Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dyer & Hugh (1975) dalam Almilia & Setiady (2006) menggunakan tiga
kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya.
Yang dimaksud dengan ketepatan waktu dalam penelitian ini yaitu interval
jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan
auditor ditandatangani.
3.1.2 Komisaris independen
Komisaris independen adalah anggota dewan komisarisyang tidak
terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan
pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2004).
Komisaris Independen diukur dengan persentase komisaris independen
dibanding total dewan komisaris yang ada.
3.1.3 Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang
dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan
keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi (Mid
iastuty & Machfoedz, 2003). Kepemilikan Manajerial diproksikan dengan
dummy variable,nilai 1 jika ada kepemilikan manajerial dan 0 sebaliknya
3.1.4 Kepemilikan institusional
3.2 Populasi dan Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan-perusahaan yang terdapat di BEI tahun 2006-2008.
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu sampel yang dipilih dari populasi dengan kriteria
tertentu:
Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
Data berupa laporan keuangan periode 2006-2008, yang telah
dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun
2007-2009, memuat annual report yang meliputi neraca dan laporan laba
rugi untuk tahun 2006-2008.
1. Perusahaan manufaktur yang listed selama tiga tahun berturut-turut.
2. Memiliki data mengenai laba bersih positif.
3.Memiliki data mengenai komisaris independen, kepemilikan intitusional,
kepemilikan manajerial, dan kualitas audit
3.Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan
penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakana ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual(kesalahan penganggu) tidak bebas dari
satu observasi ke observasi lainnya ( Ghozali, 2006).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu
Uji Durbin-Watson(DW test). Uji Durbin Watson digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan
adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel
lag diantara variabel independen ( Ghozali, 2006). Pengambilan keputusan
ada tidaknya autokorelasi:
Run test digunakan sebagai bagian dari statistik non-parame trik dapat
pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang
tinggi.
Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random.
4.Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain
atau untuk melihat penyebaran data. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terdapat heteroskedastisitas ( Ghozali,2006).
Uji ini dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi
variabel independen (ZPRED) dengan residual (SRESID). Apabila dalam
grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tesebar
secara acak diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
diidentifikasikan tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali,2006).
3.5.4 Menilai Goodness of Fit Suatu Model
3.5.4.1Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
3.5.4.2Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabek independen dalam menjelaskan variabel
dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
3.5.5Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Uji t digunakan untuk menguji tingkat
signifikan pengaruh variabel-variabel secara individu (partial). Apabila t
hitung yang diperooleh lebih besar dari t table berarti t hitung signifikan
artinya hipotesis diterima. Sebaliknya apabila t hitung yang diperoleh lebih
kecil dari t table berarti t hitung tidak signifikan artinya hipotesis ditolak.
Selain itu pengujian ini bisa dilakukan dengan melihat p-value dari
masing-masing variabel. Apabila p-value < 5% maka hipotesis diterima
dan apabila p-value> 5% maka hipotesis ditolak (Ghozali, 2006).
3.6 Analisis Data
Metoda analisis statistik yang digunakan adalah metoda regresi linear
berganda dengan variabel terikatnya adalah timeliness. Regresi adalah alat
analisis yang digunakan untuk meneliti pengaruh masing-masing
mekanisme corporate governanceterhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda karena
variabel dependen dinyatakan dalam interval serta variabel independennya
lebih dari satu. Data diolah dengan bantuan software SPSS seri 16.00.
Model regresi dalam penelitian ini dinyatakan sebagai
berikut:
TIMELINESS = 0 + 1 KomInd + 2 KepMan + 3 KepIns + 4 KomAud
+ 5 KA + 6 UkPrshn + 7ROA + 8LEV +
Keterangan:
TIMELINESS: ketepatan waktu pelaporan keuangan
KomInd: komisaris independen
KepMan: kepemilikan manajerial
KepIns: kepemilikan institusional
KomAud: komite audit
KA: kualitas audit
UkPrshn: ukuran perusahaan
ROA: profitabilitas