Вы находитесь на странице: 1из 21

CILIAPHORA

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Protista
Yang dibina oleh Bpk.Masjhudi

Oleh
Desi Yulia Safitri 160342606
Novika Dwi U.T 160342606294
Roikhatul Jannah 160342606

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
S1 BIOLOGI
Februari 2017
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Chylliophora ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu
tugas dalam mata kuliah Protista pada semester 5 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mulawarman.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang telah turut
membantu dalam doa, dan memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah kami.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen matakuliah Protista yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat
menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Malang, 21 februari 2012

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama dan zoon berarti
hewan. Sesuai dengan klasifikasi, Protozoa termasuk Protista yang menyerupai hewan.
Kelompok ini mulanya dibentuk untuk mengelompokan organisme yang bukan tumbuhan
dan bukan hewan. Itulah sebabnya Protozoa disebut organisme seperti hewan (animal like).

Protista (yang paling pertama) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di
kemukakan oleh Aris Toteles Makhluk hidup berasal dari benda mati. Filum pada Protista
terdiri atas empat yaitu: Rhizopoda/Sarcodina, Cylliata/Cyilliophora, Flagellata/Mastidhopora
dan, Sporozoa.

Dalam makalah ini membahas tentang filum Ciliophora (Chylliophora). Ciliophora


merupakan protozoa yang memiliki silia sebagai alat geraknya. Protozoa merupakan binatang
yang paling banyak di dunia. Ciliophora, disebut juga Ciliata, berperan sebagai konsumen
bakteri (Prokaryotes). Dimana bakteri memainkan peranan penting dalam menjaga bumi
sebagai tempat yang cocok untuk tempat tinggal dan protozoa memainkan peranan penting
dalam mengendalikannya.

Dengan mempelajari Ciliophora kita dapat lebih memahami morfologi, fisiologis dan
proses reproduksi dari Ciliophora.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Ciliophora?


2. Bagaimana morfologi dari Ciliophora?
3. Bagaimana fisiologi dari Ciliophora?
4. Bagaimana klasifikasi dari Ciliophora?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Ciliophora.


2. Untuk mengetahui morfologi dari Ciliophora.
3. Untuk mengetahui fisiologi dari Ciliophora.
4. Untuk mengetahui klasifikasi dari Ciliophora.

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa lebih banyak mengerti dan lebih mengetahui mengenai filum
Ciliophora serta fisiologinya.

BAB II
PEMBAHASAN
Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama dan zoon
berarti hewan. Sesuai dengan klasifikasi, Protozoa termasuk Protista yang menyerupai
hewan. Kelompok ini mulanya dibentuk untuk mengelompokan organisme yang bukan
tumbuhan dan bukan hewan. Itulah sebabnya Protozoa disebut organisme seperti hewan
(animal like).

Protista (yang paling pertama) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di
kemukakan oleh Aris Toteles Makhluk hidup berasal dari benda mati. Filum pada Protista
terdiri atas empat yaitu: Rhizopoda/Sarcodina, Cylliata/Cyilliophora, Flagellata/Mastidhopora
dan, Sporozoa.

Tabel 1.1 Perbandingan Protista Mirip Hewan

N Filum Ciri Umum Contoh Spesies


O

1 Zoomastigophora Zooflagellata, menggunakan Triconympha sp.


flagel untuk bergerak dan dan Trypanasoma
memangsa, umumnya sp.
uniseluler, beberapa
berkoloni

2 Rhizopoda Pseudopodia untuk bergerak Amoeba proteus


dan memangsa

3 Actinopoda Memangsa dengan axopodia Helizoa dan


(pseudopodia yang runcing Radiozoa
dan menyebar), memiliki
rangka silika

4 Apicomplexa Sebelumnya dikenal sebagai Plasmodium


sporozoa, parasit pada
hewan dan manusia dengan
siklus hidup yang rumit

5 Ciliophora Cilia digunakan untuk Stylonychia sp.,


bergerak dan memangsa, Paramaecium sp.
umumnya uniseluler,
beberapa sesil dan berkoloni
6 Foraminifera Memangsa dan bergerak Globigerina
menggunakan pseudopodia
halus yang saling
berhubungan

2.1 Pengertian Ciliophora

Ciliophora merupakan protozoa yang memiliki silia sebagai alat geraknya. Protozoa
merupakan binatang yang paling banyak di dunia. Ciliophora, disebut juga Ciliata, berperan
sebagai konsumen bakteri (Prokaryotes). Dimana bakteri memainkan peranan penting dalam
menjaga bumi sebagai tempat yang cocok untuk tempat tinggal dan protozoa memainkan
peranan penting dalam mengendalikannya.

Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama dan zoon
berarti hewan. Sesuai dengan klasifikasi, Protozoa termasuk Protista yang menyerupai
hewan. Kelompok ini mulanya dibentuk untuk mengelompokan organisme yang bukan
tumbuhan dan bukan hewan. Itulah sebabnya Protozoa disebut organisme seperti hewan
(animal like).

Sebagian besar Protozoa uniseluler memiliki ukuran tubuh antara (2--1.000) m, protozoa
termasuk eukariot. Biasanya hidup di dalam air, namun ada juga yang ditemukan di dalam
tanah bahkan di dalam tubuh organisme lain sebagai parasit. Di perairan laut ataupun air
tawar, Protozoa berperan sebagai zooplankton. Ciliata atau Infusoria merupakan kelompok
terbesar di Protozoa, di mana anggotanya sekitar 8.000 species. Ciri khas filum ini adalah alat
geraknya berupa cilia (rambut getar). Cilia tersebut ada yang terdapat di seluruh tubuh, ada
pula yang hanya di bagian tertentu. Selain sebagai alat gerak, cilia pun berguna membantu
mengumpulkan makanan. Habitat kelompok ini adalah air tawar dan air laut yang
mengandung zat organik tinggi.
2.2 Morfologi Ciliophora

Anggota Filum Ciliophora merupakan organisme uniseluler soliter yang umumnya


hidup di air tawar. Ciliata memiliki banyak organel yang terspesialisasi, termasuk cilia
(tunggal cilium), struktur mirip rambut pendek di luar tubuhnya. Cilia mungkin menutupi
seluruh bagian tubuh Ciliata atau terlokalisasi. Pada genus Paramaecium , cilia menutupi
seluruh bagian permukaan tubuh. Koordinasi yang baik pada cilia menyebabkan mereka
dapat bergerak dengan cepat, sekitar satu milimeter per detiknya. Walaupun merupakan sel
tunggal, Paramaecium dapat merespons lingkungan sekitarnya dengan baik. Jika bertemu
dengan bahan kimia berbahaya atau penghalang, sel secara cepat akan mundur dengan
gerakan cilia menuju arah yang berbeda.

Ciliata adalah predator yang ulung. Beberapa Ciliata, termasuk Paramaecium dan
Didinium, membuat mangsa mereka tidak dapat bergerak dengan melepaskan jarum-jarum
yang disebut trikosista yang menempel pada tubuh mereka. Mangsa kemudian dibawa ke
dalam struktur mirip mulut dan dicerna pada vakuola yang sewaktu-waktu berfungsi seperti
perut. Sisa makanan tersebut kemudian dikeluarkan melalui eksositosis. Air yang berlebihan
diakumulasikan di dalam vakuola yang secara periodik berkontraksi untuk mengosongkan
cairan melalui lubang yang disebut pori anal.

Ciri-ciri dan karakteristik Ciliophora (ciliata) dapat disimpulkan sebagai berikut :


Mempunyai alat gerak berupa silia / rambut getar.
Fungsi silia : sebagai alat gerak, penerima rangsang dan pengambil makanan.
Selnya dilapisi pelikel sehingga bentuknya tetap (umumnya berbentuk oval), memiliki
satu makronukleus dan satu atau lebih mikronukleus.
Fungsi makronukleus adalah berperan dalam metabolisme.
Fungsi mikronukleus adalah berperan dalam perkembangbiakan.
Hidup di air tawar, tanah dan ada yg parasit.
Reproduksi : Aseksual : membelah diri
Seksual : konjugasi
Contoh : - Paramaecium caudatum (hidup bebas).
-Nyctoterus ovalis (parasit pada usus kecoa).
-Balantidium coli (hidup di kolon manusia) menyebabkan balantidiosis
(diare).
-Stentor ( bentuk terompet, hidup di air tawar)
-Didinium (predator Paramaecium, hidup di air tawar)
-Vorticella(bentuk lonceng dengan tangkai panjang untuk melekat, hidup di
air tawar),
-Stylonichia (silia berbentuk duri, hidup bebas di air tawar)

