Вы находитесь на странице: 1из 5

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI I

ANASTESI UMUM

Oleh :

KELOMPOK 1 / SEMESTER IIIC

1. Ni PutuLindayanti (151091)
2. Ni Kadek Indah CahyaniDewi (151092)
3. Ni WayanSeriasih (151093)
4. YuliYantiSitiNugraha (151094)
5. PutuDessyMeyageWulandari (151095)
6. Ni LuhPurniaDewi (151096)
7. I Komang Harris Wijaya (151097)
8. I KadekDeskaWinduNata (151098)
9. I GedeDickyPratamaDeinata (151099)
10. I GedeDodyPratama Yoga (151100)
11. LutviOktaviandani (151101)

AKADEMI FARMASI SARASWATI DENPASAR


2016
I. TujuanPraktikum
1. Untukmengetahuipengaruhpemberianobatanastesiumumterhadapkesadaranhewancoba.
2. Melihatdanmembandingkan stage-stage setelahhewancobadiberikanobatanastesiumum.
II. DasarTeori
Obatanestesiumumadalahobatatauagen yang
dapatmenyebabkanterjadinyaefekanestesiaumum yang
ditandaidenganpenurunankesadaransecarabertahapkarenaadanyadepresisusunansarafpusat.M
enurutrutepemberiannya,
anestesiumumdibedakanmenjadianestesiinhalasidanintravena.Keduanyaberbedadalamhalfar
makodinamikmaupunfarmakokinetik (Ganiswara, 1995)
Tahap-tahappenurunankesadarandapatditentukandenganpengamatanyang
cermatterhadaptanda-tanda yang terjadi, terutama yang
berhubungandengankoordinasipusatsarafsirkulasi, respirasi, musculoskeletal danfungsi-
fungsiotonomyang lain padawaktu-waktutertentu.
Beberapaanestetikumumberbedapotensinyaberdasarkansifatfarmakokinenikdanfarmakodina
mik yang berbeda
pula.Selainitusifatfarmasetikaobatjugamempengaruhipotensianestesinya.Potensianestetikyan
g kuatdapatdisertaidenganpotensidepresisususansarafpusat yang
kuat,sehinggaperludilakukanpemantauan yang ketat,
untukmenghindariturunnyaderajatkesadaransampaiderajatkematian.( Ganiswara, 1995 ).
Eter (dietileter, zamandahuludikenalsebagai sulfuric
eterkarenadiproduksimelaluireaksikimiasederhanaantaraetilalkoholdenganasamsulfat)diguna
kanpertama kali tahun 1540 olehValeriusCordus, botaniPrusiaberusia
25tahun.Etersudahdipakaidalamduniakedokteran,
namunbarudigunakansebagaiagenanestetikpadamanusia di tahun 1842, ketika Crawford W.
Long dan WilliamE. Clark
menggunakannyapadapasien.Namunpenggunaaninitidakdipublikasikan.
Empattahunkemudian, di Boston, 16 Oktober 1846, William T. G.Morton
memperkenalkandemostrasipublikpenggunaanetersebagaianestetikumum (Morgan dan
Mikhail, 2006).
Eterdapatdimasukkankedalamderivatalkoholdimana H dari R-O-[H]
digantikanolehgugus R lainnya.Eteradalahoksidaorganik yang berstrukur[R]-C-O-C-
[R].Etertidakberwarna, berbaumenyengat, cairan yang mudahmenguap.Titikdidihnyaadalah
36,2C. Cara pembuatan yang paling
umumadalahdengandehidrasialkoholbersamaasamsulfat (Collins, 1996)
Kloroformpadasuhudantekanan normal mudahmenguap, jernih,
tidakmudahterbakar.Nama lain untukcloroformadalahtrichloromethanedantrikloridmetil,
tidaksepertieter, bau chloroform manistidakmenyengat,
walaupunuapkloroformpekatterinhalasidapatmenyababkaniritasipermukaanmukosa
yangterkena. Kloroformadalahanestesi yang lebihefektifdaripada
nitro.Kloroformdosistergantung di dalamtubuhakandimetabolismedidalamhati.
Metabolitkloroformtermasuk phosgene, carbenedan chlorine,
yangsemuanyadapatberkontribusiterhadapaktivitassitotoksik.
Penggunaanjangkapanjangkloroformsebagaianestetikdapatmenyebabkantoxaemia.Keracuan
anakutdapatmenyebabkansakitkepala, kejang, perubahankesadaran, kelumpuhan,
gangguanpernapasan.Dari sistemotonomdapatmengakibatkanpusing,
mualdanmuntah.Kloroformjugadapatmenyebabkan delayed-onset kerusakanpadahati,
jantungdanginjal (Katzung, 1997).

