Вы находитесь на странице: 1из 213

Refrigerasi dan

Pengkondisian Udara
Dr.Ir.Dipl.-Ing.Berkah Fajar TK
Bab III Pschycrometry
Pschycrometry adalah ilmu yang
mempelajari campuran udara dan uap air.
Pada pengkondisian udara ilmu ini
penting, sebab proses pengkondisian
udara merupakan pengurangan atau
penambahan uap air untuk udara yang
dikondisikan
Contoh : dehumidifier, humidifier, cooling
tower.
PSYCHROMETRIC CHART
Garis Jenuh (khusus untuk air)
Tekanan uap
Garis jenuh yang air
diperoleh dari tabel
jenuh air (tabel A-1)

Garis jenuh yang


diperoleh dari
Daerah udara-
tabel jenuh air tidak jenuh
udara-air (tabel
Didinginkan pada
A-2) tekanan konstan

Catatan:
Tabel A-1: tabel
jenuh air
Tabel A-2:tabel
jenuh-udara air pada
1 atm

Dew-point
temperature Temperatur
Kelembaban Relatif

Kelembaban relatif =
perbandingan fraksi mol pada
campuran udara-air dan fraksi
mol uap air pada tekanan
jenuh dan temperatur sama.
Dengan menganggap
campuran udara dan uap air
sebagai gas ideal, maka
definisi tersebut dapat ditulis:

tekanan parsial uap air pada T , P sama


=
tekanan jenuh uap air murni pada T , P sama
Ratio Kelembaban (Kelembaban
Mutlak)

Udara kering dan uap air


diasumsikan sebagai gas ideal,
karena temperatur udara kering
relatif tinggi terhadap temperatur
jenuhnya dan tekanan uap air
relatif rendah terhadap tekanan
jenuhnya.
Ratio Kelembaban (Kelembaban
Mutlak)
psV ps
kg uap air RsT Rs
W= = = 3-1
kg udara ker ing paV ( pt ps )
RaT Ra

W = rasio kelembaban (kg uap air/kg udara kering)


V = volume sebarang campuran udara dan uap air dalam m3
Pt = tekanan atmosfer = pa+ps , Pa
Pa = tekanan parsial udara kering, Pa
Ra = konstanta gas udara kering = 287 J/kg.K
Rs = konstanta gas uap air = 461,5 J/kg.K
T = Temperatur absolut campuran uap air-udara, K
Ratio Kelembaban (Kelembaban
Mutlak)

Harga Ra dan Rs disubtitusikan ke persamaan (3-1)

287 ps ps
W= = 0,622
461,5 pt ps pt ps
Ratio Kelembaban (Kelembaban
Mutlak)
Contoh 3-1 :
Hitung kelembaban mutlak untuk kelembaban relatif 60 % ketika
temperaturnya 300C. Tekanan atmosfer 101,3 kPa:
Jawab :
Dari tabel A-1 tekanan jenuh uap air pada 300 C = 4,241 kPa
Maka tekanan uap air = 60%.4,241 kPa = 2,545 k Pa.
Dari persamaan (3-2)

2,545
W = 0,622 = 0,0160kg / kg
101,3 2,545
Tentukan dengan diagram psychrometric !
Entalpi
Entalpi campuran udara-uap air = entalpi udara kering + entalpi uap air
h = c pt + W .hg
C p = panas jenis udara ker ing pada tekanan kons tan 1,0 kJ / kg .k

t = temperatur campuran campuran udara uap air ,0C


hg = entalpi jenuh uap air pada t , kJ / kg

Entalpi uap air = entalpi jenuh uap air


pada temperatur konstan
Entalpi
H= Cp t+ W.hg
Volume Jenis
R T RaT
v= a =
pa pt ps
ps
W = 0,622
pt ps
Kombinasi perpindahan panas dan
massa
Penjenuhan Adiabatik dan
Temperatur bola basah

