Вы находитесь на странице: 1из 10

RINGKASAN MATERI KULIAH

CORPORATE GOVERNANCE
Perlindungan Pemegang Saham

OLEH:

KELOMPOK 1

Aven Maria Jeniari Melles 1206305213

Putu Agus Nadiarta 1406305109

I Putu Adi Satria Wibawa 1406305111

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2016/2017

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan sebaik mungkin.
Makalah dengan judul Perlindungan Hak Pemegang Saham ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas pada mata kuliah Corporate Governance yang dibimbing oleh Ibu Dr. I Gusti
Ayu Made Asri Dwija Putri, SE., MSi..

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Asri Dwija selaku pemberi tugas sekaligus
pembimbing dalam meneyelesaikan tugas ini. Terima kasih pula kami ucapkan kepada teman-
teman yang bersedia membantu kami. Dan, terima kasih kepada orang tua kami yang
mendukung baik dukungan materi maupun semangat. Masih banyak pula pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian tugas ini yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Demikian kata pengantar kami, mohon maaf apabila banyak terdapat kesalahan dalam
pembuatan tugas ini karena tak ada gading yang tak retak. Kritik maupun saran yang
membangun untuk perbaikan makalah ini sangat diharapkan. Terima kasih.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

Jimbaran, 15 Maret 2017

Penulis

Kelompok 1

SAP 6 - PERLINDUNGAN HAK PEMEGANG SAHAM

A. KATEGORI PEMEGANG SAHAM


Pemegang saham sebagai pemilik modal, memiliko hak dan tanggungjawab atas
perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan.
Dalam melaksanakan hak dan tanggungjawabnya, perlu diperhatikan prinsip-prinsip dasar
sebagai berikut:
1. Pemegang saham harus menyadari bahwa dalam melaksanakan hak dan
tanggungjawab harus memperhatikan juga kelangsungan hidup perusahaan.
2. Perusahaan harus menjamin dapat terpenuhinya hak dan tanggungjawab
pemegang saham atas dasar asas kewajaran dan kesetaraan (fairness) sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan.

B. KATEGORI PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan ciri-ciri khusus mereka pemegang saham perseroan terbatas dapat


digolongkan menjadi beberapa kategori.
1) Penggolongan pertama pemegang saham dilakukan berdasarkan jumlah saham yang
mereka miliki. Berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki pemegang saham dapat
dibedakan menjadi pemegang saham minoritas dan pemegang saham mayoritas.
2) Pemegang saham juga dapat dibedakan menjadi pemegang saham orang perorangan
dan pemegang saham institusional. Kategori pemegang saham institusional antara lain
adalah dana pensiun, perusahaan asuransi, bank dan perusahaan reksa dana.
3) Berdasarkan kebangsaannya pemegang saham dibedakan menjadi pemegang saham
nasional dan pemegang saham asing.

Tujuan investasi pemegang saham yang satu dan yang lain mungkin tidak sama.
Dengan demikian apabila harus mempertimbangkan tujuan investasi semua pemegang saham,
proses pengambilan keputusan pengelolaan kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari menjadi
sangat komplek.

