Вы находитесь на странице: 1из 38

Standar Audit

SA 550

Pihak Berelasi

SA paket 500.indb 1 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

STANDAR AUDIT 550


PIHAK BERELASI

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan.........................................................................
Ruang Lingkup ................................................................... 1
Sifat Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi.................... 2
Tanggung Jawab Auditor ................................................... 37
Tanggal Efektif .................................................................... 8
Tujuan ...................................................................................... 9
Definisi .................................................................................... 10
Ketentuan
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait.................. 1117
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko
Kesalahan Penyajian Material Terkait
dengan Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi......... 1819
Respons terhadap Risiko Kesalahan
Penyajian Material Terkait dengan
Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi....................... 2024
Pengevaluasian terhadap Akuntansi dan
Pengungkapan tentang Hubungan dan
Transaksi Pihak Berelasi yang Teridentifikasi................ 25
Representasi Tertulis .......................................................... 26
Komunikasi dengan Pihak yang
Bertanggung Jawab atas Tata Kelola ........................... 27
Dokumentasi ...................................................................... 28
Materi Penerapan dan Penjelas Lain
Tanggung Jawab Auditor.................................................... A1A3
Definisi Pihak Berelasi......................................................... A4A7
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait ................. A8A28
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko
Kesalahan Penyajian Material Terkait
dengan Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi......... A29A30
Respons terhadap Risiko Kesalahan
Penyajian Material Terkait dengan
Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi....................... A31A45

ii

SA paket 500.indb 2 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

Pengevaluasian terhadap Akuntansi dan


Pengungkapan tentang Hubungan dan
Transaksi Pihak Berelasi yang Teridentifikasi................ A46A47
Representasi Tertulis........................................................... A48A49
Komunikasi dengan Pihak yang
Bertanggung Jawab atas Tata Kelola............................ A50

Standar Audit (SA) 550, Pihak Berelasi harus dibaca bersamaan dengan
SA 200, Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit.

iii

SA paket 500.indb 3 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

iv

SA paket 500.indb 4 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 Pendahuluan
2
3 Ruang Lingkup
4 1. Standar Audit (SA) ini berkaitan dengan tanggung jawab
5 auditor atas hubungan dan transaksi pihak berelasi dalam
6 suatu audit atas laporan keuangan. Terutama, SA ini
7 memperluas bagaimana SA 315,1 SA 330,2 dan SA 2403
8 diterapkan dalam hubungannya dengan risiko kesalahan
9 penyajian material yang berkaitan dengan hubungan dan
10 transaksi pihak berelasi.
11
12 Sifat Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi
13 2. Banyak transaksi pihak berelasi merupakan hal yang normal
14 dalam bisnis. Dalam kondisi seperti itu, transaksi tersebut
15 kemungkinan tidak membawa risiko kesalahan penyajian
16 material yang lebih tinggi dalam laporan keuangan daripada
17 transaksi sama dengan pihak tidak-berelasi. Namun, sifat
18 hubungan dan transaksi pihak berelasi, dalam beberapa
19 kondisi, menimbulkan risiko kesalahan penyajian material
20 yang lebih tinggi dalam laporan keuangan daripada transaksi
21 dengan pihak tidak-berelasi. Sebagai contoh:
22 Pihak-pihak berelasi dapat beroperasi melalui suatu
23 hubungan dan struktur yang luas dan kompleks, dengan
24 suatu peningkatan yang sejalan dalam kompleksitas
25 transaksi pihak berelasi.
26 Sistem informasi kemungkinan tidak efektif untuk
27 mengidentifikasi atau meringkas transaksi dan saldo
28 yang belum diselesaikan antara suatu entitas dengan
29 pihak-pihak berelasinya.
30 Transaksi pihak berelasi kemungkinan tidak dilaksanakan
31 berdasarkan syarat dan kondisi pasar normal; sebagai
32 contoh, beberapa transaksi pihak berelasi dilaksanakan
33 tanpa pertimbangan pertukaran.
34
35
36
37
38 SA 315, Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
1

39 Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya.


40 SA 330, Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai.
2

41 SA 240, Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu


3

42 Audit atas Laporan Keuangan.

SA 550.1

SA paket 500.indb 1 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 Tanggung Jawab Auditor


2 3. Oleh karena pihak berelasi tidak independen satu dengan
3 lainnya, banyak kerangka pelaporan keuangan yang
4 menetapkan ketentuan akuntansi dan pengungkapan spesifik
5 untuk hubungan, transaksi, dan saldo pihak berelasi untuk
6 memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami
7 sifat dan dampak aktual atau potensial terhadap laporan
8 keuangan. Ketika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
9 menetapkan ketentuan seperti itu, auditor bertanggung jawab
10 untuk melaksanakan prosedur audit untuk mengidentifikasi,
11 menilai, dan merespons risiko kesalahan penyajian material
12 yang timbul dari kegagalan entitas untuk secara tepat mencatat
13 atau mengungkapkan hubungan, transaksi, atau saldo pihak
14 berelasi sesuai dengan ketentuan kerangka tersebut.
15
16 4. Bahkan jika kerangka pelaporan keuangan menetapkan
17 minimal atau tanpa ketentuan pihak berelasi, auditor perlu
18 memperoleh suatu pemahaman yang cukup tentang
19 hubungan dan transaksi pihak berelasi entitas untuk dapat
20 menyimpulkan apakah laporan keuangan, sejauh ini
21 dipengaruhi oleh hubungan dan transaksi tersebut: (Ref: Para.
22 A1)
23 (a) Mencapai penyajian wajar (untuk kerangka penyajian
24 wajar); atau (Ref: Para. A2)
25 (b) Tidak menyesatkan (untuk kerangka kepatuhan). (Ref:
26 Para. A3)
27
28 5. Di samping itu, suatu pemahaman tentang hubungan
29 dan transaksi pihak berelasi entitas adalah relevan untuk
30 pengevaluasian auditor terhadap apakah terdapat satu atau
31 lebih risiko kecurangan sebagaimana disyaratkan oleh SA
32 240,4 karena kecurangan dapat lebih mudah dilakukan melalui
33 pihak berelasi.
34
35 6. Oleh karena keterbatasan inheren suatu audit, terdapat risiko
36 yang tidak dapat dihindari bahwa beberapa kesalahan penyajian
37 material laporan keuangan kemungkinan tidak dapat dideteksi,
38 meskipun audit telah direncanakan dan dilaksanakan dengan
39
40
41
42 SA 240, paragraf 24.
4

SA 550.2

SA paket 500.indb 2 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 layak berdasarkan SA-SA.5 Dalam konteks pihak berelasi,


2 dampak potensial keterbatasan inheren terhadap kemampuan
3 auditor untuk mendeteksi kesalahan penyajian material adalah
4 lebih besar berdasarkan alasan berikut:
5 Manajemen mungkin tidak menyadari adanya semua
6 hubungan dan transaksi pihak berelasi, khususnya
7 jika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku tidak
8 menetapkan ketentuan pihak berelasi.
9 Hubungan pihak berelasi kemungkinan menyediakan
10 peluang lebih besar untuk kolusi, penyembunyian, atau
11 manipulasi oleh manajemen.
12
13 7. Perencanaan dan pelaksanaan audit dengan skeptisisme
14 profesional diharuskan oleh SA 2006 oleh karena itu terutama
15 penting dalam konteks ini, jika terdapat hubungan dan
16 transaksi pihak berelasi yang tidak diungkapkan. Ketentuan
17 dalam SA ini dirancang untuk membantu auditor dalam
18 mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
19 material yang berkaitan dengan hubungan dan transaksi
20 pihak berelasi, dan dalam merancang prosedur audit untuk
21 merespons risiko yang telah ditentukan tersebut.
22
23 Tanggal Efektif
24 8. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
25 periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
26 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
27 selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
28 Emiten.
29
30
31 Tujuan
32
33 9. Tujuan auditor adalah:
34 (a) Terlepas apakah kerangka pelaporan keuangan
35 yang berlaku menetapkan ketentuan pihak berelasi,
36 memperoleh suatu pemahaman tentang hubungan dan
37 transaksi pihak berelasi untuk dapat:
38
39
40 SA 200, Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
5

41 Berdasarkan Standar Audit, paragraf A52.


42 SA 200, paragraf 15.
6

SA 550.3

SA paket 500.indb 3 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 (i) Mengidentifikasi faktor-faktor risiko kecurangan, jika


2 ada, yang timbul dari hubungan dan transaksi pihak
3 berelasi yang relevan dengan pengidentifikasian
4 dan penilaian risiko kesalahan penyajian material
5 karena kecurangan; dan
6 (ii) Menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang
7 diperoleh, apakah laporan keuangan, sejauh ini
8 dipengaruhi oleh hubungan dan transaksi pihak
9 berelasi tersebut:
10 a. Mencapai penyajian wajar (untuk kerangka
11 penyajian wajar); atau
12 b. Tidak menyesatkan (untuk kerangka
13 kepatuhan); dan
14 (b) Di samping itu, jika kerangka pelaporan keuangan
15 menetapkan ketentuan pihak berelasi, memperoleh bukti
16 audit yang cukup dan tepat tentang apakah hubungan dan
17 transaksi pihak berelasi telah dengan tepat diidentifikasi,
18 dipertanggungjawabkan, dan diungkapkan dalam
19 laporan keuangan sesuai dengan kerangka tersebut.
20
21
22 Definisi
23
24 10. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna seperti di
25 bawah ini:
26 (a) Transaksi wajar (arms length transaction): Suatu transaksi
27 yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan dan kondisi
28 antara seorang pembeli yang bersedia dan seorang
29 penjual yang bersedia yang tidak berhubungan dan
30 yang bertindak secara independen satu dengan lainnya
31 serta berusaha untuk mewujudkan kepentingan terbaik
32 mereka masing-masing.
33 (b) Pihak berelasi: Suatu pihak yang berupa: (Ref: Para.
34 A4A7)
35 (i) Suatu pihak berelasi sebagaimana didefinisikan
36 dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
37 atau
38 (ii) Bilamana kerangka pelaporan keuangan yang
39 berlaku menetapkan minimal atau tidak ada
40 ketentuan pihak berelasi:
41
42