h1 = h2 (W2 W1)h f
Penjenuhan Adiabatik dan
Temperatur bola basah
Bab II Perhitungan Beban
Pemanasan/Pendinginan
Faktor Yang Mempengaruhi
Kenyamanan Manusia
Katagori Beban Pendinginan
Outdoor Design
Indoor design
Pendinginan :
Temperatur : 200 C sampai 220 C
RH : 55 % 5%
Indoor design
Beban Orang
Beban Orang
Beban Orang
Beban Orang

beban orang = beban per orang dari tabel 4 7 x jumlah orang x CLF
Untuk beban laten CLF = 1
Infiltrasi
Ventilasi
Ventilasi
Ventilasi dan Infiltrasi
qsensible = 1,23.Q! (t0 ti )
qlaten = 3000.Q! (W W )
0 i
Q! = laju aliran volume ventilasi / inf iltrasi ( L / s)
W = kelembaban mutlak , kg / kg

ACH = a + bV + c(t0 ti )
a,b,c = konstanta eksperimental (tabel 4-5)
V = kecepatan angin ,m/s
Beban Lampu

q = (rating lampu dalam watt )(Fu )(Fb )(CLF )


Fu = Faktor penggunaan
F b= Faktor ballast = 1,2
CLF = Cooling Load Factor (tabel 4 6)
Heat Storage
CLF untuk Lampu
Beban dari Radiasi Matahari
+ + =1
qsg = A(I t + NI t ) = AI t ( + N )
U
qsg = AI t ( + )
ho
U
( + ) kaca bening = 1
ho
U
( + )
ho
SC = tabel 4.1
U
( + ) ss
ho
Heat Storage
Beban Radiasi Matahari

q = ( SHGF ) maks .( SC ).A.(CLF )


SC = Shading Coefficient
A = Luas
CLF = Cooling Load Factor
=
= azimuth dinding
= sudut azimuth matahari
= sudut bidang vertikal terhadap arah sela tan
= sudut l int ang matahari
tan
y=d
cos

x = d tan
Beban Pendinginan Melalui Dinding
dan Atap

q = U w A(te ti )
+ =1
U w
qw = It A
ho
U w
qw = I t A + U w A(t0 ti )
ho
'- I t * $
qw = U w A%++ t0 + (( ti "
&, ho ) #
I t
te = t0 +
ho
qw = U w A(te ti )
BAB V Sistem Pengkondisian
Udara
Sistem Distribusi Termal:
Sistem yang memindahkan panas dari
ruangan ke mesin pendingin, atau sistem
yang memindahkan panas dari pompa
kalor/boiler ke ruangan.
Multiple-Zone
Air Systems
a. Terminal Reheat
b. Dual-duct atau multizone
c. Variable-air-volume
Water Systems
a. Two-pipe
b.Four-pipe
Classic Single zone System

Optional return-fan diperlukan untuk


menghindari tekanan berlebihan di ruang
yang dikondisikan
Heating and humidification Cooling and dehumidification
with reheat
Outdoor Air Control
Ventilasi : 10
%-20 % total flow Temperatur di
rate, kecuali A diatur pada
penggunaan 130C-140C
khusus seperti di
r. operasi atau
laboratorium
Enthalpy-Control Concept
Single Zone System

c p (tc ti ) qs
=
hc hi qs + q L
qs qs + q L
w= =
c p (tc ti ) hc hi
Diketahui :
qs = 8 kW qL = 65 kW
t rm = 24 0 C RH rm = 50%
t DBoa = 350 C tWBoa = 250 C
laju aliran return 4
=
laju fresh air 1

tentukan :
a.kondisi udara masuk coil ?
b.temperature sup ply ?
c.cooling capcity coil ?
a. t rm = 24 0 C
RH rm = 50% h1 = 47,5 kJ / kg W1 = 0,0093 kg / kg

t DBoa = 35 0 C
tWBoa = 25 0 C h2 = 76 kJ / kg W2 = 0,00106 kg / kg
m3 h3 = m1h1 + m2 h2
h3 = 53,2 kJ / kg

W3 h3 = W1h1 + W2 h2
W3 = 0,0016 kg / kg TDB 3 = 26,20 C , TWB 3 = 18,80 C
Kondisi masuk coil

c p (t 2 ti ) qs
b. =
h2 hi qs + q L
ti ditentukan sebarang = 14 0 C hi = 36,3 kJ / kg
load ratio line berpotonga n dengan garis jenuh t = 12 0 C
tabel 5.1 chilled water temperature = 5.50 C

c.

