Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEPERAWATAN ANAK
KONSEP BERMAIN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
Kelas II C
Dosen Pembimbing :
KONSEP BARMAIN
Secara lebih umum dalam term psikologi, Joan Freeman dan Utami Munandar (1996)
mendefinisikan bermain sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai
perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.
Bermain menurut pendapat Elizabeth Hurlock (1987:320) adalah setiap kegiatan yang
dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Menurut Hughes (1999), seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya Children, Play,
and Development, mengatakan bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan
bekerja. Suatu kegiatan yang disebut bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu:
2. Memilih dengan bebas dan tas kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh ataupun
memaksa.
Friedrich Froebel ( 1782- 1852 ) menjelaskan bahwa konsep bermain merupakan proses
belajar bagi anak usia dini. Anak diajak bekerja di kebun, bermain dengan pimpinan,
bernyanyi, pekerjaan tangan atau keterampilan, bersosialisasi, berfantasi, adalah
merupakan proses belajar sambil bekerja.
Menurut Karl Buhler dan Schenk Danziger, bermain adalah kegiatan yang menimbulkan
kenikmatan. Dan kenikmatan itu menjadi rangsangan bagi perilaku lainnya.
Andang Ismail (2009: 26) menuturkan bahwa permainan ada dua pengertian. Pertama,
permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa
mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang
dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian
menang-kalah.
Menurut Kimpraswil (dalam Asadi Muhammad, 2009: 26) mengatakan bahwa definisi
bermain adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi
peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan
tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik.
Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: 17) bermain adalah bagian mutlak
dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan
kepribadian anak.
Bermain menurut Mulyadi (2004), secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-
anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain:
3. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak
5. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan bermain, seperti
kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya
Manfaat Bermain
Menurut buku Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi dan Balita yang ditulis oleh
Psikolog Effiana Yuriastien, dkk ada 9 manfaat bermain bagi anak
2. Menemukan apa yang dapat mereka lakukan dan mengembangkan kepercayaan diri :
Kreativitas anak akan berkembang melalui permainan. Ide-ide yang orisinil akan
keluar dari pikiran mereka, walaupun kadang terasa abstrak untuk orangtua. Bermain
juga dapat membantu anak untuk lepas dari stres kehidupan sehari-hari. Stres pada anak
biasanya disebabkan oleh rutinitas harian yang membosankan.
Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan cara lain, seringkali
dapat dipenuhi dengan bermain. Anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin
dalam kehidupan nyata, mungkin akan memperlohen pemenuhan keinginan itu dengan
menjadi pemimpin tentara saat bermain.
8. Standar moral :
Walaupun anak belajar di rumah dan sekolah tentang apa yang dianggap baik dan
buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral selain dalam kelompok
bermain.
Fungsi Bermain
Fungsi bermain pada anak memang begitu beragam. Anak akan menemukan
perkembangan fisik serta mental yang ia miliki. Melalui permainan pula, seorang anak
akan mampu mempelajari begitu banyak hal bahkan anak mendapatkan sistem
pemecahan masalah yang jauh lebih baik daripada anak-anak yang tidak banyak bermain.
Dunia anak adalah dunia bermain, jadi jangan paksakan anak untuk terus belajar dan
melakukan latihan banyak soal setiap harinya. Biarkan anak bermain karena fungsi
bermain pada anak begitu banyak seperti yang akan dijabarkan berikut ini.
Mengembangkan etika:
C. KLASIFIKASI BERMAIN
Bermain dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan isi permainan dan
berdasarkan klasifikasi sosialnya.
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
anak, tetapi juga akan membantu anak mengekspresikan perasaan dan pikiran
cemas, takut, sedih, tegang, dan nyeri. Pada beberapa anak yang belum dapat
mengekspresikan perasaan dan pikiran secara verbal dan/ atau pada anak yang
kurang dapat mengekspresikannya, permainan menggambar, mewarnai, atau
melukis akan membantunya mengekspresikan perasaan tersebut.
4. Permainan yang terupetik akan dapat meningkatkan kemampuan anak untuk
mempunyai tingkah laku yang positif.
5. Permainan yang memberikan kesempatan pada beberapa anak untuk berkompetisi
secara sehat, akan dapat menurunkan ketegangan pada anak dan keluarganya.
dijalankan pada anak. Apabila anak harus tirah baring, harus dipilih permainan
yang dapat dilakukan ditempat tidur dan anak tidak boleh diajak bermain dengan
kelompoknya ditempat bermain khusus yang ada diruang rawat.
Misalnya, sambil tiduran anak dapat dibacakan buku cerita atau diberikan buku
komik anak-anak, mobil-mobilan yang tidak pakai remote control, robot-robotan,
dan permainan lain yang dapat dimainkan anak dan orang tuanya sambil tiduran.
2. Tidak membutuhkan energy yang banyak, singkat dan sederhana. Pilih jenis
permainan yang tidak melelahkan anak, menggunakan alat permainan yang ada
pada anak dan/atau yang tersedia diruangan. Kalaupun akan membuat suatu alat
permainan, pilih yang sederhana, supaya tidak melelahkan anak (misalnya,
menggambar / mewarnai, bermain boneka dan membaca buku cerita).
3. Harus mempertimbangkan keamanan anak. Pilih alat permainan yang aman untuk
anak, tidak tajam, tidak merangsang anak untuk berlari lari dan bergerak secara
berlebihan.
4. Dilakukan pada kelompok umur yang sama. Apabila permainan dilakukan khusus