Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
Kejuruan harus memiliki ruangan khusus untuk pembelajaran penguasaan
keterampilan, dalam hal ini bengkel dan laboratorium.
Pengembangan pendidikan kejuruan dilandasi oleh aliran filosofi eksistensialisme,
esensiallisme, dan pragmatism (Djojonegoro; 1998: 34 dan Miller dalam Stroom,1996).
Pandangan aliran essensialisme dalam pendidikan melibatkan pembelajran dasar
keterampilan, seni dan ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan di masa lalu. Aliran
eksistensialisme berpandangan bahwa manusia memiliki kebebasan memilih sesuai
dengan tujuan hidupnya dan memiliki tanggung jawab dalam menentukan bagimana
hidupnya kelak. Sedangkan aliran filosofi pragmatism yang dikemukakan oleh john
Deway (1809-1882) yang mengajarkan bahwa hidup di dunia ini merupakan suatu
proses dimulai dari tingkatan terendah dan berkembang maju dan meningkat. Belajar
harus lebih banyak difokuskan melalui tindakan daripada melalui buku. Merujuk dari
beberapa pandangan aliran filosofi tersebut, dan juga karakteristik pendidikan kejuruan
yang lebih menonjolkan kemampuan keterampilan yang diperoleh dari pengalaman
belajar praktik, maka filosofi yang mendasari pendidikan kejuruan adalah pragmatism
yang dikemukakan oleh John Deway.
Sejalan dengan hal tersebut, maka pendidikan kejuruan membutuhkan biaya
operasional yang lebih besar dibandingkan dengan satuan pendidikan lainnya. Untuk itu
dibutuhkan berbagai sumber dana yang bisa membantu menunjang pembiayaan yang
tergolong besar tersebut. Selain itu juga perlu pola pengelolaan dana yang baik
sehingga mampu mencukupi besarnya biaya yang dibutuhkan.
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
129a/u/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan (SPM) untuk SMK
Pasal 4 ayat 2 (Keputusan Menteri, 2004:5) yang salah satu menjelaskan bahwa 90%
sekolah harus memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis
yang ditetapkan secara nasional.
Kualifikasi lulusan yang kompeten dapat terbentuk apabila sarana dan prasarana
dapat tersedia dengan baik. Ketersediaan ini harus sesuai dengan standar yang sudah
diberikan oleh Pemerintah. Permendiknas Nomor 40 tahun 2008 tentang Standar
Sarana Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) pasal 4 (Peraturan Menteri, 2008:4) dijelaskan bahwa
Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
2
wajib menerapkan standar sarana dan prasarana Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan
Pengadaan suatu bengkel dan laboratorium, lebih dari pada sekedar mendirikan
bangunan sebagaimana membangun sebuah ruangan pembelajaran teori. Perancangan
yang matang dengan memperhatikan kemungkinan restrukturisasi ruangan merupakan
hal yang cukup memerlukan pemikiran, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bergerak dengan cepat, sehingga ruangan bengkel dan laboratorium
dapat dengan mudah diatur kembali jika mendapat peralatan baru.
Dalam merencanakan dan mengembangkan fasilitas yang dibutuhkan di SMK
harus memperhatikan beberapa faktor Penentu Perencanaan & Pengembangan
Fasilitas (soenarto, 2012) seperti di bawah ini :
1. Tujuan kurikulum
2. Pembelajaran
3. Jenis dan jumlah ruang yang diperlukan
4. Jumlah siswa yang akan dilayani
5. Jumlah, ukuran ruang, dan layout laboratorium
6. Jenis dan jumlah perabot rumah tangga (furniture) yang diperlukan, dan
7. Jenis dan jumlah alat, equipment, tools, dan bahan yang diperlukan.
3
Bengkel dan laboratorium berbeda dengan ruang belajar teori, yang sudah cukup
dengan tersedianya papan tulis, meja dan kursi guru dan siswa, lemari penyimpanan
ATK dan bahan pembelajaran, dan ventilasi udara dan pencahayaan alami dan buatan.
Lebih dari itu diperlukan beberapa sarana pendukung antara lain, tempat demonstrasi
guru, tempat praktik siswa, alat alat dan bahan praktikum, ruang penyimpanan alat
dan bahan, sarana air bersih, ruang toolman, ruang administrasi, proyektor, sarana K3,
dan pada pekerjaan tertentu akan memerlukan sistem pengaturan sirkulasi udara yang
memadai.
