Вы находитесь на странице: 1из 5

Pautan, Pindah Silang, dan Gagal Berpisah pada Kromosom

Author - panji tok Date - 6:50:00 AM genetika


Advertisement

Pautan, pindah silang, dan gagal berpisah merupakan peristiwa yang terjadi ketika sel-sel
mengalami pembelahan meiosis (pembelahan sel untuk menghasilkan gamet) untuk
menghasilkan gamet. Pautan dan pindah silang umum terjadi pada pembelahan meiosis.
Sedangkan gagal berpisah merupakan kejadian langka yang dapat mengakibatkan kelainan
pada gamet yang dihasilkan.

Penjelasan untuk masing-masing peristiwa adalah sebagai berikut.

Pautan

Gen-gen yang terletak pada lokus (tempat) yang berdekatan pada kromosom yang sama akan
tetap bersama saat diturunkan kepada keturunannya. Sebagai contoh adalah gen untuk warna
merah buah apel dan gen untuk daun berbulu. Kedua gen tersebut terletak berdekatan pada
kromosom yang sama, akibatnya kedua sifat tersebut tidak akan terpisahkan dalam
pembentukan gamet sehingga akan diturunkan bersama-sama pada keturunan berikutnya.

Apabila gen-gen tersebut letaknya berjauhan, semakin kecil kemungkinan terjadinya pautan
karena adanya peristiwa pindah silang yang akan dijelaskan nanti.

Pada proses miosis, kromosom yang telah mengganda akan ditarik menuju kutup yang
berlawanan. Apabila kedua gen terletak dalam kromosom yang sama dan berdekatan, maka
kedua gen tersebut akan ditarik menuju kutup yang sama.
Perhatikanlah bagan di bawah ini.

Gen G dan L terletak pada kromosom yang sama dan letaknya berdekatan, begitu pula
dengan gen g dan l. Sehingga gen G dan L tidak akan terpisah ketika terjadi meiosis,
demikian juga yang terjadi pada gen g dan l.

Pindah Silang

Pindah silang merupakan peristiwa saling bertukarnya lengan kromosom homolog (memiliki
bentuk dan ukuran sama) saat profase meiosis I karena letaknya yang sangat berdekatan. Saat
profase meiosis I, kromosom homolog yang masing-masingnya telah mengganda akan saling
menempel dan membentuk tetrad. Tetrad adalah keadaan dimana kromosom homolog yang
telah mengganda saling menempel pada bagian sentromer sehingga nampak seperti empat
kromosom yang bersatu.
Saat terbentuk tetrad ini, lengan-lengan kromosom akan terletak berhimpitan sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran lengan antar kromosom homolog. Pertukaran yang
terjadi antar kromosom dapat mengakibatkan munculnya variasi yang berbeda pada gamet
yang dihasilkan. Peristiwa pindah silang inilah yang menyebabkan pasangan suami istri tidak
memiliki empat anak dengan wajah yang sama, masing-masing memiliki wajah yang berbeda
dan khas.
Perhatikanlah bagan di bawah ini.

Kromosom homolog membentuk persilangan lengan sehingga dapat saling bertukar lengan.
Kromosom awal yang berisi gen G dan L akan bertukar lengan dengan kromosom
homolognya yang berisi gen g dan l. Hal ini menyebabkan munculnya kromosom
rekombinan yang berisi gen G dan l, serta g dan L. Titik persilangan antar dua kromosom
tersebut dinamakan dengan kiasma.

Gagal Berpisah

Saya ulangi lagi, pada pembelahan meiosis, kromosom yang telah mengganda akan ditarik
menuju kutup yang berlawanan. Kromosom tersebut ditarik oleh benang spindel yang
menempel pada bagian sentromer. Normalnya, kromosom akan terpisah secara merata ketika
ditarik menuju kutup yang berlawanan. Satu kopian kromosom akan ditarik ke arah tertentu
dan kopian yang lain akan ditarik ke arah yang berlawanan. Namun kadang kala ada kejadian
dimana benang spindel tidak mampu menarik kromosom sehingga kromosom yang telah
mengganda tertarik semua ke salah satu kutup. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
penambahan atau pengurangan kromosom pada gamet yang terbentuk.

