Вы находитесь на странице: 1из 41

Executive Summary

Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan


Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

BA

1
B

PENDAHULUAN

K
1.1 Latar Belakang
awasan Perkotaan Bitung, Minahasa dan Manado
(Bimindo) merupakan kawasan dengan topografi yang
variatif dari datar hingga berbukit di bagian utara (Kota
Manado) dan bagian tenggara (Kota Bitung) hingga


curam di Kabupaten Minahasa. Kawasan Perkotaan Bimindo
berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi di bagian utara dan
Laut Maluku di bagian tenggara Kota Bitung. Secara fisik
terbangun Kawasan Perkotaan Bimindo mencakup 3 (tiga)
kabupaten/kota yaitu Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, dan
Kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara.

Kondisi topografi sangat menunjang kegiatan pengembangan


kawasan perkotaan di Kawasan Perkotaan Bimindo seperti
pembangunan Bandar udara Sam Ratulangi di Kota Manado dan
pembangunan pelabuhan laut di Kota Bitung dan Kota Manado
yang berbatasan langsung dengan laut. SaranaPerkembangan
transportasi ini
Kawasan
menjadi gerbang masuk interaksi antara Perkotaan Bimindo dan
wilayah lain di sekitarnya. Kawasan Perkotaan Bimindo memiliki
Perkotaan
sektor unggulan dalam bidang industri, jasa, pariwisata dan
perdagangan. Sektor-sektor tersebut yang mendorong Bimindo
Kawasan
Perkotaan Bimindo berkembang cepat. Perkembangan aktifitas
perkotaan Bimindo sudah mengarah ke arah berpotensi
selatan Kotauntuk
Manado dan ke arah barat daya Kota Bitung, hal mendukung
ini ditandai
dengan adanya lahan terbangun dan fasilitas sosial ekonomi
perkembangan
sepanjang koridor Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, dan Kota
Manado. ekonomi


Executive Summary |1
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Perkembangan Kawasan Perkotaan Bimindo berpotensi untuk


mendukung perkembangan ekonomi wilayah, diantaranya
medukung Kota Manado sebagai pusat perdagangan, jasa dan
pariwisata dan Kota Bitung sebagai pusat perdagangan, jasa,
dan industri. Namun di sisi lain, pengembangan kawasan
perkotaan mengundang masalah tersendiri diantaranya konversi
lahan menjadi kawasan permukiman, peningkatan laju
pertumbuhan penduduk, penurunan kualitas lingkungan,
permasalahan sosial ekonomi masyarakat setempat dan
penataan kota yang masih buruk.

Hingga saat ini belum terwujud penataan kawasan perkotaan


yang baik di kawasan Bimindo. Oleh karena itu untuk
menghindari masalah yang tersebut di atas, maka sangat perlu
untuk disusun suatu rencana pengembangan kawasan perkotaan
yang berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek daya
dukung dan daya tampung lingkungannya. Rencana
pengembangan tersebut juga mengarahkan pertumbuhan
perkotaan yang terarah, bukan pertumbuhan kota dalam bentuk
sprawl, dimana aktifitas yang satu dengan aktifitas lainnya
bercampur dan tidak menunjang satu sama lain. Dengan
pertimbangan seperti yang tersebut diatas, maka pada tahun
anggaran 2016 Direktorat Perencanaan Tata Ruang-Direktorat
Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang akan
menyusun Materi Teknis Rencana Pengembangan Kawasan
Bimindo.

1.2 Dasar Hukum


Untuk melaksanakan amanat PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang
RTRWN. Kegiatan ini berdasarkan referensi hukum Undang-
undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

1.3 Maksud, Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Maksud
Maksud dari kegiatan Penyusunan Materi Teknis Rencana
Pengembangan Kawasan Perkotaan Bimindo adalah untuk
menyediakan dokumen rencana pengembangan Kawasan
Perkotaan Bimindo sebagai acuan semua stakeholder baik pusat,
pemerintah daerah, maupun dunia usaha dalam pengembangan
Kawasan Perkotaan Bimindo.

1.3.2 Tujuan
Tujuan pekerjaan ini adalah tersusunnya Rencana
Pengembangan Kawasan Perkotaan Bimindo.

1.3.3 Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini
adalah:

Executive Summary |2
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Terumuskannya isu strategis dan nilai strategis Kawasan


Perkotaan Bimindo;
Teridentifikasinya deliniasi Kawasan Perkotaan Bimindo;
Terumuskannya konsep pengembangan Kawasan Perkotaan
Bimindo;
Terumuskannya rencana pengembagan Kawasan Perkotaan
Bimindo.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, meliputi:
a) Menyiapkan metodologi pendekatan pelaksanaan kegiatan;
b) Menyiapkan rencana kerja; dan
c) Menyiapkan perangkat survey, antara lain checklist data
yang dibutuhkan dan panduan survey lapangan.
2. Tahap penyusunan, meliputi:
a) Mengumpulkan data dan informasi, antara lain terkait
data kebijakan penataan ruang dan sektoral, data kondisi
fisik/lingkungan, data perekonomian, sosial, dan budaya,
data kependudukan, data pemanfaatan lahan, data sistem
jaringan prasarana utama dan sistem jaringan prasarana
lainnya, data kelembagaan, serta data peta dasar (RBI
dan citra satelit)
b) Mengidentifikasi dan merumuskan isu strategis dan nilai
strategis Kawasan Bimindo;
c) Mengidentifikasi potensi dan permasalahan penataan
ruang Kawasan Bimindo;
d) Mengidentifikasi kriteria deliniasi dan menyusun deliniasi
Kawasan Bimindo berdasarkan isu dan nilai strategis;
e) Mengkaji kebijakan, baik kebijakan spasial maupun
sektoral terkait Kawasan Bimindo;
f) Mengolah dan menganalisis data, antara lain analisis daya
dukung dan daya tampung lingkungan, analisis
kependudukan, analisis kebutuhan ruang, serta analisis
lainnya;
g) Merumuskan konsep pengembangan, meliputi
merumuskan beberapa alternatif konsep pengembangan,
dan perumusan tujuan, kebijakan, dan strategi
pengembangan; dan
h) Menyusun rencana, meliputi rencana struktur dan pola
ruang, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian
pemanfaatan ruang, dan kelembagaan.

Executive Summary |3
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

2
BAB

ANALISIS
KAWASAN PERKOTAAN BIMINDO
2.1. Analisis Fungsi dan Peran Kawasan

K
ota Manado sebagai kota inti dari Kawasan Perkotaan
Bimindo selama ini telah menjadi salah satu kota besar
di wilayah Indonesia bagian timur. Perkembangan kota
yang pesat dan telah menjadi salah satu barometer
selain Kota Makassar tidak terlepas dari berbagai fungsi dan
peran yang melekat pada Kota Manado. Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) yang ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah No 26 Tahun 2008 menyebutkan Kota Manado dan
sekitarnya dalam berbagai fungsi. Fungsi dan peran yang
diemban Kota Manado dan sekitarnya tersebut di satu sisi
menjadi pendorong akan semakin cepatnya perkembangan
wilayah, tetapi di sisi lain ada penetapan fungsi yang menjadi
pembatas. Terdapat beberapa kawasan lindung yang telah

Executive Summary |4
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

ditetapkan secara nasional yang harus tetap dijaga oleh Kota


Manado dan sekitarnya. Selain itu, terdapat kawasan strategis
nasional yang dipandang dari sudut kepentingan lingkungan,
yaitu Kawasan Konservasi dan Wisata DAS Tondano.