SA 550.4

SA paket 500.indb 4 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 a. Seorang individu atau entitas lain yang memiliki


2 pengendalian atau pengaruh signifikan, secara
3 langsung atau tidak langsung melalui satu atau
4 beberapa perantara, terhadap entitas pelapor;
5 b. Entitas lain yang terhadapnya entitas pelapor
6 memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan,
7 secara langsung atau tidak langsung melalui
8 satu atau lebih perantara; atau
9 c. Entitas lain yang berada di bawah pengendalian
10 bersama dengan entitas pelapor melalui
11 pemilikan:
12 i. Kepemilikan pengendalian bersama;
13 ii. Pemilik yang merupakan anggota keluarga
14 dekat; atau
15 iii. Manajemen kunci bersama.
16 Namun, entitas yang berada di bawah
17 pengendalian bersama oleh negara (yaitu pusat,
18 provinsi, atau kabupaten) tidak dipandang
19 berelasi kecuali jika mereka melaksanakan
20 transaksi signifikan atau berbagi sumber daya
21 sedemikian luas satu dengan lainnya.
22
23
24 Ketentuan
25
26 Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
27 11. Sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko dan aktivitas
28 terkait yang SA 315 dan SA 240 mengharuskan auditor untuk
29 melaksanakannya selama audit,7 auditor harus melaksanakan
30 prosedur audit dan aktivitas terkait yang ditetapkan dalam
31 paragraf 1217 untuk memperoleh informasi relevan guna
32 mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material yang
33 berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi.
34 (Ref: Para. A8)
35
36 Pemahaman atas Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi Entitas
37 12. Pembahasan tim perikatan yang disyaratkan oleh SA 315
38 dan SA 2408 harus mencakup pertimbangan spesifik tentang
39
40
41 SA 315, paragraf 5; SA 240, paragraf 16.
7

42 SA 315, paragraf 10; SA 240, paragraf 15.


8

SA 550.5

SA paket 500.indb 5 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 kerentanan laporan keuangan terhadap kesalahan penyajian


2 material karena kecurangan atau kesalahan yang dapat timbul
3 dari hubungan dan transaksi pihak berelasi entitas. (Ref: Para.
4 A9A10)
5
6 13. Audior harus meminta keterangan dari manajemen tentang:
7 (a) Identitas pihak berelasi entitas, termasuk perubahan dari
8 periode sebelumnya; (Ref: Para. A11A14)
9 (b) Sifat hubungan antara entitas dan pihak berelasi tersebut;
10 dan
11 (c) Apakah entitas melakukan transaksi dengan pihak
12 berelasi ini selama periode tersebut dan, jika demikian,
13 jenis dan tujuan transaksi tersebut.
14
15 14. Auditor harus meminta keterangan dari manajemen dan pihak
16 lain dalam entitas, dan melaksanakan prosedur penilaian
17 risiko lainnya yang dipandang tepat, untuk memperoleh
18 suatu pemahaman tentang pengendalian, jika ada, bahwa
19 manajemen telah menetapkan untuk: (Ref: Para. A15A20)
20 (a) Mengidentifikasi, mencatat, dan mengungkapkan
21 hubungan dan transaksi pihak berelasi sesuai dengan
22 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
23 (b) Mengotorisasi dan menyetujui transaksi dan pengaturan
24 signifikan dengan pihak berelasi; dan (Ref: Para. A21)
25 (c) Mengotorisasi dan menyetujui transaksi dan pengaturan
26 signifikan di luar bisnis normal.
27
28 Menjaga Kewaspadaan Terhadap Informasi Pihak Berelasi Pada
29 Waktu Mereviu Catatan atau Dokumen
30 15. Selama audit, auditor harus tetap waspada, saat menginspeksi
31 catatan atau dokumen, untuk pengaturan atau informasi lain
32 yang dapat menunjukkan adanya hubungan atau transaksi
33 pihak berelasi yang belum diidentifikasi dan diungkapkan
34 sebelumnya oleh manajemen kepada auditor. (Ref: Para.
35 A22A23)
36 Khususnya, auditor harus menginspeksi indikasi berikut
37 tentang keberadaan hubungan atau transaksi pihak berelasi
38 yang belum diidentifikasi dan diungkapkan sebelumnya oleh
39 manajemen kepada auditor:
40 (a) Konfirmasi bank dan hukum yang diperoleh sebagai
41 bagian prosedur auditor;
42

SA 550.6

SA paket 500.indb 6 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 (b) Risalah rapat pemegang saham dan pihak yang


2 bertanggung jawab atas tata kelola; dan
3 (c) Catatan atau dokumen lain yang auditor memandang
4 perlu sesuai dengan kondisi entitas.
5
6 16. Jika auditor mengidentifikasi transaksi signifikan di luar bisnis
7 normal entitas ketika melaksanakan prosedur audit yang
8 dituntut oleh paragraf 15 atau melalui prosedur audit lain,
9 auditor harus meminta keterangan dari manajemen tentang:
10 (Ref: Para. A24A25)
11 (a) Sifat transaksi tersebut; dan (Ref: Para. A26)
12 (b) Apakah melibatkan pihak berelasi. (Ref: Para. A27)
13
14 Berbagi Informasi Tentang Pihak Berelasi dengan Tim Perikatan
15 17. Auditor harus berbagi informasi relevan yang diperoleh tentang
16 pihak berelasi entitas dengan anggota lain tim perikatan. (Ref:
17 Para. A28)
18
19 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian
20 Material Terkait dengan Hubungan dan Transaksi Pihak
21 Berelasi
22 18. Dalam memenuhi ketentuan SA 315 untuk mengidentifikasi
23 dan menilai risiko kesalahan penyajian material,9 auditor harus
24 mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material
25 yang berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi
26 dan menentukan apakah di antara risiko tersebut merupakan
27 risiko signifikan. Dalam membuat penentuan ini, auditor harus
28 memperlakukan transaksi signifikan pihak berelasi di luar
29 kegiatan normal bisnis entitas menimbulkan risiko signifikan.
30
31 19. Jika auditor mengidentifikasi faktor-faktor risiko kecurangan
32 (termasuk kondisi yang berhubungan dengan adanya suatu
33 pihak berelasi dengan pengaruh yang dominan) pada
34 waktu melaksanakan proses penilaian risiko dan aktivitas
35 yang berkaitan dalam hubungannya dengan pihak berelasi,
36 auditor harus mempertimbangkan informasi tersebut pada
37 waktu mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
38 material karena kecurangan berdasarkan SA 240. (Ref: Para.
39 A6, A29A30)
40
41
42 SA 315, paragraf 25.
9

SA 550.7

SA paket 500.indb 7 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 Respons terhadap Risiko Kesalahan Penyajian Material Terkait


2 dengan Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi
3 20. Sebagai bagian dari ketentuan SA 330 bahwa auditor
4 merespons terhadap risiko yang telah dinilai, 10 auditor
5 merancang dan melaksanakan prosedur audit lanjutan untuk
6 memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang risiko
7 kesalahan penyajian material yang telah dinilai yang berkaitan
8 dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi. Prosedur
9 audit ini harus mencakup prosedur yang disyaratkan oleh
10 paragraf 2124. (Ref: Para. A3134)
11
12 Pengidentikasian Pihak Berelasi yang Sebelumnya Tidak
13 Teridentifikasi atau Tidak Diungkapkan atau Transaksi Pihak
14 Berelasi yang Signifikan
15 21. Jika auditor mengidentifikasi pengaturan atau informasi yang
16 menunjukkan adanya hubungan atau transaksi pihak berelasi
17 yang oleh manajemen tidak diidentifikasi atau diungkapkan
18 sebelumnya kepada auditor, auditor harus menentukan
19 apakah kondisi yang mendasarinya menegaskan adanya
20 hubungan atau transaksi tersebut.
21
22 22. Jika auditor mengidentifikasi pihak berelasi atau transaksi
23 signifikan pihak yang memiliki hubungan istimewa yang tidak
24 diidentifikasi atau diungkapkan sebelumnya oleh manajemen
25 kepada auditor, auditor harus:
26 (a) Segera mengomunikasikan informasi relevan tersebut
27 kepada anggota lain tim perikatan; (Ref: Para. A35)
28 (b) Jika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
29 menetapkan ketentuan pihak berelasi:
30 (i) Meminta kepada manajemen untuk mengidentifikasi
31 semua transaksi dengan pihak berelasi yang baru
32 diidentifikasi tersebut untuk dievaluasi lebih lanjut
33 oleh auditor; dan
34 (ii) Meminta keterangan tentang mengapa pengendalian
35 entitas terhadap transaksi pihak berelasi gagal
36 untuk memungkinkan pengidentifikasian atau
37 pengungkapan hubungan atau transaksi pihak
38 berelasi;
39
40
41
42 SA 330, paragraf 5-6.
10

SA 550.8

SA paket 500.indb 8 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 (c) Melaksanakan prosedur audit substantif yang tepat


