Вы находитесь на странице: 1из 19

HALAMAN PENGESEHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul Anatomi


Hewan Vertebrata yang dibuat oleh
Nama : Aulia Nur Aziza
Nim : 1513040009
Kelas : Pendidikan Kimia A
Kelompok : VI (Enam)
telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini dinyatakan
diterima.
Makassar, Desember 2015

Koordinator Asisten Asisten

Agung Suprianto Aprilyani


NIM. 1214040002 NIM. 1312041018

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab,

Dr. Ir. Hj. Rosdiana Ngitung, M.P


NIP. 19581009 198903 2 001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup, utamanya manusia, hewan dan tumbuhan memiliki
susunan organ-organ yang menyusun tubuh. Masingmasing organ ini memiliki
fungsi agar manusia, hewan, dan tumbuhan dapat melakukan aktivitasnya. Organ
organ yang saling bekerja sama disebut sebagai sistem organ. Semakin tinggi
kelas suatu hewan maka semakin tinggi pula fungsi dari organorgan yang
membentuk sistem organ. Organorgan yang saling bekerja sama ini dapat
diamati melalui pengamatan anatomi.
Anatomi dapat dibedakan menjadi dua yaitu anatomi tumbuhan dan anatomi
hewan. Pada hewan masih dibedakan menjadi dua yaitu anatomi hewan vertebrata
(bertulang belakang) dan hewan invertebrata (hewan yang tidak bertulang
belakang). Salah satu hewan yang dapat dijadikan objek sebagai wadah untuk
mengamati organorgan dalam yang saling berhubungan dan bekerja sama adalah
katak. Katak merupakan hewan yang disebut dengan hewan amphibi. Hewan
amphibi merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan dapat pula hidup di air.
Selain katak sebagai hewan amphibi, katak juga merupakan hewan yang
digolongkan dalam hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang.
Anatomi pada katak dapat memberikan gambaran umum mengenai hewan
vertebrata, dimana pada hewan vertebrata memiliki organorgan yang bekerja
sama sehingga membentuk yang namanya sistem organ.
Organorgan hewan vertebrata memiliki fungsi masingmasing yaitu dalam
sistem pencernaan, peredaran darah, pernafasan, ekskresi, dan reproduksi. Organ
organ ini tentunya memiliki perbedaan yaitu dari segi bentuk, warna, dan letak
organ. Untuk mengetahui bentuk, warna, dan letak organorgan tersebut maka
akan dilakukan pengamatan dengan menggunakan katak sawah (Rana
cancarivora)

B. Tujuan Percobaan.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengenali
bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada
suatu sistem organ.
C. Manfaat Paktikum
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa sudah dapat mengenali
bentuk, warna, dan letak organ serta hubungannya dengan organ lain pada
suatu sistem organ.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Vertebrata pertama di darat adalah anggota kelas Amphibia. Saat ini kelas
tersebut diwakili oleh kurang lebih 4000 spesies katak, kodok, salamander, dan
caecilian (makhluk yang bertungkai yang membuat lubang untuk sarang di hutan
tropis dan danau air tawar). Fosil amphibian tertua disimpulkan berasal dari akhir
masa Devon, sekitar 365 juta tahun silam. Kemungkinan sebagian besar hewan-
hewan amfibia pertama merupakan hewan aquatic, yang kadang-kadang
mengembara ke darat untuk menghindari ikan karnivora atau mengeksploitasi
makanan yang berlimpah (serangga dan invertebrata lainnya), yang mendahului
amfibia hidup di darat. Banyak amfibia masa Karboniferus sengat menyerupai
reptilian. Beberapa diantaranya mencapai 4 m. Karena Amfibia merupakan satu-
satunya vertebrata di darat pada akhir masa Devon dan awal masa karboniferus,
era amfibia merupakan nama yang tepat untuk masa Karboniferus. Terdapat tiga
ordo Kelas Amphibia yang masih hidup saat ini : Urodela (berekor- salamander)
; Anura (tidak berekor- katak) ; dan Apoda (tak berkaki-caecilian) (Campbell,
2003).
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air
tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamofosis dari berudu (aquatis
dan bernapas dengan insang) ke dewasa (amphibius dan bernapas dengan paru-
paru), namun beberapa jenis amphibius tetap memilki insang selama hidupnya.
Jenis-jenis sekarang tidak memiliki sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah
(Djarubito, 1989).
Sesuai dengan namanya, amfibia itu hanya separuh hidupnya di daratan
(semiterrestial. Mereka harus kembali ke air untuk bertelur, dan setidak-tidaknya
keturunan masa kininya tidak tahan lama terhadap udara kering. Peralihan berkala
dari air ke daratan dan sebaliknya menimbulkan masalah tambahan dalam
mempertahankan keseimbangan air dan ekskresi limbah nitrogen. Di dalam air,
seperti pada ikan air tawar, pemasukan air secara terus menerus harus dikeluarkan
dari glomerulus. Di daratan, air harus dipertahankan, dan untuk ini amfibia
mengurangi masukan darah ke glomerulus, dan dengan demikian mengurangi laju
filtrasi. Tentu saja, hal ini juga mengurangi aliran darah dari glomerulus ke
tubulus. Akan tetapi, fungsi tubulus harus dipertahankan dan peningkatan aktivitas
sistem portarenal tambahan memungkinkan hal ini (Kimball, 2009).
Adapun ciri ciri dari amphibi adalah :
1. Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab.
2. Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
3. Bernafas dengan paru- paru dan kulit
4. Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka. Mulut berlidah.
5. Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang.
6. Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran darah tertutup
terdapat arteri karotis, sistemik, dan pulmokutaneus. Memiliki 3 macam
pembuluh balik yaitu vena kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
7. Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat kloaka.
Kandunga kemih merupakan gelembung tipis di sebelah sisi ventral kloaka
Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial. Memiliki kelenjer
endokrin dan kelenjer tiroid.
Pada kehidupan katak ada beberapa sistem yang dapat membantunya
bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik, sistem itu antara lain :