Kebanyakan anggota dari phylum ini hidup soliter atau hidup sendiri di perairan
tawar. Selain itu, phylum Ciliophora ini hidup bebas dan jarang yang parasit di dalam
organisme lain. Bentuk tubuh dari anggota phylum ini tetap karena mengandung pelikel yang
tersusun atas protein. Pelikel merupakan suatu selaput keras yang menyebabkan bentuk
tubuhnya tetap.

Contoh spesies dari phylum Ciliophora adalah Paramaecium yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :

Protozoa tersebut dapat kita temukan di perairan sekitar kita, seperti di kolam maupun
di sawah.
Tubuh Paramaecium memiliki bentuk mirip sandal jepit. Paramaecium memiliki inti
yang berukuran besar (makronukleus) dan berukuran kecil (mikronukleus).
Makronukleus bertanggung jawab dalam berlangsungnya metabolisme sel. Adapun
mikronukleus mengontrol perkembangbiakan sel.
Selain itu, Paramaecium juga memiliki dua jenis vakuola (kantung), yakni vakuola
makanan dan vakuola kontraktil.
Paramaecium berkembang biak secara aseksual maupun seksual.
-Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan cara membelah diri.
Adapun perkembangbiakan secara seksual dilakukan melalui proses konjugasi.
Proses konjugasi pada Paramaecium :

1. Dua Paramaecium saling menempel pada bagian oral (mulut sel). Membran sel yg
menempel melebur sehingga terbentuk saluran konjugasi/jembatan sitoplasmik.
2. Pada bagian masing-masing sel, mikronukleus diploid (2n) membelah secara meiosis
menghasilkan 4 mikronukleus haploid (n). Makronukleus tetap.
3. Tiga mikronukleus yang dihasilkan dari masing-masing Paramaecium akan hancur,
sedangkan satu mikronukleus akan membelah secara mitosis menghasilkan 2
mikronukleus.
4. Satu nukleus akan bergerak ke arah jembatan sitoplasmik, melebur dengan
mikronukleus sel Paramaecium di sebelahnya sehingga 2 inti (mikronukleus)
bergabung menjadi satu (sinkarion). 2 Paramaecium tersebut akhirnya identik.
5. Sel-sel Paramaecium terpisah.
6. Mikronukleus membelah secara mitosis 3 kali berturut-turut menghasilkan 8
mikronukleus. Makronukleus hancur.
7. Tiga mikronukleus menghilang/melebur, 4 mikronukleus bergabung membentuk
makronukleus sedangkan 1 mikronukleus tetap menjadi mikronukleus.
8. Selanjutnya, masing-masing Paramaecium membelah 2 kali berturut-turut sehingga
setiap Paramaecium menghasilkan 4 Paramaecium baru.
Adapun perkembangbiakan secara aseksual dilakukandengan membelah diri.

Paramaecium berkembang biak dengan cara pembelahan biner. Satu sel membelah
menjadi dua, kemudian menjadi 4, dan 8, dan seterusnya. Pembelahan ini di awali dengan
pembelahan makronukleus, setelah itu terjadi penggentingan membran plasma dan
akhirnya terbentuk dua sel anak. Gambar. Pembelahan biner pada Paramaecium.
2.3 Fisiologi Ciliophora

Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat


hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan
ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk
metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom
hidrogen ke oksigen.

Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain


(bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang
hidup di lingkungan air, maka oksiden dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi
melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran,
dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel,
saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan dengan vakuola.
Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam
vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara
fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina.
Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian
dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil
kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan
tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil
pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang
tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa
bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut
sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah
makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari
sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.

