Вы находитесь на странице: 1из 8

TUGAS PENGAUDITAN 2

BAB 20

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS AKUISISI


DAN PEMBAYARAN : VERIFIKASI AKUN TERPILIH

Nama : Arlinda Tanadi (1451029)


Steffy Wijayanti (1451043)
Juventa Khovani (1451057)
Kelas : Ak - B

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2017

JENIS AKUN LAIN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN

Dalam bab ini, masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya dalam siklus
ini akan dibahas, terutama audit atas :
Properti, pabrik, dan peralatan
Beban dibayar di muka
Kewajiban lainnya
Laba dan akun beban

AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN

Properti, pabrik, dan peralatan adalah aktiva yang memiliki umur yang diharapkan lebih
dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak diperoleh untuk dijual kembali. Tujuan
penggunaan aktiva itu sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan umur diharapkannya yang
lebih dari satu tahun merupakan karakteristik yang signifikan yang membedakan aktiva tersebut
dengan persediaan, beban dibayar dimuka, dan investasi.

Tinjauan atan Akun yang Berkaitan dengan Peralatan

Perhatikan bahwa pendebetan ke peralatan manufaktur berasal dari siklus akuisisi dan
pembayaran. Karena suber debet akun aktiva adalah jurnal akuisisi, sistem akuntansi biasanya
telah diuji untuk mencatat penambahan peralatan manufaktur pada periode berjalan sebagai
bagian dari pengujian atas siklus akuisisi dan pembayaran.
Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan lain umumnya berupa file induk aktiva
tetap (fixed asset master file). File induk ini meliputi catatan yang terinci atas setiap bagian
peralatan dan jenis properti lainnya yang dimiliki.
Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan manufaktur dengan akun aktiva
lancar karena tiga alasan :
1. Biasanya akuisisi peralatan manufaktur jarang dilakukan pada periode berjalan.
2. Jumlah setiap akuisisi sering kali material.
3. Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam catatan akuntansi selama
beberapa tahun.
Dalam audit atas peralatan manufaktur dan akun-akun yang terkait, auditor harus
memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut :
Melaksanakan prosedur analitis
Memverifikasi akuisisi tahun berjalan
Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena
aktiva memiliki pengaruh jangka panjang terhadap laporan keuangan. Kegagalan
untuk mengkapitalisasi aktiva tetap, atau mencatat akuisisi pada jumlah yang salah,
akan mempengaruhi neraca hingga perusahaan melepas atau membuang aktiva.
Laporan laba rugi akan terpengaruh hingga aktiva itu telah sepenuhnya disusutkan.
Titik awal untuk memverifikasi akuisisi tahun berjalan umumnya merupakan
sebuah skedul yang diperoleh dari klien menyangkut semua akuisisi yang dicatat pada
akun properti, pabrik, dan peralatan di buku besar umum selama tahun tersebut. Klien
memperoleh informasi ini dari file induk properti. Skedul yang tipikal memuat daftar
setiap penambahan secara terpisah dan mencantumkan tanggal akuisisi, vendor,
deskripsi, notasi apakah barang tersebut baru atau bekas, umur aktiva untuk tujuan
penyusutan, metode penyusutan, dan biaya atau harga perolehan.
Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan
Tujuan utama auditor dalam memverifikai penjualan, tukar tambah, atau
pengabaian peralatan manufaktur adalah untuk mengumpulkan bukti yang cukup
bahwa semua pelepasan telah dicatat dan pada jumlah yang benar. Titik awal untuk
memverifikasi pelepasan adalah skedul klien yang berisi catatan tentang pelepasan itu.
Skedul tersebut umumnya mencantumkan tanggal kapan aktiva dilepas atau dibuang,
nama orang atau perusahaan yang mengakuisisi aktiva, harga jual, biaya awal, tanggal
akuisisi, dan akumulasi penyusutan.
Prosedur tersebut sering digunakan untuk memverifikasi pelepasan :
Mereview apakah aktiva yang baru diakuisisi menggantikan aktiva yang ada.
Menganalisis keuntungan dan kerugian atas pelepasan aktiva dan pendapatan rupa-
rupa yang diterima dari pelepasan aktiva.
Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak properti, atau
cakupan asuransi untuk indikasi penghapusan peralatan.
Melakukan tanya-jawab dengan manajemen dan personil produksi mengenai
kemungkinan pelepasan aktiva.
Memverifikasi saldo akhir akun aktiva
2 tujuan auditor ketika mengaudit peralatan manufaktur termasuk menentukan
bahwa :
1. Semua peralatan yang tercatat ada secara fisik pada tanggal neraca (eksistensi)
2. Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (kelengkapan)
Setelah menilai risiko pengendalian untuk tujuan eksistensi, auditor memutuskan
apakah perlu memverifikasi eksistensi setiap item peralatan manufaktur yang
tercantum dalam file induk. Jika terdapat kemungkinan yang besar bahwa aktiva tetap
yang hilang yang berjumlah material masih tercantum dalam file induk, auditor dapat
memilih sampel dari file induk dan memeriksa aktiva aktual. Dalam kasus yang jarang
terjadi, auditor mungkin memutuskan bahwa perlu bagi klien untuk menghitung semua
persediaan fisik aktiva tetap guna memastikan bahwa semuanya memang ada. Ketika
persediaan fisik dihitung, biasanya auditor mengamati perhitungan.
Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan
manufaktur terbebani, termasuk :
Membaca syarat-syarat dalam perjanjian pinjaman dan kredit.
Mengirimkan permintaan konfirmasi pinjaman kepada bank dan institusi
pemberi pinjaman lainnya.
Melakukan diskusi dengan klien atau mengirimkan surat ke penasihat hukum.
Peralatan manufaktur itu harus meliputi biaya kotor dan biasanya harus terpisah
dari aktiva tetap lainnya.
Memverifikasi beban penyusutan
Jika beban penyusutan berjumlah material, akan diperlukan lebih banyak pengujian
yang terinci atas beban penyusutan ketimbang untuk akun yang telah diverifikasi
melalui pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting untuk beban
penyusutan adalah keakuratan. Auditor berfokus pada penentuan apakah klien
mengikuti kebijakan penyusutan yang konsisten dari period eke periode, dan apakah
perhitungan klien sudah benar.
Dalam menentukan hal yang pertama, auditor harus mempertimbangkan 4 aspek :
1. Umur manfaat akuisisi periode berjalan.
2. Metode penyusutan
3. Estimasi nilai sisa
4. Kebijakan penyusutan aktiva dalam tahun akuisisi dan disposisi
Metode yang berguna untuk mengaudit penyusutan adalah pengujian prosedur
analitis atas kelayakan yang dilakukan dengan mengalikan aktiva tetap yang belum
disusutkan dengan tingkat penyusutan tahun tersebut.
Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan
Pendebetan ke akumulasi biasanya diuji sebagai bagian dari audit atas pelepasan
aktiva, sementara kredit diverifikasi sebagai bagian dari beban penyusutan. Dua tujuan
yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akhir akumulasi penyusutan :
1. Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk properti sama dengan buku
besar umum. Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menguji footing akumulasi
penyusutan dalam file induk properti dan menelusuri totalnya ke buku besar umum.
2. Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat.
AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA

Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aktiva tidak berwujud adalah
aktiva yang umurnya bervariasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Dalam pembahan
berikut, contoh audit atas asuransi dibayar di muka akan digunakan sebagai representatif akun
kelompok ini karena :

1. Asuransi dibayar dimuka ditemukan pada sebagian besar audit-hampir semua perusahaan
memiliki beberapa jenis asuransi.
2. Masalah yang umumnya dihadapi dalam audit asuransi dibayar di muka merupakan hal
yang umum bagi kelas akun ini.
3. Tanggung jawab auditor untuk mereview cakupan asuransi merupakan perimbangan
tambahan yang tidak ditemukan pada akun lainnya dalam kategori ini.

Tinjauan terhadap Asuransi Dibayar di Muka

Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dapat
dengan mudah dibagi ke dalam tiga kategori : pengendalian terhadap akuisisi dan
pencatatan asuransi, pengendalian terhadap register asuransi, dan pengendalian terhadap
penghapusan beban asuransi.
Pengujian Audit
Biasanya auditor melakukan prosedur analitis berikut untuk asuransi dibayar di muka
dan beban asuransi :
Membandingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan tahun
sebelumnya.
Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi dan
membandingkannya dengan tahun sebelumnya.
Membandingkan setiap cakupan polis asuransi pada skedul asuransi yang diperoleh
dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian atas eliminasi polis
tertentu atau perubahan cakupan asuransi.
Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung selama tahun berjalan
atas dasar polis per polis dengan yang ada pada tahun sebelumnya sebagai pengujian
terhadap kesalahan perhitungan.
Mereview cakupan asuransi yang tercantum pada skedul asuransi dibayar di muka
dengan pejabat klien yang berwenang atau broker asuransi menyangkut
kememadaian cakupan.

Polis Asuransi dalam Skedul Asuransi DIbayar di Muka Memang Ada dan Polis
yang Ada Telah DIcantumkan (Eksistensi dan Kelengkapan). Pengujian atas
eksistensi dan pengabaian polis asuransi yang berlaku dapat dilakukan pada skedul
asuransi dibayar di muka klien dengan salah satu dari dua cara berikut :

1. Memeriksa sampel faktur asuransi dan polis yang berlaku untuk dibandingkan
dengan skedul.
2. Memperoleh konfirmasi informasi asuransi dari agen asuransi perusahaan.