Bentuk dan ukuran ruangan dari bengkel dan laboratorium juga akan berbeda dari
pada ruangan teori, mengingat didalamnya mungkin terdapat beberapa mesin yang
besar, yang memerlukan ruang kosong antara, sesuai dengan yang dipersyaratkan
pada standar keamanan penggunaan peralatan tersebut. Kemungkinan munculnya
polusi udara dan suara pada bengkel dan laboratorium, menyebabkan ruangan
tersebut diharuskan memiliki sistem pengalir udara paksa, dan peredam suara. Perlu
pula pemasangan tanda peringatan untuk menggunakan peralatan kesalamatan kerja,
mengingat kemungkinan adanya aktifitas praktikum yang menimbulkan resiko bahaya
tertentu, seperti radiasi dan polusi pada pekerjaan pengelasan. Ukuran ruangan yang
cukup besar, menyebabkan pencahayaan alami pada suatu bengkel atau laboratorium
menjadi tidak memadai, sehingga diharuskan tersedia penerangan buatan. Pada
pekerjaan tertentu, yang memerlukan ketelitian, akan diperlukan penerangan langsung
pada objek pekerjaannya.
Tabung pemadam kebakaran, juga harus disediakan dan ditempat yang mudah
dijangkau. Jenis bahan pemadam harus dipilih dan disesuaikan dengan jenis bahan
yang terbakar, sehingga tujuan dari pemadaman dapat tercapai. Selain dari itu, Guru
praktik dan toolman, harus mahir menggunakan sarana pemadam kebakaran tersebut.
4
penggunaan sumber daya dan biaya dapat dioptimalkan dengan hasil yang
memuaskan.
Menurut Depdikbud (1981) bengkel kerja praktik yang baik harus memenuhi
ketentuan:
1. Kesempurnaan dari semua faktor yang berpengaruh terhadap tata letak bengkel;
2. Pemanfaatan mesin, tenaga kerja (personel) dan ruang bengkel;
3. Pengaturan tata letak yang memudahkan pelayanan (fleksibel);
4. Dapat berlaku bagi rencana perubahan produk;
5. Jarak yang paling pendek untuk gerak penyediaan dan pekerjaan;
6. Keteraturan, kebersihan bengkel; dan
7. Keselamatan kerja dan lingkungan
PP No. 5 Pokok-pokok Organisasi Universitas:
1. Pasal 27: Laboratorium/Studio adalah sarana penunjang Jurusan dalam satu
atau sebagian ilmu, teknologi atau seni pada bidang studi tertenu.
2. Pasal 28: Laboratorium/Studio dipimpin oleh seorang guru besar atau tenaga
pengajar yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan cabang
ilmu, teknologi, dan seni tertentu dan bertanggungjawab langsung kepada ketua
Jurusan.
3. Bengkel kerja (worshop) adalah tempat dilaksanakannya aktivitas proses belajar
mengajar berkaitan dengan pembuatan dan perbaikan perkakas (equipment) dan
alat (tools) (Websters World Dictionary, 1980).
Jenis Ruangan minimal yang diperlukan yaitu :
1. Ruang kerja pokok: kelas, laboratorium, bengkel, studio, sanggar,
2. Ruang pendukung,
3. Ruang lalu-lintas (mobilitas),
4. Ruang penyimpanan atau gudang,
5. Ruang desain dan
6. Pusat sumber informasi
Selain itu juga dalam mementukan jumlah ruangan yang dibutuhkan adalah
dengan menggunakan rumus berikut :
Efr = K x Wp/R x Ws
5
Jumlah jam perminggu pelaksanaan praktek
Ruang kerja pokok (main work area) Adalah ruang yang dipakai unt kegiatan
pembelajaran teori dan praktek; tanpa adanya ruang ini KBM tidak dapat terlaksana.
Ruang pokok: kelas, laboratorium, bengkel Ruang kerja pokok meliputi:
b. perkakas (tools),
c. mesin, dan
d. ruang pelayanan.
Rtt = Rs x Js + Rp + Rm
6
Rs = luas ruangan yang diperlukan setiap siswa
Rm = ruangan mobilitas
7
web desain dan program web. software digital audio video, operasional pembuatan
grafis, perekaman gambar dan suara.
Luas minimum Ruang praktik Program Keahlian Multimedia adalah 208 m untuk
menampung 32 peserta didik, yang meliputi: ruang praktik pengembangan perangkat
lunak (software) 64 m, area kerja/studio rekam gambar dan suara 48 m, ruang
perawatan dan perbaikan 48 m, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m.
8
leluasa di bawah meja
1.3 Kursi Guru 1 buah/guru Kuat, Stabil, aman, dan mudah
dipindahkan. Ukuran memadai
untuk duduk dengan nyaman.
Desain dudukan dan sandaran
membuat peserta didik nyaman
belajar
1.4 Meja Guru 1 buah/guru Kuat, Stabil, aman, dan mudah
dipindahkan. Ukuran memadai
untuk bekerja dengan nyaman.
2. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca,
mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.
