Вы находитесь на странице: 1из 75

MET

Kegiatan :
Nama Paket :
Prov/Kab/Kec. :
Nama Peserta Lelang :

A. URAIAN UMUM
Metode pelaksanaan ini disajikan seabagai kerangka acuan dalam langkah-lang
pelaksanaan masing-masing item pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan
ketentuan-ketentuan dalam kontrak kerja.

A.1. Persiapan Admistrasi Umum dan Administrasi Teknis


Setelah Surat Perintah Mulai Kerja dan Surat Penyerahan Lapangan, maka diteruska
Peningkatan Ampera ini.

A.2. Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan


1). Rencana Kerja (Planing) yaitu kegiatan menyiapkan rencana kerja sesuai den
keseluruhan pekerjaan. Adapun hal-hal yang menyangkut kegiatan rencana ke

a). Penentuan urutan / tahapan kegiatan pekerjaan;


b). Prosedur pengawasan pekerjaan;
c). Persedur persetujuan gambar, baik gambar kerja (shop drawing) maup
d). Persedur pengujian bahan dan hasil pekerjaan;
e). Penentuan standart rujukan dan standart operasi pelaksanaan;
f). Prosedur perubahan pekerjaaan;
g). Prosedur pengadaan Bahan / Material;
h). Prosedur pengamanan kegiatan;
i). Prosedur keuangan;
j). Prosedur lainnya disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
2).
Teknis penyusunan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan menggunakan metode bar ch
Dengan Metode Kurva S yang merupakan hasil plot dari bar chart untuk men
masuk dalam suatu jangka waktu pengamatan progress pelaksanaan konstruk

[ SKETSA LOKASI JARAK BASE CAMP, QUARY DAN LOKASI KERJA

Jarak rata-rata MAtrial ke lokasi pekerjaan ------------------> L =

Perhitungan didasarkan pada sketsa di bawah ini :

C
Kota Baru Ujung

- Km = a

A
-

Base Camp ----------------------------------> D

A.3. Pelaksanaan Persiapan Administrsi Umum dan Administrasi Teknis terdiri


1). Menyusun rencana kerja sesuai daftar kuantias pekerjaan yang ada;
2). Menetapkan dan menyusun personil yang akan ditugaskan / ditempatk;n dilap
3). Menyiapkan administrasi dan melakukan koordinasi dengan Pihak Direksi Peker
4). Mengecek gambar rencana / gambar kerja, menyesuaikan dengan kondisi lapa

A.4 Pelaksanaan Persiapan Lapangan terdiri dari :


a). Penyiapan lokasi dan pengadaan base camp, barak kerja serta fasilitas lainnya
b). Mobilisasi personil, mulai dari personil inti yang sesuai dengan persyaratan dan
c). Pengadaan / Pembuatan Papan Nama Kegiatan;
d). Rekasaya Lapangan, pemasangan patok, pengukuran ulang dalam rangka pen
e). Mengadakan estimasi / menghitung kembali perubahan pekerjaan (bila ada pe
f). Penyelesian data-data lapangan dan administrasinya (Persiapan DTJ & Addend
g). Pengadaan Test Lapangan dan pengambilan contoh/sample dari berbagtai sum
pekerjaan, dan mempersiapkan Job Mix Formula ( JMF) untuk masing-masing it
h). Bersamaan dengan proses administrasi yang berjalan kegiatan dilapangan ju
masyarakat disekitar lokasi kegiatan;
i). Untuk menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas baik secara um
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
j). Mobilisasi Peralatan yang diperlukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan masin
B. LINGKUP PEKERJAAN

B.1 Ruang Lingkup pekerjaan terdiri dari :

DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi

DIVISI 2. DRAINASE
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air (Mekanik dan angkut)

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


Galian Biasa
Timbunan (Mekanisdan
Pilihan Angkut)
dari sumber galian (Ex.Peladis/Tanah Bukit
Tokok)
Timbunan Pilihan dari sumber galian (Ex.Peladis/Tanah Bukit Tokok) utk
Timbunan Pasir

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


Lapis Pondasi Agregat Kelas A

DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL


Lapis Perekat - Aspal Cair
Lataston Lapis Pondasi Perata (HRS-Base(L)) (gradasi senjang/semi sen

DIVISI 7. STRUKTUR
Beton mutu sedang fc30 (K-350) MPa untuk jalan
Beton mutu sedang fc25 Mpa (K-300)
Beton mutu sedang fc25 Mpa (K-125)
Baja Tulangan U 24 Polos
Joint Filler untuk Sambungan Konstruksi (Joint Sealent)

PEKERJAAN LAIN-LAIN
Bekesting dengan Papan Uk. 1,5/15 cm
Memasang kembali Bekesting dengan Papan Uk. 1,5/15 cm
Plastik Cor
Pipa 1/2"

C. MANAJEMEN KEGIATAN / PROYEK

Dalam pelaksanaan pekerjaan akan dikelola oleh tenaga-tenaga dari Perusahaan


ditetapkan dan akan diuaraikan secara garis besar sebagai berikut :

2). Sub - Kontraktor


Kontraktor utama jika ada dibantu oleh oleh sub-kontraktor akan ditentukan ke
D. METODE PENGENDALIAN PELAKSANAAN DAN METODE PELAKSANAAN PEK

D.1. Metode Pengendalian Pelaksanaan


Sistem manajemen dapat berjalan dengan baik maka perlu dibuat kebijakan mut
ditunjang dengan sarana-sarana lain berupa perangkat lunak sebagai sarana peng

Personil yang akan ditugaskan sebagai personil inti dalam organisasi, dipilih dan di
Untuk peralatan dipilih secara tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasita
pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu.
Untuk pengadaan bahan dikendalikan oleh Site Manager dan dibantu oleh Site E
spesifikasi teknik terutama spefikasi masalah bahan.
Untuk pengamanan dan pengawasan pekerjaan, perusahaan menyediakan tenaga
dan pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian

Koordinasi Antar Disiplin


Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan areal yang ada dap

sampai dengan tenaga harian lepas merupakan bagian yang tak terlepaskan den

keterlambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang akan mempenga

1). Rapat Koorinasi

Rapat koordinasi lengkap diadakan minimal seminggu sekali yang dihadiri ol


berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan yang aka

2). Program dan Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara b


mungkin terjadi. Pengontrolan secara menyeluruh dituangkan dalam master sc

Program Jaminan Mutu


Untuk tercapainya hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu dan spesifikasi ya
melakukan pengontrolan terhadap :
a). Material yang akan digunakan dengan rencana pengetesan/pengetesan semua
b). Kualifikasi tenaga kerja yang dapat digunakan sesuai keahlian/keterampilan ma
c). Proses pelaksanaan pekerjaan dengan standar instruksi kerja untuk mencapai m
d). Prosedur Inspeksi dan test sebagai persyaratan control.


Pengendalian mutu akan dapat dijalankan dengan baik karena adanya sasaran mu
dan prosedur mutu yang baku, penerapan manajemen mutu secara konsisten. Ma
pelaksanaan konstruksi, dimana dalam pelaksanaan pekerjaan ini memerlukan m
belah/karakal, gravel, Bahan tanah timbunan pilihan, Korosen/minyak tanah, Bens
filler, Thinner, Beton K-250, Baja tulangan (Polos) U-24, Baja tulang (Ulir) U-32, U
sumber material (quary) disekitar lokasi kegiatan sepeti Pasir, Batu kali, Batu quary
belah/karakal, gravel, Bahan tanah timbunan pilihan, Korosen/minyak tanah, Bens
filler, Thinner, Beton K-250, Baja tulangan (Polos) U-24, Baja tulang (Ulir) U-32, U
sumber material (quary) disekitar lokasi kegiatan sepeti Pasir, Batu kali, Batu quary


Diagram Alur Proses Manajemen Proyek Konstruksi berdasarkan Masa Kegiatan
pelaksanaan yang sangat penting untuk diperhatikan, karena pekerjaan konstruks
sebelumnya belum selesai dikerjakan. Pada Pondasi Jalan yang biasanya berhubun

Diagram Alur Proses Manajemen

Manajeman Proyek Pelaksana Konstruksi


Masa
Masa Pra
Pra Konstruksi
Konstruksi
Jalan/Jembatan

Pelelangan
Pelelangan Umum,
Umum,
atau
atau
Pelelangan Terbatas,
atau
Pemilihan
Pemilihan Langsung,
Langsung, atau
atau
Penunjukkan
Penunjukkan Langsung
Langsung

D.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam menerapkan Sistem Manajemen, dibuat suatu kebijakan mutu guna membe
lain berupa perangkat lunak sebagai sarana pengendali dan perangkat keras sebag

Sesuai dengan perencanaan, Item-item pekerjaan yang akan dilaksanakan terdiri d

I. UMUM / PENDAHULUAN

a). Kegiatan Awal


Pada tahap awal pekerjaan berupa Mobilisasi, mulai dari personil dan peralata
exesting Jalan, daerah yang akan ditangani, lokasi pengambilan material terka
dan Pasir. Selanjutnya dilakukan pengetesan di Laboratorium. Setelah didap
lapangan untuk kemudian diterbitkan detail pelaksanaan dan perkiraan kuantit
exesting Jalan, daerah yang akan ditangani, lokasi pengambilan material terka
dan Pasir. Selanjutnya dilakukan pengetesan di Laboratorium. Setelah didap
lapangan untuk kemudian diterbitkan detail pelaksanaan dan perkiraan kuantit

b). Kegiatan Mobilisasi


Sebelum memulai kegiatan pekerjaan fisik terlebih dahulu dilakukan kegiatan m
akan di mobilisasi disesuaikan dengan yang tercantum dalam daftar mobilisas
cukup lancar dan mudah dijangkau untuk memperlancar suplai logistik dan
digunakan dan tempat pengolahan bahan / pencampuran Material non Pabrika

c). Pekerjaan Persiapan Lapangan


[ Pengukuran dan Pematokan
Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, terlebih dahulu bersama direks
Penanganan). Patok untuk jalan dipasang sesuai stasion yang diperlukan atau
atau akan dipasang bangunan penunjang lannya dilakukan Pengukuran Ula
selanjutnya.

[ Dokumentasi Foto Visual


Foto Visual 0 % diambil pada titik yang telah ditentukan oleh direksi, minimal s
100 %.
Foto visual diambil berdasarkan stasiun (STA) yang direncanakan akan dikerjak

MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS


Dalam Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas perlu dibuat suatu urutan serta tahapan pelak
Perkerasan Jalan dan Panjang Zone kerja perkerasan jalan. Dimana pada umumnya ruas jalan
berdampak terhadap kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.

Tahapan dan Urutan Kerja :


1). Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode konstruksi s
2). Buat rencana kerja manajemen lalu-lintas sesuai schedule pekerjaan dan koordinas
3). Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh Pengguna Jalan.
Jenis Peralatan Keselamatan Lalu Lintas

1). Rambu panah berkedip


2). Rambu suar berkedip portabel
3). Rambu tetap informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas
4). Rambu portabel informasi pengalihan/pengaturan lalu lintas
5). Rambu penghalang lalu-lintas jenis plastik
6). Rambu penghalang lalu-lintas jenis beton
7). Rambu Peringatan
8) Rambu Petunjuk
9). Pagar jaring pengaman termasuk perlengkapannya
10). Marka jalan sementara (jika diperlukan)
11). Peralatan komunikasi dan Lainnya
12). Alat Bantu
Tenaga / Personil

1). Pekerja (Flagman)


2). Koordinator / Pengatur
DIVISI 2. DRAINASE
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air (Mekanik dan angkut)
Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan Galian Selokan Drainase dan Saluran Air dilaksanakan dengan cara Mekanis (Mengg
lapangan yang telah disepakati dan disetujui oleh Direksi Lapangan.

Penyiapan Tenaga kerja : Operator, Pembantu Operator, Mandor dan Pekerja.


Penyiapan Alat : Excapator dan Alat-alat Bantu (Cangkul, Penggali, Gerobak Sorong dan Pungk
Dimensi dan bentuk saluran disesuaikan dengan rencana serta hasil rekasaya Lapangan.
Ecxcapator melakukan penggalian saluran, dan tanah hasil galian dbuang disekitar lokasi pekerja
Pada saat penggalian saluran, kelandaian dan arah aliran air perlu diperhatikan supaya air dapat
Sekelompok pekerja melakukan perapian sesuai dengan bentuk dan dimensi yang telah ditetapka
Tanah hasil galian dibuang dan diratakan pada daerah sekitar lokasi kerja dan pada daerah yang
Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana yang diperlukan untuk
ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

II. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH

Galian Biasa (Mekanisdan Angkut)


Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan ini dilasanakan secara mekanis, mencakup pekerjaan galian tanah untuk pele

Tenaga Kerja terdiri dari : Operator, pembantu operator, sopir, pembantu sopir, mandor
Peratalatan yang digunakan : Excapator,dan Dump Truck serta alat bantu.
Pengaturan lalu lintas dan pemasangan rambu-rambu kerja, sehingga tidak menggangu
Tanah digali disesuai dengan gambar rencana yang telah ditetapkan menggunakan exca
Hasil galian dibuang disekitar lokasi pekerjaan pada lokasi yang aman dan tidak mengga

Sekelompok pekerja merapikan hasil galian, sehingga didapat permukaan hasil galian s
Dimensi dan bentuk galian disesuaikan dengan gambar rencana atau kondisi dilapangan

(a) Perhatian harus diberikan agar tidak terjadi penggalian yang berlebihan. Metode pen
puncak dari semua pengarah untuk pemotongan yang menunjukkan posisi dan lereng
dan menyetujui pekerjaan tersebut.

(b) Galian pada tanah lebih baik dipangkas dengan grader yang dilengkapi dengan pis
dilakukan segera setelah penggalian selesai tanpa menunggu selesainya seluruh peke
lereng untuk galian, penanaman rumput atau tindakan-tindakan lainnya.

(c) Singkapan batu haruslah dipisahkan terlebih dahulu dengan pengeboran sampai da

(d) Semua permukaan pemotongan harus dibersihkan dari setiap bahan yang lepas ya
oleh Direksi Pekerjaan.
(d) Semua permukaan pemotongan harus dibersihkan dari setiap bahan yang lepas ya
oleh Direksi Pekerjaan.

