Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEWIRAUSAHAAN
Responsif Dan
Kreatif Menghadapi
Perubahan
KELOMPOK 9
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan Kel.9
Tanggapan wirausaha pada masa sekarang dan untuk masa yang akan datang semakin berat
terutama menghadapi era globalisasi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan proses liberalisasi
perdagangan dan investasi ekonomi pasar bebas. Era globalisasi dalam skema perdagangan bebas
cepat atau lambat mengakibatkan perubahan ekonomi dunia. Dampak lebih lanjut, memaksa
perubahan yang dilakukan oleh setiap Negara untuk mengarah pada usaha untuk mengurangi
Fenomena globalisasi dan pasar bebas membawa konsekuensi semakin tingginya persaingan
dan rentangnya perekonomian atas faktor eksternal. Kenyatan ini berdampak pada kinerja
pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Penguatan daya dukung perekonomian suatu Negara terletak
pada efektivitas perilaku pelaku ekonomi Negara yang bersangkutan. Semakin efesien pelaku
ekonomi bekerja, semakin besar daya dukungnya terhadap perekonomian Negara yang
bersangkutan.
Globalisasi mengakibatkan segala sesuatu bergerak cepat, dan situasi berubah cepat. Perubahan
yang cepat berdampak pada situasi ketidakpastian yang berpengaruh terhadap perusahaan. Seorang
wirausaha tidak dapat menghindari perubahan yang terjadi, tetapi dituntut untuk siap mengadakan
perubahan. Wirausaha dituntut untuk merespon dan beradaptasi pada lingkungan ekonomi,
teknologi dan informasi yang terus beerubah, sehingga wirausaha tidak tertinggal dalam
memanfatkan peluang ekonomi yang ada. Maka dalam makalah ini akan membahas tentang
karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha untuk tanggap dan kreatif dalam menghadapi
perubahan.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam makalah ini, yaitu bagaimana karakteristik yang harus dimiliki
C. Tujuan
2| Page
Kewirausahaan Kel.9
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini, yaitu dapat mengetahui karakteristik yang harus
dimiliki seorang wirausaha untuk tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Berpikir Kritis
Ketekunan, ketelitian, dan produktivitas harus menjadi perilaku dan kemampuan bagi
pengusaha. Pengusaha yang tekun, teliti, dan produktif ialah pengusaha yang tidak
menerapkan perilaku wirausaha. Ketekunan dalam menganalisis potret keadaan dan posisi
perusahaan sangat bermanfaat dalam menetapkan peluang bisnis yang direncanakan. Untuk
data dan informasi di lingkungan perusahaan. Selain hal itu, pengusha harus memiliki
wirausaha tentang efesiensi usaha, yang merupakan perbandingan antara sumber daya yang
dimanfaatkan dalam kegiatan usaha dan output atau hasil/ keuntungan yang diperoleh
perusahaan.
3| Page
Kewirausahaan Kel.9
keuntungan) harus senantiasa dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. Hal ini, akan akan
karang menghancurkan lebih banyak perusahaan dari pada batu karang lainnya. Kebiasaan
menangguhkan sesuatu hingga esok adalah sangat rugi jika Anda ingin mencapai sukses.
B. Menyenangkan
Agar wirausaha dapat mencapai sukses yang gemilang, Anda harus memiliki
kepribadian yang menarik. Kepribadian ini sangat penting. Betapa penting jika Anda
bersikap sopan dan hormat kepada orang lain. Ini berarti bahwa dalam keadan yang
bagaimanapun Anda harus tetap merasa riang dan tidak merasa kesal. Ini bukan hal yang
mudah, tetapi hal ini mutlak dan perlu bagi seorang penjual yang baik.
