Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan aktivitas suatu kota, maka
kondisi tersebut tidak akan pernah lepas dari keberadaan sektor transportasi yang
merupakan pendukung pergerakan barang dan manusia, sehingga kebutuhan/ demand
terhadap transportasi akan semakin mengalami peningkatan. Sektor transportasi
merupakan sektor yang penting dalam kehidupan masyarakat dan dapat dikatakan
bahwa transportasi menjadi salah satu tulang punggung perekonomian suatu negara.
Keberadaan transportasi sebagai pendukung pergerakan masyarakat akan memberikan
implikasi positif terhadap semakin meningkatnya pertumbuhan dan kemajuan suatu
kota. Namun perlu disadari bahwa, perkembangan transportasi sampai saat ini tidak
hanya memberikan implikasi positif tetapi juga implikasi negatif, seperti kemacetan,
kesemrawutan dan kecelakaan lalu lintas. Implikasi negatif tersebut disebabkan oleh
meningkatnya pertumbuhan penduduk yang memberikan pengaruh pada
meningkatnya demand terhadap sarana maupun prasarana transportasi. Lebih
kompleks lagi, timbulnya permasalahan transportasi adalah terjadinya
ketidakseimbangan antara demand dan supply transportasi, pengaturan ruang dan
penggunaan lahan yang tidak tepat.
Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi kebutuhan
manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di masyarakat, baik dalam
bentuk perkembangan dan pertumbuhannya. Transportasi sebagai alat untuk
memindahkan orang dan barang dari tempat asal ke tempat tujuan dengan
menggunakan kendaraan (Suwardjoko, 2002 : 8). Transportasi dapat berupa angkutan
pribadi dan angkutan umum. Sebagian masyarakat pada umumnya, ada yang
menggunakan kendaraan milik sendiri berupa: kendaraan roda dua maupun roda
empat dan ada juga sebagian yang tidak memiliki kendaraan, sehingga harus
menggunakan angkutan umum dengan menggunakan sistem sewa bayar.
Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (devired demand)
akibat aktifitas ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam kerangka makro-ekonomi, sistem
transportasi memiliki sifat sistem jaringan dimana kinerja pelayanan transportasi
sangat dipengaruhi oleh integrasi dan keterpaduan jaringan. Tujuan perencanaan
sistem transporatsi adalah menyediakan fasilitas untuk pergerakan penumpang dan
2
barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari berbagai pemanfaatan lahan, seperti
lahan: untuk pengguna jalan kaki, pelebaran jalan transportasi, begitu juga dengan
rambu-rambu lalu lintas dan peraturannya yang sudah ditentukan oleh Dinas
Perhubungan, serta tata ruang kota yang sudah disignifikan oleh pemerintah.
Transportasi menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan aktifitas
penggunaan lahan, atau sebaliknya penggunaan lahan menjadi faktor yang
mempengaruhi aktifitas transportasi. Dalam hal ini faktor utama yang mempengaruhi
perubahan penggunaan lahan dalam transportasi baik dari segi perkotaan dan
pedesaan.
Kini masalah-masalah yang menjadi ruang lingkup lalu lintas pada dasarnya
akibat pertumbuhan lalu lintas yang tingkat pertumbuhannya dari tahun ke tahun
semakin meningkat. sehingga timbul masalah antara lain :
1. Masalah lingkungan, timbul dampak yang merugikan dengan adanya polusi
udara, suara dan lain-lain, baik sebagai akibat kendaraan maupun pabrik
pembuatnya.
2. Kemacetan, pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak seimbang dengan
kemampuan jalan untuk menampungnya akan menimbulkan kemacetan yang
akhirnya akan meningkatkan yang dikeluarkan (transportation cost).
3. Bahan bakar, bertambahnya jumlah kendaraan di jalan menuntut pula
pertumbuhan pemakaian bahan bakar. Yang umumnya ongkos lebih besar dari
harga penjual sehingga bahan bakar yang berlebihan akan menghabiskan
banyak devisa negara.
4. Kecelakaan, jumlah kecelakaan baik yang ringan maupun fatal akan
bertambah sebagai konsekuensi pertumbuhan kendaraan.
5. Pertumbuhan kendaraan akan berakibat pada kebutuhan tempat parkir,
pertambahan alat pengatur lalu lintas dan lain-lain. (Ansyori, 2008 : 4-5).
Perencanaan kota mempunyai tujuan untuk keselarasan sosial dan ekonomi
bagi kepentingan publik dan pribadi. Perencanaan kota yang baik,
mengalokasikan sumber daya lahan dengan efisien. Dalam aspek tata ruang
dapat dilihat dari perubahan pola keterkaitan ruang, infrastruktur kota,
berubahnya bentuk dan status kota, serta pergeseran lokasi aktifitas kota.
Keempat hal diatas saling terkait, dimana satu dengan yang lain saling
menunjang, dan sangat dipengaruhi oleh produktifitas ekonomi kota. Ruang
3
lingkup manajemen kota dan wilayah ruang publik berkaitan erat dengan
kegiatan penunjang kegiatan ekonomi dan aktivitas umum (Koestoer, 1997).
Kemacetan lalu lintas perkotaan juga terjadi karena rasio perkembangan
prasarana jalan dan pertambahan kendaraan yang tidak seimbang serta tingkat disiplin
sangat rendah, namun yang menjadi alasan adalah pihak/oknum pemerintah yang
terkait. Meskipun kesemerawutan ada dihadapan kita, namun masyarakat (termasuk
pemerintah) belum mampu mengatasinya dengan baik. Perkembangan perkotaan dan
perkembangan transportasi merupakan dua hal yang saling terkait dan saling
mempengaruhi. Semakin besar ukuran suatu kota, akan semakin penting dan besar
permasalahan transportasi yang akan dihadapi. Persoalan transportasi khususnya di
kawasan perkotaan tidak terlepas dari peranan manusia sebagai pelaku utamanya.
Dari penelitian tentang kecelakaan lalu lintas, manusia menjadi penyebab utama
(mencapai 82,39%). Dulunya kecelakaan lalu lintas yang terjadi hampir semua
didahului dengan pelanggaran lalu lintas.
Upaya mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan pada dasarnya dapat
dilakukan dengan upaya mencegah terjadinya perjalanan yang tidak perlu
(unnecessary mobility) atau dengan penggunaan teknologi angkutan yang dapat
mengurangi dampak lingkungan akibat kendaraan bermotor.
Bentuk-bentuk yang terkait dengan upaya pencegahan atau pengurangan jumlah
perjalanan yang tidak perlu dapat berupa pengembangan kawasan terpadu yang masuk
kategori compact city seperti kawasan super-block, kawasan mix-used zone, maupun
transit-oriented development. Selain itu, pengurangan jumlah perjalanan dapat
dilakukan dengan melakukan manajemen kebutuhan transport (TDM- Transport
Demand Management). Transit Oriented Development (TOD). Transit Oriented
Development adalah upaya revitalisasi kawasan lama atau kawasan terpadu baru yang
berlokasi pada jalur-jalur transportasi utama seperti jalur KA, busway dll dengan
mengembangkan kawasan berfungsi campuran (mixed-use) antara fungsi hunian,
komersial dan perkantoran. Dengan akses yang mudah terhadap aktivitas hunian,
komersial dan perkantoran serta jaringan transportasi umum yang terpadu dengan
fasilitas pedestrian dan jalur sepeda, konsep kawasan TOD diharapkan dapat
mengurangi kebutuhan pergerakan transportasi antar kawasan dan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor pribadi.
