Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HUKUM PERBANKAN
KREDIT BANK
KELOMPOK 6:
ALISA KAMAL
JULISKANDAR NABABAN
NOVIYANTI
ANJU PUTRA
JULIAN SAFARDI
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.......................................................................i
KATA
PENGANTAR.....................................................................ii
DAFTAR
ISI..................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................1
1.1Latar
Belakang............................................................................1
1.2Rumusan
Masalah.......................................................................3
1.3Tujuan.........................................................................................
.4
BAB II
PEMBAHASAN................................................................5
2.1Pengertian
Kredit.........................................................................
2.2Pengertian Perjanjian
Kredit........................................................
2.3Prinsip-prinsip pemberian
Kredit.................................................
2.4Jenis-jenis
Kredit.........................................................................
2.5Kredit
Bermasalah.......................................................................
2.6Jaminan dan Anggunan
Kredit....................................................
2.7Bank Garansi..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kredit merupakan salah satu jasa dari berbagai jasa yang
diberikan oleh bank. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dalam menjalankan fungsi intermediary, bank berfungsi
sebagai lembaga perantara artinya bank menjembatani antara
nasabah yang memiliki kelebihan dana dan nasabah yang
kekurangan dana. Nasabah yang mempunyai dana lebih akan
menyimpan dana tersebut di bank dalam bentuk simpanan,
kemudian bank akan menggunakan uang tersebut untuk
disalurkan kepad nasabah yang membutuhkan dana dalam benuk
kredit . Dalam fungsi intermediary bank berperan sebagai :
1. Lembaga perantara (simpan salur)
2. Lembaga pengelolaan managament risk
3. Lembaga kepercayaan (trust fund)
Bank dalam memberikan kredit, wajib mempunyai
kenyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk
melunasi hutangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta
harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat karena
kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko. Dalam
praktek perbankan untuk adanya pemberian kredit dari bank,
maka pihak bank harus mengadakan perjanjian didalam
penyerahan uang terhadap debitur seperti yang telah disepakati
bersama. Karena biasanya dituangkan dalam suatu perjanjian
kredit yang dibuat sebelum dilakukan penyerahan uang, sehingga
perjanjian kredit ini merupakan perjanjian perdahuluan dari
penyerahan uang.
Kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh
yang sangat penting dalam kehidupan perekonomian suatu
negara, karena kredit yang diberikan secara selektif dan terarah
oleh bank kepada nasabah dapat menunjang terlaksananya
pembangunan sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan
masyarakat. Kredit yang diberikan oleh bank sebagai sarana
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik secara umum
maupun khusus untuk sektor tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Prinsip kepercayaan
Yaitu suatu asas yang melandasi hubungan antara bank dan
nasabah bank.
a. Nasabah percaya bahwa bank akan mengelola dananya
dengan sebaik- baiknya.
b. Bank yakin terhadap kredit yang diberikan kepada debitur
akan bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya
c.Bank yakin terhadap semua data yang diberikan nasabah
(know your costumer)
Indikator nasabah dapat dipercaya dilihat dari transaksi
nasabah tersebut apakah transaksi yang dilakukan
mencurigakan atau tidak. Transaksi dianggap tidak
mencurigakan apabila anatar uang yang diterima nasabah
dalam rekening banknya sesuai dengan profil nasabah
tersebut. Sedangkan transaksi dianggap mencurigakan dapat
dilihat dari laporan hasil analisis yang dapat
mengkategorikan transaksi tesebut sebagai suatu tindak
pidana.
2. Prinsip Kehati-hatian (prudent banking)
Suatu prinsip yang menegaskan bahwa bank dalam
menjalankan kegiatan usaha baik dalam penghimpun dana
dan penyaluran dana, terutama dalam penyaluran dana atau
pemberian kredit. Usaha pengawasan yang dilakukan bank
dapat berupa:
a. Internal
Berupa SOP (Standard Operational Procedure)
b. Eksternal
Bank ketika melayani nasabah khususnya dibidang kredit
harus melihat ketentuan yang diatur Bank Indonesia
Bank ketika memberikan kredit kepada nasabah harus
memperhatikan 5Cs of Credit .
3. Prinsip 5C (5Cs of credit)
1. Character
Pemberian kredit pada dasarnya adalah kepercayaan
sehingga penilaian Karakter memiliki peringkat pertama dari
yang lain, namun dalam menilai karakter ini sangat sulit
dilakukan dalam waktu singkat, kareana kita harus
memahami benar sifat-sifat dan kebiasaan, gaya hidup serta
hubungan sosial nasabah kita dan nasabah ini harus dapat
dipercaya (Willingness to Pay).