peran

Fungsi dan
yang diemban
Tabel 1. Fungsi dan Peranan Kawasan Perkotaan Bimindo
Kawasan Bimindo dan
No. Kebijakan
sekitarnya
Subtansi Mengenai Kawasanmenjadi
pendorong
Perkotaan Bimindosekaligus menjadi
pembatas
1 PP No 26 Tahun 2008 1. PKN Kawasan Perkotaan Manado
tentang Bitung
percepatan
Rencana Tata Ruang perkembangan
2. Pelabuhan Internasional Bitung
Wilayah Nasional wilayah
3. Bandara Internasional Sam
Ratulangi tersebut
4. Kawasan Pengembangan
Ekonomi Terpadu Manado Bitung
5. Kawasan Andalan Manado dan
sekitarnya dengan sektor
unggulan perikanan, pariwisata,
industri dan pertambangan
6. Kawasan Strategis Nasional
Kawasan Konservasi dan Wisata
DAS Tondano
7. Kawasan Lindung Nasional :
Suaka Alam Selat Lembeh
Bitung
Suaka Margasatwa
Gunung Manembo-nembo
Cagar Alam Dua Saudara
Cagar Alam Gunung
Tangkoko Batuangus
Taman Nasional Laut
Bunaken
2 PP RI No. 32 Tahun KEK untuk bidang Perikanan,
2014 tentang KEK Industri Kelapa dan dukungan
Bitung logistik lainnya di wilayah
Indonesia Timur
PP No 50 Tahun 2011 Penetapan Bunaken dsk, Pulau
tentang Rencana lembeh- Bitung dsk, Tomohon
Induk Pusat Tondano dsk sebagai Kawasan
Kepariwisataan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Nasional

Executive Summary |5
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Subtansi Mengenai Kawasan


No. Kebijakan
Perkotaan Bimindo
3 Peraturan Presiden Pengendalian perkembangan
No. 88 Tahun 2011 fisik untuk mempertahankan luas
tentang Rencana Tata lahan pertanian
Ruang Pulau Sulawesi Pengendalian perkembangan
PKN yang menjalar (urban sprawl)
Pusat pengembangan
industri pengolahan hasil
perikanan berorientasi ekspor
Pusat pariwisata bahari
4 Peraturan Presiden Pembentukan KSN Perkotaan
No. 2 Tahun 2015 baru yaitu KSN Bimindo (Bitung,
tentang RPJM Nasional Minahasa Utara, Manado)
2015-2019 Penetapan Bitung sebagai
Internasional Hub Port
5 Keputusan Presiden KAPET Manado-Bitung
No. 14 Tahun 1998 meliputi seluruh wilayah Kota
tentang Kapet Bitung, seluruh wilayah Kota
Manado Bitung Manado, dan sebagian wilayah
Kabupaten Minahasa dan
Minahasa Utara
6 RTRW Sulawesi Utara PKN Manado - Bitung, KAPET
(Peraturan Daerah Manado - Bitung, Jalan Tol Manado
Provinsi Sulawesi No. - Bitung, Manado Outer Ring Road
1 Tahun 2014) I, II, III, IV, International Hub Port
Bitung, Jaringan Jalur KA Antar
Kota, Jaringan Jalur KA Perkotaan,
Bandar Udara Pengumpul Primer
Sam Ratulangi Manado
7 RTRW Bitung- Bitung : pusat kegiatan
Minahasa-Manado nasional yang berbasis pada
kegiatan bahari.
Minahasa : Kab. berbasis
pertanian dan pariwisata berdaya
saing dan berkelanjutan
Manado : Kota Pariwisata
bertaraf internasional yang
didukung perdagangan dan jasa
secara berkelanjutan
Tomohon : Kota
Berwawasan Lingkungan, Menuju
Kota Wisata Dunia
Minahasa Utara : Berbasis
Agribisnis, Industri, Pariwisata
Yang Berwawasan Lingkungan,
Berdaya Saing

2.2. Analisis Kependudukan

Kawasan Perkotaan Bimindo terdiri dari 3 (tiga) kota dan 2 (dua)


kabupaten, yaitu kota Manado terdiri dari 9 kecamatan dan 87

Executive Summary |6
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

kelurahan, kota Bitung terdiri dari 5 kecamatan dan 60


kelurahan, Kota Tomohon terdiri dari 5 kecamatan dan 35
kelurahan, kabupaten Minahasa terdiri dari 9 kecamatan dan 92
desa, kabupaten Minahasa Utara tediri dari 6 kecamatan dan 74
desa.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Eksisting dan Proyeksi Kawasan


Perkotaan Bimindo

Kab. Kec. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2021 2026 2031 2036
Langowan
12.220 12.243 12.249 12.320 12.494 12.578 13.007 13.450 13.909 14.383
Timur
Langowan
15.143 15.112 15.079 15.146 15.341 15.444 15.864 16.268 16.683 17.108
Barat
langowan
7.457 7.452 7.425 7.461 7.558 7.609 7.806 7.993 8.185 8.380
Selatan
Langowan
7.990 8.007 8.011 8.058 8.172 8.227 8.511 8.806 9.111 9.427
Utara
Tompaso 7.009 6.135 6.135 7.306 7.418 7.468 9.436 12.535 16.651 22.120
Tompaso
8.149 9.023 9.023 8.509 8.696 8.754 8.366 7.838 7.343 6.880
Barat
Kawangko
9.733 9.798 9.818 9.891 10.047 10.115 10.459 10.816 11.185 11.566
an
Kawangko
7.897 7.962 7.980 8.023 8.133 8.188 8.410 8.625 8.844 9.070
an Barat
Kawangko
8.274 8.238 8256 8.313 8.439 8.496 8.716 8.925 9.139 9.357
an Utara
Sonder 17.503 17.601 17.675 17.807 18.088 18.210 18.839 19.492 20.167 20.866
Tombariri 16.713 16.911 17.074 17.243 17.562 17.680 22.339 29.676 39.422 52.368
Tombariri
Kab. 8.938 9.043 9.131 9.221 9.384 9.447 9.027 8.458 7.924 7.424
Timur
Minahasa
Pineleng 26.296 27.260 28.151 28.533 39.312 39.576 40.926 42.321 43.763 45.255
Tombulu 15.023 15.340 15.624 15.833 16.179 16.288 16.731 17.157 17.594 18.043
Mandolang 18.783 19.472 20.108 20.632 21.191 21.334 21.887 22.411 22.948 23.497
Tondano
18.862 18.985 19.077 19.226 19.536 19.667 20.347 21.052 21.782 22.537
Barat
Tondano
19.716 20.321 20.868 21.217 21.750 21.896 27.666 36.752 48.823 64.857
Selatan
Remboken 10.994 10.998 10.989 11.047 11.197 11.272 10.772 10.092 9.455 8.858
Kakas 11971 11.720 11.692 11.741 11.886 11.966 12.374 12.796 13.232 13.683
Kakas
9.240 9.471 9.450 9.502 9.633 9.698 9.962 10.215 10.476 10.743
Barat
Lembean
7.523 7.395 7.263 7.246 7.288 7.337 7.527 7.708 7.892 8.081
Timur
Eris 9.932 9.837 9.742 9.753 9.846 9.912 10.255 10.610 10.978 11.358
Kombi 10.035 9.923 9.812 9.817 9.902 9.969 12.595 16.732 22.227 29.527
Tondano
13.772 14.095 13.851 13.943 14.152 14.247 13.614 12.755 11.950 11.196
Timur
Tondano
11.211 11.300 11.943 12.157 12.476 12.560 12.988 13.431 13.889 14.362
Utara
Kema 15.009 15.178 15.711 16.095 16.205 16.554 18.414 20.482 22.784 25.344
Kauditan 23.620 23.887 24.105 24.395 24.263 24.785 25.854 26.540 27.244 27.967
Kab.
Minahasa Airmadidi 26.558 26.858 27.541 28.088 28.153 28.759 31.288 33.850 36.622 39.622
Utara Kalawat 26.675 26.976 28.387 29.310 29.743 30.383 35.368 41.642 49.029 57.726
Dimembe 22.774 23.031 23.330 23.654 23.568 24.075 25.352 26.333 27.352 28.410
Talawaan 17.678 17.878 18.919 19.587 19.932 20.361 23.912 28.466 33.886 40.340