Beberapa contoh spesies phylum Ciliophora lainnya adalah Balantidium coli, Didinium,
Stentor, Vorticella, dan Stylonychia. Didinium, Stentor, dan Vorticella mempunyai bentuk
yang halus. Didinium mirip teko air bertangkai, sementara Stentor mirip terompet, dan
Vorticella mirip lonceng. Beberapa anggota Ciliophora yang hidup di perairan tawar dapat
dijadikan indikator pencemaran, seperti Paramaecium dan Stentor. Balantidium coli hidup
parasit di dalam usus besar manusia dan dapat menyebabkan penyakit balantidiasis
(gangguan perut).

Gambar 3.11 (a) Balantidium coli (b) Stentor (c) Vorticella (d) Stylonychia

Kehadiran silia yang menutupi sel dari organisme merupakan ciri khas utama dari
kelompok ini, oleh karena itu dinamai phylum Ciliophora. Namun, perbedaan sitologi utama
adalah kehadiran dua jenis inti, yaitu mikronukleus dan macronucleus. Radiasi adaptif
kelompok ini selama evolusi telah menghasilkan beberapa spesies sangat bagus dan beragam.

Beberapa adalah sessile (misalnya Suctorians atau Stentor) dan menangkap makanan
dengan tentakel yang menembus sitoplasma dan menarik mangsa, atau dengan kompleks
membranelles mendorong air yang membawa partikel aliran air ke dalam rongga vakuola
makanan bucal yang terbentuk. Meskipun sebagian besar ciliates "telanjang", beberapa
menghasilkan mineralisasi Lorica (Tintinnids) atau mensekresi skala organik (misalnya
Lepidotrachelophyllum). Penyusunan silia pada permukaan tubuh dan di wilayah aparatus
oral, kehadiran struktur makanan yang khusus, dan organisasi dari pita subpellicular dari
mikrotubulus adalah kriteria penting yang digunakan dalam menciptakan kategori taksonomi
(Roger, 1988).

Anggota subphylum Ciliophora memiliki silia atau derivat ciliary pada beberapa
tahap siklus hidup. Perlengkapan berkisar dari penutup lengkap dari silia sederhana untuk
sebuah membranelles yang relatif sedikit lebih atau kurang lengkap terbatas pada daerah
peristomial. Dalam rentang ini, tipe spesialisasi ciliary dan pola distribusi menjadi dasar
utama untuk membedakan taksonomi subdivisi.

Ciliophore ini biasanya dibagi menjadi dua kelas, Ciliatea dan Suctorea. Dalam ciliatea, silia
atau komponen derivat mereka terdapat dalam fase siklus dominan. Suctorea tidak bersilia
pada fase dewasa dan telah mengembangkan tentakel khusus yang berfungsi dalam mencari
makan. Tahapan larva bersilia merupakan karakteristik spesies yang paling menghubungkan
kelompok ini dengan Ciliatea dan pola larva ciliary menyiratkan bahwa Suctorea lebih erat
terkait dengan Holotrichida daripada ke ciliates yang lebih spesifik

2.4 Peranan Ciliophora

Ciliata (Ciliophora) memiliki alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh
tetap, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup
bersimbiosis di dalam usus vertebrata. Contoh:

Paramaecium caudatum, bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan


arah transversal, seksual dengan konjugasi dengan terjadi pertukaran inti kecil
(mikronukleus).
Stentor, bentuk seperti terompet dan menetap di suatu tempat.
Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral
yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada
permukaan daun yang terendam air.
Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis
(gangguan pada perut).

Berikut ini akan dibahas lebih dalam mengenai spesies paramecium. Paramecium
merupakan salah satu protista mirip hewan yang masuk ke dalam subfilum Ciliophora.

Paramecium
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar
50-350m.
Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki
dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk
mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi
untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal),
dan seksual (dengan konjugasi.
Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika
menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan
silianya, maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan
dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki
vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta
vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.