4
Ottawa adalah salah satu kota di dunia dengan sistem transportasi ramah
lingkungan yang berhasil serta mampu mengurangi tingkat penggunaan kendaraan
pribadi melalui berbagai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah setempat
disertai dengan penegakan hukum yang tegas serta sistem pengendalian transportasi
yang moderen dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan pengguna prasarana
transportasi tersebut. Sebagai bagian dari salah satu kota yang berhasil dalam bidang
transportasi, tentunya masih ada permasalahan berupa kemacetan dan ketergantungan
terhadap mobil pribadi dengan tren yang menurun sehingga untuk beberapa tahun
kedepan masih terjamin kelancaran sistem transportasi di kota tersebut. Rangkaian
perbaikan sampai saat ini masih dilaksanakan oleh kementerian dan pemerintah
terkait tentunya untuk menghadapi perkembangan populasi dan kebutuhan yang
semakin tinggi. Sehingga penulis mengambil kota Ottawa sebagai daerah studi sistem
transportasi secara makro dan struktur kota juga visi transportasi kota Ottawa hingga
tahun 2031 sehingga dapat dijadikan salah satu referensi dalam penerapan
perencanaan transportasi.
1.4 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan karya tulis mengenai Sistem
Transportasi Kota Ottawa adalah untuk mengetahui bagaimana cara Ottawa dalam
menyediakan suatu tatanan transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
serta mengetahui cara Ottawa menyelesaikan beberapa persoalan transportasi dalam
kaitannya perkembangan jaman yang mana dinilai berhasil dalam menciptakan
transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga beberapa kebijakan
yang bisa diadopsi dan mungkin untuk diterapkan dapat dijadikan rekomendasi bagi
kota di Indonesia khususnya Kota Denpasar.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem Sistem
Kegiatan Jaringan
Sistem
Pergerak
ann
Sistem
Kelembagaaan
Gambar 2.1
Sistem Transportasi Makro
Sistem transportasi dapat di bagi menjadi 4 yaitu :
1. Sistem kegiatan
Sistem kegiatan adalah tata guna lahan yang mempunyai jenis kegiatan
tertentu yang akan membangkitkan pergerakan dan menarik pergerakan lalu
lintas dalam proses pemenuhan kebutuhan. Sistem tersebut merupakan pola
kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan.
2. Sistem jaringan
8
Perjalanan yang di timbulkan oleh suatu tata guna lahan tidak selalu
bergerak langsung menuju tujuan akhir. Perjalannan ini harus melalui lintas
perjalanan untuk mencapai tujuan dari suatu perjalanan tersebut. Oleh
karena itu di perlukan sarana transportasi yang meliputi moda transportasi
dan media (prasarana) tempat moda tersebut bergerak. Prasarana yang di
perlukan ini yang di sebut sistem jaringan yang meliputi jalan raya, kereta
api, terminal bus, bandara dan pebuhan laut.
3. Sistem pergerakan
Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan
pergerakan. Pergerakan tersebut bisa merupakan pergerakan manusia
maupun barang dalam bentuk pergerakan pejalan kaki maupun kendaraan.
Sistem pergerakan yang aman, cepat, murah dan handal sesuai
lingkungannya dapat tercipta jika pergerakan tersebut di atur oleh sistem
rekayasa dan manajemen lalu lintas yang baik. Sistem ini memegang
peranan yang penting dalam menampung pergerakan sehingga tercipta
pergerakan yang lancar yang akhirnya mempengaruhi sistem kegiatan dan
sistem jaringan yang ada dalam bentuk mobilitas dan aksesibilitas.
4. Sistem kelembagaan
Sistem ini meliputi individu, lembaga dan instansi pemerintah atau swasta
yang terlibat dalam setiap sistem mikro tersebut, untuk menjamin
terwujudnya suatu pergerakan yang aman, nyaman, murah, lancar dan
sesuai dengan lingkungan. Sistem kelembagaan yang berkaitan dalam
masalah transportasi antara lain :
1. Sistem kegiatan : Bappeda, Bappenas, pemda
2. Sistem Jaringan : Dephub ( darat, laut, dan udara ) dan bina marga
3. Sistem Pergerakan : Polantas
2.2 Pengertian Kemacetan Lalulintas, Jalan dan Jalan Perkotaan
2.2.1 Pengertian Kemacetan Lalulintas
Kemacetan lalulintas terjadi bila ditinjau dari tingkat pelayanan jalan yaitu
pada kondisi lalulintas mulai tidak stabil, kecepatan operasi menurun relatif cepat
akibat hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil. Pada kondisi ini
nisbah volume-kapasitas lebih besar atau sama dengan 0,80 V C > 0,80, jika tingkat
pelayanan sudah mencapai E aliran lalulintas menjadi tidak stabil sehingga terjadilah
9
perkebunan dan persawahan. Sistem jaringan jalan yang sesuai untuk kota ini
yaitu sistem jaringan jalan ring dan radial yang bergerak memutar menuju ke
pusat kota.
Kota yang tidak memusat (non consentric)Yaitu kota yang terdapat satu pusat
kegiatan kota (CBD) dan dikelilingi kawasan industri, perdagangan,
perumahan dan perkebunan yang saling memisah. Sistem jaringan jalan yang
sesuai dengan kota tersebut adalah ring, radial dan transit.
Kota dengan banyak pusat kegiatan (multinuclea)Yaitu kota dimana tiap-tiap
zona memiliki pusat kegiatan (CBD) sendiri- sendiri. Dan tiap pusat kegiatan
(CBD) memiliki kawasan industri, perumahan dan perkantoran tersendiri.
Kota seperti ini banyak terdapat pada kota-kota besar. Sistem jaringan jalan
yang sesuai adalah ring, radial, transit dan grid.
bagi berbagai kegiatan dan fungsi disekitar transit, (6) Mengurangi polusi dan
perusakan lingkungan, (7) Mengurangi peluang terbentuknya sprawl, membuka
peluang untuk pengembangan bentuk compact dan (8) Lebih murah jika dibandingkan
dengan membangun jalan, (Ewing, 1997).
Penerapan sistem Transit Oriented Development (TOD), membutuhkan
dukungan sarana moda transportasi dan prasarana/infrastruktur antara lain mencakup
jaringan jalan, jalur pejalan kaki (pedestrian), jalur sepeda, halte/stasiun (transit stop),
fasilitas parkir (park and ride) dan pusat informasiyang mudah dijangkau jika
pengendara melakukan perpindahan disekitar area transit.
Menurut Ewing (1997), beberapa pedoman pengembangan system transit
antara lain; terdiri dari 2 pendekatan, yaitu transit koridor dan transit node/simpul.
Pendekatan sistem transit menurut Wunas, (2009) yaitu Transit Corridor dan Transit
Nodes. Transit Corridor adalah mixed-use yang mengutamakan transit karena terletak
pada koridor jalan utama, sedangkan Transit Nodes adalah mixed-use yang
mengutamakan simpul kegiatan untuk kebutuhan sosial, ekonomi, rekreasi dan parkir.
Park and Ride, secara umum didefenisikan sebagai perilaku parkir pada fasilitas
parkir tertentu dan berpindah ke transportasi publik untuk melakukan perjalanan ke
satu tujuan. Sistem parkir ini banyak diterapkan sebagai bagian dari manajemen
transportasi. (OFlaherly, 1997)
Perencanaan titik transit dengan konsep fungsi campuran (mix use) sehingga
aktifitas pada titik transit menjadi optimal. Prinsip-prinsip sarana fungsi campuran
adalah (1) Efisiensi penggunaan lahan, (2) Hunian vertikal, kepadatan tinggi dan
massa bangunan kompak, (3) Lebih pendek jarak dan waktu pencapaian (5-15 menit)
untuk kegiatan sosial dan ekonomi, terbanyak dapat dicapai dengan jalan kaki dan
bersepeda, (4) Perencanaan jaringan jalan yang menjamin kenyamanan bagi pengguna
motorisasi dan non-motorisasi, (5) Peningkatan usaha kecil menengah dan (6)
Menciptakan image spesifik kawasan. Sistem perencanaan guna lahan campuran juga
harus didukung pola perkembangan kota yang ramping/kompak dimana pada
kawasansub urban fungsi hunian sudah harus bersusun vertikal dengan konsep smart
growth. Konsep smart growth merupakan konsep fungsi lahan campuran (mix use
land) bertujuan agar akses ke sarana dan prasarana sosial dan ekonomi dapat dicapai
dengan berjalan kaki (Wunas, 2011).