Executive Summary |7
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Kab. Kec. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2021 2026 2031 2036
Wori 17.980 18.183 17.741 17.666 17.288 17.660 19.644 21.851 24.306 27.037
Likupang
16.988 17.180 16.798 16.745 16.404 16.757 17.480 17.944 18.419 18.908
Barat
Likupang
16.519 16.705 16.312 16.248 15.905 16.247 17.676 19.124 20.690 22.384
Timur
Likupang
5.103 5.161 5.062 5.054 4.958 5.065 5.896 6.942 8.173 9.623
Selatan
Madidir 38.482 32.409 31.315 31.388 34.228 34.803 37.824 41.107 44.675 48.553
126.00 235.19 438.99
Matuari 26.925 27.445 28.998 31.966 39.634 40.299 67.508
5 1 0
Girian 29.803 29.980 30.100 30.205 30.104 30.609 31.296 31.513 31.731 31.951
Lembeh
Kota 11.734 10.891 9.902 9.814 9.028 9.180 7.289 5.352 3.929 2.885
Selatan
Bitung Lembeh
9.613 9.234 9.001 9.181 7.891 8.023 6.463 4.830 3.609 2.697
Utara
Aertembag
30.236 29.002 28.100 28.231 26.860 27.311 24.975 21.874 19.158 16.779
a
Maesa 40.926 37.169 34.034 35.451 35.140 35.730 38.831 42.202 45.866 49.847
114.64 213.97
Ranowulu 17.903 17.997 18.010 18.021 19.319 19.643 32.906 61.419
0 9
Malalayan
54.492 56.051 56.583 56.940 56.799 57.049 58.314 59.607 60.929 62.280
g
Sario 23.030 23.224 23.283 23.035 24.549 24.657 26.723 29.390 32.323 35.548
Wanea 56.875 57.079 57.216 56.724 56.213 56.460 55.567 54.173 52.814 51.489
Wenang 31.642 32.979 32.763 31.872 36.177 36.336 41.682 49.213 58.105 68.603
Tikala 28.083 28.585 28.839 29.135 29.348 29.477 30.656 32.020 33.445 34.933
Kota
Paal Dua 41.299 42.036 42.196 42.629 41.970 42.155 42.241 42.117 41.993 41.870
Manado
Mapanget 53.006 54.366 50.353 52.174 51.631 51.858 53.008 54.184 55.385 56.613
Singkil 46.619 47.069 47.200 47.308 48.039 48.250 52.294 57.512 63.251 69.562
Tuminting 51.599 52.667 52.147 52.053 51.410 51.636 50.819 49.544 48.301 47.089
Bunaken 16.270 16.450 21.177 21.943 20.977 21.069 24.169 28.536 33.692 39.779
Bunaken
4.558 4.608 5.726 6.144 6.144 6.171 6.418 6.703 7.002 7.313
Kepulauan
Tomohon
21.062 21.913 21.454 21.682 22.415 22.578 23.411 24.275 25.171 26.100
Selatan
Tomohon
20.156 18.272 20.916 21.329 22.247 22.409 29.495 41.206 57.568 80.426
Tengah
Kota Tomohon
10.269 10.744 10.380 10.453 10.766 10.844 10.968 11.025 11.082 11.139
Tomohon Timur
Tomohon
14.160 15.402 14.214 14.263 14.641 14.748 13.942 12.880 11.898 10.991
Barat
Tomohon
25.906 26.208 26.893 27.430 28.617 28.825 32.532 37.502 43.232 49.837
Utara
1.206.45 1.211.13 1.226.15 1.256.24 1.268.70 1.281.34 1.554.27 1.827.06 1.554.27
Total 1.203.936
9 1 8 6 5 0 5 5 5
310.38 313.64 316.42 319.94 335.68 337.93 358.42 386.91 423.57 470.94
Kab. Minahasa
4 2 5 5 0 8 5 3 0 6
188.90 191.03 193.90 196.84 196.41 200.64 220.88 243.17 268.50 297.35
Kab. Minahasa Utara
4 7 6 2 9 7 4 3 6 9
205.62 194.12 189.46 194.25 202.20 205.59 247.09 334.30 498.80 805.68
Kota Bitung
2 7 0 7 4 9 1 1 0 1
407.47 415.11 417.48 419.95 423.25 425.11 441.89 462.99 487.23 515.08
Kota Manado
3 4 3 7 7 8 1 9 9 0
110.34 126.88 148.95 178.49
Kota Tomohon 91.553 92.539 93.857 95.157 98.686 99.404
9 8 1 4
Sumber : Hasil Analisis, 2016

Executive Summary |8
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

2.3. Analisis Perekonomian

Struktur perekonomian kawasan perkotaan Bimindo berdasarkan


PDRB tahun 2014 didominasi oleh sektor tersier. Sumbangan
sektor tersier pada pembentukan struktur perekonomian
Kawasan Perkotaan Bimindo mencapai 57,05%. Sektor
pengangkutan dan komunikasi menjadi penyumbang terbesar
dalam pembentukan struktur ekonomi, yaitu sebesar 19,66%.
Sektor kedua penyumbang terbesar yaitu sektor jasa-jasa,
dengan kontribusi sebesar 16,40%.

Sumbangan sektor pengangkutan dan komunikasi dari tahun


2011 sampai 2014 semakin meningkat. Pelabuhan Bitung yang
posisinya semakin diperkuat dan semakin meningkatnya arus
bongkar muat di Pelabuhan Bitung, menjadi salah satu faktor
penyebab sektor pengangkutan dan komunikasi menjadi
dominan. Sektor nomor dua yang mendominasi struktur
perekonomian Perkotaan Bimindo yaitu sektor jasa-jasa.
Sumbangan sektor ini pada tahun 2014 sebesar 16,40%. Terjadi
peningkatan kontribusi sebesar 1% dari tahun 2011, dan
meningkat terus setiap tahunnya. Peningkatan sektor jasa-jasa
ini menunjukan bahwa aktivitas perkotaan semakin meningkat di
Kawasan Perkotaan Bimindo.

Gambar 1. Grafik Struktur Perekonomian Bimindo

Kawasan Perkotaan Bimindo memiliki peranan yang cukup


penting dalam perekonomian wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Nilai PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi Sulawesi Utara
59,73% berasal dari PDRB Bimindo. Nilai PDRB atas dasar harga
konstan Provinsi Sulawesi Utara, Bimindo memberikan kontribusi
sebesar 64,78%.

Tabel 3. Perbandingan PDB, PDRB Provinsi dan PDRB Kab/Kota


Terhadap Kawasan Perkotaan Bimindo

Executive Summary |9
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Perbanding
Perbandinga
an Bimindo
Nilai PDRB Nilai PDRB n Bimindo
terhadap
Atas Harga Atas Dasar terhadap
No Kota/Kab PDB dan
Dasar Harga PDB dan
PDRB
Berlaku Konstan PDRB
Kab/Kota
Kab/Kota (%)
(%)
1 Bitung 10.377.385 19,04 8.761.884 19,21
2 Manado 22.443.942 41,17 18.557.749 40,68
3 Tomohon 2.694.139 4,94 2.694.139 5,91
4 Minahasa 10.746.752 19,71 8.814.216 19,32
5 Minahasa Utara 8.252.756 15,14 6.790.119 14,88
Kaw. Bimindo 54.514.973 45.618.107
Sulawesi Utara 91.275.263 59,73 70.418.811 64,78
10.094.928.90 2.909.181.50
Nasional 0,54 1,57
0 0
Sumber : Hasil Analisis, 2016

Pertumbuhan ekonomi Bimindo lebih tinggi dari pertumbuhan


ekonomi Provinsi Sulawesi Utara bahkan nasional. Rata-rata
pertumbuhan ekonomi Bimindo dalam kurun waktu 2011 2014
yaitu 7,02. Sementara itu rata-rata pertumbuhan ekonomi
Sulawesi Utara 6,42. Pertumbuhan ekonomi Bimindo dan
Sulawesi Utara tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,06%
pada tahun 2014.

Tabel 4. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Provinsi


Sulawesi Utara, dan Bimindo Tahun 2011 2014

Tingkat Pertumbuhan (%)


No Wilayah
2011 2012 2013* 2014** Rata-rata
1 Bitung 5,87 6,45 6,66 6,48 6,36
2 Manado 7,80 7,11 7,22 6,48 7,15
3 Tomohon 11,16 10,83 10,37 9,81 10,54
4 Minahasa 6,23 6,53 6,22 6,45 6,36
5 Minahasa Utara 6,82 7,12 6,92 7,45 7,08
6 Bimindo 7,14 7,07 7,05 6,81 7,02
7 Sulawesi Utara 6,86 6,38 6,31 6,12 6,42
8 Nasional 6,49 6,26 5,73 5,06 5,89
Sumber : Hasil Analisis, 2016

Pariwisata menjadi sektor unggulan dalam pembentukan nilai


PDRB baik di tingkat provinsi Sulawesi Utara maupun di
kota/kabupaten yang termasuk dalam Bimindo. Selain sektor
pariwisata, sektor yang diharapkan menjadi prime mover dalam
perekonomian Bimindo adalah sektor industri. Pengembangan

Executive Summary | 10
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

sektor industri sebagai salah satu andalan Bimindo telah


didukung oleh berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut antara
lain penetapan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
Manado Bitung, dan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus
dengan kegiatan utama sektor industri pengolahan.