C. HAK PEMEGANG SAHAM


Pemegang saham mempunyai hak-hak dasar. Untuk perusahaan publik di kebanyakan
negara (termasuk negara anggota OECD) hak dasar tersebut dimuat dalam undang-undang
tentang perseroan dan ketentuan yang dikeluarkan badan pengawas pasar modal setempat
sehingga wajib dipatuhi perusahaan dan semua pemegang sahamnya. Dalam rapat-rapat
pemegang saham, pemegang saham mayoritas dapat mendominasi keputusan rapat, tanpa
mengindahkan kepentingan pemegang saham minoritas. Di samping itu pemegang saham
mayoritas juga dapat mendominasi fungsi pengawasan terhadap Dewan Pengurus dan
manajemen perusahaan. Hak-hak dasar pemegang saham dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu :
1. Hak yang Berkaitan dengan Kepemilikan Perusahaan.
Karena memiliki saham, secara prorata pemegang saham ikut memiliki perusahaan.
Hak-hak pemegang saham yang berkaitan dengan kepemilikan perusahaan terdiri dari :
a) Mendapat jaminan saham mereka didaftarkan di lembaga pemerintah yang berwenang
(di Indonesia lembaga pemerintah itu adalah Departemen Kehakiman),
b) Hak memindah tangankan saham perusahaan yang ikut mereka miliki,
c) Memperoleh laporan tentang kondisi dan perkembangan usaha dan keuangan
perusahaan secara regular, akurat, diungkapkan secara transparan dan tepat waktu,
d) Menghadiri rapat umum pemegang saham dan secara prorata ikut melakukan
pemungutan suara (voting),
e) Secara prorata mendapat pembagian keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen,
dan
f) Ikut memilih dan mengganti anggota Dewan Komisaris (Board of Directors) dan
Direksi.
Pemindah tanganan saham. Saham perusahaan publik yang dimiliki orang perorangan
atau investor institusional dapat dipindah tangankan kepada orang atau instisusi lain.
Pemindah tanganan tersebut dapat dilakukan baik dengan jalan transaksi jual beli maupun
melalui warisan atau hibah.
Para pemegang saham wajib diberitahu bahwa insider share trading tidak
diperbolehkan.Yang dimaksud dengan insider trading adalah transaksi jual beli saham oleh
mereka yang sebelum transaksi dilakukan memperoleh informasi penting tentang perubahan
kondisi perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di bursa efek.
Insider trading biasanya merugikan para pemegang saham, termasuk investor institusional.
Laporan tentang kondisi dan perkembangan perusahaan. Setiap orang pemegang
saham mempunyai hak menerima laporan tentang kondisi dan perkembangan usaha dan
keuangan perusahaannya secara reguler, diungkapkan secara transparan, akurat dan tepat
waktu.
Menghadiri rapat umum pemegang saham. Setiap orang pemegang saham berhak
menghadiri rapat umum pemegang saham dan rapat pemegang saham luar biasa. Rapat umum
pemegang saham diadakan minimal sekali setiap tahun.
Hak mengajukan suara. Di Jepang setiap orang pemegang saham biasa berhak
mengajukan suara (voting) terhadap keputusan yang diambil dalam rapat umum pemegang
saham dan luar biasa. Para pemegang saham biasa berhak melakukan voting, baik secara
langsung maupun dengan jalan mewakilkannya (proxy) kepada orang lain.
Pembagian dividen. Secara prorata setiap pemegang saham biasa berhak menerima
pembagian dividen (yang telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham) sesuai
dengan jumlah saham yang mereka miliki.
Memilih Komisaris dan Direksi. Memilih Komisaris dan Direksi merupakan salah satu
hak para pemegang saham yang berkaitan dengan kepemilikan perusahaan. Oleh karena itu
setiap pemegang saham mempunyai hak untuk mengajukan calon atau mengusulkan
penggantian Komisaris.
Di samping memilih calon anggota Dewan Komisaris, para pemegang saham juga
berhak mengajukan pendapat yang bersangkutan dengan jenis dan jumlah balas jasa yang
diberikan kepada para anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Hak Ikut Memutuskan Hal-hal Penting
Untuk pengambilan keputusan penting yang menyangkut kelangsungan hidup
perusahaan, para pemegang saham mempunyai hak mengajukan pendapat dan ikut
memutuskannya. Termasuk dalam keputusan penting tersebut adalah :
a) Perubahan isi dokumen penting seperti akta pendirian, anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga perusahaan,
b) Perubahan hak para pemegang saham, Merjer dan akuisisi, dan
c) Penjualan atau pembelian harta tetap perusahaan yang tinggi nilainya.
Sebagai contoh rencana merjer dan akuisisi membutuhkan persetujuan mayoritas
pemegang saham.Persetujuan tersebut diberikan dalam rapat umum pemegang saham.Untuk
mendapatkan persetujuan itu manajemen perusahaan wajib mengajukan rencana merjer atau
akuisisi. Dalam rencana tersebut dicantumkan antara lain:
a) Nama perusahaan yang akan bergabung atau diambil alih,
b) Alasan direncanakannya penggabungan atau pengambil alihan perusahaan,
c) Manfaat (secara kuantitatif dan kualitatif) yang diharapkan dari merjer atau akuisisi,
d) Jenis dan nilai biaya dan pengorbanan merjer atau akuisisi,
e) Konversi saham masing-masing perusahaan dalam kasus merjer,
f) Konsekwensi penggabungan harta dan utang perusahaan setelah terjadinya merjer atau
pengambil alihan perusahaan,
g) Perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan setelah merjer atau
akuisisi.