(e) Bilamana kondisi permukaan tanah yang tak terduga dihadapi pada lokasi mana
kestabilannya. Perubahan-perubahan yang perlu harus disetujui sebelum penggalian be

Timbunan Pilihan dari sumber galian (Ex.Peladis/Tanah Bukit Tokok)


Timbunan Pilihan dari sumber galian (Ex.Peladis/Tanah Bukit Tokok) ut

Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :


Pada umumnya Pekerjaan Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
ini pekerjaan dilaksanakan secara manual, tanah digali dengan Excap
daerahPeniraman. Material Timbunan Pilihan dari sumber Galian diangk

Peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah :


Tenaga Kerja terdiri dari : Operator, pembantu operator, sopir, pemban
Jenis material Timbunan Pilihan dari Sumber Galian yang akan digunak
terlebih dahulu dilakukan pemilahan dan mengambil material yang ber

Material Timbunan Pilihan dari Sumber Galian, akan dipakai dan


dilakukan pengetesan. Tanah Timbunan Pilihan dimuat kedalam dum
tumpukan dan banyaknya tumbpukan disesuaikan dengan kebutuha
dilaksanakan merata sehingga mempermudah dalam penghamparan p
ketebalan sesuai disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Menjaga agar
setiap lapisan dipadatkan dengan Pedestrian roller, elevasi dan kemi
memanjang dan diusahakan terus berlangsung tanpa berhenti sampai

Syarat material :
Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisita
Classification System". Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tin
kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser
perkerasan atau bahu jalan atau tanah dasar bahu jalan. Sebagai tamb
dukung tanah dasar yang diambil untuk rancangan dan ditunjukkan
kepadatan kering maksimum (MDD) seperti yang ditentukan oleh SNI 0

Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25,
sebagai bahan timbunan. Nilai aktif adalah perbandingan antara Indek

Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang
- Tanah yang mengadung organik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt dal

- Tanah dengan kadar air alamiah sangat tinggi yang tidak praktis diker
- Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat tinggi

Hasil Akhir Timbunan Biasa / Pilihan Berbutir :


Lapisan tanah yang lebih dalam dari 30 cm di bawah elevasi tanah das
mengandung lebih dari 10 % bahan yang tertahan pada ayakan 19
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
Pengujian kepadatan dilakukan pada setiap lapis timbunan yang dipa
maka Penyedia Jasa harus memperbaiki pekerjaan sesuai dengan Pasa
tetapi harus tidak boleh berselang lebih dari 200 m. Untuk penimbuna
satu lapis penimbunan kembali yang telah selesai dikerjakan. Untuk
timbunan yang dihampar.

Timbunan Pasir
Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan timbunan pasir ini dilasanakan sebagai urukan atau dasar
konstruksi box culvet. Didalam pelaksanaannya material (pasir urug)
tebal dan lebar disesuaikan dengan gambar rencana dan petunjuk dari
Peralatan yang digunakan untuk menyelesaiakn pekerjaan ini adalah: A
Tenaga Kerja terdiri dari : Mandor, Tukang dan Pekerja.
Material yang digunakan adalah material berupa pasir urug yang mem
Sebelum memulai penghamparan pasir alas/urug, dilakukan pember
mendapatkan hasil ketebalan pasir yang seragam pada saat dihampar
kerja box culvet dengan Perkerasan Beton Semen dapat dilaksanakan
rencana. Untuk urugan pasir pada dareah pelebaran (sisi kanan da
Penghamparan dilakukan secara manual menggunakan pengki dan can

DIVISI 3. PERKERASAN BERBUTIR


Lapis Pondasi Agregat Kelas A
- Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah bagian perkerasan yang terletak
untuk menyebarkan beban roda, Lapis peresapan, agar air tanah tid
pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akib
pengaruh cuaca terutama hujan.

2. Pekerjaan Lapis Pondasi Jalan dengan menggunakan Lapis Pondasi A


pengadaan Alat, Bahan dan tenaga kerja. Bahan yang akan digunakan
dilakukan uji coba dan pengetetsan material dari sumber quarry yang m

3. Peratalatan : Tandem Roller, Dump Truck, Water Tanker dan alat bantu.
4. Tenaga Kerja terdiri dari : Mandor, Pekerja, Operator, pembantu operat
5. Material Utama yang digunakan dalam pembuatan Lapis Pondasi Agre
komposisi campuran disesuai dengan JMF dan spesiikasi teknis yang te

6. Material untuk Agregat Kelas B di campur di base camp-1 sebelum di b


7. Material dasar berupa Agregat Kasar (Batu uk. 1/2 dan batu uk. 2/3
pencampuran di Base Camp-1 dengan dump truck dan kemudian di cam

8. Setalah material dasar untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A di drop


ditentukan dalam Job Mix Formula (JMF). Setelah material selesai diolah

9. Lapais Pondasi Agrgat Kelas A yang telah di stok ke lokasi pekerjaa


disesuaikan dengan jumlah kubikasi / volume Lapis Pondasi Agregat K
Lapis Pondasi Agregat Kelas A dilaksanakan sebagai Lapis Pondasi Bar
dengan Lapis Pondasi Agregat Kelas A.

10. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat ini dilaksanakan pasa ruas jalan ini d
sudah terlebih dahulu ditentukan dan dipatok sesuai gambar rencana a
11. Sebelum memulai pemasangan Lapis Pondasi Agregat Kelas A terlebih
lumpur-lumpur dan lain-lainnya.

12. Penyetokan Material Lapis Pondasi Agregat Kelas A dilokasi pekerja


penghamparan dan dan pemadatan sampai dengan merapikan Lapis P

13. Penghamparan Lapis Pondasi Agregat Kelas A dilakukan dengan meng


lalu lintas.
14. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada da
yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum (modified)yang dit
di tentukan proses selanjutnya yaitu di padatkan menggunakan alat pe

15 Menambah material untuk batuan pokok dan/batuan untuk pengunci se


15. Pengambilan sample untuk material Lapis Pondasi Agregat Kelas A , di
ditentukan dari hasil percobaan laboratorium, yaitu percobaan pemada

17. Pemeriksaan Kepadadatan dilapangan dengan Sand Cone Test, denga


pengikat sehingga dapat mengalir bebas. Percobaan ini bertujuan untu

18. Dari proses uji CBR dan Sand Cone apabila di dapat data tidak sesuai s

- Matrial
a. Jenis material :
- Agregat Kasar (Agegrat Uk. 2/3 cm, Agegrat Uk. 1/2 cm, Agegrat Uk
b. Syarat material :
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan hal-hal di
Lapis Pondasi Agregat :
i) Dua contoh masing-masing 50 kg bahan, satu disimpan oleh Direksi Pe
ii) Pernyataan perihal asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan
ditentukan dalam Pasal 5.1.2(5) terpenuhi.
iii) Perbaikan atas Lapis Pondasi Agregat yang tidak memenuhi kepadata
meliputi pemadatan tambahan, penggaruan disertai penyesuaian kada

- Fraksi Material
a. Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari p
boleh digunakan.
b. Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm terdiri dari partikel pasir alam
c. Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan
(mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran ya

- Hasil pekerjaan : Pencampuran, Penghamparan dan Pemadata


a. Persiapan :
Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali
Pekerjaan.
Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis har
paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum modifikasi (mod
berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 %
modifikasi (modified) yang ditentukan oleh SNI 1743 : 2008, metode D

b. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak s


dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagia
terpadatkan secara merata.

c. Pengendaliaan Mutu
Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksa
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter ku
gradasi partikel, dan satu (1) penentuan kepadatan kering maksimum
Direksi Pekerjaan. d) Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan
lapis tersebut pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, t
pemadatan, tidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan untuk
memenuhi ketentuan.
IV. DIVISI 7. STRUKTUR

Pekerjaan Perkersan Berbutir terdiri dari item pekerjaan dan metode Pelaksana

[ Perkerasan Beton Semen (Setara K-350)


Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Seta
digunakan sebagai sebagai Bahu Badan jalan.
Produk beton K 350 didatangkan dari distributor menggunan redy mix
Tenaga Kerja terdiri dari : Mandor, Tukang dan Pekerja.
Peratalatan yang digunakan adalah : Concrete Vibrator dan alat-alat ba
Material yang digunakan adalah Terdiri dari aggregat Kasar (Batu pec
Polos U-24, Bahan tambahan Atedive bila diperlukan dan Kayu Skor, Mu
Sebelum dilakukan pengadukan dan penghamparan Perkerasan Be
ditetntukan tinggi maupun lebar disesuaikan dengan gambar rencana a

Komposisi campuran dietentukan berdasarkan hasil pengujian dari ma


pada spesifikasi teknis yang ada sehingga bisa dicapai standart mutu u
serta Air yang dipakai berupa Job Mix Fomula (JMF) untuk tiap pencam
Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-350).

Aggregat Kasar + Agregat Halus + Semen yang telah di stock-pile dilo


proses pengerasan. Untuk Komposisi campuran disesuaikan dengan
Pekerjaan. Pengendalian mutu lapangan dikontrol saat pengadukan de
pengambilan sample hasil adukan berbentuk kubus untuk tiap tanggal

Pelaksanaan pencampuran menggunakan Concrite mixer dengan jara


Adukan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan geroba
diperoleh ketebalan dan kelandaian melintang sesuai dengan gambar r
Penghamparan / perataan dilaksanakan bertahap setiap setengah leba
dan dibuat segmen setiap pengecoran.
Selama proses penghamparan/perataan lapis pondasi ini dipadatkan de
Selama Proses Pengerasan, (> 7 hari) lapis pondasi ini di rawat denga
jalan yang sudah dicor, ditutup untuk segala jenis lalu lintas.

URUTAN KERJA :
Instal Bekisting
o Setelah dilakukan pengukuran oleh tim surveyor dengan waterpass.
Instal plastik,profil kayu,dowel
o Lembaran plastik dihamparkan diatas lean concrete sebagai alas beton.Do
memanjang
Hauling&&besi ulir 19mm
Pouring Beton dipasang melintang.
o Beton dituangkan perlahan-lahan sesuai ketebalan yang direncanakan. Per
dilakukan saat malam hari (terutama untuk daerah panas).
Spreading
o Beton diratakan keseluruh lebar jalan menggunakan spreader.
Vibrating
o Vibrating yaitu proses penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat
Pekerjaan Jidar
o Pekerjaan ini dilakukan untuk menguji kerataan permukaan beton. Dilakuka
beton yang telahTrowelling
Pekerjaan diambil 2/3 splitnya.
o Sambil menunggu beton setting (proses mengeras) penghalusan permukaa
Grooving dan Perencanaan
o Grooving dan perencanaan yaitu pemberian tekstur pada permukaan beton
Curing Compound
o Untuk melindungi beton dari retak rambut akibat cepatnya susut beton.Ha
banyak di pasaran.Penyemprotannya
Pekerjaan Tenda Pelindung dilakukan setelah grooving saat beton be
o Mengurangi terlalu cepatnya penguapan pada permukaan beton. Melindun
Curing dengan Karung
o Perawatan beton setelah umur 1-7 hari. Dengan menutup permukaan beto
Cutting
o Dilakukan dengan mesin pemotong khusus (Cutter Beton).Pemotongan be

[ Beton mutu sedang fc25 Mpa (K-300)


Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Seta
digunakan sebagai sebagai Konstruksi Box Culvet.
Produk beton K 300 didatangkan dari distributor menggunan redy mix
Tenaga Kerja terdiri dari : Mandor, Tukang dan Pekerja.
Peratalatan yang digunakan adalah : Concrete Vibrator dan alat-alat b
Material yang digunakan adalah Terdiri dari aggregat Kasar (Batu pec
Polos U-24, Bahan tambahan Atedive bila diperlukan dan Kayu Skor, Mu
Sebelum dilakukan pengadukan dan penghamparan Perkerasan Be
ditetntukan tinggi maupun lebar disesuaikan dengan gambar rencana a
Komposisi campuran dietentukan berdasarkan hasil pengujian dari ma
pada spesifikasi teknis yang ada sehingga bisa dicapai standart mutu u
serta Air yang dipakai berupa Job Mix Fomula (JMF) untuk tiap pencam
Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-300).

Aggregat Kasar + Agregat Halus + Semen yang telah di stock-pile dilo


proses pengerasan. Untuk Komposisi campuran disesuaikan dengan
Pekerjaan. Pengendalian mutu lapangan dikontrol saat pengadukan de
pengambilan sample hasil adukan berbentuk kubus untuk tiap tanggal

Pelaksanaan pencampuran menggunakan Concrite mixer dengan jara


Adukan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakanRedy M
diperoleh ketebalan dan kelandaian melintang sesuai dengan gambar r
Penghamparan / perataan dilaksanakan bertahap setiap setengah leba
dan dibuat segmen setiap pengecoran.
Selama proses penghamparan/perataan lapis pondasi ini dipadatkan de
Selama Proses Pengerasan, (> 7 hari) lapis pondasi ini di rawat denga
jalan yang sudah dicor, ditutup untuk segala jenis lalu lintas.
[ Beton mutu sedang fc25 Mpa (K-125)
Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Seta
digunakan sebagai sebagai Konstruksi Lantai Kerjat.
Produk beton K 125 Dikerjakan Menggunan Concrete Mixer
Tenaga Kerja terdiri dari : Mandor, Tukang dan Pekerja.
Peratalatan yang digunakan adalah : Concrte Mixer, alat-alat bantu.
Material yang digunakan adalah Terdiri dari aggregat Kasar (Batu pecah

Sebelum dilakukan pengadukan dan penghamparan Perkerasan Beto


gambar rencana atau kondisi dilapangan.
Komposisi campuran dietentukan berdasarkan hasil pengujian dari ma
pada spesifikasi teknis yang ada sehingga bisa dicapai standart mutu u
serta Air yang dipakai berupa Job Mix Fomula (JMF) untuk tiap pencam
Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-125).

Aggregat Kasar + Agregat Halus + Semen yang telah di stock-pile dilok


proses pengerasan. Untuk Komposisi campuran disesuaikan dengan
Pekerjaan. Pengendalian mutu lapangan dikontrol saat pengadukan de
pengambilan sample hasil adukan berbentuk kubus untuk tiap tanggal

Pelaksanaan pencampuran menggunakan Concrite mixer dengan jara


Adukan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan Gerobak Sorong , peng
ketebalan dan kelandaian melintang sesuai dengan gambar rencana.
Penghamparan / perataan dilaksanakan bertahap setiap setengah leba
dan dibuat segmen setiap pengecoran.
Selama Proses Pengerasan, (> 7 hari) lapis pondasi ini di rawat denga
jalan yang sudah dicor, ditutup untuk segala jenis lalu lintas.

TAHAP PEKERJAAN BETON


Tahapan Pelakanaan Pekerjaan :
a). Pekerjaan Awal dan Persiapan
Penyiapan / pembersihan lokasi pekerjaan, Pengukuran dan Pematokan
keseluruhan badan jalan, dan diatur sedemikian rupa, dengan mempe
arus lalu lintas tidak terhambat atau tertutup secara keseluruhan atau
ini sendiri.

b). Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen


Persiapan
Membuat Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya, Men
kesiapan yang telah dilakukan, Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya
Kerja (K3), Kesiapan pengendalian lalu-lintas.
Concrete Mixer, jumlahnya sesuai, kapasitas total unit produk dikali ja
menumpahkan, Alat pemadat (vibrator Roller) dan jumlahnya mencuku

Pengecekan Tenaga kerja


Tenaga kerja dalam jumlah yang mencukupi, dengan menghitung prod
pemadatan dan tenaga pembantu untuk keadaan khusus. Proporsi tena

Ketersediaan Material
Material dan jumlah ketersediaannya merupakan material lolos uji m
Penyimpanan yang memadai, tidak terjadinya pencampuran yang sign

Form work/Acuan (Begisting) dan Supporting/Penopang (Perancah)


Form work dan supporting (penopang) dibuat sesuai gambar kerja. Ke
non ekspos). Supporting (penopang) memadai dan kokoh, tidak ber
tidak berhubungan langsung dengan dudukan unit produksi, yang me
dikehendaki dan disapu dengan pelumas. Memberi Lis pembatas untu

Pembesian
Pembesian sesuai dengan gambar kerja yang disetujui. Selimut bet
pembesian mengunakan ganjal (kaki ayam) untuk menghindari berges

c). Pengecoran Beton


Acuan/formwork dan sambungan dengan beton lama
Membasahi Formwork (Acuan) dengan air hingga jenuh. Sambungan ko

Pencampuran Material/Bahan
Material batu, pasir, semen dan air ke unit produksi (concrete mixer) se
pasir, semen dan air yang ada didalam hoper unit produksi (concrete
slump campuran memadai.
Pengecoran
Pada tulangan rapat dan horizontal, tebal pengecoran dilaksanakan
Penumpahan campuran > 150 cm, digunakan talang dengan memasa
masih plastis dapat menyatu dengan campuran beton yang baru. Peng
Pemadatan
Untuk Pemadatan campuran menggunakan alat penggetar mekanis.
mekanis yang ditempatkan bersamaan tidak pada jarak kurang dari 30

Perataan Akhir Pengecoran


Permukaan yang luas, perataan ditempatkan dudukan untuk panduan
saat beton masih plastis. Bagian yang menunjukkan kerataan di luar
setengah basah. Perataan tidak terlalu licin tetapi sedikit kasar dan
Sambungan konstruksi bidang horizontal dengan sudut 450, dan kasar.