Pengembangan TOD sangat maju dan telah menjadi tren dikota-kota besar
14
khususnya di kawasan kota baru yang besar seperti Tokyo di Jepang, Seoul di Korea,
Hongkong, Singapura, yang memanfaatkan kereta api kota serta beberapa kota di
Amerika Serikat dan Eropah. TOD harus ditempatkan:
a. Pada jaringan utama angkutan massal
b. Pada koridur jaringan bus/ BRT dengan frekuensi tinggi
c. Pada jaringan penmpan bus yang waktu tempuhnya kurang dari 10 menit
dari jaringan utama angkutan massal.
Kalau persyaratan diatas tidak dipenuhi oleh suatu kawasan maka perlu diambil
langkah untuk menghubungkan dengan angkutan massal, disamping itu yang juga
perlu menjadi pertimbangan adalah frekuensi angkutan umum yang tinggi.
Ada beberapa ciri tata ruang campuran yang bisa dicapai dengan mudah cukup
berjalan kaki atau bersepeda. Beberapa ciri penting yang akan terjadi dalam
pengembangan TOD yaitu:
a. Penggunaan ruang campuran yang terdiri dari pemukiman, perkantoran,
serta fasilitas pendukung,
b. Kepadatan penduduk yang tinggi yang ditandai dengan bangunan
apartemen, condominium
c. Tersedia fasilitas perbelanjaan
d. Fasilitas kesehatan,
e. Fasilitas pendidikan
f. Fasilitas hiburan
g. Fasilitas olahraga
h. Fasilitas Perbankan
Ketergantungan terhadap kendaraan pribadi cenderung meningkat di kota-kota
besar Indonesia, pilihan moda pribadi telah meningkat menjadi 80 persenan, yang
kalau dilihat kembali kondisi tahun 1980an angkanya masih berkisar 50-50 di Jakarta.
Hal ini akan berdampak negatif terhadap lingkungan. Berdasarkan penerapan TOD di
beberapa kota besar menunjukkan penurunan ketergantungan terhadap kendaraan
pribadi, karena adanya pilihan yang cepat, murah dan mudah mencapai tujuan hanya
dengan hanya berjalan kaki, berjalan kaki, menggunakan angkutan umum,
Masyarakat tidak perlu repot mencari tempat parkir, membayar biaya parkir yang
tinggi, biaya operasi yang tinggi pula.
15
Gambar 2.1
Tujuan Transportasi Berkelanjutan
Berdasarkan visi diatas, maka perlu adanya misi untuk mencapai visi tersebut,
yaitu dengan menjaga keseimbangan ketiga pilar penting, antara lain:
Sosial
1. Ketersediaan transportasi harus memenuhi kebutuhan dasar manusia
untuk kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan dengan cara-cara yang
efektif dan tidak merusak tatanan sosial;
2. Mendukung pembangunan yang berorientasi kepada masyarakat
seperti menyediakan berbagai pilihan moda transportasi yang nyaman;
3. Mengurangi polusi udara dan suara dari transportasi yang sangat
mengganggu masyarakat; dan
4. Memberikan keamanan dan kenyaman bagi masyarakat.
Ekonomi
1. Sistem transportasi harus menyediakan layanan efektif dalam biaya
dan kapasitas;
2. Sistem transportasi harus menjadi finansial yang terjangkau dalam
setiap generasi;dan
3. Sistem transportasi harus mendukung aktivitas hidup manusia,
sehingga sistem transportasi juga berorientasi terhadap ekonomi
berkelanjutan.
Lingkungan
1. Sistem transportasi harus menggunakan tanah secara efektif dan efisien
sehingga tanah yang digunakan lebih sedikit dan tidak berdampak
besar terhadap integritas ekosistem;
2. Sistem transportasi harus menggunakan sumber-sumber lain yang
terbarukan atau sistem yang tak habis-habisnya. Sumber terbarukan ini
bisa didapat dengan mendaur ulang bahan yang telah digunakan dalam
kendaraan umum atau infrastruktur;
3. Menghasilkan sedikit sedikit emisi.
20
Manajemen parkir
BAB III
SISTEM TRANSPORTASI KOTA OTTAWA
Gambar 3.1
Peta Kota Ottawa
antarkota utama (yaitu Highways 416, 417 dan 7) menjadi tanggung jawab
pemerintah provinsi, dan lima jembatan jalan antarprovinsi serta Jalan Nasional Ibu
Kota dan jalur multi guna berada di bawah yurisdiksi Federal. Kota ini juga memiliki
satu bandara internasional dan tiga bandara penerbangan umum, dua stasiun kereta api
penumpang, terminal bus antarkota, dua feri dan Terminal Cargo.
Gambar 3.2
Tujuan Perjalanan Pada Jam Puncak Pagi dan Sore
Hal ini juga menunjukkan bahwa 57% dari perjalanan ke pusat Ottawa dari
kabupaten lain datang dari timur Sungai Rideau, dibandingkan 43% dari daerah ke
29
barat. Perjalanan terbesar yang terjadi dalam arah selain ke pusat kota terjadi dari
Orleans ke Ottawa East / Beacon Hill (8.400), Hunt Club ke Alta Vista (7.500
perjalanan), Orleans ke Alta Vista (5.300 perjalanan), dan Bayshore ke Merivale
(5.000 perjalanan).
Gambar 3.3
Pergerakan Mayoritas Pada Jam Puncak Pagi
Perjalanan antara Ottawa dan Gatineau dalam periode puncak pagi hari kerja
2005 ditunjukkan pada Gambar 3.4. Perjalanan antarprovinsi menyumbang 31% dari
semua perjalanan yang dimulai di Outaouais tetapi hanya 4% dari semua perjalanan
yang dimulai di Ottawa, proporsi ini tidak berubah dari tahun 1995. Namun, jumlah
sebenarnya dari perjalanan antarprovinsi dalam periode puncak pagi memang
meningkat sebesar 18% di kedua arah 1995-2005, yang mengakibatkan
30
Gambar 3.4
Perjalanan Antar Provinsi
Perjalanan antara daerah pedesaan dan perkotaan Ottawa pada periode puncak
2005 pagi dilihat dalam Gambar 3.5. Perjalanan pedesaan-perkotaan pada tahun 2005
menyumbang 67% dari perjalanan yang dimulai di daerah pedesaan tetapi hanya 2%
dari semua perjalanan yang dimulai di daerah perkotaan, dengan volume aktual
25.700 perjalanan desa ke kota (naik 24% dari tahun 1995) dan 8.300 perjalanan
perkotaan ke pedesaan (naik 90% dari tahun 1995).
31
Gambar 3.5
Perjalanan Antara Daerah Perkotaan dan Pedesaan Ottawa
Berjalan dan bersepeda ke atau dari kabupaten bervariasi dari 1% atau kurang
di daerah pedesaan dan untuk perkotaan di luar Greenbelt serta 2 sampai 4%
dalam Greenbelt, kecuali untuk inti pusat Ottawa Ottawa dan batin daerah di
mana itu 5-17%.
Angkutan perjalanan terdiri 23-32% dari semua perjalanan ke atau dari inti
pusat Ottawa dan daerah dalam Ottawa, 10-27% dari perjalanan ke atau dari
kabupaten lain dalam Greenbelt, 7-21% dari semua perjalanan ke atau dari
masyarakat perkotaan di luar greenbelt (kecuali Orleans di mana mereka
terdiri 35% dari perjalanan), dan tingkat yang lebih rendah di daerah pedesaan
( kurang dari 1% di barat, 4-8% di tenggara dan barat daya dan tinggi 9-12%
di timur).
Perjalanan mobil terdiri 90% dari perjalanan ke atau dari daerah pedesaan
(kecuali di timur di mana mereka berkisar 75-85%), 63-90% dari perjalanan ke
atau dari masyarakat perkotaan di luar Greenbelt, dan 63-89% dari perjalanan
ke dari kabupaten dalam Greenbelt (kecuali untuk dua kabupaten pusat di
mana mereka terdiri 43-60% dari perjalanan).