Gambar 2. Sebaran Potensi Ekonomi Bimindo

2.4. Analisis Pembiayaan Pembangunan

Kota Manado merupakan Kota/Kabupaten dengan nilai


Pendapatan paling tinggi dibandingkan dengan Kota/Kabupaten
lainnya. Nilai Pendapatan Kota Manado Rp. 1.330.515.594,
bersumber dari PAD Rp. 263.392.317, Dana Perimbangan Rp.
813.013.594, dan Dana lainnya yang sah Rp. 254.109.683.
dilihat dari data tersebut diketahui bahwa pendapatan terbesar
Kota Manado disumbang dari Dana Perimbangan, serta dari
Dana lainnya yang sah. Sedangkan nilai Pendapatan paling kecil
yaitu Kota Tomohon sebesar Rp. 528.035.636.

Tabel 5. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kawasan


Perkotaan Bimindo Tahun 2014 (ribu rupiah)

Executive Summary | 11
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Sumber: Hasil Analisis, 2016

2.5. Analisis Delineasi Kawasan Perkotaan

Untuk menentukan delineasi Kawasan Perkotaan Bimindo,


digunakan kriteria yaitu : (1) Jumlah Penduduk; (2) Analisis
Urban Sprawl; (3) Analisis Fisik; (4) Analisis Struktur Perkotaan;
(5)Rencana Jaringan Infrastruktur dan Prasarana; (6) Peran dan
Fungsi dalam lingkup Nasional.

A. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di PKN Manado Bitung sudah melebihi
500.000 jiwa penduduk. Sehingga Kawasan PKN Manado
Bitung termasuk dalam kategori kawasan perkotaan besar.
Kawasan Perkotaan Bimindo selain Manado - Bitung, yaitu
meliputi Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten
Minahasa Utara. Jumlah Penduduk lima kabupaten/kota
tersebut pada tahun 2014 berjumlah 1.226.158. Jumlah
tersebut sudah melebihi 1 juta jiwa. Dengan demikian, dari
segi jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Bimindo dapat
dikategorikan sebagai kawasan metropolitan.

Tabel 6. Jumlah Penduduk di Kawasan Perkotaan


Bimindo Tahun 2014

No Kota/Kabupaten Jumlah
Penduduk
1 Bitung 194.257
2 Manado 419.957
3 Tomohon 95.157
4 Minahasa 319.945
5 Minahasa Utara 196.842
Jumlah 1.226.158
Sumber : Sulawesi Utara Dalam Angka, 2015

B. Analisis Fisik
Aspek fisik yang menjadi kriteria dalam penentuan delineasi
yaitu:
Analisis kesesuaian lahan untuk mengetahui tingkat
kesesuaian lahan yang sesuai untuk kegiatan perkotaan.
Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, sebagian besar
lahan di Kawasan Perkotaan Bimindo sesuai
dikembangkan untuk kegiatan budidaya perkebunan dan
tanaman tahunan. Kegiatan perkotaan cocok

Executive Summary | 12
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

dikembangkan di Kota Manado, Kota Bitung, sepanjang


koridor Manado Bitung, di pusat Kota Tomohon dan di
pusat perkotaan Tondano.

Gambar 3. Peta Kesesuaian Lahan

Analisis Satuan Kemampuan Lahan (SKL) untuk


mengetahui tingkat kemampuan lahan apabila akan
dikembangkan untuk kegiatan perkotaan.
Berdasarkan hasil analisis kemampuan lahan, 78%
wilayah di Kawasan perkotaan Bimindo merupakan
wilayah yang memiliki satuan kemampuan lahan tinggi
untuk dikembangkan kegiatan perkotaan yaitu berada di
Kota Manado sampai ke arah utara di Kecamatan
Talawan Kabupaten Minahasa Utara, arah timur sampe
Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara, arah
selatan sampai Kecamatan Mandolang Kabupaten
Minahasa. Koridor sepanjang Kota Manado Bitung yaitu
sebagian Kecamatan Airmadidi dan Kecamatan Kauditan
serta Kecamatan Kalawat.

Executive Summary | 13
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Pusat Kota Tomohon, yaitu Kecamatan Tomohon Utara,


Kecamatan Tomohon Barat dan Kecamatan Tomohon
Selatan. Pusat Kota Kabupaten Minahasa, yaitu
Kecamatan Tondano Utara, Kecamatan Tondano Barat
dan Kecamatan Tondano Timur. Selain itu Kecamatan
Kawongkoan Utara, Kawongkoan Barat, Kecamatan
Tompaso, Kecamatan Tompaso Barat dan Kecamatan
Langowan Barat, dan sepanjang pesisir timur Minahasa
yaitu Kecamatan Lembean Timur, Kecamatan Kakas,
Kecamatan Kakas Barat dan Kecamatan Langowan
Selatan.

Gambar 4. Peta Satuan Kemampuan Lahan

Analisis Daya Dukung untuk mengetahui wilayah


mana saja yang potensial untuk dikembangkan, wilayah
yang memiliki kendala pengembangan serta wilayah
yang merupakan limitasi bagi perkembangan perkotaan.
Berdasarkan analisis daya dukung, wilayah yang sangat
potensial apabila dikembangkan menjadi kawasan
perkotaan jumlah nya sekitar 66%, yaitu di Kota Manado

Executive Summary | 14
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

sampai ke arah utara di Kecamatan Talawan Kabupaten


Minahasa Utara, arah timur sampe Kecamatan Dimembe
Kabupaten Minahasa Utara, arah selatan sampai
Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Koridor
sepanjang Kota Manado Bitung yaitu sebagian
Kecamatan Airmadidi, Kecamatan Kauditan serta
Kecamatan Kalawat. Sepanjang pesisir timur Minahasa
yaitu Kecamatan Lembean Timur, Kecamatan Kakas, dan
Kecamatan Langowan Selatan.

Sementara itu Pusat Kota Tomohon, yaitu Kecamatan


Tomohon Utara, Kecamatan Tomohon Barat dan
Kecamatan Tomohon Selatan. Pusat Kota Kabupaten
Minahasa, yaitu Kecamatan Tondano Utara, Kecamatan
Tondano Barat dan Kecamatan Tondano Timur, serta
Kecamatan Kawongkoan Utara, Kawongkoan Barat,
Kecamatan Tompaso, Kecamatan Tompaso Barat
termasuk dalam kategori memiliki kendala dalam
pengembangan. Hal ini disebabkan wilayah tersebut
dikelilingi oleh beberapa gunung berapi.

Gambar 5. Peta Analisis Daya Dukung

Executive Summary | 15
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Analisis Daya Tampung Konsekuensi pertumbuhan dan


perkembangan penduduk yang menempati lahan,
menyebabkan kepadatan hunian menjadi bertambah. Hal ini
dapat mengakibatkan penurunan kemampuan lahan, yaitu
berupa daya tampung lingkungan. Yang dimaksud dengan
daya tampung lingkungan disini adalah kemampuan wilayah
secara administrasi dalam menampung jumlah penduduk
sebagai pengguna lahan.

Tabel 7. Daya Tampung Kawasan Perkotaan Bimindo

C. Analisis Urban Sprawl


Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
proses penjalaran kawasan perkotaan terjadi. Untuk
mengetahui penyebab sprawl, dilakukan analisis sinkronik
diakronik. Analisis ini membandingkan perkembangan fisik
suatu kawasan dari masa ke masa, dan kemudian
mencocokan dengan data statistik. Perkembangan fisik kota
menggunakan peta penggunaan lahan terbangun tahun
2000 dan tahun 2010 dan didukung oleh data statistik yaitu
laju pertumbuhan penduduk tahun 2006 2008. Peta

Executive Summary | 16
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Analisis Urban Sprawl dapat dilihat pada gambar di bawah


ini.