Klien Memiliki Hak atas Semua Polis Asuransi dalam Skedul Asuransi Dibayar Di
Muka (Hak). Biasanya, penerima yang disebutkan dalam polis adalah klien, tetapi
apabila ada hipotik atau hak gadai lainnya, klaim asuransi mungkin dapat dibayarkan
kepada kreditor. Mereview polis asuransi untuk penuntut selain klien merupakan
pengujian yang baik atas kewajiban yang belum tercatat dan aktiva yang digunakan.

Jumlah Dibayar di Muka pada Skedul Sudah Tepat dan Totalnya Sudah
Dijumlahkan dengan Benar Serta Sama dengan Buku Besar Umum (Keakuratan
dan Detail Tie-In). Pengujian audit untuk memverifikasi keakuratan asuransi dibayar di
muka melibatkan verifikasi jumlah premi asuransi, lama periode polis, dan alokasi premi
ke asuransi yang belum jatuh tempo. Jumlah premi untuk polis tertentu dan periode
waktunya dapat diverifikasi pada waktu yang sama dengan pemeriksaan faktur premi atau
konfirmasi dari agen asuransi.

Beban Asuransi yang Berhubungan dengan Asuransi Dibayar di Muka Telah


Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi). Klasifikasi yang benar atas pendebetan ke
akun beban asuransi yang berbeda harus direview sebagai pengujian atas laporan laba
rugi. Membebankan akun yang tepat dan konsistensi dengan tahun sebelumnya
merupakan pertimbangan utama dalam mengevaluasi klasifikasi.
Transaksi Asuransi Telah Dicatat pada Periode yang Benar (Pisah Batas). Jika
auditor mengecek pisah batas akuisisi asuransi, mereka melakukannya sebagai bagian
dari pengujian pisah batas utang usaha.

AUDIT KEWAJIBAN AKRUAL

Kategori utama akun yang ketiga dalam siklus akuisisi dan pembayaran adalah
kewajiban akrual, yang merupakan estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan
manfaat yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Kewajiban serupa lainnya termasuk : Gaji
akrual, Pajak gaji akrual, Bonus pejabat akrual, Komisi akrual, Fee profesional akrual, Sewa
akrual, Bunga akrual.

Mengaudit Pajak Properti Akrual

Seperti pada beban asuransi, saldo beban pajak properti merupakan jumlah residu yang
berasal dari saldo awal dan akhir pajak properti akrual serta pembayaran pajak properti. Karena
itu, penekanan dalam pengujian harus diberikan pada kewajiban pajak properti akhir dan
pembayaran. Ketika auditor memverifikasi pajak properti, kedelapan tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo kecuali nilai realisasi bersifat relevan. Dua yang paling penting adalah :

1. Properti yang ada pada skedul akrual sudah tepat untuk mengakrualkan pajak. Kelalaian
untuk mencantumkan properti di mana pajak harus diakrualkan akan menyatakan terlalu
rendah kewajiban pajak properti (kelengkapan).
2. Pajak properti akrual telah dicatat secara akurat. Auditor memperlihatkan perlakuan yang
konsisten terhadap akrual dari tahun ke tahun (keakuratan).

AUDIT AKUN LABA DAN BEBAN

Dua konsep berikut dalam audit atas akun laba dan beban akan diperlukan ketika
mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi :

1. Penandingan laba dan beban periodik diperlukan untuk menentukan hasil operasi yang
tepat.
2. Aplikasi prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten selama periode yang berbeda
diperlukan untuk komparabilitas.
Pendekatan untuk Mengaudit Akun Laba dan Beban

Audit atas akun laba dan beban berkaitan secara langsung dengan neraca dan bukan
merupakan bagian terpisah dari proses audit. Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi
akun laba dan beban adalah :

Prosedur analitis
Prosedur analitis harus dianggap sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran
penyajian baik akun neraca maupun laporan laba rugi.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi memiliki
dampak yang secara simultan memverifikasi akun neraca dan laporan laba rugi. Sarana
yang paling penting untuk memverifikasi banyak akun laporan laba rugi pada setiap
siklus transaksi adalah memahami pengendalian internal dan pengujian pengendalian
serta pengujian substantif atas transaksi yang berhubungan.
Pengujian atas rincian saldoAnalisis Beban

Analisis akun beban melibatkan pemeriksaan auditor terhadap pendokumentasian


yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari rincian total akun beban.
Dalam analisis beban dan akun laporan laba rugi lainnya, auditor memverifikasi transaksi
pada akun-akun khusus untuk menentukan apakah transaksi itu dilakukan klien yang
sesuai, diklasifikasikan dengan benar, dan dicatat secara akurat.
Pengujian atas rincian saldoAlokasi
Alokasi sangatlah penting karena menentukan apakah pengeluaran merupakan suatu
aktiva atau beban periode berjalan. Dua prosedur yang paling penting untuk mengaudit
alokasi adalah pengujian atas kelayakan secara keseluruhan dengan menggunakan
prosedur analitis dan perhitungan ulang hasil klien.

Вам также может понравиться