Вы находитесь на странице: 1из 23

CRITICAL BOOK REPORT

KONSEP LARUTAN DAN BIO-ORGANIK


RADIO KIMIA

Disusun Oleh :
HABIBI SYAH PUTRA PANE
4162141001
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI REGULER DIK A 2016

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH


SWT Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia Nya maka Tugas
Critical Book Report ini dapat dikerjakan tepat waktu. Saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada dosen matakuliah konsep larutan dan bio-organik atas
dukungan dan arahan-arahannya, sehingga saya mendapat pengetahuan tentang
tugas ini.
Tujuan dibuatnya Critical Book Report ini selain untuk memenuhi tugas
yang diberikan juga untuk menambah pengetahuan tentang mata kuliah konsep
larutan dan bio-organik. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran positif dari rekan
mahasiswa maupun dosen demi perbaikan dihari mendatang. Semoga Critical
Book Report ini bermanfaat dalam upaya pengembangan dalam pemahaman
terhadap materi khususnya bagi para pembaca.

Medan, 02 Maret 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................1
1.1......................................................................................................................
Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Manfaat.......................................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................2
2.1. Identitas Buku.............................................................................................2
2.2. Ringkasan Buku..........................................................................................2
BAB III..............................................................................................................17
Kelebihan dan Kekurangan Buku......................................................................17
BAB IV..............................................................................................................19
Kesimpulan........................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Critical Book Report adalah salah satu cara untuk mengritik suatu buku
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan suatu buku yang akan di kritik.
Dalam kesempatan ini saya mengritik dua buku, yaitu buku yang berjudul Kimia
Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2 karya Raymond Chang, dan Diktat
UNIMED dengan judul Bahan Kuliah Konsep Larutan dan Bio-Organik karya
Tim Dosen Kimia Umum. Saya tertarik mengritik buku ini karena saya ingin
mendaptakan beberapa wawasan dari buku ini.

1.2 MANFAAT
Critical Book Review bermanfaat untuk menambah wawasan dan
literaturepenulis mengenai Radioaktivitas, dan berfungsi sebagai referensi untuk
pengembangan Kimia Umum II.

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan Critical Book Review ini adalah untuk memenuhi tugas
perkuliahan Filsafat Pendidikan.

1
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Identitas Buku
2.1.1. Buku Pertama :Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga jilid 2
Penulis : Raymond Chang dan Williems Collage
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2003
Kota Terbit : Jakarta
Editor : Lameda Simarmata, S.T.
Jumlah Halaman : 327 Halaman
Percetakan : PT. Gelora Akasara Oratama
ISBN : 979-781-040-5

2.1.2. Buku Kedua : Bahan Kuliah Konsep Larutan Dan Bio-Organik


Penulis : Tim Dosen Kimia Umum 2
Penerbit :-
Tahun Terbit : 2017
Kota Terbit : Medan
Jumlah Halaman : 149 Halaman

2.2 Ringkasan Materi Buku Pertama


Disentigrasi inti radioaktif sering merupakan awal dari deret peluruhan
radioaktif. Yakni rangkaian reaksi inti yang akhirnya menghasilkan pembentukan
isotop sabil.
Kinetika Peluruhan Radioaktif
Semua peluruhan radioaktif mengikuti kinetika orde-pertama. Dengan demikian,
laju peluruhan radioaktif pada setiap waktu t adalah :
Laju peluruhan pada waktu t = N
Dimana adalah konstanta laju orde-pertama dan N adalah banyaknya inti
radioaktif pada waktu t.

2
Transmutasi Inti
Sebagai contoh, kita akan melakukan reaksi
inti dengan menembakkan isotop klorin tertentu (Cl-
35) dengan menggunakan neutron. Kita mengamati
bahwa isotop Hidrogen (H-1) dihasilkan bersama-
sama dengan isotop lainnya dan kita ingin
mengetahui isotop apakah itu. Persamaan reaksi inti
yang terjadi adalah sebagai berikut :

Cl35 + 0n1 X + 1H1


17

Sekarang, untuk mengetahui isotop yang tidak


diketahui (dinyatakan sebagai X), kita harus
menyetarakan persamaan reaksi tersebut. Jumlah
nomor atom di sisi kiri adalah 17 + 0 = 17. Jadi, kita
juga harus mendapatkan jumlah nomor atom di sisi
kanan sama, yaitu sama dengan 17. Sekarang, kita
mempunyai nomor atom 1 di sisi kanan, sehingga
nomor atom dari isotop yang tidak diketahui menjadi
17 1 = 16. Nomor atom ini diketahui sebagai unsur
belerang (S).

