Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
a. umur
terjadi pada usia 45-50 tahun tetapi dapat juga terjadi pada usia 18 tahun
b. lingkungan
sosial ekonomi rendah dan personal hygiene kurang
c. kebiasaan
seseorang yang sering ganti-ganti pasangan
2. Riwayat keluarga
adakah keluarga yang mengalami kanker
3. Status kesehatan saat ini
apakah klien mengeluh nyeri,perdarahan yang berlebihan dan apakah mengeluarkan
cairan putih dari vagina (keputihan )
4. Saat kesehatan masa lalu
Wanita dengan kehamilan dini, pemberian estrogen, atau steroid lainnya dapat
menimbulkan berkembangnya masalah fungsional genital pada keturunannya
5. Personal hygine yang kurang pada daerah genitalia
6. Pola Nutrisi dan Metabolik
Anoreksia, BB menurun
7. Pola Eliminasi
BAB dan BAK tidak disadari
8. Pola Aktivitas dan Latihan
Klien mengalami kelelahan
9. Pola Istirahat dan Tidur
Ada gangguan tidur
10. Persepsi diri dan Konsep diri
Harga diri rendah
11. Pola reproduksi dan Seksual
Nyeri dan perdarahan saat koitus
12. Pengkajian Fisik
a. Rambut Rontok karena efek dari kemoterapi
b. Conjungtiva Anemis
c. Wajahpucat
d. Abdomen distensi abdomen
e. Vagina keputihan, berbau, warna merah perdarahan merah tua berbau dan kental
f. Serviks ada nodul
13. Pemeriksaan penunjang :laboratorium hb menurun leukosit meningkat trombosit
meningkat
14. Patologi anatomi untuk memeriksa keganasan
15. Pemeriksaan diagnostic Pap Smear, Kalposkopi, Biopsy, Mri atau Ct Scan Abdomen atau
Pelvis
Pathway ca servik
Usia koitus pertama kali Sering paritas Berganti-ganti pasangan Hygiene Merokok
<16 tahun
Sering terjadi perlukaan Resiko tertular penyakit Penggunaan antiseptic Lender serviks
Sel mukosa pada serviks di organ reproduksi menular seksual tinggi berlebihan mengandung nikotin
belum matang
Port de enrtry kuman Iritasi mukosa Menurunkan daya tahan
Rentan terhadap terbuka serviks
rangsangan Mukosa rentan terhadap
Infeksi virus HPV rangsangan Rentan terhadap invasi
virus
Masuknya mutagen
Metaplasia sel
Dysplasia sel
Ansietas
Ulkus nekrosis jaringan Iskemia jaringan
Perdarahan saat koitus Jaringan sekitar serviks Perdarahan masif Pengeluaran bradikinin,
rapuh histamine
Ketidakpuasan saat Kekurangan volume
koitus Kerusakan integritas cairan Penekanan ujung saraf
jaringan simpatik
Perubahan pola
seksual Resiko infeksi Respon nyeri
Nyeri akut
Fistula
1. Nyeri akut
Tujuan/criteria hasil
Memperlihatkan pengendalian nyeri
Menunjukan tingkat nyeri
memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai
kenyamanan
mempertahankan nyeri pada .atau kurang (dengan skala 0-10)
melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis
mengenali factor penyebab dan menggunakan tindakan untuk memodifikasi factor
tersebut
melaporkan nyeri kepada pelayan kesehatan
melaporkan pola tidur yang baik
Intervensi NIC
Pengkajian
Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan
informasi pengkajian
Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata yang sesuai usia dan tingkat
perkembangan pasien
Manajemen nyeri:
lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, awitan dan
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan factor presipitasinya
Sertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus diminum, frekuensi,
frekuensi pemberian, kemungkinan efek samping, kemungkinan interaksi obat,
kewaspadaan khusus saat mengkonsumsi obat tersebut dan nama orang yang harus
dihubungi bila mengalami nyeri membandel.
Instruksikan pasien untuk menginformasikan pada perawat jika peredaan nyeri tidak
dapat dicapai
Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan
tawarkan strategi koping yang ditawarkan
Perbaiki kesalahan persepsi tentang analgesic narkotik atau oploid (resiko ketergantungan
atau overdosis)
Manajemen nyeri:
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung,
dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
Aktivitas kolaboratif
Manajemen nyeri:
Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan
perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien dimasa lalu
2. Resiko infeksi
Faktor resiko :
Penyakit kronis
Penekanan system imun
Ketidak adekuatan imunitas dapatan
Pertahanan primer yang tidak adekuat
Pengetahuan yang kurang untuk menghindari pajanan pathogen
Kerusakan jaringan
Hasil & NOC
NOC :
Status imun; resistensi alami dan dapatan yang bekerja tepat terhadap antigen internal
maupun eksternal
Keparahan infeksi; tingkat keparahan infeksi dan gejala terkait
Penembuhan luka: primer; tingkat regegerasi sel dan jaringan setelah penutupan luka
secara sengaja
Penyembuhan luka: sekunder; tingkat regegerasi sel dan jaringan pada luka terbuka
Factor resiko infeksi akan hilang yang dibuktikan dengan pengendalian resiko komunitas,
penyakit menular, status imun, keparahan infeksi, pengendalian resiko PMS, dan
penyembuhan luka primer dan sekunder.