Luas minimum ruang perpustakaan adalah 96 m 2. Lebar minimum ruang
perpustakaan adalah 8 m. Ruang perpustakaan terletak di kelompok ruang kelas.
Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1.2.1.
9
bersangkutan,ditamba
h
2 eksemplar/mata
pelajaran/sekolah
1.3 Buku Pengayaan 75 % non fiksi Total buku per sekolah
25 % fiksi minimum:
a. 1.000 eksemplar untuk 6
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 820 judul,
b. 1.500 eksemplar untuk 7-
12
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 850 judul,
c. 2000 eksemplar untuk 13-
18
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 900 judul,
d. 2.500 eksemplar untuk
lebih dari 18
rombongan belajar, minimum
terdiri dari 1.000 judul.
1.4 Buku referensi 30 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi
kamus
Besar Bahasa Indonesia,
kamus
Bahasa Inggris, kamus
bahasa asing
lainnya, ensiklopedi, buku
statistik
daerah, buku telepon, buku
undangundang dan
peraturan, dan kitab suci.
10
1.5 Sumber belajar 30 judul/sekolah Sekurang-kurangnya meliputi
lain majalah, surat kabar, globe,
peta, CD
pembelajaran, situs web, dan
alat peraga matematika
2 Perabot
2.1 Rak Buku 1 set/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
Dapat menampung seluruh
koleksi
dengan baik.
Memungkinkan peserta didik
menjangkau koleksi buku
dengan
mudah
2.2 Rak Majalah 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
Dapat menampung seluruh
koleksi
majalah.
Memungkinkan peserta didik
menjangkau koleksi majalah
dengan
mudah
2.3. Rak Surat kabar 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
Dapat menampung seluruh
koleksi
majalah.
Memungkinkan peserta didik
menjangkau koleksi majalah
dengan
mudah
2.4 Meja Baca 15 buah/sekolah Kuat, stabil, aman, dan
mudah dipindahkan oleh
peserta didik. Desain
11
memungkinkan kaki peserta
didik masuk dengan leluasa
ke bawah meja.
2.5 Kursi Baca 15 buah/sekolah Kuat, stabil, aman, dan
mudah
dipindahkan oleh peserta
didik.
Desain dudukan dan
sandaran
membuat peserta didik
nyaman
belajar
2.6 Kursi Kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran memadai untuk
bekerja
dengan nyaman
2.7 Meja 1 buah/petugas Kuat, stabil, aman, dan
kerja/sirkulasi mudah
dipindahkan.
Ukuran memadai untuk
bekerja
dengan nyaman
2.8 Lemari catalog 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
Cukup untuk menyimpan
kartu-kartu
katalog. Lemari katalog dapat
diganti
dengan meja untuk
menempatkan
katalog
2.9 Lemari 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
Dapat dikunci dan ukuran
memadai
12
untuk menampung seluruh
peralatan
untuk pengelolaan
perpustakaan
2.10 Lemari/Rak 4 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
simpan Tas Dapat dikunci dan ukuran
memadai untuk menyimpan
tas peserta didik
2.11 Papan 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
Pengumuman Ukuran minimum 1 m2
.
2.12 Meja Multimedia 1 buah/sekolah Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran memadai untuk
menampung seluruh
peralatan multimedia.
3 Media
Pendidikan
3.1 Peralatan 1 set/sekolah Sekurang-kurangnya terdiri
multimedia dari 1 set komputer (CPU,
monitor minimum 15 inci,
printer), TV, radio, dan
pemutar VCD/DVD.
4 Perlengkapan
lain
4.1 BUku Inventaris 1 buah/sekolah
4.2 Kotak Kontak 4 buah/ruangan Untuk mendukung
operasionalisasi
peralatan yang memerlukan
daya
listrik.
4.3 Jam dinding 1 buah /ruangam
4.4 Tempat Sampah 1 buah/ruangan
3. Laboratorium Fisika
13
Ruang laboratorium fisika berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran fisika secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Ruang
laboratorium fisika dapat menampung minimum setengah rombongan belajar. Rasio
minimum ruang laboratorium fisika adalah 3 m2/peserta didik. Luas minimum ruang
laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 16 m2
Lebar minimum ruang laboratorium fisika adalah 8 m. Ruang laboratorium fisika
dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 13.1.
14
menampung peralatan dan bahan
yang diperlukan.
Tinggi meja memungkinkan
seluruh
peserta didik dapat mengamati
percobaan yang didemonstrasikan
1.6 Meja Persiapan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran memadai untuk
menyiapkan
materi percobaan.
1.7 Lemari Alat 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman.
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung
semua alat
1.8 Lemari Bahan 1 buah/lab Kuat, stabil, dan aman.
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung
semua bahan dan tidak mudah
berkarat.
