Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Motivation is the things that cause, distribute, and support of human behavior in
order to work diligently and enthusiastically to achieve optimal results and high
productivity. This research aims to know the factors related with motivation to
work in a psychiatric hospitals nurse. Type of this research is explanatory
research using cross sectional approach. Total population 91 people with a
cross-sectional sample calculation formula so that the resulting number of
samples 47 and are determined using purposive random sampling technique.
The survey results revealed that as many as 57.4% of respondents have
moderate motivation and 23.4% had low motivation. Statistical analysis showed
that there are correlation between age (p = 0.007), employment period (p =
0.0001), work achievement (p = 0.0001), recognition (0.0001), the potential
development of the individual (p = 0.001), perception of salary (0.0001), working
conditions (p = 0.002), policy and administration (p = 0.045), personal
relationships (p = 0.006), supervision (p = 0.022) with the motivation to work.
There was no correlation between status of marriage (p = 0.526), work it self (p =
0.210), responsibility (0.773) with work motivation. Advised the management of
mental hospitals always provide motivation for nurses. Suggestions for nurses
should always increase the motivation, improve cooperation both with colleagues
and superiors so as to improve working relationships and good working
conditions.
76
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat penghargaan dan aktualisasi diri dapat
jalan, dan gawat darurat.1 meningkatkan motivasi kerja dari tenaga
Sumber daya manusia (SDM) kerja.4
merupakan aset dari sebuah tempat kerja Motivasi adalah sebuah dorongan
yang paling mahal dibanding dengan aset- yang muncul dari dalam diri seseorang
aset lain karena sumber daya manusia yang akan mengarahkan tindakan
merupakan penggerak utama organisasi seseorang dengan tujuan mencapai suatu
tempat kerja tersebut. Sumber daya hasil yang diinginkannya. Variabel
manusia harus dikelola secara optimal, motivasi kerja ini secara operasional
continue dan diberi ekstra perhatian dan diukur dengan menggunakan beberapa
memenuhi hak-haknya. Selain itu sumber indikator meliputi kebutuhan,
daya manusia adalah patner dari sebuah keinginan/harapan, dan lingkungan kerja.5
tempat kerja untuk mencapai tujuan Motivasi penting karena motivasi
organisasi. Tenaga keperawatan adalah hal yang menyebabkan,
merupakan suatu komponen SDM rumah menyalurkan, dan mendukung perilaku
sakit sekaligus merupakan anggota tim manusia supaya mau bekerja giat dan
kesehatan garda depan yang berperan antusias mencapai hasil yang optimal.6
dalam menghadapi masalah kesehatan Jelaslah bahwa motivasi yang menjadi
pasien selama 24 jam secara terus- dasar utama bagi seseorang memasuki
menerus. Selain itu data yang tercatat berbagai organisasi adalah dalam rangka
dalam WHO (World Health Organization) usaha orang yang bersangkutan
melaporkan bahwa saat ini ada lebih dari memuaskan berbagai kebutuhannya, baik
9 juta perawat dan bidan di 141 negara.2 yang bersifat politik, ekonomi, sosial dan
Hal ini menjelaskan juga bahwa dari berbagai kebutuhan lainnya yang semakin
banyaknya jumlah perawat, profesi kompleks.7
perawat memegang peranan yang sangat Pada dasarnya faktor-faktor motivasi
besar dan penting dalam bidang dikelompokan menjadi dua kelompok,
pelayanan kesehatan. Perawat dituntut yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
dapat menjadi figure yang dibutuhkan oleh Faktor internal (karakteristik pribadi)
pasiennya, dapat bersimpati kepada dalam motivasi meliputi kebutuhan,
pasien, selalu menjaga perhatiannya, keinginan dan harapan yang terdapat di
fokus, dan hangat dengan pasien.3 dalam pribadi. Faktor eksternal
Pelayanan keperawatan di rumah sakit (karakteristik tempat kerja) terdiri dari
jiwa dilakukan oleh perawat kesehatan lingkungan kerja, gaji, kondisi kerja, dan
jiwa. Perawat kesehatan jiwa adalah kebijaksanaan tempat kerja, dan
