Вы находитесь на странице: 1из 10

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

SEJARAH FOTOSINTESIS

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Mona Puti Adela (D1A015003)


2. Jumiyatun (D1A015004)
3. Meli Megawati (D1A015015)
4. Dedi Tri Setiawan (D1A015020)

Dosen Pengampu:

1. Prof. Dr. Ir. Mapegau M.S


2. Ir. Dede Martino M.P

PRODI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKUTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmat,
hidayah dan karunia-Nya Makalah dengan judul sejarah fotosintesis dapat
terselesaikan. Yang diharapkan dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan
terutama dalam kalangan mahasiswa.

Dengan selesainya makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya


sehingga makalah ini selesai.
2. Bapak Prof. Dr. Ir Mapegau M.S dan Ir. Dede Martino M.P selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan moril terhadap laporan ini.
3. Teman-teman yang memberikan semangat serta pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan.

Makalah ini memberikan gambaran secara terbatas tentang Fisiologi Tumbuhan


mengenai Sejarah Fotosintesis. Sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan terima
kasih semoga laporan ini dapat bermanfaat.Aamiin.

Jambi, 20 Februari 2017

Penulis

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Semua organisme hidup memerlukan energi. Tidak saja untuk


mempertahankan kehidupannya, tetapi energi juga diperlukan untuk menyusun
molekul-molekul organik menjadi karbohidrat. Organisme heterotrop hidup dan
tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya sebagai
sumber energi bebas dan sebagai komponen sel.

Sifat istimewa yang dimiliki oleh tumbuhan adalah kemampuannya untuk


menggunakan zat karbon dari udara dan mengubahnya menjadi bahan organik,
serta mengasimilasikannya di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya
berlangsung bila ada cahaya. Oleh karena itu asimilasi zat karbon ini disebut
sebagai fotosintesis.

Fotosintesis sudah akrab kita dengar. Pada dasarnya, fotosintesis


merupakan proses penyusunan karbohidrat atau zat gula dengan menggunakan
energi matahari. Matahari sebagai sumber energi utama bagi kehidupan di Bumi.
Namun tidak semua organisma mampu secara langsung menggunakannya. Hanya
golongan tumbuhan dan beberapa jenis bakteri saja yang mampu menyerap energi
matahari dan memanfaatkannya untuk fotosinrtesis. Melalui fotosintesis,
tumbuhan menyusun zat makanan yaitu karbohidrat (pati / gula). Karena
kemampuan menyusun makanannya sendiri inilah, tumbuhan disebut organisma
ototrof.

Pada awalnya orang menganggap bahwa akar memakan tanah, seperti


yang dikemukakan oleh Aristoteles. Tumbuhan hijau memperoleh zat-zat
makanan dari dalam tanah, yang berasal dari hasil perombakan (penguraian)
organisme yang telah mati. Penguraian organisme mati menjadi bahan yang dapat
diserap oleh akar tumbuhan hijau dilakukan oleh mikroorganisme. Konsep
fotosintesis dimulai pada abad ke-17 ketika van Helmont menyatakan bahwa
pertumbuhan tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan tanah.

Pada tahun 1772, Joseph Priestley melakukan penelitian dan


menyimpulkan bahwa tumbuhan mengubah udara yang dikeluarkan hewan
menjadi udara segar. Pada tahun 1779, Jan Ingenhousz membuktikan bahwa pada
fotosintesis dilepaskan oksigen. Jean Seneber (1782) menyebutkan gas yang
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah karbondioksida, dan
merupakan sumber karbon bagi tumbuhan hijau. Pada tahun 1842, Robert Meyer
menyatakan bahwa energi cahaya matahari yang diserap oleh tumbuhan hijau
selanjutnya diubah menjadi energy kimia. Sachs (1860) membuktikan bahwa pada
fotosintesis akan terbentuk karbohidrat (amilum). Blackman (1905) menunjukkan
bahwa pada proses fotosintesis terjadi reaksi gelap yang tidak membutuhkan
cahaya. Hill (1937) berhasil mengikuti kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan
dari sel hidup. Kloroplas itu jika disinari mampu menghasilkan oksigen.