65 + 8 kW
w= = 5,49 kg / s
47,5 34,2 kJ / kg

capacity cooling coil = 5,49 kg / s (53,2 34,2 kJ / kg ) = 104,3 kW


Terminal Reheat System
Dual Duct or Multizone System
Variable-Air-Volume System
Water System
BAB VI
Fan dan Duct
Menghitung hilang tekan udara yang
melalui ducting dan fitting
Merancang sistem ducting
Mempelajari karakteristik Fan yang
berhubungan dengan sistem ducting
Merancang distribusi udara untuk ruang
yang dikondisikan
Sistem Distribusi Udara
Ducting
Hilang Tekan di Cerobong Lurus

L V2
p = f
D 2
2
) &
# #
# 1 #
# #
f =( %
# D / 9.3 ,#
# 1,14 + 2 log log -1 + *#
#'
.
( )
- Re
D
f *#
+$
VD
Re =

Kekasaran Permukaan
Material Kekasaran , m
Riveted Steel 0,0009-0,009
Concrete 0,0003-0,003
Cast Iron 0,00026
Sheet Metal 0,00015
Commercial Steel 0,000046
Drawn tubing 0,0000015
Moody Diagram
Hilang Tekan Ducting Segiempat

L V2
p = f
Deq 2

penampang lingkaran
& D 2 #
4$ !
4 x luas penampang 4
Deq = = % "=D
perimeter D

Penampang Segiempat
4 x luas penampang 4a.b 2ab
Deq = = =
perimeter 2(a + b) a + b
Hilang Tekan Ducting Segiempat
C
f =
Re 0,2
2
& #
$ Q !
$ 2 !
D
C L $% 4
!
"
p =
0, 2 D 2
& 4QD #
$ !
$ D 2 !
% "
Q
V=
ab
2
&Q#
$ !
C L % ab "
p =
, & 2ab # )
0, 2 2ab 2
a+b
* Q$ a + b ! '
* % " '
* ab '
*+ '(
0, 2
1 16&a+b# a+b 1
=$ !
0, 2 2 4 % 2 " 2ab (ab )2
(4D ) D D

Deq, f = 1,30
(ab )0,625
(a + b )0,25
Hilang Tekan untuk Ducting
Segiempat
Contoh 6-1
Hitung hilang tekan untuk cerobong(duct)
lurus dengan penampang lingkaran (
300 mm) berbahan lembaran logam (sheet
metal) yang dialiri udara 200 C dan laju
aliran udara 0,5 m3/s
Jawab
3
0,5m / s
V= 2
= 7,07 m / s
(0,3) / 4
VD
Re = = 140500

2
LV
p = f = 29,3 Pa
D 2
Contoh 6-2
Udara mengalir 1,5 m3/s melalui sebuah
cerobong segi empat 0,3 X 0,5 m. Hitung
hilang tekan untuk cerobong 40 m dengan
menggunakan :
a. Deq
b.Deq,f
Jawab

a. Dari gambar 6-2 dengan kecepatan 10 m/s dan Deq 0,375


m ! hilang tekan = 3,0 Pa/m. Catatan Q=1,2 m3/s. Hilang
tekan untuk 40 m =120 Pa
2ab
Deq = = 0,375 m
a+b
1,5m 3 / s
V= = 10 m / s
0,3(0,5)
b. Dari gambar 6-2 1,5 m3 /s Deq =0,42 m !p=3,0 Pa/m. V
dari gambar 6-2 = 10,8 m/s. V sebenarnya = 10 m/s
2(0,3)(0,5)
Deq , f = 1,3 = 0,42m
0,3(0,5)
Hilang tekan di Fitting
V22 1
Ploss = ( 1) 2
2 Cc