Berikutnya, perhatikanlah nomor massa pada


persamaan tersebut. Jumlah nomor massa di sisi kiri
adalah 35 + 1 = 36. Kita menginginkan jumlah
nomor massa yang sama di sisi kanan, yaitu 36.
Sekarang, kita telah memiliki nomor massa 1 di sisi
kanan. Dengan demikian, nomor massa dari isotop
yang tidak diketahui menjadi 36 1 = 35. Ternyata
X adalah isotop belerang (S-35).

Berikut ini adalah persamaan reaksi inti yang telah


disetarakan :

3
17 Cl35 + 0n1 S35 + 1H1
16

Persamaan ini menyatakan transmutasi inti, yaitu


perubahan suatu unsur menjadi unsur lainnya
dan proses ini dapat dikendalikan oleh manusia.
Reaksi perubahan inti unsur semacam ini lebih
dikenal dengan istilah transmutasi buatan.

Fisi Inti
Reaksi ini terjadi jika sebuah inti berat membelah menjadi dua atau lebih
inti atom yang lebih ringan. Reaksi fisi disertai pemancaran energi dan partikel,
misalnya neutron. Partikel neutron yang sangat penting dalam reaksi fisi ini
pertama kali ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1937.
Jenis bahan bakar nuklir yang paling umum adalah 235U (isotop uranium
dengan massa atom 235 dan digunakan di reaktor nuklir) dan 239Pu (isotop
plutonium dengan massa atom 239). Bahan bakar nuklir ini akan terpecah menjadi
2 bagian membentuk elemen kimia dengan massa atom mendekati 95 dan
135 (produk fisi) berikut ini adalah salah satu contoh reaksi fisi.

92U235 + 0n1 54Xe140 38Sr940n1energi

Sebuah inti atom uranium-235 ditembak menggunakan sebuah neutron


sebenarnya berubah dulu menjadi isotop uranium-236 atau 92U236 yang terbelah
lagi menjadi inti Xenon-140 dan Stronsium-94. neutron yang dihasilkan dalam
reaksi fisi itu selanjutnya akan membelah inti-inti uranium lainnya sehingga
memicu terjadinya reaksi berantai (chain reaction).

Contoh Soal 2 :

Perhatikan reaksi fisi berikut!

4
Hitunglah energi yang dibebaskan pada fisi 1 kg atom!

Penyelesaian:

Diketahui:

mu = 235,0439
mn = 1,0087
mBa = 137,9050
mNb = 92,9060
me = 0,00055

Ditanya: Energi = ...?

Pembahasan :

Q = {(mu + mn) (mBa + mNb + 5mn + 5me)} 931 MeV/sma


Q = {(235,0439 + 1,0087) (137,9050 + 92,9060 + (5 1,0087) + (5 0,00055)}
931
Q = 181,87085 MeV

Fusi Inti
Fusi inti (buclear fusion) yaitu penggabungan inti kecil menjadi inti yang lebih
besar, tampaknya bebas dari masalh pembuangan limbah.
Pada temperatur tinggi, reaksi fusi berlangsung sendiri, reaktan pada temperatur
ini berada dalam bentuk plasma (dengan kata lain inti dan atom bebas) dan inti
memiliki energi yang cukup untuk melawan gaya tolak elektrostatik. Bom fusi
dan bintang-bintang menghasilkan energi dengan cara seperti ini.

5
Gambar 3. Tokamak reaktor fusi percobaan.
Diharapkan metode ini akan digunakan dalam reaktor termonuklir, sebagai
sumber energi untuk kepentingan manusia. Berikut ini adalah contoh reaksi fusi
yang terjadi pada bintang, matahari, serta pada atom hidrogen.

