Вы находитесь на странице: 1из 2

SISTEM e-KTP DALAM TEKNOLOGI MODERN

TENTANG KEWARGANEGARAAN
Oleh : Dhias Prastawa Adi

Pada era modern sekarang ini semua masyarakat di seluruh dunia


telah di mudahkan dengan adanya teknologi yang semakin canggih.
Khususnya dalam hal ini tentang sistem pemerintahan dan segala urusan-
urusan dari pihak penyelenggara negara dan juga masyarakat akan semakin
mudah. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, pemerintah
Indonesia telah memberikan fasilitas yang sebenarnya telah banyak
memberikan manfaat bagi masyarakatnya, namun di sisi lain masih terdapat
sedikit banyak masyarakat yang kurang pengetahuan tentang teknologi atau
sering di sebut sebagai gaptek.

Pada era globalisasi dengan semua masyarakatnya yang semakin


maju dengan teknologi yang telah tersedia, dalam hal ini kaitannya dengan
pendidikan kewarganegaraan pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
kebijakan baru dimana semua warga masyarakat yang menetap di Indonesia
dan sudah berumur 17 tahun ke atas wajib memiliki elektronik-KTP (e-KTP)
dan jika yang sudah mempunyai KTP biasa diharapkan untuk dapat
menggantinya dengan e-KTP. Hal ini karena dengan adanya sistem e-KTP
maka KTP biasa akan tidak berguna lagi dalam beberapa urusan, karena pada
masa mendatang semua urusan yang menggunakan KTP wajib menggunakan
elektronik-KTP.

Mengingat pentingnya elektronik-KTP tersebut pemerintah telah


memberikan fasilitas dengan adanya pembuatan e-KTP massal dengan biaya
gratis di setiap Kecamatan. Hal ini tentu sangat diapresiasi dengan baik oleh
kalangan masyarakat dan juga masyarakat sangat antusias untuk segera
membuat elektronik-KTP di kantor Kecamatan masing-masing. Selain itu
elektronik-KTP juga perlu di aktifkan mengingat pentingnya di masa
mendatang bahwa semua urusan di dunia kerja atau instansi yang
menggunakan KTP wajib harus mengggunakan eleektronik-KTP. Dengan
adanya e-KTP tersebut secara otomatis akan memudahkan instansi dan
masyarakat umumnya pekerja dalam segala urusan pekerjaannya. Hal ini
karena dengan menggunakan e-KTP masyarakat tidak perlu lagi mem-
fotocopy KTP asli, tetapi cukup dengan hanya memberikan e-KTP asli dan
kemudian pihak instansi akan mengecek data yang ada di e-KTP dengan
menggunakan mesin yang telah di dalamnya terdapat chip data e-KTP
tersebut. Jika e-KTP telah aktif maka semua data akan sinkron dengan yang
ada pada chip alat tersebut.

Dhias Prastawa Adi Sistem e-KTP dalam Teknologi Modern tentang


Kewarganegaraan 1
Selain itu, dengan adanya elektronik KTP masyarakat akan lebih
aman, karena dalam pembuatnnya tidak ada kebohongan tentang biodata dan
juga sidik jari dari pengguna elektronik-KTP tersebut. Dalam pembuatannya
telah menggunakan alat yang canggih dengan menggunakan sistem sensor
mata dan juga sidik jari. Hal ini akan meminimalisir dari adanya tindak
kejahatan dalam masyarakat.Oleh karena itu, data yang sudah ada dalam satu
elektronik-KTP tidak akan bisa digandakan oleh masyarakat lain dalam hal
yang mengarah pada kejahatan.

Lalu apakah tidak ada sisi negatifnya ??

Dalam proses pembuatan e-KTP sistem massal akan memerlukan


waktu yang cukup lama bahkan sampai 3-4 bulan jika kantor kecamatan tidak
segera mengurus ke kantor catatan sipil. Hal ini tentu akan menimbulkan
dampak negatif dalam berbagai sisi, karena beberapa masyarakat ada yang
segera membutuhkan elektronik-KTP untuk keperluannya misalnya untuk
membuat SIM yang diharuskan menggunakan elektronik-KTP. Hal ini tentu
akan menimbulkan beberapa bahkan banyak persepsi negatif tentang
pemerintahan.

Dengan adanya hal tersebut, tentu terkadang menjadi kesempatan


bagi pihak atau oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan uang, misalnya
dengan harus mengeluarkan uang terlebih dahulu atau dengan istilah lain
menyogok pada oknum dalam supaya cepat jadi. Hal ini tentu akan
menimbulkan masalah yang beruntun, jika masyarakat mendapatkan e-KTP
lewat jalur belakang maka secara pemikiran, pihak terkait tidak tahu bahwa
e-KTP salah satu pengguna sudah dicetak, sedangkan pada saat tiba waktunya
pencetakan semua e-KTP, e-KTP yang sudah tercetak lewat jalur belakang itu
akan ikut tercetak kembali. Hal ini akan mengakibatkan dalam satu penduduk
mempunyai dua elektronik-KTP.

Dalam hal ini perlu adanya kesadaran antara warga masyarakat


dengan penyelenggara negara, baik tingkat kecamatan sampai tingkat yang
lebih tinggi dalam urusan pembuatan elektronik-KTP. Jika semua masyarakat
dan penyelenggara negara sadar akan hak dan kewajibannya maka semua
kebijakan yang ada dalam pemerintahan akan berjalan dengan lancar dan juga
tidak menimbulkan persepsi negatif tentang kebijakan pemerintah.

Dhias Prastawa Adi Sistem e-KTP dalam Teknologi Modern tentang


Kewarganegaraan 2

Вам также может понравиться