1.9 Bak Cuci 1 buah/ Tersedia air bersih dalam jumlah
2 kelompok, memadai.
ditambah
1 buah di
ruang
persiapan
2 Peralatan
Pendidikan
2.1 Bahan dan Alat
Ukur Dasar
2.1.1 Mistar 4 buah/lab Panjang minimum 50 cm,
skala terkecil 1 mm
2.1.2 Rol Meter 4 buah/lab Panjang minimum 5 m,
skala terkecil 1 mm.
15
2.1.3 Jangka Sorong 4 buah/lab Ketelitian 0,1 mm
2.1.4 Mikrometer 4 buah/lab Ketelitian 0,01 mm
2.1.5 Kubus massa 4 buah/lab Massa 100 g (2%),
sama 4 jenis bahan.
2.1.6 Silinder massa 4 buah/lab Massa 100 g (2%),
sama 4 jenis bahan.
2.1.7 Plat 4 buah/lab Terdapat kail penggantung,
bahan logam 4 jenis.
2.1.8 Beban Bercelah 10 buah/lab Massa antara 5-20 g,
minimum 2 nilai massa,
terdapat fasilitas pengait.
2.1.9 Neraca 1 buah/lab Ketelitian 10 mg
2.1.1 Pegas 4 buah/lab Bahan baja pegas,
0 minimum 3 jenis
2.1.11 Dinamometer 4 buah/lab Ketelitian 0,1 N/cm.
(pegas presisi)
2.1.1 Gelas Ukur 4 buah/lab Bahan borosilikat.
2 Volume antara 100-1000 ml
2.1.1 Stopwatch 4 buah/lab Ketelitian 0,2 detik
3
2.1.1 Termometer 4 buah/lab Tersedia benang penggantung.
4 Batas ukur 10-110 oC.
2.1.1 Gelas Bleaker 4 buah/lab Bahan borosilikat.
5 Volume antara 100-1000 ml,
terdapat
tiga variasi volume.
2.1.1 Garputala 4 buah/lab Bahan baja.
6 Minimum 3 variasi frekuensi
2.1.1 Multimeter AC/DC 4 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus
7 10 kilo ohm/volt dan
hambatan. Batas ukur arus
minimum
100 mA-5 A. Batas minimum ukur
tegangan untuk DC 100 mV-50 V.
Batas minimum ukur tegangan
untuk AC 0-250 V.
16
2.1.1 Kotak 4 buah/lab Disipasi maksimum 5 watt.
8 potensiometer Ukuran hambatan 50 Ohm
4 Perlengkapan
lain
4.1 ALat Pemadam 1 buah/lab Mudah dioperasikan.
Kebakaran
4.2 Kotak Kontak 8 buah/lab Untuk mendukung
operasionalisasi
peralatan yang memerlukan daya
listrik.
4.3 Jam dinding 1 buah /lab
4.4 Tempat Sampah 1 buah/lab
4.15 Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya
tidak kadaluarsa termasuk obat
P3K untuk luka bakar dan luka
terbuka.
4. Laboratorium Kimia
17
Selain 5 ruangan umum di atas, juga diperlukan ruang penunjang berupa ruang
pimpinan ketua program keahlian, ruang teknisi,, ruang guru, ruang mushola/tempat
ibadah/ ruang UKS/P3K, ruang konseling, Gudang, ruang istirahat, dan toilet/jamban.
2. Ruang Guru
Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima
tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya. Rasio minimum luas ruang guru
adalah 4 m2/pendidik dan luas minimum adalah 56 m2. Ruang guru mudah dicapai
dari halaman SMK/MAK ataupun dari luar lingkungan SMK/MAK.
4. Ruang Konseling
5. Ruang UKS/P3K
18
Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang
mengalami gangguan kesehatan. Luas minimum ruang UKS adalah 12 m 2.
6. Ruang Toilet/Jamban
Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. Minimum terdapat
1 unit jamban untuk peserta didik pria, 1 unit jamban untuk peserta didik wanita, dan
1 unit jamban untuk guru. Jumlah minimum jamban adalah 3 unit. Luas minimum 1
unit jamban adalah 2 m2. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan
mudah dibersihkan. Tersedia air bersih di setiap unit jamban.
7. Ruang Gudang
8. Ruang Sirkulasi
Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam
bangunan SMK/MAK dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan
interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika
tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman SMK/MAK.
Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di
dalam bangunan SMK/MAK dengan luas minimum adalah 30% dari luas total
seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum adalah 1,8 m, dan tinggi minimum
adalah 2,5 m. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang
dengan baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar
pengaman dengan tinggi 90-110 cm. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga.
Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah
tangga. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat
tidak lebih dari 25 m. Lebar minimum tangga adalah 1,8 m, tinggi maksimum anak
tangga adalah 17 cm, lebar anak tangga adalah 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan
19
tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm. Tangga yang memiliki lebih dari 16
anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar
tangga. Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang
cukup.
20
3 Tinggi bagian atas jendela Sampai langit-langit
4 Kaca jendela Tembus pandang
5 Pengaturan cahaya Dengan panghalang cahaya ruangan
6 System penerangan umum Cahya tidak langsung 25% arah keatas,
75% arah ke bawah
7 Nilai pemantulan cahaya dari langit- Minimum 80%, maximum 90%
langit
21
Ruang Kerja Kayu 150
Ruang craft (keterampilan) 200
Ruang listrik dan elektronika 200
6. Bunyi, suara, dan kebisingan (noise) merupakan aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan PBM (70 -140 decibels )
7. Warna (color) memberi dampak terhadap refleksi cahaya yang ditimbulkan.
8. Tata letak bengkel kerja praktik harus dijabarkan dari konsep pedagogik.
BAB II
PEMBAHASAN
22
Aturan mengenai standar sarana dan prasarana yan harus dioenuhi oleh setiap
program keahlian di SMK mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
40 tahun 2008 Peraturan ini memuat standar minimal untuk ruang laboratorium
Multimedia yaitu: (1) Luas ruang laboratorium komputer; (2) Rasio per peserta didik; (3)
Daya tampung ruang; (4) Luas ruang penyimpanan dan instruktur; (5) Perabot ruang
laboratorium komputer; (6) Media pendidikan di ruang laboratorium komputer, dan (7)
Perlengkapan ruang laboratorium Multimedia
Luas minimum Ruang praktik Program Keahlian Multimedia adalah 208 m untuk
menampung 32 peserta didik, yang meliputi: ruang praktik pengembangan perangkat
lunak (software) 64 m, area kerja/studio rekam gambar dan suara 48 m, ruang
perawatan dan perbaikan 48 m, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m
(Permendiknas, 2008:81).
23
Gambar 1. Desain Ruang Program Keahliam Multimedia secara keseluruhan
24
Berikut Detail dari masing-masing ruangan yang ada dalam bengkel/laboratorium
multimedia :
Aspek efisiensi pemakaian ruangan. Jika lebih luas dari batas ketentuan
maksimum, penggunaan ruang tidak efisien
Rtt = Rs x Js + Rp + Rm
25
Rtt = luas ruangan total yang diperlukan
Rm = ruangan mobilitas
Rtt = 48 m2 + 48 m2 + 12 m2
Rtt = 144 m2
26
4. Layout Ruang Guru/Instruktur
Keterangan :
27
Ukuran Ruangan adalah Luas minimum adalah 48 m dan Lebar minimum adalah 6
m. dapat menampung minimal 12 orang instruktur. Dengan area masing-masing
instruktur 4m2. Di dalam ruanga terdapat meja dan kursi kerja, lemari penyimpanan,
serta terdapat ruang toilet untuk guru/instruktur.
5. Ruang Penyimpanan/Persiapan
Keterangan :
Ruangan ini digunakan untuk pekerjaan persiapan dan assembly. Di dalamnya
terdapat sebuah meja besar serta loker tempat penyimpanan alat. Luas ruangan 8 x
4 m 2.
6. Toilet
28
29
B. FURNITURE (Jenis, Jumlah, Ukuran, Harga)
Berdasarkan permen no 40 tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana
sekolah menengah kejuruan, terdapat beberapa jenis,jumlah dan ukuran furniture
yang diharuskan.
Tabel 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Program
Keahlian Multimedia.
N
Jenis Rasio Deskripsi
o
1 Perabot
30
2 program web, software digital
audio video.
1. Lemari simpan alat
3 dan bahan
2 peralatan
3 Media pendidikan
4 Perlengkapan lain
Tabel 3. Standar Sarana pada Area Kerja/Studio Rekam Gambar dan Suara
1 Perabot
2 peralatan
31
perekaman gambar pembuatan grafis, perekaman
dan suara gambar dan suara.