Penggunaan Isotop
Isotop radioaktif dan stabil banyak diterapkan dalam ilmu pengobatan dan
pengetahuan. Radioisotop sebagai perunut digunakan untuk mengikuti unsur
dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa.
Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber sinar sebagai pengganti sumber lain
misal sumber sinar X. Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut sebab energy
sinar yang dipancarkan serta waktu paruhnya merupakan sifat khas radioisotop
tersebut.

Isootop Dalam Bidang Kedokteran

Berikut unsur radioisotop yang sering digunakan dalam dunia kedokteran.

6
1. Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mengikuti peredaran darah
dalam tubuh manusia. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang
stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan
mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi
penyumbatan aliran darah.

2. Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid digunakan radioisotop


131I.

3. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak.

4. Radioisotop 59 Fe dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel


darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam
makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.

5. Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk
pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker
dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di
sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.

6. Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh


karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
Sterilisasi digunakan juga di industri makanan. Sterilisasi dengan cara
radiasi, menjadikan makanan dapat tahan empat atau lima kali lebih lama
dari cara sterilisasi biasa.

7
2.3 Ringkasan Buku Kedua
Kimia inti adalh ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan
pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi inti yang terjadi pada
proses peluruhan radiasi nuklida dan transmutasi inti.

Nuklida dan Nukleon

Nukleon : partikel-partikel penyusun inti, yaitu proton dan neutron

Nuklida : suatu spesies nuklir tertentu, dengan lambang:

Z = nomor atom

A = nomor massa = jumlah proton + neutron

N = neutron, biasanya tidak ditulis karena N = A-Z

Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom sama

Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa sama

Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama

Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam reaksi inti:

Nama Lambang Nomor Nomor Massa (sma)


atom massa

Proton P atau H 1 1 1,00728

Neutron N 0 1 1,00867

8
Elektron e -1 0 0,000549

Negatron -1 0 0,000549

Positron +1 0 0,000549

Partikel alpha He atau 2 4 4,00150


Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat dalam reaksi inti adalah (gamma)
dengan massa 0 dan muatan 0.

Perbandingan antara reaksi kimia dan reaksi inti

N Reaksi kimia Reaksi Inti


o

1 Atom diubah susunannya Unsur (atau isotop dari unsur yang


melalui pemutusan dan sama) dikonversi dari unsur yang
pembentukan ikatan satu ke lainnya

2 Hanya elektron dalam orbital Proton, neutron, elektron dan


atom atau molekul yang partikel dasar lain dapat saja
terlibat dalam pemutusan dan terlibat
pembentukan ikatan

3 Reaksi diiringi dengan Reaksi diiringi dengan penyerapan


penyerapan atau pelepasan atau pelepasan energi yang sangat
energi yang relatif kecil besar

4 Laju reaksi dipengaruhi oleh Laju reaksi biasanya tidak

9
suhu, tekanan, katalis dan dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan
konsentrasi katalis

Aturan dalam penyetaraan reaksi inti;

1. Jumlah total proton ditambah neutron dalam produk dan reaktan harus
sama (kekekalan nomor massa)

2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan
nomor atom).

PITA KESTABILAN

Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop
yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak
stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar
sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif
terletak di luar pita ini.

1. Di atas pita kestabilan, Z <>

Untuk mencapai kestabilan :

10
inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta

2. Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton

Untuk mencapai kestabilan :

Inti memancarkan partikel alfa

3. Di bawah pita kestabilan, Z <>

Untuk mencapai kestabilan :

Inti memancarkan positron atau menangkap elektron

RADIOAKTIVITAS ALAMI

Disintegrasi inti radioaktif sering merupakan awal dari deret peluruhan radioaktif,
yaitu rangkaian reaksi inti yang akhirnya menghasilkan pembentukan isotop
stabil. Misalnya adalah deret peluruhan uranium-238 hingga menghasilkan
timbal-206 yang stabil.

Jenis-jenis peluruhan radioaktif meliputi; peluruhan(pemancaran) alfa, peluruhan


negatron, peluruhan positron, penangkapan elektron, peluruhan gamma,
pemancaran neutron, pemancaran neutron terlambat dan pembelahan spontan.

