis larutan 2HPb-CD dan NaOH.
Reaksi ini menghasilkan benzaldehyde dan produk samping acetaldehyde
hingga konversi 70%. Arus keluar reaktor kemudian diproses lebih lanjut
untuk memurnikan produk benzaldehyde. Campuran terlebih dahulu
dipekatkan dengan evaporator untuk mengurangi kadar airnya, kemudian
dilewatkan di dekanter sehingga terpisah menjadi fase air dan fase organik.
Sedangkan fase organik yg terdiri atas benzaldehyde dan cinnamaldehyde
diproses lebih lanjut agar didapat benzaldehyde dengan kemurnian tinggi.
Pemurnian dilakukan dengan pemanasan menggunakan heat exchanger pada
tekanan tinggi, diikuti dengan pemisahan komponen benzaldehyde dan
cinnamaladehyde dengan menggunakan menara distilasi. Produk atas menara
distilasi berupa campuran benzaldehyde dengan kemurnian 99% dan hasil
bawah menara berupa cinnamaldehyde. Benzaldehyde kemudian diembunkan
di kondensor dan disimpan di tangki penyimpanan. Hasil yg diperoleh adalah
benzaldehyde berkermurnian 99%.

C. Rencana Lokasi

Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu tahapan yang sangat


penting dalam perancangan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan sangat
menentukan kondisi pabrik, baik dari segi teknis maupun ekonomis. Lokasi
pabrik yang diinginkan adalah lokasi yang strategis dan mendukung efisiensi.
Keberadaan suatu pabrik juga akan berpengaruh pada keadaan masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
Pada perancangan pabrik benzaldehyde ini direncanakan akan
dibangun di daerah Cilegon, Banten. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada
pertimbangan sebagai berikut:

1. Raw material oriented dan market oriented


Lokasi pasokan bahan baku dan lokasi pemasaran merupakan dua hal
yang penting dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi suatu pabrik.
Pabrik dapat didirikan dengan orientasi lokasi mendekati sumber bahan
baku (raw material oriented) untuk mempermudah supply bahan baku
yang kontinyu. Selain itu, pabrik dapat juga didirikan dengan orientasi
mendekati pasar penjualan produk (market oriented) untuk mempermudah
distribusi produk ke pasaran.

Dalam perencanaan pendirian pabrik ini, market oriented lebih


diprioritaskan dibanding raw material oriented. Hal ini karena pabrik
berorientasi pada pasar ekspor, sehingga akses ke pelabuhan menjadi
sesuatu yang penting. Akses ke pelabuhan, selain penting untuk ekspor
produk, juga dapat digunakan untuk mendistribusikan produk di dalam
negeri. Selain itu, untuk supply bahan baku didapatkan secara impor.
Bahan baku yang berupa cinnamaldehyde serta bahan pendukung lainnya
seperti katalis NaOH dan 2HPb-CD diimpor dari China, sehingga
perencanaan lokasi yang dekat dengan pelabuhan juga sangat membantu
pendistribusian bahan baku.

2. Transportasi

Sarana transportasi yang memadai dibutuhkan baik untuk supply


bahan baku maupun untuk distribusi produk ke pasaran. Sarana yang
dimaksud meliputi alat transportasi berupa kendaraan dan sarana lainnya,
misalnya jalur pipa. Keberadaan sarana transportasi yang memadai
merupakan hal yang sangat penting bagi suatu pabrik, karena biaya yang
dibutuhkan untuk transportasi biasanya tidak sedikit.

Di Cilegon, Banten dari segi transportasi sudah tersedia sarana


transportasi yang memadai. Jalur darat berupa jalan raya lalu lintas
tersedia dengan kondisi baik. Untuk transportasi jarak jauh, terutama
untuk keperluan pengangkutan barang, dapat digunakan jalur laut, yaitu
melalui Pelabuhan Cigading Habeam Centre.