2
V12 & A1 #
Ploss = $$1 !!
2 % A2 "
2
Bentuk V
2
L V 2
p = f
! D 2
geometri

P1 V12 P2 V22
+ = +
2 2

V2 A1
=
V1 A2

V12 &- A * 2 #
P1 P2 = $+ 1 ( 1!
2 $+, A2 () !
%%"$"#"
geometri
Sudden Enlargement
Persamaan Bernoulli yang direvisi
P1 V12 P2 V22 Ploss
+ = + +
2 2

Persamaan momentum untuk hilang tekan


P1 A2 P 2 A2 = V2 (V2 A2 ) V1 (V1 A1 )

Persamaan momentum disubtitus ikan ke pers. Bernoulli :

2
V12 & A1 #
Ploss = $$1 !!
2 % A2 "
Contoh 6-3
Udara mengalir pada 200 C dan tekanan
atmosphere dengan kecepatan 12 m/s
dan memasuki sudden enlargment
dengan luas 2 kalinya.Berapa kenaikkan
tekanan statik?
Jawab

2
(12 m / s) 2 (1,204 kg / m3 ) ' 1 $
ploss = %1 " = 21,7 Pa
2 & 2#

P P =
(V 1
2
)
V22
ploss =
12 2 6 2
(1,204) 21,7 = 43,3 Pa
2 1
2 2

Jika tidak ada hilang tekan kenaikkan tekanan menjasi


65 Pa (hanya menggunakan persamaan bernoulli
sebelum dimodifikasi
Sudden Contraction

2 ' 2
(V1 ) & A #
P loss = $1 1 !
2 $ A2 !
% "
A1' V2
CC = =
A2 V1

2 & 2
V2 1 #
Ploss = $$ 1!!
2 % CC "
Hilang tekan di Belokan
Branch Takeoff

2
2
V ( Vd %
Ploss = d
(0,4)&&1 ##
2 ' Vu $
Vd2
untuk beberapa tabel 6 11
2
Vb/Vu
Contoh 6-4

1
Vd = = 6,67 m / s
0,3.0,5

1 m3/s
1,5m3/s
30 x 50 cm
30 x 50 cm

1,5
Vu = = 10 m / s
0,3.0,5
0,5 m3/s
30 x 30 cm
T=150C!= 1,225 kg/m3 0,5
Vu = = 5,56 m / s
0,3.0,3
Jawab
Dari persamaan 6-16
2
Vd2
(0,4)%%1 Vd
' $
Ploss = "" = 1,2 Pa
2 & Vu #
Persamaan Bernoulli
Vu2 Vd2 ploss
pu
pd = ( + )
2 2
pd = 5,33 Pa
Jawab
Dari gambar 6-11 pada Vb/Va = 0,556 dan
=600
Ploss
2
= 2,5
Vd
2
ploss = 47,3 Pa

Dengan menggunakan persamaan mod ifikasi Bernoulli


pb = 495 Pa
Velocity Methode
Kecepatan udara di main duct 5-8 m/s
Kecepatan di duct cabang 4-6 m/s

Tekanan statik fan = 92 Pa


Optimasi
Total Cost = Biaya Investasi+ Biaya Operasi

Biaya Investasi = (ketebalan)(D)(L)(massa


jenis duct)(biaya instalasi Rp/kg)
Initial cost = C1DL

Biaya operasi = C2 H p Q
Optimasi

L V2 L Q2
p = f = f
D 2 (
D D 2 D 4 / 16 2 )
Q3
operating cos t = C3 LH 5
D
C3 HLQ 3
total cos t = C1 DL +
D5
3 1/ 6
& 5C3 HQ #
Dopt = $$ !!
% C1 "
Fan
Karakteristik Fan
Hukum Fan
1. Variasi , konstan
Q~ SP~2 P~3
2. Q konstan, variasi
SP~ P~