Selain itu, sopan santun itu tidak boleh hanya di luar (lahiriah), melainkan harus bersifat
batiniah. Ini memerlukan banyak latihan namun hasilnya Anda akan mendapatkan ganjaran
yang setimpal. Jika orang bertanya Berapa harganya? dan wirausaha menjawab ,
Harganya dapat Tuan lihat di kartu ini, rasa-rasa wirausaha demikian kurang bijaksana dan
atau pelan. Wirausaha yang baik, pakaiannya harus rapid an bersih, rapi, dan meresapkan
mata. Wirausaha harus menimbulkan kepercayaan kepada pembeli, jujur serta terus terang
C. Proaktif
4| Page
Kewirausahaan Kel.9
Mentalitas wirausaha ialah sikap mental yang selalu ingin mencoba sesuatu.
Wiarausahawan ialah orang yang memiliki daya nalar intelektual yang tinggi. Apabila telah
mengetahui sesuatu, maka nalarnya berkeinginan mengetahui sesuatu yang lebih banyak,
tinggi, dan luas lagi dari pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian, bagi seorang
wirasuastawan tidak mengenal berhenti untuk belajar apa saja. Setelah dimengerti dan
memahami selanjutnya ingin mencoba dan terus mencoba. Konon Napoleon Bonaparte,
sang Kaisar Prancis meraih kemenangan dalam setiap peperangan karena motonya yang
Mentalitas wirausaha yang mau dan mampu sebagai cirinya, mendorong keinginan
serta keberanian untuk mencoba, lakukan usaha. Apa yang sebenarnya yang dicoba itu,
merupakan wujud suatu usaha ini berarti bahwa yanag disebut usaha adalah melakukan
tindakan atau kegiatan banyak bicara atau pidato kesan kemari tanpa hasil, demikian pula
tidak diam sambil melamun berangan-angan tanpa ada wujud usahanya. Seorang pekerja
pada sebuah perusahaan misalnya, kalau tidak masuk kerja untuk melakukan kewajiban
sesuai pekerjaan yang dibedakan kepadanya sampai waktu yang ditetapkan (jam kerjanya),
maka upahnya akan di potong sesuai dengan hari-hari ketidak hadirannya tersebut tetapi
apabila ia melakukan tindakan dalam wujud yang nyata: datang, bekerja sesuai jam
kerjanya, dibuktikan dalam daftar hadir, maka upahnya akan utuh sesuai UMR yang
ditetapkan perusahaan di tempat kerjanya. Contoh lain, seorang yang sekalipun tercatat
sebagai anggota koperasi dan ingin meminjam uang karena sesuatu keperluan tanpa
maksudnya untuk meminjam uang maka sekalipun ia benar-benar tercatat anggota koperasi,
tanpa melakukan tindakan (diam saja di rumahnya), mustahil uang pinjaman yang
5| Page
Kewirausahaan Kel.9
dikehendaki itu bakal diterima. Dengan contoh ini jelaslah bahwa melakukan tindakan
D. Kreatif
Roger von Oech dalam bukunya Whack on the she the of the Head,
1. Searching for the one righ answer yaitu berusaha untuk menemukan suatu asumsi hanya
satu jawaban yang benar atau satu pemecahan yang benar dalam memecahkan suatu masalah.
2. Focusing on being logical, yaitu terfokus pada berpikir logika tidak bebas menggunakan
berpikir nonlogika khususnya dalam berimajinasi berpikir kreatif, padahal dalam berkreaasi
(intuisi dari Von Oech) kita dapat berpikir bebas tentang segala sesuatu yang berbeda dan bebas
pula menggunakan berpikir nonlogika khususnya dalam fase berpikir kreatif (to thing
something different and to freely use nonlogical thinking, especially in the imaginative phase of
sangat tergantung pada kemampuan untuk selalu tidak kaku pada aturan sehingga dapat melihat
kreatif.
5. Viewing play as frivolous. Memandang bermain sebagai sesuatu yang tidak karuan. Padahal,
anak-anak dapat belajar dari bermain, yaitu dengan cara menciptakan cara-cara baru dalam
memandang sesuatu yang lama dan belajar tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan (create new ways of looking at old things and learn works and what
doesnt). Wirausaha dapat belajar dengan mencoba pendekatan baru dan penemuan baru.