Perawatan Beton
Melaksanakan perawatan setelah beton mulai mengeras. Menggunak
kekuatan awal tinggi atau yang menggunakan bahan additive, dilaksa
digunakan untuk lalu-lintas sebelum beton berumur 7 hari. Beton yang

Pembongkaran Acuan
Pembongkaran acuan pada dinding tipis, atau sejenis dibongkar setela
balok, struktur busur, pembokaran dilakukan setelah kekuatan menca
setelah pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam. Pembongkaran dilakuk

Permukaan Beton
Ketidakrataan sambungan cetakan dilakukan perataan dan pembersih
permukaan lubang. Mengisi dengan adukan 1:2 (Semen:pasir) yang dib

Persyaratan Material/Bahan Baku memenuhi spesifikasi untuk Pekerjaa


1. Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen Po

b) Semen tipe IA (Semen Portland tipe I dengan air-entraining agent),


Pozzolan Cement), dan PCC (Portland Composite Cement) dapat digu
rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunak

c) Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen


rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen yang digunak
2. Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lain
sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-20
dan karena sesuatu sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat d
diusulkan dan dengan memakai air murni hasil sulingan. Air yang dius
mempunyai kuat tekan minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan a

3. Aggregat
a) Ketentuan Gradasi Agregat
(1) Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang d
masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang d
(1) Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang d
masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang d

(2) Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agre
celah lainnya dimana beton harus dicor.
b) Sifat-sifat Agregat
(1) Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh da

(2) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan
harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2

(3) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan o

4) Bahan Tambah
Yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton d
campuran beton.
a) Bahan kimia
Bahan tambahan yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam cam
tambahan dalam pengecoran beton. Ketentuan mengenai bahan tam

b) Mineral
Mineral yang berupa bahan tambahan atau bahan limbah dapat ber
maka bahan tersebut harus sesuai dengan standar spesifikasi yang

Pegendalian Mutu untuk Pencapain Mutu Akhir Pekerjaan sesuai Spesifi


1) Penerimaan Bahan :
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambahan bila
bahan-bahan tersebut telah sesuai dengan ketentuan persyaratan bah
2) Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan o
dan pengujian harus dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan
boleh digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan d
(workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga b
sehingga pada saat pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang r

3) Pengujian Kuat Tekan


(a) Penyedia Jasa harus mendapatkan sejumlah hasil pengujian kuat te
dalam satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji ), yang selisih nila
terpisah pada tiap hari pengecoran.
b) Untuk pencampuran secara manual, maka pada pekerjaan beton de
yang kira-kira sama, dengan minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam
mencapai jumlah > 60 m3, maka untuk setiap maksimum 10 m3 beton
c) Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan
interval yang kira-kira sama, dengan minimum satu hasil uji tiap hari. D
untuk setiap maksimum 20 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3

d) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi ku


Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat, apabila
(1) Tidak boleh lebih dari 5% ada di antara jumlah minimum (20 atau 3
(2) Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-masin
> (fcm 1,645.S) atau t.bk > (t.bm 1,645 S)
(3) Jika benda uji yang terkumpul kurang dari jumlah minimum yang te

(4) Apabila setelah selesai pengecoran beton seluruhnya untuk masin


dalil-dalil matematika statistik yang lain, tidak boleh satupun nilai rat
rencana.
(5) Selisih antara nilai tertinggi dan terendah di antara 4 hasil pemeriks
Benda uji beton inti mempunyai kekuatan tidak kurang dari 0,75fc. Ap
atau kuat tekan rata-rata dari pengujian beton inti yang tidak kurang d
kembali. Dalam hal ini, perbedaan umur beton saat pengujian terhada
kuat tekan beton yang dihasilkan.

Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar sebag
sebagai K-350, K-30 0 atau lebih tinggi dan beton tak bertulang haru
(kekuatan) yang lebih tinggi diperkenankan untuk digunakan di lokasi u
rendah.

Pengendalaian Mutu Beton :


Untuk Jenis Beton sedang dengan fc'=20-30 MPa atau sbk (kg/cm2) =

Ketentuan sifat-sifat campuran: Slump tidak memenuhi ketentuan tid


tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu atas dasar umur 3 hari;

[ Baja Tulangan U 24 Polos


Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan Baja Tulangan Ulir (BJ U-24 Polos , dilaksanakan secara man
sambungan beton badan jalan dan konstruksi box culvet.

Pekerjaan Baja Tulangan Ulir (BJ U-24 Polos & Kawat Pengikat ini dilaksa

Keperluan Tenaga Kerja terdiri dari : Mandor Kepala Tukang, Tukang Be
Keperluan Bahan yang digunakan adalah : Baja Tulangan BJ 24 ulir dan
Keperluan Peratalatan yang digunakan adalah : Alat-alat bantu (Tang, P

Setiap sambungan beton atau pertemuan silang antara tulangan di i



sehingga baik tulangan bawah tidak terletak lansung ke atas lantai das

Pengaturan pemasangan tulangan disesuaikan dengan kondisi dilapa


kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
Pengaturan pemasangan tulangan disesuaikan dengan kondisi dilapa
kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
Setelah tulangan selesai di setel dan dibentuk, kemudian di pasang da
bagian yang terletak di bawah di beri ganjalan dari besi beton atau ma
Persyaratan
Material/Bahan
1) Baja TulanganBaku
yang terdiri Baja harus baja polos atau berulir dengan mutu yang ses
a) Baja tulangan
Tulangan Ulir BJ U-32
Tegangan Karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2 (kg/cm
dan Kawat Pengikat
memenuhi SNI 03-6812-2002 dapat digunakan. c) Baja tulangan beton
yang memenuhi
dengan sumbu batang, serta gigi sirip/ulir lain dengan melintang sum
spesifikasi :
boleh membentuk sudut kurang dari 45 terhadap sumbu batang, apab

2) Tumpuan untuk Tulangan


Tumpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan ata
disetujui lain oleh Direksi Pekerjaan. Kayu, bata, batu atau bahan lain t
3) Pengikat untuk
Tulangan
Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang

Hasil Pekerjaan yang memenuhi syarat dalam spesifikasi :


1) Pembengkokan
a) Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulan
lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau keru
menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
2) Penempatan dan Pengikatan
a) Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk me
pelekatan dengan beton.
b) Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan de
Direksi Pekerjaan.
c) Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat
baja tarik utama tidak diperkenankan.
d) Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yan
tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambunga
sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum.

e) Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka pa

f) Pengelasan pada baja tulangan tidak diperkenankan, terkecuali te


pengelasan untuk sambungan, maka sambungan dalam hal ini adala
dengan air tidak diperkenankan.
g) Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permuka
h) Anyaman baja tulangan yang dilas harus dipasang sepanjang mun
mengikuti bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus dihentikan pada sa

i) Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu


j) Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digu

Baja tulangan akan diukur dalam jumlah kilogram terpasang dan diter
baja yang dihampar, dan satuan berat dalam kilogram per meter pa
didasarkan atas berat nominal yang disediakan oleh pabrik baja, atau
oleh Direksi Pekerjaan.

Joint Filler untuk Sambungan Konstruksi (Joint Sealent)


Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan ini dilasanakan secara Semi mekanis, mencakup pekerjaan p
Penyiapan Peratalatan yang digunakan : Concrete Mixer dan Alat Bant
Meterial yang digunakan terdiri dari : Joint Filler untuk Sambungan Kon
Tenaga Kerja terdiri dari : mandor, tukang dan pekerja.
Bahan Yang digunakan Didantangkan dari distributor.
Setelah Bahan siap di lokasi kerja, maka Bahan Cukup dipanaskan den
kondisi dilapangan, dan disesuaikan dengan hasil perhitungan dilapang
Hasil Pengujian Pekerjaan
Pengujian yang dilakukan, antara lain: penetrasi, kelelehan, kelekatan,
persiapan yang harus bersih dan kering pada celah yang akan diaplikas
Pengujian yang dilakukan, antara lain: penetrasi, kelelehan, kelekatan,
persiapan yang harus bersih dan kering pada celah yang akan diaplikas

PEKERJAAN LAIN-LAIN
Bekesting dengan Papan Uk. 1,5/15 cm
Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
pekerjaan bekisting bisa jadi hal penting dalam proyek bangunan beton
Kesalahan dalam perencanaan, pengadaan atau pengelolaanya bisa m
gedung bertingkat tinggi atau jembatan besar.setiap langkah perlu ber
mengungkap seperti apakah alur kerja pekerjaan bekisting beton bertu

Mempelajari struktur bangunan yang akan di buat.


Cek desain struktur, arsitektur dan mekanikal elektrial apakah ada yan
Menentukan meetode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipakai.
Pembuatan gambar atau bekisting.
Menghitung jumlah dan jenis material bekisting yang akan digunakan.
Mengitung berapa jumlah biaya yang diperlukaan untuk pekerjaan bek
Dari mana bekisting didatangkan apakah mau membeli atau menyewa

Bagaimana dan siapa tenaga kerja yang akan melakukan pengiriman p


Proses evaluasi apakah metode kerja biaya, dan kualitas pekerjaan nan

Pengadaan bekisting :
Kapan dan bagaimana cara pengiriman bekisting dari supllier atau pab
Monitoring pendatangan material bekisting berdasarkan data kebutuha
Bagaimana penyimpanan from work di area preoyek, apakah mau disto
Pemasangan bekisting :
Pengukuran lokasi dengan tepat berdasarkan shop drawing bekisting.
Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, ada kotoran pada d

Pemasangan meletekan ukuran garis yang akan dibuat.


Cek ukuran (posisi, ketegakan, kedataraan).
Cek perkuatan bekisting apakah sudah benar-benar kuat.
Jika sudah maka bisa dilakukan pengecoran beton.
Pembongkaran bekisting :
Kapan bekisting bisa dibongkar?
Bagaimana urutan pembongkarannya, ini dimaksudkan agar dapat me
Untuk apa lagi bekisting yang sudah di bongkar,apakah mau di stock d

Pemasangan bekisting :
Memilah milah mana bekisting yang sudah tidak terpakai ada material
Dalam pekerjaan ini Untuk pekerjaan bekesting di haruskan bekesting b

Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan - samb
beton, tidak boleh ada cairan atau adukan beton yang mengalir keluar
Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed),
memudahkan pembongkaran bekisting itu kelak. Penggunaan oli bekas
Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed),
memudahkan pembongkaran bekisting itu kelak. Penggunaan oli bekas
Penggunaan ulang dari (bahan) bekisting yang sudah pernah dipakai h

Bekisting yang sudah dipasang, harus diperiksa oleh Direksi/ Pengawas


bekisting yang dianggapnya tidak memenuhi syarat baik kekuatan mau

Plastik Cor
Uraian Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
Plastik Cor digunakan sebagai lantai kerja cor beton yang berfungsi unt

Pelastik Cor dapat digunakan sebagai lantai kerja cor beton yang berhu
penggunaan plastik tergolong sebagai inovasi baru menggantikan mat

tentunya akan ada keuntungan serta kerugian yang didapat jika mengg

plastik diatas hamparan plastik yang digunakan sebagai lantai kerja, pe


wiremesh yang langsung menyentuh plastik dibawahnya sehingga raw
dan jika dilihat dari segi safety nampaknya pekerja hanya memakai ala
safety. Keuntungan menggunakan plastik sebagai lantai kerja cor beton
cepat karena tinggal menghamparkanya saja ke lantai. Pengadaan mat

Plastik cor memiliki kegunaan yang penting untuk aplikasi pelapis lanta
0.05 0.1mm agar tidak mudah robek bila terinjak-injak pada saat mem
Fungsi plastik adalah untuk menjaga agar permukaan dasar beton tida
beton menjadi lebih kecil, dan tulangan terhindar dari karat / korosi. Ko
tulangan hanya diletakkan di bagian atas dengan tebal selimut beton a
Umur plastik yang tidak bertahan lama akan menyebabkan bagian baw
digunakan sebagai lantai kerja seperti triplek, karpet, serta bahan-baha

Pipa 1/2"
Pekerjaan Pipa D 1/2'' , dilaksanakan secara manual , Bahan dan tena

Pekerjaan Pipa ini dilaksanakan lokasi kerja, mulai dari pengadaan Alat

Keperluan Tenaga Kerja terdiri dari : Mandor Kepala Tukang, Tukang Be
Keperluan Bahan yang digunakan adalah : Pipa D 3/4''
Keperluan Peratalatan yang digunakan adalah : Alat-alat bantu ( Gerga

VII. RENCANA INSPEKSI DAN TEST


a). Mekanisme inspeksi pekerjaan dilakukan melalui kontrol dari Pejabat P
dari Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi, melalui koordinasi langsun
kontrol secara menyeluruh melalui tahapan pelaksanaan pekerjaan sep

b). Mekanisme kontrol lainnya adalah dengan :


1). Hasil dari rekayasa lapangan dituangkan dalam r
2). Mengadakan Uji terhadap jenis material yang aka
disyaratkan dalam kontrak.
3). Mengajukan request dan shop drawing kepada di
4). Membuat rencana kendali mutu pekerjaan dan st
5). Membuat laporan hasil pekerjaan berupa dan dal
untuk data pendukung pekerjaan.

Demikianlah Uraian singkat tentang Gambaran dan Langkah-langkah Kerja serta M


dan persedur standart berupa usulan mengenai langkah-langka kerja yang tentuny
Pelaksanaan ini diharapakan bisa memberikan gambaran yang cukup jelas tentang
pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan Jawdal Wa
kami lampirkan bersamaan dengan penawaran ini.
LAMPIRAN 4 PENAWARAN

METODE PELAKSANAAN

ai kerangka acuan dalam langkah-langkah kerja dari tapaha awal pelaksanaan sampai dengan
an yang akan dilaksanakan dilapangan, guna tercapainya efektifitas dan efisiensi kerja secara te

at Penyerahan Lapangan, maka diteruskan dengan menelaah dan menganalisa lebih detail mengen

n
n menyiapkan rencana kerja sesuai dengan metode konstruksi terhadap semua urutan kegiatan
l yang menyangkut kegiatan rencana kerja dapat dijelaskan sebagai berikut :

giatan pekerjaan;
an;
baik gambar kerja (shop drawing) maupun gambar terbangun/terlaksana (as built drawing);
hasil pekerjaan;
n standart operasi pelaksanaan;
n;
Material;
n;
engan keadaan dilapangan.

n Kegiatan menggunakan metode bar chart dan Kurva S, dimana penggambaran pada baris menun
kan hasil plot dari bar chart untuk mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan
gamatan progress pelaksanaan konstruksi.

