Вы находитесь на странице: 1из 15

MAKALAH ASP PSAP 01 : PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Untuk memecahkan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan


keuangan, akuntansi dan audit di pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah di Indonesia, diperlukan sebuah standar akuntansi pemerintah
yang kredibel dan di bentuk oleh sebuah komite SAP.

Komite SAP adalah sebuah cerita seiring dengan perjalanan reformasi keuangan
di Indonesia. Kebutuhan standard dan pembentukan komite penyusunannya mulai
muncul ketika desakan untuk penerapan IPSS di Indonesia semakin kuat.

Hal ini diawali dengan pembentukan Kompartemen Akuntan Sektor Publik di IAI
pada tanggal 8 Mei 2000. Salah satu programnya adalah penyusunan standar
akuntansi keuangan untuk berbagai unit kerja pemerintahan. Keprihatinan akan
situasi proses pelaporan keuangan sector public dijadikan satu-satunya alasan bagi
peluncuran program pengembangan standar akuntansi. Dari proses tersebut
dihasilkanlah Exposure Draft Standar Akuntansi Sektor Publik yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Sektor Publik-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Publikasi tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah untuk segera bergerak


cepat mengeluarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005. Inilah untuk pertama kali Indonesia memiliki
standar akuntansi pemerintahan sejak Indonesia merdeka. Terbitnya SAP ini juga
mengukuhkan peran penting akuntansi dalam pelaporan keuangan di
pemerintahan.Jadi dapat dikatakan Indonesia memasuki babak baru dalam
pelaporan keuangan kegiatan pemerintah Indonesia.

Lahirnya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) telah membuat perubahan


hebat terhadap pola pengelolaan keuangan pemerintah di Indonesia. Standar
tersebut dikukuhkan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis kas untuk pengakuan transaksi
pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan asset,
kewajiban dan ekuitas dana. Sekarang telah diganti dengan Peraturan Pemerintah
No .71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menggunakan
basis kas, kas menuju akrual (cash towards accrual ) sampai basis akrual.
II. POKOK BAHASAN

A. Definisi Standar Akuntansi Pemerintahan


1. Definisi
2. Istilah-istilah dalam PSAP
B. Tujuan Laporan Keuangan
C. Ruang Lingkup
1. Basis Akuntansi
D. Komponen-Komponen Laporan Keuangan
E. Struktur dan Isi LAporan Keuangan
1. Identifikasi Laporan Keuangan
2. Periode Pelaporan
3. Tepat Waktu

III. TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :


A. Untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
B. Untuk lebih menambah pengetahuan tentang PSAP 01 Penyajian laporan
keuangan .
C. Untuk mengetahui perbandingan antara Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
BAB II
PEMBAHASAN

I. DEFINISI SAP

A. Definisi

Standar Akuntansi Pemerintahan(SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang


diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah yang
terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Permerintah Daerah (LKPD).

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP), yaitu: SAP yang diberi


judul, nomor, dan tanggal efektif. Selain itu, SAP juga dilengkapi dengan Kerangka
Konseptual Akuntansi Pemerintahan.

Laporan keuangan Pemerintah untuk tujuan umum juga mempunyai


kemampuan prediktif dan prospektif dalam hal memprediksi besarnya sumber daya
yang dibutuhkan untuk operasi berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari
operasi yang berkelanjutan serta resiko dan ketidak-pastian yang terkait.

Pengguna laporan keuangan pemerintah adalah:


1. Masyarakat.
2. Para wakil rakyat, lembaga pemeriksa dan lembaga pengawas.
3. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman.
4. Pemerintah.

B. Istilah-istilah Dalam SAP

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standar


dengan pengertian:

1. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah


meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur dalam
satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu
periode.

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan


tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DewanPerwakilan Rakyat Daerah.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan


tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

4. Apropriasi merupakan anggaran yang disetujui DPR/DPRD yang merupakan mandat


yang diberikan kepada Presiden/ gubernur/ bupati/ walikota untuk melakukan
pengeluaran
5. pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan.

6. Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas pada Bendahara
Umum Negara/Daerah.

7. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi dan/atau sosial di
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi 1 masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

8. Aset tak berwujud adalah aset non-keuangan yang dapat di identifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual.

9. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.

10. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

11. Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

12. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

13. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
anggaran.

14. Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.

15. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang


dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

16. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggung-jawaban berupa laporan keuangan.

17. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik
seperti bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
18. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.

19. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan
pengeluaran pemerintah daerah.

20. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh
penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat.

21. Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi

22. konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

23. Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen
untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan
aset dan atau hak usaha yang dimiliki.

24. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah

25. Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan
gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai
satu entitas tunggal.

26. Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua
laporan keuangan tahunan.

27. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan entitas.

28. Mata uang pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan dalam menyajikan
laporan keuangan.

29. Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji suatu
informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang dibuat atas
dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat atau besarnya pos
atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan khusus di mana kekurangan
atau salah saji terjadi.

30. Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

31. Otorisasi Kredit Anggaran (allotment) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang
menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan bagi instansi dan digunakan
untuk memperoleh uang dari Bendahara Umum Negara/Daerah guna membiayai
pengeluaran-pengeluaran selama periode otorisasi tersebut.
32. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik padatahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran
pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus anggaran.

33. Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

34. Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat dari suatu aset.

35. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang 1 atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.

36. Piutang transfer adalah hak suatu entitas pelaporan untuk menerima pembayaran
dari entitas pelaporan lain sebagai akibat peraturan perundang-undangan.

37. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara
yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk
menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran
negara pada bank sentral.

38. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota untuk menampung seluruh
penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang
ditetapkan.

39. Selisih kurs adalah selisih yang timbul karena penjabaran mata uang asing ke rupiah
pada kurs yang berbeda.

40. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan
menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.

41. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih lebih/kurang


antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN/APBD selama satu periode
pelaporan.

42. Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama
satu periode pelaporan.

43. Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode pelaporan.

44. Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan


dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
45. Utang transfer adalah kewajiban suatu entitas pelaporan untuk melakukan
pembayaran kepada entitas lain sebagai akibat ketentuan perundang-undangan.

II. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur penyajian laporan keuangan


untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka
meningkatkan perbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar
periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pengguna laporan. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini menetapkan
seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan, pedoman struktur
laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi


keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan
keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan Akuntabilitas entitas pelaporan 1
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:

1. menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan


ekuitas dana pemerintah;
2. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
3. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
4. menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
5. menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
6. menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
7. menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan
prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya
sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumber daya yang
dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidak-pastian yang
terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:

1. indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan
anggaran; dan
2. indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan,
termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan informasi
mengenai entitas pelaporan dalam hal:
aset;
kewajiban;
ekuitas dana;
pendapatan;
belanja;
transfer;
pembiayaan; dan
arus kas.

Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi tujuan


laporan keuangan, namun tidak dapat sepenuhnya menuhi tujuan tersebut.
Informasi tambahan, termasuk laporan non keuangan, dapat dilaporkan bersama-
sama dengan laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih
komprehensif mengenai aktivitas suatu entitas pelaporan selama satu periode.

Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan berada pada


pimpinan entitas.

III. RUANG LINGKUP

Laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan disajikan dengan
basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan,
serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan


untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Yang dimaksud dengan pengguna adalah
masyarakat, legislatif, lembaga pemeriksa/pengawas, pihak yang memberi atau
berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan
keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan terpisah atau bagian dari
laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti laporan
tahunan.

Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun


laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan
keuangan konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.

A. BASIS AKUNTANSI

Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan


keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap menyajikan laporan Realisasi
Anggaran berdasarkan basis kas.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah ada 2
macam yaitu :
1. SAP Berbasis Kas
Basis Akuntansi yang digunakan dengan laporan keuangan pemerintah adalah
basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas
dalam Neraca.
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui
pada saat kas di terima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas
pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau entitas pelaporan (PP No.71 tahun 2010).
2. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) menyusun SAP berbasis
akrual yang mecakup PSAP berbasis kas untuk pelaporan pelaksanaan anggaran
(budgetary reports), sebagaimana di cantumkan pada PSAP 2, dan PSAP berbasis
akrual untuk pelaporan financial, yang pada PSAP 12 memfasilitasi pencatatan,
pendapatan, dan beban dengan basis akrual.

Penerapan SAP Berbasis Akrual dilaksanakan secara bertahap dari


penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis
Akrual. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual yaitu SAP yang mengakui pendapatan,
belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan ekuitas
dana berbasis akrual. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis
Akrual secara bertahap pada pemerintah pusat diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan.Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara
bertahap pada pemerintah daerah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Perbedaan mendasar SAP berbasis kas menuju akrual dengan SAP berbasis
akrual terletak pada PSAP 12 menganai laporan operasional.Entitas melaporkan
secara transparan besarnya sumber daya ekonomi yang didapatkan, dan besarnya
beban yang di tanggung untuk menjalankan kegiatan pemerintahan. Surplus/deficit
operasional merupakan penambah atau pengurang ekuitas/kekayaan bersih entitas
pemerintahan bersangkutan (PP NO 71 Tahun 2010).

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu


basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Entitas pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan


penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik
dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun dalam
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan


keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap menyajikan laporan Realisasi
Anggaran berdasarkan basis kas.