6| Page
Kewirausahaan Kel.9
untuk melihat masalah lain. Adapun orang yang berpikir kreatif cenderung bersifat eksploratif
Padahal kemenduaan (ambiguity) dapat menjadi kekuatan yang mendorong kreativitas, dan
mendorong berpikir sesuatu yang berbeda (to think something different). Karena itu,
kompromi). Ide-ide baru jarang muncul dalam lingkungan yang kompromistis. Orang yang
cenderung kompromitis tidak senang melihat orang yang nekad ( foolish). Takut untuk berbuat
sesuatu yang baru pasti membawa kegagalan. Namun demikian, mereka melihat kegagalan
bukan sesuatu yang terakhir, tetapi merupakan pengalaman belajar bagaimana cara untuk
meraih sukses. Thomas Edision misalnya, sebelum meraih sukses untuk membuat bola lampu
agar menyala, telah melakukan eksperimen sebanyak 1.800 cara. Seperti halnya Thomas Alfa
Edision, wirausaha dapat belajar dari kegagalan. Belajar dari kegagalan merupakan bagian
terpenting dari proses berpikir kreatif. Kuncinya, adalah kegagalan untuk meraih sukses. Oleh
karena itu, takut terhadap kegagalan merupakan hambatan untuk berpikir kreatif.
10. Believing that Im not creative. Setiap orang berpotensi untuk kreatif. Takut pada
Untuk memotivasi para karyawan supaya memiliki kreativitas, Zinmerer (1996 : 76)
1. Expecting creativity, Wirausaha berharapan memiliki kreativitas. Salah satu cara yang terbaik
untuk mendorong kreativitas adalah memberi kewenangan kepada karyawan untuk berkreasi.
7| Page
Kewirausahaan Kel.9
2. Expecting and tolerating failure, yaitu berharap dan sabar menghadapi kegagalan. Orang yang
menurut Zimmerer (7996: 53), kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan
keunggulan kompetitif, akan tetapi juga sangat penting bagi kesinambungan perusahaan
(survive). Artinya, bahwa dalam menghjadapi tantangan global, diperlukan sumber daya
1. Create, innovate, and activate, yaitu ciptakan, temukan dan aktifkan. Wirausaha selalu
memimpikanide baru, dan selalu bertanya apa mungkin atau mengapa tidak dan
sasaran.
6. Dont be ashamed to start small, yaitu jangan malu untuk memulai dari hal yang kecil.
7. Dont fear failure learn form it, yaitu jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan.
8| Page
Kewirausahaan Kel.9
8. Never give up, yaitu tidak pernah menyerah atau berhenti karena wirausaha bukan orang yang
gampang menyerah.
9. Go for it, yaitu untuk terus mengejar apa yang diinginkannya. Karena pantang menyerah, maka
melihat hubungan baru antara unsure, data, variable yang telah ada sebelumnya. Menurut
Terman (Conny S., 1984: 22) karakteristik anak berbakat intelektual antara lain unggul atau
menonjol dalam:
1. Kesiagaan mental
2. Kemampuan pengamatan (observasi)
3. Keinginan untuk belajar
4. Daya konsentrasi
5. Daya nalar
6. Kemampuan membaca
7. Ungkapan verbal
8. Kemampuan menulis, dan
9. Kemampuan mengajukan pertanyaan yang baik.
Mc. Pherson dalam Hubeis 92005: 11) menyatakan bahwa kreativitas adalah
membiarkan dirinya untuk berpikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru,
atau menghasilkan gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang
bermanfaat.
9| Page
Kewirausahaan Kel.9
Ciri dari berpikir kreatif dan individu yang dikatakan kreatif, diantaranya di dasarkan
pada:
1. Mencoba mengemukakan ide atau gagasan asli dengan membuat keterkaitan baru diantaranya
baru.