1. Sistem Pencernaan
Katak air butuh sedikit kelenjar oral, karena makanan mereka bereda di air
sehingga tidak memerlukan banyak kelenjar mucus di mulut. Kelenjar-kelenjar ini
banyak terdapat pada katak dan kodok darat, khususnya pada lidah yang
digunakan untuk menangkap mangsa.Amphibi darat juga memiliki kelenjar
intermaksilari pada dinding mulutnya. Ada beberapa amphibia yang lidahnya
tidak bergerak, tetapi sebagian besar bangsa ini mempunyai lidah yang dapat
dijulurkan keluar (protrusible tongue) serta pada katak dan kodoklidah digulung
ke belakang bila tidak digunakan. Esofagus pendek dapat dibedakan dari
lambung. Usus menunjukkan berbagai veriasi, pada kodok dan katak terdapat usus
yang relatif panjang, menggulung yang membuka ke kloaka.
2. Sistem Pernapasan
Pada berudu terdapat insang eksternal dan (kemudian) insang internal.
Katak dewasa bernapas dengan paru-paru, yaitu berupa kantung-kantung yang
pada dindingnya terdapat banyak ruang. Paru -paru berhubungan dengan udara
luar melalui 2 bronki, laring, (kotak suara) yang mengandung tali-tali vokal, lalu
faring dan lorong- lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah
longitudinal yang di sebut glottis. Lubang-lubang dalam dari lorong-lorong nasal
itu di sebut nares internal (hidung dalam). Pertukarang gas terjadi melalui kulit.
3. Sistem Sirkulasi Darah
Sebagian besar amfibi mempunyai problem untuk mengisi jantung yang
menerima darah oksi dari paru-paru dan darah deoksi yang tidak mengandung
oksigen dari tubuh. Untuk mencegah banyaknya pencampuran dua jenis darah
tersebut bahwa amfibi telah mengembangkan kearah sistem sirkulasi
transisional.Jantung pada kodok dan katak memiliki tiga ruang yaitu 2 serambi
(serambi kiri dan serambi kanan) dan 1 bilik.