Apabila peristiwa gagal berpisah ini hanya terjadi pada satu atau sedikit kromosom saja, akan
menghasilkan kelainan yang disebut aneuploidi, yaitu penambahan atau pengurangan jumlah
kromosom. Gamet manusia yang normalnya berjumlah 23 dapat bertambah menjadi 24, dan
bisa berkurang hanya 22 pada gamet lainnya.

Namun apabila peristiwa ini erjadi pada seluruh set kromosom, akan menghasilkan kelainan
yang disebut euploid, yaitu penambahan set kromosom. Gamet yang terbentuk dapat
memiliki 46 kromosom karena semua kromosom yang telah mengganda tidak berpisah.
Pembahasan tentang aneuploidi dan euploidi akan saya jelaskan lebih lanjut dalam artikel
tentang mutasi.
Perhatikanlah bagan di bawah ini, untuk gambaran tentang gagal berpisah.

Peristiwa gagal berpisah dapat menghasilkan keadaan yang menguntungkan atau merugikan.
Gagal berpisah pada kromosom nomor 21 pada manusia dapat menyebabkan kelainan
sindrom down, yaitu keterbelakangan mental yang dicirikan dengan wajah yang khas. Gagal
berpisah dimanfaatkan dalam dunia pertanian untuk menghasilkan buah-buah tanpa biji.
Pada proses pembentukan gamet, petani memberikan zat kimia kolkisin untuk memicu
peristiwa gagal berpisah. Gagal berpisah akan menyebabkan gamet yang terbentuk bersifat
diploid (2n). Apabila gamet diploid ini dikawinkan (disatukan) dengan gamet haploid (1n)
akan menghasilkan keturunan triploid (3n). Individu triploid pada tumbuhan biasanya
memiliki buah besar dan tidak berbiji yang sangat diminati oleh pasar. Buah semangka tanpa
biji merupakan hasil rekayasa dengan kolkisin yang telah banyak beredar dipasaran.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Pindah Silang
Pindah SilangBerangkai (linkage) adalah suatu peristiwa terdapatnya
dua atau lebih gen dalam buah kromosom. Berangkai ada 2 macam yaitu
berangkai sempurna dan berangkai tidak sempurna. Berangkai sempurna
terjadi apabila tidak ada pindah silang antara gen-gen pada satu
kromosom, sedangkan berangkai tidak sempurna terjadi bila ada pindah
silang(crossing over ) antara gen-gen dalam satu kromosom ( Suryo,
2008).Gen-gen yang terangkai pada satu kromosom biasanya letaknya
tidak berdekatansatu dengan lainnya, sehingga gen-gen itu dapat
mengalami perubahan letak yangdisebabkan karena adanya penukaran
segmen dari kromatid-kromatid pada sepasangkromosom homolog.
Peristiwa ini sering disebut dengan pindah silang (crossing over ) (Suryo,
2008).A B Meiosis I A Ba ba b. Sepasang kromosom homolog dalam zigot
Terbentuk 4 kromatid Terjadi pindah silang Terbentuk 4 macam gamet
Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap gametogenesis pada
kebanyakanmakhluk, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Pindah silang terjadi ketikameiosis I (akhir profase I atau awal metaphase
I), yaitu pada saat kromosom telahmengganda menjadi dua kromatid
( Suryo, 2008).
Sister chromatidsNon Sister chromatids A BKiasmaAbbaaBAB (tipe
parental)Ab(tipe rekombinasi)aB(tipe rekombinasi)ab(tipe parental).

Pada waktu kromosom-kromosom hendak memisah (yaitu pada


anaphase I),kromatid-kromatid yang bersilang itu melekat dan putus di
bagian kiasma, kemudiantiap potongan itu melekat pada kromatid
sebelahnya secara timbale balik. Berhubungdengan itu gen-gen yang
terletak di bagian yang pindah itu akan berpindah pulatempatnya ke
kromatid sebelah ( Suryo, 2008).