AN LOKASI KERJA

13.00 Kilometer

L = { (c+a/2)*a + (c+b/2)*b } / (a+b)

0.20 Km = b

B
Km = C

mum dan Administrasi Teknis terdiri dari :


kuantias pekerjaan yang ada;
ang akan ditugaskan / ditempatk;n dilapangan;
an koordinasi dengan Pihak Direksi Pekerjaan;
erja, menyesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada;

camp, barak kerja serta fasilitas lainnya sesuai dengan kebutuhan yang dipersyaratkan;
inti yang sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan tenaga kerja atrau staf pendukung lainnya;
Kegiatan;
ok, pengukuran ulang dalam rangka penyesuaian dengan gambar rencana;
mbali perubahan pekerjaan (bila ada pengajuan perubahan pekerjaan);
dministrasinya (Persiapan DTJ & Addendum bila ada);
mbilan contoh/sample dari berbagtai sumber quary material yang ada disekitar lokasi kegiatan teru
x Formula ( JMF) untuk masing-masing item pekerjaan yang ditangani;
si yang berjalan kegiatan dilapangan juga tetap berjalan seperti pekerjaan pembersihan dan pen

ncaran arus lalu lintas baik secara umum maupun secara khusus terutama disekitar lokasi peke
;
esuai dengan jadwal pelaksanaan masing-masing item pekerjaan.
dan Saluran Air (Mekanik dan angkut)

galian (Ex.Peladis/Tanah Bukit Tokok) utk berem

(HRS-Base(L)) (gradasi senjang/semi senjang)

la oleh tenaga-tenaga dari Perusahaan kami yang telah berpengalaman hal mengenai pekerjaan
is besar sebagai berikut :

h oleh sub-kontraktor akan ditentukan kemudian, pada umumnya untuk pelaksanaan pekerjan mino
N DAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

n baik maka perlu dibuat kebijakan mutu untuk memberikan Jaminan mutu terhadap proses yang
a perangkat lunak sebagai sarana pengendali dan perangkat keras sebagai sarana penunjang pelak

sonil inti dalam organisasi, dipilih dan didatangkan dari daerah setempat atau dari luar daerah.
dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya disesuaikan dengan kondisi lapangan dan volume pe
tepat mutu dan tepat waktu.
h Site Manager dan dibantu oleh Site Engineer, dengan mengikuti jadwal waktu pelaksanaan yan
ah bahan.
rjaan, perusahaan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan yang bertugas dalam
an peralatan untuk mencegah pencurian dan hal-hal lainnya yang bisa menghambat kelancaran pe

luruh, keterbatasan areal yang ada dapat saling mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-m

pakan bagian yang tak terlepaskan dengan kegiatan proyek ini, sehingga sangat diperlukan ad

u jenis pekerjaan yang akan mempengaruhi pekerjaan lainnya. Agar pelaksanaan dilapangan dapat

inimal seminggu sekali yang dihadiri oleh para personil inti terkait, pengaewas lapangan, para s
nasikan pelaksanaan pekerjaan yang akan datang dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaa

abarkan secara lebih mendetail secara bulanan maupun mingguan yang realisasinya dilapangan a
menyeluruh dituangkan dalam master schedule / bar chart yang dijadikan acuan kontrak.

sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang disyaratkan, perlu disusun program pengendalian mut

encana pengetesan/pengetesan semua jenis material sesuai persyaratan.


unakan sesuai keahlian/keterampilan masing-masing.
tandar instruksi kerja untuk mencapai minimal sesuai persyaratan.
yaratan control.

dengan baik karena adanya sasaran mutu yang jelas, sumber daya manusia yang professional den
manajemen mutu secara konsisten. Material merupakan penunjang yang sangat penting dalam p
laksanaan pekerjaan ini memerlukan material dari pabrikasi, material dari pengadaan oleh supla
nan pilihan, Korosen/minyak tanah, Bensin, Solar, Minyak pelumas/Olie, Semen/PC (50 Kg), Besi be
n (Polos) U-24, Baja tulang (Ulir) U-32, U-39, U-48, Pasir urug, Baja struktur, Tiang pancang baja
giatan sepeti Pasir, Batu kali, Batu quary besar, Gravel, Sirtu, Pasir Urug , Tanah Timbunan Biasa / Ta
Konstruksi berdasarkan Masa Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi untuk Pekerjaan Jalan disesuaikan
perhatikan, karena pekerjaan konstruksi terutama konstruksi jalan, tidak dapat dilanjutkan apabila
a Pondasi Jalan yang biasanya berhubungan dengan adanya ganguan lalu lintas maupun kondoisi C

Diagram Alur Proses Manajemen Proyek Konstruksi berdasarkan Masa Kegiatan Pelaksanaan K

Masa
Masa Pelaksanaan
Pelaksanaan Konstruksi
Konstruksi

Surat
Surat Perintah
Perintah Mulai
Mulai Kerja
Kerja

Rapat Persiapan Pekerjaan /


Pre
Pre -Construction
-Construction Meeting
Meeting

Rekayasa
Rekayasa Lapangan/Filed
Lapangan/Filed Engineering
Engineering

Kaji
Kaji Ulang
Ulang Desain/Review
Desain/Review Design
Design

Perubahan
Perubahan Kontrak/Addendum
Kontrak/Addendum (CCO)
(CCO)

Rapat
Rapat Lapangan/Site
Lapangan/Site Meeting
Meeting

Gambar
Gambar Kerja/Shop
Kerja/Shop Drawing
Drawing

Gambar
Gambar Terlaksana/As
Terlaksana/As Built
Built Drawing
Drawing

Pengukuran Kuantitas & Pembayaran

Sertifikat
Sertifikat Pembayaran
Pembayaran Bulanan/MC
Bulanan/MC

Pengendalian
Pengendalian Waktu/Time
Waktu/Time Schedule
Schedule

Rapat
Rapat Pembuktian/Show
Pembuktian/Show Couse
Couse Meeting
Meeting

Penyerahan
Penyerahan Sementara
Sementara Pekerjaan
Pekerjaan // PHO
PHO

buat suatu kebijakan mutu guna memberikan Jaminan mutu terhadap proses yang dihasilkan. Siste
a pengendali dan perangkat keras sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

kerjaan yang akan dilaksanakan terdiri dari :

bilisasi, mulai dari personil dan peralatan ke lapangan, serta dilakukan kegiatan survey lapangan
gani, lokasi pengambilan material terkait dengan pekerjaan yang akan ditangani. Mengadakan pen
getesan di Laboratorium. Setelah didapat hasil survey awal ini maka bersama dengan direksi m
detail pelaksanaan dan perkiraan kuantitas untuk pelaksanaan pekerjaan dan Rancangan Campuran
fisik terlebih dahulu dilakukan kegiatan mobilisasi peralatan, personil, penyiapan fasilitas kontrakor
yang tercantum dalam daftar mobilisasi. Untuk Base Camp / Kantor lapangan dan lain-lain, ditemp
ntuk memperlancar suplai logistik dan bahan bakar, serta dapat melakukan monitoring pelaksan
han / pencampuran Material non Pabrikasi sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan.

kuran, terlebih dahulu bersama direksi menentukan titik awal dan titik akhir Ruas Jalan yang
ng sesuai stasion yang diperlukan atau pematokan titik-titik pada gambar rencana atau peta lapan
njang lannya dilakukan Pengukuran Ulang. Kemudian dibuatkan gambar kerja yang harus mend

g telah ditentukan oleh direksi, minimal satu titik pengambilan dan tidak berubah sehingga didapatl

n (STA) yang direncanakan akan dikerjakan. Setiap stasiun berjarak 50 m atau 100 m sesuai dengan

as perlu dibuat suatu urutan serta tahapan pelaksanaan sesuai dengan Data Umum Kegiatan mulai dari : -Panjang Lok
kerasan jalan. Dimana pada umumnya ruas jalan yang akan ditangani merupakan ruas jalan utama dengan arus lalu linta
naan pekerjaan secara keseluruhan.

an keselamatan jalan selama periode konstruksi sesuai ketentuan.


u-lintas sesuai schedule pekerjaan dan koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait.
aca oleh Pengguna Jalan.
Air (Mekanik dan angkut)

n Air dilaksanakan dengan cara Mekanis (Menggunakan Alat), dilokasi pekerjaan tersebar sepanjang ruas jalan yang akan
h Direksi Lapangan.

Operator, Mandor dan Pekerja.


u (Cangkul, Penggali, Gerobak Sorong dan Pungki).`
n rencana serta hasil rekasaya Lapangan.
tanah hasil galian dbuang disekitar lokasi pekerjaan / dimuat dan diangkut dengan Dump Truck ke lokasi pembuangan dise
arah aliran air perlu diperhatikan supaya air dapat mengalir dengan lancar.
i dengan bentuk dan dimensi yang telah ditetapkan dengan alat bantu.
daerah sekitar lokasi kerja dan pada daerah yang memungkinkan.
us dilakukan sebagaimana yang diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama sehingga memenuhi kelandaian yan
ntahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

an :
anis, mencakup pekerjaan galian tanah untuk pelebaran badan jalan .

embantu operator, sopir, pembantu sopir, mandor dan pekerja.


tor,dan Dump Truck serta alat bantu.
n rambu-rambu kerja, sehingga tidak menggangu kelancaran lalu lintas.
rencana yang telah ditetapkan menggunakan excapator.
ekerjaan pada lokasi yang aman dan tidak menggangu dan sebagian dibuang ke lokasi lain dengan menggunakan dump tru

galian, sehingga didapat permukaan hasil galian sesuai rencana.


n dengan gambar rencana atau kondisi dilapangan yang telah disepakati/disetujui Direksi Lapangan.

ak terjadi penggalian yang berlebihan. Metode penggalian dan pemangkasan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Papan
emotongan yang menunjukkan posisi dan lereng pengarah rancangan. Papan pengarah profil harus terpasang pada tem

ngkas dengan grader yang dilengkapi dengan pisau yang dapat dimiringkan atau dengan excavator. Pekerjaan ini harus s
selesai tanpa menunggu selesainya seluruh pekerjaan galian, untuk mencegah kerusakan pada permukaan hasil pemoto
ut atau tindakan-tindakan lainnya.

an terlebih dahulu dengan pengeboran sampai dalam atau peledakan jika disetujui atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaa

arus dibersihkan dari setiap bahan yang lepas yang akan menjadi berbahaya setelah pekerjaan selesai. Permukaan batu
ah yang tak terduga dihadapi pada lokasi manapun yang mungkin menyebabkan ketidak-stabilan permukaan lereng h
yang perlu harus disetujui sebelum penggalian berikutnya. Semua perubahan akan tunduk pada perintah atau persetujuan

an (Ex.Peladis/Tanah Bukit Tokok)


an (Ex.Peladis/Tanah Bukit Tokok) utk berem

kerjaan :
mbunan Pilihan dari Sumber Galian ini dilasanakan untuk urugan pada bahu jalan atau Pelapis
ara manual, tanah digali dengan Excapator dari Sumber Quary atau sumber Galian Tanah Piliham
mbunan Pilihan dari sumber Galian diangkut dengan dump truck dan distok dilokasi penimbunan yan

uk menyelesaikan pekerjaan ini adalah : alat bantu, pedestrian roller, dan Dump Truck.
rator, pembantu operator, sopir, pembantu sopir, mandor dan pekerja.
n dari Sumber Galian yang akan digunakan sebagai material Timbunan terlebih dahulu mendapat
lahan dan mengambil material yang bersih dan bebas dari kotoran atau sampah serta memenuhi s

dari Sumber Galian, akan dipakai dan dilaksanakan untuk material timbunan pilihan setelah se
Timbunan Pilihan dimuat kedalam dump truck dengan excapator dan kemudian Dump Truck
mbpukan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dilapangan. Penumpukan material diatur
mempermudah dalam penghamparan pada tahap selanjutnya. Penghamparan menggunakan Alat
dalam spesifikasi teknis. Menjaga agar tidak terjadi pemisahan antara partikel-partikel agregat h
gan Pedestrian roller, elevasi dan kemiringannya dijaga. Pemadatan dimulai dari sepanjang tepi
rus berlangsung tanpa berhenti sampai seluruh permukaan selesai digilas.

tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut SNI-0
nggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut harus digun
an daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi. Tanah plastis seperti itu sama sekali tidak bo
au tanah dasar bahu jalan. Sebagai tambahan, timbunan untuk lapisan ini bila diuji dengan SNI 03-1
mbil untuk rancangan dan ditunjukkan dalam gambar atau tidak kurang dari 6% jika tidak dise
MDD) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-1742-1989).

memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan oleh AAS
aktif adalah perbandingan antara Indeks Plastisitas / PI - (SNI 03-1966-1989) dan persentase kadar

dak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai sifat sifat sebagai berikut:
nik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt dalam sistem USCS serta tanah yang mengandung daun dau

ah sangat tinggi yang tidak praktis dikeringkan untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadata
kembang susut tinggi dan sangat tinggi dalam klasifikasi Van Der Merwe dengan ciri-ciri adanya ret
m dari 30 cm di bawah elevasi tanah dasar harus dipadatkan sampai 95 % dari kepadatan kering m
bahan yang tertahan pada ayakan 19 mm, kepadatan kering maksimum yang diperoleh haru
an oleh Direksi Pekerjaan
n pada setiap lapis timbunan yang dipadatkan sesuai dengan SNI 03-2828-1992 dan bila hasil se
mperbaiki pekerjaan sesuai dengan Pasal 3.2.1.8 dari Seksi ini. Pengujian harus dilakukan sampai ke
ang lebih dari 200 m. Untuk penimbunan kembali di sekitar struktur atau pada galian parit untuk
li yang telah selesai dikerjakan. Untuk timbunan, paling sedikit satu rangkaian pengujian bahan

dilasanakan sebagai urukan atau dasar pekerjaan box culvet adiatas tanah dasar tanah dasar se
m pelaksanaannya material (pasir urug) diangkut dengan dump truck dari sumbernya kemudian d
ngan gambar rencana dan petunjuk dari direksi teknis.

uk menyelesaiakn pekerjaan ini adalah: Alat-alat bantu (pungki,cangkul,sekop dan lainnya).

h material berupa pasir urug yang memenuhi syarat sesuai spesifikasi teknis.
aran pasir alas/urug, dilakukan pembersihan lokasi terhadap hal-hal yang dapat menghalangi pe
pasir yang seragam pada saat dihampar. Setelah permukaan tanah dirasa sudah cukup kuat dan ra
rasan Beton Semen dapat dilaksanakan dengan ketebalan minimal 10 cm atau sesuai petunjuk dire
pada dareah pelebaran (sisi kanan dan kiri jalan), dibuat pengunci dengan galian tanah unt
ra manual menggunakan pengki dan cangkul kemudian disiram dengan air dan ditimbris untuk mem

n Pekerjaan :
adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis Pondasi dan tanah Dasar. Fungsi dari lapis pon
da, Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi, Lapisan untuk mencegah part
r dari beban roda-roda alat berat (akibat lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal p
n.