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena
berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi
darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel
kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis,
menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya
akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju
ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini
disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
4. Sistem Reproduksi
Kelompok amfibi, misalnya katak, merupakan jenis hewan ovipar. Katak
jantan dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi
di luar tubuh. Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan melakukan
ampleksus, yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan
menekan perut katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke
dalam air. Setiap ovum yang dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran
vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang dan berjumlah sepasang
ditampung oleh suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk. Dekat
pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung
yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter.
Oviduk nya berkelok-kelok dan bermuara di kloaka. Segera setelah katak betina
mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul mengeluarkan sperma.
Sperma dihasilkan oleh testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan ke dalam
vas deferens. Vas deferens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deferens
sperma lalu bermura di kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan
diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk gumpalan
telur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian berkembang menjadi berudu.
Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernapas dengan insang dan melekat
pada tumbuhan air dengan alat hisap. Setelah 3 bulan sejak terjadi fertilisasi,
mulailah terjadi metamorfosis. Anggota gerak depan menjadi sempurna. Anak
katak mulai berani mucul ke permukaan air, sehingga paru-parunya mulai
berfungsi. Pada saat itu, anak katak bernapas dengan dua organ, yaitu insang dan
paru-paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, sedangkan ekor makin
memendek hingga akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorfosis katak selesai
5. Sistem Ekskresi
Tipe ginjal pada Amphibia adalah tipe ginjal opistonefros. Katak jantan
memiliki saluran ginjal dan saluran kelamin yang bersatu dan berakhir di kloaka.
Namun, hal tersebut tidak terjadi pada katak betina. Ginjal pada katak seperti
halnya pada ikan, juga menjadi salah satu organ yang sangat berperan dalam
pengaturan kadar air dalam tubuhnya. Kulit Amphibia yang tipis dapat
menyebabkan Amphibia kekurangan cairan jika terlalu lama berada di darat.
Begitu pula jika katak berada terlalu lama dalam air tawar. Air dengan sangat
mudah masuk secara osmosis ke dalam jaringan tubuh melalui kulitnya.Katak
dapat mengatur laju filtrasi dengan bantuan hormon, sesuai dengan kondisi air di
sekitarnya. Ketika berada dalam air dengan jangka waktu yang lama, katak
mengeluarkan urine dalam volume yang besar. Namun, kandung kemih katak
dapat dengan mudah terisi air. Air tersebut dapat diserap oleh dinding kandung
kemihnya sebagai cadangan air ketika katak berada di darat untuk waktu yang
lama (Sukiyah,2003)
Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk
memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ lain.
Yang akan diamati pada praktikum ini adalah sistem pencernaan, peredaran darah,
pernafasan, eksresi, dan reproduksi (Tim Penyususn, 2015)

BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Waktu dan Tempat


Hari, Tanggal : Kamis, 30 Desember 2015
Waktu : Pukul 07.30 s.d 10.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lat III. Barat FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan


1. Alat :
a. Botol pebunuh
b. Baki bedah
c. Alat bedah
- Gunting
- Sedotan minuman
- Pinset
- Jarum
- Skalpel
2. Bahan :
a. Katak sawah (Rana cancarivora)
b. Kapas
c. Kloroform/eter (pembius)

C. Langkah Kerja
1. Pengamatan bentuk luar
a. Membius hewan dengan ether dengan cara mengambil segulung kapas,
membasahi dengan eter sampai basah separuhnya.
b. Memasukkan kapsa basah tersebut kedalam botol pembius sampai katak
tersebut lemas dan mati.
c. Meletakkan katak yang sudah mati diatas papan seksi pada perutnya dan
mengamati bagian kepala : mata ,membran timpani, celah mulut yang
lebar, dan lubang hidung luar, leher badan, kaki depan, lengan atas,
lengan bawah telapak, jari-jari tidak berselaput, kaki belakang seperti
paha, betis, telapak yang menyatu, dan jari-jari yang berselaput.
d. Mengamati seluruh permukaan kulit katak lalu membuat gambar dnegna
pandangan dari punggung dan menunjukkan semua bagian-bagiannya.

