Вы находитесь на странице: 1из 1

PEMBERATASAN SUAP DI TUBUH POLRI TIDAK TUNTAS

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyesali kasus dugaan


suap yang dilakukan 2 perwira menengah polda Jabar senilai Rp. 5 miliar,
kasus ini menunjukkan bahwa kasus korupsi di tubuh polri tidak tuntas.

Komisionir Kompolnas Hamidah Abdurrahman mengatakan


pemberantasan korupsi itu harus sungguh-sungguh jangan cuma gertak
sambal, dengan aksi bagus tapi akhir cerita tidak pasti dan terkadang
mengecawakan, serta tidak ada titik terang.

Kepala AKBP MB dan anak buahnya AKPD DS di polda jabar yang


melakukan kasus suap miliaran rupiah terkait penanganan perkara judi
online ditetapkan sebaga tersangka, yang diberitakan oleh suara merdeka
(16/8/2014).

Pada juli 2014 MB (inisial nama yang disamarkan) menerima suap 5


miliar uang didapatkan dari pemilik rekening judi online berinisial AD dan
T diduga beliau menerima 168000 dolar AS atas imbalan pembukaan satu
rekening dari milik Bandar judi tersebut. Bukti terungkap oleh penyidik
Polri yang melakukan pemblokiran 12 rekening pembukaan judi online.

Kedua perwira menengah polisi tersebut sudah dicopot dari


jabatannya. DS juga diduga menerima 370 juta dan 60 juta, suap tersebut
diterima atas imbalan 5 rekening pembukuan judi online milik Bandar judi
online tersebut.

Hamida mengatakan seorang polisi itu sebagai penegak hokum harus


memiliki integritas dan etika profesi, tapi sedikit dari mereka yang justru
malah mencederai dan mengotori profesinya dengan tindakan tidak
terpuji seperti tindakan korupsi, suap, dan pungli.

Вам также может понравиться