Pembelahan spontan hanya terjadi pada nuklida-nuklida yang sangat besar dan
membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda, misal Cf-
254 membelah spontan menjadi Mo-108 dan Ba-142 dengan memancarkan 4
neutron.

Kinetika Peluruhan Radioaktif

Semua peluruhan radioaktif mengikuti kinetika orde pertama, sehingga laju


peluruhan radioaktif pada setiap waktu t adalah:

Laju peluruhan pada waktu t = N

11
= konstanta laju orde pertama

N = banyaknya inti radioaktif pada waktu t

ln Nt/N0 = - t

dengan waktu paruh : t1/2 = 0,693/

TRANSMUTASI INTI

Pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gas nitrogen dengan


partikel alfa dan menghasilkan hidrogen dan oksigen. Reaksi ini merupakan
transmutasi buatan pertama, yaitu perubahan satu unsur menjadi unsur lain. Coba
tuliskan reaksinya!

Pada tahun 1934, Irene Joliot-Curie, berhasil membuat atom fosfor yang
bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang
berasal dari polonium.

Beberapa contoh reaksi inti:

1) Penembakan atom litium-7 dengan proton menghasilkan 2 atom helium-4

2) Penembakan nitrogen-14 dengan neutron menghasilkan karbon-14 dan


hidrogen

3) Penembakan aluminium-27 dengan proton menghasilkan magnesium-24


dan helium-4

Coba Anda tulis persamaan reaksinya!

Keaktifan (A)

Keaktifan suatu cuplikan radioaktif dinyatakan sebagai jumlah


disintegrasi(peluruhan) per satuan waktu. Keaktifan tidak lain adalah laju
peluruhan dan berbanding lurus dengan jumlah atom yang ada.

12
A=N

Satuan keaktifan adalah Curie (Ci) yang didefinisikan sebagai keaktifan dari 3,7 x
1010 disintegrasi per detik.

Satuan SI untuk keaktifan adalah becquerel dengan lambang Bq

1 Ci = 3,7 x 1010 Bq

Keaktifan jenis adalah jumlah disintegrasi per satuan waktu per gram bahan
radioaktif.

Dosis Radiasi

Untuk menyatakan jumlah atau dosis radiasi yang diserap oleh zat-zat ditetapkan
satuan untuk dosis. Di Amerika, satuan dosis yang umum adalah rad dengan
lambang rd.

Satu rad setara dengan penyerapan 10-5 J per gram jaringan.

Satuan SI untuk dosis adalah gray dengan lambang Gy. Satu gray setara dengan
energi sebanyak 1 joule yang diserap oleh setiap kg zat.

Radiasi neutron lebih berbahaya dari radiasi beta dengan energi dan intensitas
yang sama. Untuk membedakan pengaruh radiasi digunakan satuan rem
(radiation equivalen of man).

Satu rad sinar alfa lebih merusak daripada satu rad sinar beta. Oleh karena itu rad
biasanya dikalikan dengan faktor yang mengukur kerusakan biologi relatif yang
disebabkan oleh radiasi. Faktor ini disebut RBE (Relative Biologycal Effetiveness
of Radiation). Hasil kali rad dan RBE menghasilkan dosis efektif yang disebut
rem (Rontgen Equivalent for Man).

Satu rem suatu macam radiasi akan menghasilkan pengaruh biologi yang sama.

Contoh:

13
Dosis 0 20 rem pengaruh kliniknya tidak terdeteksi , dosis 20-50 sedikit
pengaruh pengurangan sementara butir darah putih, dosis 100-200 terdapat
pengaruh banyak pengurangan butir darah putih dan pada dosis lebih dari 500 rem
dapat menyebabkan kematian.

FISI INTI

Fisi inti (nuclear fission) /reaksi fisi adalah proses di mana suatu inti berat (nomor
massa >200) membelah diri membentuk inti-inti yang lebih kecil dengan massa
menengah dan satu atau lebih neutron. Karena inti berat kurang stabil
dibandingkan produknya, proses ini melepaskan banyak energi.

Reaksi fisi uranium-235:

Sebagai contoh adalah energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram
uranium-235 adalah ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran
500 ton batubara.