Pada gambar berikut di bawah ini, menyajikan hasil


superimpose antara Peta Kesesuaian Lahan dengan Peta
Penggunaan Lahan. Telah terjadi ketidaksesuaian antara
penggunaan lahan eksisting dengan kesesuaian lahan.
Ketidaksesuian tersebut yaitu penggunaan lahan yang
seharusnya untuk tanaman tahunan, tanaman kering dan
sawah telah menjadi permukiman. Kondisi tersebut sudah
mulai terjadi di pusat Kota Bitung, Kabupaten Minahasa yang
berbatasan dengan Kota Manado dan koridor Manado
Bitung.Fenomena tersebut merupakan suatu gejala telah
telah terjadi penjalaran aktivitas perkotaan yang merubah
penggunaan lahan.

Gambar 6. Peta Analisis Urban Sprawl

Executive Summary | 17
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Gambar 7. Peta Gap Kesesuaian Lahan VS Land Use Eksisting

D. Analisis Struktur Ruang Perkotaan

Tabel 8. Kriteria Struktur Perkotaan

Persentas Persenta
Kepadatan
e se Luas
Netto
Terbangun Hutan
(org/ha)
Klasifikas (Luas (Luas Persentase
(JP / Luas
i Permukim Hutan / Pertanian
Permukim
an / Luas Luas
an)
Desa) x Desa) x
(Jiwa/Ha)
100 100

Urban
75-100% >80 0% 0 %-10 %
Core

Urban
50-75% 50 80 0% 10 %-25%
Fringe

Peri Urban 25-50% 30 50 0 %-30% 25 %-50%

Rural 10-25% 10 - 30 0 %-60% 50 %-75%

Natural 60 %-
0-10% <10 75 %-100%
100%
Sumber : Hasil Olahan Berbagai Referensi, 2016

Hasil dari analisis struktur perkotaan sebagai berikut:

Executive Summary | 18
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

1) Urban Core: Kota Manado kecuali Kecamatan Malalayang,


Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Bunaken dan Bunaken
Kepulauan. Kota Bitung, yaitu Kecamatan Maesa,
Kecamatan Madidir, Kecamatan Girian dan Kecamatan
Matuari.
2) Urban Fringe: Kota Manado yaitu Kecamatan Paal Dua dan
Kecamatan Malalayang. Kota Tomohon di Kecamatan Kota
Tomohon, yaitu Kecamatan Tomohon Barat dan
Kecamatan Tomohon Selatan. Kota Bitung yaitu
Kecamatan Aertembaga.
3) Periurban: Kota Manado yaitu di Kecamatan Bunaken dan
Bunaken Kepulauan.Kota Bitung yaitu di Kecamatan Kema,
Kalawat dan Airmadidi dan Dimembe. Kota Tomohon yaitu
di Kecamatan Tomohon Utara dan dan Kecamatan
Tomohon Tengah. Kabupaten Minahasa yaitu Kecamatan
Kawangkoan Barat dan Kecamatan Langowan Barat.
4) Rural: seluruh kecamatan di Kabupaten Minahasa. Kota
Bitung yaitu di Pulau Lembe dan Kecamatan Kauditan.
Kabupaten Minahasa Utara yaitu Kecamatan Talawan,
Kecamatan Likupang Barat, Kecamatan Likupang Selatan
dan Kecamatan Likupang Timur.
Peta hasil analisis struktur perkotaan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Executive Summary | 19
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Gambar 8. Peta Struktur Perkotaan Kawasan Bimindo

E. Rencana Jaringan Infrastruktur dan Prasarana


Kriteria lainnya dalam menentukan delineasi Kawasan
Perkotaan Bimindo yaitu adanya rencana jaringan
infrastruktur dan prasarana yang akan meningkatkan
konektivitas antar wilayah serta menjadi counter magnet
bagi kegiatan perkotaan. Kecamatan yang akan terlewati
oleh rencana pengembangan jaringan infrastruktur dan
prasarana, termasuk dalam delineasi Kawasan Perkotaan
Bimindo. Rencana pengembangan jaringan infrastruktur
yaitu pengembangan Jalan Tol Manado Bitung, rencana
pembangunan Jalan Tol Manado Tomohon dan Rencana
Pembangunan Jalan Kereta Api Sulawesi Utara.

Executive Summary | 20
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Gambar 9. Peta Jaringan Infrastruktur dan Prasarana

F. Peran dan Fungsi Dalam Lingkup Nasional


Berbagai peran dan fungsi yang dibebankan pada Kawasan
Perkotaan Bimindo menjadi kriteria dalam penentuan
delineasi Kawasan Perkotaan Bimindo. Peran dan fungsi
dalam lingkup nasional dijelaskan pada gambar di bawah.

Gambar 10. Peta Peran dan Fungsi Bimindo Dalam


Lingkup Nasional

Executive Summary | 21
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Tabel 9. Delineasi Kawasan Perkotaan Bimindo

Batasan Struktur
Kabupaten Kecamatan
Pengembangan Perkotaan
Kab Langowan Barat Limitasi Urban Area
Minahasa
Tompaso Barat Kendala Urban Area
Kawangkoan Barat Potensial Urban Area
Kawangkoan Utara Potensial Urban Area
Sonder Potensial Urban Area
Pineleng Kendala Urban Area
Tombulu Kendala Urban Area
Tondano Barat Potensial Urban Area
Tondano Selatan Potensial Urban Area
Tondano Timur Potensial Urban Area
Tondano Utara Limitasi Urban Area
Kabupaten Kema Limitasi Urban Area
Minahasa
Kauditan Kendala Urban Area
Utara
Airmadidi Limitasi Urban Area
Kalawat Kendala Urban Area
Talawaan Potensial Urban Area
Likupang Barat Potensial Urban Area
Likupang Timur Potensial Urban Area
Kota Bitung Madidir Potensial Urban Area
Matuari Potensial Urban Area
Girian Potensial Urban Area
Lembeh Selatan Limitasi Urban Area
Aertembaga Limitasi Urban Area
Maesa Potensial Urban Area
Ranowulu Limitasi Urban Area
Kota Malalayang Potensial Urban Area
Manado
Sario Potensial Urban Area
Wanea Potensial Urban Area
Wenang Limitasi Urban Area
Tikala Potensial Urban Area
Paal Dua Potensial Urban Area
Mapanget Potensial Urban Area
Singkil Potensial Urban Area
Tuminting Potensial Urban Area
Bunaken Potensial Urban Area
Kota Kec. Tomohon
Kendala Urban Area
Tomohon Selatan
Kec. Tomohon Tengah Limitasi Urban Area
Kec. Tomohon Timur Limitasi Urban Area
Kec. Tomohon Barat Kendala Urban Area
Kec. Tomohon Utara Limitasi Urban Area

Executive Summary | 22
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Batasan Struktur
Kabupaten Kecamatan
Pengembangan Perkotaan
Kab Extended Urban
Tombariri Potensial
Minahasa Area
Extended Urban
Langowan Timur Kendala
Area
Extended Urban
Langowan Selatan Potensial
Area
Extended Urban
Langowan Utara Kendala
Area
Extended Urban
Tompaso Kendala
Area
Extended Urban
Kawangkoan Potensial
Area
Extended Urban
Tombariri Timur Limitasi
Area
Extended Urban
Mandolang Limitasi
Area
Extended Urban
Remboken Potensial
Area
Extended Urban
Kakas Potensial
Area
Extended Urban
Kakas Barat Potensial
Area
Extended Urban
Lembean Timur Potensial
Area
Extended Urban
Eris Potensial
Area
Extended Urban
Kombi Potensial
Area
Kab. Extended Urban
Dimembe Limitasi
Minahasa Area
Utara Extended Urban
Wori Limitasi
Area
Extended Urban
Likupang Selatan Potensial
Area
Extended Urban
Lembeh Utara Limitasi
Area
Sumber : Hasil Analisis, 2016

Executive Summary | 23
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Gambar 11. Peta Delineasi Kawasan Perkotaan Bimindo

2.6. Isu Strategis Kawasan Perkotaan Bimindo

Tabel 10. Isu strategis Kawasan Perkotaan Bimindo

CAKUPAN ISU FOKUS

1. KEBIJAKAN 1. PENETAPAN 1. RTRW Nasional (PP RI No. 26


PERKOTAAN FUNGSI Tahun 2008)
NASIONAL 2. Rencana Induk Kepariwisataan
Nasional (PP RI No. 50 Tahun 2011)
3. KEK Bitung (PP RI No. 32 Tahun
2014)
4. RPJM Nasional 2015-2019
(PerPres RI No. 2 Tahun 2015)
5. RTR Pulau Sulawesi (PerPres RI
No. 8 Tahun 2011)