2 terhadap pihak berelasi yang baru diidentifikasi tersebut
3 atau transaksi pihak berelasi yang signifikan; (Ref: Para.
4 A36)
5 (d) Mempertimbangkan kembali risiko bahwa pihak
6 berelasi atau transaksi pihak berelasi signifikan
7 lainnya kemungkinan ada yang tidak diidentifikasi atau
8 diungkapkan sebelumnya oleh manajemen kepada
9 auditor, dan melaksanakan prosedur audit tambahan
10 yang diperlukan; dan
11 (e) Jika tidak adanya pengungkapan tersebut tampak
12 disengaja oleh manajemen (dan oleh karena itu
13 merupakan indikasi suatu risiko kesalahan penyajian
14 yang disebabkan oleh kecurangan), mengevaluasi
15 implikasinya terhadap audit. (Ref: Para. A37)
16
17 Transaksi Pihak Berelasi Signifikan Di Luar Kegiatan Normal Bisnis
18 Entitas yang Teridentifikasi
19 23. Untuk transaksi pihak berelasi signifikan di luar kegiatan
20 normal bisnis entitas yang teridentifikasi, auditor harus:
21 (a) Menginspeksi kontrak atau perjanjian yang melandasi,
22 jika ada, dan mengevaluasi apakah:
23 (i) Alasan bisnis (atau tidak ada alasan) transaksi
24 tersebut menunjukkan bahwa mereka melakukan
25 pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan
26 atau untuk menyembunyikan penyalahgunaan
27 aset;11 (Ref: Para. A38A39)
28 (ii) Ketentuan transaksi adalah konsisten dengan
29 penjelasan manajemen; dan
30 (iii) Transaksi tersebut telah dipertanggungjawabkan
31 secara semestinya dan diungkapkan sesuai dengan
32 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; dan
33 (b) Memperoleh bukti audit bahwa transaksi tersebut telah
34 diotorisasi dan disetujui dengan tepat. (Ref: Para. A40A41)
35
36 Asersi bahwa Transaksi Pihak Berelasi Dilaksanakan atas Ketentuan
37 yang Sama dengan Transaksi Wajar
38 24. Jika manajemen telah membuat suatu asersi dalam laporan
39 keuangan bahwa suatu transaksi pihak berelasi dilaksanakan
40
41
42 SA 240, paragraf 32(c).
11

SA 550.9

SA paket 500.indb 9 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 dengan ketentuan yang sama dengan ketentuan yang berlaku


2 dalam transaksi yang wajar, auditor harus memperoleh bukti
3 yang cukup dan tepat tentang asersi tersebut. (Ref: Para.
4 A42A45)
5
6 Pengevaluasian terhadap Akuntansi dan Pengungkapan
7 tentang Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi yang
8 Teridentifikasi
9 25. Dalam merumuskan suatu opini atas laporan keuangan
10 berdasarkan SA 700,12 auditor harus mengevaluasi: (Ref:
11 Para. A46)
12 (a) Apakah hubungan dan transaksi pihak berelasi yang
13 teridentifikasi telah dicatat dan diungkapkan sesuai
14 dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
15 dan (Ref: Para. A47)
16 (b) Apakah dampak hubungan dan transaksi pihak
17 berelasi:
18 (i) Mencegah laporan keuangan dari pencapaian
19 penyajian wajar (untuk kerangka penyajian wajar);
20 atau
21 (ii) Menyebabkan laporan keuangan menyesatkan
22 (untuk kerangka kepatuhan).
23
24 Representasi Tertulis
25 26. Jika kerangka pelaporan keuangan menetapkan ketentuan
26 pihak berelasi, auditor harus memperoleh representasi tertulis
27 dari manajemen dan jika relevan, pihak yang bertanggung
28 jawab atas tata kelola bahwa: (Ref: Para. A48-A49)
29 (a) Mereka telah mengungkapkan kepada auditor identitas
30 pihak berelasi entitas dan semua hubungan dan transaksi
31 pihak berelasi tersebut, yang mereka ketahui; dan
32 (b) Mereka telah mencatat dan mengungkapkan hubungan
33 dan transaksi tersebut secara tepat sesuai dengan
34 ketentuan kerangka yang berlaku.
35
36
37
38
39
40
41 SA 700, Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan,
12

42 paragraf 10-15.

SA 550.10

SA paket 500.indb 10 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata


2 Kelola
3 27. Kecuali semua yang bertanggung jawab atas tata kelola terlibat
4 dalam pengelolaan entitas,13 auditor harus mengomunikasikan
5 hal-hal signifikan yang timbul selama audit yang berkaitan
6 dengan pihak berelasi entitas kepada pihak yang bertanggung
7 jawab atas tata kelola. (Ref: Para. A50).
8
9 Dokumentasi
10 28. Auditor harus mencantumkan dalam dokumentasi auditnya
11 nama pihak berelasi yang teridentifikasi dan sifat hubungan
12 pihak berelasi tersebut.14
13
14 ***
15
16 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
17
18 Tanggung Jawab Auditor
19 Kerangka Pelaporan Keuangan yang Menetapkan Ketentuan
20 Minimal Pihak Berelasi (Ref: Para. 4)
21 A1. Suatu kerangka pelaporan kuangan yang berlaku yang
22 menetapkan ketentuan minimal pihak berelasi adalah kerangka
23 yang mendefinsikan makna pihak berelasi namun memiliki
24 ruang lingkup yang sebenarnya lebih sempit daripada definisi
25 yang ditetapkan dalam paragraf 10 (b)(ii) SA ini, sehingga
26 ketentuan dalam kerangka tersebut untuk mengungkapkan
27 hubungan dan transaksi pihak berelasi akan berlaku untuk
28 hubungan dan transaksi pihak berelasi secara substansial
29 lebih sedikit.
30
31 Kerangka Penyajian Wajar (Ref: Para. 4(a))
32 A2. Dalam konteks kerangka pelaporan wajar,15 hubungan dan
33 transaksi pihak berelasi dapat menyebabkan laporan keuangan
34 gagal mencapai penyajian wajar jika, sebagai contoh, realitas
35 ekonomi hubungan dan transaksi tersebut tidak secara tepat
36
37
38 SA 260, Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola,
13

39 paragraf 13.
40 SA 230, Dokumentasi Audit, paragraf 8-11, dan paragraf A6.
14

41 SA 200, paragraf 13(a), mendefinisikan makna kerangka penyajian wajar dan


15

42 kepatuhan.

SA 550.11

SA paket 500.indb 11 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 tercermin dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, penyajian


2 wajar kemungkinan tidak dicapai jika penjualan suatu properti
3 oleh entitas kepada pemegang saham pengendali pada suatu
4 harga di atas atau di bawah nilai pasar wajar telah dicatat
5 sebagai suatu transaksi yang memengaruhi laba atau rugi
6 bagi entitas ketika hal itu merupakan suatu kontribusi atau
7 pengembalian modal atau pembayaran suatu dividen.
8
9 Kerangka Kepatuhan (Ref: Para. 4(b))
10 A3. Dalam konteks suatu kerangka kepatuhan, apakah hubungan
11 dan transaksi pihak berelasi menyebabkan laporan keuangan
12 menyesatkan sebagaimana dibahas dalam SA 700 tergantung
13 pada kondisi tertentu perikatan. Sebagai contoh, bahkan jika
14 tidak adanya pengungkapan transaksi pihak berelasi dalam
15 laporan keuangan adalah mematuhi kerangka tersebut dan
16 peraturan perundang-undangan, laporan keuangan dapat
17 menyesatkan jika entitas tersebut memperoleh bagian sangat
18 besar pendapatannya dari transaksi dengan pihak berelasi,
19 dan bahwa kenyataan tersebut tidak diungkapkan. Namun,
20 ini akan merupakan hal sangat jarang bagi auditor untuk
21 mempertimbangkan laporan keuangan yang disusun dan
22 disajikan sesuai dengan suatu kerangka kepatuhan menjadi
23 menyesatkan jika berdasarkan SA 21016 auditor menentukan
24 bahwa kerangka tersebut adalah dapat diterima.17
25
26 Definisi Pihak Berelasi (Ref: Para. 10(b))
27 A4. Banyak kerangka pelaporan keuangan membahas konsep
28 pengendalian dan pengaruh signifikan. Meskipun kerangka-
29 kerangka tersebut dapat membahas konsep ini dengan
30 menggunakan istilah berbeda, kerangka-kerangka tersebut
31 umumnya menjelaskan bahwa:
32 (a) Pengendalian adalah kekuasaan untuk menentukan
33 kebijakan operasi dan keuangan suatu entitas sedemikian
34 rupa untuk memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut;
35 dan
36 (b) Pengaruh signifikan (yang dapat diperoleh melalui
37 kepemilikan saham, statuta, atau perjanjian) adalah
38 kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
39
40
41 SA 210, Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit, paragraf 6(a).
16

42 SA 700, paragraf A12.


17

SA 550.12

SA paket 500.indb 12 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 kebijakan operasi dan keuangan suatu entitas, namun


2 tidak mengendalikan kebijakan tersebut.
3
4 A5. Keberadaan hubungan berikut dapat menunjukkan adanya
5 pengendalian atau pengaruh signifikan:
6 (a) Memiliki ekuitas langsung atau tidak langsung atau
7 kepentingan keuangan lain dalam entitas.
8 (b) Entitas memiliki secara langsung atau tidak langsung
9 ekuitas atau kepentingan keuangan lain dalam entitas
10 lain.
11 (c) Menjadi bagian yang bertanggung jawab atas tata kelola
12 atau manajemen kunci (yaitu anggota manajemen
13 yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk
14 merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan
15 aktivitas entitas tersebut).
16 (d) Merupakan anggota keluarga dekat individu yang disebut
17 dalam subparagraf (c).
18 (e) Memiliki suatu hubungan bisnis signifikan dengan
19 individu yang disebutkan dalam subparagraf (c).
20
21 Pihak Berelasi dengan Pengaruh Dominan
22 A6. Pihak berelasi, karena kemampuannya untuk melakukan
23 pengendalian atau pengaruh signifikan, mungkin dalam
24 suatu posisi untuk melakukan pengaruh dominan terhadap
25 entitas atau manajemen entitas tersebut. Pertimbangan atas
26 perilaku tersebut adalah relevan pada waktu mengidentifikasi
27 dan menilai risiko kesalahan penyajian material karena
28 kecurangan, sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam
29 paragraf A29A30.
30
31 Entitas Bertujuan Khusus sebagai Pihak Berelasi
32 A7. Dalam beberapa kondisi, suatu entitas bertujuan khusus18
33 dapat merupakan suatu pihak berelasi entitas karena entitas
34 tersebut pada kenyataannya mengendalikan entitas bertujuan
35 khusus tersebut, bahkan jika entitas tersebut memiliki dalam
36 jumlah kecil atau sama sekali tidak memiliki ekuitas entitas
37 bertujuan khusus tersebut.
38
39
40
41 SA 315, paragraf A26-A27, menyediakan panduan tentang sifat suatu entitas
18

42 bertujuan khusus.