36% siklus untuk alasan kegunaan dan fleksibilitas dan 21% siklus untuk rekreasi
saja. 73% dari rumah tangga di ottawa memiliki sepeda.
Sementara banyak asumsi tentang kondisi masa depan yang diperlukan untuk
memandu proses pemodelan transportasi, asumsi signifikan meliputi:
Kemungkinan orang yang dipekerjakan untuk perjalanan ke dan dari tempat
kerja diperkirakan menurun, karena pertumbuhan dalam pekerjaan berbasis
rumah dan teleworking
Beberapa pergeseran perjalanan mobil dari jam puncak untuk periode waktu
yang berdekatan diharapkan terjadi
Internalisasi perjalanan di masyarakat perkotaan di luar Greenbelt
diperkirakan akan meningkat
3.4 Sistem Jaringan Jalan dan Rencana Perbaikan Jaringan Jalan Kota Ottawa
3.4.1 Jalan di Ottawa
Jalan merupakan tulang punggung sistem transportasi Ottawa untuk
meningkatkan secara signifikan tingkat ekonominya. Jalan melayani pejalan kaki,
pengendara sepeda, angkutan umum dan layanan darurat di samping truk dan mobil
pribadi.
Pemerintah Kota bertanggung jawab untuk sistem transportasi multimoda
dengan fasilitas dan layanan untuk berjalan dan bersepeda, angkutan umum, jalan dan
parkir dengan rincian adalah sebagai berikut :
Sekitar 6.000 kilometer jalan yang terbagi menjadi 1.400 km jalan arteri, dan 4.600
km jalan kolektor, jalan lokal dan jalan bebas hambatan.
35
Jalan dari fungsi yang sama dapat bervariasi dalam hal karakteristik fisik
mereka. Untuk menghindari tingkat yang tidak dapat diterima kemacetan yang
menghambat tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan Ottawa, City akan membutuhkan
beberapa jalan baru dan melebar. Proses identifikasi kebutuhan jalan ini dibahas di
bawah ini.
Tujuan lain mungkin bertentangan dengan tingkat ini target pelayanan -
misalnya, keselamatan publik akan selalu lebih penting. Selain itu, kualitas layanan
untuk kendaraan angkutan dapat menjadi prioritas yang lebih tinggi daripada tundaan
mobil di koridor angkutan utama. Kualitas layanan untuk pengendara sepeda akan
36
lebih penting di jalan yang merupakan bagian dari jaringan bersepeda, dan kebutuhan
untuk pejalan kaki akan menjadi pertimbangan penting di daerah seperti pasar
Byward.
mengidentifikasi proyek-proyek jaringan jalan yang diperlukan untuk memberikan
tingkat yang dapat diterima layanan jalan pada 2031 (dalam lampiran)
menggambarkan jaringan jalan masa depan yang dihasilkan di daerah perkotaan dan
pedesaan.
Rencana Kota Ottawa dalam sistem jaringan jalan kedepannya :
1. Mengadopsi jaringan jalan dan penunjukan jalan raya, jalan arteri, jalan
kolektor utama dan jalan kolektor sekunder ditampilkan pada lampiran.
Pertimbangan akan diberikan untuk reklasifikasi jalan dalam menanggapi
penggunaan lahan dan perubahan sistem transportasi masa depan. Selain itu,
pemerintah kota juga dapat mempertimbangkan studi segmen jaringan jalan
dalam hal untuk mengurangi dampak lalu lintas di masyarakat.
2. Melaksanakan proyek-proyek infrastruktur jalan sesuai dengan prioritas yang
diidentifikasi dan disetujui.
sungai pada saat itu. Pemerintah federal, dalam hubungannya dengan kedua
pemerintah provinsi dan kota yang terkena dampak, saat ini tengah melakukan
evaluasi menyeluruh terhadap kemungkinan lokasi penyeberangan.
Sebuah pertimbangan utama dalam perencanaan Ottawa River crossing yang
baru adalah efektivitasnya sebagai rute truk. Ini merupakan faktor utama karena
pembatasan truk di jembatan yang ada telah terkonsentrasi untuk truk di King Edward
Avenue dan Jembatan Macdonald-Cartier, menyebabkan inefisiensi industri truk dan
dan dampak negatif lingkungan masyarakat sepanjang King Edward Avenue dan di
tempat lain di Kawasan Tengah.
Sampai nantinya Ottawa River crossing yang baru dibangun, maka akan
semakin penting bagi pemerintah federal untuk bekerja sama dengan pemerintah kota
dan provinsi di Ontario dan Quebec dalam menerapkan strategi angkutan umum dan
TDM, dan memodifikasi beberapa jembatan yang ada dan pendekatan mereka untuk
lebih memenuhi kebutuhan transportasi yang lebih baik . Kebijakan kota ini adalah
sebagai berikut :
1. Bekerja dengan pemerintah provinsi dan federal untuk mengembangkan
sistem transportasi yang mendukung tujuan pengelolaan pertumbuhan City.
2. Bekerja dengan Federal, Ontario dan Quebec pemerintah dan Kota Gatineau
untuk menyelesaikan studi penilaian lingkungan penyeberangan dari Sungai
Ottawa. Sampai studi penilaian lingkungan mendapatkan persetujuan akhir,
pertumbuhan kota akan terus melarang pembangunan yang dapat menghambat
pelaksanaan persimpangan sungai di lokasi-lokasi penyeberangan potensial.
3. Jelajahi alternatif sarana untuk mengakomodasi perjalanan truk antarprovinsi
untuk meminimalkan dampak pada Kawasan Tengah, khususnya di sepanjang
dan di sekitar King Edward Avenue. Setelah menyelesaikan koridor
antarprovinsi yang baru untuk mengakomodasi truk dengan cara yang aman
dan efisien, Pemerintah kota akan menghapus Rideau Street dan King Edward
Avenue dari sistem rute Kota bagi truk.
3.4.3 Desain Jalan
Desain jalan harus mengekspresikan nilai-nilai umum dan preferensi warga
Kota, termasuk yang terkait dengan keselamatan, mobilitas dan estetika. Sementara
beberapa jalan kota berfungsi sebagai rute pemandangan, parkways, atau mainstreets
kota atau desa, yang lain melewati Greenbelt atau kabupaten yang dilestarikan. Setiap
38
pengaturan tersebut membutuhkan jalan untuk fungsi yang berbeda, dan untuk alasan
ini setiap jalan harus peka terhadap konteks lingkungan.
Karena jalan harus mencerminkan konteks perkotaan atau pedesaan mereka,
City telah menghasilkan pedoman desain untuk jalan arteri perkotaan dan pedesaan,
dan untuk kolektor dan jalan kolektor utama. Pedoman ini menyeimbangkan
kebutuhan untuk jalan untuk melayani sebagai ruang publik, untuk menyediakan
akses ke tujuan yang aksesibilitas tinggi, dan untuk memungkinkan pergerakan
layanan, utilitas dan orang-orang dengan berbagai moda transportasi. Pemerinttah
juga telah mengatur bagaimana meletakkan lampu penerangan jalan pada setiap
fungsi dan kelas ruas jalan tersebut.
Gambar 3.6
Diagram Kecelakaan dan Penyebab Kematian
Pada Gambar 3.6 terlihat bahwa kendaraan pribadi menjadi penyumbang
kecelakaan tertinggi dari semua komponen lalu lintas serta dari semua kasus
kematian, angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas adalah yang tertinggi
dibanding penyebab lainnya. Pada tahun 2007, tabrakan di Ottawa menyebabkan 40
kematian dan sekitar 4.200 cedera, dengan hampir 12.200 tabrakan mengakibatkan
kerusakan properti saja. Biaya sosial total estimasi tabrakan ini adalah 1 miliar USD
sesuai dengan Departemen Perhubungan Ontario model "kesediaan membayar".