bagian dari perawat umum, tetapi khusus hubungan kerja seperti penghargaan,
menangani pasien dengan gangguan jiwa kenaikan pangkat, dan tanggung jawab.6
dan umumnya bekerja di rumah sakit jiwa. Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD)
Rumah sakit sebagai sebuah tempat Dr.Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
kerja bukan saja mengharapkan tenaga Tengah merupakan salah satu sarana
kerja yang mampu, terampil, tetapi yang upaya kesehatan yang menyelenggarakan
terpenting adalah tenaga kerja tersebut kegiatan pelayanan kesehatan dan tempat
mau bekerja dengan giat dan bagi pasien psikotik akut
berkeinginan untuk mencapai (Doorgangshuizen) mendapatkan
produktivitas kerja yang tinggi serta pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
mampu menghadapi berbagai masalah dengan berbagai fasilitas dan peralatan
dan mampu memecahkan masalah kesehatannya. Rumah Sakit Jiwa Daerah
tersebut secara cerdas, dengan baik dan Dr.Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
benar. Keadaan hubungan kerja yang Tengah terletak pada ruas jalan utama
harmonis juga sangat berpengaruh pada rangkaian jalur tengah yang
kenyamanan dalam bekerja. Kondisi yang meghubungkan kota Semarang dengan
memungkinkan pemenuhan kebutuhan kota Purwodadi, atau tepatnya pada Jalan
77
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Brigjen Sudiarto No. 347 Semarang. Pada mulai mengalami penurunan energi dan
pusat kota Semarang dan Pusat semangat dalam bekerja. Penurunan
Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah semangat kerja pada perawat rumah sakit
sangat menguntungkan dan strategis jiwa ini mengakibatkan kinerja perawat
karena peran RSJD Dr.Amino yang kurang optimal sehingga
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah memungkinkan terabaikannya prosedur
sebagai rumah sakit khusus jiwa kelas A kerja yang seharusnya dilakukan oleh
yang merupakan pusat rujukan pelayanan perawat rumah sakit jiwa. Hal ini
kesehatan jiwa bagi masyarakat Jawa dibuktikan dengan adanya kasus pasien
Tengah. Posisi tersebut memiliki rumah sakit jiwa yang melarikan diri atau
aksesibilitas yang sangat strategis dan menghilang akibat kelalaian perawat yang
mudah dijangkau dari seluruh wilayah berjaga saat jam kerja berlangsung.
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dengan Apabila terjadi kasus pasien yang
berbagai transportasi yang tersedia. melarikan diri atau menghilang, maka
Pelayanan kesehatan jiwa mengambil pihak manajemen akan memberikan
peranan penting agar masyarakat bisa sanksi kepada perawat yang berjaga
menjalani kehidupannya secara produktif pertama kali dengan harus
dalam rangka meningkatkan daya saing, mempresentasikan kronologis kejadian
serta meningkatkan kesejahteraannya. didepan semua pihak yang meliputi
Karena kehidupan manusia sehari-hari manajemen rumah sakit jiwa, kepala
tidak luput dari gangguan yang dihadapi bidang, kepala seksi keperawatan, dan
oleh setiap orang, keluarga/masyarakat, perawat lainnya.
salah satunya adalah gangguan Begitu banyaknya tanggung jawab
kesehatan jiwa, RSJD Dr.Amino dan tuntutan yang harus dijalani oleh
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah, perawat rumah sakit jiwa ini
sebagai Rumah Sakit Jiwa Daerah milik menunjukkan perawat rumah sakit jiwa
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, rentan sekali mengalami penurunan
berupaya untuk meningkatkan kualitas motivasi dalam pekerjaannya. Keadaan
pelayanannya diseluruh jajaran rumah tersebut akan mempengaruhi semangat
sakit secara terus-menerus. Pelayanan kerja, konsentrasi bekerja, kapasitas
kesehatan jiwa yang diberikan RSJD bekerja dan gangguan psikologis pada
Dr.Amino Gondohutomo Provinsi Jawa perawat tersebut. Pemberian motivasi
Tengah dirancang untuk memberikan kerja bagi perawat yang menurun juga
pelayanan kesehatan komprehensif yang harus disesuaikan dengan karakteristik
paripurna dan terpadu, meliputi upaya- perawat agar pemberiannya efektif dan
upaya preventif, promotif, kuratif, dan efisien.
rehabilitatif.