Informasi mengenai karakter dapat diperoleh:
- Meminta Informasi Bank Indonesia, dimana dalam
informasi tersebut akan teriformasi jumlah pinjaman berikut
kualitas pinjaman (apakanh nasabah dalam memenuhi
kewajibanya selalu tepat waktu atau terlambat) , jangka
waktu kredit dan agunan.
- Melakukan trade Checking kepada sesama pengusaha atau
pelangga serta suplyer nasabah, dengan harapan memperoleh
informasi mengenai pribadi maupun perusahaan atau bisnis
yang dimiliki.
4.Capacity
Capacity adalah menilai kapasitas atau kemampuan nasabah
dalam mengelola usahanya sehingga dapat memenuhi kewajiban
atau mengembalikan pinjaman Bank dari hasil usaha yang
dijalankan. (abilty to Pay) Dalam hal ini dinilai seberapa besar
skala usaha yang dijalankan dan seberapa besar usaha tersebut
dapat menghasilkan laba serta kemampuan usaha untuk terus
berjalan dalam kondisi ekomoni normal atau kurang baik.
5.Capital
Melihat sebearapa besar modal atau kekayaan yang dimiliki
nasabah untuk menjalankan usaha, hal ini dapat dilihat dari
laporan keuangan berupa Neraca dan laba Rugi perusahaan
termasuk ratio keuangan.
6.Collateral
Menilai seberapa besar nilai jaminan atau agunan yang
diserahkan ke Bank dan nilai tersebut harus dapat mencover
fasilitas Kredit yang diberikan oleh Bank, dalam hal ini Bank
juga harus menilai tingkat marketabilitas (mudah dijual) agunan
dimaksud, serta meneliti keabsahan atas legalitas bukti
kepemilikan agunan, agunan yang dapat diterima Bank dapat
berupa Barang Bergerak maupun barang Tidak Bergerak yang
harus dilakukan pengikatan secara Yuridis Sempurna. Contoh :
1.Barang Tidak bergerak berupa Tanah dan bangunan harus
dilakukan pengikatan Hak Tanggungan.
2. Barang Bergerak berupa Mesin-mesin dan kendaraan
termasuk Kapal dengan bobot >30Ton diikat dengan Fiducia.
5. Condition of economic
Condition of economic dalam pengertian Pemberian fasilitas
kredit juga harus mempertimbangkan kondisi ekonomi yang
dikaitkan dengan usaha yang dijalakan nasabah termasuk regulasi
atau perturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah terhadap
usaha yang dijalankan nasbah.
(Agunan)
AGUNAN adalah bagian dari jaminan kredit dan dibedakan
AGUNAN POKOK dan AGUNAN TAMBAHAN
Jadi dalam pemberian Bank Garansi ada tiga pihak yang terlibat ,
yaitu sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian , perdagangan, dan
keuangan secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari uang.
b. Kredit dapat meningkatkan daya guna (utility) dari barang.
c. Kredit meningkatkan peredaran uang dan lalu lintas uang.
d. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi.
e. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.
f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan
nasional.
g. Kredit adalah sebagai alat penghubung ekonomi
internasional.
Jenis-Jenis Kredit :
1. Menurut jangka waktunya, kredit dibedakan menjadi :
a. Kredit jangka pendek
b. Kredit jangka menengah
c. Kredit jangka panjang.
2. Menurut sifat penggunaannya, kredit dibedakan menjadi:
a. Kredit konsumtif
b. Kredit produktif
c. Kredit perdagangan
3. Menurut jaminan atas kredit, dibedakan menjadi:
a. Unsecured Loans (kredit tanpa jaminan atau kredit blanko)
b. Secured Loans ( kredit dengan jaminan )
Ketentuan-Ketentuan Penentuan Besarnya Kredit:
a. Reserve Requirement (RR)
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
c. Batas Maksimum Pemberian Kredit
d. Portofolio Investment
Secara garis besar kegiatan yang dilakukan oleh Bagian Kredit
sehubungan dengan pemberiaan kredit untuk pelanggan atau
calon pelanggannya, meliputi :
Mengidentifikasi pelanggan atau calon pelanggan
Menganalisa kelayakan pemberian kredit
3.2 Saran
Sebaiknya debitur menggunakan kreditnya untuk keperluan
usahanya agar tidak terjadi kesalahgunaaan dan memberikan
jaminan yang dapat membuat pihak Bank percaya atas pinjaman
yang diberikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arthesa, Ade dan Edia Handiman, 2006, Bank dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank, Jakarta: PT. Indeks.