Selain besarnya jumlah energi yang besar, ciri penting dari fisi uranium-235
adalah adanya kenyataan bahwa lebih banyak neutron yang dihasilkan
dibandingkan dengan yang semula ditangkap dalam prosesnya. Sifat ini
memungkinkan berlangsungnya reaksi rantai inti, yaitu serangkaian reaksi fisi
yang dapat berlangsung sendiri tanpa bantuan. Neutron yang dihasilkan selama
tahap awal dari fisi dapat mengakibatkan terjadinya fisi dalam inti uranium-235
lain, yang selanjutnya menghasilkan neutron lebih banyak dan seterusnya. Dalam
waktu kurang dari satu detik, reaksi dapat menjadi tak terkendali, membebaskan
banyak sekali kalor ke lingkungan. Agar reaksi rantai terjadi, harus ada cukup
uranium-235 dalam sampel untuk menangkap neutron, sehingga dikenal istilah
massa kritis, yaitu massa minimum material terfisikan yang diperlukan untuk
membangkitkan reaksi rantai inti yang dapat berlangsung sendiri.

APLIKASI FISI INTI

Bom Atom

14
Penerapan pertamakali fisi inti ialah dalam pengembangan bom atom. Faktor
krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom itu.
Satu bom atom yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu bom
atom biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan peledak konvensional seperti
TNT tersebut, untuk memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu. Bahan
yang pertama diledakkan adalah TNT, sehingga ledakan akan mendorong bagian-
bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk jumlah yang lebih besar
dibandingkan massa kritis.

Uranium-235 adalah bahan terfisikan dalam bom yang dijatuhkan di Hiroshima


dan plutonium-239 digunakan dalam bom yang meledak di Nagasaki.

Reaktor Nuklir

Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah pembangkitan
listrik menggunakan kalor yang dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang
dilakukan dalam suatu reaktor nuklir. Ada 3 jenis reaktor nuklir yang dikenal,
yaitu:

a. Reaktor air ringan. Menggunakan air ringan (H2O) sebagai moderator (zat
yang dapat mengurangi energi kinetik neutron).

b. Reaktor air berat. Menggunakan D2O sebagai moderator.

c. Reaktor Pembiak (Breeder Reactor). Menggunakan bahan bakar uranium,


tetapi tidak seperti reaktor nuklir konvensional, reaktor ini menghasilkan
bahan terfisikan lebih banyak daripada yang digunakan.

FUSI INTI

Fusi inti (nuclear fusion) atau reaksi fusi adalah proses penggabungan inti kecil
menjadi inti yang lebih besar. Reaksi ini relatif terbebas dari masalah pembuangan
limbah.

15
Dasar bagi penelitian pemakaian fusi inti untuk produksi energi adalah perilaku
yang diperlihatkan jika dua inti ringan bergabung atau berfusi membentuk inti
yang lebih besar dan lebih stabil, banyak energi yang akan dilepas selama
prosesnya.

Fusi inti yang terus-menerus terjadi di matahari yang terutama tersusun atas
hidrogen dan helium.

Reaksi fusi hanya terjadi pada suhu yang sangat tinggi sehingga reaksi ini sering
dinamakan reaksi termonuklir. Suhu di bagian dalam matahari mencapai 15
jutaoC!!!!!!

Aplikasi Fusi Inti yang telah dikembangkan adalah bom hidrogen.

PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Radioisotop adalah isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan sinar
radioaktif. Isotop suatu unsur baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat
kimia yang sama.

Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu
proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber
radiasi /sumber sinar.

Berikut beberapa contoh penggunaan radioisotop dalam berbagai bidang:

1. Bidang kimia

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi


kimia seperti esterifikasi dan fotosintesis.

Penetapan struktur senyawa kimia seperti ion tiosulfat.

Analisis pengenceran isotop dan analisis pengaktifan neutron (dalam bidang


perminyakan, pengendalian polusi, obat-obatan, geologi, elektronika,
kriminologi, oseanografi dan arkeologi).

16
2. Bidang kedokteran

Isotop natrium-24 digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh


manusia , mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dengan isotop I-131,
menentukan tempat tumor otak dengan radioisotop fosfor, Fe-59 untuk
mengukur laju pembentukan sel darah merah. Kobalt-60 digunakan untuk
pengobatan kanker, teknetium-99 untuk alat diagnostik gambaran jantung, hati
dan paru-paru pasien.