Bangsal kelas III RSJD Dr.Amino Metode Penelitian
Gondohutomo merupakan bangsal Jenis penelitian ini adalah penelitian
terbesar yang ada di rumah sakit tersebut. eksplanatori (Explanatory Research)
Dari 14 ruang perawatan jiwa, 10 dengan pendekatan cross sectional.
diantaranya merupakan bangsal kelas III, Populasi dalam penelitian ini adalah
sementara sisanya merupakan bangsal seluruh perawat yang bekerja di Bangsal
kelas I, II, dan VIP. Dengan demikian, Kelas III Rumah Sakit Jiwa Daerah
perawat yang bekerja di bangsal kelas III Dr.Amino Gondohutomo Semarang yang
lebih banyak daripada perawat yang berjumlah 91 orang. Penentuan besar
bekerja di bangsal lain. Begitu juga sampel menggunakan rumus sampel
dengan jumlah pasien yang dirawat di cross sectional dan diperoleh jumalh
bangsal kelas III, lebih banyak daripada sampel 47 orang dengan teknik
pasien yang dirawat di bangsal lain. pengambilan sampel purposive random
Berdasarkan hasil observasi awal sampling dengan memperhatikan kriteria
diketahui bahwa perawat rumah sakit jiwa inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
78
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
79
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
80
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kerja pada bawahan / tenaga kerja. Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah
Bawahan akan semakin rajin dan bekerja Dr.Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
keras jika mereka terus menerus Tengah Tahun 2016
mendapatkan pengakuan dan kepuasan Motivasi Kerja
dari usaha-usahanya.14 Hasil penelitian Tanggung r -0.043
yang mendukung penelitian ini dilakukan Jawab p 0,773
oleh Immawan bahwa ada hubungan Hasil penelitian yang mendukung
antara pengakuan dengan motivasi kerja penelitian ini dilakukan oleh Aslichah
petugas rekam medis di Rumah Sakit bahwa tidak ada hubungan yang
Umum Daerah Kota Semarang.13 bermakna antara tanggung jawab dengan
motivasi bidan PTT di Kabupaten Kudus.15
Hubungan antara Pekerjaan itu Sendiri
dengan Motivasi Kerja pada Perawat Hubungan antara Pengembangan
Rumah Sakit Jiwa Potensial Individu dengan Motivasi
Hasil uji statistik dengan Kerja pada Perawat Rumah Sakit Jiwa
menggunakan uji korelasi rank spearman Hasil uji statistik dengan
diperoleh p value = 0,210 (p > 0,05) menggunakan uji korelasi rank spearman
sehingga Ho diterima. Dari hasil tersebut diperoleh p value = 0,001 (p < 0,05)
dapat disimpulkan bahwa tidak ada sehingga Ho ditolak. Dari hasil tersebut
hubungan antara pekerjaan itu sendiri dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
dengan motivasi kerja pada perawat antara pengembangan potensial individu
rumah sakit jiwa. dengan motivasi kerja pada perawat
rumah sakit jiwa. Nilai koefisien korelasi (r)
Tabel 6. Hubungan antara Pekerjaan itu pada uji statistik tersebut didapatkan r =
Sendiri dengan Motivasi Kerja pada 0,479 sehingga dapat diketahui bahwa
Perawat Rumah Sakit Jiwa Daerah kekuatan hubungan sedang dengan arah
Dr.Amino Gondohutomo Provinsi Jawa hubungan positif (+).
Tengah Tahun 2016
Motivasi Kerja Tabel 8. Hubungan antara
Pekerjaan r 0,186 Pengembangan Potensial Individu
itu Sendiri p 0,210 dengan Motivasi Kerja pada Perawat
Hasil penelitian yang mendukung Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Amino
penelitian ini dilakukan oleh Yana Zahara Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
bahwa tidak ada hubungan yang Tahun 2016
bermakna antara faktor pekerjaan dengan Motivasi Kerja
motivasi kerja pada perawat pelaksana di Pengembangan r 0,479
rumah sakit X.11 Potensial p 0,001
Individu
Hubungan antara Tanggung Jawab Hasil penelitian yang mendukung
dengan Motivasi Kerja pada Perawat penelitian ini adalah penelitian yang
Rumah Sakit Jiwa dilakukan oleh Vidya Arty Septiana yang
Hasil uji statistik dengan menyatakan bahwa ada hubungan antara
menggunakan uji korelasi rank spearman pendidikan dan pelatihan dengan motivasi
diperoleh p value = 0,773 (p > 0,05) kerja pada pegawai dinas bina marga
sehingga Ho diterima. Dari hasil tersebut Provinsi Jawa Tengah.10
dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara tanggung jawab dengan Hubungan antara Persepsi Gaji dengan
motivasi kerja pada perawat rumah sakit Motivasi Kerja pada Perawat Rumah
jiwa. Sakit Jiwa
Hasil uji statistik dengan
Tabel 7. Hubungan antara Tanggung menggunakan uji korelasi rank spearman
Jawab dengan Motivasi Kerja pada diperoleh p value = 0,0001 (p < 0,05)
81
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
82
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
83
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
84
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
85