Tingkat tabrakan keseluruhan di Ottawa tidak berubah 1997-2007, pada 32 tabrakan
per 1.000 kendaraan yang terdaftar.
Ahli keselamatan jalan setuju bahwa kebanyakan tabrakan adalah merupakan
suatu kecelakaan, dan dapat dicegah dimana pada kenyataannya, lebih dari 80% dari
tabrakan setidaknya sebagian diakibatkan oleh kesalahan manusia. Tujuan kota
Ottawa untuk keselamatan di jalan sama dengan tujuan nasional yang ditetapkan oleh
Transport Canada, adalah pengurangan 30% dalam jumlah korban jiwa atau cedera
serius akibat tabrakan untuk tahun 2008 sampai 2010, dibandingkan dengan 1998-
2002.
3.4.5 Optimisasi Koridor Jalan
Dalam sistem manajemen transportasi (TSM) prinsip-prinsip yang dibahas
diharapkan untuk mengambil pendekatan terpadu untuk mengoptimalkan operasi jalan
arteri. Sementara upaya optimasi terutama berusaha untuk menghilangkan hambatan
yang menciptakan tundaan dan ketidakselamatan bagi pengguna jalan, dengan
membahas beberapa mode (misalnya pejalan kaki, pengendara sepeda, kendaraan
angkutan, truk dan mobil), beberapa tujuan (misalnya keamanan, delay, emisi,
40
estetika, kemudahan maintenance), dan berbagai dimensi dari koridor itu sendiri
(misalnya bersinyal dan simpang tidak bersinyal, menghubungkan link, jalan masuk,
signage dan tanda-tanda). Langkah-langkah optimasi koridor jalan oleh pemerintah
kota Ottawa meliputi:
Tanda-tanda jalan, marka dan peraturan
Lalu Lintas koordinasi dan perkembangan sinyal
Modifikasi minor jalan termasuk jalur aksesori di persimpangan
Relokasi, konsolidasi atau penghapusan jalan masuk untuk mengurangi
konflik antara kendaraan bermotor, pejalan kaki dan pengendara sepeda
Penciptaan, modifikasi atau penghapusan taksi , pemuatan zona dan parkir on-
street
Pemantauan video operasi jalan
sistem informasi wisatawan termasuk tanda-tanda pesan variabel atau
komunikasi nirkabel
Sebagaimana dibahas, keselamatan publik adalah yang terpenting, dan layanan untuk
mode non-mobil mungkin lebih diutamakan dalam koridor prioritas angkutan umum,
rute bersepeda yang ditetapkan, dan lingkungan pejalan kaki.
3.4.6 Ridesharing
Lebih baik bagi dua orang atau lebih untuk berbagi tumpangan daripada bagi
setiap orang untuk mengemudi sendirian. Namun, pergeseran demografis dan
kekayaan pribadi yang berkembang telah menyebabkan tingkat hunian otomotif
Amerika Utara menurun, dan di Ottawa rata-rata di jam puncak pagi telah menurun
dari 1,26 orang per kendaraan pada 1986 menjadi 1,23 pada tahun 2005.
Tujuan ini rencana itu mempertahankan tingkat hunian mobil saat ini adalah
salah satu yang ambisius. Di pusat kota dan daerah lainnya Ottawa yang menikmati
layanan angkutan umum berkualitas tinggi, ridesharing tidak mungkin untuk bersaing
dengan baik dengan angkutan karena tidak menawarkan carpoolers kebebasan dalam
jadwal. Adalah lebih baik untuk komuter ini untuk carpool daripada mengendarai
sendiri, dan upaya Kota untuk meningkatkan dan mempromosikan ridesharing harus
fokus pada menarik mereka.
Usaha serius pemerintah kota Ottawa dalam mendukung rideshare ini adalah
salah satunya dengan menerapkan TDM. Sejumlah langkah-langkah yang efektif
dapat mendorong ridesharing akan disampaikan melalui program TDM Kota Ottawa.
41
Gambar 3.7
Rambu Untuk Lajur Khusus Rideshare
Carpool banyak mendorong ridesharing dengan membiarkan komuter
pedesaan jarak jauh bertemu dan memarkir kendaraan mereka. Kota mengoperasikan
salah satu parkir carpool banyak di Carp Jalan selatan dari Jalan Raya 417, dan
Departemen Perhubungan Ontario memiliki beberapa di daerah:
Dua sepanjang Highway 416 di Bankfield Road dan Rideau River Road
(Ottawa Road 19)
Dua sepanjang Highway 7 di Cemetary Road (dekat Carleton Place) dan
Dwyer Hill Road (Jalan Ottawa 3)
Jalan Raya 417 di Panmure Road dan di Ottawa Jalan 5 (dekat Limoges)
Gambar 3.7 tersebut menunjukan salah satu jalur khusus untuk kendaraan
dengan penumpang 2 orang atau lebih. Tidak jauh berbeda dengan sistem 3 in 1 di
Jakarta yang membuka lajur khusus carpool untuk beberapa jam puncak saja sebagai
bagian dari manajemen lalu lintas dalam pengendalian tingkat penggunaan kendaraan
pribadi.
Jalur carpool terbuka untuk kendaraan dengan jumlah minimum penghuni
(biasanya dua atau tiga), bus dan taksi biasanya. Mereka mungkin memiliki jam
42
operasi yang terbatas, dan terbuka untuk semua lalu lintas pada waktu lain. Potensi
tantangan dengan jalur carpool termasuk respon publik yang negatif karena
perencanaan yang buruk atau desain, dan kebutuhan untuk penegakan hukum yang
efektif melalui kepolisian dan pendidikan publik. Jalur carpool juga menghalangi
penggunaan langkah-langkah prioritas angkutan umum yang menawarkan
eksklusivitas untuk bus.
3.4.7 Parkir
Parkir adalah alat strategis untuk pembangunan kota. Dengan secara efektif
mengelola pasokan dan harga, pemerintah dapat mempengaruhi bagaimana orang
memilih untuk bepergian dan mempromosikan pergeseran perilaku dari mengemudi,
penggunaan angkutan umum dan alternatif lain untuk penggunaan mobil. Dengan
membimbing lokasi yang sesuai dan desain parkir di perkembangan Kota Ottawa juga
dapat mendukung terciptanya masyarakat yang lebih kompak.
Gambar 3.8
Grafik Jumlah Kendaraan Parkir di Kanada
43
Gambar 3.9
Grafik Pendapatan Dari Parkir di Kanada
Melihat pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9 tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemerintah kota Ottawa telah berhasil untuk menekan tingkat hunian atau penggunaan
lahan parkir pada kota tersebut dibandingkan dengan kota lain di Kanada, hal itu tidak
lepas dari pemberlakuan tarif parkir tinggi serta bersifat progressif terlihat dari jumlah
pendapatan kota yang menempati peringkat kedua tertinggi di Kanada.