C. PERLAKUAN ADIL TERHADAP SEMUA PEMEGANG SAHAM


Perlakuan adil terhadap semua golongan pemegang saham, termasuk pemegang saham
minoritas dan pemegang saham asing, menjadi salah satu daya tarik bagi para investor
menanamkan dananya di perusahaan-perusahaan yang bersangkutan.
Agar investor tertarik membeli saham, mereka harus yakin dana yang mereka tanam di
perusahaan manapun terlindungi dari penyalahgunaan manajemen perusahaan. Dalam setiap
perusahaan selalu ada resiko Dewan Pengurus atau pemegang saham mayoritas menggunakan
dana yang ditanam pemegang saham minoritas atau asing, untuk mendanai kepentingan
mereka sendiri. Resiko penyalah gunaan dana pemegang saham di atas dapat diperkecil
dengan jalan memperlakukan para pemegang saham secara adil. Di banyak negara anggota
dan non-anggota OECD perlakuan adil kepada seluruh pemegang saham dilakukan dengan
jalan yang berikut:
1) Hak yang sama. Banyak perusahaan menerbitkan saham yang berbeda jenis dan
tingkatnya, misalnya saham biasa dan saham preferen. Saham preferen adalah saham
dengan hak-hak tertentu, misalnya hak menduduki jabatan Komisaris atau Direksi, atau
menerima dividen dengan jumlah tetap. Sebelum memutuskan membeli saham
hendaknya investor diberi penjelasan tentang hak-hak mereka. Selanjutnya kecuali
pemegang saham yang bersangkutan menyetujuinya, hak mereka tidak dapat dirubah,
bahkan oleh rapat umum pemegang saham sekalipun.
2) Perlindungan pemegang saham minoritas. Contoh penyalahgunaan kedudukan
tersebut adalah menentukan gaji, bonus dan jaminan sosial yang terlalu tinggi bagi
anggota Komisaris, Direksi atau karyawan yang menjadi anggota keluarga atau
asosiasi bisnisnya. Resiko penyalahgunaan kedudukan oleh pemegang saham
mayoritas tersebut di atas dapat dikurangi, antara lain dengan jalan penerapan prinsip
pengungkapan informasi tentang perusahaan secara transparan (disclosures and
tranparency).
3) Larangan Insider Treding. Perlakuan adil kepada seluruh pemegang saham yang satu
ini telah dijelaskan secara rinci dimuaka.
D. PERLINDUNGAN TERHADAP HAK PEMEGANG SAHAM DALAM
PERUSAHAAN
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebenarnya bukan sesuatu yang
terlalu asing. Secara umum perusahaan harus dijalankan secara amanah, akuntabel, transparan,
dan fair untuk mencapai tujuan terciptanya nilai perusahaan jangka panjang serta terlayaninya
semua kepentingan pihak-pihak yang berperan penting dalam suatu perusahaan (stakeholders)
sehingga benturan kepentingan dalam perusahaan dapat dihindari.
Salah satu bentuk investasi yang popular saat ini adalah dengan investasi melalui
portofolio saham atau dengan kata lain indirect investment. Yaitu investasi dengan
menanamkan sejumlah modal kedalam bursa saham di lantai bursa, yang kemudian
pengelolaan investasi tersebut dikelola oleh perusahaan yang bersangkutan. Yang nantinya
akan membentuk dua komunitas pemegang saham, yaitu pemegang saham mayoritas dan
pemegang saham minoritas. Perlindungan hukum terhadap pemegang saham mayoritas pada
prinsipnya cukup terjamin terutama melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham,
dimana jika tidak dapat diambil keputusan secara musyawarah, maka akan diambil dengan
keputusan yang diterima oleh mayoritas. Dari sinilah awal masalah terjadi, yakni jika
keputusan diambil secara mayoritas, bagaimana kedudukan suara minoritasnya. Padahal suara
minoritas juga mesti mendapat perlindungan, meskipun tidak harus sampai menjadi pihak
yang mengatur perusahaan. Konsep dan pengaturan hukum tentang prinsip perlindungan
pemegang saham minoritas merupakan hal yang baru dan kurang mendapatkan porsi yang
cukup dalam peraturan perundang-undangan hukum korporat di Indonesia selama ini.
Berdasarkan Pedoman Umum CGC tahun 2006, diatur tentang tanggungjawab perusahaan
terhadap hak dan kewajiban pemegang saham, yaitu:
1. Perusahaan harus melindungi hak pemegang saham sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan.
2. Perusahaan harus menyelenggarakan daftar pemegang saham secara tertib sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.
3. Perusahaan harus menyediakan informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu,
benar, dan teratur bagi pemegang saham, kecuali hal-hal yang bersifat rahasia.
4. Perusahaan tidak beleh memihak pada pemegang saham tertentu dengan memberikan
informasi yang tidak diungkapkan kepada pemegang saham lainnya. Informasi harus
diberikan kepada semua pemegang saham tanpa menghiraukan jenis dan klasifikasi
saham yang dimilikinya.
5. Perusahaan harus dapat memberikan penjelasan lengkap dan informasi yang akurat
mengenai penyelenggarakan RUPS.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) telah