3 Media pendidikan
4 Perlengkapan lain
1 Perabot
2 peralatan
3 Media pendidikan
32
4 Perlengkapan lain
1 Perabot
2 peralatan
3 Media pendidikan
4 Perlengkapan lain
33
4. Tempat sampah Minimum 1
2 buah/ruang
Perabot pada ruang tersebut meliputi meja dan kursi. Meja dan kursi
tersebut digunakan untuk guru dan siswa. Perabot kursi dan meja akan
digunakan dalam kategori standar kursi dan meja untuk siswa serta guru
a) Meja guru
kondisi meja yang ada dapat digunakan harus dalam kondisi baik,
kuat , stabil, aman dan mudah dipindahkan
34
terdapat laci pada meja untuk menyimpan dokumen atau berkas
lainnya.
b) Kursi guru
Kursi untuk seorang guru berjumlah 1 unit. Deskripsi tentang kursi guru
yaitu kuat , stabil, aman dan mudah dipindahkan. Ukuran kursi
memadai untuk duduk dengan nyaman. Kursi yang dipakai ada di
laboratorium komputer. Detail mengenai kursi guru yang ada di
laboratorium computer adalah:
35
Gambar 2. Kursi yang digunakan untuk guru pada Laboratorium
Multimedia
c) Meja siswa
Meja terbuat dari kayu dengan tinggi 70 cm, lebar 60 cm, dan
panjang 80 cm.
36
Gambar 3. Meja untuk siswa di Lab Multimedia
d) Kursi siswa
Kursi siswa yang digunakan siswa sama dengan yang digunakan oleh
guru. Namun bias juga dibuat berbeda dengan kursi untuk guru.
Menurut Permendiknas RI Nomor 40 Tahun 2008 menyebutkan bahwa
kursi setiap peserta didik 1 unit. Deskripsi tentang kursi peserta didik
yaitu kuat, stabil, aman dan mudah dipindahkan. Ukuran memadai
untuk duduk dengan nyaman. Desain dudukan dan sandaran membuat
peserta didik nyaman belajar. Berikut adalah deskripsi spesifikasi kursi
siswa, yaitu:
37
Gambar 4. Kursi siswa pada Laboratorium Multimedia
38
2 Spidol dan Spidol boardmarker 2 12.000 24.000
pengapus snowman (set)
7 Korden 2000.000
39
8 Pengharu 2 25.000
m
Ruangan
40
13 Karpet Karpet Bulu 1.5 1.000.000 1.500.000
(Roll)
41
Komputer, Printer, titik akses internet, LAN, stabilizer, dan modul praktik. Berikut
detail dari masing-masing peralatan sesuai dengan kebutuhan dari masing-
masing laboratorium.
42
Konektor RJ45
3 Konektor BELKIN RJ45 1 dus 200.000
Connector
RJ45 Connector
High quality
43
hub, modem
ADSL, Wifi Access
Point
Length 1.2meter
(4feet) weight 54gr
44
transmission, up to
50km
Supports antenna
alignment
Supports layer 2
user isolation
Provides
throughput monitor
indicating the
current wireless
throughput
45
10 Stabilizer Stabilizer listrik 4 buah 3000.000,-
Matsuyama system /ruangan
Servo Mootr, AVR
Automatic Voltage
Regulator, Stavolt,
Stabilizer Listrik
46
2 Alat Studio 1 unit 3.100.000,-
Paket Mini Studio
SUPER GOLD
merupakan paket
UPGRADE yang
paling diminati oleh
pelanggan
Studiostar7.net,
dengan komposisi:
2 Unit Lightstand
Excell Hero-2
2 Unit Flash YN
560II
2 Unit Foldable
Softbox Uk.
60x60cm + Breket
L
1 Unit Trigger
Wireless PE16NE
3in1
1 Unit Extra
Receiver PE16NE
3in1
3 Printer 1 Unit 22.750.000,
HP Color LaserJet
Enterprise CP4525n -
Printer
Laser Printing
Technology
Hi-Speed USB
2.0
Multipurpose
tray
4 Komputer CORE I7 NVIDIA GTX 1 unit 9.671.000
Platform
Editing
Intel LGA Core i7
3770 3.4GHz (Quad
Core - 8Mb L2 Cache
- Ivy Bridge)
- Intel DH77-EB (Intel
H77 - 4x DDR3-1333
- SATA 3 - USB 3.0)
47
Memory DDR3 8Gb
PC-10600 (2x4Gb ;
max 32Gb)
Display- VGA NVidia
GeForce GTX650
2Gb DDR5
DirectX 11 ready
LCD Monitor 24"
wide - BenQ
G2420HD - Full HD
1920x1080
Storage Devices-
HDD 1Tb SATA-III
7200 rpm
DVD-RW dual layer
22x
Control & Chassis-
Keyboard Mouse
Logitech
Wireless MK220
Chassis Enlight 4119
Black + PSU Enlight
Sniper Power
450Watt
Audio &
Communication-
Intel High Definition
Audio (Intel HD
Audio) 8 channel audio
Speaker Sonic Gear
ENZO - 2.0 active
speaker
Onboard GbLAN
10/100/1000Mbps
1x PCIex16 2.0 - 2x
PCIex1 - 1x PCI - 4x
SATA-II 3.0Gb/s - 2x
48
SATA-III 6.0Gb/s - 14x
USB 2.0 - 2x
49
setidaknya ada enam: (1) cell kering, (2) penyimpanan baterai, (3) transformator
tegangan rendah, (4) baterai charger dan pengosong, (5) B Power supplay, dan (6)
sumber tegangan 110v baik ac maupun dc. Perlu disediakan pula sumber tegangan
220v, fasa tunggal maupun fasa tiga untuk unit pembelajaran yang lebih tinggi.