Mengingat pertimbangan-pertimbangan ini, tujuan parkir strategis Kota
adalah:
Untuk menyediakan tempat parkir jangka pendek yang mendukung kebutuhan
bisnis lokal, warga, lembaga dan tujuan wisata
Untuk membatasi pasokan parkir jangka panjang dengan cara yang
menyeimbangkan tujuan angkutan penumpang dengan kebutuhan pengguna
mobil
Untuk mendukung intensifikasi dan meminimalkan jumlah lahan yang
dikhususkan untuk parkir melalui langkah-langkah seperti struktur parkir dan
pengaturan untuk berbagi parkir antara penggunaan lahan
3.5 Angkutan Umum di Ottawa
Sistem angkutan umum dioperasikan oleh OC Transpo, sebagai representatif
dari departemen kota Kota Ottawa. Sebuah sistem layanan terpadu tersedia terdiri
atas: bus reguler yang bepergian pada rute tetap dalam lalu lintas campuran, khas dari
sebagian besar sistem angkutan umum perkotaan, bus rapid transit (BRT) - sebuah
layanan bus frekuensi tinggi yang beroperasi pada Transitway - sebuah jaringan jalur
bus besar yang dipisahkan dalam hak mereka sendiri dari jalan umum dan memiliki
stasiun dengan fasilitas ride and park lebih lanjut didukung oleh jalan milik jalur bus
dan prioritas kontrol sinyal lalu lintas, sebuah Light Rail Transit (LRT) sistem yang
dikenal sebagai O-Train yang beroperasi di salah satu rute utara-selatan sebagai
proyek percontohan sepanjang 8 KM, dan layanan bus dari pintu ke pintu untuk cacat
yang dikenal sebagai ParaTranspo. OC Transpo dan Socit de transport de Quebec
keduanya berbasis l'Outaouais (STO) mengoperasikan layanan bus antara Ottawa dan
44
Gatineau.Ottawa telah menyetujui 12,5 km (7,8 mil) Light Rail Transit (LRT), disebut
Jalur Konfederasi, yang mencakup 2,5 km (1,6 mil) terowongan melalui pusat kota
yang memiliki tiga stasiun kereta bawah tanah. Konstruksi dimulai pada tahun 2013,
dengan operasi dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2018.
Ottawa memiliki salah satu sistem BRT paling sukses di Amerika Utara
dengan 26 kilometer busway eksklusif, dan panjang sistem seluruhnya lebih dari 60
kilometer. Hingga 200 bus gandeng beroperasi per jam pada sistem dan melayani
kapasitas tinggi kira-kira 10.000 penumpang per jam per tujuan. Sistem ini sekarang
melayani 200.000 penumpang setiap hari dengan jumlah total setiap tahunnya lebih
dari 85 juta perjalanan penumpang. Sistem ini terintegrasi dengan baik dengan
infrastruktur transportasi termasuk stasiun kereta, lahan parkir dan kendaraan, serta
sepeda. Sistem ini juga memberikan contoh-contoh bagus dari misalnya prioritisasi
sinyal lalu lintas dan melewati kemacetan untuk bus-bus. (Leech, C., personal
communication, OC Transpo, Ottawa, 2002)
Sistem wawasan Ottawa dikembangkan pada saat dimana banyak kota-kota
lain mencari solusi angkutan massal berbasis kereta yang jauh lebih mahal, dan dalam
kombinasi dengan kebijakan- kebijakan pembangunan guna lahan yang ramah
angkutan. Memasuki tahun 1980-an dengan peningkatan populasi, pelaku dunia kerja
dan angkutan metropolitan yang diantisipasi, agen-agen operasional angkutan OC
Transpo bekerja keras untuk meningkatkan efisiensi dan penggunaan sistem bus yang
ada di daerah itu.
OC Transpo memperhitungkan bahwa daerah akan paling baik dilayani oleh
strategi pembangunan angkutan cepat luar-dalam. Segmen daerah pusat kota
merupakan yang paling sulit dibangun, dan oleh karena itu ditunda untuk konstruksi
yang lebih murah pada koridor yang langsung menuju ke pusat kota.
Rasio keuntungan/biaya jangka pendek adalah jauh lebih tinggi bagi segmen-
segmen luar yang relatif tidak mahal daripada hubungan CBD (Central Business
District, red.) yang lebih banyak menelan biaya. Jadi, perkiraan penggunaan angkutan
masa depan memberikan indikasi bahwa pembangunan terowongan yang lebih
banyak menelan biaya atau fasilitas lain di pusat kota yang tingkatnya terpisah dapat
ditangguhkan dengan aman sampai 20 - 25 tahun mendatang (Shen et. al., 1998).
Di Ottawa, pelayanan angkutan umum yang dioperasikan oleh OC Transpo
Ontario, Kanada, memiliki dua sistem angkutan cepat: Transitway, jaringan bus rapid
45
Gambar 3.9
Transitway OC Transpo
Bus yang berjalan di Transitway dapat menyeberangi jarak yang sangat jauh
(terutama di luar wilayah pusat kota) tanpa berhenti untuk lampu lalu lintas tunggal.
Sebagian besar bagian dari Transitway memiliki batas kecepatan 70-90 km / jam (43-
56 mph) antar stasiun, dan 50 km / h (31 mph) di daerah stasiun. Pada bulan Juni
2006, Kota Ottawa merilis sebuah paket layanan 2009 untuk O-Train, Transitway dan
46
rute bus baru. (Rencana ini dibatalkan tak lama setelah pemilihan kota 2006.). Di
sebelah timur, Transitway Southeastern diperpanjang ke Hawthorne, dan Timur ke
Blackburn Hamlet dan seterusnya. Di sebelah utara, direncanakan ada berhenti di
Kompleks Les Terrasses. Hal ini juga mencari kemungkinan Transitway bus di lokasi
pusat kota lain, dan dari timur di Queensway dari Kirkwood sampai ke Eagleson.
Gambar 3.9
Kemacetan Transitway Pada Lajur tidak Prioritas
Masalah lalu lintas Central Transitway yaitu Bagian pusat dari Transitway,
Transitway Tengah, terdiri dari satu jalur baris tunggal di Albert dan Slater Streets
(satu arah jalan-jalan umum di seberang timur dan arah barat). Kemacetan lalu lintas
di sini, di mana bus berbaur dengan kendaraan pribadi, kadang-kadang menyebabkan
penundaan layanan dan dipandang oleh sebagian orang sebagai kelemahan utama
dalam sistem Transitway. Komite angkutan umum telah merencanakan untuk
mengurangi jumlah bus yang bepergian di jalan-jalan Albert dan Slater sebesar 30%
47
Gambar 3.10
Stasiun Untuk BRT
Semua bus OC Transpo sekarang berlantai rendah, dengan tujuan untuk
meningkatkan akses ke layanan oleh orang tua dan penyandang cacat, dan untuk
mempercepat laju oleh penumpang lain, sebagian besar merupakan bus gandeng
berkapasitas tinggi. Route 96 dan rute 101 (sebelumnya dikenal sebagai rute 99) telah
menggunakan Invero bus baru lantai rendah sejak September 2005 sejak awal musim
semi 2006. Route 94 dan mengekspresikan 61 dan 77 yang bereksperimen dengan
Alexander Dennis Enviro 500 bus bertingkat tiga.
3.5.2 Light Rail Transit (LRT) O-Train
48
Gambar 3.11
Light Rail Transit O-Train
Sejak tahun 2001, Ottawa telah mengoperasikan sistem angkutan kereta api
ringan yang disebut O-Train sebagai percontohan untuk peluncuran penuh dari
teknologi light rail transit. Percontohan telah dianggap sukses, melebihi target
penumpang secara signifikan, melainkan membawa 10.000 penumpang per hari kerja.
Rute percontohan memanfaatkan mantan track Canadian Pacific Railway berjalan ke
selatan 8 km dari Sungai Ottawa ke Greenboro Station (di mana kompleks
perbelanjaan South Keys terletak), dan melayani Carleton University. Lintasan saat itu
harus diganti, dan kemudian diperpanjang menuju kebarat (tapi kemudian dibatalkan
oleh Dewan Kota). Itu akan berisi dua trek paralel, dan akan listrik. Pengoperasian
penuh telah dimulai pada 2009-2010 dengan total panjang 27 km. Namun, rencana
angkutan yang baru oleh Dewan terpilih untuk ekstensi ke South Riverside dan
dengan kemungkinan perpanjangan ke pusat kota (melalui terowongan), Blair, South
Cumberland dan bagian dari ujung barat kota.
Gambar 3.12
Rute Light Rail Transit O-Train
49
Rute ekstensi dipilih untuk area layanan pertumbuhan kota di masa depan
(meskipun beberapa Merasa bahwa akan lebih baik untuk fokus pada bidang masalah
saat ini). Sebagai bagian dari ekstensi, layanan akan juga diarahkan langsung ke pusat
kota inti di ujung utara. Kereta akan berjalan di jalan-jalan pusat kota yang sekarang
dikhususkan untuk koridor rapid transit, di jalur khusus. Akan ada pengurangan
jumlah bus yang melewati pusat kota inti untuk mengakomodasi jalur kereta api.