1. Mengobservasi situasi dan masalah yang sebelumnya tidak diperhatikan orang lain.
2. Membangkitkan ide dan masalah yang dicapainya dari banyak sumber.
3. Cenderung banyak memiliki alternatif terhadap masalah.
4. Sering kali menentang hal-hal yang bersifat klise.
5. Mendayagunakan kekuatan emosional di bawah sadar yang dimilikinya.
6. Memiliki fleksibilitas tinggi dalam pemikiran serta tindakannya.
Helmhoz dalam Winardi (2003:205) menggariskan langkah dalam proses kreatif sebagai
berikut :
1. Saturation. Upaya mengumpulkan data, fakta serta sensasi yang kemudian oleh pikiran
Menurut Evans (1994:40) bahwa proses kreatif ialah proses mental dimana pengalaman
masa lampau dikombinasikan kembali sehingga muncul pemecahan yang lebih baik yang
kemampuan untuk mengembangkan ide baru dan menemukan cara baru untuk memandang
masalah serta peluang. Hal ini terkait dengan inovasi yang merupakan kemampuan untuk
E. Inovatif
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi suatu yang diimplementasikan dan
memberikan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi
kita memerlukan kecerdasan kreatif dengan hati nurani sebagai sumber kreativitas dan intuisi bisnis
kita.
Wirausaha adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk
melihat materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar dan mempunya kemampuan untuk
bertahan terhadap oposisi sosial (Heijrachman Ranupandoyo, 1982:1). Dalam perusahaan wirausaha
adalah seorang inisiator penting. Menurut Dusselman (7989:1,6), bahwa seorang yang memiliki
1. Keinovasian, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide baru.
2. Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam
usaha.
Menurut Kathleen L. Hawkins & Peter A. Turla (1986) pola tingkah laku kewirausahaan
1. Kepribadian/aspek ini dapat diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri,
antar personal.
3. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan, dan
promosi.
11 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
belaka.
2. Bersifat energetik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif.
3. Tanggung jawab individual.
4. Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya dengan tolok ukur satuan uang
manajerial.
Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik
eksternal maupun internal. Menurut Sujuti Jahja (1977), faktor internal yang berpengaruh
yaitu kemauan, kemampuan dan kelemahan. Adapun faktor yang berasal dari eksternal diri
satu penghalang jalan itu adalah kompetisi atau persaingan. Tetapi dengan inovasi akan
memberikan peluang yang menguntungkan. Di kala orang sudah putus asa dan tidak melihat
harapan lagi, saat itulah inovasi memberikan darah segar pemicu tenaga.
Hubeis (2005:69) mengemukakan bahwa inovasi didefinisikan sebagai suatu perubahan
ide dalam sekumpulan informasi yang berhubungan di anatara masukan dan luaran.
(Machfoedz 2004:21) berpendapat bahwa inovasi merupakan suatu proses untuk mengubah
kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. Menurut Moh. Asad (2003), semangat
1. Selalu mencari informasi baru yang diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal atau
12 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
3. Mengajarkan pengetahuan yang dimiliki pada orang lain baik mitra kerja maupun bawahan
termasuk atasan.
Ada beberapa ciri intrinsik individu yang memiliki semangat bekerja inovatif yaitu :
Beberapa karakteristik lainnya yang dimiliki individu dengan krestivitas dan semangat
1. Memiliki sifat pribadi seperti tekun, selalu ingi tahu, jujur dan giat dalam melakukan pekerjaan.
2. Termotivasi oleh diri sendiri atau terdorong oleh keinginannya sendiri.
3. Memiliki kemampuan kognitif tertentu seperti dapat memecahkan masalah dan melahirkan ide
baru.
4. Berorientasi pada resiko yang mencakup gaya dan sikap yang tidak biasa.
5. Pakar dalam bidangnya, yaitu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan
pekerjaannya.
6. Memiliki kepercayaan pada orang lain, berkomunikasi dengan bebas, fleksibilitas, dan
penolong.
7. Memiliki pengalaman yang beraneka ragam dari pengalaman yang umum hingga melahirkan
suatu ide.