3. Air, bahan bakar, power, dan utilitas lain


Operasi suatu pabrik sangat tergantung dengan keberadaan sumber
energi, sumber air, dan berbagai utilitas lain. Sumber energi berupa listrik
dan bahan bakar diperlukan untuk operasional mesin-mesin pabrik.
Sedangkan air diperlukan misalnya untuk keperluan proses, pembersih,
pendingin, dan sebagainya. Karena itu, pabrik harus didirikan di lokasi
yang memiliki ketersediaan sumber energi, air, dan sumber daya lain yang
memadai.
Lokasi pabrik di Cilegon, Banten cukup menguntungkan dari segi
ketersediaan sumber air, karena Cilegon berada di ujung barat pulau Jawa,
di tepi Selat Sunda. Sedangkan sumber daya listrik dapat diperoleh dari
PLTU terdekat, yaitu PLTU Suralaya atau dengan membangun
pembangkit listrik sendiri. Untuk menjaga kelancaran operasi pabrik
selama 24 jam, diperlukan generator set dengan menggunakan bahan
bakar solar.
4. Tenaga kerja dan buruh
Sumber daya manusia yang tersedia juga menjadi salah satu aspek
pertimbangan pemilihan lokasi pabrik. Tenaga kerja merupakan pelaku
utama dalam proses industri, sehingga keberadaan tenaga kerja yang baik
akan memperlancar jalannya proses produksi. Selain itu juga perlu
dipertimbangkan tentang besar upah minimum regional di daerah
berdirinya pabrik, demi menjamin terpenuhinya hak pegawai untuk
memperoleh pendapatan yang memadai.
Menurut data dari BPS pada tahun 2016 jumlah penduduk usia
angkatan kerja di Banten yang berstatus sebagai pengangguran terbuka
adalah sebanyak 37 ribu orang. Karena itu, berdirinya pabrik ini
diharapkan dapat memberikan peluang kerja bagi para tenaga kerja
tersebut.
5. Kondisi geografis
Kondisi geografis di wilayah berdirinya pabrik, misalnya faktor iklim
dan gempa akan sangat mempengaruhi operasi suatu pabrik. Pabrik yang
berdiri di Negara beriklim tropis, seperti di Indonesia dan negara Asia
Tenggara, tentu akan berbeda perlakuannya dengan pabrik yang berdiri di
negara beriklim 4 musim. Faktor gempa juga penting untuk
dipertimbangkan, terutama bila pabrik didirikan di lokasi yang memiliki
tingkat gempa tinggi seperti Indonesia.
Secara geografis kota Cilegon, Banten berada dibagian paling ujung
sebelah barat pulau Jawa. Pulau Jawa adalah pulau yang dilewati oleh
ring of fire, sehingga kemungkinan terjadinya gempa besar sekali. Namun,
seluruh wilayah Indonesia rata-rata adalah wilayah yang sering terkena
gempa sehingga dimana pun lokasinya akan berpotensi terkena gempa.
Sehingga pemilihan lokasi pabrik yang terletak di Cilegon, Banten akan
disertai tindakan preventif untuk mencegah efek gempa yang mungkin
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Alibaba.com

Badan Pusat Statistik, Indonesia

Kirk, and Othmer, D.F. 1978. Encyclopedia of Chemical Technology. Vol. 10,3th ed.
The Interscience Encyclopedia, New York.

Langes. 1961. Encyclopedia. Mc Graw Hill Book Company, Singapore

Madeinchina.com

McKetta, J. 1993. Encyclopedia of Chemical Processing and Design. Marcel


Dekker, Inc
Msds.com
Perry, R.H. and Chilton, C.H. 1984. Perrys Chemical Engineers Hand Book . 6
ed. Mc Graw Hill Book Co., New York