SA 550.13

SA paket 500.indb 13 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait


2 Risiko Kesalahan Penyajian Material yang Berkaitan dengan
3 Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi (Ref: Para. 11)
4 Pertimbangan Spesifik atas Entitas Sektor Publik
5 A8. Tanggung jawab auditor sektor publik tentang hubungan dan
6 transaksi pihak berelasi dapat dipengaruhi oleh mandat audit,
7 atau oleh kewajiban atas entitas sektor publik yang timbul
8 dari peraturan perundang-undangan atau otoritas lainnya.
9 Sebagai konsekuensinya, tanggung jawab auditor sektor
10 publik kemungkinkan tidak dibatasi pada risiko kesalahan
11 penyajian material yang berkaitan dengan hubungan dan
12 transaksi pihak berelasi, namun dapat juga mencakup suatu
13 tanggung jawab yang lebih luas ke risiko ketidakpatuhan
14 dengan peraturan perundang-undangan dan otoritas lain
15 yang mengatur institusi sektor publik yang menetapkan
16 ketentuan spesifik dalam melaksanakan bisnis dengan pihak
17 berelasi. Di samping itu, auditor sektor publik kemungkinan
18 perlu memperhatikan ketentuan pelaporan keuangan sektor
19 publik untuk hubungan dan transaksi pihak berelasi yang
20 kemungkinan berbeda dari yang berlaku di sektor swasta.
21
22 Pemahaman atas Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi Entitas
23 Diskusi di Antara Tim Perikatan (Ref: Para. 12)
24 A9. Hal-hal yang dapat dituju dalam pembahasan di antara tim
25 perikatan mencakup:
26 Sifat dan luas hubungan dan transaksi entitas dengan
27 pihak berelasi (sebagai contoh, mengunakan catatan
28 auditor tentang pihak berelasi yang teridentifikasi yang
29 dimutakhirkan setelah setiap audit).
30 Suatu penekanan atas pentingnya bagi auditor untuk
31 mempertahankan skeptisisme profesional selama
32 audit tentang potensi kesalahan penyajian material
33 yang berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak
34 berelasi.
35 Kondisi atau kondisi entitas yang mungkin
36 mengindikasikan adanya hubungan dan transaksi pihak
37 berelasi yang belum diidentifikasi atau diungkapkan
38 oleh manajemen kepada auditor (sebagai contoh, suatu
39 struktur organisasi yang kompleks, penggunaan entitas
40 bertujuan khusus untuk transaksi tidak tercatat dalam
41 laporan keuangan (off-balance sheet transaction), atau
42 sistem informasi yang tidak memadai).

SA 550.14

SA paket 500.indb 14 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 Catatan atau dokumen yang mungkin menunjukkan


2 adanya hubungan dan transaksi pihak berelasi.
3 Pentingnya bahwa manajemen dan pihak yang
4 bertanggung jawab atas tata kelola berkaitan dengan
5 identifikasi, ketepatan akuntansi tentang, dan
6 pengungkapan hubungan dan transaksi pihak berelasi
7 (jika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
8 menetapkan peryaratan pihak berelasi), dan risiko terkait
9 dengan manajemen mengabaikan pengendalian yang
10 relevan.
11
12 A10. Di samping itu, pembahasan dalam konteks kecurangan dapat
13 mencakup pertimbangan spesifik tentang bagaimana pihak
14 berelasi dapat terlibat dalam kecurangan. Sebagai contoh:
15 Bagaimana entitas bertujuan khusus dikendalikan oleh
16 manajemen untuk digunakan dalam memudahkan
17 manajemen laba.
18 Bagaimana transaksi antara entitas dan seorang rekan
19 bisnis yang dikenal dapat diatur untuk memfasilitasi
20 penyalahgunaan aset entitas.
21
22 Identitas Pihak Berelasi Entitas (Ref: Para. 13(a))
23 A11. Jika kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menetapkan
24 ketentuan pihak berelasi, informasi tentang identitas pihak
25 berelasi kemungkinan tersedia dengan segera bagi manajemen
26 karena sistem informasi akan perlu mencatat, memproses,
27 dan meringkas hubungan dan transaksi pihak berelasi
28 untuk memampukan entitas memenuhi ketentuan akuntansi
29 dan pengungkapan kerangka tersebut. Oleh karena itu,
30 manajemen kemungkinan memiliki suatu daftar komprehensif
31 pihak berelasi dan perubahannya dari periode ke periode.
32 Untuk perikatan yang berulang, permintaan keterangan dapat
33 menyediakan suatu basis untuk membandingkan informasi
34 yang disediakan oleh manajemen dengan catatan auditor
35 yang berkaitan dengan pihak berelasi yang diidentifikasi
36 dalam audit sebelumnya.
37
38 A12. Namun, jika kerangka tidak menetapkan ketentuan pihak
39 berelasi, entitas kemungkinan tidak memiliki sistem informasi
40 semacam itu. Dalam kondisi seperti itu, mungkin manajemen
41 tidak menyadari tentang keberadaan semua pihak berelasi.
42 Meskipun demikian, ketentuan untuk meminta keterangan

SA 550.15

SA paket 500.indb 15 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 yang disebutkan oleh paragraf 13 tetap berlaku karena


2 manajemen kemungkinan menyadari adanya pihak-pihak
3 yang memenuhi definisi pihak berelasi yang ditetapkan dalam
4 SA ini. Namun dalam kasus ini, permintaan keterangan auditor
5 tentang identitas pihak berelasi entitas kemungkinan besar
6 merupakan bagian prosedur dalam membentuk penilaian
7 risiko auditor dan aktivitas yang terkait yang dilaksanakan
8 berdasarkan SA 315 untuk memperoleh informasi tentang:
9 Struktur kepemilikan dan tata kelola entitas;
10 Jenis investasi yang dilakukan atau direncanakan akan
11 dilakukan oleh entitas; dan
12 struktur entitas dan struktur pendanaannya dibangun.
13 Dalam kasus tertentu tentang hubungan pengendalian
14 bersama, karena manajemen kemungkinan besar menyadari
15 hubungan tersebut jika mereka memiliki signifikansi ekonomi
16 bagi entitas, permintaan keterangan auditor kemungkinan
17 lebih efektif jika difokuskan pada apakah pihak-pihak yang
18 melakukan transaksi signifikan dengan entitas, atau berbagi
19 sumber daya secara signifikan, merupakan pihak berelasi.
20
21 A13. Dalam konteks audit suatu grup, SA 600 mengharuskan tim
22 perikatan grup untuk menyediakan setiap auditor komponen
23 dengan daftar pihak berelasi yang disusun oleh manajemen
24 grup dan pihak berelasi lainnya yang diketahui oleh tim
25 perikatan grup.19 Jika entitas merupakan suatu komponen
26 dalam suatu grup, informasi ini menyediakan suatu basis
27 yang bermanfaat bagi permintaan keterangan auditor dari
28 manajemen tentang identitas pihak berelasi entitas.
29
30 A14. Auditor dapat juga memperoleh beberapa informasi tentang
31 identitas pihak berelasi entitas melalui permintaan keterangan
32 dari manajemen selama proses penerimaan atau keberlanjutan
33 perikatan.
34
35 Pengendalian Entitas terhadap Hubungan dan Transaksi Pihak
36 Berelasi (Ref: Para. 14)
37 A15. Personel lain dalam entitas adalah individu yang mungkin
38 dianggap memiliki pengetahuan tentang hubungan dan
39
40
41 19
SA 600, Pertimbangan Khusus - Audit atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk
42 Pekerjaan Auditor Komponen), paragraf 40(e).

SA 550.16

SA paket 500.indb 16 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 transaksi pihak berelasi entitas, dan pengendalian entitas


2 terhadap hubungan dan transaksi tersebut. Personel tersebut
3 dapat mencakup, sepanjang mereka bukan bagian dari
4 manajemen:
5 Pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola;
6 Personel yang menduduki suatu posisi untuk memulai,
7 mengolah, atau mencatat baik transaksi signifikan
8 maupun transaksi di luar kegiatan bisnis normal entitas,
9 serta pihak yang mengawasi atau memantau personel
10 tersebut;
11 Auditor internal;
12 Penasihat hukum internal; dan
13 Direktur etika, atau individu yang setara.
14
15 A16. Audit yang dilaksanakan dengan anggapan bahwa
16 manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung
17 jawab atas tata kelola telah menyadari dan memahami
18 bahwa mereka bertanggung jawab atas penyusunan laporan
19 keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
20 yang berlaku, termasuk jika relevan penyajian wajar, serta
21 atas pengendalian internal yang bersangkutan yang menurut
22 manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung
23 jawab atas tata kelola yang diperlukan untuk penyusunan
24 laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
25 material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
26 kesalahan.20 Dengan demikian dalam hal kerangka pelaporan
27 keuangan menetapkan ketentuan mengenai pihak berelasi,
28 penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen,
29 dengan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab
30 atas tata kelola, merancang, mengimplementasikan, dan
31 memelihara pengendalian yang memadai atas hubungan
32 dan transaksi pihak berelasi sedemikian rupa sehingga
33 hubungan dan transaksi tersebut dapat diidentifikasi, dicatat
34 dan diungkapkan dengan tepat sesuai dengan kerangka
35 tersebut. Dalam peranannya sebagai pengawas, pihak yang
36 bertanggung jawab atas tata kelola memantau bagaimana
37 manajemen mempertanggungjawabkan pengendalian
38 tersebut. Terlepas dari adanya ketentuan pihak berelasi dalam
39 kerangka pelaporan keuangan, pihak yang bertanggung jawab
40
41
42 SA 200, paragraf A2.
20

