Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat membuat kurva kalibrasi.
2. Mahasiswa mampu menganalisis sampel dengan mengggunakan alat
spektrofotometer.
a. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang
stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah
tampak, ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan
kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu
pijar biasa. Daerah panjang gelombang (I) adalah 350-2200 nm.
b. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis
menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang
berbeda (terdispersi).
c. Kuvet
Kuvet adalah alat yang digunakan sebagai tempat cuplikan yang akan dianalisis.
Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa, plexiglass, kaca, plastik dengan bentuk tabung
persegi empat, panjang 1x1 cm dan tinggi 5 cm. pada pengukuran di daerah UV
dipakai kuvet kuarsa atau plexiglass, sedangkan kuvet dari kaca tidak dapat dipakai
sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam kuvet dapat dipakai untuk
pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d. Detector
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian
diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan
dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer).
Terdapat beberapa jenis detector pada spektrofotometer :
Proses absorbsi cahaya pada spektrofotometri adalah ketika cahaya dengan berbagai
panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenahi suatu zat, maka cahaya dengan
panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang
memegang peran penting adalan elektron valensi dari setiap atom yang ada sehingga
terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah
(eksitasi), berputar (rotasi), dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi. Jika zat
menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahaan elektron dari keadaan
dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisielektronik.
Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka electron yang ada dalam atom
atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan
gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya pada
gelombang radio.
Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi larutan yang
ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada di dalam sel sampel disinari dengan cahaya
yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenahi sample sebagian
akan diserap, sebgian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan. Pada
spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenahi
permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur
adalah It/Io atau Io/It (perbandingan cahaya dating dengan cahaya setelah melewati materi
(sampel).
Proses penyerapan cahaya oleh suatu zat dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 6.3. Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel
Keterangan :
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa dengan
jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral. Larutan dipakai yaitu aquades dalam
jumlah tertentuan. penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya
kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang di larutkan diencerkan.
Keterangan :
Cx = Konsentrasi sampel
As = Absorbansi larutan standar
Ax = Absorbansi sampel
Cs = Konsentrasi larutan standar
Absorbansi
sampel
Absorbansi
larutan Konsentrasi
standar sampel
Konsentrasi larutan
diencerkan
diencerkan
diencerkan
diencerkan
diencerkan
Larutan sampel
2. V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 10.10-4 M = 25 ml . 8.10-4 M
V1 = 20 ml
3. V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 8.10-4 M = 25 ml . 5,76.10-4 M
V1 = 18 ml
4. V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 5,76.10-4 M = 25 ml . 3,45.10-4 M
V1 = 15 ml
5. V1 . M1 = V2 . M2
V1 . 3,45.10-4 M = 25 ml . 1,25. 10-4 M
V1 = 9 ml
Kuvet Konsentrasi V1 M1 V2 M2
1 10.10-4 M 0,5 ml 0,05 M 25 ml 1.10-3 M
2 8.10-4 M 20 ml 10.10-4 M 25 ml 8.10-4 M
3 5,76.10-4 M 18 ml 8.10-4 M 25 ml 5,76.10-4 M
4 3,45.10-4 M 15 ml 5,76.10-4 M 25 ml 3,45.10-4 M
5 1,25.10-4 M 9 ml 3,45.10-4 M 25 ml 1,25.10-4 M
Tabel 6.3. Penentuan panjangan gelombang maksimal
Kuva Kalibrasi
1,2
1 y = 1023,5x + 0,0116
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 0,0002 0,0004 0,0006 0,0008 0,001 0,0012
Y = 1023,5 X + 0,0116
1023,5 X = 1,1274
X = 1,1015 x 10-3
Simpulan
1. Persamaan kurva kalibrasi didapatkan berdasarkan hubungan antara konsentrasi
larutan dengan nilai absorbansinya.
2. Pengukuran konsentrasi sampel yang belum teridentifikasi dapat diketahui dengan
perhitungan menggunakan persamaan kurva kalibrasi.
Saran
1. Diperlukan ketelitian dalam melakukan pengenceran zat yang digunakan (KMnO4)
untuk mendapatkan kurva kalibrasi yang baik.
2. Diperlukan kecermatan dalam menggunakan atat-alat yang terbuat dari kaca,
terutama spektrofotometer.
DAFTAR PUSTAKA
Cairns,D. 2009. Intisari Kimia Farmasi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fatimah S.2009.Pengaruh uranium terhadap analisis menggunakan spektrofotometer UV-
VIS.[Seminar Nasional].Serpong(ID) BATAN
Khasana,nisa.N,Nia,prillizya,steephanny,dan desy.2015.Studi Aplikasi Metode
Spektrofotometri pada Penentuan Kandungan Logam Besi dalamSampel Air).Bandung.
jurnal analitik spektrofotometri UV-vis.
Khopkar. 1990. Konsep Dasar Analitik. Jakarta : UI Press.
Khopkar SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta (ID): UI Press.
Setiono M dan Dewi avriliana. 2013. Penentuan jenis solven dan pH optimum pada analisis
senyawa delphinidin dalam kelopak bunga rosela dengan metode spektrofotometri UV-
VIS. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri 2(2):91-96.