Kerajaan : Protista

Filum : Ciliophora

Kelas : Ciliatea

Ordo : Peniculida

Famili : Parameciidae

Genus : Paramecium

Species :

1. Paramecium Aurelia
2. Paramecium bursaria
3. Paramecium caudatum
4. Paramecium tetraurelia
E. Klasifikasi Ciliophora

Klasifikasi subphylum Ciliophora yang diadopsi oleh Jahn dan Jahn dalam Hall (1961)
adalah sebagai berikut.

Sub phylum : Ciliophora

Class 1 : Ciliatea

Sub class 1 : Protociliatia

Ordo 1 : Opalinida

Subclass 2 : Euciliatia

Ordo 1 : Holotrichida

Sub ordo 1 : Astomina

Sub ordo 2 : Gymnostomina

Sub ordo 3 : Trichostomina

Sub ordo 4 : Hymenostomina

Sub ordo 5 : Thigmotrichina

Sub ordo 6 : Apostomina

Ordo 2 : Spirotrichida
Sub ordo 1 : Heterotrichina

Sub ordo 2 : Tintinnina

Sub ordo 3 : Oligotrichina

Sub ordo 4 : Entodiniomorphina

Sub ordo 5 : Hypotrichina

Sub ordo 6 : Ctenostomina

Ordo 3 : Peritrichida Ordo 4 : Chonotrichida

Silia yang tersusun dari organel siliari merupakan tahap aktif dari siklus kehidupan.
Siliata dibagi ke dalam sejumlah kelompok. Kelas Ciliatea mencakup Subkelas Protociliatia
dan Euciliatea. Inti Protociliatia menunjukkan kemiripan struktur dan fungsi dengan
Euciliatea, yaitu memiliki karakteristik inti yang dimorfisme (macronucleus dan
mikronukleus).

Subkelas 1. Protociliatia

Merupakan siliata opalinid, kecuali untuk beberapa spesies parasit pada ikan dan ular
dan dalam usus besar amfibi. Opalinid tidak memiliki sitostom, meskipun bukan merupakan
fitur eksklusif di antara siliata. Distribusi silia seragam sehingga opalinid kadang-kadang
diklasifikasikan menyerupai siliata Holotrichous. Pola siliari agak sederhana. Seperti
pada Opalina obtrigonoidea, baris dorsal mengikuti jalur sigmoid sedangkan baris ventral
relatif lurus. Sepanjang permukaan anteroventral di O. obtrigonoidea, sejumlah silia falcular
muncul dari fibril falcula. Fibril subpericular yang memanjang sepanjang margin
anteroventral dan kemudian melebur menjadi satu fibril tunggal. Fibril berbentuk sabit
dihubungkan dengan granula basal pertama di setiap baris dari silia somatik. Pada Opalina
ranarum, tidak ada hubungan antara fibril dan spherules endoplasma yang dapat dideteksi
dalam O.obtrigonoidea. Tidak adanya hubungan tersebut juga telah dilaporkan
untuk Cepedea metcalfi, Opalina coracoidea, dan O.ranarum.
Subkelas 2. Euciliatia

Merupakan siliata khas dengan macronuclei dan micronuclei. Subdivisi, ordo dan
subordo sebagian besar didasarkan pada distribusi silia dan turunannya dan pada diferensiasi
struktur seperti di daerah peristomial. Subkelas ini dibagi menjadi empat ordo, yaitu
Holotrichida, Spirotrichida, Peritrichida, dan Chonotrichida. Membranelles zona adoral pada
Holotrichida sangat kurang berkembang begitu juga karakteristik dari peristome di
Spirotrichida. Silia somatik merupakan ciri khas, meskipun umumnya silia dibatasi untuk
zona tertentu atau untuk satu permukaan tubuh. Spirotrichida menunjukkan perkembangan
luas dari membranelles dan ciri dalam kelompok tertentu telah sepenuhnya diganti silia
sederhana. Sebuah zona adoral dari membranelles muncul di kiri sitostom dan sepanjang
anterior tubuh. Kelompok ini secara keseluruhan menunjukkan kecenderungan kuat terhadap
total pengurangan area bersilia. Epistom (daerah peristomial) pada Peritrichida umumnya
merupakan daerah diskoid yang dibatasi oleh dua atau lebih baris dari silia. Mayoritas adalah
sessile dan biasanya dilengkapi dengan tangkai. Gonotrichida merupakan ektokomensal yang
melekat pada host mereka dengan disk basal atau tangkai pendek. Peristom di tiang distal,
biasanya dikelilingi oleh saluran atau kadang-kadang oleh dua saluran konsentris. Silia dapat
dibatasi ke peristom dan saluran dalam tahap dewasa. Reproduksi oleh budding adalah
karakteristik dari ordo ini.