mengindikasikan status GI, pernapasan, genitourinaria dan imun dalam batas normal
menggambarkan factor yang menunjang penularan infeksi
melaporkan tanda atau gejala infeksi serta mengikuti prosedur skrining dan pemantauan
Intervensi NIC
Pengkajian
pantau tanda dan gejala infeksi (suhu, denut jantung, drainase, penampilan luka, sekresi,
penampilan urin, suhu kulit, lesi kulit, keletihan dan malaise)
kaji faktor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
pantau hasil laboratorium (hitung darah lengkap, hitung granulosit, absolute, hitung jenis,
protein serum, albumin)
amati penampilan praktek hygiene personal untuk perlindungan terhadap infeksi
Aktivitas kolaboratif
ikuti protokol institusi untuk melaporkan suspek infeksi atau kultur positif
pengendalian infeksi (NIC): berikan terapi antibiotic, bila diperlukan
Aktivitas lain
lindungi pasien terhadap kontaminasi silang dengan tidak menugaskan perawat yang
sama untuk pasien lain yang mengalami infeksi dan memisahkan ruang perawatan pasien
dengan pasien yang terinfeksi
pengendalian infeksi (NIC) :
a) bersihkan lingkungan dengan benar setelah dipergunakan masing-masing pasien
b) pertahankan tehnik isolasi, bila diperlukan
c) terapkan kewaspadaan universal
d) batasi jumlah pengunjung, bila diperlukan
Batasan karakteristik
a) Subjektif : Haus
b) Objektif
Perubahan status mental
Penurunan turgor kulit dan lidah
Penurunan haluaran urin
Penurunan pengisian vena
Kulit dan membrane mukosa kering
Hematokrit meningkat
Suhu tubuh meningkat
Peningkatan frekuensi nadi, penurunan TD, penurunan volume dan
tekanan nadi
Konsentrasi urin meningkat
Kelemahan
Hasil & NOC
NOC
Keseimbangan elektrolit dan asam basa; keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam
kompartemen intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan; keseimbangan cairan dalam kompartemen intrasel dan ekstrasel
tubuh
Hidrasi; keadekuatan cairan yang adekuat dalam kompartemen intrasel dan ekstrasel
tubuh
Status nutrisi: asupan makanan dan cairan; jumlah makanan dan cairan yang masuk
kedalam tubuh selama periode 24 jam
Kekurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan oleh Keseimbangan elektrolit dan
asam basa, keseimbangan cairan, hidrasi yang adekuat, dan status nutrisi: asupan
makanan dan cairan yang adekuat
Intervensi NIC
Catatan: fokus dari intervensi ini adalah volume cairan, walaupun beberapa intervensi
berhunganan denga asam-basa
Pengkajian
Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan
Observasi khususna terhadap kehilangan cairan yang tinggi elektrolit
Pantau perdarahan
Identifikasi factor pengaruh terhadap bertambah buruknya dehidrasi
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan keseimbangan cairan
Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
Kaji orientasi terhadap orang, tempat dan waktu
Cek arahan lanjut klien untuk menentukan apakah penggantian cairan pada pasien sakit
terminal tepat dilakukan
Manajemen cairan (NIC):
Pantau status hidrasi
Timbang berat badan setiap hari dan pantau kecenderungannya
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Ubah posisi pasien trendelenburg atau tinggikan tungkai pasien bila hipotensi, kecuali
dikontraindikasikan
Manajemen cairan(NIC);
4. Ansietas
Batasan Karakteristik
a) Perilaku
Penurunan produktivitas
Mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan dalam peristiwa hidup
Gerakan yang tidak relevan
Gelisah
Memandang sekilas
Insomnia
Kontak mata buruk
Resah
b) Afektif
Gelisah
Kesedihan yang mendalam
Distress
Ketakutan
Perasaan tidak adekuat
Fokus pada diri sendiri
Peningkatan kekhawatiran
Gugup
Gembira berlebihan
Nyeri dan peningkatan ketidakberdayaan yang persisten
Marah
Menyesal
Perasaan takut
Ketidakpastian
Khawatir
c) Fisiologis
Wajah tegang
Peningkatan keringat
Peningkatan keteganbgan
Terguncang
Gemetar/tremor
Suara bergetar
d) Parasimpatis
Nyeri abdomen
Penurunan TD, nadi
Diare
Pingsan
Keletihan
Mual
Gangguan tidur
Kesemutan pada ekstremitas
Sering berkemih
e) Simpatis
Anoreksia
Mulut kering
Wajah kemerahan
Jantung berdebar-debar
Peningkatan TD, nadi, reflek, pernapasan
Dilatasi pupil
Kesulitan bernapas
Kedutan otot
Kelemahan
f) Kognitif
Kesadaran terhadap gejala-gejala fisiologis
Bloking fikiran
Konfusi
Penurunan lapang pandang
Kesulitan untuk berkonsentrasi
Keterbatasan kemampuan untuk menyelesaikan masalah
Keterbatasan kemampuan untuk belajar
Takut terhadap konsekuensi yang tidak spesifik
Mudah lupa
Gangguan perhatian
Melamun
Kecenderungan untuk menyalahkan ornag lain
Hasil & NOC
NOC :
Tujuan/Kriteria hasil
Ansietas berkurang,.
Pengkajian
kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien, termasuk reaksi fisik setiap..
gali bersama pasien tenteng tehnik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan ansietas
dimasa lalu
berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman, tetangga,
kelompok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat rekreasi
ajarkan anggota keluarga bagaimana membedakan antara serangan panic dan gejala
penyakit fisik
jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang biasanya dialami selama prosedur
Aktivitas kolaboratif
penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu
Aktivitas lain
pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan ketenangan
serta rasa nyaman
beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan
untuk mengeksternalisasikan ansietas
bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini, sebagai cara untuk
mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietas
sediakan pengalihan melalui televisi, radio, permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan ansietas dan memperluas fokus
dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan pasien untuk
menangis
yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan
nonverbal secara bergantian
sediakan lingkungan yang tenang dan batasi kontak dengan orang lain
sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang dapat diterima oleh pasien
NOC
Body image
Self esteem
kriteria hasil :