2. Pembedahan untuk melihat alat-alat dalam tubuh

a. Melentangkan katak di atas papan seksi


b. Merentangkan kaki-kakinya dan menusuk telapak kaki dengan jarum
pentul untuk menahan agar tidak goyang atau tidak bergerak.
c. Menjepit kulit pertengahan perut dengan pinset secara melintang.
Menggunting lipatan kulit yang terjepit sehingga terjadi sobekan
d. Memasukan ujung gunting yang tumpul dalam sobekan kulit tersebut,
gunting kulit kearah kepala sampai gunting tertumbuk pada bagian
dada.
e. Melanjutkan pengguntingan kulit kearah ekor sampai tertumbuk pada
pangkal paha.
f. Mempelajari perlekatan kulit pada otot/daging.
g. Merentangkan kaki-kaki dan pasang kembali dengan jarum pentul
agar tidak mudah goyang.
h. Membuat torehan pada pertengahan otot perut secara membujur,
sampai tembus.
i. Memasukkan ujung gunting tumpul ke dalam celah yang terbentuk,
dan menggunting otot perut arah kepala sampai pada tulang dada.
Melanjutkan irisan ini kearah ekor sampai pangkal paha.
j. Membuat irisan ke samping dan menahan dengan jarum pentul.
k. Mengamati bagian jantung, hati, lambung, usus, kantong kencing,
ovarium dan paru-paru.
l. Tidak membongkar susunan alat-alat yang kelihatan tersebut lalu
membuat ganbar sederhana alat-alat yang nampak.
1 Sistem pencernaan
a Menyingkapkan jantung ke kanan dan mencari saluran di sebelah
bawah saluran pernafasan, pendek lunak.
b Mengamati alat pencernaan mulai dari mulut ,kerongkongan,
lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar, poros yang
bermuara di kloaka dan kloaka.
c Mengamati kelenjar pencernaan berupa hait, kantung empedu, dan
pankreas.
2 Sistem peredaran darah
a Mengamati jantung pada tempatnya.
b Membuka pericardium dengan gunting, mengambil sedikit kapas dan
menjepit dengan gunting, lalu mengambil sedikit kapas dan menjepit
dengan pinset lalu menyerap cairan yang ada disekitar jantung.
c Debgan loupe mencari dan mengamati bagian-bagian jantung seperti
bilik, serambi kiri, serambi kanan, batang arteri.
3 Sistem pernafasan
a Memebuka mulut dan mencari celah pangkal tebggorok yang berada
agak di depan pangakal kerongkongan.
b Memasukkan ujung pipet pengisap minuman pada pangkal
kerongkongan yang berada agak di depan pangkal kerongkogan.
c Memasukkan ujung pipet pengisap minuman pada pangkal tenggorok
dan tiup.
d Mengamati bentuk dan susunannya.
4 Sistem urogenitalia
a Melepaskan alat-alat pencernaan dengan gunting, memulai dari
kerongkongan hingga porus.
b Pada betina mengamati indung telur, saluran telur, ginjal, ureter,
kantong kemih.
c Pada jantan mengamati testis, vasa everentia, vesikula seminalis,
ureter dan kantung kemih.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

Gambar pembanding Hasil Pengamatan Keterangan:


Morfologi 1. Mata
2. Digit
3. Femur
4. Crus
5. Kloaka
6. Lengan
bawah
7. Mulut

Sistem pencernaan 1. Mulut


2. Kerongk
ongan
3. Lambun
g
4. Usus
5. Kloaka
6. Pancreas
7. Kantong
empedu
8. Hati
Peredaran darah 1. atrium
kiri
2. ventrikel
3. atrium
kanan

Rongga mulut 1. lubang


hidung
2. pelekata
n lidah
3. lidah
4. deretan
gigi

Respirasi 1. lubang
hidung
2. kulit
3. lambung
4. usus
halus
5. kloaka
6. paru-
paru
7. mulut
eksresi 1. vena
2. ginjal
3. kandung
kemih
4. saluran
kemih
5. badan
lemak

B. Pembahasan
Pada katak sawah (Rana cancarivora) memiliki bagianbagian tubuh
yang dibagi secara morfologi dan ada pula secara anatomi. Secara morfologi,
katak memiliki bagianbagian tubuh antara lain mulut, hidung, mata, selaput
renang, selaput pendengaran, lengan atas, lengan bawah, Linea alba, paha
(Femur), jari-jari (Digiti), telapak tangan (Manus), betis (Crus), dan kloaka
(Cloaca). Secara anatomi, bagianbagian katak terdiri atas esophagus, paru-
paru, jantung, hati, empedu, usus, ginjal, dan kloaka yang dapat ditemukan
ketika pembedahan selesai dilakukan. Selain itu, pada katak terdapat juga
system yang dapat membantu berkembang biak dan bertahan hidup. Sistem
tersebut antara lain :
1. Sistem pencernaan, pada sistem pencernaan katak dimulai dari rongga
mulut kerongkongan lambung usus kloaka
2. Sistem sirkulasi, jantungnya terdiri atas tiga ruang yaitu dua serambi dan
satu bilik. Dimana letak serambi (antrium) di atas ventrikel dan terbagi
dua, ada di kanan dan di kiri. Di atas atrium terdapat percabangan yang
disebut aorta.
3. Sistem pernapasan, katak dewasa bernafas dengan paru-paru, yaitu
berupa kantung. Kantung yang pada dindingnya terdapat banyak ruang.
Paru-paru berhubungan dengan udara luar melalui 2 bronkus, laring
(kotak suara) yang mengandung tali-tali vokal, lalu faring dan lorong-
lorong nasal. Lubang dari faring ke laring berupa celah longitudinal yang
disebut glotis. Lubang-lubang dalam dari lorong-lorong nasal itu disebut
nares interna. Pertukaran gas terjadi juga melalui kulit.
4. Sistem reproduksi, Sistem reproduksi katak jantan tediri atas sepasang
testis berbentuk oval berwarna keputih-putihan, terletak disebelah
anterior dari ginjal, di sebelah terdapat vas eferensia yang bermuara pada
saluran kencing. Kemudian menuju kloaka. Akhir dari ureter mengalami
pembesaran dan diesbut vesiku seminalis sebagai tempat penampugan
sperma sementara.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa katak
merupakan hewan yang dapat hidup di air dan di darat. Secara morfologi
bagianbagian tubuh katak terdiri atas mulut, hidung, mata, selaput renang,
selaput pendengaran, lengan atas, lengan bawah, Linea alba, paha (Femur),
jari-jari (Digiti), telapak tangan (Manus), betis (Crus), dan kloaka (Cloaca),
sedangkan secara anatomi bagianbagian tubuhnya terdiri atas esophagus,
paru-paru, jantung, hati, empedu, usus, ginjal, dan kloaka