ORDO Holotrichida

Merupakan ordo yang besar, biasanya dianggap lebih primitif daripada Euciliatia yang
lainnya, menunjukkan diversifikasi besar daerah peristomial dan dalam satu kelompok,
sitostom telah menghilang. Spesialisasi seperti ini memberikan dasar untuk membagi ke
dalam subordo Holotrichida.

- Subordo 1. Gymnostomina

Sitostom terbuka langsung di permukaan. Dalam banyak genus sitostom terletak pada atau
dekat anterior tubuh.

- Subordo 2. Trichostomina

Sitostom biasanya terletak pada permukaan, biasanya dilengkapi dengan satu atau lebih silia.
Penggabungan silia peristomial ke dalam membran sederhana atau membranelles, atau
keduanya, ditemukan pada beberapa spesies.

- Subordo 3. Hymenostmina

Cilia peristomial telah termodifikasi menjadi beberapa membran, mungkin berasal filogenetis
dari silia peristomial Trichostomina.

- Subordo 4. Thigmotrichina

Bentuk yang paling karakteristik dari komensal ini adalah kelompok silia thigmotactic yang
terletak di anterior. Sitostom bergeser ke posisi pada atau dekat ujung posterior tubuh. Pada
beberapa Famili terdapat pengisap anterior, yang merupakan suatu organel baru.

- Subordo 5. Apostomina

Sitostom ventral ukurannya sangat sedikit, mungkin terbatas pada partikel yang sangat kecil.
Di bawah sitostom terdapat "roset".dengan fungsi yang belum pasti. Siliata somatik
mencakup kurang dari 22 baris lengkap silia. Siklus hidupnya cukup kompleks.

- Subordo 6. Astomina

Merupakan Holotrichs endoparasitik tanpa sebuah sitostom.Tubuh seragam, bersilia, namun


mungkin terdapat daerah bebas silia di ujung anterior. Subfilum Ciliophora memiliki klas
Ciliatea, dan Suctoria. Ciliatea memiliki dua sub klas Protociliatea dan Euciliatia, ordo
Holotrichida. Pada makalah ini akan dibahas mengenai ordo Holotrichida. Ordo tersebut
memiliki 6 sub ordo, yaitu Gymnostomina, Trichostomina, Hymenostmina, Thigmotrichina,
Apostomina, Astomina.
ORDO Spirotrichida

Karakteristik yang paling menonjol adalah membran yang ada di daerah mulut, bagian
dasar yang sempit yang biasanya terletak di kanan atau sudut miring terhadap sumbu yang
panjang pada daerah mulut. Rangkaian membran meluas ke depan dari tepi kiri cytostome,
dan dalam genus tertentu, mungkin berubah bagian dorsal pada kutub anterior dan meluas ke
kanan untuk beberapa jarak sepanjang permukaan antero-dorsal. Pelat basal membran
biasanya terdiri dari dua baris butiran dasar/basal, walaupun tiga baris (jarang, empat)
mungkin tampak. Kelompok dapat dibagi menjadi enam sub ordo (Hall, 1961).

- Sub ordo 1. Heterotrichina

Somatik ciliation biasanya lengkap. Namun, permukaan dorsal mungkin jarang bersilia dalam
beberapa famili dan menunjukkan penurunan lebih luas dari rekonsiliasi dalam kasus luar
biasa. Peristome, biasanya memanjang dan cukup sempit, menuju daerah mulut dari membran
sepanjang dinding kiri. Selain itu, membran yang bergelombang sering meluas untuk
beberapa jarak di sepanjang tepi kanan.