Uncomtrade.com

Yaws. 1999. Chemical Properties Handbook . Mc Graw Hill Book Co, New York

Вам также может понравиться

  • Isi Skripsi - Rev Setelah Sidang
    Isi Skripsi - Rev Setelah Sidang
    Документ75 страниц
    Isi Skripsi - Rev Setelah Sidang
    dona
    Оценок пока нет
  • 0.1 Laporan 1 Bab 3 - Dasar Perancangan Pabrik - Kapasitas Pabrik
    0.1 Laporan 1 Bab 3 - Dasar Perancangan Pabrik - Kapasitas Pabrik
    Документ8 страниц
    0.1 Laporan 1 Bab 3 - Dasar Perancangan Pabrik - Kapasitas Pabrik
    Ricky Putra Siregar
    Оценок пока нет
  • Prarancangan Anilin Proses Hidrogenasi Nitrobenzen Fase Uap
    Prarancangan Anilin Proses Hidrogenasi Nitrobenzen Fase Uap
    Документ24 страницы
    Prarancangan Anilin Proses Hidrogenasi Nitrobenzen Fase Uap
    rahel laurenta
    Оценок пока нет
  • Pabrik Methanol Tga
    Pabrik Methanol Tga
    Документ28 страниц
    Pabrik Methanol Tga
    chairunnisa
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ16 страниц
    Bab I
    Rizqi Azaidan
    Оценок пока нет
  • Proposal Asam Asetat
    Proposal Asam Asetat
    Документ21 страница
    Proposal Asam Asetat
    nabilla
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ16 страниц
    Bab I
    ghafa
    Оценок пока нет
  • Ilham Santoso - BAB I
    Ilham Santoso - BAB I
    Документ16 страниц
    Ilham Santoso - BAB I
    Agustina Triyani
    Оценок пока нет
  • Pra Perancangan Pabrik Hydrogen Peroxide
    Pra Perancangan Pabrik Hydrogen Peroxide
    Документ18 страниц
    Pra Perancangan Pabrik Hydrogen Peroxide
    shinta nugraha
    100% (2)
  • GGHGHG
    GGHGHG
    Документ35 страниц
    GGHGHG
    AreIf Cron BmxStreet
    Оценок пока нет
  • Bab
    Bab
    Документ11 страниц
    Bab
    IimImronHumaeni
    Оценок пока нет
  • Bab I Benzaldehida
    Bab I Benzaldehida
    Документ10 страниц
    Bab I Benzaldehida
    evelyn natasya
    Оценок пока нет
  • 1.prop Skripsi Danang Dan Rafi 16x
    1.prop Skripsi Danang Dan Rafi 16x
    Документ20 страниц
    1.prop Skripsi Danang Dan Rafi 16x
    Rafi Theda Prabawa
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Proposal
    Bab 1 Proposal
    Документ6 страниц
    Bab 1 Proposal
    Harris Muhammad
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Fixx
    Bab 1 Fixx
    Документ13 страниц
    Bab 1 Fixx
    Lisa Andriani
    Оценок пока нет
  • Kapasitas Pabrik
    Kapasitas Pabrik
    Документ15 страниц
    Kapasitas Pabrik
    Fevita
    Оценок пока нет
  • Skripsi
    Skripsi
    Документ21 страница
    Skripsi
    Aditya Rahman
    Оценок пока нет
  • Kapasitas Rancangan
    Kapasitas Rancangan
    Документ3 страницы
    Kapasitas Rancangan
    Hilmi Nur Raharja
    Оценок пока нет
  • Aluminium Klorida Bab 1
    Aluminium Klorida Bab 1
    Документ32 страницы
    Aluminium Klorida Bab 1
    Titin nafiah
    Оценок пока нет
  • Mochammad Abdillah Zidan (21030116140170) Dan Neki Reilena (21030116130095) - BAB I
    Mochammad Abdillah Zidan (21030116140170) Dan Neki Reilena (21030116130095) - BAB I
    Документ24 страницы
    Mochammad Abdillah Zidan (21030116140170) Dan Neki Reilena (21030116130095) - BAB I
    aryuda huda
    Оценок пока нет
  • Indonesia Energy Policy Briefing July 2020 Bahasa
    Indonesia Energy Policy Briefing July 2020 Bahasa
    Документ21 страница
    Indonesia Energy Policy Briefing July 2020 Bahasa
    RATIH INDRAWATI
    Оценок пока нет
  • BAB 1 Pvac
    BAB 1 Pvac
    Документ8 страниц
    BAB 1 Pvac
    Ilham Ramadhan
    Оценок пока нет
  • Analisis Perancangan Pabrik Kimia Asam Asetat
    Analisis Perancangan Pabrik Kimia Asam Asetat
    Документ13 страниц
    Analisis Perancangan Pabrik Kimia Asam Asetat
    xiimia1 ekatarisa1
    Оценок пока нет
  • 05.1 Bab 1 PDF
    05.1 Bab 1 PDF
    Документ20 страниц
    05.1 Bab 1 PDF
    Abid Muflih
    Оценок пока нет
  • BAB 1-3 PROPOSAL DK Gani Update
    BAB 1-3 PROPOSAL DK Gani Update
    Документ30 страниц
    BAB 1-3 PROPOSAL DK Gani Update
    gani rafidianto
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4A - Precipitated Calcium Carbonate (PCC) - Memo1
    Kelompok 4A - Precipitated Calcium Carbonate (PCC) - Memo1