III.Alat, Bahan, danHewanCoba


III.1. Alat
1. Pipettetes
2. Kapas
3. Boxdanpenutupnya
III.2. Bahan
LarutanEthersebanyak 30 tetes
III.3. Hewancoba
Kelinci

IV. Cara Kerja


1. Disiapkanalatdanbahan yang akandigunakansertahewancoba yang akandigunakan
2. Hewancobadiperlakukandenganbaik agar
tidakberontaksehinggapraktikumdapatberjalandengan lancer
3. Diamatidandicatatkondisifisikhewancoba, meliputikeadaanpernafasan, mata
,ototataupergerakan, rasa nyeri, keadaansalivasidanadanyamuntah.
4. Dipipeteterdanditeteskansebanyaktetespadakapasdidalamlemariasam.
5. Kapas yang sudahditetesieterdanhewancoba yang
akandigunakandimasukkankedalam box, kemudianditutup.
Dihitungwaktupemebriandengan stopwatch
6. Dialakukanpengamatantiap-tiap stage padahewancobasetelahdimasukkandalam box.
V. HasilPraktikum
Pengamatan
Perkaluan
Sebelumdianestesi Sesudahdianestesi
Reflekmata Cahaya (+) sentuhan (+) Cahaya(-) sentuhan (+)
Pernafasanpermenit 112 permenit 97 permenit
Denyutnadipermenit 150 permenit 171 permenit
Salivasi - -
Rasa nyeri + +
Induksi - 17:35 menitmulaigelisah
Anestesia - - (padawaktu 38 menit)

Keterangan : + : menunjukkanresponpositif
-: menunjukkanresponnegatif

VI. Pembahasan

Padapraktikum kali ini kami


melakukananestesiumummenggukananeterpadahewancobayaitukelinci.Pertama kami
menyiapkanalatdanbahan yang akandigunakansaatpraktikum, sertahewancoba kami
beriperlakuan yang sesuai agar
hewancobamerasanyamandantidakberontakataustress,karenabilahewancobamerasa stress
makaakanberpengaruhpadahasilakhirpraktikum. Setelahsemuanyasiap kami
melakukanbeberapaperlakuansebelumdilakaukananestesipahahewancobameliputi
:reflekmata,pernafasanpermenit, denyutnadipermenit, salivasi, rasa nyeri, induksi, dan
anesthesia.
Padareflekmatamenunjukkanreflektehadapcahayadansentuhanmenunjukkanreaksipositifdanp
adapernafasansertadenyutnadimenunjukkan 112/menitdan 150/menit.Untuk rasa
nyerimenunjukkanresponpositif.Padaperlakuansalivasi, induksidan anesthesia
menunjukkanreaksinegatif.Setelahmelakukanperlakuantadi kami
mulaimelakukananestesimelaluiinhalasipadahewancobadengancarasebanyak 30 tetes ether
diteteskanpadakapaslalukapasdimasukkandalam box diamkan 2
menitsetelahituhewancobaletakkanpada boxlalututup box
tersebut.setelahdilakukananestesidilakukanpengamatansepertiperlakuan yang
dilakukansebelumhewancobadiberianestesi.hasil yang kami
dapatkansetelahmelakukananestesiterhadanhewancobayaitupadareflekmatamemberirespon
negative padacahayadanresponpositifpadasentuhan,
lalupadapernafasanterjadipenurunanyaitu
97/menitsedangkanpadadenyutnaditerjadipeningkatanyaitu 171/menit.Pada rasa
nyerimenunjukkanresponpositifdanuntukinduksiterjadipadawaktu 17:35 menit.Untuksalivasi
tan anesthesia menunjukkanrespon negative. Hal inidikarenakaneter, yang
mempunyaimulakerjasentral yang lambatkarenakelarutannya yang
tinggididalamdarah.Stadium dantandainimungkintidakmudahterlihatpadapemakaiananestetik
modern dananestetikintravena yang bekerjacepat.Karenanya,
pemakaiananestetikdipergunakandalambentukkombinasiantaraanestetikinhalasidengananeste
tikintravena.Namuntanda-tanda anesthesia
dietiletermasihmemberikandasaruntukmenilaiefekanestetikuntuksemuaanestetikumum.Bany
aktanda-tandaanestetikinimenunjukkanpadaefekobatanestetikpernafasan, aktivitasrefleks,
dan tonus otot.
VII. Kesimpulan
Pada anaetesi umum dengan eter tidak semua stage dapat tercapai. Stage yang dapat
tercapai yaitu stage 2 (terjadinya induksi ) sedangkan Stage 1 (timbulnya efek analgesic)
dan stage 3 ( efek anastesia) tidak tercapai itu karena pada eter untuk menghasilkan efek
analgesic dan anastesia membutuhkan waktu lama karena jenis anastesi ini akan efektif
apabila digunkan melalui intravena.

VIII. DaftarPustaka
Ganiswara, Sulistia G. 1995. AnestesiUmum. Dalam: FarmakologidanTerapi.Edisi IV.
Jakarta: BagianFarmakologi FKUI. Hal : 116.
Katzung, Bertram. 1997. Alkohol. Dalam: FarmakologiDasardanTerapi. EdisiJakarta:
EGC. Hal : 69, 76-7.
Collin, V. L. (1996). Human Attachment. New York: McGraw-Hill
Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ.Pain Management. In: Morgan GE, Editor. Clinical
Anesthesiology, 4th ed. Lange Medical Books/McGraw-Hill. 2006; 359-412

Вам также может понравиться