dengan menggunakan Lapis Pondasi Aggregat Kelas A, dilaksanakan secara Mekanis dan menc
naga kerja. Bahan yang akan digunakan untuk material sudah ditentukan dan disepakati sesuai p
etsan material dari sumber quarry yang memenuhi syarat.

ump Truck, Water Tanker dan alat bantu.


dor, Pekerja, Operator, pembantu operator dan sopir.
n dalam pembuatan Lapis Pondasi Agregat Keas A adalah terdiri dari Agregat Kasar (Batu Pecah B
dengan JMF dan spesiikasi teknis yang telah ditentukan sebelum dilakukan pencampuran atau bland

di campur di base camp-1 sebelum di bawa kelokasi penghamparan/lokasi pekerjaan.


t Kasar (Batu uk. 1/2 dan batu uk. 2/3 dari hasil pecah mesin land cruseer) dan Agregat Halus (
dengan dump truck dan kemudian di campur / blanding menjadi Agregat kelas B dengan menggun

Lapis Pondasi Agregat Kelas A di drop ke lokasi pencampuran / base camp-1, selanjutnya dilaku
ula (JMF). Setelah material selesai diolah dan diblanding kemudian muatt ke dump truck dengan wh

yang telah di stok ke lokasi pekerjaan selanjutnya dihampar dengan ketebalan sesuai gamba
bikasi / volume Lapis Pondasi Agregat Kelas A yaitu 12.400 Meter Kubik ( 10,300,00 Km) atau
dilaksanakan sebagai Lapis Pondasi Baru pada permukaan Badan Jalan yang sebelumnya pekerjaa
Kelas A.

at ini dilaksanakan pasa ruas jalan ini dilaksanakan untuk membuat Lapis Pondasi Baru pada exe
an dan dipatok sesuai gambar rencana atau sesuai hasil rekayasa ulang bersama direksi teknis, dan
n Lapis Pondasi Agregat Kelas A terlebih dahulu permukaan jalan yang akan dilapis dibersihkan da
a.

ndasi Agregat Kelas A dilokasi pekerjaan, diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
datan sampai dengan merapikan Lapis Pondasi Agegat kelas A dengan memberi tanda atau rambu-

Agregat Kelas A dilakukan dengan menggunakan alat bantu, dan dibantu oleh tanaga manual untu

anya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 %
an kering maksimum (modified)yang ditentukan oleh spesifikasi. Setelah dihampar dengan alat mo
yaitu di padatkan menggunakan alat pemadattandem roller.

uan pokok dan/batuan untuk pengunci sehingga didapat lapis pondasi yang kokoh dan stabil.
terial Lapis Pondasi Agregat Kelas A , dilakasanakan sebelum pelaksanaan guna menentukan ranca
n laboratorium, yaitu percobaan pemadatan dan alat uji CBR menggunakan Field CBR test set (CBR

apangan dengan Sand Cone Test, dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepada
alir bebas. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dari suatu tanah di lapangan deng

one apabila di dapat data tidak sesuai spesifikasi maka akan di lakukan perbaikan Lapis Pondasi Ag

2/3 cm, Agegrat Uk. 1/2 cm, Agegrat Uk. 0,5 cm) dan Agregat Halus Pasir dan Sirtu.

kan kepada Direksi Pekerjaan hal-hal di bawah ini paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang dius

kg bahan, satu disimpan oleh Direksi Pekerjaan sebagai rujukan selama Periode Kontrak.
omposisi setiap bahan yang diusulkan untuk Lapis Pondasi Agregat, bersama dengan hasil pen
) terpenuhi.
Agregat yang tidak memenuhi kepadatan atau sifat-sifat bahan yang disyaratkan dalam Spesifikas
, penggaruan disertai penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, pembuangan dan penggantia

ada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet

an 4,75 mm terdiri dari partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus lainnya.
emenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau
h dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan p

uran, Penghamparan dan Pemadatan.


elaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksim

dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang coco
datan kering maksimum modifikasi (modified) seperti yang ditentukan oleh SNI 1743 : 2008, meto
bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum
ntukan oleh SNI 1743 : 2008, metode D.

mulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah mema
bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutk

pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk mengendalikan ketidakseragaman bahan yan
erjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan yang diproduksi paling sedikit harus meliputi tid
penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan SNI 1743 : 2008, metode D. Pengujian CBR
n dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa, mengunakan SNI 2827 : 200
ng ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi tidak boleh berselang lebih dari 200 m. Bila penye
yaran tambahan yang dilakukan untuk penambahan air atau pengeringan bahan atau untuk p
ri item pekerjaan dan metode Pelaksanaan sebagai berikut :

K-350)
n Pekerjaan :
n Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-350), dilaksanakan secara semi mekanis dan mencaku
hu Badan jalan.
an dari distributor menggunan redy mix
dor, Tukang dan Pekerja.
dalah : Concrete Vibrator dan alat-alat bantu.
ah Terdiri dari aggregat Kasar (Batu pecah/kerikil tersaring Uk. 0,5/1,1/2, dan 2/3) dengan komposi
tedive bila diperlukan dan Kayu Skor, Multiplek atau Papan untuk mall.
an dan penghamparan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-350), terlebih dahulu dipas
ar disesuaikan dengan gambar rencana atau kondisi dilapangan.

kan berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing contoh material yang berbeda lokasi quary/su
da sehingga bisa dicapai standart mutu untuk Lapis Perkerasan yang diinginkan dan untuk tiap sam
Job Mix Fomula (JMF) untuk tiap pencampuran dengan kapistas disesuiakan dalam satu kali penga
an Beton Semen (Desain Setara K-350).

us + Semen yang telah di stock-pile dilokasi kerja, diaduk dengan menggunakanTruck Mixer dilok
mposisi campuran disesuaikan dengan JMF yang telah disesuaikan dengan masing-masing qua
lapangan dikontrol saat pengadukan dengan memperhatikan jumlah takaran material untuk tiap
kan berbentuk kubus untuk tiap tanggal dan hari pencampuran.

enggunakan Concrite mixer dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari lokasi yang akan dipasang L
kerjaan dengan menggunakan gerobak, penghamparan / perataan dilakukan dengan tenaga m
daian melintang sesuai dengan gambar rencana.
ksanakan bertahap setiap setengah lebar perkerasan atau pun kalau kondisi dilapangan memungki
gecoran.
/perataan lapis pondasi ini dipadatkan dengan menggunakan Concrite Vibrator.
7 hari) lapis pondasi ini di rawat dengan cara menjaga kelembabannya (disiram dengan air dan d
untuk segala jenis lalu lintas.

tim surveyor dengan waterpass.

tas lean concrete sebagai alas beton.Dowelterbuat dari besi yang ditutup PVC agar beton bisa ber
ng melintang.
esuai ketebalan yang direncanakan. Perhatikan cuaca & suhu karena beton yang digunakan slum-n
untuk daerah panas).
an menggunakan spreader.
n beton agar diperoleh beton yang padat sehingga tidak terjadi keropos.

guji kerataan permukaan beton. Dilakukan dengan mengetok jidar alumunium diatas permukaan be

roses mengeras) penghalusan permukaan beton terus dilakukan.Hasil trowel ini sangat bagus deng

emberian tekstur pada permukaan beton.Dilakukan oleh orang yang dapat mengenal tingkat keker

rambut akibat cepatnya susut beton.Hal ini harus lebih diperhatikan bila pelaksanaannya di siang h
dilakukan setelah grooving saat beton belum mengeras.
uapan pada permukaan beton. Melindungi dari benda-benda jatuh atau binatang.Melindungi bila tib

hari. Dengan menutup permukaan beton dengan karung goni yang dibasah.Hal ini,untuk mencega

g khusus (Cutter Beton).Pemotongan beton dilakukan saat beton masih cukup lunak,kira-kira jam ke

00)
n Pekerjaan :
n Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-300), dilaksanakan secara semi mekanis dan mencaku
nstruksi Box Culvet.
an dari distributor menggunan redy mix
dor, Tukang dan Pekerja.
dalah : Concrete Vibrator dan alat-alat bantu.
ah Terdiri dari aggregat Kasar (Batu pecah/kerikil tersaring Uk. 0,5/1,1/2, dan 2/3) dengan komposi
tedive bila diperlukan dan Kayu Skor, Multiplek atau Papan untuk mall.
an dan penghamparan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-300), terlebih dahulu dipas
ar disesuaikan dengan gambar rencana atau kondisi dilapangan.
kan berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing contoh material yang berbeda lokasi quary/su
da sehingga bisa dicapai standart mutu untuk Lapis Perkerasan yang diinginkan dan untuk tiap sam
Job Mix Fomula (JMF) untuk tiap pencampuran dengan kapistas disesuiakan dalam satu kali penga
an Beton Semen (Desain Setara K-300).

us + Semen yang telah di stock-pile dilokasi kerja, diaduk dengan menggunakan Truck Mixer r dilok
mposisi campuran disesuaikan dengan JMF yang telah disesuaikan dengan masing-masing qua
lapangan dikontrol saat pengadukan dengan memperhatikan jumlah takaran material untuk tiap
kan berbentuk kubus untuk tiap tanggal dan hari pencampuran.

enggunakan Concrite mixer dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari lokasi yang akan dipasang L
kerjaan dengan menggunakanRedy Mix, penghamparan / perataan dilakukan dengan tenaga m
daian melintang sesuai dengan gambar rencana.
ksanakan bertahap setiap setengah lebar perkerasan atau pun kalau kondisi dilapangan memungki
gecoran.
/perataan lapis pondasi ini dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator.
7 hari) lapis pondasi ini di rawat dengan cara menjaga kelembabannya (disiram dengan air dan d
untuk segala jenis lalu lintas.
25)
n Pekerjaan :
n Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-125), dilaksanakan secara semi mekanis dan mencaku
nstruksi Lantai Kerjat.
Menggunan Concrete Mixer
dor, Tukang dan Pekerja.
dalah : Concrte Mixer, alat-alat bantu.
h Terdiri dari aggregat Kasar (Batu pecah/kerikil tersaring Uk. 0,5/1,1/2, dan 2/3) dengan komposisi

n dan penghamparan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-125), terlebih dahulu dipasang
ilapangan.
kan berdasarkan hasil pengujian dari masing-masing contoh material yang berbeda lokasi quary/su
da sehingga bisa dicapai standart mutu untuk Lapis Perkerasan yang diinginkan dan untuk tiap sam
Job Mix Fomula (JMF) untuk tiap pencampuran dengan kapistas disesuiakan dalam satu kali penga
an Beton Semen (Desain Setara K-125).

us + Semen yang telah di stock-pile dilokasi kerja, diaduk dengan menggunakan Concrite Mixer dilo
mposisi campuran disesuaikan dengan JMF yang telah disesuaikan dengan masing-masing qua
lapangan dikontrol saat pengadukan dengan memperhatikan jumlah takaran material untuk tiap
kan berbentuk kubus untuk tiap tanggal dan hari pencampuran.

enggunakan Concrite mixer dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari lokasi yang akan dipasang L
kerjaan dengan Gerobak Sorong , penghamparan / perataan dilakukan dengan tenaga manusia.
ntang sesuai dengan gambar rencana.
ksanakan bertahap setiap setengah lebar perkerasan atau pun kalau kondisi dilapangan memungki
gecoran.
7 hari) lapis pondasi ini di rawat dengan cara menjaga kelembabannya (disiram dengan air dan d
untuk segala jenis lalu lintas.

aan :

si pekerjaan, Pengukuran dan Pematokan pada lokasi pekerjaan, dan membuat segmen-segmen di
diatur sedemikian rupa, dengan memperhitungkan jarak/panjang yang akan terlebih dahulu dilaks
t atau tertutup secara keseluruhan atau buka tutup satu arah untuk lalu lintas kendaraan umum ma

) Pekerjaan & data pendukungnya, Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Draw
, Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya sudah siap, Penanggung jawab dari penyedia jasa untuk
lian lalu-lintas.
suai, kapasitas total unit produk dikali jam kerja sama dengan jumlah produksi saat itu, Peralatan
vibrator Roller) dan jumlahnya mencukupi, Peralatan pengangkut manual berupa gerobak sorong d
ng mencukupi, dengan menghitung produksi/jam dan kapasitas angkut serta waktu angkut. Penam
ntu untuk keadaan khusus. Proporsi tenaga kerja terdiri dari tenaga kerja kasar, mandor dan pelaks

aannya merupakan material lolos uji mutu dari laboratorium. Jumlah material (agregat, semen,
idak terjadinya pencampuran yang signifikan antara material satu dengan yang lainnya. Semen dis

an Supporting/Penopang (Perancah)
nopang) dibuat sesuai gambar kerja. Kelurusan form work (acuan) dalam kondisi baik. Form work
nopang) memadai dan kokoh, tidak bergerak. Form work dipersiapkan untuk pengecoran dengan
dengan dudukan unit produksi, yang mengakibatkan form work dan supporting bergoyang. Acuan
n pelumas. Memberi Lis pembatas untuk menghentikan pengecoran. Bidang yang akan dicor diberi

mbar kerja yang disetujui. Selimut beton mencukupi dan kokoh terpasang, sehingga tidak akan
l (kaki ayam) untuk menghindari bergesernya pembesian saat proses pengecoran (terutama pada p

an dengan beton lama


dengan air hingga jenuh. Sambungan konstruksi pada beton lama dibiarkan jenuh dan disapu deng

n air ke unit produksi (concrete mixer) sesuai dengan kuantitas material, sesuai dengan Job Mix For
didalam hoper unit produksi (concrete mixer) hingga campuran mempunyai performa campuran b

zontal, tebal pengecoran dilaksanakan tidak lebih dari 15 cm. Waktu pengiriman sejak campu
cm, digunakan talang dengan memasang lidah penghalang berselang-seling agar beton meluncu
engan campuran beton yang baru. Pengecoran dilakukan terus menerus sampai pekerjaan selesai a
menggunakan alat penggetar mekanis. Arah pemasukan tegak lurus dan pemindahan alat pengge
samaan tidak pada jarak kurang dari 30 cm.