8. Memiliki kemampuan bersosialisasi.
9. Memiliki tingkat intelegensia yang tinggi serta tidak terikat dengan cara dan tradisi yang lama.
secara sengaja dalam suatu pekerjaan, tim kerja atau organisasi dari ide, proses, produk atau
prosedur baru bagi pekerjaan, tim kerja atau organisasi itu dengan tujuan menguntungkan
perusahaan untuk menciptakan dan menerapkan sesuatu yang baru yang akhirnya dapat
memberikan manfaat yang positif bagi perusahaan. Dalam hal ini, yang terpenting dari
Secara keseluruhan baik ditingkat makro maupun mikro dapat memberikan dampak
positif yaitu produk/proses baru yang menghasilkan pendapatan baru dan selanjutnya akan
menginduksi permintaan (substitusi) positif pada agregat ekonomi yang pada gilirannya
akan meningkatkan penyerapan lapangan pekerjaan seperti disajikan pada bagan berikut:
INOVASI
hal:
1) Radikal, bila reduksi biaya yang ditimbulkan oleh inovasi dapat memonopoli harga dan
ProdukKemampuan
Peningkatan mutu produk baru tenaga kerja
Kemampuan modal
netralitas
Perubahan keterampilan
mengambil bagian terbesar dari pangsa pasar
2) Bertahap bila monopoli harga hanya terjadi diatas tingkat kompetitif
Kedua hal yang dikemukakan bersifat positif tetapi sebaliknya dapat disebut
pengangguran. Inovasi dapat berdampak terhadap lapangan kerja yang dapat memunculkan
1) Bentuk teknologi yang ada kaitannya dengan modal dan tenaga kerja maupun dalam hal skala
ekonomi yang terkait dengan luaran dan masukan yang dapat memberi keunggulan produk.
2) Bentuk, arah dan tingkat kemajuan teknologi yang dipengaruhi oleh regulasi pemerintah yang
berbentuk inovasi produk, proses, perubahan teknologi secara radikal dan bertahap, kesenjangan
pekerjaan.
14 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
keputusan, implementasi, dan konfirmasi yang sesuai dengan kemampuan mengadopsi baik
aktif dan pasif. Hal ini dapat diartikan bahwa inovasi merupakan sikap termotivasi untuk
memecahkan masalah yang didukung oleh kemampuan berfikir kreatif. Inovasi merupakan
salah satu factor penentu dari suatu kesuksesan tertentu yang dapat membarikan pengaruh
terhadap peningkatan yang berkesinambungan serta perbaikan yang dapat dilakukan dengan
Look Outside selama masa ketidakpastian dalam antisipasi perubahan pasar, teknologi dan
kompetisi untuk mendorong pengembangan teknologi yang baru maupun produk yang baru.
Machfoedz (2004;24) berdasarkan jenisnya mengemukakan bahwa inovasi terdiri dari
1) Dikatakan penemuan apabila merupakan kreasi suatu produk, jasa atau proses baru yang belum
proses yang sudah ada sebelumnya, dan konsep seperti ini menjadikan aplikasi ide yang telah
pengambilan sejumlah idea tau produk yang telah ditemukan dan dibentuk sehingga
teknologi atau industry (new era). Apabila suatu hasil inovasi dari awal tidak dimaksudkan sebagai
leader, tidak mengubah lingkungan, suatu inovasi dikatakan tidak cukup inovatif (Grove dalam
dilakukan dan terdapat beberapa larangan yang lebih baik tidak dikerjakan serta ada juga yang
15 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
1. Inovasi yang mempunyai tujuan dan sistematis, dimulai dengan menganalisis peluang. Ini
dimaksudkan bahwa semua sumber peluang inovatif tidaklah cukup hanya dengan
memerhatikan, tetapi pencariannya perlu diorganisasikan serta dikerjakan dengan cara yang
dengan melihat, memperhatikan, menyimak serta mempelajari para customer dalam hal harapan,
nilai dan kebutuhannya yang selanjutnya dengan inovasi terefleksi dapat bersedia menggunakan
kesulitan dan dapat berjalan. Disebabkan sesuatu yang baru terlebih lagi rumit akansulit
Berkaitan dengan larangan, yang lebih baik tidak dikerjakan dalam inovasi adalah:
1. Tidak merasa superior dan serba mengetahui karena pada prinsipnya ketidakmampuan
merupakan factor yang tersedia dalam jumlah yang tidak pernah kekuarangan.