SA 550.17

SA paket 500.indb 17 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 atas tata kelola, dalam peranannya sebagai pengawas, dapat


2 memperoleh informasi dari manajemen untuk memungkinkan
3 mereka memahami sifat dan alasan bisnis tentang hubungan
4 dan transaksi pihak berelasi entitas.
5
6 A17. Dalam memenuhi ketentuan SA 315 untuk memperoleh suatu
7 pemahaman tentang lingkungan pengendalian,21 auditor
8 dapat mempertimbangkan fitur lingkungan pengendalian
9 yang relevan untuk memitigasi risiko kesalahan penyajian
10 material yang berkaitan dengan hubungan dan transaksi
11 pihak berelasi, seperti:
12 Kode etik internal, yang telah dikomunikasikan dengan
13 tepat kepada personel entitas dan berlaku, mengatur
14 kondisi di mana entitas dapat melakukan transaksi pihak
15 berelasi secara spesifik.
16 Kebijakan dan prosedur tentang pengungkapan yang
17 terbuka dan tepat waktu mengenai kepentingan yang
18 dimiliki oleh manajemen dan pihak yang bertanggung
19 jawab atas tata kelola dalam transaksi pihak berelasi.
20 Pengaturan tanggung jawab dalam entitas untuk
21 mengidentifikasi, mencatat, meringkas, dan
22 mengungkapkan transaksi pihak berelasi.
23 Pengungkapan dan pembahasan tepat waktu antara
24 manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
25 kelola tentang transaksi signifikan pihak berelasi di luar
26 kegiatan bisnis normal entitas, termasuk apakah pihak
27 yang bertanggung jawab atas tata kelola telah mengkritisi
28 dengan tepat alasan bisnis transaksi tersebut (misalnya,
29 dengan mencari advis dari konsultan profesional
30 eksternal).
31 Panduan yang jelas untuk mendapatkan persetujuan atas
32 transaksi pihak berelasi yang mungkin atau benar-benar
33 melibatkan benturan kepentingan, misalnya persetujuan
34 tersebut diberikan oleh suatu subkomite pihak yang
35 bertanggung jawab atas tata kelola yang terdiri dari
36 individu yang independen dari manajemen.
37 Reviu secara periodik oleh auditor internal, jika relevan.
38 Tindakan proaktif yang dilakukan oleh manajemen untuk
39 menyelesaikan isu pengungkapan pihak berelasi, seperti
40
41
42 SA 315, paragraf 14.
21

SA 550.18

SA paket 500.indb 18 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 dengan mencari advis dari auditor atau penasihat hukum


2 eksternal.
3 Adanya kebijakan dan prosedur pengaduan pelanggaran
4 (whistle-blowing), jika relevan.
5
6 A18. Pengendalian terhadap hubungan dan transaksi pihak
7 berelasi dalam beberapa entitas mungkin defisien atau tidak
8 ada karena beberapa alasan, seperti:
9 Pentingnya untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan
10 hubungan dan transaksi pihak berelasi dipandang rendah
11 oleh manajemen.
12 Kurangnya pengawasan layak oleh pihak yang
13 bertanggung jawab atas tata kelola.
14 Suatu pengabaian yang disengaja terhadap suatu
15 pengendalian karena pengungkapan pihak berelasi
16 dapat membuka informasi yang dipandang sensitif oleh
17 manajemen, sebagai contoh, adanya transaksi yang
18 melibatkan anggota keluarga manajemen.
19 Kurangnya pemahaman manajemen tentang ketentuan
20 pihak berelasi dalam kerangka pelaporan keuangan
21 yang berlaku.
22 Tidak adanya ketentuan pengungkapan berdasarkan
23 kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
24 Jika pengendalian seperti itu tidak efektif atau tidak ada,
25 auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup
26 dan tepat tentang hubungan dan transaksi pihak berelasi.
27 Ketika ini terjadi, berdasarkan SA 705, 22 auditor akan
28 mempertimbangkan implikasinya terhadap audit, termasuk
29 opini dalam laporan auditor.
30
31 A19. Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan sering
32 kali karena pengabaian pengendalian oleh manajemen
33 yang dalam kondisi lain beroperasi secara efektif.23 Risiko
34 pengabaian pengendalian oleh manajemen lebih tinggi
35 jika manajemen memiliki hubungan yang melibatkan
36 pengendalian atau pengaruh signifikan dengan pihak yang
37 melakukan transaksi dengan entitas karena hubungan ini
38 dapat memberikan insentif dan peluang lebih besar bagi
39
40
41 SA 705, Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen.
22

42 SA 240, paragraf 31 dan A4.


23

SA 550.19

SA paket 500.indb 19 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 manajemen untuk melakukan kecurangan. Sebagai contoh,


2 kepentingan keuangan manajemen dalam pihak berelasi
3 dapat memberikan insentif bagi manajemen untuk pengabaian
4 pengendalian oleh manajemen dengan (a) mengarahkan
5 entitas, yang bertentangan dengan kepentingan bisnisnya,
6 untuk menyelesaikan transaksi yang memberikan manfaat
7 bagi pihak-pihak berelasi, atau (b) bersekongkol dengan
8 pihak-pihak berelasi tersebut atau mengendalikan kegiatan
9 mereka. Contoh tentang kecurangan mungkin mencakup:
10 Menciptakan ketentuan fiktif transaksi dengan pihak
11 berelasi yang dirancang untuk memberikan gambaran
12 yang salah atas alasan bisnis transaksi tersebut.
13 Secara curang mengorganisasi transfer aset dari atau
14 kepada manajemen atau kepada pihak lain pada jumlah
15 yang secara signifikan di atas atau di bawah nilai pasar.
16 Melakukan transaksi yang kompleks dengan pihak
17 berelasi, seperti entitas bertujuan khusus, yang strukturnya
18 dibangun untuk menyesatkan posisi keuangan atau hasil
19 usaha keuangan entitas.
20
21 Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
22 A20. Aktivitas pengendalian dalam entitas yang relatif kecil
23 kemungkinan kurang formal dan entitas yang relatif kecil
24 kemungkinan tidak memiliki proses yang didokumentasikan
25 berkaitan dengan hubungan dan transaksi pihak berelasi.
26 Seorang pengelola-pemilik dapat memitigasi risiko yang timbul
27 dari transaksi pihak berelasi, atau berpotensi meningkatkan
28 risiko transaksi pihak berelasi melalui keterlibatan langsung
29 dalam semua aspek utama transaksi tersebut. Untuk entitas
30 seperti ini, auditor dapat memperoleh suatu pemahaman
31 tentang hubungan dan transaksi pihak berelasi, dan
32 pengendalian yang mungkin ada atas hubungan dan transaksi
33 pihak berelasi tersebut, melalui permintaan keterangan
34 dari manajemen yang dikombinasikan dengan prosedur
35 lain, seperti observasi terhadap aktivitas pengawasan dan
36 reviu yang dilakukan oleh manajemen, dan inspeksi atas
37 dokumentasi relevan yang tersedia.
38
39 Otorisasi dan pengesahan untuk transaksi dan pengaturan signifikan
40 (Ref: Para. 14(b))
41 A21. Otorisasi mencakup pemberian izin oleh suatu pihak atau
42 beberapa pihak yang memiliki wewenang tepat (baik oleh

SA 550.20

SA paket 500.indb 20 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata


2 kelola, atau pemegang saham entitas) di suatu entitas
3 untuk melakukan transaksi spesifik sesuai dengan kriteria
4 yang ditentukan sebelumnya, baik yang membutuhkan
5 pertimbangan atau tidak. Pengesahan mencakup penerimaan
6 oleh pihak-pihak tersebut di atas berkaitan dengan transaksi
7 yang dilakukan oleh entitas setelah memenuhi kriteria yang
8 menjadi basis pemberian otorisasi. Contoh pengendalian
9 yang entitas mungkin telah tetapkan untuk mengotorisasi dan
10 mengesahkan transaksi dan pengaturan signifikan dengan
11 pihak berelasi atau transaksi dan pengaturan signifikan di luar
12 kegiatan bisnis normal mencakup:
13 Pemantauan pengendalian untuk mengidentifikasi
14 transaksi dan pengaturan tersebut sebelum dilakukan
15 otorisasi dan pengesahan.
16 Pengesahan ketentuan dan kondisi transaksi dan
17 pengaturan tersebut oleh manajemen, pihak yang
18 bertanggung jawab atas tata kelola atau, jika relevan,
19 pemegang saham.
20
21 Menjaga Kewaspadaan atas Informasi Pihak Berelasi Pada Waktu
22 Menelaah Catatan atau Dokumen
23 Catatan atau Dokumen yang Dapat Diinspeksi oleh Auditor (Ref:
24 Para. 15)
25 A22. Selama audit, auditor dapat menginspeksi catatan atau
26 dokumen yang mungkin memberikan informasi tentang
27 hubungan dan transaksi pihak berelasi sebagai contoh:
28 Konfirmasi dari pihak ketiga yang diperoleh oleh auditor
29 (sebagai tambahan konfirmasi hukum dan bank).
30 Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
31 entitas.
32 Informasi yang diberikan oleh entitas kepada otoritas
33 pengatur.
34 Daftar pemegang saham untuk mengidentifikasi
35 pemegang saham utama entitas.
36 Pernyataan benturan kepentingan dari manajemen dan
37 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
38 Catatan atas investasi entitas dan investasi dana
39 pensiun.
40 Kontrak dan perjanjian dengan manajemen kunci atau
41 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
42