2. PENETAPAN 1. Perda Provinsi Sulawesi Utara No.


FUNGSI 1 Tahun 2014 tentang RTRW Provinsi
REGIONAL Sulawesi Utara Tahun 2014 - 2034
2. Perda Kota Manado No. 1 Tahun
2014 tentang RTRW Kota Manado
Tahun 2014 2034
3. Perda Kota Bitung No. 11 Tahun
2013 tentang RTRW Kota Bitung
Tahun 2013 2033
4. Perda Kota Tomohon No. 6 Tahun
2013 tentang RTRW Kota Tomohon
Tahun 2013 2033
5. Perda Kabupaten Minahasa No. 1
Tahun 2014 tentang RTRW Kabupaten

Executive Summary | 24
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

CAKUPAN ISU FOKUS

Minahasa Tahun 2014 2034


6. Perda Kabupaten Minahasa Utara
No. 1 Tahun 2013 tentang RTRW
Kabupaten Minahasa Utara Tahun
2013 - 2033

2. 1. KETERKAITAN Keterkaitan kegiatan perekonomian


PEMBANGUN- KOTA - DESA Primer Sekunder Tersier di Kawasan
AN SPASIAL Perkotaan Bimindo
Percepatan pengembangan kota-kota
dengan fungsi khusus :
- Kota Manado : Ekowisata
- Kota Bitung : Kota Industri, Kota
Bahari, Pintu Gerbang Menuju Asia Pasifik
- Kota Tomohon : Kota Wisata Dunia
- Likupang : Kota Baru
Pengembangan Pariwisata

2. 1. Tol Manado - Bitung


KONEKTIVITAS 2. Tol Manado Tomohon
JARINGAN

3. EKONOMI 1. 1. KOTA BITUNG : - Membangun dan


PERKOTAAN INDUSTRIALISAS menciptakan iklim investasi yang
I bertumpu pada agroindustri,
agrobisnis, home industri yg ramah
lingkungan.
- Mewujudkan kemudahan
aksesibilitas dan mobilitas
ekonomi daerah, khususnya pada
pusat-pusat industri.
- Mewujudkan Bitung sebagai Pintu
gerbang Indonesia di kawasan Asia
Pasifik dengan kota yg bercirikan
kota industri & bahari.
2. KOTA MANADO: Membangun Daya
Saing Kota agar Siap Menghadapi
era Masyarakat Ekonomi ASEAN
3. KOTA TOMOHON: Mewujudkan Daerah
Yang Berdaya Saing dan Mandiri
4. KAB. MINAHASA: Meningkatkan
kesejahteraan rakyat Minahasa
melalui pengelolaan SDA yg efisien,
efektif dan berkelanjutan berbasis
agrobisnis dan pariwisata
5. KAB. MINAHASA UTARA :
Mengembangkan Industri

2. KAWASAN 1. KOTA BITUNG : Mengoptimalkan


PARIWISATA pemanfaatan sumberdaya pariwisata
bahari, melalui pengembangan
diversifikasi usaha.
2. KOTA MANADO: Mewujudkan cita-cita
sebagai salah satu Kota Pariwisata
Unggul di Indonesia melalui
pengembangan destinasi-destinasi
wisata yang unggul khususnya
destinasi wisata Ekowisata
3. KOTA TOMOHON: Mewujudkan Kota
Tomohon sebagai Kota Wisata Dunia
4. KAB. MINAHASA : Meningkatkan

Executive Summary | 25
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

CAKUPAN ISU FOKUS

kesejahteraan rakyat minahasa


melalui pengelolaan SDA yang
efisien, efektif dan berkelanjutan
berbasis agrobisnis dan pariwisata.
5. KAB. MINAHASA UTARA:
Meningkatkan potensi pariwisata

2.7. Konsep Pengembangan Kawasan Perkotaan


Bimindo

Konsep pengembangan Kawasan Perkotaan Bimindo adalah


Konsep Kota Ekologis, dengan dasar pertimbangan:
1. Posisi Strategis Bimindo
a. Pintu gerbang Indonesia menuju kawasan Asia Pasifik.
b. Jalur AKLI III
c. Destinasi wisata internasional (taman laut Bunaken)
d. Barometer perkotaan di Indonesia Timur
2. Limitasi dan Kendala Pengembangan
a. Rawan bencana banjir, gempa, longsor, dan letusan
gunung berapi
b. Pasokan energi
3. Perkembangan Kota Manado sebagai Core City
a. Sektor tersier mendominasi struktur perekonomian kota
terutama sub sektor perdagangan besar dan eceran
serta sub sektor transportasi.
b. Konsep water front city di sepanjang Manado Bay.
c. Perkembangan pesat lahan terbangun
d. Kemacetan di ruas-ruas jalan tertentu
e. Urban sprawl sampai ke koridor Manado-Bitung, koridor
pantai utara sampai batas Tombariri-Minahasa.

4. Peran dan Fungsi Kawasan Bimindo


a. PKN Manado Bitung
b. KEK Bitung
c. KSN DAS Tondano
d. Bitung International Hub Port
e. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (Bunaken dsk,
Bitung, Pulau Lembeh dsk, Tondano-Tomohon)
5. Permasalahan Lingkungan
a. Reklamasi Manado Bay
b. Sampah di Taman Laut Bunaken dan di Sungai Tondano
c. Sedimentasi Danau Tondano

Kota ekologis adalah satu pendekatan pembangunan kota yang


didasarkan atas prinsip-prinsip ekologis. Pendekatan ini dipilih
sebagai jawaban atas semakin memburuknya kondisi lingkungan

Executive Summary | 26
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

kota karena pendekatan pembangunan yang lebih berorientasi


pada kepentingan ekonomi jangka pendek. Kota Ekologis
mempunyai kesamaan dengan konsepsi kota yang berkelanjutan,
yang menekankan pentingnya menyeimbangkan antara
kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam
pembangunan kota. Kota Ekologis juga mempunyai pandangan
jauh ke depan, bahwa Pembangunan kota harus
mempertimbangkan keberlanjutan atau masa depan kota.

Gambar 12. Skema Konsep Pengembangan Kawasan Perkotaan


Bimindo

3
BAB
Executive Summary | 27
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

TUJUAN
KEBIJAKAN, DAN
STRATEGI
KAWASAN PERKOTAAN
BIMINDO

A. Tujuan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Bimindo


Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ditetapkan
bahwa tujuan penataan ruang wilayah nasional adalah untuk
mewujudkan:
a. ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan;
b. keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
c. keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota;
d. keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
e. keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
nasional, provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka
perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang;
f. pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat;
g. keseimbangan dan keselarasan perkembangan antarwilayah;
h. keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor; dan
i. pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi
nasional.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara
dikemukakan bahwa tujuan penataan ruang wilayah Provinsi
Sulawesi Utara adalah:

Mewujudkan Provinsi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang


Indonesia ke kawasan Asia Timur dan Pasifik yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan dengan berbasis pada kelautan,
perikanan, pariwisata, dan pertanian yang berdaya saing serta
mengutamakan pembangunan yang berwawasan lingkungan

Executive Summary | 28
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Dengan memperhatikan tujuan pentaan ruang wilayah nasional


dan Provinsi Sulawesi di atas, serta mempertimbangkan karakter
Kawasan Perkotaan Bimindo menurut kekhasan, potensi,
permasalahan, harapan ke depan, isu-isu strategis wilayah, serta
visi dan misi pembangunan jangka panjang maka dirumuskan
tujuan penataan ruang Kawasan Perkotaan Bimindo yaitu:

Mewujudkan Bimindo sebagai pusat pertumbuhan wilayah


dan pusat pelayanan berskala internasional dengan prinsip
perkotaan ekologis berkelanjutan