Analisa dampak lingkungan resmi sedang berlangsung untuk memeriksa menyediakan
baris kedua untuk layanan timur-barat. Meskipun gagasan adalah untuk meningkatkan
masalah kapasitas Ottawa untuk transportasi timur-barat, banyak yang percaya bahwa
rute yang memiliki okupansi tinggi akan tidak mengatasi masalah ini dengan
sukses.The O-Train memanfaatkan Bombardier "Talent" Diesel, dirancang dan
diproduksi oleh Bombardier di Jerman.
Gambar 3.13
Visi Transportasi Ottawa dan Elemennya
Khususnya di daerah pedesaan, jalan akan memainkan peran yang seimbang antara
penyedia mobilitas dan aset masyarakat.
Elemen 4: Melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat
a. Memberikan prioritas untuk keselamatan dan keamanan saat merencanakan,
merancang dan mengoperasikan sistem transportasi
b. Mempromosikan keamanan untuk berjalan, bersepeda dan mengemudi melalui
pendidikan, teknik dan penegakan hukum
c. Mendukung kehidupan aktif dengan mempromosikan berjalan kaki, bersepeda
dan angkutan umum untuk perjalanan sehari-hari.
d. Meminimalkan dampak dari truk dan mobil lalu lintas di masyarakat
e. Meminimalkan polusi udara dari sumber transportasi
Orang-orang dari Ottawa akan menerima fasilitas yang baik dalam trotoar,
jalan dan fasilitas angkutan umum yang direncanakan, dibangun dan dipelihara untuk
standar yang aman, dan untuk menyediakan pengguna dengan keamanan pribadi.
Pilihan transportasi yang dapat meningkatkan kesehatan, seperti berjalan dan
bersepeda, akan didorong. Kota ini juga akan mendidik masyarakat tentang berjalan,
bersepeda dan perilaku yang aman dalam mengemudi untuk melindungi mereka
sendiri. Daerah pemukiman juga akan terlindung dari dampak yang tidak diinginkan
dari aktivitas transportasi - kemacetan, kebisingan, polusi dan perilaku pengemudi
yang buruk. Orang ingin udara bersih untuk bernafas, dan kontribusi sektor
transportasi terhadap pencemaran udara akan diminimalkan.
Elemen 5: Melindungi Prinsip-prinsip lingkungan
a. Meminimalkan kebutuhan untuk infrastruktur baru
b. Minimalkan penggunaan energi transportasi, emisi gas rumah kaca dan dampak
lain pada udara, air dan tanah
c. Maksimalkan penghijauan dalam hal transportasi jalan
Karena sistem transportasi mempengaruhi alam dalam banyak hal, kesadaran
akan masalah lingkungan akan berlaku di seluruh perencanaan, desain, konstruksi dan
operasi. Sedangkan cara yang paling efektif untuk meminimalkan dampak lingkungan
sistem transportasi adalah untuk mengurangi ruang lingkup dan skala sistem itu,
aktivitas transportasi yang tidak mengambil tempat akan dikelola dari perspektif
lingkungan. Pohon dan bentuk lain dari vegetasi lingkungan akan memainkan peran
penting, memberikan keteduhan dan perlindungan bagi pengguna, dan meningkatkan
estetika dan kualitas udara.
53
Pembuatan Infrastruktur untuk Prioritas yang makin mendesak. Kota ini dapat
meningkatkan keseimbangan kompetitif antara angkutan umum dan penggunaan
mobil dengan menempatkan prioritas yang lebih tinggi pada penyediaan infrastruktur
yang meningkatkan layanan angkutan umum, terhadap infrastruktur yang
meningkatkan layanan bagi pengguna mobil. Ini bukan hanya masalah rapid transit
dibandingkan jalan-pada kenyataannya, proyek jalan dapat mendukung angkutan
dengan mengutamakan kendaraan angkutan umum atau sebaliknya meningkatkan
kecepatan dan kehandalan operasi angkutan. Pentahapan infrastruktur baru juga dapat
mempengaruhi pola perjalanan warga dalam perkembangan baru, dan infrastruktur
apa saja yang diperlukan untuk menyediakan layanan angkutan umum berkualitas
tinggi ke daerah-daerah tersebut harus menjadi prioritas tinggi.Adapun kebijakan kota
ini adalah :
1. Bermitra dengan pengusaha, lembaga pendidikan dan kelompok masyarakat
untuk menerapkan langkah-langkah yang mendorong penggunaan angkutan
umum melalui pendidikan, promosi dan insentif.
2. Mendesak pemerintah federal untuk mencari pusat-pusat kerja yang berdekatan
dengan stasiun angkutan cepat.
3. Mendesak pemerintah lain untuk mengatasi ketidakseimbangan subsidi publik
tidak adil untuk perjalanan mobil dan menyediakan lapangan yang lebih untuk
perjalanan dengan angkutan umum.
4. Terus meningkatkan integrasi angkutan umum dengan moda perjalanan lainnya,
membuat layanan angkutan umum dan fasilitas lebih mudah diakses oleh pejalan
kaki, pengendara sepeda, mobil pengemudi dan penumpang, dan pelancong
antarkota.
5. Berikan prioritas untuk peningkatan layanan angkutan umum ketika menetapkan
prioritas untuk semua proyek infrastruktur, dan terutama bagi mereka yang
melayani masyarakat berkembang.
pendek, dan prioritas sinyal lalu lintas. Jaringan rapid transit diidentifikasi pada
Lampiran. Jaringan ini akan dilaksanakan selama dua dekade mendatang. Lampiran
mengidentifikasi proyek-proyek infrastruktur angkutan cepat yang akan dibutuhkan.
Peta pada lampiran menunjukkan jaringan angkutan umum utama cepat dan
menunjukkan konseptual koridor angkutan antarprovinsi.
4.1 Kesimpulan
Ottawayangmerupakansalahsatukotayangpalingramahlingkungan
diDunia,terlepasdaripengembangansistemtransportasiyangmasihadakekurangan
dibeberapahaltetapisecaramenyeluruhsemuamodatransportasidiOttawalayak
untuk digunakan dengan indikator kenyamanan, waktu perjalanan, keamanan,
kesehatansertaramahlingkungandanberkelanjutan.
65
Hal tersebut tidak lepas dari peran pemerintah dalam terus melaksanakan
gagasangagasan secara konkrit dan berkesinambungan dengan mengacu pada
masterplantransportasiOttawasampaitahun2031terutamadalammeningkatkandan
menyempurnakan koridor angkutan umum, mengusahakan jalur prioritas kepada
seluruh moda angkutan umum, mencetuskan sistem rideshare untuk mengurangi
tingkat penggunaan kendaraan pribadi per individu dan mengutamakan
pengembangan jaluruntukbersepedadanpejalankakisehinggaterhubungdengan
koridorkoridorangkutanumumbaikituBRTdanLRTsehinggadiharapkansemua
terkoneksidanterintegrasisecarasempurnadanmenyeluruh.
ProyekpercontohanLRTsepanjang8KMjugadianggapberhasildanuntuk
selanjutnya akan terus dilaksanakan perpanjangan rute jangkauan dari sistem
transportasiinidenganharapanmasyarakatmemilikiberagampilihanmodadengan
tingkat pelayanan yang baik, termasuk penggunaan kendaraan pribadi tetap
diakomodasidenganbaikterlihatdariadanyarencanapelebaranpelebaranjalanbaru
sertapembukaanjalanbarupadadaerahdaerahdengankapasitasjalanyangsudah
terlewatidenganharapanseiringdenganpenyempurnaantatanansistemtransportasi
umum, masyarakat yang masih ketergantungan dengan kendaraan pribadi dapat
beralih tentu dengan sosialisasi dan berbagai eventevent yang menggugah hasrat
masyarakatuntukmendukunglangkahpemerintahsetempat.