2.1 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui siapa saja
yang berperan dalam penemuan fotosintesis dan juga menyelesaikan tugas
matakuliah fisiologi tumbuhan.

BAB II
Pembahasan

2.1 Sejarah Terjadinya Fotosintesis


Fotosintesis merupakan proses yang dilakukan oleh organisme autotrof,
dengan menggunakan energi dari cahaya matahari yang diserap oleh klorofil
untuk membuat bahan makanan dari molekul sederhana menjadi molkul yang
lebih kompleks. Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi matahari yang
dilakukan oleh tumbuhan hijau untuk mengubah bahan kimia organik menjadi
makanan. Cahaya matahari yang digunakan dalam proses fotosintesis adalah
spektrum cahaya tampak dari ungu sampai merah. Selama proses fotosintesis
dihasilkan karbohidrat dan oksigen.

Pada awalnya orang menganggap bahwa akar memakan tanah, seperti


yang dikemukakan oleh Aristoteles. Tumbuhan hijau memperoleh zat-zat
makanan dari dalam tanah, yang berasal dari hasil perombakan (penguraian)
organisme yang telah mati. Penguraian organisme mati menjadi bahan yang dapat
diserap oleh akar tumbuhan hijau dilakukan oleh mikroorganisme. Konsep
fotosintesis dimulai pada abad ke-17 ketika van Helmont menyatakan bahwa
pertumbuhan tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan tanah.

Pada tahun 1772, Joseph Priestley melakukan penelitian dan


menyimpulkan bahwa tumbuhan mengubah udara yang dikeluarkan hewan
menjadi udara segar. Priestly melakukan eksperimen bahwa jika di dalam tabung
tertutup diletakkan tikus dan tumbuhan, tikus tetap hidup. Selanjutnya kita ketahui
bahwa tumbuhan menggunakan karbondioksida yang dikeluarkan oleh hewan,
dan hewan menyerap oksigen yang dihasilkan tumbuhan. Pada tahun 1779, Jan
Ingenhousz membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan oksigen. Hal ini
dibuktikannya dengan percobaan menggunakan tanaman air Hydrilla verticillata
di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut kena cahaya, maka timbullah
gelembung-gelembung udara yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi.

2.2 Penemu Proses Fotosintesis

1. Joseph Priestley (1972)


Fenomena fotosintesis telah digali sejak lama oleh para ilmuwan,
khususnya bidang fisiologi tumbuhan. Joseph Priestley (1972), seorang ahli
kimia Inggris menemukan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang
membuat api lilin dapat menyala walaupun dalam tabung gelas yang tertutup.
Dalam sungkup tabung gelas tanpa tanaman, api lilin yang dinyalakan cepat
padam. Namun setelah ke dalamnya disusupkan tanaman, pada beberapa hari
kemudian ternyata lilin dapat dinyalakan lagi. Lilin tetap menyala selama gas
dari tanaman itu masih ada. Pada waktu itu, Dia belum tahu bahwa gas itu adalah
oksigen.
Pada tahun 1772, Joseph Priestley, seorang ahli kimia inggris
memperlihatkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang dibutuhkan
dalam pembakaran. Dia mendemonstrasikan hal ini dengan cara membakar lilin
dalam suatu wadah tertutup sampai api mati. Lalu ia menyimpan setangkai
tumbuhan mint dalam ruang tertutup itu dan dapat mempertahankan nyala api
sampai beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa yang
dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya memperlihatkan bahwa
tumbuhan menghasilkan oksigen ke udara.

2. Jan Ingenhousz (1779)


Dua ratus tahun kemudian, banyak peneliti tertarik untuk ikut menggali lebih
lanjut dari temuan Priestley tersebut. Jan Ingenhousz (1779), ahli fisiologi dari
German melakukan eksperimen dengan menggunakan tumbuhan air (Hydrila
verticilata). Dari percobaannya ditunjukkan tiga hal penting, meliputi :
(1) gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan itu ternyata adalah O2,
(2) cahaya matahari dibutuhkan untuk proses tersebut,
(3) bagian yang berhijau daun saja yang mengeluarkan O2.

Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama Jan Ingenhousz
berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2). Ia
melakukan percobaan dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong
kaca bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air. Jika
Hydrilla vercillata terkena cahaya matahari, maka akan timbul gelembung-
gelembung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Ternyata gas
tersebut adalah oksigen. Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan
penting dalam proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat
melepaskan oksigen.

3. Engelmann

Engelmann berhasil membuktikan bahwa klorofil merupakan faktor yang


harus ada dalam proses fotosintesis pada tahun 1822. Ia melakukan percobaan
dengan ganggang hijau Spyrogira yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar
seperti spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya kloroplas
yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan oksigen. Hal itu terbukti dari
banyaknya bakteri aeorob yang bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena
cahaya matahari.

4.Sachs

Seorang ahli botani Jerman bernama Julius Sachs, pada tahun 1860
membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung).
Adanya zat tepung ini dapat dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan
Sachs ini juga disebut uji yodium.

Peneliti selanjutnya yang mengungkap fenomena fotosintesis adalah Sach,


yang pada tahun 1860 membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan
amilum. Percobaan dilakukan dengan cara membungkus sebagian daun dengan
kertas timah dan dibiarkan terkena cahaya matahari. Pada sore hari daun tersebut
dipetik kemudian direbus untuk mematikan sel-selnya. Selanjutnya direndam
dalam alkohol untuk melarutkan klorofil yang ada, lalu ditetesi dengan larutan
yodium. Hasilnya adalah daun yang ditutup dengan kertas timah tetap pucat,
sedangkan yang tidak ditutup berwarna biru kehitaman. Warna biru kehitaman
menunjukkan bahwa di dalam daun tersebut mengandung amilum.

5.Hill

Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi tumbuhan dari


Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan dalam proses fotosintesis. Temuan ini
diteliti lebih lanjut sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan
Inggris bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari
diperlukan untuk memecah air (H2O) menjadi hidrogen (H) dan oksigen (O2).
Pemecahan ini disebut fotolis.

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Penemuan proses Fotosintesi diawali pada tahun 1772, oleh Joseph
Priestley melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa tumbuhan mengubah
udara yang dikeluarkan hewan menjadi udara segar. Pada tahun 1779, Jan
Ingenhousz membuktikan bahwa pada fotosintesis dilepaskan oksigen. Jean
Seneber (1782) menyebutkan gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
fotosintesis adalah karbondioksida, dan merupakan sumber karbon bagi tumbuhan
hijau. Pada tahun 1842, Robert Meyer menyatakan bahwa energi cahaya matahari
yang diserap oleh tumbuhan hijau selanjutnya diubah menjadi energy kimia.
Sachs (1860) membuktikan bahwa pada fotosintesis akan terbentuk karbohidrat
(amilum). Blackman (1905) menunjukkan bahwa pada proses fotosintesis terjadi
reaksi gelap yang tidak membutuhkan cahaya. Hill (1937) berhasil mengikuti
kegiatan kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas itu jika disinari
mampu menghasilkan oksigen.

Daftar Pustaka

Sieya.2009.sejarah penemuan
fotosintesis.https://sieya.wordpress.com/2009/06/09/ii-sejarah-penemuan-
fotosintesis . diakses 11 februari 2017. 13.15

Penggembalabocah.2011.sejarah penemuan proses fotosintesis.

https://bocahpenggembala.wordpress.com/2011/03/16/sejarah-penemuan-
proses-fotosintesis. diakses 11 februari 2017. 13.15

Majayasoepryat.2013.

http://soepryatmajaya.blogspot.co.id/2013/05/sejarah

singkat-fotosintesis.html. diakses 11 februari 2017. 13.15

perpusku.2016.pengertian dan penemu fotosintesia

http://www.perpusku.com/2016/03/pengertian-fotosintesis-penemu-
fotosintesis.html. diakses 11 februari 2017. 13.15

Вам также может понравиться