3. variasi, SP konstan
Q~ 1 ~ 1 P~ 1

Distribusi Udara
Distribusi Udara
BAB VII
Cooling and Dehumidifying Coils
Koil pendingin digunakan untuk menurunkan
temperatur udara sekaligus untuk
memisahkan sebagian uap air dari udara
(50C 350C)
Terminology
Face area of the coil: luas penampang
melintang aliran udara pada udara masuk
koil
Face velocity of the air : laju aliran volume
udara dibagi dengan luas penampang
Surface area of the coil : luas perpindahan
panas yang kontak dengan udara
Number of rows of tubes : jumlah baris
dalam arah aliran udara
DX (direct expansion) Coil
Chilled Water Coil
Closed and Opened System
Closed System

Opened System
Kondisi udara melalui Koil (Ideal)
Heat and Mass Transfer
Heat and Mass Transfer

dq = hc .dA(ta ti ) = m! .C pm (ta ti )
hc.dA
m! = Cpm panas jenis campuran
C pm udara dan air
Hr konduktansi permukaan
hc.dA basah, logam, fin dan tube
dq = (ha hi ) dan lapis batas fluida di
C pm dalam tube

dq = hr dAi (ti tr )
Heat and Mass Transfer

ti tr hc A
= =R
ha hi C pm hr Ai
Jika tr, ha dan R diketahui ! ti dan hi harus dicari
ti digunakan untuk menentukan performance koil
Heat and Mass Transfer
Entalpi jenuh fungsi temperatur jenuh ! dari tabel A-2
untuk temperatur 20C sampai 300C:

hi = 9,3625 + 1,7861ti + 0,01135ti2 + 0,00098855ti3


Disubtitusikan ke persamaan sebelumnya :

ti tr
ha + 9,3625 + 1,7861ti + 0,01135ti2 + 0,00098855ti3 = 0
R R
Contoh 8-1
Diketahui R=0,22 ha=85,5 kJ/kg
tr = 9,00C
Berapakah ti dan hi
Jawab

Newton Raphson
f
xbaru = xlama
(df / dx )
t 9,0
f = i 85,5 + 9,3625 + 1,7861 ti + 0,01135 ti2 + 0,00098855 ti3
0,22 0,22
f =0
1
(df / dx ) = + 1,7861 + 0,227 ti + 0,002966 ti2
0,22
df
coba ti = 20 0 C dan = 17,236
dt i
Jawab
22,0329
ti ,baru = 20 = 17,236
7,9718
Iterasi lain
df
f = 0,5188 = 7,604
dt i
0,5188
ti ,baru = 17,236 = 17,17 0 C
7,604

hi = 48,37 kJ / kg
Menghitung Luas Permukaan
sebuah Koil

Counterflow chilled-water coil mendinginkan aliran udara sebesar 2,5


kg/s dengan temperatur mula-mula 300C bola kering dan 210C bola
basah. Temperatur bola basah akhir udara sebesar 130C. Temperatur
chilled-water masuk 70C dan keluar 120C. Perbandingan luas
permukaan luar dan dalam adalah 16:1. hc = 55 W/m2.K. . hr = 3 W/m2.K
Dan Cp,m=1,02 kJ/kg.K.

Hitung : a. luas permukaan yang dibutuhkan.


b. tDB udara keluar
7 + 12
t r , 2 = nilai tengah = = 9,50 C
2
ha ,1 = 60,6 kJ / kg ( psycrometric chart )
ha ,3 = 36,72 kJ / kg (tabel A 2 jenuh)
60,6 + 36,7
ha , 2 = = 48,66 kJ / kg
2
hc A 55(16)
R= = = 0,2876 kg .K / kJ
C p ,m hr Ai 1,02(3000)
Nilai antara untuk tiga titik
Posisi ha tr ti hi
1 60,6 12,0 16,28 45,72
2 48,66 9,5 12,97 36,59
3 36,72 7,0 9,47 28,13
Luas Permukaan Koil