- Sub ordo 2. Oligotrichina

Meskipun membran pada mulut berkembang dengan baik, terdapat pengurangan yang
ditandai dengan rekonsiliasi somatik dan bidang peristomial, sekitar daerah mulut meluas,
bebas dari silia. Membran yang bergelombang terletak di tepi kanan area mulut dalam genus
tertentu.

- Sub ordo 3. Tintinnina

Siliata ini kadang-kadang dikelompokkan dengan Oligotrichina, ciri khasnya berbentuk


kerucut dengan lorica. Daerah mulut dari membran mengikuti bagian spiral dan kutub mulut
yang rata/ datar.

- Sub ordo 4. Entodiniomorphina

Kelompok ini, kadang-kadang ditempatkan dalam Oligotrichina, termasuk parasit dari rumen
dan usus herbivora. Rekonsiliasi mungkin terbatas pada daerah mulut atau tiga, mungkin
salah satu atau lebih pita tambahan atau kelompok membran.

- Sub ordo 5. Hypotrichina


Silia somatik digantikan dengan cirri yang umumnya didistribusikan dalam bidang tertentu
dan terbatas utamanya pada permukaan ventra

- Sub ordo 6. Ctenostomina

Bagian samping dimampatkan, siliata berbentuk baji dengan kulit tipis kaku dihiasi dengan
rusuk yang membujur. Tubuhnya jarang memiliki silia, dan peristome merupakan kantong
yang berisi delapan membran pada daerah mulut.

BAB III
KESIMPULAN
Karakterisasi morfologi Filum Ciliophora yang paling utama, yakni memiliki silia
pada beberapa tahap dalam siklus hidupnya. Silia membungkus seluruh tubuh organisme
hingga batas area peristomial. Silia terdapat di permukaan sel yang memiliki bentuk
menyerupai rambut. Ciliophora memiliki dua jenis nukles, yakni makronukleus dan
mikronukleus. Filum ini dibedakan dua kelas, yaitu Ciliatea dan Suctorea. Pada Ciliatea, silia
ada pada sebagian besar tahap dari siklus hidup, sedangkan dalam Kelas Suctorea memiliki
tahap non-ciliated pada tahap dewasa serta memiliki tentakel khusus yang berfungsi mencari
makan. Ciliophora merupakan protozoa kosmopolitan yang ditemukan pada bermacam-
macam habitat, khususnya di perairan.

Ordo Holotrichida memiliki 6 subordo, yaitu Gymnostomina, Trichostomina,


Hymenostmina, Thigmotrichina, Apostomina, Astomina. Subordo Gymnostomina memiliki
sitostom terbuka di permukaan sentral bagian anterior. Pada Subordo Trichostomina sitostom
terletak di sentral permukaan. Subordo Hymenostima memiliki cirri pada ciliature
peristomialtelah termodifikasi menjadi beberapa membran. Pada Thigmotrichina sitostom
bergeser ke posisi pada atau dekat ujung posterior tubuh. Subordo Apostomin sitostom perut
sangat berkurang. Pada Subordo Astomina tidak memiliki sitostom. Masing-masing ordo
dalam Filum Ciliophora memiliki ciri khas yang berbeda-beda tergantung pada ordonya.
Sebagian besar memiliki silia di permukaan tubuhnya, meski begitu pada kelas Suctorea
terdapat tahapan dewasa yang tidak memiliki silia serta memiliki tentakel khusus untuk
menangkap mangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

Anonim. 2011. Cilliata, (Online),


(http://biologi.um.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/bab-iv1.pdf), diakses 19
Februari 2017.
Hall. 1961. Protozoology. Japan: Prentice-Hall, Inc.

Roger, A.O. 1988. Comparative Protozoology, Ecology, Physiology, and Life


History. New York: Sringer- Verlag New York Inc.