SA 550.21

SA paket 500.indb 21 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 Kontrak dan perjanjian signifikan yang tidak berkaitan


2 dengan kegiatan bisnis utama entitas.
3 Faktur dan korespondensi spesifik dari penasihat
4 profesional entitas.
5 Kebijakan asuransi jiwa yang dibeli entitas.
6 Kontrak signifikan yang dinegosiasikan kembali oleh
7 entitas selama periode laporan keuangan yang diaudit.
8 Laporan auditor internal.
9 Dokumen yang diserahkan oleh entitas kepada badan
10 pengatur sekuritas (sebagai contoh, prospektus).
11
12 Pengaturan yang Mungkin Menunjukkan Adanya Hubungan atau
13 Transaksi Pihak Berelasi yang Sebelumnya Tidak Teridentifikasi atau
14 Tidak Diungkapkan (Ref: Para. 15)
15 A23. Suatu pengaturan yang melibatkan suatu perjanjian formal
16 atau tidak formal antara entitas dan satu atau lebih entitas lain
17 untuk tujuan seperti:
18 Pembentukan suatu hubungan bisnis melalui entitas atau
19 struktur yang tepat.
20 Tata cara pelaksanaan transaksi tertentu berdasarkan
21 ketentuan dan kondisi spesifik.
22 Aturan mengenai penyediaan jasa atau dukungan
23 keuangan.
24 Contoh pengaturan yang dapat menunjukkan adanya
25 hubungan atau transaksi pihak berelasi yang tidak diidentifikasi
26 atau diungkapkan sebelumnya oleh manajemen kepada
27 auditor mencakup:
28 Partisipasi dalam persekutuan tidak terbatas
29 (unincorporated partnership) dengan pihak lain.
30 Perjanjian untuk menyediakan jasa kepada pihak tertentu
31 di bawah ketentuan dan kondisi di luar kegiatan bisnis
32 normal entitas.
33 Hubungan antara penjamin dan pihak yang dijamin.
34
35 Identifikasi Transaksi Signifikan Di Luar Kegiatan Bisnis Normal (Ref:
36 Para. 16)
37 A24. Pemerolehan informasi lebih lanjut tentang transaksi signifikan
38 di luar kegiatan bisnis normal entitas memungkinkan auditor
39 untuk mengevaluasi apakah terdapat faktor-faktor risiko
40 kecurangan, jika ada, dan, untuk mengidentifikasi risiko
41 kesalahan penyajian material jika kerangka pelaporan
42

SA 550.22

SA paket 500.indb 22 8/18/2015 10:27:56 AM


Pihak Berelasi

1 keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan pihak


2 berelasi.
3
4 A25. Contoh transaksi di luar kegiatan bisnis normal entitas dapat
5 mencakup:
6 Transaksi ekuitas yang kompleks, seperti restrukturisasi
7 korporat atau akuisi.
8 Transaksi dengan entitas luar negeri yang berada dalam
9 yurisdiksi undang-undang korporasi yang lemah.
10 Sewa tempat usaha atau penyediaan jasa manajemen oleh
11 suatu entitas ke pihak lain tanpa adanya kompensasi.
12 Transaksi penjualan dengan diskon atau retur yang luar
13 biasa besar.
14 Transaksi dengan pengaturan rumit, sebagai contoh,
15 penjualan dengan komitmen untuk membeli kembali.
16 Transaksi berdasarkan kontrak yang ketentuannya di
17 ubah sebelum masa kontrak berakhir.
18
19 Pemahaman atas Sifat Transaksi Signifikan di Luar Kegiatan Bisnis
20 Normal (Ref: Para. 16(a))
21 A26. Permintaan keterangan tentang sifat transaksi signifikan di luar
22 kegiatan bisnis normal entitas melibatkan pemerolehan suatu
23 pemahaman atas alasan bisnis transaksi tersebut, dan syarat
24 dan kondisi yang mendasari dilakukannya transaksi tersebut
25 oleh entitas.
26
27 Permintaan Keterangan untuk Mengetahui Adanya Keterlibatan Pihak
28 Berelasi (Ref: Para. 16(b))
29 A27. Keterlibatan pihak berelasi dalam suatu transaksi signifikan
30 di luar kegiatan bisnis normal entitas dapat terjadi tidak
31 hanya melalui keterlibatan langsung sebagai pihak yang
32 memengaruhi transaksi, namun dapat juga secara tidak
33 langsung memengaruhi transaksi tersebut sebagai perantara.
34 Pengaruh tersebut dapat mengindikasikan adanya suatu
35 faktor risiko kecurangan.
36
37 Berbagi Informasi Pihak Berelasi dengan Tim Perikatan (Ref: Para. 17)
38 A28. Informasi pihak berelasi yang relevan yang dapat dibagi di
39 antara anggota tim perikatan mencakup, sebagai contoh:
40 Identitas pihak berelasi entitas.
41 Sifat transaksi dan hubungan pihak berelasi.
42

SA 550.23

SA paket 500.indb 23 8/18/2015 10:27:56 AM


Standar Audit

1 Hubungan atau transaksi pihak berelasi yang


2 kompleks atau signifikan yang mungkin mengharuskan
3 pertimbangan audit khusus, terutama transaksi di mana
4 manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata
5 kelola terlibat secara finansial.
6
7 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian
8 Material Terkait dengan Hubungan dan Transaksi Pihak
9 Berelasi
10 Faktor-faktor Risiko Kecurangan yang Berkaitan dengan Suatu
11 Pihak Berelasi yang memiliki Pengaruh Dominan (Ref: Para. 19)
12 A29. Dominasi manajemen oleh suatu individu atau kelompok
13 kecil tanpa adanya pengendalian yang berkaitan dengan
14 dominasi tersebut merupakan suatu faktor risiko kecurangan.24
15 Indikator pengaruh dominan dilaksanakan oleh pihak berelasi
16 mencakup:
17 Pihak berelasi telah menolak (veto) keputusan bisnis
18 signifikan yang diambil oleh manajemen atau pihak yang
19 bertanggung jawab atas tata kelola.
20 Transaksi signifikan diserahkan kepada pihak berelasi
21 untuk pengesahan final.
22 Hanya terdapat sedikit atau tidak ada perdebatan antara
23 manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas tata
24 kelola sehubungan dengan usulan bisnis yang diajukan
25 oleh pihak berelasi.
26 Transaksi yang melibatkan pihak berelasi (atau seorang
27 anggota keluarga dekat pihak berelasi) jarang ditelaah
28 dan disahkan secara independen.
29 Pengaruh dominan dapat juga terjadi dalam beberapa
30 kasus jika pihak berelasi mempunyai peran besar pada saat
31 pendirian entitas dan peran tersebut terus berlanjut dalam
32 pengelolaan entitas.
33
34 A30. Dalam kondisi adanya faktor risiko lain, adanya pihak
35 berelasi dengan pengaruh dominan dapat menunjukkan
36 risiko kesalahan penyajian material yang signifikan karena
37 kecurangan. Sebagai contoh:
38 Suatu perputaran manajemen senior atau penasihat
39 profesional yang luar biasa tinggi dapat mencerminkan
40
41
42 SA 240, Lampiran 1.
24

SA 550.24

SA paket 500.indb 24 8/18/2015 10:27:57 AM


Pihak Berelasi

1 praktik bisnis curang atau tidak etis untuk memenuhi


2 tujuan pihak berelasi.
3 Penggunaan perantara bisnis yang tidak memiliki
4 justifikasi bisnis yang jelas untuk transaksi signifikan
5 dapat mengindikasikan kemungkinan adanya
6 kepentingan pihak berelasi dalam transaksi tersebut
7 melalui pengendalian perantara tersebut untuk tujuan
8 kecurangan.
9 Bukti partisipasi atau mencampuri terlalu berlebihan
10 dalam pemilihan kebijakan akuntansi atau penentuan
11 estimasi signifikan dapat mengindikasikan kemungkinan
12 adanya kecurangan dalam pelaporan keuangan.
13
14 Respons terhadap Risiko Kesalahan Penyajian Material Terkait
15 dengan Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi (Ref: Para. 20)
16 A31. Sifat, saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut yang dapat
17 dipilih oleh auditor untuk merespons risiko kesalahan
18 penyajian material yang telah ditetapkan berkaitan dengan
19 hubungan dan transaksi pihak berelasi tergantung pada sifat
20 risiko tersebut dan kondisi entitas yang bersangkutan.25
21
22 A32. Contoh prosedur audit substantif yang kemungkinan
23 dilaksanakan oleh auditor pada waktu auditor menentukan
24 suatu risiko signifikan bahwa manajemen tidak mencatat
25 atau mengungkapkan secara semestinya transaksi signifikan
26 pihak berelasi sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
27 yang berlaku (apakah karena kecurangan atau kekeliruan)
28 mencakup:
29 Mengonfirmasi atau membahas aspek spesifik transaksi
30 tersebut melalui perantara seperti bank, kantor penasehat
31 hukum, penjamin, atau agen, jika praktis dan tidak
32 dilarang oleh peraturan perundang-undangan atau
33 aturan etika.
34 Mengonfirmasi tujuan, ketentuan spesifik, atau jumlah
35 transaksi dengan pihak berelasi (prosedur audit ini
36 mungkin kurang efektif jika auditor mempertimbangkan
37
38
39 SA 330 memberikan panduan lebih lanjut tentang pertimbangan atas sifat,
25

40 saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut. SA 240 menetapkan ketentuan dan
41 memberikan panduan tentang respons yang tepat terhadap risiko kesalahan
penyajian material karena kecurangan yang telah ditetapkan.
42