    Документ19 страниц
    Kelompok 4A - Precipitated Calcium Carbonate (PCC) - Memo1
    riga
    Оценок пока нет
  • BAB-I-PENDAHULUAN Asli
    BAB-I-PENDAHULUAN Asli
    Документ11 страниц
    BAB-I-PENDAHULUAN Asli
    Budiman
    Оценок пока нет
  • 02 Proposal Skripsi
    02 Proposal Skripsi
    Документ36 страниц
    02 Proposal Skripsi
    Muhammad Fakhrizal
    Оценок пока нет
  • Studi Kasus IV - Migas
    Studi Kasus IV - Migas
    Документ6 страниц
    Studi Kasus IV - Migas
    075-Fatimah Q
    Оценок пока нет
  • Bab I - Ii PDF
    Bab I - Ii PDF
    Документ30 страниц
    Bab I - Ii PDF
    pristatifiana niken
    Оценок пока нет
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Документ9 страниц
    Latar Belakang
    Moh Arik Ardianta
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ16 страниц
    Bab 1
    Berdi Nak Gba
    Оценок пока нет
  • List Pertanyaan Sempro
    List Pertanyaan Sempro
    Документ9 страниц
    List Pertanyaan Sempro
    TDPK Adit dan Haris
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan Rev
    Bab I Pendahuluan Rev
    Документ21 страница
    Bab I Pendahuluan Rev
    Ari Irawan
    Оценок пока нет
  • Produksi Konsumsi Gas Di Indonesia
    Produksi Konsumsi Gas Di Indonesia
    Документ5 страниц
    Produksi Konsumsi Gas Di Indonesia
    Diani Dwi Hizkia
    Оценок пока нет
  • Hihihi
    Hihihi
    Документ24 страницы
    Hihihi
    Oktaviani Alimuzar
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ9 страниц
    Bab I
    Dolvianus Tammu
    Оценок пока нет
  • 02 Proposal Skripsi
    02 Proposal Skripsi
    Документ34 страницы
    02 Proposal Skripsi
    Muhammad Fakhrizal
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ5 страниц
    Bab 1
    Dahyar Mahmul
    Оценок пока нет
  • Bahan Kapus - MRV GRK NDC - 20221018
    Bahan Kapus - MRV GRK NDC - 20221018
    Документ13 страниц
    Bahan Kapus - MRV GRK NDC - 20221018
    Dina rodiana
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ9 страниц
    Bab I
    fredy
    Оценок пока нет
  • Bab 2 Ta Risma-Sri
    Bab 2 Ta Risma-Sri
    Документ10 страниц
    Bab 2 Ta Risma-Sri
    Ria Rismawati
    Оценок пока нет
  • Business Plan Biodiesel
    Business Plan Biodiesel
    Документ31 страница
    Business Plan Biodiesel
    icmi safitri
    0% (1)
  • ID Emisi Co2 Dari Pengembangan Biodiesel Ke
    ID Emisi Co2 Dari Pengembangan Biodiesel Ke
    Документ8 страниц
    ID Emisi Co2 Dari Pengembangan Biodiesel Ke
    Wily Gusman
    Оценок пока нет
  • Bab 1
    Bab 1
    Документ11 страниц
    Bab 1
    Luthfi Ma'arif
    Оценок пока нет
  • Fix 1
    Fix 1
    Документ96 страниц
    Fix 1
    Didit Dwi Jayanto
    Оценок пока нет
  • BAB I Print 2
    BAB I Print 2
    Документ11 страниц
    BAB I Print 2
    Abdurahman Muizuddin
    Оценок пока нет
  • Maleic Anhydride 111518
    Maleic Anhydride 111518
    Документ19 страниц
    Maleic Anhydride 111518
    Annisa Dwi Caesar
    Оценок пока нет
  • BAB I Pake PFD
    BAB I Pake PFD
    Документ24 страницы
    BAB I Pake PFD
    Abdullah Zaky
    Оценок пока нет
  • Dian Ika Rahmawati - BAB I
    Dian Ika Rahmawati - BAB I
    Документ28 страниц
    Dian Ika Rahmawati - BAB I
    Kika Choirunissa
    Оценок пока нет
  • Dhevika Sabrina Putri Iswadi - BAB I
    Dhevika Sabrina Putri Iswadi - BAB I
    Документ7 страниц
    Dhevika Sabrina Putri Iswadi - BAB I
    aarumalfika
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ18 страниц
    Bab I
    fadila
    Оценок пока нет
  • TA Propylene Glycol Bab 1 Dan Bab 2 Fikry Dan Retno
    TA Propylene Glycol Bab 1 Dan Bab 2 Fikry Dan Retno
    Документ12 страниц
    TA Propylene Glycol Bab 1 Dan Bab 2 Fikry Dan Retno
    Fikry Ramdani Pangestu
    Оценок пока нет
  • Bab I - 1 (1-10)
    Bab I - 1 (1-10)
    Документ10 страниц
    Bab I - 1 (1-10)
    Nilam Sari Sitorus
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Fix-1
    Bab 1 Fix-1
    Документ16 страниц
    Bab 1 Fix-1
    Dinda Utami Putri
    Оценок пока нет
  • Origin
    Origin
    Документ12 страниц
    Origin
    Junaidy Yan
    Оценок пока нет