Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Manajemen bukan merupakan istilah asing pada masa sekarang. Istilah
manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti
memimpin atau mengelola suatu aktivitas sekelompok manusia untuk mencapai
sasaran yang sebenarnya sudah ditetapkan secara menyeluruh. Oleh karena itu
bila dilihat dari segi perusahaan, sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam
mencapai tujuannya, sangat tergantung kepada pelaksanaan dan pengelolaan
manajemen perusahaan tersebut.
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen diharapkan unsur-unsur
manajemen akan dapat ditingkatkan.
Terdapat banyak pengertian mengenai manajemen seperti yang ditulis oleh
beberapa ahli manajemen, dimana didalamnya memberikan rincian yang berbeda,
tetapi pada dasarnya memiliki kesimpulan yang serupa.
Menurut James A.F. Stoner dalam buku Handoko (2009 : 8) :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Esteem Needs
Affiliation or Acceptance
2.4 Kinerja
2.4.1 Pengertian Kinerja
Kinerja atau performance sering diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi
kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai
hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya.
Tinggi rendahnya suatu prestasi kerja ini sangat ditentukan oleh individu-
individu atau orang-orang yang melaksanakannya, berikut beberapa definisi
kinerja menurut beberapa ahli :
Motivated
Motivasional Performance
Behavior
Processes
Job
Context
Gambar 2.2
A Job Peformance Model of Motivation
Sumber: Robet Kreitner dan Angelo Kinicki: Organizational Behavior, 2001 : 205
Setiap peusahaan atau organisasi pasti selalu berusaha untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara maksimal, untuk mencapai tujuan utama tersebut
dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu bekerja dengan baik, namun untuk
mendorong agar para karyawan atau pegawai dapat bekerja dengan baik, karyawan
perlu diberikan motivasi.
Pemberian motivasi merupakan suatu proses dalam mengerahkan, mempengaruhi,
mengarahkan daya dan potensi karyawan, agar dapat produktif dan mampu
membantu dalam pencapaian tujuan utama yang telah ditetapkan dari organisasi atau
perusahaan. Dengan diberikannya motivasi maka akan berguna juga bagi perusahaan
atau organisasi yang berpengaruh positif pada karyawannya untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan lebih baik, tentunya hal tersebut dapat meningkatkan kinerja.
Factor motivasi memiliki hubungan langsung dengan kinerja individual
karyawan. Factor tersebut keberadaannya akan mempengaruhi motivasi kerja
karyawan. Karena kedudukan dan hubungannya itu, maka sangatlah strategis jika
pengembangan kinerja individual karyawan dimulai dari peningkatan motivasi kerja.
Menurut hasibuan yang dikutip oleh Edy Sutrisno (2010 : 110).
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja
bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan
Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan
perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi,
maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja
dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda
perusahaan berjalan dengan baik, kalau karyawannya bekerja tidak produktif, dengan
kata lain karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam
bekerja dan memiliki moriil yang rendah.
Sudah menjadi tugas manajer agar karyawan memiliki semangat kerja dan moriil
yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Berdasarkan pengalaman, biasanya karyawan
yang memiliki motivasi kerja yang tinggi ia akan memberikan lebih dari apa yang
diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan
yang motivasi kerjanya cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan
dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu
merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali factor-faktor apa saja yang
dapat meningkatkan motivasi. Dengan terdorongnya motivasi kerja karyawan, maka
kinerja karyawan pun akan meningkat.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja sangat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.