Tujuan penataan ruang Kawasan Perkotaan Bimindo lebih lanjut


diuraikan sebagai berikut:
a. Kawasan Perkotaan Bimindo sebagai pusat pertumbuhan wilayah
dan/atau pusat orientasi pelayanan berskala internasional serta
penggerak utama di koridor ekonomi utara Pulau Sulawesi;
b.Kawasan Perkotaan Bimindo yang aman, nyaman, produktif,
cerdas, berdaya saing internasional menuju perkotaan ekologis
berkelanjutan;
c. keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang antara wilayah
nasional, wilayah provinsi, dan wilayah kabupaten/kota di
Kawasan Perkotaan Bimindo;
d.sistem perkotaan Kawasan Perkotaan Bimindo yang berhierarki,
terstruktur, dan seimbang sesuai dengan fungsi dan tingkat
pelayanannya;
e. keseimbangan fungsi lindung dan fungsi budi daya pada
Kawasan Perkotaan Bimindo sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan; dan

B. Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang Kawasan


Perkotaan Bimindo
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu: tujuan
penataan ruang wilayah, karakter keruangan wilayah, dan isu-isu
strategis Kawasan Perkotaan Bimindo, selanjutnya dirumuskan
kebijakan penataan ruang Kawasan Perkotaan Bimindo. Kebijakan
penataan ruang Kawasan Perkotaan Bimindo bersifat terpadu atau
saling berkaitan guna mewujudkan tujuan penataan ruang yang
telah dikemukakan di depan.
Kebijakan penataan ruang Kawasan Perkotaan Bimindo meliputi:
1. Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan
Bimindo sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif
dan efisien serta mampu bersaing secara internasional
terutama dalam kerja sama ekonomi subregional Indonesia-
Filipina-Malaysia.
Strategi untuk mewujudkan kebijakan-1 tersebut yaitu :
a. mengembangkan pusat-pusat kegiatan yang memiliki
aksesibilitas eksternal yang memadai dan mudah
terjangkau dari kawasan permukiman;
b. mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa secara
terpadu pada pusat-pusat kegiatan, simpul-simpul
transportasi, serta koridor-koridor jalan arteri;

Executive Summary | 29
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

c. mengembangkan kawasan industri di Kawasan Ekonomi


Khusus Bitung dan sekitarnya di sekitar pelabuhan
internasional serta bandar udara internasional sebagai
bagian dari Koridor Ekonomi Sulawesi dengan tetap
memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup serta fungsi ekosistem; dan
d. mengembangkan sebagian Kawasan Perkotaan Bimindo
yang menyelenggarakan fungsi perekonomian bersifat
khusus yang terdiri atas satu atau beberapa zona
pengolahan ekspor, logistik, industri, pengembangan
teknologi, pariwisata, energi, dan/atau ekonomi lainnya.

2. Peningkatan akses pelayanan pusat-pusat kegiatan Perkotaan


Bimindo sebagai pembentuk struktur ruang perkotaan dan
penggerak utama pengembangan Wilayah Sulawesi Bagian
Utara dan Kawasan Timur Indonesia.
Strategi untuk mewujudkan kebijakan-2 tersebut yaitu :
a. mendorong kawasan perkotaan inti dan pusat-pusat
pertumbuhan agar berdaya saing dalam mendukung
pengembangan kawasan perkotaan di sekitarnya;
b. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan
yang memiliki nilai ekonomi, sosial, budaya, serta yang
belum terlayani oleh pusat pertumbuhan yang ada; dan
c. mendorong terselenggaranya pembangunan Kawasan
Perkotaan Bimindo secara terpadu melalui koordinasi lintas
sektor, lintas wilayah dan antar pemangku kepentingan.

3. Pengembangan Kawasan Perkotaan Bimindo sebagai pusat


pertumbuhan dan sentra pengolahan hasil produksi bagi
pembangunan kawasan perkotaan inti dan kawasan perkotaan
di sekitarnya;
Strategi untuk mewujudkan kebijakan-3 tersebut yaitu :
a. mendorong pengembangan pusat perdagangan dan jasa,
pusat kegiatan pertanian, pusat kegiatan perikanan, dan
pusat kegiatan pengolahan hasil produksi;
b. mendorong pengembangan sentra-sentra kawasan ekonomi
baru dalam pengolahan hasil produksi, pertanian, dan
perikanan;
c. mendorong pembangunan industri strategis kawasan
dengan pemanfaatan sumber daya pesisir dan kelautan;
dan
d. meningkatkan keterkaitan wilayah penghasil bahan baku
industri dengan kawasan peruntukan industri pengolahan di
Kawasan Perkotaan Bimindo.

4. Peningkatan keterpaduan antarkegiatan budi daya serta


keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan sesuai dengan
daya dukung dan daya tampung lingkungan;
Strategi untuk mewujudkan kebijakan-4 tersebut yaitu :
a. menetapkan lokasi dan kegiatan budi daya yang meliputi
permukiman, pertanian, kelautan dan perikanan,
transportasi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan

Executive Summary | 30
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

negara, pariwisata, pertambangan, industri, dan hutan


produksi dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, sosial,
budaya, dan lingkungan;
b. mengembangkan kegiatan perkotaan yang meliputi
permukiman, perdagangan dan jasa, serta industri secara
terpadu sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
lingkungan;
c. menyeimbangkan pengembangan kegiatan dengan
penyediaan permukiman serta prasarana dan sarana, untuk
mewujudkan pelayanan optimal serta lingkungan yang
bersih dan sehat;
d. mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa skala
internasional, nasional, regional, dan lokal secara merata;
e. mengembangkan kegiatan industri yang memiliki
keterkaitan dengan sumber bahan baku di kawasan
sekitarnya dan keterkaitan dengan pasar internasional,
nasional, dan regional;
f. mempertahankan kegiatan pertanian produktif dan spesifik
di perdesaan dengan memperhatikan dampak
perkembangan kota dan konservasi air dan tanah;
g. mewajibkan pemerintah daerah menetapkan dan
mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan;
h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam tak
terbarukan sesuai daya dukung lingkungan secara
berkelanjutan dan mengutamakan masyarakat lokal;
i. mengendalikan pemanfaatan kawasan hutan produksi untuk
menjaga fungsi hidrogeologis daerah tangkapan air;
j. memanfaatkan wilayah pesisir serta perairan pantai untuk
kegiatan transportasi, pariwisata, perikanan, dan
pertambangan secara terpadu;
k. mengembangkan kegiatan budi daya darat dan laut yang
berbasis mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim
global; dan
l. mewajibkan instansi Pemerintah dan pemerintah daerah
melaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam
rangka penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana,
dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak
dan/atau risiko lingkungan hidup di Kawasan Perkotaan
Bimindo

5. Peningkatan aksesibilitas antar wilayah dan pemerataan


jangkauan pelayanan sistem jaringan prasarana di Kawasan
Perkotaan Bimindo.
Strategi untuk mewujudkan kebijakan-5 tersebut yaitu :
a. memantapkan aksesibilitas antarwilayah guna mendukung
pengembangan Koridor Ekonomi Sulawesi;
b. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem
jaringan transportasi perkotaan yang seimbang dan
terpadu untuk menjamin aksesibilitas yang tinggi antara
kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di
sekitarnya;

Executive Summary | 31
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

c. mengembangkan jaringan jalan bebas hambatan,


manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta penyediaan dan
sosialisasi sistem pelayanan angkutan umum massal yang
terpadu;
d. mengembangkan keterpaduan sistem jaringan transportasi
darat, transportasi laut, dan transportasi udara, untuk
menjamin aksesibilitas yang tinggi antar-PKN dan
antarnegara;
e. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem
jaringan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat;
f. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem
jaringan telekomunikasi yang mencapai seluruh pusat
kegiatan dan permukiman di Kawasan Perkotaan Bimindo;
g. meningkatkan konservasi sumber daya air, pendayagunaan
sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air dengan
berbasis pengelolaan wilayah sungai secara terpadu; dan
h. meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan air minum,
air limbah, drainase, dan persampahan secara terpadu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kawasan
Perkotaan Bimindo.

Executive Summary | 32
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

4
BAB

RENCANA
STRUKTUR DAN POLA RUANG
KAWASAN PERKOTAAN BIMINDO

A. Rencana Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Bimindo


Sistem pusat-pusat permukiman di kawasan perkotaan meliputi:
kawasan perkotaan inti; dan kawasan perkotaan di sekitarnya.
Kawasan Perkotaan Inti (Metropolitan Core Area) adalah kawasan
perkotaan yang merupakan bagian dari kawasan metropolitan

Executive Summary | 33
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

dengan fungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan utama dan


pendorong pengembangan kawasan perkotaan di sekitarnya.