2. Tidak mencoba mengerjakan terlalu banyak pekerjaan sekaligus
3. Tidak perlu melakukan inovasi untuk masa depan, tetapi lakukanlah inovasi untuk masa
sekarang/saat ini.
Disamping hal tersebut, terdapat pula persyaratan yang harus dipenuhi bagi sebuah
inovasi yaitu:
1. Menghendaki pengetahuan dan kepandaian. Disamping itu juga inovasi perlu bakat, kecerdikan,
kepekaan, kerja keras yang terarah dan bertujuan suhingga dibutuhkan ketekunan, keuletan serta
komitmen.
2. Innovator perlu membina kekuatannya mengingat resiko dan keuntungan yang diperolehnya,
mampu melihat peluang yang lebih luas, dan mengambil kesempatan yang sesuai bagi usahanya.
16 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
3. Inovasi merupakan dampak dalam suatu perekonomian maupun masyarakat pada umumnya juga
merupakan perubahan dalam sebuah proses. Sehingga inovasi harus senantiasa dekat, tertuju
Inovasi terkait juga dengan proses, dimana proses inovasi memiliki saling ketergantungan
dengan proses belajar (pengetahuan, pengertian, aplikasi, analisis dan sintesis) yaitu tentang
pemahaman suatu masalah atau ide baru kedalam suatu konteks. Secara riil hal ini
ditentukan oleh proses produksi, peluang, proses, personal individu, dan kjelompok dalam
bentuk hasil (kapasitas inovasi) baik inovasi produk, proses, inovasi pemasaran dan
manajemen.
Proses inovasi dapat dianggap sebagai konversi pola pikir dari besar ke yang kecil
ataupun sebaliknya yang diawali dari gagasan tertentu dan diakhiri oleh suatu perwujudan
fisik atau nonfisik. Proses inovasi juga dipandang sebagai suatu system dan juga merupakan
hal penting dalam mengambil keputusan agar dapat bersaing melalui penjabaran fungsi
organisasi. Selanjutnya, bahwa efektifitas suatu organisasi inovasi sendiri membutuhkan hal
sebagai berikut:
Dalam implementasinya dibutuhkan ruang untuk melihat dampak dari suatu inovasi.
implementasinya itu sendiri dalam dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
Ciri perusahaan inovatif dapat berbasis inovasi continuous, bertahap (incremental) dan
spiral yaitu mengolah informasi dari luar ke dalam, guna memecahkan masalah dan
mengadaptasi perubahan suatu lingkungan. Hal ini dapat menciptakan pengetahuan baru
dan informasi dari dalam ke luar serta solusinya dalam mendefinisikan masalah dalam
lingkungan. Dalam hal ini, inovasi merupakan salah satu faktor penentu terhadap
kesuksesan yang menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam
pegelolaan suatu inovasi ditentukan oleh pengubah sikap yang dicirikan oleh:
kelengkapan, kemampuan keuangan dan SDM, serta dukungan dari yang mempunyai
kepentingan.
2. Komunikasi yang meliputi cara, keterlibatan pengguna.
3. Organisasi yang meliputi tujuan, struktur berupa spesialisasi pekerjaan, pengambilan keputusan
memperbaiki inovasi proses dan mengidentifikasi kebutuhan pasar yang ditujukan untuk
menekan biaya produksi dan dapat memenuhi kebutuhan pasar yang tidak dapat dipenuhi oleh
pemimpin pasar.