DalamhaltatagunalahanpemerintahOttawamembuatsuatutatananwilayah
mixed use untuk mengurangi jarak perjalanan masyarakat menuju ke pusat
perbelanjaan, sekolah, ataupun berbagai tujuan perjalanan dalam kaitannya
mengurangi beban pusat kota Ottawa serta mengurangi pengeluaran masyarakat
dalambidangtransportasiakibatjarakperjalananyangjauh.
Berbagai kebijakan transportasi telah dilaksanakan di Ottawa termasuk
penerapantarifparkiryangmahal,pembukaanlahanparkirsepedayangbaikbaikitu
onstreetataupunoffstreet,pemberianrewardkepadamasyarakatyangberperanaktif
dalammembantukeberhasilanprogrampemerintahbaikdalamhalrideshare,ataupun
hal lain yang rutin diselenggarakan oleh pemerintah setempat untuk memberikan
stimulusbagimasyarakatdalammeningkatkankeberhasilanprogramini.
66
KottaOttawasaatinimenitikberatkanpadapeningkatansistemtransportasi
ramah lingkungan dan sehat dengan terus meningkatkan infrastruktur penunjang
moda transportasi ini sehingga dampak dari emisi gas kendaraan dapat
diminimalkansertapenggunaanenergijugaberkurangdanotomatisakanberdampak
padakesehatanmasyarakatsehinggaOttawatetapmenjadisalahsatukotaterbersih,
ramah lingkungan, dan dengan sempurnanya dan terkoneksinya sistem angkutan
masalataukendaraanumumakanmenjadikanottawamencapaitargetlainnyayaitu
menjadiOttawaTransitCity.
4.2 Rekomendasi Bagi Kota Denpasar
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk kota Denpasar dengan melihat
keberhasilan sistem transportasi Kota Ottawa antara lain :
1. Merancang dan melaksanakan rancangan tatanan transportasi kota hingga dua
puluh tahun kedepan dengan mengedepankan layanan angkutan umum sebagai
titik berat pengembangan sistem transportasi dalam kota maupun menuju ke
luar kota dengan tetap meningkatkan kualitas infrastruktur jalan untuk secara
perlahan seiring dengan berkembangnya angkutan umum yang mampu
memberikan sesuatu yang lebih dibandingkan penggunaan kendaraan pribadi
masyarakat diharapkan akan beralih menggunakan kendaraan umum tentunya
juga dengan fasilitas-fasilitas penunjang, keterjaminan koneksi antar moda
(perpindahan moda transportasi) sehingga transportasi umum akan menjadi
moda unggulan untuk perjalanan masyarakat.
2. Sama halnya dengan Ottawa yang bersama Gatineau dan Quebec membentuk
National Capital Region, Denpasar dengan Badung, Gianyar, dan Tabanan juga
membentuk SARBAGITA yang mana SARBAGITA ini nantinya harus
terkoneksi secara nyata dan multi moda dan bersama-sama membangun suatu
kawasan yang terintegrasi dan mampu untuk melayani perjalanan di wilayah
tersebut dengan memberikan banyak alternatif pilihan moda yang
berkesinambungan dengan tingkat pelayanan yang baik dan angkutan umum,
sepeda, serta berjalan kaki menjadi prioritas tanpa mengesampingkan angkutan
kendaraan pribadi sehingga masyarakat akan memiliki pilihan tergantung dari
tujuan perjalanan yang dilakukan.
67
3. Penegakan hukum atau law enforcement disertai dengan sistem reward dan
punishment yang tegas, dan jelas dalam kaitannya untuk penegakan hukum atas
pelanggaran pengguna atau masyarakat transportasi akan kebijakan dalam
manajemen lalu lintas yang diberlakukan pada Kota Denpasar. Dengan tegasnya
sistem penegakan hukum, masyarakat akan mendafat efek jera dari
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan baik itu berupa denda ataupun
hukuman lain tetap dengan mengedepankan prinsip keterbukaan informasi
terhadap publik mengenai suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Pemberian penghargaan baik itu berupa uang ataupun hal lainnya akan menjadi
stimulus yang baik bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam keberhasilan
sistem transportasi yang direncanakan.
4. Mulai untuk memikirkan kelayakan lingkungan hidup sebagai kota yang padat
penduduk agar indek kelayakan tinggal di Kota Denpasar meningkat seiring
dengan makin banyaknya populasi yang menempati kota denpasar salah satunya
dengan memulai tatanan transportasi ramah lingkungan. Berjalan dan Bersepeda
harus diakomodasi lebih serius dan terkoneksi dengan moda transportasi
lanjutan yang menjamin bahwa pengendara sepeda dan pejalan kaki mampu
menuju kemanapun yang mereka inginkan. Infrastruktur khusus seperti
pedestrian dengan ruang terbuka hijau yang tinggi serta memiliki lebar yang
memadai, aman, dan terbebas dari gangguan berupa pedagang maupun baliho
komersil dan lain sebagainya sehingga kenyamanan dengan berjalan akan
meningkat serta mengurangi polusi dari emisi gas buang kendaraan. Untuk
bersepeda pemerintah kota harusnya berkordinasi dengan instansi terkait di
tingkat kota, provinsi maupun negara dalam pembuatan lajur khusus sepeda
dan membuka koridor bersepeda yang layak dan nyaman dengan infrastruktur
penunjang seperti parkir sepeda dan lain sebagainya terjamin keberadaannya.
Bersepeda dan berjalan nantinya harus menjadi menarik dan bukan hanya
sebagai penggembira pada event car free day tetapi menjadi pilihan menuju
tujuan perjalanan sebagai bagian dari rangkaian perjalanan transportasi jarak
pendek maupun menengah dan untuk bepegian jauh bisa disambung dengan
moda transportasi lainnya.
5. Kebijakan manajemen lalu lintas yang tepat dilaksanakan mengacu pada kondisi
lalu lintas setempat dan bukan hanya mengikuti kebijakan yang berhasil dikota
68
lain. Hal ini berkaitan dengan membuat masyarakat tidak merasakan tekanan
dalam bertransportasi malah masyarakan dapat merasakan manfaat dari
kebijakan yang dibuat, seperti 3 in 1, sistem plat nomer, jalur prioritas
kendaraan umumpengaturan sistem tata guna lahan, pelarangan parking on
street pada daerah-daerah tertentu serta bekerja sama dengan instansi,
perkantoran,sekolah, perguruan tinggi yang memiliki tarikan perjalanan tinggi
untuk memiliki carpool atau sistem rideshare, tarif parkir tinggi dan lain
sebagainya harus dilakukan secara perlahan sehingga tidak malah membebani
masyarakat, mengurangi pergerakan yang mana akan mengurangi produktivitas
masyarakat setempat dengan aksesibilitas yang buruk. Pada intinya pemerintah
melarang sesuatu diikuti dengan memberikan jalan yang benar sehingga dengan
berlakunya kebijakan tersebut masyarakat tetap mampu beraktivitas secara
normal.
DAFTAR PUSTAKA
Black, J.A., (1981) Urban Transport Planning: Theory and Practise. London,Cromm
Helm.
69
Barry Wellar .2010. Further Analysis of HOV Lane and Sustainable Transport
Failures in Ontario: Ottawa Case Study http://www.transport
action.ca/dc/Wellar_FurtherAnalysisOntario.pdf. Professor Emeritus, University
of Ottawa.Ottawa diakses pada tanggal 19 Januari 2013.
Lloyd Wright (Institut for Transportation and Development Policy) dan Karl
Fjellstrom (GTZ). 2010. Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi
Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang. Deutsche Gesellschaftfr
Technische Zusammenarbeit (GTZ). Eschborn.
ottawarickshaws.(2013). ottawas-problem-with-road-congestion-part-1-of-2.
http://ottawarickshaws.ca/ottawas-problem-with-road-congestion-part-1-of-2/.
diakses pada tanggal 19 Januari 2013.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua. Penerbit
ITB, Bandung.