SA 550.25

SA paket 500.indb 25 8/18/2015 10:27:57 AM


Standar Audit

1 kemungkinan entitas memengaruhi pihak berelasi dalam


2 memberikan respons kepada auditor).
3 Jika relevan, membaca laporan keuangan atau informasi
4 keuangan lain pihak berelasi yang relevan, untuk bukti
5 perlakuan akuntansi transaksi tersebut dalam catatan
6 akuntansi pihak berelasi, jika tersedia.
7
8 A33. Sebagai tambahan terhadap ketentuan umum SA 240, jika
9 auditor telah menentukan suatu risiko signifikan kesalahan
10 penyajian material karena kecurangan sebagai akibat adanya
11 pihak berelasi dengan pengaruh dominan, auditor dapat
12 melaksanakan prosedur audit berikut ini untuk memperoleh
13 suatu pemahaman tentang hubungan bisnis pihak berelasi
14 yang telah dibangun secara langsung atau tidak langsung
15 dengan entitas dan untuk menentukan perlunya prosedur
16 audit substantif lebih lanjut yang tepat:
17 Meminta keterangan dan melakukan pembahasan
18 dengan manajemen dan pihak yang bertanggung jawab
19 atas tata kelola.
20 Meminta keterangan tentang pihak berelasi.
21 Melakukan inspeksi atas kontrak signifikan dengan pihak
22 berelasi.
23 Melakukan riset latar belakang yang tepat, seperti melalui
24 Internet atau database informasi bisnis eksternal yang
25 spesifik.
26 Mereviu laporan pengaduan (whistle-blowing reports)
27 karyawan jika tersedia.
28
29 A34. Tergantung pada hasil prosedur penilaian risiko auditor,
30 auditor dapat mempertimbangkan untuk memperoleh bukti
31 audit tanpa pengujian terhadap pengendalian entitas atas
32 hubungan dan transaksi pihak berelasi. Namun, dalam
33 beberapa kondisi, auditor mungkin tidak dapat memperoleh
34 bukti yang cukup dan tepat dari prosedur audit substantif
35 saja dalam kaitannya dengan risiko kesalahan penyajian
36 material yang berkaitan dengan hubungan dan transaksi
37 pihak berelasi. Sebagai contoh, jika transaksi antargrup antara
38 entitas dan komponennya banyak sekali dan jumlah signifikan
39 informasi atas transaksi antargrup ini dimulai, dicatat, diproses,
40 atau dilaporkan secara elektronik dalam suatu sistem yang
41 terintegrasi, auditor dapat menentukan bahwa tidaklah
42 mungkin untuk merancang prosedur audit substansif yang

SA 550.26

SA paket 500.indb 26 8/18/2015 10:27:57 AM


Pihak Berelasi

1 efektif untuk menurunkan risiko kesalahan penyajian material


2 yang berkaitan dengan transaksi ini ke tingkat rendah yang
3 dapat diterima. Dalam hal ini, untuk memenuhi ketentuan SA
4 330 untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas operasi
5 pengendalian relevan,26 auditor diharuskan untuk menguji
6 pengendalian entitas terhadap kelengkapan dan akurasi
7 pencatatan hubungan dan transaksi pihak berelasi.
8
9 Identifikasi Pihak Berelasi yang Sebelumnya Tidak Teridentifikasi
10 atau Tidak Terungkap atau Transaksi Signifikan Pihak Berelasi
11 Pengomunikasian Informasi tentang Pihak Berelasi yang Baru
12 Teridentifikasi epada Tim Perikatan (Ref: Para. 22(a))
13 A35. Pengomunikasian dengan segera pihak berelasi yang
14 baru teridentifikasi kepada anggota tim perikatan yang lain
15 membantu mereka dalam menentukan apakah informasi ini
16 berdampak terhadap hasil tentang dan kesimpulan yang
17 ditarik dari prosedur penilaian risiko yang telah dilakukan,
18 termasuk apakah risiko kesalahan penyajian material perlu
19 dinilai kembali.
20
21 Prosedur Substantif yang Berkaitan dengan Pihak Berelasi atau
22 Transaksi Pihak Berelasi yang Baru Teridentifikasi (Ref: Para. 22(c))
23 A36. Contoh prosedur audit substantif yang dapat dilakukan oleh
24 auditor berkaitan dengan pihak berelasi atau transaksi signifikan
25 pihak berelasi yang baru teridentifikasi mencakup:
26 Meminta keterangan tentang sifat hubungan entitas
27 dengan pihak berelasi yang baru teridentifikasi, termasuk
28 (jika relevan dan tidak dilarang oleh peraturan perundang-
29 undangan atau aturan etika) meminta keterangan
30 dari pihak di luar entitas yang dipandang memiliki
31 pengetahuan signifikan tentang entitas dan bisnisnya,
32 seperti penasihat hukum, agen utama, perwakilan utama,
33 konsultan, penjamin, atau rekan bisnis dekat yang lain.
34 Melaksanakan analisis catatan akuntansi untuk transaksi
35 dengan pihak berelasi yang baru teridentifikasi. Analisis
36 ini dapat difasilitasi dengan menggunakan teknik audit
37 berbantuan komputer.
38 Memverifikasi syarat dan kondisi transaksi pihak berelasi
39 yang teridentifikasi, dan mengevaluasi apakah transaksi
40
41
42 SA 330, paragraf 8(b).
26

SA 550.27

SA paket 500.indb 27 8/18/2015 10:27:57 AM


Standar Audit

1 tersebut telah dicatat dan diungkapkan secara tepat


2 sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
3 berlaku.
4
5 Tanpa Pengungkapan yang Disengaja oleh Manajemen (Ref: Para.
6 22(e))
7 A37. Ketentuan dan panduan dalam SA 240 tentang tanggung
8 jawab auditor berkaitan dengan kecurangan dalam suatu
9 audit atas laporan keuangan adalah relevan jika manajemen
10 diduga secara sengaja tidak mengungkapkan kepada auditor
11 tentang pihak berelasi atau transaksi signifikan pihak berelasi.
12 Auditor dapat juga mempertimbangkan apakah perlu untuk
13 mengevaluasi kembali keandalan respons manajemen
14 terhadap permintaan keterangan auditor dan representasi
15 manajemen kepada auditor.
16
17 Transaksi Signifikan Pihak Berelasi yang Teridentifikasi di Luar
18 Kegiatan Bisnis Normal Entitas
19 Pengevaluasian Alasan Bisnis Transaksi Pihak Berelasi (Ref: Para.
20 23)
21 A38. Dalam mengevaluasi alasan bisnis suatu transaksi pihak
22 berelasi di luar kegiatan bisnis normal entitas, auditor dapat
23 mempertimbangkan hal berikut:
24 Apakah transaksi tersebut:
25 o Sangat kompleks (sebagai contoh, transaksi tersebut
26 dapat melibatkan banyak pihak berelasi dalam satu
27 grup yang terkonsolidasi).
28 o Memiliki syarat perdagangan yang tidak biasa,
29 seperti harga, tarif bunga, syarat penjaminan dan
30 pembayaran kembali yang tidak biasa.
31 o Tidak memiliki alasan bisnis logis yang jelas atas
32 transaksi tersebut.
33 o Melibatkan pihak berelasi yang tidak teridentifikasi
34 sebelumnya.
35 o Diproses dengan cara yang tidak biasa.
36 Apakah manajemen telah membahas sifat dari dan
37 akuntansi untuk transaksi tersebut dengan pihak yang
38 bertanggung jawab atas tata kelola.
39 Apakah manajemen lebih menekankan suatu perlakukan
40 akuntansi tertentu daripada substansi ekonomi transaksi
41 tersebut.
42

SA 550.28

SA paket 500.indb 28 8/18/2015 10:27:57 AM


Pihak Berelasi

1 Berdasarkan SA 500,27 jika penjelasan manajemen secara


2 material tidak konsisten dengan ketentuan transaksi pihak
3 berelasi, auditor diharuskan untuk mempertimbangkan
4 keandalan penjelasan dan representasi manajemen tentang
5 hal-hal signifikan lain.
6
7 A39. Auditor juga dapat mencari pemahaman tentang alasan
8 bisnis suatu transaksi dari perspektif pihak berelasi, karena
9 hal ini dapat membantu auditor untuk memahami lebih baik
10 realitas ekonomi transaksi tersebut dan mengapa transaksi
11 tersebut dilaksanakan. Suatu alasan bisnis dari perspektif
12 pihak berelasi yang tampak tidak konsisten dengan sifat
13 bisnis dapat mencerminkan suatu faktor risiko kecurangan.
14
15 Otorisasi dan Pengesahan Transaksi Signifikan Pihak Berelasi (Ref:
16 Para. 23(b))
17 A40. Otorisasi dan pengesahan oleh manajemen, pihak yang
18 bertanggung jawab atas tata kelola, atau, jika relevan,
19 pemegang saham atas transaksi signifikan pihak berelasi
20 di luar kegiatan bisnis normal entitas dapat memberikan
21 bukti audit bahwa transaksi pihak berelasi tersebut telah
22 dipertimbangkan pada jenjang yang tepat dalam entitas
23 dan syarat dan kondisi transaksi tersebut telah dicerminkan
24 dengan tepat dalam laporan keuangan. Dalam kondisi tidak
25 adanya penjelasan yang wajar berdasarkan pembahasan
26 dengan manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas
27 tata kelola, adanya transaksi signifikan pihak berelasi yang
28 tidak memerlukan otorisasi dan pengesahan seperti tersebut
29 di atas dapat menunjukkan risiko kesalahan penyajian material
30 karena kecurangan atau kesalahan. Dalam kondisi ini, auditor
31 mungkin perlu waspada untuk transaksi lain dengan sifat
32 yang sama. Namun, otorisasi dan pengesahan saja mungkin
33 tidak cukup untuk menyimpulkan apakah risiko kesalahan
34 penyajian material karena kecurangan tidak ada karena
35 otorisasi dan pengesahan kemungkinan tidak efektif jika
36 terdapat kolusi antara pihak berelasi atau jika entitas terkena
37 pengaruh dominan suatu pihak berelasi.
38
39
40
41
42 27
SA 500, Bukti Audit, paragraf 11.