q1, 2 = (2,5 kg / s )(60,6 48,66) = 29,850 W


hc A
q1, 2 = perbedaan entalpi rata rata
C p ,m hr Ai
29,850
A1, 2 = = 41,1 m 2
'% 55 $"[(60,6 + 48,66 ) / 2 (45,72 + 36,59 ) / 2]
& 1,02 #
2,5(48,66 36,72 )(1000 W / kW ) 2
A2,3 = = 53,6 m
'% 55 $"[(48,66 + 36,72 ) / 2 (36,59 + 28,13) / 2]
& 1,02 #
Total luas permukaan = 41,1 + 53,6 = 94,7 m 2
TDB udara keluar koil
Qs = (2,5kg / s )C p ,m (1000 W / kW )(t1 t 2 )
t1 + t 2 ti ,1 + ti , 2
= A1, 2 hc ( )
2 2
30 + t 2 16,28 + 12,97
2,5(1,02)(1000)(30,0 t 2 ) = 41,1(55)( )
2 2
t 2 = 20,56 0 C

20,56 + t3 12,97 + 9,47


2,5(1,02)(1000)(20,56 t3 ) = 53,6(55)( )
2 2
t3 = 13,72 0 C
Moisture Removal

Rate of water removal = G (W1 W2 )


hc A1 2 W1 + W2 Wi,1 + Wi,2
Rate of water remova = ( )
C pm 2 2
hc A1 2 W1 + W2 Wi,1 + Wi,2
G (W1 W2 ) = ( )
C pm 2 2
Actual Coil Condition Curves
Solving for Outlet Conditions
Solving for Outlet Conditions

( )
G ha,1 ha,2 = q
hc A1 2 & ha,1 + ha,2 hi,1 + hi,2 #
$$ !! = q
C pm % 2 2 "
hr A1 2 & ti,1 + ti,2 #
$$ tr !! = q
A / Ai % 2 "
( )
hi,2 = f ti,2
Solving for Outlet Conditions
A/Ai diketahui
Ti,1 dan hi,1 dapat dihitung
4 yang tidak diketahui q, h2, hi,2 dan ti,2
Partially Dry Coil
Coil Performance from Manufacture
BAB 9
Pengaturan AC
Fungsi Kontrol/Pengaturan
Mengatur sistem, sehingga kondisi nyaman
dapat dicapai dan dijaga di ruang yang
dikondisikan.
Untuk memperoleh kondisi operasi peralatan
yang efisien
Untuk melindungi peralatan dan bangunan dari
kerusakan dan penghuni dari cidera.
Dari fungsi sistem pengaturan dapat disimpulkan,
bahwa sistem tersebut hanya dapat mengurangi
kapasitasnya (tidak dapat menambah kapasitas)
Elemen Pengaturan dasar

Pada pembahasan pengaturan ini hanya


didasarkan pada logika dari pada pendekatan
matematika dan pada pengaturan tunak (steady)
dari pada pengaturan dinamik
Pengaturan Pneumatic, Elektrik
dan Elektronika
Beberapa tipe sensor, actuator dan perangkat keras lain
untuk pengaturan adalah pneumatic, elektrik dan
elektronika.
Tidak ada yang jelas antara pengaturan elektrik dan
elektronika. Pengaturan elektronika pasti elektrik
Pneumatic merupakan penggunaan standar di bangunan
besar.
Pneumatik paling banyak digunakan di bangunan besar,
karena : lebih alami, mudah dipahami oleh operator dan
cocok untuk menggerakkan katub dan damper.
Jarang ditemui pengaturan yang secara murni hanya
menggunakan satu tipe saja, biasanya hybrid
Sistem Pneumatic
Alat Pengaturan Pneumatic
1. Valves for liquids( two-way, three-way
mixing, three way by pass)
2. Valves for control air (two way solenoid,
three way solenoid)
3. Dampers to restrict the flow of air
4. Manual pressure regulator for control air
5. Pressure regulator for working fluids
6. Differential pressure regulators
Alat Pengaturan Pneumatic
7. Velocity sensors
8. Thermostats
9. Temperature transmitters
10. Receiver-controlers
11. Humidistats
12. Master and submaster controllers
13. Reversing relays foe control pressure
14. Pressure selectors
15. Pneumatic electric switches
16. Freezestats
Bimetal Sensor
Direct and Reverse-Acting
Thermostats
A direct acting : kenaikkan
tekanan di ruang yang
bertekanan 1 kPA, karena
kenaikkan temperatur,
sehingga bimetal menutup
port! katub tertutup