n ditempatkan dudukan untuk panduan elevasi yang digunakan untuk perataan. Pengecekan kera
an yang menunjukkan kerataan di luar toleransi yang dipersyaratkan ditambah dan diratakan de
ak terlalu licin tetapi sedikit kasar dan merata. Penghentian pengecoran berada ditempat yang
horizontal dengan sudut 450, dan kasar. Sambungan konstruksi bidang vertikal diberi takikan dan d

lah beton mulai mengeras. Menggunakan bahan yang dapat menyerap air (karung goni, kain ka
g menggunakan bahan additive, dilaksanakan perawatan sampai kekuatan mencapai 70%. Permu
belum beton berumur 7 hari. Beton yang menggunakan acuan, dilakukan perawatan dengan memb

nding tipis, atau sejenis dibongkar setelah berusia lebih dari 30 jam setelah pengecoran. Cetakan p
aran dilakukan setelah kekuatan mencapai paling rendah 85% dari hasil pengujian. Pembongkara
ebih dari 30 jam. Pembongkaran dilakukan dengan urutan dari bagian luar konstruksi acuan menuju

akan dilakukan perataan dan pembersihan. Perbaikan kerusakan dan lubang keropos, membuat p
ngan adukan 1:2 (Semen:pasir) yang dibuat 30 menit sebelumnya, dengan dibiarkan menyusut seb

ku memenuhi spesifikasi untuk Pekerjaan Beton terdiri dari :

uk pekerjaan beton harus jenis semen Portland tipe I, II, III, IV, dan V yang memenuhi SNI 15-2049-2

and tipe I dengan air-entraining agent), IIA (Semen Portland tipe II dengan air-entraining agent), III
Portland Composite Cement) dapat digunakan apabila diizinkan oleh Direksi Pekerjaaan. Apabila h
suai dengan merek semen yang digunakan.

ya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila ha
suai dengan merek semen yang digunakan.

mpuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan
menuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan da
ngujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian k
ai air murni hasil sulingan. Air yang diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan
um 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang sama. Air yang diketahu

halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabel 7.1.2.(1), tetapi atas persetujuan Dire
a memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Butir 7.1.1.7) dan 7.1.3.1) yang dibuktikan
sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar tidak lebih dari jarak bersih minimum anta
rus dicor.

rus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari penyaringan dan p

bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengujia
nya yang diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2) bila contoh-contoh diambil dan diuji dilaboratorium.

ahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 tentang Metode pengujian

n untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa bahan kimia, bahan mineral atau hasil limb

pa bahan kimia ditambahkan dalam campuran beton dalam jumlah tidak lebih dari 5% berat semen
an beton. Ketentuan mengenai bahan tambahan ini harus mengacu pada SNI 03-2495-1991.

tambahan atau bahan limbah dapat berbentuk abu terbang (fly ash), pozzolan, mikro silica atau sil
sesuai dengan standar spesifikasi yang ditentukan dalam SNI 03-2460-1991 tentang Spesifikasi ab

pain Mutu Akhir Pekerjaan sesuai Spesifikasi Teknis :

men, agregat dan bahan tambahan bila diperlukan) diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan d
suai dengan ketentuan persyaratan bahan pada Butir 7.1.2.
Workability)
ebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, harus dilaksanakan pada setiap adu
belum dikerjakan terkecuali disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Campuran beton ya
aan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal menyetujui penggunaannya secara t
puran harus sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongg
aran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.

apatkan sejumlah hasil pengujian kuat tekan benda uji beton dari pekerjaan beton yang dilaksanaka
et = 3 buah benda uji ), yang selisih nilai antara keduanya < 5% untuk satu umur, untuk setiap k
oran.
manual, maka pada pekerjaan beton dengan jumlah masing-masing mutu beton 60 m3 harus dip
minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang d
ka untuk setiap maksimum 10 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh
duksi ready mix, maka pada pekerjaan beton dengan jumlah masing-masing mutu < 60 m3 har
engan minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang
3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh satu hasil uji.

an dalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan yang disyaratkan dalam Tabel 7.1.6.(1)
naan dianggap memenuhi syarat, apabila dipenuhi syarat-syarat berikut :
da di antara jumlah minimum (20 atau 30) nilai hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi ku
gecoran seluruhnya untuk masing-masing mutu beton dapat terkumpul jumlah minimum benda uji
t.bm 1,645 S)
pul kurang dari jumlah minimum yang telah ditentukan, maka nilai standar deviasi (S) harus ditingka

ngecoran beton seluruhnya untuk masing-masing mutu beton terdapat jumlah benda uji kurang da
yang lain, tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut, f

dan terendah di antara 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut tidak boleh lebih besar dari 4,
ai kekuatan tidak kurang dari 0,75fc. Apabila dari pengujian tidak merusak menggunakan alat sepe
pengujian beton inti yang tidak kurang dari 0,85 fc, maka bagian konstruksi tersebut dapat diangg
aan umur beton saat pengujian terhadap umur beton yang disyaratkan untuk penetapan kuat teka
an.

terima harus diukur dan dibayar sebagai beton struktur atau beton tidak bertulang. Beton strukt
bih tinggi dan beton tak bertulang harus beton yang disyaratkan atau disetujui untuk fc=15 MPa
perkenankan untuk digunakan di lokasi untuk mutu (kekuatan) beton yang lebih rendah, maka volu

gan fc'=20-30 MPa atau sbk (kg/cm2) = K-250 dengan Uk agregat Max 19-35 dan W?C Max Terhada

n: Slump tidak memenuhi ketentuan tidak boleh digunakan; Pengujian kuat tekan 7 hari << pe
ingkatkan mutu atas dasar umur 3 hari; Pembongkaran tidak boleh didasarkan pada beton umur 3 h

n Pekerjaan :
BJ U-24 Polos , dilaksanakan secara manual dan mencakup penyiapan lokasi kerja, pengadaan Alat
dan konstruksi box culvet.

J U-24 Polos & Kawat Pengikat ini dilaksanakan dibase camp atau lokasi kerja, mulai dari pengadaan

dari : Mandor Kepala Tukang, Tukang Besi dan Pekerja.


kan adalah : Baja Tulangan BJ 24 ulir dan Kawat Bidrat
gunakan adalah : Alat-alat bantu (Tang, Pemotong Baja Tulangan, Gergaji Besi dll).

pertemuan silang antara tulangan di ikat dengan kawat bidrat, dan untuk menjaga jarak antara
tidak terletak lansung ke atas lantai dasar papan/mall sedangkan untuk tulangan atas agar tidak te

ngan disesuaikan dengan kondisi dilapangan dan metode kerja yang memnungkinkan untuk dil
g berlaku.
el dan dibentuk, kemudian di pasang dan disusun sesuai dengan gambar rencana, dan setiap samb
di beri ganjalan dari besi beton atau material lain yang memenuhi syarat.

olos atau berulir dengan mutu yang sesuai dengan Tegangan Leleh Karateristik Baja Tulangan yait
memberikan regangan tetap 0,2 (kg/cm2) = 3.200. b) Bila anyaman baja tulangan diperluka
dapat digunakan. c) Baja tulangan beton ulir/sirip harus mempunyai ulir yang teratur, setiap batang
gigi sirip/ulir lain dengan melintang sumbu batang. d) Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja
g dari 45 terhadap sumbu batang, apabila membentuk sudut 45 sampai 70 arah sirip melintang

s dibentuk dari batang besi ringan atau bantalan beton pracetak dengan mutu fc= 20 MPa se
jaan. Kayu, bata, batu atau bahan lain tidak boleh diijinkan sebagai tumpuan.
t tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi SNI 07-6401-2000.

hi syarat dalam spesifikasi :

eh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan
ekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di lapangan dise
k baja tidak terlalu berubah banyak.

sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, pe

n akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan selimut beton minimum yang disyaratka

t kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. P
nankan.
diakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada Gambar. Penyambungan (splicing) bata
Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga pe
da titik dengan tegangan tarik minimum.

engan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih minimum haruslah 40 diameter bata

gan tidak diperkenankan, terkecuali terinci dalam Gambar atau secara khusus diijinkan oleh Dir
, maka sambungan dalam hal ini adalah sambungan dengan panjang penyaluran penuh yang me
n.
harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspos.
ng dilas harus dipasang sepanjang mungkin, dengan bagian tumpang tindih dalam sambungan p
an bukaan, dan harus dihentikan pada sambungan antara pelat.

p dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan harus diber

tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul perlengkapan pemasok beton, jalan

am jumlah kilogram terpasang dan diterima oleh Direksi Pekerjaan. Jumlah kilogram yang dipasang
uan berat dalam kilogram per meter panjang untuk batang atau kilogram per meter persegi lua
yang disediakan oleh pabrik baja, atau bila Direksi Pekerjaan memerintahkan, atas dasar pengujia

an Konstruksi (Joint Sealent)


n Pekerjaan :
ra Semi mekanis, mencakup pekerjaan pengisian celah pada beton ( untuk jalan ).
gunakan : Concrete Mixer dan Alat Bantu lainnya.
i dari : Joint Filler untuk Sambungan Konstruksi (Joint Sealent)
dor, tukang dan pekerja.
angkan dari distributor.
erja, maka Bahan Cukup dipanaskan dengan maksud dilelehkan , kemudian dituang pada bidang ce
aikan dengan hasil perhitungan dilapangan.

ara lain: penetrasi, kelelehan, kelekatan, pemulihan, kelarutan, dan keawetan (ASTM D 3405,2005).
an kering pada celah yang akan diaplikasi supaya Joint Sealant dapat melekat dengan baik.
5 cm
n Pekerjaan :
al penting dalam proyek bangunan beton,
, pengadaan atau pengelolaanya bisa menyebabkan keterlambatan atau bahkan kegagalan proyek.
embatan besar.setiap langkah perlu berjalan dengan baik agar dapat dihasilkan formwork terbaik t
ur kerja pekerjaan bekisting beton bertulang dari awal sampai akhir , ok langsung saja kita akan mu

dan mekanikal elektrial apakah ada yang perlu diubah atau disesuaikan.
naan pekerjaan yang akan dipakai.

material bekisting yang akan digunakan.


a yang diperlukaan untuk pekerjaan bekisting tersebut
an apakah mau membeli atau menyewa dari supplier. Disini ada proses pengajuaan penawaran dan

erja yang akan melakukan pengiriman pemasangan dan pembongkaran


e kerja biaya, dan kualitas pekerjaan nantinya sudah bagus, jika belum maka perlu dilakukan inovas

engiriman bekisting dari supllier atau pabrik ke lokasi proyek


rial bekisting berdasarkan data kebutuhan saat perencanaan.
work di area preoyek, apakah mau distock dulu atau langsung di pasang

at berdasarkan shop drawing bekisting.


g sebelum dipasang, ada kotoran pada dinding bekisting dapat menimbulkan hasil cor beton tidak ra

rannya, ini dimaksudkan agar dapat membongkar dalam waktu yang lebih cepat
sudah di bongkar,apakah mau di stock di pakai lagi untuk pekerjaan selanjutnya atau dikeluarkan d

yang sudah tidak terpakai ada material yang terpaksa dibuang ditempat sampah dan ada yang bis
erjaan bekesting di haruskan bekesting bisa dipakai pada pekerjaan selanjutnya maksimal 30% dar

ap air, terutama pada sambungan - sambungan. Pada saat pengecoran


tau adukan beton yang mengalir keluar karena bocor.
ang tidak akan diplester (semi exposed), permukaan dalam bekisting/ multiplex sebaiknya dilapisi b
bekisting itu kelak. Penggunaan oli bekas tidak bisa dibenarkan.
) bekisting yang sudah pernah dipakai harus atas seijin Direksi/ Pengawas.

g, harus diperiksa oleh Direksi/ Pengawas terlebih dahulu sebelum pengecoran. Direksi berhak meno
dak memenuhi syarat baik kekuatan maupun ukuran - ukurannya.

kerjaan :
lantai kerja cor beton yang berfungsi untuk menahan agar air tidak keluar karena merembes kedala

ebagai lantai kerja cor beton yang berhubungan dengan tanah, fungsinya yaitu untuk menahan aga
sebagai inovasi baru menggantikan material lantai kerja sebelumnya berupa screed atau cor beton

n serta kerugian yang didapat jika menggunakan plastik, untuk itu perlu diperhatikan agar lebih ban

k yang digunakan sebagai lantai kerja, pemasangan plastik sudah bagus, namun jika dilihat dari sisi
yentuh plastik dibawahnya sehingga rawan terjadi korosi atau karat, sebaiknya dibawah besi wireme
nampaknya pekerja hanya memakai alas kaki berupa sandal jepit sehingga kurang aman dari baha
kan plastik sebagai lantai kerja cor beton Biaya lebih murah dibanding lantai kerja menggunakan sc
mparkanya saja ke lantai. Pengadaan material plastik tergolong mudah didapat serta simple dalam p

yang penting untuk aplikasi pelapis lantai di atas tanah / slab on ground. Plastik cor dapat dibeli di t
h robek bila terinjak-injak pada saat memasang tulangan pelat ataupun
enjaga agar permukaan dasar beton tidak langsung berhubungan dengan tanah yang memiliki kelem
tulangan terhindar dari karat / korosi. Korosi selain merusak tulangan juga akan memberikan warna
agian atas dengan tebal selimut beton atas sekitar 30mm.
an lama akan menyebabkan bagian bawah beton tidak terdapat lapisan pelindung dikemudian hari
seperti triplek, karpet, serta bahan-bahan jenis baru hasil olah pikir serta inovasi para civil enginee

anakan secara manual , Bahan dan tenaga kerja dan digunakan sebagai sambungan beton badan ja

n lokasi kerja, mulai dari pengadaan Alat, Bahan dan tenaga kerja.

dari : Mandor Kepala Tukang, Tukang Besi dan Pekerja.


kan adalah : Pipa D 3/4''
gunakan adalah : Alat-alat bantu ( Gergaji Besi dll).

n dilakukan melalui kontrol dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini adalah mulai Pejabat
tan Supervisi, melalui koordinasi langsung dengan pelaksana secara rutin dan berkala. Untuk mend
alui tahapan pelaksanaan pekerjaan seperti tercantum pada bagan alur kegiatan pokok.

lah dengan :
i rekayasa lapangan dituangkan dalam rencana kerja terpadu dan rencana kerja detail.
kan Uji terhadap jenis material yang akan di pakai dari masing sumber quary, dan membuat Job Mi
kan dalam kontrak.
kan request dan shop drawing kepada direksi teknis sebelum memulai suatu item pekerjaan.
t rencana kendali mutu pekerjaan dan standart-standart yang harus dipenuhi.
t laporan hasil pekerjaan berupa dan dalam bentuk : Hasil Opname lapangan, Laporan Harian, Lapo
ta pendukung pekerjaan.

aran dan Langkah-langkah Kerja serta Metode Pelaksanaan yang kami sampaikan, dan sebagai acua
genai langkah-langka kerja yang tentunya terlebih dahulu disesuai dengan masing-masing item pem
kan gambaran yang cukup jelas tentang tahapan-tahapan (fase) dalam pelaksanaan sesuai item-it
pekerjaan disesuaikan dengan Jawdal Waktu Pelaksanaan / Time Scedule serta Spesifikasi teknis yan
aran ini.
Sintang, 2

Pe
CV. CAHAI

ANDE
D
ARAN

KSANAAN

pelaksanaan sampai dengan akhir pelaksanaan, dengan mengacu kepada spersifikasi teknis da
s dan efisiensi kerja secara tepat waktu dan tepat mutu serta sesuai biaya yang dikeluarkan d

nganalisa lebih detail mengenai item-item pekerjaan maupun teknik dalam pelaksanaan Pekerjaa

adap semua urutan kegiatan yang akan dilakukan dan waktu yang diperlukan dalam penyelesai
berikut :

ana (as built drawing);


ggambaran pada baris menunjukkan periode waktu yang dapat berupa hari, minggu, ataupun bulan
n urutan dalam merencanakan suatu kegaiatan, dan mempermudah melihat kegiatan-kegiatan ya

