Вы находитесь на странице: 1из 3

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia

Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika


(Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan
Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang.

Sementara itu dikutip dari Re-nest.com, Minggu (13/3/2011), manfaat lain dari kulit
pisang selain untuk memurnikan air. Salah satunya adalah menyuburkan tanah

Tidak hanya untuk campuran kompos, kulit pisang bisa langsung ditimbun begitu
saja ke dalam tanah untuk menyuburkan tanaman di sekitarnya. Kulit pisang
memiliki kandungan potassium yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan
tanaman.Kandungan Kulit Pisang dapat menyuburkan tanah. Selain itu, bisa untuk
makanan ternak, dan dapat menghasilkan alkohol yaitu ethanol karena mengandung gula yang
mempunyai aroma yang menarik (Munadjim,1988).

Kulit buah pisang mengandung 15% Kalium dan 12% Fosfor lebih banyak daripada
daging buah. Keberadaan Kalium dan Fosfor yang cukup tinggi dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti pupuk.Kulit buah pisang adalah sumber potensial pupuk
potasium dengan kadar K2O 46-57% basis kering. Selain mengandung Fosfor dan
Potasium, kulit pisang juga mengandung unsur Magnesium, Sulfur, dan Sodium.
Potasium adalah unsur hara mikro yang membantu pembentukan protein,
karbohidrat dan gula, serta membantu pengangkutan gula dari daun ke buah,
memperkuat jaringan tanaman serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
Potasium juga merupakan unsur hara mikro yang banyak digunakan petani
kelengkeng khususnya petani kelengkeng itoh untuk membuahkan tanaman
kelengkengnya. LembahPinus.Com sudah membuktikan manfaat penggunaan kulit
pisang ini pada tanaman mangga namdokmai dan kelengkeng aroma durian yang
kini tengah berbunga. Magnesium adalah unsur yang keberadaannya karena selain
diperlukan di dalam pembentukkan klorofil juga berperan sebagai katalisator di
dalam penyerapan unsur P dan K oleh tanaman. Kulit pisang yang baik adalah kulit
pisang yang dilengkapi dengan mikroorganisme pelarut pospat karena tanaman
tidak dapat langsung menyerap pospat langsung dari media tanam.
Pospat/Phosphorus oxide / phosphate sebagai unsur kimia dalam bentuk ikatan
P2O5 tidak dapat diserap langsung oleh tanaman, melainkan akan diserap dalam
bentuk ion PO4, Disinilah peran mikroorganisme pelarut pospat diperlukan.

Demikian pula dengan unsur Kalium yang biasanya terdapat di dalam bentuk ikatan
K2O yang perlu diubah menjadi ion K+ oleh mikroorganisme.

Sodium atau Natrium (Na) adalah unsur yang dapat ditemukan pada garam dapur
(NaCl), karena kemiripan Kalium dengan Natrium dalam hal mengatur rumah
tangga air dalam tubuh tanaman sehingga proses fotosintesis dapat terus
berlangsung, pada banyak kasus garam dapur bahkan vetsin (MSG - Mono Sodium
Glutamat) sering digunakan sebagai pupuk tanaman oleh para ibu - ibu rumah
tangga.

Unsur Sodium / Natrium mempunyai sifat higroskopis, artinya bahwa unsur ini
mudah menyerap air dan menahan air cukup kuat, sehingga tanaman tahan akan
kekeringan. Unsur Natrium membantu proses transportasi dalam tubuh tanaman
sehingga hasil-hasil fotosintesis dapat dibawa dan diakumulasi pada tempat-tempat
penyimpanan.

Media tanam yang baik juga mengandung mikroba penambat nitrogen yang akan
mengikat unsur nitrogen langsung dari udara agar mudah diserap oleh akar
tanaman dan mikroba yang bersifat antagonis pada penyakit akar. Disinilah peran
bioaktivator dekomposisi diperlukan.

STARDEC adalah bioaktivator yang digunakan di dalam proses pembuatan pupuk


kulit pisang pada bahasan kali ini. Selain berisi mikroba-mikroba di atas yang
bersifat probiotik, STARDEC dipilih untuk alasan kepraktisan. STARDEC adalah
kumpulan mikroorganisme yang hidup di lingkungan aerob sehingga didalam proses
pembuatannya tidak memerlukan penutupan timbunan bahan pupuk oleh lembaran
plastik. Proses pembuatan pupuk secara aerob memiliki keuntungan tidak
menimbulkan bau busuk dan gas metan yang merusak lapisan ozon bumi.

Ampas kecap

Bahan baku untuk membuat kecap adalah biji kedelai. Ampas kecap dihasilkan
sebesar 59,7% dari bahan baku kedelai. Ampas ini cukup disukai oleh ternak.
Ampas kecap berasal dari kedelai dan oleh karena itu anti nutrisi yang terdapat
pada ampas kecap adalah sama dengan kedelai hanya konsentrasinya lebih sedikit
karena telah mengalami pengolahan. Tetapi perlakuan yang tidak baik pada ampas
kecap khusunya ampas kecap segar dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur yang
selanjutnya dapat menurunnya nilai nutrisi ampas tersebut. Secara kualitatif
kualitas ampas kecap dapat diuji dengan menggunakan buk density ataupun uji
apung. Selain itu uji organoleptik seperti tekstur, rasa, warna dan bau dapat dipakai
untuk mengetahui kualitas ampas kecap yang baik. Kualitas ampas kecap secara
kualitatif dapat dilakukan dilaboratorium dengan menggunakan metode proksimat.

Ampas kecap masih mempunyai nilai gizi yang baik. Ampas kecap mempunyai
kandungan protein berkisar antara 21-34% tergantung pada proses pengolahan dan
kualitas bahan baku yang diguanakan.

Widayati dan Widalestari(1996) menyatakan bahwa setelah penyaringan 65%


protein masih tertinggal pada ampas kecap kebanyakan berasal dari protein biji
kedelai. Ampas kecap dapat digolongkan sebagai sumber protein karena
mengandung protein kasar lebih dari 18%.

Menuru Mulyokusumo(1974) bahwa pada pembuatan kecap hanya sebagai protein


kedelai yang dapat dimanfaatkan dan terlarut dalam kecap sedangkan sisanya
tertinggal pada ampas kecap. Judomidjojo (1989)mengatakan bahwa secara umum
kecap terutama dinilai dari kadar proteinnya tetapi yang lebih penting adalah kadar
asam aminonya

Вам также может понравиться