2.2 Pindah Silang Tunggal


Merupakan pindah silang yang terjadi pada satu tempat. Dengan
terjadinya pindahsilang itu akan terbentuk 4 macam gamet. Dua macam
gamet memiliki gen-gen yangsama dengan gen induk (parental), maka
dinamakan gamet-gamet tipe parental. Duagamet lainnya merupakan
gamet-gamet baru yang terjadi sebagai akibat adanya pindah silang.
Gamet-gamet ini dinamakan gamet tipe rekombinasi. Gamet-gamettipe
parental dibentuk jauh lebih banyak daripada tipe rekombinasi ( Suryo,
2008).2.1.2 Pindah Silang GandaMerupakan pindah silang yang terjadi
pada dua tempat. Jiak pindah silang ganda (double crossing over )
berlangsung di antara dua buah gen yang terangkai, maka pindah silang
ganda itu tidak akan Nampak pada fenotip, sebab gamet-gamet
yangdibentuk hanya dari tepi parental dan tipe rekombinasi akibat pindah
silang tunggal (Suryo, 2008 ).ABAB semua gametab tipe parentalabAB 2
gamet tipe parentalAbaB 2 gamet tipe rekombinasiabAB 2 gamet tipe
parentalAbab 2 gamet tipe rekombinasiaBAbAb semua gametaB tipe
rekombinasiaB Pindah silang terjadi selama profase meiosis I. Ketika
kromosom homolog pertama kali muncul bersama sebagai pasangan
selama profase I, suatu perlengkapan protein yang dinamakan kompleks
sinaptonemal menggabungkan kromosomsehingga terikat kuat satu
dengan yang lain. Pasangan berlangsung secara cermat, penataan yang
homolog satu sama lain gen demi gen. Pindah silang terjadi ketika porsi
homolog duakromatid bukan saudara tempat. Lokasi pertukaran genetik
initampak pada mikroskop cahaya sebagai kiasmata. Pindah silang
denganmengkombinasikan DNA yang diwarisi dari kedua orang tua
menjadi sebuahkromosom tunggal, merupakan sumber genetik yang
penting dalam siklus hidupseksual.4.2.3 Pindah Silang TunggalPeristiwa
pindah silang tunggal terjadi dengan adanya pertukaran segmen 2
strandkromatid yang bukan saudara, membentuk 1 kiasma. Pindah silang
tunggal inimenghasilkan 2 genotip tipe parental dan 2 genotip tipe
rekombinan sehingga nilai pindah silang yang didapatkan adalah 50%.
Pindah silang tunggal misalnya terjadiantara 2 strand kromatid yaitu
strand 2 - , strabd 1 4, strand 1 3, atau strand 2 4.Misalnya pindah
silang yangterjadi antara strand 2 3. Pindah silang ini akanmembentuk
4 genotip, yaitu ABCD, Abcd, abcD, dan abcd. Genotipe ABCD danabcd
merupakan genotip tipe parental sedangkan genotip abcD dan Abcd
merupakangenotip tipe rekombinan. Dengan demikian nilai pindah
silangnya sebesar 50%.Contoh lain yaitu pindah silang yangterjadi antara
stand 1 - 4. Pindah silang iniakan membentuk 4 genotip yaitu ABcd pada
strand 1, ABCD pada strand 2, abcd pada strand 3, dan abCD pada strand
4. Genotip ABCD pada strand 2 dan abcd padastrand 3 merupakan
genotip tipe parental, sedangkan genotip Abcd pada strand 1 danabCD
pada strand 4 merupakan genotip rekombinan. Dengan demikian nilai
pindasilangnya sebesar 50%.4.2.4 Pindah Silang GandaPeristiwa pindah
silang ganda terjadi dengan adanya pertukaran segmen antara 2kromatid
atau lebih dan membentuk lebih dari 1 kiasma. Pindah silang ganda
inimenghasilkan 2 genotip tipe rekombinan, 3 genotip tipe rekombinan,
atau 4 genotiptipe rekombinan sehingga nilai pindah silang yang
didapatkan bisa sebesar 50%, 75%atau 100%.

DAFTAR PUSTAKA

Kimball, J.W.1963. Biologi , Jakarta :Erlangga.


Tim Dosen, Penuntun Praktikum Genetika, Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah
Iain Raden Intan Lampung .
Wahito Nugroho Heru Santoso,2009 Memahami Genetika dengan mudah
Surabaya :Nuha Offest

Вам также может понравиться