Jln Ampera

ng dipersyaratkan;
au staf pendukung lainnya;

cana;
n);

a disekitar lokasi kegiatan terutama untuk bahan / material yang akan digunakan dalam pelaksana
i;
kerjaan pembersihan dan penyiapan lapangan disertai dengan mengadakan sosialisasi langsung

erutama disekitar lokasi pekerjaan, maka dipersiapkan ataupun dipasang rambu-rambu lalu lint
man hal mengenai pekerjaan jalan maupun Kegiatan sejenis sesuai dengan persyaratan yang sud

uk pelaksanaan pekerjan minor dan bukan merupakan pekerjaan utama.


n mutu terhadap proses yang dihasilkan. Sistem menajemen tersebut diatas dalam pelaksanaann
ebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

pat atau dari luar daerah.


ndisi lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasar

adwal waktu pelaksanaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang ada pengadaan bahannya, ser

butuhan yang bertugas dalam hal : pengamananan terhadap pelaksanaan pekerjaan pada umumn
a menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

ancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, keterlibatan beberapa sub kontraktor, para mando

ehingga sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadin

pelaksanaan dilapangan dapat berjalan dengan baik maka perlu diadakan :

pengaewas lapangan, para sub kontraktor (apabila digunakan), sampai dengan para mandor ya
g dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

ang realisasinya dilapangan akan dimonitor secara cermat untuk mengantisipasi keterlambatan ya
ikan acuan kontrak.

n program pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara la

atan.

manusia yang professional dengan tanggung jawab yang jelas, organisasi proyek yang handal, siste
yang sangat penting dalam pekerjaan suatu bangunan yaitu berupa material yang diperlukan dala
ial dari pengadaan oleh suplair seperti : Pasir, Batu kali, Agregat kasar, Agregat halus, Filler, Ba
ie, Semen/PC (50 Kg), Besi beton, Kawat Beton, Kawat bronjong, Sirtu, Paku, Kayu perancah, Plas
struktur, Tiang pancang baja, Kawat las, Pipa baja, dan lainnya. Sedangkan material langsung da
ug , Tanah Timbunan Biasa / Tanah Timbunan Pilihan.
k Pekerjaan Jalan disesuaikan dengan Tahapan Pengerjaan pekerjaan Konstruksi terdiri dari urut
idak dapat dilanjutkan apabila pekerjaan pada bagian bawah mulai dari tanah dasar, pondasi baw
lalu lintas maupun kondoisi CBR Tanah Dasar yang belum sesuai.

n Masa Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi untuk Pekerjaan Jalan :

Masa Pemeliharaan Konstruksi

Kegiatan
Kegiatan Pemeliharaan
Pemeliharaan

Penyerahan
Penyerahan Akhir
Akhir Pekerjaan
Pekerjaan // FHO
FHO

p proses yang dihasilkan. Sistem menajemen dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sara
naan pekerjaan.

an kegiatan survey lapangan (rekayasa lapangan). Adapun kegiatan yang disurvey meliputi kond
n ditangani. Mengadakan penyelidikan terhadap Material Batu dengan mengambil contoh Batu, Sir
ka bersama dengan direksi melakukan peninjauan kembali rancangan berdasarkan data rekaya
aan dan Rancangan Campuran / Komposisi untuk masing-masing Jenis Item Pekerjaan.
penyiapan fasilitas kontrakor, fasilitas direksi dan komunikasi elektronik. Untuk peralatan berat ya
apangan dan lain-lain, ditempatkan pada daerah yang strategis yaitu pada daerah yang aliran airn
elakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan dengan leluasa. Menentukan sumber Quary yang ak
pekerjaan.

titik akhir Ruas Jalan yang ditangani, serta penentuan titik Prioritas Penanganan (Daerah Efek
mbar rencana atau peta lapangan. Untuk menyesuaikan elivasi beda tinggi daerah yang akan diur
mbar kerja yang harus mendapat persetujuan direksi dan menjadi acuan pelaksanaan pekerja

ak berubah sehingga didapatlah satu titik yang sama untuk pengambilan foto pada kondisi 50 % d

0 m atau 100 m sesuai dengan gambar kerja.

m Kegiatan mulai dari : -Panjang Lokasi Pekerjaan, Total Masa Pelaksanaan Kegiatan, Masa MobIlisasi, Periode Pekerja
as jalan utama dengan arus lalu lintas yang padat dan sangat perlu diutamakan masalah keselamatan lalu lintas yang ak

rkait.
ebar sepanjang ruas jalan yang akan ditangani sesuai dengan rencana awal dan atau disesuaikan dengan hasil rekayasa

mp Truck ke lokasi pembuangan disekitar lokasi pekerjaan yang memungkinkan.

sehingga memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui dan memenuhi profil jenis selokan yang

i lain dengan menggunakan dump truck.

ksi Lapangan.

setujui oleh Direksi Pekerjaan. Papan pengarah profil harus dipasang pada setiap penampang dengan interval 50 meter pa
arah profil harus terpasang pada tempatnya sampai pekerjaan galian selesai dan sampai Direksi Pekerjaan telah memerik

gan excavator. Pekerjaan ini harus sesuai dengan garis yang ditunjukkan oleh papan pengarah profil. Semua tindakan ha
sakan pada permukaan hasil pemotongan. Tindakan yang demikian dapat termasuk penyediaan saluran penangkap, salu

u diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

h pekerjaan selesai. Permukaan batu atau singkapan batu harus dibersihkan dengan cara manual bilamana dipandang pe
ketidak-stabilan permukaan lereng hasil pemotongan, tindakan-tindakan yang diperlukan harus dilakukan untuk menjam
nduk pada perintah atau persetujuan terlebihdahulu dari Direksi Pekerjaan.

n pada bahu jalan atau Pelapisan Permukaan Bahu Jalan dan Timbunan Pada badan Jalan. Dalam h
sumber Galian Tanah Piliham. Jarak antara lokasi sumber galian tanah pilihan ini adalah terletak
istok dilokasi penimbunan yang sudah ditentukan yaitu pada kiri/kanan pelapisan bahu badan jala

dan Dump Truck.


.
an terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan, dimana material dari sumber gali
au sampah serta memenuhi syarat sebagai timbunan tanah biasa sesuai hasil pengujian / tes tanah

l timbunan pilihan setelah sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari direksi teknis dan sud
dan kemudian Dump Truck membawa ke lokasi jalan atau daerah yang sudah ditentukan. Jar
Penumpukan material diatur sedemikian rupa, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit d
hamparan menggunakan Alat bantu manual dan dirapikan dengan dibantu tenaga manusia, deng
ara partikel-partikel agregat halus dan kasar. Segera setelah penghamparan akhir terbentuk, ma
n dimulai dari sepanjang tepi jalan dan dilanjutkan secara lambat menuju sumbu jalan dalam ar
gilas.

n sebagai A-7-6 menurut SNI-03-6797-2002 atau sebagai CH menurut "Unified atau Casagrande S
bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari timbunan atau pada penimbun
perti itu sama sekali tidak boleh digunakan pada 30 cm lapisan langsung di bawah bagian das
n ini bila diuji dengan SNI 03-1744-1989, harus memiliki nilai CBR tidak kurang dari karakteristik da
urang dari 6% jika tidak disebutkan lain (CBR setelah perendaman 4 hari bila dipadatkan 100

yang diklasifikasikan oleh AASHTO T258 sebagai "very high" atau "extra high" tidak boleh digunak
6-1989) dan persentase kadar lempung (SNI 03-3422-1994).

ai berikut:
yang mengandung daun daunan, rumput-rumputan, akar, dan sampah.

ransi kadar air pada pemadatan (>OMC+1%).


rwe dengan ciri-ciri adanya retak memanjang sejajar tepi perkerasan jalan.
95 % dari kepadatan kering maksimum yang ditentukan sesuai SNI 03-1742-1989. Untuk tanah ya
ksimum yang diperoleh harus dikoreksi terhadap bahan yang berukuran lebih (oversize) terseb

3-2828-1992 dan bila hasil setiap pengujian menunjukkan kepadatan kurang dari yang disyaratk
ian harus dilakukan sampai kedalaman penuh pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaa
atau pada galian parit untuk gorong-gorong, paling sedikit harus dilaksanakan satu pengujian unt
u rangkaian pengujian bahan yang lengkap harus dilakukan untuk setiap 1000 meter kubik bah

s tanah dasar tanah dasar sebelum dipasang lantai kerja i dengan Perkerasan Beton Semen diat
k dari sumbernya kemudian di stok ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan cara manual dima

ul,sekop dan lainnya).

si teknis.
l yang dapat menghalangi pekerjaan. Diperiksa elevasi kemiringan tanah pada badan jalan unt
irasa sudah cukup kuat dan rapi, maka pekerjaan penghamparan Pasir urug untuk urukan alas lan
0 cm atau sesuai petunjuk direksi teknis dan menyesuaikan dengan kondisi dilapangan serta gamb
nci dengan galian tanah untuk menjaga pasir alas agar tidak keluar dari lokasi penghampara
an air dan ditimbris untuk memperoleh kepadatan yang maksimal.

ah Dasar. Fungsi dari lapis pondasi bawah antara lain yaitu sebagai bagian dari konstruksi perkeras
apisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis pondasi atas, Lap
anah dasar) pada awal-awal pelaksanaan pekerjaan, dan Lapis pelindung lapisan tanah dasar da

an secara Mekanis dan mencakup penyiapan lokasi kerja untuk blanding (pencampuran matera
tukan dan disepakati sesuai persetujuan direksi dan sesuai hasil JMF yang sudah diterbitkan setel

i Agregat Kasar (Batu Pecah Batu Uk. 1/2 cm dan Batu Uk. 2/3 cm) dan Aggrgat Halus (Sirtu) dima
ukan pencampuran atau blanding di Tempat distributur lpa tersebut.

lokasi pekerjaan.
cruseer) dan Agregat Halus (Sirtu dari sumber quarry alam), diangkut dari sumber quarry ke loka
egat kelas B dengan menggunakan alat whell loader.

se camp-1, selanjutnya dilakukan pencampuran / pengadukan sesuai dengan komposisi yang tel
uatt ke dump truck dengan whell loader untuk diangkut / dibawa ke lokasi pekerjaan.

ngan ketebalan sesuai gambar rencana adalah 20 cm padat dan lebar 6,00 m, sedangkan panja
ubik ( 10,300,00 Km) atau sesuai dengan gambar rencana serta petunjuk dari direksi pekerjaa
an yang sebelumnya pekerjaan Penyiapan Badan Jalan sudah selesai dilaksanakan dan siap dipasa

Lapis Pondasi Baru pada exesting permukaan jalan lama yang lokasi dan titik-titik pemasangann
ng bersama direksi teknis, dan telah disetujui oleh pengguna jasa.
ng akan dilapis dibersihkan dan sudah tidak terdapat permukaan yang mengandung kotoran/terdap

sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas, memudahkan dalam tahap pelaksana
n memberi tanda atau rambu-rambu.

antu oleh tanaga manual untuk merapikan hamparan dan mengatur tumpukan serta mengatur ar

kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah sepe
elah dihampar dengan alat motor grader, dan material sudah rata sesuai elevasi dan ketebalan ya

yang kokoh dan stabil.


anaan guna menentukan rancangan campuran (JMF). Batas-batas kadar air dan berat isi kering dap
nakan Field CBR test set (CBR lapangan).

wa sebagai parameter kepadatan yang mempunyai sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bah
suatu tanah di lapangan dengan berat isi kering laboratorium.

an perbaikan Lapis Pondasi Agregat atau pemadatan ulang.

Pasir dan Sirtu.

ari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebag

ma Periode Kontrak.
t, bersama dengan hasil pengujian laboratorium yang membuktikan bahwa sifat-sifat bahan ya

disyaratkan dalam Spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan dap
, pembuangan dan penggantian bahan, atau menambah suatu ketebalan dengan bahan tersebut.

au kerikil yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila berulang-ulang dibasahi dan dikeringkan tid

partikel halus lainnya.


nstalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekan
omponen campuran dengan proporsi yang benar.
s pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali diperintahkan lain oleh Direk

engan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadat
n oleh SNI 1743 : 2008, metode D. Dan Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bah
dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimu

umbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi, penggilasan harus dimu
i penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis terseb

ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan. Pengujian lebih lanjut harus seperti ya
aling sedikit harus meliputi tidak kurang dari lima (5) pengujian indeks plastisitas, lima (5) penguji
008, metode D. Pengujian CBR harus dilakukan dari waktu ke waktu sebagaimana diperintahkan ol
, mengunakan SNI 2827 : 200803-2827-1992. Pengujian harus dilakukan sampai seluruh kedalam
lebih dari 200 m. Bila penyesuaian kadar air telah diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sebelu
geringan bahan atau untuk pekerjaan lainya yang diperlukan untuk mendapatkan kadar air ya
ra semi mekanis dan mencakup penyiapan lokasi kerja, pengadaan Alat, Bahan dan tenaga kerja d

1/2, dan 2/3) dengan komposisi disesuaikan dangan JMF dan Aggregat Halus (Pasir Beton), Tulang
l.
K-350), terlebih dahulu dipasang pasir urug, kemudian di lakukan pemasangan papan mall, d

yang berbeda lokasi quary/sumber bahan dan jenis/merk semen yang digunakan dengan menga
diinginkan dan untuk tiap sample hasil pengujian laboratorium didapat Rancangan Komposisi Mater
suiakan dalam satu kali pengadukan dengan alat pengaduk/Concrite Mixer untuk memperoleh sua

enggunakanTruck Mixer dilokasi Distributor, apabila perlu bisa ditambah bahan untuk mempercep
n dengan masing-masing quary material yang akan digunakan dan telah disyahkan oleh Direks
h takaran material untuk tiap kali pengadukan dengan concrite mixer, dan dilakukan test slump d

i lokasi yang akan dipasang Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-350
n dilakukan dengan tenaga manusia. Ketebalan dan kelandaian diatur sedemikian rupa sehing

kondisi dilapangan memungkinkan bisa di hampar sekaligus sesuai dengan lebar rencana dilapang

e Vibrator.
nya (disiram dengan air dan dilindungi dari pengaruh panas matahari langsung) dan segmen bagi

tutup PVC agar beton bisa bergerak (tidak terikat tulangan).Besi polos 25mm dipasang

beton yang digunakan slum-nya sangat rendah (5 cm).Untuk menghindari retak rambut,sebaikny
os.

munium diatas permukaan beton.Jika ada permukaan yang bergelombang, maka ditambah adukan

il trowel ini sangat bagus dengan permukaan kelihatan rata & mengkilap.

dapat mengenal tingkat kekerasan beton.

bila pelaksanaannya di siang hari. Bahan yang digunakan berupa produk perawatan beton yang

u binatang.Melindungi bila tiba-tiba terjadi hujan.

ibasah.Hal ini,untuk mencegah retak rambut beton akibat susut yang terlalu cepat.

ih cukup lunak,kira-kira jam ke 12-18 setelah pengecoran.