IV. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN


Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan keuangan pokok
adalah:
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Neraca;
3. Laporan Arus Kas; dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan keuangan Menurut


IPSAS (International Public Sector Accounting Standards) laporan keuangan akrual
secara umum setidaknya terdiri dari:
1. Statement of Financial Position (Neraca),
2. Statement of Financial Performance (Laporan Kinerja Keuangan),
3. Statement of Changes In Net Assets/Equity (Laporan Perubahan dalam Aset
Bersih/Ekuitas),
4. Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas), dan
5. Accounting Policies and Notes to The Financial Statements (Catatan atas Kebijakan
Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan).

Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap entitas


pelaporan, kecuali Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.

Unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan


sebagai bendaharawan umum negara/daerah atau sebagai kuasa bendaharawan
umum negara/daerah.

Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumberdaya ekonomi dan


kewajiban entitas pelaporan pada tanggal pelaporan dan arus sumber daya ekonomi
selama periode berjalan. Informasi ini diperlukan pengguna untuk melakukan
penilaian terhadap kemampuan entitas pelaporan dalam menyelenggarakan
kegiatan pemerintahan di masa mendatang.

Kegiatan keuangan pemerintah dibatasi dengan anggaran dalam bentuk


apropriasi atau otorisasi anggaran. Laporan keuangan menyediakan informasi
mengenai apakah sumber daya ekonomi telah diperoleh dan digunakan sesuai
dengan anggaran yang telah ditetapkan. Laporan Realisasi Anggaran memuat
anggaran dan realisasi.

Entitas pelaporan menyajikan informasi tambahan untuk membantu para


pengguna dalam memperkirakan kinerja keuangan entitas dan pengelolaan aset,
seperti halnya dalam pembuatan dan evaluasi keputusan mengenai alokasi sumber
daya ekonomi. Informasi tambahan ini termasuk rincian mengenai output entitas dan
outcomes dalam bentuk indikator kinerja keuangan, laporan kinerja keuangan,
tinjauan program dan laporan lain mengenai pencapaian kinerja keuangan entitas
selama periode pelaporan.

Di samping menyajikan laporan keuangan pokok, suatu entitas pelaporan


diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja Keuangan berbasis akrual dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Entitas pelaporan mengungkapkan informasi tentang ketaatan
terhadap anggaran.

V. STRUKTUR DAN ISI

Pernyataan Standar ini mensyaratkan adanya pengungkapan tertentu pada


lembar muka (on the face) laporan keuangan, mensyaratkan pengungkapan pos-pos
lainnya dalam lembar muka laporan keuangan atau dalam catatan atas Laporan
Keuangan, dan merekomendasikan format sebagai lampiran standar ini yang dapat
diikuti oleh suatu entitas pelaporan sesuai dengan situasi masing-masing.

Pernyataan Standar ini menggunakan istilah pengungkapan dalam arti yang


seluas-luasnya, meliputi pos-pos yang disajikan dalam setiap lembar muka laporan
keuangan maupun dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Pengungkapan yang
disyaratkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan lainnya disajikan
sesuai dengan ketentuan dalam standar tersebut. Kecuali ada standar yang
mengatur sebaliknya, pengungkapan yang demikian dibuat pada lembar muka
laporan keuangan yang relevan atau dalam catatan atas Laporan Keuangan.

A. Identifikasi Laporan Keuangan

Laporan keuangan diidentifikasi dan dibedakan secara jelas dari informasi


lainnya dalam dokumen terbitan yang sama.

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan hanya berlaku untuk laporan


keuangan dan tidak untuk informasi lain yang disajikan dalam suatu laporan tahunan
atau dokumen lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk dapat
membedakan informasi yang disajikan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan
dari informasi lain, namun bukan merupakan subyek yang diatur dalam Pernyataan
Standar ini.

Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas. Di samping


itu, informasi berikut harus dikemukakan secara jelas dan diulang pada setiap
halaman laporan bilamana perlu untuk memperoleh pemahaman yang memadai
atas informasi yang disajikan :

1. nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya;


2. cakupan laporan keuangan, apakah satu entitas tunggal atau konsolidasian dari
beberapa entitas pelaporan;
3. tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, yang sesuai
dengan komponen-komponen laporan keuangan;
4. mata uang pelaporan; dan
5. tingkat ketepatan yang digunakan dalam penyajian angka-angka pada laporan
keuangan.

Persyaratan dalam paragraf 26 dapat dipenuhi dengan penyajian judul dan judul
kolom yang singkat pada setiap halaman laporan keuangan. Berbagai pertimbangan
digunakan untuk pengaturan tentang penomoran halaman, referensi, dan susunan 1
lampiran sehingga dapat mempermudah pengguna dalam memahami laporan
keuangan.