Reverse acting : penurunan


tekanan pada ruang kontrol
karena penurunan tekanan!
katub terbuka
Actuator
Control Valve
Three-Way Valve
Damper
Temperature Transmitter with
Receiver Controller
Throttling Valve
Two-way and Three-way Valves
Three-way valve

mixing Bypass
Harga two-way valve<three-way mixing<three-way
bypass
Fail-Safe Design
Kehilangan tekanan suplai udara harus
diantisipasi ketika merencana sebuah
sistem kontrol.
Heating coils : normally open valves
Cooling coils : not crucial, either normally
open or normally closed valves
Humidification : normally closed valves
Outdoor-air inlet and exhaust air :
Normally closed dampers
Contoh
Pada gambar disamping
(reheat system), apakah
termostats yang
digunakan reverse atau
direct-acting, apakah
normally open atau
closed?

Normally open
Direct-acting
Throttling Range
Throttling range : sebuah range
pengaturan dari beban nol sampai beban
maksimum
Contoh
Temperature transmitter range : 10-650 C, perubahan tekanan
20 sampai 100 kPa
Gain of Receiver-Controller : 10 to 1
Spring range hot water valve :60 to 90 kPa
Hot water valve! normally open
Fully Open! 60 kPa
Fully closed! 90 kPa! range (90-60)kPa = 30 kPa
Dengan gain of the receiver-controller: 10 to 1
Pressure range from the temperature transmitter =30/10 = 3 kPa
This pressure change in the temperature transmitter corresponds to a
temperatur change of
(3kPa) (65-100C)/(100-20 kPa) = 2 K
BAB X
Siklus Kompresi Uap
BAB X
KOMPRESOR
Jenis Kompresor
Kompresor adalah jantung mesin pendingin
yang bekerja berdasarkan SIKLUS
KOMPRESI UAP
Jenis Kompresor :
1. Screw
2. Reciprocating
3. Vane
4. centrifugal
Reciprocating Kompresor
Reciprocating Kompresor
Kecepatan : rendah (2 sampai 6
r/s) --- tinggi (60 r/s)
KOMPRESOR

(a)$tipe$terbuka (b)$tipe$hermetik (c)$semi$hermetik$

Pada mesin refrigerasi rumah tangga dan komersial jenis kompresor


yang biasa digunakan adalah kompresor tipe hermetik
Performansi Kompresor
Performansi kompresor yang penting
adalah : KAPASITAS PENDINGINAN dan
DAYA KOMPRESOR
Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik
adalah dasar untuk
mempridiksi
performansi sebuah
kompresor.
Actual volumetric
efficiency :
laju aliran volume memasuki kompresor, m3 / s
va = x100 %
3
laju perpindahan kompresor, m / s
Pressure-volume Diagram sebuah
Kompresor Ideal
VC
m= .100%
V3 VC
V3 VC + VC V1
vc = .100%
V3 VC
VC V1
vc = 100 + .100
V3 VC
V1 VC
vc = 100 .100
V3 VC
VC & V1 #
vc = 100 $$ 1!!.100
V3 VC
% VC "
&V #
vc = 100 m$$ 1 1!!.100
% VC "
V1 v
= suction
VC vdisplacement
vsuct = volume spesifik masuk kompresor
vdis = volume spesifik setelah kompresi isentropik
Performansi Ideal Kompresor
vc
w = laju perpindaha n x 100
vsuc
& vsuc #
vc = 100 m$$ 1!!
% vdis "
P = w.hi
Screw Kompresor
Vane Kompresor

Вам также может понравиться