ra semi mekanis dan mencakup penyiapan lokasi kerja, pengadaan Alat, Bahan dan tenaga kerja d

1/2, dan 2/3) dengan komposisi disesuaikan dangan JMF dan Aggregat Halus (Pasir Beton), Tulang
l.
K-300), terlebih dahulu dipasang pasir urug, kemudian di lakukan pemasangan papan mall, d

yang berbeda lokasi quary/sumber bahan dan jenis/merk semen yang digunakan dengan menga
diinginkan dan untuk tiap sample hasil pengujian laboratorium didapat Rancangan Komposisi Mater
suiakan dalam satu kali pengadukan dengan alat pengaduk/Concrite Mixer untuk memperoleh sua

nggunakan Truck Mixer r dilokasi Didtributor, apabila perlu bisa ditambah bahan untuk mempercep
n dengan masing-masing quary material yang akan digunakan dan telah disyahkan oleh Direks
h takaran material untuk tiap kali pengadukan dengan concrite mixer, dan dilakukan test slump d

i lokasi yang akan dipasang Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-300
n dilakukan dengan tenaga manusia. Ketebalan dan kelandaian diatur sedemikian rupa sehing

kondisi dilapangan memungkinkan bisa di hampar sekaligus sesuai dengan lebar rencana dilapang

e vibrator.
nya (disiram dengan air dan dilindungi dari pengaruh panas matahari langsung) dan segmen bagi
ra semi mekanis dan mencakup penyiapan lokasi kerja, pengadaan Alat, Bahan dan tenaga kerja d

2, dan 2/3) dengan komposisi disesuaikan dangan JMF dan Aggregat Halus (Pasir Beton),

25), terlebih dahulu dipasang pasir urug, dan ditetntukan tinggi maupun lebar disesuaikan deng

yang berbeda lokasi quary/sumber bahan dan jenis/merk semen yang digunakan dengan menga
diinginkan dan untuk tiap sample hasil pengujian laboratorium didapat Rancangan Komposisi Mater
suiakan dalam satu kali pengadukan dengan alat pengaduk/Concrite Mixer untuk memperoleh sua

nggunakan Concrite Mixer dilokasi pekerjaan, apabila perlu bisa ditambah bahan untuk mempercep
n dengan masing-masing quary material yang akan digunakan dan telah disyahkan oleh Direks
h takaran material untuk tiap kali pengadukan dengan concrite mixer, dan dilakukan test slump d

i lokasi yang akan dipasang Lapis Pondasi dengan Perkerasan Beton Semen (Desain Setara K-125
kan dengan tenaga manusia. Ketebalan dan kelandaian diatur sedemikian rupa sehingga diperol

kondisi dilapangan memungkinkan bisa di hampar sekaligus sesuai dengan lebar rencana dilapang

nya (disiram dengan air dan dilindungi dari pengaruh panas matahari langsung) dan segmen bagi

membuat segmen-segmen dilokasi atau pada badan jalan yang akan beton sehingga tidak menut
ng akan terlebih dahulu dilaksanakan dan dipasang mall, kayu skor serta plank pengaman, sehing
alu lintas kendaraan umum maupun kendaraan yang menganggkut material guna keperluan kegiat

ampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi Pekerjaan, Penyediaan alat dan tidak berubah da
wab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus, Pengendalian Keselamatan dan Kecelaka

h produksi saat itu, Peralatan produksi dalam kondisi baik, berjalan baik, baik putaran maupun sa
nual berupa gerobak sorong dengan roda karet/besi.
ut serta waktu angkut. Penambahan tenaga kerja untuk unit-unit produksi dan pelayanannya, tena
erja kasar, mandor dan pelaksana. Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan ditetapkan.

ah material (agregat, semen, pasir dan air) sudah mencukupi untuk produksi yang direncanaka
ngan yang lainnya. Semen disimpan dengan baik, diberi alas dan pelindung.

alam kondisi baik. Form work menggunakan material sesuai kegunaannya (untuk beton ekspos d
an untuk pengecoran dengan tinggi jatuh adukan tidak lebih besar dari 150 cm. Form work (acua
supporting bergoyang. Acuan bebas dari kotoran, serpihan kayu atau material yang lain yang tid
Bidang yang akan dicor diberi batang pengganjal supaya tidak berubah.

rpasang, sehingga tidak akan terjadi perubahan saat proses pengecoran. Jarak antar kedua lap
pengecoran (terutama pada pembesian lantai).

biarkan jenuh dan disapu dengan adukan semen sesuai campuran betonnya.

rial, sesuai dengan Job Mix Formula (JMF) mutu beton yang akan dilaksanakan. Campur material bat
mpunyai performa campuran baik dan cukup putaran saat produksi (matang). Pastikan secara visu

aktu pengiriman sejak campuran terakhir dengan semen hingga lokasi tidak lebih dari 60 men
ng-seling agar beton meluncur tidak segregasi. Pengecoran dilakukan menerus sehingga beton ya
rus sampai pekerjaan selesai atau sampai sambungan Perkerasan Beton yang direncanakan.
dan pemindahan alat penggetar tidak lebih dari 45 cm dari posisi semula. Penempatan pengget

uk perataan. Pengecekan kerataan dilakukan dengan menggunakan straightedge (mistar lurus) pa


an ditambah dan diratakan dengan adukan baru. Meratakan dengan sapuan pada saat beton mas
ecoran berada ditempat yang telah ditetapkan. Pengecoran berhenti saat pekerjaan telah seles
ng vertikal diberi takikan dan dibentuk kasar.

erap air (karung goni, kain katun) dan dilakukan minimal 3 hari pada kondisi jenuh. Beton deng
kuatan mencapai 70%. Permukaan beton tidak terbuka sehingga kena pengaruh aliran udara. Tid
kan perawatan dengan membasahi terus sampai saat acuan dibongkar.

etelah pengecoran. Cetakan pada konstruksi yang ditopang perancah dan penopang di bawah pela
hasil pengujian. Pembongkaran acuan sandaran dan permukaan terekspos dibongkar minimal 9 ja
n luar konstruksi acuan menuju ke dalam.

n lubang keropos, membuat pahatan tegak lurus. Membasahi dan memberi acian (semen air) pa
engan dibiarkan menyusut sebelumnya.

ang memenuhi SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland.

engan air-entraining agent), IIIA (Semen Porgtland tipe III dengan air-entraining agent), PPC (Portla
Direksi Pekerjaaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kemb

Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kemb

s dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air harus di
n mutu air untuk digunakan dalam beton. Apabila timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulk
kan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan memakai air ya
ila kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) ha
yang sama. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.

1), tetapi atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi terseb
7) dan 7.1.3.1) yang dibuktikan oleh hasil campuran percobaan.
jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau cela

al, atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir sungai.

1992 tentang Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk campuran mortar dan beton, d
dan diuji dilaboratorium.

92 tentang Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk campuran.

ahan mineral atau hasil limbah yang berupa serbuk pozzolanik sebagai bahan pengisi pori dala

dak lebih dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau selama pelaksanaan pengadukan
ada SNI 03-2495-1991.

pozzolan, mikro silica atau silica fume. Apabila digunakan bahan tambahan berupa abu terbang,
0-1991 tentang Spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan untuk campuran beton.

engawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahw

dilaksanakan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan dilakukan sesaat sebelum pengecora
wakilnya. Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan seperti yang diusulkan tid
ujui penggunaannya secara terbatas dan secara teknis mutu beton tetap bisa dijaga. Kelecak
rjaan tanpa membentuk rongga, celah, gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian ru

erjaan beton yang dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda
ntuk satu umur, untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dic

mutu beton 60 m3 harus diperoleh satu hasil uji untuk setiap maksimum 5 m3 beton pada interv
engujian tidak boleh kurang dari empat hasil untuk masing-masing umur. Apabila pekerjaan bet
0 m3 tercapai harus diperoleh satu hasil uji.
g-masing mutu < 60 m3 harus diperoleh satu hasil uji untuk setiap maksimum 15 m3 beton pa
l pengujian tidak boleh kurang dari empat. Apabila pekerjaan beton mencapai jumlah > 60 m3, ma
u hasil uji.

lam Tabel 7.1.6.(1)


ut :
nda uji berturut-turut terjadi kurang dari fc atau @bk.
pul jumlah minimum benda uji, maka hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut harus memenuhi f

ndar deviasi (S) harus ditingkatkan dengan faktor modifikasi yang diberikan dalam Tabel 7.1.6.(2)

at jumlah benda uji kurang dari minimum, maka apabila tidak dinilai dengan cara evaluasi menur
aan benda uji berturut-turut, fcm,4 terjadi kurang dari (fc + 0,82.Sr), di mana Sr = deviasi stand

tidak boleh lebih besar dari 4,3.Sr.


erusak menggunakan alat seperti palu beton diperoleh suatu nilai kekuatan tekan beton karakterist
nstruksi tersebut dapat dianggap memenuhi syarat dan pekerjaan yang dihentikan dapat dilanjutk
an untuk penetapan kuat tekan beton perlu diperhitungkan dan dilakukan koreksi dalam menetapk

tidak bertulang. Beton struktur harus beton yang disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerja
au disetujui untuk fc=15 MPa atau K-175 atau fc=10 MPa atau K-125. Apabila beton dengan mu
yang lebih rendah, maka volumenya harus diukur sebagai beton dengan mutu (kekuatan) yang leb

x 19-35 dan W?C Max Terhadap Berat 0,6-0,7

jian kuat tekan 7 hari << persyaratan harus diperbaiki; Menghentikan pekerjaan atau mengam
dasarkan pada beton umur 3 hari kecuali disepakati bersama.

n lokasi kerja, pengadaan Alat, Bahan dan tenaga kerja dan digunakan sebagai lantai tulangan pa

asi kerja, mulai dari pengadaan Alat, Bahan dan tenaga kerja.

gaji Besi dll).

n untuk menjaga jarak antara tulangan atas dan tulangan lapis bawah di beri penyangga dari be
tuk tulangan atas agar tidak terlalu dekat atau menghimpit tuangan bawah.

ng memnungkinkan untuk dilaksanakan, apakah dipasang sekaligus atau bertahap sesuai deng
mbar rencana, dan setiap sambungan maupun pertemuan tulangan di ikat dengan kawat bidrat. Ser
arat.

Karateristik Baja Tulangan yaitu : Mutu U-32 Sebutan Baja Sedang Tegangan Leleh Karakteristik at
man baja tulangan diperlukan, seperti untuk tulangan pelat, anyaman tulangan yang di las ya
ulir yang teratur, setiap batang diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang searah dan seja
intang sepanjang batang baja tulangan harus terletak pada jarak yang teratur. Sirip melintang tid
mpai 70 arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan yang berlawanan

dengan mutu fc= 20 MPa seperti yang disyaratkan dalam Seksi 7.1 dari Spesifikasi ini, terkecu
umpuan.
0.

ara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan batang yang pada awaln
ecara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil unt

r, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merus

ton minimum yang disyaratkan dalam Pasal 7.3.1.(5) di atas, atau seperti yang diperintahkan ol

eser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap tulang

Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak akan diijink
s dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada penampang beton ya

um haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya.

cara khusus diijinkan oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis. Bilamana Direksi Pekerjaan menyetu
ng penyaluran penuh yang memenuhi ketentuan dari AWS D 2.0. Pendinginan terhadap pengelas

n terekspos.
ng tindih dalam sambungan paling sedikit satu kali jarak anyaman. Anyaman harus dipotong unt

ruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air saja).

gkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban konstruksi lainnya.

umlah kilogram yang dipasang harus dihitung dari panjang aktual yang dipasang, atau luas anyam
logram per meter persegi luas anyaman. Satuan berat yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan ak
intahkan, atas dasar pengujian penimbangan yang dilakukan Penyedia Jasa pada contoh yang dipi

untuk jalan ).

udian dituang pada bidang celah atau gap tersebut. Join Filler dipasang sesuai gambar rencana dan

awetan (ASTM D 3405,2005). Rekomendasi untuk pengaplikasian joint sealant adalah pentingnya
melekat dengan baik.
tau bahkan kegagalan proyek. Apalagi jika proyek yang dikerjakaan tergolong skala besar seperti
dihasilkan formwork terbaik termurah sekaligus kualitas beton terbagus nah.. disini kita akan coba
ok langsung saja kita akan mulai

an.

es pengajuaan penawaran dan negosiasi dengan penyedia bekisting.

an
m maka perlu dilakukan inovasi atau pertimbangan untuk mengunakan tipe bekisting lain.

ang

mbulkan hasil cor beton tidak rapi, retak atau kegagalan struktur.

lebih cepat
elanjutnya atau dikeluarkan dari lokasi proyek.

mpat sampah dan ada yang bisa di gunakan lagi karena masih memiliki penggunaan yang layak,
elanjutnya maksimal 30% dari bahan yang ada.

multiplex sebaiknya dilapisi bahan sejenis minyak yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas untuk
awas.

ngecoran. Direksi berhak menolak dan memerintahkan pembongkaran atau perbaikan terhadap

eluar karena merembes kedalam tanah.

inya yaitu untuk menahan agar air semen tidak keluar karena merembes kedalam tanah,
berupa screed atau cor beton berkualitas rendah

lu diperhatikan agar lebih banyak untungnya serta sesuai dengan kondisi proyek masih-masing

gus, namun jika dilihat dari sisi lain nampaknya ada yang kurang sempurna, yaitu posisi besi
ebaiknya dibawah besi wiremesh dipasang tahu beton.
hingga kurang aman dari bahaya tertancap besi atau paku, sebaiknya pekerja memakai sepatu
g lantai kerja menggunakan screed atau cor beton berkualitas rendah. Waktu pemasanganya lebih
h didapat serta simple dalam penyimpanan.

nd. Plastik cor dapat dibeli di toko bangunan, upayakan platik memiliki ketebalan yang cukup, sekit
un
gan tanah yang memiliki kelembaban. Sehingga kemungkinan air / uap air masuk ke dalam pori-por
juga akan memberikan warna karat pada permukaan beton. Pada pelat beton di atas tanah, biasan

an pelindung dikemudian hari. Selain plastik juga ada jenis bahan bangunan lain yang bisa
erta inovasi para civil engineer, tukang bangunan dll

gai sambungan beton badan jalan.

m hal ini adalah mulai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Staf Teknis, Pengawas Lapangan
utin dan berkala. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan standart pelaksanaan dilakukan
lur kegiatan pokok.

cana kerja detail.


er quary, dan membuat Job Mix untuk setiap rancangan campuran setiap item pekerjaan yang

i suatu item pekerjaan.


ipenuhi.
pangan, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan bulanan, laporan cuaca dan lain sebagainya

i sampaikan, dan sebagai acuan dalam perhitungan harga pekerjaan yang telah ditawarkan. Metode
ngan masing-masing item pembayaran / item pekerjaan yang terdapat dalam pekerjaan ini. Metode
m pelaksanaan sesuai item-item pekerjaan yang alan laksanakan dilapangan, dimana urutan
ule serta Spesifikasi teknis yang yang juga terkait dengan metode pekerjaan ini, sebagaimana telah
Sintang, 20 Maret 2017

Penawar,
CV. CAHAI MERADUK JAYA

ANDEL WIJAYA
Direktur

Вам также может понравиться