Terlepas dari suasana bermuatan, yang dapat diciptakan oleh papan control yang
rumit dan luas, hanya dapat dibenarkan jika fasilitas lainnya sama. Ini termasuk
peralatan demonstrasi dan aktivitas siswa, instrument test, alat-alat, perpustakaan,
dan materi pembelajaran. Sebuah aksioma yang bagus untuk diingat adalah bahwa,
meja kerja yang terbaik dengan penyaluran sumber tagangan yang terbaik adalah
sebuah permulaan yang bagus dalam melengkapi sebuah bengkel. Dengan kata
lain, keseimbangan antara semua faktor harus di tekankan.
Pada beberapa laboratorium computer multimeedia, hanya terdapat satu sumber
tegangan, 110v ac melalui rangkaian pengaman yang sederhana, dan kotak saklar
akhir pada setiap keluaran pada setiap meja kerja. Tegangan rendah, ac, dc dan
variabelnya, dibuat sesuai kebutuhan pada setiap meja kerja dengan sederhana.
Kabel power supply 110v ac dan dc 10 amper juga tersedia. B power supply yang
digunakan dalam pekerjaan radio dan elektronik dapat dinaikkan hingga 400v dc
variabel dan arusnya dinaikkan hingga 100mA. Power supply portabel ini berguna
untuk percobaan, demonstrasi dan servis. Peralatan ini juga melengkapi panel
distribusi daya, karena tegangannya tidak menyatu dengan panel instalasi.
Bukti teknis yang cukup untuk menghindari membuat sumber tenaga dengan
tegangan 6v dan 12 v, sehingga digantikan dengan 100v atau lebih pada panel
adalah, (1) kerugian jaringan yang besar pada aliran arus 20 amper dan (2) harga
kawat yang lebih mahal jika dibandingkan dengan sumber tenaga dengan tegangan
100v. Lebih lanjut, power supply portabel merupakan perlengkapan mengajar
serbaguna. Beberapa guru menyuruh siswanya untuk melacak rangkaian supply
portabel dan mempelajari alat tersebut.
Untuk kebanyakan radio kecil, ac ,dc, dan berbagai baterai yang dikombinasikan
dengan ac, yang dibawa siswa kedalam bengkel, harus ada daya dengan tegangan
110v yang terisolasi dari ground. Ini berlaku untuk kit radio tabung satu dan dua, dan
televisi kecil. Jika tidak ada cara mendapatkan daya 300w dengan tegangan 110v
50
yang terisolasi dari ground, maka demi keselamatan praktik ada baiknya
menggunakan transformator isolasi. Aturan bengkel mengharuskan penggunaan
transformator isolasi, jika bekerja dengan peralatan ac-dc. Adalah mungkin
memasang transformator isolasi untuk daya hingga 1000W tepat dibangku kerja
namun memerlukan biaya yang tinggi dan perusahaan listrik jarang menyetujui jenis
instalasi ini.
Peralatan keamanan harus mencakup sejumlah stop-kontak dan pengaman yang
berada di bengkel atau dimana pengujian dilakukan. Sebuah lampu tanda berwarna
merah yang menyala ketika peralatan dinyalakan, cenderung mencegah peralatan
ditinggalkan selama jangka waktu yang tidak ditentukan atau hingga peralatan
harus dimatikan. Jika meja untuk pekerjaan halus, untuk pekerjaan pengujian
diletakkan pada lantai yang terisolasi dan dimana objek yang digroundkan berada
diluar jangkauan, maka kayu merupakan penutup yang baik untuk meja tersebut.
E. Suhu/Temperatur Ruangan
Standar suhu/temperature ruangan untuk laboratorium multimedia adalah 20 22
derajat celcius.
Pengelolaan bengkel kerja/laboratorium terdiri beberapa kegiatan yaitu :
1. Perencanaan fasilitas laboratorium/bengkel;
2. Pengelolaan maupun pengendalian bahan/material dan peralatan praktek.
3. Pelaksanaan dan pengendalian perawatan / perbaikan alat/mesin (maintenance)
4. Pengelolaan keselamatan kerja (safety) yang meliputi keselamatan orang,
alat/mesin.