Laporan keuangan seringkali lebih mudah dimengerti bilamana informasi


disajikan dalam ribuan atau jutaan rupiah. Penyajian demikian ini dapat diterima
sepanjang tingkat ketepatan dalam penyajian angka-angka diungkapkan dan
informasi yang relevan tidak hilang.

B. Periode Pelaporan

Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam


situasi tertentu, tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan keuangan
tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari
satu tahun, entitas pelaporan mengungkapkan informasi berikut:
1. alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun,
2. fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan tertentu seperti arus kas dan
catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.

Dalam situasi tertentu suatu entitas pelaporan harus mengubah tanggal


pelaporannya, misalnya sehubungan dengan adanya perubahan tahun anggaran.
Pengungkapan atas perubahan tanggal pelaporan adalah penting agar pengguna
menyadari kalau jumlah-jumlah yang disajikan untuk periode sekarang dan jumlah-
jumlah komparatif tidak dapat diperbandingkan. Contoh selanjutnya adalah dalam
masa transisi dari akuntansi berbasis kas ke akrual, suatu entitas pelaporan
mengubah tanggal pelaporan entitas-entitas akuntansi yang berada dalam entitas
pelaporan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

C. Tepat Waktu

Kegunaan laporan keuangan berkurang bilamana laporan tidak tersedia bagi


pengguna dalam suatu periode tertentu setelah tanggal pelaporan. Faktor-faktor
yang dihadapi seperti kompleksitas operasi suatu entitas pelaporan bukan
merupakan alasan yang cukup atas kegagalan pelaporan yang tepat waktu. Batas
waktu penyampaian laporan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
berakhirnya tahun anggaran.

BAB III
KESIMPULAN

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi


yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan
Pemerintah yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan
Laporan Keuangan Permerintah Daerah (LKPD).

Laporan keuangan Pemerintah untuk tujuan umum juga mempunyai


kemampuan prediktif dan prospektif dalam hal memprediksi besarnya sumber daya
yang dibutuhkan untuk operasi berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari
operasi yang berkelanjutan serta resiko dan ketidak-pastian yang terkait.

Pengguna laporan keuangan pemerintah adalah:


Masyarakat.
Para wakil rakyat, lembaga pemeriksa dan lembaga pengawas.
Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman.
Pemerintah.

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur penyajian laporan keuangan


untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka
meningkatkan perbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar
periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pengguna laporan. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar ini menetapkan
seluruh pertimbangan dalam rangka penyajian laporan keuangan, pedoman struktur
laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan.

Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk


menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk
menunjukkan Akuntabilitas entitas pelaporan 1 atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya, dengan:
menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas dana pemerintah;
menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah ;
menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya
dan memenuhi kebutuhan kasnya;
menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam


hal:
aset;
kewajiban;
ekuitas dana;
pendapatan;
belanja;
transfer;
pembiayaan; dan
arus kas.
Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi tujuan
laporan keuangan, namun tidak dapat sepenuhnya memenuhi tujuan tersebut.
Informasi tambahan, termasuk laporan non keuangan, dapat dilaporkan bersama-
sama dengan laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih
komprehensif mengenai aktivitas suatu entitas pelaporan selama satu periode.

Tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan keuangan berada pada


pimpinan entitas.

Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan


keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap menyajikan laporan Realisasi
Anggaran berdasarkan basis kas.

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah ada 2


macam yaitu :
SAP Berbasis Kas
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu


basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Entitas pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan


penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik
dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun dalam
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan


keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap menyajikan laporan Realisasi
Anggaran berdasarkan basis kas.

Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan keuangan pokok


adalah:
Laporan Realisasi Anggaran;
Neraca;
Laporan Arus Kas; dan
Catatan atas Laporan Keuangan.

Sruktur dan Isi dari laporan keuangan :


Identifikasi Laporan Keuangan
Periode Pelaporan
Tepat Waktu
DAFTAR PUSTAKA

Doddi Nordiawan & Ayuningtyas Hertianti; Akuntansi Sektor Publik: Ed.2,


Penerbit Salemba 4.
https://tedirustendi32.files.wordpress.com/.../7- Penyajian Laporan Keuangan
PSAP
Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintahan. [online] Tersedia:
http://ilmumanajemen.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=135:sap&catid=47:mnpemr&Itemid=29
Siregar, Baldric dan Siregar Bonni. (2001). Akuntansi Pemerintahan dengan
Sistem Dana. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
PSAP NO. 01: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ... - KSAP.
www.ksap.org/Slide_PSAP_17042007
http://titin-stie.blogspot.co.id/2014/12/makalah-asp-psap-01-penyajian-
laporan.html

Вам также может понравиться