3. Bermain bersama di Pasar. Dituntut untuk mampu mengembangkan dan menghasilkan produk
Ada bebarapa indikator yang perlu diperhatikan dalam upaya mengembangkan usaha dan
18 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
Inovasi merupakan alat spesifik kewirausahaan serta tindakan yang memberikan sumber
daya dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Inovasi dikatakan pula dapat
menciptakan sumberdaya. Tidak ada sesuatu pun yang menjadi sumber daya hingga orang
menemukan manfaat dari sesuatu yang terdapat di alam sehingga memberikan nilai
ekonomis. Terkait dengan hal ini, terdapat tujuh sumber peluang inovasi menurut Drucker
1. Hal yang tidak diharapkan berupa sukses yang tidak diharapkan, kegagalan yang tidak
diharapkan, atau kejadian di luar perusahaan yang tidak diharapkan dapat menjadi kesempatan
yang unik.
2. Sesuatu yang bertentangan berupa adanya perbedaan antara realitas dan apa yang diasumsikan
seseorang, atau apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.
3. Inovasi berdasarkan kebutuhan proses, ketika terdapat hubungan operasional yang lemah di
19 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
4. Perubahan dalam industri maupun struktur pasar dimana produk jasa atau pendekatan inovatif
yang dilakukan mungkin merupakan konsekuensi dari perubahan dasar yang terjadi dalam
berkembang ketika sistem kepercayaan sikap dan asumsi masyarakat berubah terhadap suatu
produk.
7. Pengetahuan baru, dimana pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah telah menciptakan produk dan
pasar baru.
Ide inovatif dapat bersumber pada kreatifitas eksternal dan internal. Kreatifitas eksternal
perkembangan, ide dan kekuatan baru yang sedang berlangsung di sekitar. Dengan hal ini
sesorang membangun sumber informasi mengenai berbagai hal tentang fakta, kesan, citra
dan berbagai ide. Dengan demikian seseorang dapat memperoleh ide yang dapat diraih dan
dimanfaatkan. Kreatifitas internal dapat muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang
hari melainkan selalu mengembangkan ide atau gagasan dalam perencanaan yang terstruktur
dan kreatif dalam menemukan target baru. Ciri-ciri innovative personality yang kreatif
terhadap gejala disekitar kehidupan dan sadar bahwa yang di dalamnya terdapat individu yang
berperilaku sistematis.
2. Creative imagination, yaitu kretif dalam berimajinasi.
3. Confidence and content in ones own evaluation, yaitu cakap dan memiliki keyakinan atas
20 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
4. Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, yaitu
berprestasi.
6. Intelligence and energetic, yaitu penuh daya imajinasi dan memiliki kecardasan.
F. Efisiensi
Efisiensi merupakan produktivitas yang dinilai dengan uang.
Efisiensi biaya
- Biaya rata-rata
- Biaya marjinal
Apabila produktivitas diatas dikaitkan dengan harga factor produksinya, maka menjadi efisiensi
biaya. Biaya rata-rata berkaitan antara factor produksi dan harga factor produksinya, sedangkan
Dalam kaitannya dengan optimalisasi penggunaan sumber daya, maka biaya dibedakn menjadi:
- Biaya tetap
- Biaya tidak tetap
- Biaya rata-rata
- Biaya variabel rata-rata
Efisiensi Perusahaan
Upaya efisisensi perusahaan menyangkut dua sisi, yaitu sisi penggunaan / alokasi sumber daya
dengan penjualan hasil produk yang dihasilkan. Secara skematis efisiensi perusahaan dapat
tawarkan kepada orang lain. Katakanlah suatu barang dagangan, mempunyai kualitas yang baik apabila
biaya dengan nilai uang yang jauh lebih rendah dari yang dikeluarkan oleh orang lain atau dikeluarkan secara
21 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
umum dengan tidak mengurangi jumlah maupun kualitas dari apa yang anda dapatkan. Untuk ndapat
bertinddak hemat, ada dua hal yang dituntut dari diri anda yaitu sedikit cerewet dan perlu suatu kesabaran.
Ukuran lain kualitas anda adalah overhead yang rendah. Overhead adalah biaya yang harus anda
keluarkan untuk mendukung kegiatan menjalankan usaha anda, dan sering tidak tergantung hasil penjualan
anda. Penghasilan anda ada atau tidak ada, tetapi pengeluaran anda sudah harus dikeluarkan.