5. Organisasi staff /siswa.
6. Persiapan, program dan perencanaan anggaran.
7. Orientasi siswa terhadap aktifitas laboratorium
8. Tempat kerja (working station), Perbot, dan alat tersusun baik, memenuhi syarat
9. Letak tempat kerja tidak terganggu oleh benda lain seperti perabot dan alat
10. Letak meja satu dng yang lain, dan dng almari tempat penyimpanan, tidak
saling mengganggu
11. Posisi tempat kerja (meja dan kursi) tidak mengganggu mobilitas siswa dalam
pelaksanaan praktek.
12. Instruktur, guru dapat memantau dan mengawasi aktivitas kerja seluruh siswa
dalam kelompok dengan mudah.
13. Pelaksanaan praktek dapat lancar
14. Keselamatan kerja dapat dijaga.
51
52
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembangunan sebuah bengkel/laboratorium memerlukan perencanaan yang baik
dan matang mengingat besarnya dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut. Hal
yang penting sebelum merencanakan sebuah bengkel adalah menentukan dengan pasti
untuk kegiatan pembelajaran apa bengkel itu dibangun, dan berbagai fasilitas yang
akan disediakan didalam bengkel tersebut. Dalam perencanaannya, perlu
memperhatikan , dari segi bentuk dan ukuran, tata udara, pencahayaan tambahan,
perlengkapan tambahan untuk keadaan bahaya.
Pemilihan meja dan kursi dipilih sedemikian rupa, dengan memperhatikan
kegunaannya dan posisi guru/siswa bekerja pada meja tersebut. Mengingat ada dua
jenis pekerjaan dalam Laboratorium Multimedia/elektronika yaitu pekerjaan halus dan
kasar, maka pada meja untuk pekerjaan kasar, tidak boleh digunakan sebagai tempat
penyimpanan instrument yang tidak tahan terhadap getaran. Pemilihan meja untuk
pekerjaan halus juga harus memperhatikan aspek keleluasaan kaki dari pengguna,
sehingga tidak memberikan hentakan pada meja, yang dapat mengganggu instrument
yang disimpan dalam meja tersebut.
Pengadaan instrument dan peralatan praktik, perlu memperhatikan jumlah siswa
yang akan menggunakan peralatan tersebut, dan teknis penggunaannya, apakah
dengan model mandiri atau tim kerja. Kelas instrument pengukur dipilih sehingga dalam
proses pengukuran akan memberikan hasil pengukuran yang mendekati sebenarnya.
Namun demikian, perlu pula memperhatikan ketersediaan dana, mengingat semakin
tinggi ketelitian suatu instrument, berbanding lurus dengan harganya.
Saran
Melalui tulisan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berimbas pada berkembangnya
jenis dan kualitas peralatan kerja, sehubungan dengan hal tersebut dalam
merancang sebuah bengkel, perlu memperhatikan kemungkinan akan adanya
penambahan peralatan baru.
53
2. Pemilihan peralatan kelas satu (kelas industry) tentunya akan berimbas pada
kebutuhan dana yang besar. Dengan keterbatasan dana, pemilihan peralatan kelas
dan laboratorium perlu dipertimbangkan dengan baik, apakah akan menjadi pilihan,
atau disiasati dengan pengurangan jumlah peralatan. Pilihan ini tentunya
memberikan segi untung dan ruginya terhadap kegiatan pembelajaran. Termasuk
pula, apakah akan menggunakan instrument-tunggal, atau instrument-multi fungsi.
Dalam melakukan perencanaan perlu memperhatikan permasalahan pokok dalam
perencanaan bengkel/lab:
1. Lokasi bengkel kerja/lab
2. Ukuran utama dari bengkel kerja/lab
3. Proporsi area kerja kegiatan di bengkel kerja / lab
4. Area ruang kegiatan lain
5. Jenis dan tipe konstruksi dinding penyekat, atap
6. Jenis dan konstruksi lantai
7. Penggunaan warna untuk pengecatan
8. Sistem cahaya ruangan kerja dan ruangan lain
9. Sistem akustik dari ruangan
10. Sistem sirkulasi udara
11. Sistem utilitas (air, listrik)
54
Referensi
_______. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
Soenarto (2014) Fasilitas SMK dalam Handout yang disajikan dalam kuliah Organisasi
dan Manajemen PTK
______. 1978. Modern School Shop Planning. Prakken Publications, Inc. :Ann Arbor,
Michigan.
______. 1966. Method of Teaching Shop and Technical Subjects, Delmar Publishers,
Albany, New York
George Storm, Professor Emeritus Ferris State University (1993). Managing the
Occupational Education Laboratory, Prakken Publications, Inc. :Ann Arbor,
Michogan.
______, (13 Mei 2009). Perencanaan dan Pengelolaan Ruang Bengkel / Laboratorium
Sekolah, diunduh 16 Mei 2014, dari http://d12-x.blogspot.com
55