3. Bidang pertanian

Radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul dan


radiisotop fosfor untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.

4. Bidang Industri

Untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam dalam tanah atau beton,
menentukan keausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan
antar logam.

17
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

3.1. KELEBIHAN BUKU

3.1.1. Kelebihan Buku Pertama

1. Dalam penyajian materi, penulis banyak memuat reaksi dan persamaan


reaksi. Sehingga pembaca dapat memahami rumusan reaksi-reaksi.

2. Banyak memuat gambar dan tabel sehingga membuat para pembaca lebih
memahami.

3. Penyajian materi melakukan sistem kontinue atau bertahap. Hal ini sangat
membantu para pembaca sehingga tidak bingung dalam memahami materi

4. memuat hal-hal yang sangat penting dalam memahami materi semisal


memuat tabel-tabel unsur transuranium gambar rancangan sungkup plasma
magnetik,dll.

5. Buku ini selalu upgrade sehingga materi yang ada dalam buku terus
dikembangkan.

3.1.2. Kelebihan Buku Kedua


1. Buku ini lebih menjelaskan dasar-dasar pengenalan terhadap materi
radiokimia sehingga memudahkan para pembaca dalam memahami materi.

2. Setiap pembahasan subbab nya dirangkum secara ringkas, sehingga


memudahkan para pembaca dalam memahami materi.

3. Buku ini banyak merangkum materi-materi dari berbagai sumber, sehingga


menambah corak baru dalam mengembangkan materi.

4. Setiap pembahasan terdapat contoh-contoh sederhana sehingga menambah


pemahaman para pembaca.

5. Dalam penyajian materi Penggunaan Radio Isotop disajikan contoh-contoh


yang lebih banyak dari berbagai bidang.
3.2. KELEMAHAN BUKU

18
3.2.1. Buku Pertama
Ada beberapa kelemahan antara lain :
1. Ada suatu hal yang salah dalam penempatan materi dengan gambar yang
terkait, seperti pada halaman 275. Penulis menyatakan gambar 21.2
sedangkan disampingnya adalah gambar 21.14. Hal ini mungkin
dikarenakan tempat yang ada dalam buku terbatas sehingga penulis atau
editor membuat seperti itu.
2. Pada materi penggunaan isotop, penulis hanya menyajikan manfaat isotop
dalam bidang kedokteran, padahal masih banyak lagi manfaat dalam
berbagai bidang. Misalnya dalam bidang pertanian, industri dan
Pengukuran Usia Bahan Organik. Mungkin penulis ingin
menampilkan contoh sederhana saja selebihnya para pembaca diberikan
untuk eksplorasi dalam mencari contoh yang lain.
3. Gambar yang disajikan masih hitam putih sehingga masih membuat
pembaca bingung. Hal ini mungkin dikarenakan penerbit yang mencetek
buku tersebut sehingga lebih menghemat biaya.
3.2.2. Buku Kedua
Kekurangan pada buku kedua ini juga hampir sama dengan buku pertama,
namun ada perbedaan yang lain, yaitu :
1. Masih ada materi yang tidak dipaparkan secara jelas karena dalam
penyajian materi dimuat secara ringkas.
2. Tata letak penyajian tabel dan gambar masih belum tertata rapi.
3. Sangat sedikitnya dimuat gambar dan tebel dalam penjelasan materi.

19
BAB IV
KESIMPULAN

Dari kritikan yang telah disajikan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang
kehidupan.

2. Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik


pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir,
maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah
sakit.

3. Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak


membahayakan masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi
sekarang maupun generasi yang akan datang.

4. Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu


wadah yang dirancang tahan lama yang ditempatkan dalam suatu gedung
penyimpanan sementara sebelum ditetapkan suatu lokasi penyimpanan
permanennya.

5. Peluruhan zat radioaktif berguna untuk menghasilkan unsur yang lebih


stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha (sama dengan
inti4He), partikel beta (), dan partikel gamma ().

20

Вам также может понравиться