SA 550.29

SA paket 500.indb 29 8/18/2015 10:27:57 AM


Standar Audit

1 Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil


2 A41. Suatu entitas yang lebih kecil mungkin tidak memiliki
3 pengendalian otoritas berjenjang yang sama dengan
4 perusahaan yang relatif besar dan tidak memiliki proses
5 pengesahan yang mungkin ada dalam entitas yang lebih
6 besar. Oleh karena itu, ketika melakukan audit untuk entitas
7 yang relatif kecil, auditor dapat mengandalkan otorisasi dan
8 pengesahan yang derajatnya lebih rendah untuk bukti audit
9 berkaitan dengan validitas transaksi signifikan pihak berelasi di
10 luar kegiatan bisnis normal entitas. Sebagai gantinya, auditor
11 dapat mempertimbangkan pelaksanaan prosedur audit lain
12 seperti menginspeksi dokumen relevan, mengonfirmasi aspek
13 spesifik transaksi dengan pihak relevan, atau mengobservasi
14 keterlibatan manajer pemilik dengan transaksi.
15
16 Asersi Bahwa Transaksi Pihak Berelasi Dilaksanakan dengan
17 Ketentuan yang Sama dengan Transaksi Wajar (Ref: Para. 24)
18 A42. Meskipun mungkin terdapat bukti audit tentang bagaimana
19 harga suatu transaksi pihak berelasi dibandingkan dengan
20 harga transaksi yang wajar, biasanya terdapat kesulitan praktis
21 yang membatasi kemampuan auditor untuk memperoleh
22 bukti audit bahwa semua aspek lain transaksi tersebut sama
23 dengan transaksi wajar. Sebagai contoh meskipun auditor
24 mungkin dapat mengonfirmasi bahwa transaksi pihak berelasi
25 telah dilakukan pada suatu harga pasar, mungkin tidak praktis
26 untuk mengonfimasi apakah syarat dan kondisi lain transaksi
27 tersebut (seperti syarat kredit, kontijensi, dan beban spesifik)
28 adalah sama dengan transaksi yang biasanya disepakati
29 antarpihak yang independen. Oleh karena itu, kemungkinan
30 terdapat suatu risiko kesalahan penyajian material atas asersi
31 manajemen tentang transaksi pihak berelasi dilakukan dengan
32 ketentuan yang sama dengan yang berlaku dalam transaksi
33 wajar.
34
35 A43. Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen
36 untuk menguatkan suatu asersi yang berkaitan dengan suatu
37 transaksi pihak berelasi dilaksanakan atas syarat-syarat yang
38 sama dengan yang berlaku dalam transaksi wajar. Dukungan
39 manajemen untuk asersi tersebut mencakup:
40
41
42

SA 550.30

SA paket 500.indb 30 8/18/2015 10:27:57 AM


Pihak Berelasi

1 Membandingkan syarat-syarat transaksi pihak berelasi


2 dengan ketentuan suatu transaksi yang sama atau
3 serupa dengan satu atau lebih pihak tidak berelasi.
4 Membuat perikatan dengan pakar eksternal untuk
5 menentukan suatu nilai pasar dan mengonfirmasi
6 ketentuan dan kondisi pasar untuk transaksi tersebut.
7 Membandingkan ketentuan transaksi tersebut dengan
8 ketentuan pasar yang diketahui untuk transaksi yang
9 secara luas sama di pasar terbuka.
10
11 A44. Evaluasi atas dukungan manajemen untuk asersi ini dapat
12 melibatkan satu atau lebih hal berikut ini:
13 Mempertimbangkan ketepatan proses manajemen untuk
14 mendukung asersi tersebut.
15 Memverifikasi sumber data internal atau eksternal
16 yang mendukung asersi tersebut, dan menguji data
17 tersebut untuk menentukan akurasi, kelengkapan, dan
18 relevansinya.
19 Mengevaluasi kewajaran asumsi signifikan yang menjadi
20 basis asersi.
21
22 A45. Beberapa kerangka pelaporan keuangan mengharuskan
23 pengungkapan transaksi pihak berelasi tidak dilaksanakan
24 atas ketentuan yang sama dengan yang berlaku dalam
25 transaksi wajar. Dalam kondisi seperti ini, jika manajemen
26 tidak mengungkapkan suatu transaksi pihak berelasi dalam
27 laporan keuangan, terdapat suatu asersi implisit bahwa
28 transaksi tersebut dilaksanakan atas ketentuan yang sama
29 dengan ketentuan yang berlaku dalam transaksi wajar.
30
31 Pengevaluasi terhadap Akuntansi dan Pengungkapan tentang
32 Hubungan dan Transaksi Pihak Berelasi yang Teridentifikasi
33 Pertimbangan Materialitas dalam Mengevaluasi Kesalahan
34 Penyajian (Ref: Para. 25)
35 A46. SA 450 mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan
36 baik ukuran maupun sifat suatu kesalahan penyajian, dan
37 kondisi tertentu terjadinya, pada waktu mengevaluasi
38 apakah kesalahan penyajian adalah material.28 Signifikansi
39
40
SA 450, Pengevaluasian atas Kesalahan penyajian yang Diidentifikasi Selama
28
41 Audit, paragraf 11(a). Paragraf A16 dari SA 450 memberikan panduan mengenai
42 kondisi yang dapat memengaruhi evaluasi atas kesalahan penyajian.

SA 550.31

SA paket 500.indb 31 8/18/2015 10:27:57 AM


Standar Audit

1 transaksi tersebut terhadap pengguna laporan keuangan


2 tidak tergantung hanya pada jumlah yang tercatat transaksi
3 tersebut namun juga atas faktor-faktor relevan spesifik lain,
4 seperti sifat hubungan pihak berelasi.
5
6 Pengevaluasian atas Pengungkapan Pihak Berelasi (Ref: Para. 25(a))
7 A47. Pengevaluasian atas pengungkapan pihak berelasi dalam
8 konteks ketentuan pengungkapan kerangka pelaporan
9 keuangan yang berlaku berarti mempertimbangkan apakah
10 fakta dan kondisi hubungan dan transaksi pihak berelasi
11 entitas telah diringkas dan disajikan dengan tepat sehingga
12 pengungkapannya dapat dipahami. Pengungkapan transaksi
13 pihak berelasi mungkin tidak dapat dipahami jika:
14 (a) Alasan bisnis dan dampak transaksi atas laporan
15 keuangan tidak jelas atau disajikan salah; atau
16 (b) Istilah, kondisi, atau elemen penting lain transaksi yang
17 diperlukan untuk memahami transaksi tersebut tidak
18 diungkapkan secara tepat.
19
20 Representasi Tertulis (Ref: Para. 26)
21 A48. Kondisi yang mungkin tepat bagi auditor untuk memperoleh
22 representasi tertulis dari pihak yang bertanggung jawab atas
23 tata kelola mencakup:
24 Ketika mereka telah mengesahkan transaksi spesifik
25 pihak berelasi yang (a) berdampak material terhadap
26 laporan keuangan, atau (b) melibatkan manajemen.
27 Ketika mereka telah membuat representasi lisan spesifik
28 kepada auditor tentang rincian transaksi pihak berelasi
29 tertentu.
30 Ketika mereka memiliki kepentingan keuangan atau
31 kepentingan lain dalam pihak berelasi atau transaksi
32 pihak berelasi.
33
34 A49. Auditor dapat juga memutuskan untuk memperoleh
35 representasi tertulis tentang asersi spesifik yang dibuat oleh
36 manajemen, misalnya suatu representasi bahwa transaksi
37 pihak berelasi tertentu tidak mempunyai perjanjian tambahan
38 lain yang belum diungkapkan.
39
40
41
42

SA 550.32

SA paket 500.indb 32 8/18/2015 10:27:57 AM


Pihak Berelasi

1 Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata


2 Kelola (Ref: Para. 27)
3 A50. Pengomunikasian hal-hal signifikan yang timbul selama audit29
4 dalam hubungannya dengan pihak berelasi entitas membantu
5 auditor untuk menetapkan suatu pemahaman umum dengan
6 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tentang sifat
7 dan penyelesaian hal-hal tersebut. Contoh hal-hal signifikan
8 pihak berelasi mencakup:
9 Tidak diungkapkannya (apakah dengan sengaja atau
10 tidak) pihak berelasi atau transaksi signifikan pihak
11 berelasi oleh manajemen kepada auditor, yang mungkin
12 menjadi perhatian pihak yang bertanggung jawab atas
13 tata kelola terhadap hubungan dan transaksi signifikan
14 pihak berelasi yang sebelumnya tidak mereka ketahui.
15 Pengidentifikasian transaksi signifikan pihak berelasi yang
16 belum diotorisasi dan disahkan secara semestinya, yang
17 dapat menimbulkan kecurigaan adanya kecurangan.
18 Ketidaksepakatan dengan manajemen berkaitan dengan
19 akuntansi untuk dan pengungkapan atas transaksi pihak
20 berelasi signifikan sesuai dengan kerangka pelaporan
21 keuangan yang berlaku.
22 Ketidakpatuhan dengan peraturan perundang-undangan
23 yang berlaku yang melarang atau membatasi jenis
24 transaksi tertentu dengan pihak berelasi.
25 Kesulitan dalam mengidentifikasi pihak pengendali akhir
26 atas entitas.
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41 SA 230, paragraf A8, memberikan panduan lebih lanjut tentang sifat hal
29

42 signifikan yang timbul selama audit.

SA 550.33

SA paket 500.indb 33 8/18/2015 10:27:57 AM


Standar Audit

34

SA paket 500.indb 34 8/18/2015 10:27:57 AM

Вам также может понравиться