B. Saran
1. Laboratorium: Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan saat praktikum
diperhatikan kondisinya, apakah layak pakai atau tidak agar praktikan dapat
memaksimalkan kerja saat melakukan praktikum.
2. Praktikan : Saat praktikum berlangsung sebaiknya praktikan lebih tertib,
disiplin agar tidak sampai mengganggu praktikan lain dan lebih menjaga
kebersihan laboratorium. Praktikan juga harus lebih teliti saat melakukan
pengamatan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan data hasil
praktikum.
3. Asisten : Saat praktikan mulai melakukan praktikum dan terjadi kesalahan
dalam pengoperasian alat atau penggunaan bahan maka agar kiranya asisten
mengarahkan praktikan dengan jelas agar kesalahan-kesalahan yang mungkin
akan tersebut tidak terjadi lagi saat praktikum selanjutnya berlangsung

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 2003

Djarubito, Mukayat. Zoologi Dasar. Jakarta; Erlangga. 1989

Kimball, Jhon W., Siti Tjitrosomo, dan Nawangsari Sugiri. Biologi Jilid 3 edisi ke
5. Jakarta; Erlangga. 2006

Sukiyah. 2003. Biologi Vertebrata . Yogyakarta : Jurusan Biologi FMIPA


Universitas Negeri Yogyakarta

Tim Penyusun Biologi Dasar.2015.Penuntun Pratikum Biologi Umum Makassar:


FMIPA UNM

LAMPIRAN
PERTANYAAN
1. Mengapa katak digolongkan ke dalam kelas amphibi ?
2. Mengapa warna katak mudah berubah-ubah ? faktor apakah yang biasa
perunahan itu?
3. Dimanakah melekat pangkal lidah katak ? apakah manfaat bagi katak
dengan meletakkan lidah seperti itu ?
4. Hati dan pankreas bukan saluran pencernaan, tetapi masuk dalam sistem
pemcernaan. Mengapa demikian ?
5. Apa sebabnya katak tidak dapat melakukan pernafasan perut ?
bagaimanakah cara katak menarikdan mengeluarkan napas ?
6. Jelaskan mengapa dikatakan darah bersih dan darah kotor dalam jantung
katak bercampur ketika meninggalkan jantung ?
7. Pada katak terjadi fertilisasi internal atau eksternal ? jelaskan mengapa
demikian ?

JAWABAN PERTANYAAN
1. Katak digolongkan sebagai kelas Amphibia karena katak dapat hidup di
dua alam yaitu di darat dan di air.
2. Warna katak dapat berubah-ubah karena adanya pigmen pada katak yang
dipengaruhi :
- Hormon
- Kondisi tubuh
- Suhu
3. Pangkal lidah katak melekat pada pangkal rahang bawah, manfaat pada
lidah tersebut yaitu agar mudah menangkap mangsa.
4. Hati dan pangkreas bukan saluran pencernaan karena tidak di lalui pada
proses pencernaan tetapi keduanya menghasilkan enzim-enzim
pencernaan.
5. Katak tidak melakukan pernapasan yang pendek karena katak mempunyai
Bronkus yang pendek, sehingga penarikan dan pengeluaran udara pada
Pulmo tidak dapat dilakukan didalam rongga perut.
Cara katak melakukan pernapasan :
Pertama-tama katak mengisi mulutnya dengan udara melalui lubang
hidung dan merendahkan dasar mulutnya, kemudian menutup lubang
hidup sebelah dalam, membuka glottis dan menaikkan dasar mulutnya.
Selanjutnya udara di bawah ke paru-paru dan kulit untuk di lepaskan.
6. Darah bersih dan darah kotor tidak bercampur di jantung tetapi bercampur
ketika meninggalkan jantung karena bagian ventrikel tidak memiliki
pemisah ruang sehingga darah dari jantung dan tubuh bercampur dengan
darah yang berasal dari paru-paru.
7. Pada katak terjadi fertilisasi secara eksternal karena katak betina
mengeluarkan telurnya ke dalam kelompok-kelompok di mana kelompok
itu dilindungi oleh predator-predator akustik dan benturan-benturan dari
benda sekitarnya. Sementara katak jantan terjadi fertilisasi secara internal.