mengatur hak-hak pemegang saham minoritas. Bentuk-bentuk hak pemegang saham minoritas
tersebut adalah sebagai berikut :

1) Personal Right (Hak Perseorangan)

Secara umum, semua orang adalah sama kedudukannya dalam hukum, berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hak perseorangan dilindungi oleh
hukum, Hak perseorangan adalah relatif. Pemegang saham minoritas sebagai subjek hukum
mempunyai hak untuk menggugat Direksi atau Komisaris, apabila Direksi atau Komisaris
melakukan kesalahan atau kelalaian yang merugikan pemegang saham minoritas melalui
pengadilan negeri.

2) Appraisal Right

Appraisal Right adalah hak pemegang saham minoritas untuk membela


kepentingannya dalam rangka menilai harga saham. Hak ini dipergunakan oleh pemegang
saham pada saat meminta kepada perseroan agar sahamnya dinilai dan dibeli dengan harga
yang wajar, karena pemegang saham tersebut tidak menyetujui tindakan perseroan yang dapat
merugikannya atau merugikan perseroan itu sendiri

Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar sahamnya dibeli dengan
harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroan yang
merugikan pemegang saham atau Perseroan, berupa :
a. perubahan anggaran dasar;
b. pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang mempunyai nilai lebih dari 50%
(lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan; atau
c. penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan.

3) Pre-Emptive Right
Pre-Emptive Right adalah hak untuk meminta didahulukan atau hak untuk memiliki
lebih dahulu atas saham yang ditawarkan. Dalam anggaran dasar perseroan dapat diatur
pembatasan mengenai keharusan menawarkan saham, baik ditawarkan kepada pemegang
saham intern maupun ekstern, atau pelaksanaanya harus mendapat persetujuan dahulu dari
organ perseroan. Jadi, dalam anggaran dasar perseroan dapat ditentukan bahwa kepada
pemegang saham minoritas diberikan hak untuk membeli saham terlebih dahulu daripada
pemegang saham lainnya. Harga yang ditawarkan kepada pemegang saham minoritas harus
sama dengan harga yang ditawarkan kepada pemegang saham lainnya.

4) Derivative Right
Kewenangan pemegang saham minoritas untuk menggugat Direksi dan Komisaris
yang mengatasnamakan perseroan. Pemegang saham minoritas memiliki hak untuk membela
kepentingan perseroan melalui otoritas lembaga peradilan, gugatan melalui lembaga peradilan
harus membuktikan adanya kesalahan atau kelalaian Direksi atau Komisaris.

5) Enquete Recht (Hak Enquete)


Enquete Recht atau hak angket adalah hak untuk melakukan pemeriksaan. Hak angket
diberikan kepada pemegang saham minoritas untuk mengajukan permohonan pemeriksaan
terhadap perseroan melalui pengadilan, mengadakan pemeriksaan berhubung terdapat dugaan
adanya kecurangan-kecurangan atau hal-hal yang disembunyikan oleh Direksi, Komisaris atau
pemegang saham mayoritas. Pada dasarnya, pengawasan terhadap Direksi dalam pengelolaan
perseroan dilaksanakan oleh komisaris. Tetapi dalam praktik, sering terjadi Direksi maupun
Komisaris karena kesalahan atau kelalaiannya mengakibatkan kerugian pada perseroan,
pemegang saham atau pihak ketiga. Oleh karena itu, pemegang saham minoritas berhak
melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perseroan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/26940/node/70/uu-no-40-tahun-2007-
perseroan-terbatas (Diakses tanggal 12 Maret 2017)
KNKG. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.
Sutojo, Siswanto.E John Aldridge. 2008. Good Corporate Governance. Jakarta: PT Damar
Mulia Pustaka.

Вам также может понравиться