Kualitas anda berikutnya adalah sebagai wiraswasta merupakan produktivitas tinggi. Produktivitas itu
sebdiri adalah penjualan anda meningkat sedangkan biaya anda dapat dipertahankan atau diturunkan lebih
rendah dari yang seharusnya. Kulaitas lainnya addalah biaya rendah. Biaya hamper sama dengan overhead
dalam fungsinya menopang jalannya usaha anda. Biaya disini adalah segala pengeluaran yang dikeluarkan
H. Produktif
Produktif berkaitan dengan produktivitas adalah perbandingan kuantitas hasil produksi (output) jumlah
factor produksi (input) yang dialokasikan untuk menghasilkan output. Produktivitas factor produksi dapat
- Produktivitas factor daya manusia ( keterampilan, kerapian, pengalaman, pendidikan formal, dan juga
pengaturan kerjanya ).
- Alokasi/ proporsi factor-faktor produksi
- Metode kerja atau teknologi
b. Produktivitas marjinal faktor produksi
Adalah perbandingan tambahan hasil dari setiap unit tambahan factor produksi yang secara sederhana
dirumuskan :
total hasil produksi
Produktivitas rata-rata = jumlah faktor produksi
22 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
Tolak ukur ini, untuk mempertimbangkan tambahan skala jumlah produksi yaitu untuk menjawab apakah
tambahan skala jumlah produksi masih menguntungkan. Selama tambahan hasil produksi masih lebih besar
diri anda, bias anda tuangkan keluar. Adapun tenaga penggerak dari luar adalah modal usaha anda. Baik
modal sendiri, maupun dari luar yang disebut utang. Hamper sama dengan tenaga pengggerak dari luar, anda
membutuhkan bahan bakar. Bahan bakar adalah uang yang tersedia untuk anda gunakan membiayai segala
Ada macam-macam sumbernya. Mungkin dari modal anda ssendiri beupa tabungan. Anda boleh
langsung memakai tabungan anda. Tetapi boleh juga anda meminjam uang dari bank dengan
menjamin tabungan anda. Partner atau mitra anda mungkin dapat menjadi sumber yang mudah
prosesnya dan tidak berbelit-belit. Tetapi dapat juga mahal harganya. Sumber lainnya adalah
pemerintah. Karena pemerintah begitu banyak melakukan program untuk mengentaskan kemiskinan,
I. Orisinil
Nilai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsure keorisinalan seseorang. Wirausaha yang inovatif
adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara yang lebih baik ( Yuyun Wiraswasta, 7994:7).
Ciri-cirinya :
- Tidak pernah puas dengan cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik;
- Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya;
- Selalu ingin tampil berbeda atau memanfaatkan perbedaan.
Kreativitas mengandung pengertian, yaitu :
a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada
b. Hasil kerja sama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara yang baru
c. Menghilangkan sesuatu untuk menciptakan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik.
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan meraih peluang yang dihadapi setiap hari.
Berinisiatif adalah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu perintah. Kebiasaaan berinisiatif akan melahirkan
Hagen (1962:88) yang mengemukakan tentang cirri-ciri innovative personality yang kreatif sebagai berikut :
23 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
1. Openness to experience, yaitu terbuka terhadap pengalaman. Ia selalu berminat dan tanggap terhadap
gejala disekitar kehidupannya dan sadar bahwa yang didalamnya terdapat individu yang berperilaku
sistematik.
2. Creative imagination, yaitu kreatif dalam berimajinasi. Wirausaha memiliki kemampuan untuk bekerja
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dimiliki oleh seorang wirausaha untuk tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan
yaitu meliputi :
1. Berpikir kritis
2. Menyenangkan
3. Proaktif
4. Kreaktif
5. Inovatif
6. Efisien
7. Produktif
24 | P a g e
Kewirausahaan Kel.9
8. Orisinal
25 | P a g e