Вам также может понравиться

  • Chem UNIT 1
    Chem UNIT 1
    Документ4 страницы
    Chem UNIT 1
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Obes Ras
    Obes Ras
    Документ4 страницы
    Obes Ras
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Bab 1 4 Ees PDF
    Bab 1 4 Ees PDF
    Документ31 страница
    Bab 1 4 Ees PDF
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Dorothe E Orem
    Dorothe E Orem
    Документ2 страницы
    Dorothe E Orem
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Interferensi
    Pembahasan Interferensi
    Документ4 страницы
    Pembahasan Interferensi
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Isi BK
    Isi BK
    Документ21 страница
    Isi BK
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Isi BK
    Isi BK
    Документ21 страница
    Isi BK
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Iodometri LGKP
    Iodometri LGKP
    Документ15 страниц
    Iodometri LGKP
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Peranan Dan Fungsi BK
    Peranan Dan Fungsi BK
    Документ5 страниц
    Peranan Dan Fungsi BK
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka BK
    Daftar Pustaka BK
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka BK
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Unit 1
    Unit 1
    Документ15 страниц
    Unit 1
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Alat Bahan - Analisis Interferensi
    Alat Bahan - Analisis Interferensi
    Документ5 страниц
    Alat Bahan - Analisis Interferensi
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Kromatografi Penukar Ion (Repaired)
    Kromatografi Penukar Ion (Repaired)
    Документ13 страниц
    Kromatografi Penukar Ion (Repaired)
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Ekstaksi Pelarut Cair-Cair
    Ekstaksi Pelarut Cair-Cair
    Документ17 страниц
    Ekstaksi Pelarut Cair-Cair
    Dita Fitriani
    Оценок пока нет
  • Sampul Komponen
    Sampul Komponen
    Документ1 страница
    Sampul Komponen
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka BK
    Daftar Pustaka BK
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka BK
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Buleting Madding
    Buleting Madding
    Документ6 страниц
    Buleting Madding
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Makalahpembentukankatadankalimat 131016091734 Phpapp02
    Makalahpembentukankatadankalimat 131016091734 Phpapp02
    Документ13 страниц
    Makalahpembentukankatadankalimat 131016091734 Phpapp02
    Aukia
    Оценок пока нет
  • MODUL I Bahasa
    MODUL I Bahasa
    Документ5 страниц
    MODUL I Bahasa
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Translate Jurnal 2
    Translate Jurnal 2
    Документ14 страниц
    Translate Jurnal 2
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Jurnal Percobaan 4 Analitik II Yl
    Jurnal Percobaan 4 Analitik II Yl
    Документ3 страницы
    Jurnal Percobaan 4 Analitik II Yl
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Translet Jurnal 1 Auto 1
    Translet Jurnal 1 Auto 1
    Документ11 страниц
    Translet Jurnal 1 Auto 1
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Translet Jurnal 1 Auto 1
    Translet Jurnal 1 Auto 1
    Документ11 страниц
    Translet Jurnal 1 Auto 1
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Unit 5
    Unit 5
    Документ14 страниц
    Unit 5
    Aukia
    Оценок пока нет
  • PEMBAHASAN Kafein
    PEMBAHASAN Kafein
    Документ3 страницы
    PEMBAHASAN Kafein
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Alat Bahan - Analisis Interferensi
    Alat Bahan - Analisis Interferensi
    Документ5 страниц
    Alat Bahan - Analisis Interferensi
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Answer Unit 2
    Answer Unit 2
    Документ1 страница
    Answer Unit 2
    Aukia
    Оценок пока нет
  • Jawaban Pertanyaan
    Jawaban Pertanyaan
    Документ1 страница
    Jawaban Pertanyaan
    Aukia
    Оценок пока нет