Gambar 13. Konsep Struktur Ruang Kawasan Perkotaan


Bimindo

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti ditetapkan sebagai pusat


kegiatan-kegiatan utama dan pendorong pengembangan kawasan
perkotaan di sekitarnya. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti
(Metropolitan Core Area) di Kota Manado Bitung meliputi:
a. pusat pemerintahan provinsi;
b. pusat pemerintah kota dan/atau kecamatan;
c. pusat perdagangan dan jasa skala internasional, nasional, dan
regional;
d. pusat pelayanan pendidikan tinggi;
e. pusat pelayanan olahraga skala internasional, nasional, dan
regional;
f. pusat pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan
regional;
g. pusat kegiatan industri kreatif;
h. pusat kegiatan industri manufaktur;
i. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan
perkebunan, perikanan, dan kehutanan;
j. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan
angkutan barang regional;
k. pusat pelayanan transportasi laut internasional dan nasional;
l. pusat pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;
m. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara;
n. pusat kegiatan pariwisata; dan
o. pusat kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan di sekitarnya ditetapkan


sebagai penyeimbang (counter magnet) perkembangan kawasan
perkotaan inti.

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan di sekitarnya (kota sekunder):


1. Kawasan Perkotaan (Kota Sekunder) Tomohon-Tondano di Kota
Tomohon dan Kabupaten Minahasa, terdiri atas:

Executive Summary | 34
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

a.
pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan;
b.
pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal;
c.
pusat pelayanan pendidikan tinggi;
d.
pusat pelayanan pariwisata;
e.
pusat pelayanan olahraga skala lokal;
f.
pusat pelayanan kesehatan skala lokal;
g.
pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor
unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;
h. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan
angkutan barang regional; dan
i. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.
2. Kawasan Perkotaan (Kota Sekunder) Air Madidi-Dimembe di
Kabupaten Minahasa Utara, terdiri atas:
a. pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan;
b. pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal
c. pusat pelayanan pendidikan tinggi;
d. pusat pelayanan olahraga skala lokal;
e. pusat pelayanan kesehatan skala lokal;
f. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor
unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;
g. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan
angkutan barang regional; dan
h. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.
Pusat kegiatan di kawasan perkotaan yang baru ditetapkan sebagai
pusat pertumbuhan baru untuk mengembangan kawasan
perkotaan Bimindo.

Pusat kegiatan di kawasan perkotaan baru (Kota Baru):


1. Kawasan Perkotaan Baru (Kota Baru) Likupang di Kabupaten
Minahasa Utara, terdiri atas:
a. pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan;
b. pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal;
c. pusat pelayanan pariwisata;
d. pusat pelayanan pendidikan tinggi;
e. pusat pelayanan olahraga skala lokal;
f. pusat pelayanan kesehatan skala lokal;
g. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor
unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;
h. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan
angkutan barang regional; dan
i. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.
2. Kawasan Perkotaan Baru (Kota Baru) Tombariri di Kabupaten
Minahasa, terdiri atas:
a. pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan;
b. pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal;
c. pusat pelayanan pendidikan tinggi;
d. pusat pelayanan olahraga skala lokal;
e. pusat pelayanan kesehatan skala lokal;
f. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor
unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;
g. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan
angkutan barang regional; dan

Executive Summary | 35
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

h. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.


3. Kawasan Perkotaan Baru (Kota Baru) Langowan di Kabupaten
Minahasa, terdiri atas:
a. pusat pemerintahan kota dan/atau kecamatan;
b. pusat kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal;
c. pusat pelayanan pendidikan tinggi;
d. pusat pelayanan pariwisata;
e. pusat pelayanan olahraga skala lokal;
f. pusat pelayanan kesehatan skala lokal;
g. pusat kegiatan industri hilir pengolahan hasil sektor
unggulan perkebunan, perikanan, dan kehutanan;
h. pusat pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan
angkutan barang regional; dan
i. pusat kegiatan pertahanan dan keamanan negara.

Gambar 14. Peta Rencana Sistem Permukiman

Executive Summary | 36
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Gambar 15. Peta Rencana Sistem Transportasi Darat

Gambar 16. Peta Rencana Jaringan Energi

Executive Summary | 37
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Gambar 17. Peta Rencana Pengelolaan Sistem Lingkungan

Gambar 18. Peta Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air

B. Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bimindo

Executive Summary | 38
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Rencana pola ruang Kawasan Perkotaan Bimindo ditetapkan


dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai dengan
peruntukannya sebagai kawasan lindung dan kawasan budi daya
berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Rencana
pola ruang Kawasan Perkotaan Bimindo terdiri atas rencana
peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya.

Rencana Pola Ruang


Luas
No Keterangan
Rencana Pola Ruang (Ha)
1 Kawasan Hutan SK. 24.464
Lindung 2382/Menhut-
VI/BRPUK/2015
2 Kawasan Resapan Air 6.920
3 Kawasan Sekitar Danau 151
4 Kawasan Sempadan 1.419
Sungai
5 Kawasan Sempadan 2.398
Pantai
6 Kawasan Suaka 17.560
Alam/Pelestarian Alam
7 Kawasan Kawasan Suaka Alam 949
Lindung Laut
8 Kawasan Reklamasi 242
Pantai
9 Kawasan Ekosistem Satwa Monyet 325
Unik Sulawesi
10 Kawasan Lindung Perlindungan 1.833
Geologi Kars Geologi
11 Kawasan Sesar/Patahan Buffer 500 Meter 4.324
12 Kawasan Aliran Lahar Area Longsoran 6.422
Lahar, Awan
Panas
13 Kawasan Rawan Banjir Rawan Banjir 12.276
Luas Kawasan Lindung 79.283
14 Kawasan Kawasan Hutan SK. 13.259
Budidaya Produksi Terbatas 2382/Menhut-
VI/BRPUK/2015
15 Kawasan Perkebunan & 79.950
Tanaman Tahunan
16 Kawasan Pertanian Sawah Tadah 5.865
Lahan Basah Hujan
17 Sawah Eksisting 3.839
(Irigasi)
18 Cadangan Sawah 5.010
19 Kawasan Pertanian 68.920
Lahan Kering
20 Kawasan Pariwisata 2.505
21 Kawasan Minapolitan Minapolitan 25
Likupang
22 Minapolitan 41
Tondano
23 Minapolitan 104
Pakakan (Kakas
& Lembean
Timur)
24 Kawasan Industri KEK Bitung 2.752

Executive Summary | 39
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Luas
No Keterangan
Rencana Pola Ruang (Ha)
25 Kawasan Hankam Pertahanan & 27
Keamanan
26 Kawasan Perkantoran 182
Pemerintahan
27 Kawasan Pendidikan Kampus IPDN 12
28 Kampus UNSRAT 112
29 STIE Petra Bitung 14
30 Kawasan Pelayanan RSU Bethesda 2
Kesehatan GMIM Tomohon
31 RSU Bitung 15
32 RSU Pusat 9
Manado
33 RSU 12
Bhayangkara
Manado
34 Kawasan Pelayanan 105
Olahraga
35 Kawasan Pelayanan Terminal 18
Sistem Angkutan
Umum
36 Kawasan Perumahan 6.766
Kepadatan Tinggi
37 Kawasan Perumahan 1.519
Kepadatan Sedang
38 Kawasan Perumahan 3.743
Kepadatan Rendah
39 Kawasan Perdagangan Perdagangan 118
& Jasa Modern
40 Pasar 10
41 Kawasan Bandar Udara Kawasan Bandar 459
Udara Sam
Ratulangi
42 Kawasan Bandar 200
Udara Tatapaan
43 Kawasan Pelabuhan Global Hub Port 53
Global Hub Port (Terminal-1)
Bitung
44 Global Hub Port 69
(Terminal-1)
Pulau Lembeh
45 Global Hub Port 33
(Terminal-2)
195.74
Luas Kawasan Budidaya 7
275.03
Luas Total
0

Executive Summary | 40
Executive Summary
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
Bitung - Minahasa - Manado (Bimindo) dan Sekitarnya

Gambar 19. Peta Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan


Bimindo

Executive Summary | 41

Вам также может понравиться