Anonim.2011. Cilliophora, (online), (http://biologi.um.ac.id/wp-


content/uploads/2011/12/bab-iii.pdf) diakses pada tangal 19 Februari 2017

Вам также может понравиться

  • Jaringan Epitel
    Jaringan Epitel
    Документ23 страницы
    Jaringan Epitel
    Novika Dwi Utami
    67% (3)
  • Jurnal Belajar 6-1
    Jurnal Belajar 6-1
    Документ6 страниц
    Jurnal Belajar 6-1
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Hasil Akhir KT
    Hasil Akhir KT
    Документ5 страниц
    Hasil Akhir KT
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Daftar Peserta E-Learning Kesehatan Lingkungan
    Daftar Peserta E-Learning Kesehatan Lingkungan
    Документ2 страницы
    Daftar Peserta E-Learning Kesehatan Lingkungan
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • NO
    NO
    Документ13 страниц
    NO
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Jawaban LKM Nomer 4 Tentang Respirasi
    Jawaban LKM Nomer 4 Tentang Respirasi
    Документ2 страницы
    Jawaban LKM Nomer 4 Tentang Respirasi
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • SPH Al Quran Injil
    SPH Al Quran Injil
    Документ4 страницы
    SPH Al Quran Injil
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Metpen
    Metpen
    Документ13 страниц
    Metpen
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Kultur Jaringan
    Kultur Jaringan
    Документ73 страницы
    Kultur Jaringan
    nhora
    Оценок пока нет
  • Sistem Saraf
    Sistem Saraf
    Документ33 страницы
    Sistem Saraf
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Perbandingan Echinodermata
    Perbandingan Echinodermata
    Документ8 страниц
    Perbandingan Echinodermata
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • LKM Sistem Alimentasi
    LKM Sistem Alimentasi
    Документ2 страницы
    LKM Sistem Alimentasi
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • M Amalia
    M Amalia
    Документ46 страниц
    M Amalia
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Jawaban LKM Nomer 4 Tentang Respirasi
    Jawaban LKM Nomer 4 Tentang Respirasi
    Документ2 страницы
    Jawaban LKM Nomer 4 Tentang Respirasi
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Jurnal4 Embrio Ikan Gatul
    Jurnal4 Embrio Ikan Gatul
    Документ14 страниц
    Jurnal4 Embrio Ikan Gatul
    Aisyatir Rodliyah Bahtiar
    Оценок пока нет
  • Cover Kromatografi
    Cover Kromatografi
    Документ1 страница
    Cover Kromatografi
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Fiswan
    Fiswan
    Документ9 страниц
    Fiswan
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Kultur Jaringan
    Kultur Jaringan
    Документ73 страницы
    Kultur Jaringan
    nhora
    Оценок пока нет
  • Fiswan
    Fiswan
    Документ9 страниц
    Fiswan
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Fiswan
    Fiswan
    Документ9 страниц
    Fiswan
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Kemangi
    Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Kemangi
    Документ2 страницы
    Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Kemangi
    Kharnawi Rafi
    80% (10)
  • Fiswan
    Fiswan
    Документ9 страниц
    Fiswan
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • SPT 2
    SPT 2
    Документ4 страницы
    SPT 2
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Kalender Akademik
    Kalender Akademik
    Документ16 страниц
    Kalender Akademik
    UUlin NIhayah
    Оценок пока нет
  • Tugas Psa
    Tugas Psa
    Документ9 страниц
    Tugas Psa
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Piika Nitip Dasling
    Piika Nitip Dasling
    Документ43 страницы
    Piika Nitip Dasling
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Bab I Bentuk Negara 1
    Bab I Bentuk Negara 1
    Документ85 страниц
    Bab I Bentuk Negara 1
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Pertumbuhan Primer Dan Sekunder
    Pertumbuhan Primer Dan Sekunder
    Документ1 страница
    Pertumbuhan Primer Dan Sekunder
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Siklus Akuntansi Penjurnalan Transaksi Perusahaan Jasa
    Siklus Akuntansi Penjurnalan Transaksi Perusahaan Jasa
    Документ26 страниц
    Siklus Akuntansi Penjurnalan Transaksi Perusahaan Jasa
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет
  • Schjas
    Schjas
    Документ1 страница
    Schjas
    Novika Dwi Utami
    Оценок пока нет